Dokumen tersebut merangkum sejarah singkat meteorologi dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meteorologi berawal dari kajian filsuf Yunani Aristoteles pada abad ke-4 SM, kemudian berkembang dengan ditemukannya alat pengukur cuaca seperti termometer pada abad ke-16 dan 17. Sejarah BMKG dimulai dari pengamatan perorangan pada 1841 di Bogor hingga menjadi lembaga resmi pemerint
1. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
PENDAHULUAN
METEOROLOGI
Pertemuan 3
Perkuliahan Semester Ganjil T.A. 2022/2023
Program Studi Meteorologi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Aditya Mulya
2. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Outline Pembelajaran
1.Sejarah singkat meteorologi
2.Sejarah singkat lembaga BMKG
Sumber :
• Suryanto W., dan Luthfian, A., 2019, Pengantar Meteorologi. Gadjah Mada University Press, DIY
• https://www.bmkg.go.id/profil/?p=sejarah
3. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Sejarah singkat meteorologi
Batasan Meteorologi lebih mudah
dijelaskan oleh Franklin W. Cole (1975),
Meteorology is whole science of the
atmosphere. It includes not only the
physics, chemistry, and dynamics of the
atmosphere, but also many of its direct
effect upon the earth surface, the
oceans, and life in general.
Meteorologi merupakan suatu hal yang
sudah lama tetapi juga merupakan hal yang
baru. Yang dimaksud lama karena sama
tuanya dengan keinginan manusia
terhadap lingkungannya. Kemudian
dikatakan baru karena memang cabang
ilmu ini berkembang secara modern baru
belakangan ini.
Kehidupan orang zaman Yunani kuno
sudah disifati oleh fenomena iklim
dan cuaca meskipun saat itu bagi
mereka masih merupakan hal yang
bersifat misterius, gaib dan belum
dapat dipecahkan menurut logika
pada jamannya.
Maka saat itu timbullah Ra sebagai Dewa
Matahari orang-orang Mesir. Yupiter
Pluvius sebagai Dewa Hujan orang
Romawi dan Thor sebagai Dewa
Halilintar. Pada bangsa Indian di daerah
kering di Amerika barat daya masih ada
suatu acara tarian sebagai sarana untuk
meminta hujan kepada dewa mereka.
4. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Penggagas pertama ilmu meteorologi adalah filsuf Yunani, Aristoteles, yang
telah menulis buku pada 340 SM yang berjudul Meteorologica. Buku ini
menjelaskan kajian tentang fenomena awan, hujan, salju, angin, halilintar,
badai, dan sebagainya. Selain itu, buku tersebut juga membahas mengenai
fenomena astronomi, kimia, dan geografi.
• Di dalam buku tersebut, meskipun masih secara spekulatif dan
menggunakan cara pandang filosofis, Aristoteles sudah berusaha
menjelaskan mengenai fenomena alam yang terjadi di Atmosfer.
Selanjutnya, salah seorang murid beliau yang bemama Theophratus
mengembangkan kajian Aristoteles dengan berusaha membuat sebuah
prakiraan cuaca berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil
mengamati karakteristik dan tanda-tanda alam.
• Kajian Theophratus kemudian dituliskan dalam sebuah buku yang berjudul
Book of Signs. Meskipun kajian di dalam buku tersebut masih sangat
sederhana, tetapi konsep berpikir Aristoteles dan Theophratus telah
memengaruhi perkembangan ilmu meteorologi selanjutnya.
Sejarah singkat meteorologi
5. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Pada perkembangan selanjutnya, ilmu meteorologi semakin pesat
seiring dengan ditemukannya peralatan yang dapat digunakan untuk
pengukuran cuaca, yang dimulai sejak 1500-an.
• Pada tahun 1593 Astronom Italia, Galileo membuat termometer dan
kemudian pada tahun 1643 salah seorang muridnya Torricelli dari Italy
menemukan barometer air raksa (Principle of Mercurial Barometer).
Kemudian pada tahun berikutnya terciptalah beberapa alat-alat yang
kompleks dan teliti untuk menghitung data tentang cuaca dan iklim.
• Selanjutnya, pada 1650-an, fisikawan Prancis Blaise Pascal dan Rene
Descartes, berhasil menggunakan barometer untuk mendapatkan
fenomena bahwa tekanan udara akan berkurang seiring dengan
ketinggian dari permukaan bumi.
