SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
REWARD & PUNISHMENT
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Jakarta, 30 Mei 2022
2020
Logo baru
perusahaan
Namlooze Venooschap
Nenderlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij
(NVNISM) membuka jalur
kereta api Semarang-
Surakarta.
Staat Spoorwegen
mengoperasikan kereta
listrik Tanjung Priok-Meester
Cornelis (Jatinegara) di
Batavia, dilanjutkan dengan
Rute Batavia-Zootenberg
(Bogor).
Pembentukan Perusahaan
Negara Kereta Api (PNKA)
PNKA berganti menjadi
Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA)
PJKA berubah status menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api
(Perumka)
Transformasi menuju
perusahaan jasa
(service company)
ditandai dengan
pembentukan Divisi
Komersial.
Peluncuran logo baru
sebagai perwujudan tekad
baru Perseroan untuk
menjadi organisasi yang
profesional dan modern.
Verenigde Spoorwegenbedrifj
mengembangkan jalur kereta
api di Pulau Jawa, Deli
Spoorwegen Maatscappij
membangun jaringan kereta api
di Sumatera, dan Staat
Spoorwegen mengembangkan
transportasi kereta api di
Batavia.
Pekerja yang tergabung
dalam Angkatan
Moeda Kereta Api
(AMKA) mengambil alih
perusahaan dari
penguasa Jepang.
Perumka meluncurkan Kereta
Api Argo Bromo Anggrek yang
menandai pengoperasian
kereta api kelas eksekutif.
Perumka berganti
status menjadi PT
Kereta Api Indonesia
(Persero).
Pemberlakuan sistem
pemesanan tiket H-90 untuk
kereta api komersial melalui
Contact Center 121, agen tiket
dan stasiun online, Railcard, serta
jaringan internet.
Penerapan Sistem Check-in &
Boarding Pass.
JEJAK
LANGKAH
1864 1924 1963 - 1991
1880 1945 1997-1998
2009
2011
2012
Pemberlakuan sistem e-ticketing
kereta commuter line.
Presiden RI Susil Bambang
Yudhoyono meresmikan KA
Bandara pertama di Indonesia di
Bandara Kualanamu, Sumatera
Utara.
Peluncuran Aplikasi KAI Access.
2013
2014
Penerapan Sistem
Check-in & Boarding
Pass.
Pengoperasian Stasiun
JICT, Tanjung Priok.
2016
KAI resmi mencatatkan penerbitan Obligasi I
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun
2017 senilai Rp 2 Triliun di Bursa Efek
Indonesia.
KAI melakukan uji coba pengoperasian
berpenumpang KA Bandara Soekarno-Hatta
dengan tarif khusus.
LRT Terintegrasi dengan Trans
Musi dan Damri
Pembelian tiket seluruh KA Lokal
melalui Aplikasi KAI Access
KAI mengoperasikan KA Bandara
Internasional Yogyakarta
KAI buka layanan screening covid Genose C19 karya anak bangsa
KAI sediakan vaksinasi Covid-19 gratis di stasiun
KAI sediakan layanan Rapid test Antigen 64 stasiun
KAI meresmikan KRL Solo-Yogyakarta
KAI integrasikan Aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding
KAI dan Bluebird Hadirkan Layanan First Mile - Last Mile dengan Harga Pasti
KAI mempercepat waktu tempuh 5 KA serta hadirkan wi gratis dan live cooking
JEJAK
LANGKAH
2017
2019
2019
KAI Luncurkan Kereta Sleeper Baru,
Luxury 2
KAI terbitkan Obligasi II senilai
Rp 2 Triliun
Pengoperasian KA Bandara
Adi Soemarmo.
2020
Penandatanganan perjanjian pemegang saham
dan perjanjian penataan stasiun terintegrasi
antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan KAI.
KAI mendapatkan label Safe Guard SIBV sebagai
apresiasi atas konsistensi penerapan protokol
kesehatan di lingkungan KA.
Peluncuran logo baru KAI dan dimulainya
penerapan AKHLAK sebagai budaya perusahaan.
2021
KAI meluncurkan KA Bandara
Minangkabau
Peluncuran KA Luxury Class
Sleeper Train
Pengoperasian LRT pertama
di Indonesia, LRT Sumatera
Selatan.
