Dokumen tersebut membahas peran dan jenis sensor dalam mendukung otomatisasi industri. Beberapa sensor yang dijelaskan meliputi sensor suhu, tekanan, ketinggian, aliran, jarak, kecepatan, gaya, dan saklar pembatas. Sensor-sensor tersebut memungkinkan pemantauan dan pengontrolan proses industri secara real-time.
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
Peran Dan Jenis Sensor.pdf
1. PERAN DAN JENIS SENSOR
DALAM MENDUKUNG
OTOMATISASI INDUSTRI
Padhlani Qurrata A’yun
54122001
2. INTRODUCTION
Otomatisasi industri atau yang umumnya
disebut industrial automation, merupakan sistem
yang terhubung dengan IoT (Internet of Things)
dalam proses pengoperasian peralatan maupun
mesin industri dengan menggunakan perangkat
yang terhubung dengan sistem, sehingga dapat
dikontrol melalui panel, device, maupun
perangkat lainnya.
2
3. AGENDA
1. Temperature Sensor (Sensor
Suhu)
2. Pressure Sensor (Sensor Tekanan)
3. Sensor altitude
4. Sensor Aliran (Flow Sensing)
5. Proximity Sensor (Sensor Jarak)
6. Sensor Kecepatan (RPM)
7. Sensor Gaya Puntir
4. TEMPERATURE SENSORS 4
Digunakan dalam proses industri untuk memantau
dan mengontrol suhu dalam berbagai tahap
produksi
Sensor Thermocouple Tipe K, Pt 100
Termokopel (thermocouple) merupakan salah satu
jenis sensor suhu yang paling populer dan sering
digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun
peralatan listrik dan Elektronika yang berkaitan
dengan Suhu (Temperature)
Suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar
diantara:
-200˚C hingga 2000˚C.
5. CONTOH PENGGUNAAN 5
Alat ini menggunakan
Aplikasi Sensor
Thermocouple K Type Pt
100 untuk mengidentifikasi
besarnya suhu dalam suatu
sistem, hasil pengukuran
disimpan dalam Memory
LR5000 Series untuk diolah
dan ditampilkan nilainya
secara digital.
6. PRESSURE SENSORS 6
Ini mengukur tekanan dan digunakan dalam berbagai
proses industri, seperti memantau tekanan cairan
dan gas dalam pipa, pompa, dan kompresor.
Pressure Transmitter DC 5V 0-30 Psi 0.2 MPa 2
Bar Pressure Sensor
Ini adalah transduser tekanan canggih daripada
transduser tekanan mekanis tradisional.
Bekerja untuk minyak, bahan bakar, diesel, gas, air,
tekanan udara, dapat digunakan dalam tangki
minyak, tangki bensin, tangki diesel dll.
Tekanan: 30 psi / 0.2MPa / 2bar
7. CONTOH PENGGUNAAN 7
Pada industri besar, alat ukur
tekanan dihubungkan dengan
sebuah transmitter yang akan
mengirimkan nilai tekanan
berupa sinyal ke sistem kontrol
yang ada. Pressure
transmitter ini berfungsi untuk
mengubah sinyal mekanis
berupa besar tekanan menjadi
sinyal listrik berupa Ampere,
sistem ini lazim disebut P/I
(baca: P to I).
8. SENSOR ALTITUDE
Sensor altitude adalah alat untuk
menentukan ketinggian di atas
permukaan air laut. Alat ini sangat
penting digunakan sebagai sistem
navigasi di pesawat terbang, mobil,
dan terkadang di sebuah gedung
bertingkat sebagai petunjuk untuk
para pejalan kaki.
9. SENSOR ALIRAN (FLOW SENSING)
Untuk mengukur aliran fluida di dalam
sebuah pipa, dapat menggunakan
pengembangan dari Pressure Sensor yang
digabungkan dengan prinsip venturi
effect. Venturi Effect adalah sebuah
fenomena yang terjadi pada aliran fluida
yang mengalir pada pipa berbentuk venturi,
yang mana tekanan fluida pada sisi kecil
dan besar venturi ada perbedaan.
Perbedaan tekanan (Differential Pressure)
yang terjadi akan berubah-ubah sesuai
dengan besar aliran fluida yang ada.
11. PROXIMITY SENSORS 11
mendeteksi keberadaan objek dan sering digunakan dalam
otomasi industri untuk mendeteksi posisi bagian pada sabuk
konveyor atau untuk mengaktifkan lengan robotik ketika
produk berada pada posisi tertentu.
12. 12
Inductive Proximity
Berfungsi untuk mendeteksi objek logam. Prinsip kerja
dari proximity inductive adalah apabila ada tegangan
sumber maka osilator yang ada pada proximity akan
membangkitkan medan magnet dengan frekuensi tinggi.
Jika sebuah benda logam di dekatkan pada permukaan
sensor maka medan magnet akan berubah.