• Pada 1667, fisikawan Inggris, Robert Hook menggunakan batang
logam yang berotasi untuk mengukur kecepatan angi (anemometer).
Sejarah singkat meteorologi
6. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Pada kurun waktu 1700-an berturut turut fisikawan Jerma Gabriel
Daniel Fahrenheit; meteorologi Swedia, Anders Celsius; dan
Presiden Amerika Serikat, Benjamin Franklin, mengembangkan
pengukuran temperatur dan mendefinisikan skala pengukuran
temperatur.
• Pada 1780, Horace Saussure ahli geologi dari Swiss membuat
higrometer rambut untuk mengukur kelembapan.
• Pada abad 19 ditemukan beberapa prinsip tetang hubungan antara
gas dan sirkulasi atmosfer (Atmosfpheric Circulation) sebagai dasar
untuk menyusun teori-teori meteorologi.
• Pada tahun 1830an mulai banyak didirikan pengamat-pengamat
cuaca di pedalaman yaitu di pos-pos militer. Di Tahun 1849 didirikan
pengamat cuaca di pesisir pantai Pacific seperti di Sacramento dan
San Fransisco
Sejarah singkat meteorologi
7. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Kira-kira tahun 1850 Henrich Wilhem Dove (German)
mengembangkan ide-idenya yaitu bahwa strom terjadi apabila
massa udara (air) dari kutub dan dari Equator datang bersamaan
(bertemu).
• Pada tahun 1861 Admiral Fitzroy meramal tepat mengenai Strom di
Inggris hanya berdasarkan sistem peta cuaca. Dia pemula dalam
pembuatan hukum-hukum tentang hubungan antara tekanan udara
dengan strom.
• Di Amerika Serikat “The Smithsonian Institution” mulai
mengumpulkan data cuaca dan memplot dalam peta (1865) dan
tahun 1869 Prof. Cleveland Abbe membuat peta ramalan cuaca di
Cincinnati.
• Setelah ditemukannya telegraf (1932) maka data meteorologi dapat
dikomunikasikan. Kemudian selanjutnya dilakukan pemetaan cuaca,
yang berguna dalam komunikasi cuaca.
Sejarah singkat meteorologi
8. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Selama perang Civil di Amerika, Sir Francis Galton dari Inggris
menemukan adanya anticyclones dan cyclones pada daerah
lintang tengah (middle latitude).
• Kemudian Buys – Ballot menemukan hukum tentang
hubungan antara angin dan distribusi sistem tekanan udara.
• Kemajuan instrumen elektronika pada 1900-an membuat ala
alat ukur analog berubah menjadi digital. Selain itu,
perkembangan teknologi komputasi dan teori fisika
menyebabkan meteorologi turut berkembang secara
signifikan.
• Pada 1960, satelit meteorologi pertama, Tiros-1, diluncurkan
dan dimulailah era pengukuran meteorologi menggunakan
satelit.
Sejarah singkat meteorologi
9. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai
pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara
perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun
demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin
diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
• Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh
Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah
dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau
Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr.
Bergsma.
• Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74
stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan
magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa
bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen
horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan
komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928.
Sejarah singkat Lembaga BMKG
10. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan
meteorologi dengan menambah jaringan sekunder.
Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk
penerangan pada tahun 1930.
• Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai
dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika
diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
• Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun
1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta
dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas
Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani
kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan
Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan
Umum dan Tenaga.
Sejarah singkat Lembaga BMKG
11. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika
diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti
menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada
juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl.
Gondangdia, Jakarta.
• Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik
Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst
diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah
Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya,
pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota
Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization
atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika
menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Sejarah singkat Lembaga BMKG
12. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya
menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen
Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi
Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan
Udara.
• Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan
Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan
Udara.Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti
namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi
setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun
1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I
dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan
tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.Pada tahun 2002,
dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur
organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Sejarah singkat Lembaga BMKG
13. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
• Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan
Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap
sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1
Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh
Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).
• 23 Maret, diperingati sebagai Hari Meteorologi Dunia yang merujuk
pada berdirinya World Meteorological Organization, Badan khusus
yang mengurusi bidang meteorologi dibawah PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa) yang beranggotakan 186 negara dan 6 anggota
teritori. WMO berperan penting dalam menjaga keselamatan dan
keamanan masyarakat, kesejahteraan ekonomi, dan perlindungan
lingkungan hidup
Sejarah singkat Lembaga BMKG