2018
AREA
DIVRE I
SUMATERA UTARA
DIVRE II
SUMATERA BARAT
SUB DIVRE I.1
ACEH
DIVRE III
PALEMBANG
DIVRE IV
TANJUNG KARANG
DAOP 1
JAKARTA
DAOP 3
CIREBON
DAOP 4
SEMARANG
DAOP 8
SURABAYA
DAOP 7
MADIUN
DAOP 2
BANDUNG
DAOP 5
PURWOKERTO
DAOP 6
YOGYAKARTA
DAOP 9
JEMBER
Java Island
Sumatera Island
Sumatera : 4 Divisi Regional
1 Sub Divre
Jawa : 9 Daerah Operasi
REWARD
AND
PUNISHMENT
DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN, CARA UNTUK MEMOTIVASI
KARYAWAN SALAH SATUNYA DENGAN MENERAPKAN
“REWARD AND PUNISHMENT SYSTEM”
REWARD
• adalah hadiah atau penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas kerja keras dan prestasi
yang telah ia dedikasikan untuk perusahaan. Penghargaan diberikan sebagai bentuk terimakasih
untuk karyawan dengan hasil kinerja yang memuaskan, waktu kerja karyawan yang cukup lama,
prestasi karyawan yang menguntungkan perusahaan dan pencapaian karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
• Bertujuan untuk
a. Menarik seseorang yang berprestasi untuk bergabung dalam perusahaan;
b. Mempertahankan pekerja agar memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan
atau untuk mengurangi tingkat turn over pekerja yang keluar dari perusahaan;
c. Memotivasi pekerja untuk bisa memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan.
PUNISHMENT
• adalah hal yang diberikan kepada pekerja yang melakukan pelanggaran atas aturan yang berlaku
di lingkungan kerja sebagai akibat dari perbuatannya. Salah satu tujuan punishment adalah untuk
memberikan efek jera kepada pekerja.
Pemberian Penghargaan Keteladanan, Penghargaan Prestasi, Penghargaan
Jasa, dan Penghargaan Masa Kerja dilaksanakan
SETIAP HARI ULANG TAHUN KERETA API
MERCURY
2
3
4
1
DASAR :
1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2020-
2022 antara Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA)
dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero);
2. Peraturan Direksi PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Nomor PER. U/KH.403/VII/l/KA-2018
tentang Pemberian Penghargaan
.
5
PENERAPAN REWARD Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja atas
kesetiaan dan kedisiplinan
PENGHARGAAN MASA KERJA
Penghargaan yang diberikan kepada Pensiunan yang
memiliki masa kerja paling singkat 15 tahun atas
pengabdian dan loyalitas kepada Perusahaan;
PENGHARGAAN MASA BAKTI
Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja yang
berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan
pekerjaannya sehingga mampu menjadi contoh atau
teladan bagi Pekerja lain.
PENGHARGAAN KETELADANAN
Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja dan/ atau
Pihak Lain yang telah melakukan suatu tindakan atau
upaya untuk mencegah terjadinya NKKA/KKA
PENGHARGAAN JASA
Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja atas
pencapaian dan prestasinya sehingga memberikan
pengaruh yang baik bagi Perusahaan
PENGHARGAAN PRESTASI
PENGHARGAAN MASA KERJA DIBERIKAN DALAM BENTUK PLAKAT & KOIN EMAS
Pemberian penghargaan Koin Emas terdiri dari :
1. Koin emas 15gram diberikan bagi pensiunan yang memiliki grade jabatan terakhir setara VICE PRESIDENT s.d
EXECUTIVE VICE PRESIDENT;
2. Koin emas 10gram diberikan bagi pensiunan yang memiliki grade jabatan terakhir setara ASSISTANT
MANAGER s.d SENIOR MANAGER;
3. Koin emas 5gram diberikan bagi pensiunan yang memiliki grade jabatan terakhir setara PELAKSANA s.d
SENIOR SUPERVISOR;
Penghargaan Keteladanan sebagaimana dimaksud diberikan kepada Pekerja yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. menerapkan secara nyata budaya Perusahaan dan menjadi panutan bagi Pekerja lain;
b. mampu menjadi motivator dalam implementasi kebijakan Perusahaan;
c. mampu menjadi penggerak perubahan dalam perbaikan proses bisnis berkelanjutan;
d. mampu bertindak solutif terhadap permasalahan yang dihadapi Perusahaan dalam lingkup satuan organisasinya
e. mempunyai prestasi kerja yang secara nyata diakui oleh lingkungan kerja; dan
f. memberikan inovasi kerja, kemampuan, atau ketrampilan yang secara nyata hasilnya diakui oleh
tingkat unit kerja, tingkat Perusahaan, tingkat nasional, atau tingkat internasional.
PENGHARGAAN PRESTASI DIBERIKAN DALAM BENTUK
PIAGAM PENGHARGAAN, UANG TUNAI PALING SEDIKIT SEBESAR RP.6.000.000,- & LENCANA
Penghargaan Prestasi sebagaimana dimaksud diberikan kepada Pekerja yang telah:
a. berinovasi atau memberikan hasil kerja secara nyata diakui dan bermanfaat bagi kemajuan Perusahaan; dan/atau
b. menciptakan, dan/atau mengembangkan produk dan/ atau teknologi yang bermanfaat dan memberikan nilai tambah
bagi Perusahaan.