Sensor Proximity Induktif pada umumnya terbuat dari
kumparan/koil dengan inti ferit sehingga dapat
menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi
tinggi. Output dari sensor jarak jenis induktif ini dapat
berupa analog maupun digital. Versi Analog dapat
berupa tegangan (biasanya sekitar 0 – 10VDC) atau arus
(4 – 20mA). Jarak pengukurannya bisa mencapai hingga
2 inci.
13. 13
Capacitive Proximity
Sensor Capacitive Proximity mampu mendeteksi objek
logam maupun non logam. Prinsip kerja dari proximity
capacitive adalah dengan cara mengukur perubahan
kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya.
Capacitive proximity ini biasanya digunakan pada
bumper mobil atau bagian mobil yang lainnya. Manfaat
sederhananya adalah untuk memudahkan mobil parkir,
karena sensor ini akan bekerja apabila mendekteksi
benda-benda pada jarak tertentu sehingga mobil tidak
akan menabrak benda tersebut.
14. 14
Sensor Proximity Optik
Sensor ini mendeteksi adanya objek dengan cahaya biasanya
adalah infra red. Proximity optik ini terdiri dari sebuah cahaya dan
penerima (receptor) yang mendeteksi sebuah benda dengan
refleksi. Jika benda dalam jarak yang sensitif atau benda mengenai
cahaya dari sensor, maka cahaya akan memantul kembali ke
penerima dan mengindikasikan bahwa terdapat sebuah benda yang
tertangkap sensor.
Kelemahan sensor proximity optik ini adalah dalam penggunaannya
terkadang lensa kotor, cahaya kabur, permukaan refleksi yang buruk
dan orientasi objek yang salah. Proximity optik ini biasanya
digunakan pada teknologi ponsel layar sentuh. Karena ketika
menerima telfon telinga akan menjadi objek yang menghalangi
pancaran sinar infra red, maka sinar infra red akan dipantulkan
kembali dan mengindikasikan bahwa ada objek didepannya.
Hasilnya adalah layar ponsel akan terkunci agar layar tidak acak
ketika bersentuhan dengan telinga.
15. 15
Ultrasonic Proximity Sensor (Sensor Jarak
Ultrasonik)
Sensor Jarak Ultrasonik atau Ultrasonic Proximity Sensor
adalah sensor jarak yang menggunakan prinsip operasi
yang mirip dengan radar atau sonar yaitu dengan
menghasilkan gelombang frekuensi tinggi untuk
menganalisis gema yang diterima setelah terpantul dari
objek yang mendekatinya. Sensor Proximity Ultrasonik
ini akan menghitung waktu antara pengiriman sinyal
dengan penerimaan sinyal untuk menentukan jarak objek
yang bersangkutan. sering digunakan untuk mendeteksi
keberadaan objek dan mengukur jarak objek di proses
otomasi pabrik.
16. CONTOH PENGGUNAAN
Deteksi posisi pada bagian mekanis
yang bergerak
Proses memasukkan barang ke
dalam packaging atau karton
menggunakan metal flag yang
dipasang pada rantai konveyor
adalah fungsi yang relatif
sederhana, namun digerakkan oleh
presisi, karena pemosisian yang
tepat sangat penting untuk
memastikan keselarasan yang
17. SENSOR KECEPATAN 17
proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu
poros/object yang berputar pada suatui generator
akan menghasilkan suatu tegangan yang
sebanding dengan kecepatan putaran object.
Contoh Sensor:
• Tachometer dan Stroboscope
• Kabel Piezoelectric
• Muzzle velocity
• Encoder Meter
18. SENSOR KECEPATAN 18
Tachometer
Pada tachometer,
roda tachometer dikontakkan dengan
badan yang berputar. Karena adanya
gesekan diantara keduanya, setelah
beberapa detik kecepatan
roda tachometer sama dengan kecepatan
poros berputar. Kecepatan ini ditampilkan
pada panel sebagai putaran per menit
(rpm). Kecepatan dari putaram poros
diukur menggunakan magnetik pick up
19. FORCE SENSORS 19
Force Sensors (sensor gaya) adalah transduser yang
dapat mengubah input beban mekanis, berat, tegangan,
kompresi, atau tekanan menjadi sinyal keluaran
listrik. Force Sensor juga biasa dikenal sebagai Force
Transducer. Berikut adalah beberapa jenis dari force
sensors: pneumatic load cells, hydraulic load cells,
piezoelectric crystal load cells, inductive load cells,
capacitive load cells, magnetostrictive load cells, dan
strain gage load cells.
21. SAKLAR PEMBATAS (LIMIT SWITCH)
21
Kontak Listrik sakelar pembatas
secara mekanik dihubungkan atau
diputuskan oleh gaya dari luar
(dioperasikan oleh mekanik. Sakelar
pembatas umumnya bekerja dengan
sentuhan mekanik actuator. Saklar ini
juga terdapat pada alat Pneumatik
22. SUMMARY
Presentation title 22
Sensors memainkan peran penting
dalam proses industri modern,
memungkinkan pemantauan dan
pengontrolan real-time berbagai aspek
dari lingkungan manufaktur atau
produksi.