Penghargaan Jasa sebagaimana dimaksud diberikan kepada Pekerja dan/atau Pihak Lain yang melakukan tindakan
sebagai berikut:
a. Melakukan upaya pencegahan dan/atau melaporkan bahaya sehingga secara langsung mencegah terjadinya
NKKA, KKA ,
dan/ atau bencana bagi Perusahaan; dan/atau
b. berhasil menyelamatkan aset Perusahaan termasuk namun tidak terbatas pada mencegah dan/atau melaporkan
dugaan tindakan pencurian aset Perusahaan.
Penghargaan Jasa tidak dapat diberikan kepada Pekerja yang melakukan Tindakan sebagaimana dimaksud
diatas dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai posisi Jabatan
PENGHARGAAN JASA DIBERIKAN DALAM BENTUK
PIAGAM PENGHARGAAN, UANG TUNAI SEBESAR RP.6.000.000,- & LENCANA
Raja Ali, Haselman & Hj. Hasniati
(analisis reward dan punishment)
PUNISHMENT
FUNGSI PUNISHMENT
1. Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya
pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan;
2. Bersifat mendidik;
3. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari
tingkah laku yang tidak diharapkan
Merupakan alat pendidikan regresif, artinya punishment
ini digunakan sebagai alat untuk menyadarkan pekerja
kepada hal-hal yang benar
Ngalin Purwanto (1988:238) membagi punishment
menjadi dua macam yaitu :
1. Hukuman prefentif, tindakan supaya tidak terjadi
pelanggaran atau sebelum terjadi pelanggaran contoh
: perintah larangan, pengawasan, perjanjian dan
ancaman;
2. Hukuman Represif, hukuman yg dilakukan setelah
terjadinya kesalahan.
WHY PUNISHMENT?
Together
Everyone
Achieve
More
DASAR :
1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2020-2022 antara Serikat Pekerja Kereta Api
(SPKA) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero);
2. Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor KEP.U/KP.408/III/l/KA-2016
tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja;
3. Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor KEP.U/KH.310/II/1/KA-2017
tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KP.408/III/l/KA-2016 tentang
Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja;
.
PENERAPAN
PUNISHMENT
1) Pelanggaran disiplin, terdiri dari:
a) tingkat I;
b) tingkat II;
c) tingkat III;
d) tingkat berat.
2) Jenis hukuman disiplin, terdiri dari:
a) pelanggaran disiplin tingkat I, berupa:
• teguran tertulis yang berlaku selama 6 (enam) bulan; atau
• pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 10 %, selama 6 (enam) bulan.
b) pelanggaran disiplin tingkat II, berupa:
• pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 20 % selama 6 (enam) bulan;
• pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 30 % selama 6 (enam) bulan; atau
• pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 40 % selama 6 (enam) bulan.
c) pelanggaran disiplin tingkat III, terdiri dari :
• pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 60 % selama 6 (enam) bulan; atau
• Demosi.
d) pelanggaran disiplin tingkat berat berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
PERTIMBANGAN
PENJATUHAN HUKUMAN
• PKB Pasal 49 (Pelanggaran & Jenis hukdis);
• PKB Pasal 50 (Kriteria Pelanggaran & Tk
hukdis);
• PKB Pasal 52 (Kewenangan);
• PKB Pasal 54 (Hal yang meringankan).
JENIS:
• Hukuman Disiplin : (TK 1,2,3 & Berat);
• TGR;
Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016 tentang
Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan
PHK. Bab IV tentang tata cara pemanggilan,
tahapan pemeriksaan, penjatuhan &
penyampaian hukuman disiplin.
Pasal 10
SUMBER LAPORAN :
• Laporan tertulis atasan
langsung dengan bukti yang
cukup;
• Laporan hasil investigasi Tim
Safety atas PL/PLH;
• LHA Auditor Eksternal Internal;
• Pihak Lain.
Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016
tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan
Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata cara
pemanggilan, tahapan pemeriksaan,
penjatuhan & penyampaian hukuman
disiplin.
Pasal 11, 13, 14, 15
PEMERIKSA (DAERAH/PUSAT)
• Pihak managemen (tim pemeriksa CO);
PROSEDUR PEMERIKSAAN
• Pemanggilan (pasal 13 = maksimal 3x);
• Tahapan Pemeriksaan (pasal 14) :
dilakukan pemberkasan/BAP –
pembuatan laporan – usulan hukuman.
• Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016
tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan
Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata cara
pemanggilan, tahapan pemeriksaan,
penjatuhan & penyampaian hukuman
disiplin, Pasal 18,19,20
• Kep. Direksi No.Kep.U/KH.310/II/1/KA-2017
P&T Kep. Direksi No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-
2016.
Pasal 16
• PKB Pasal 49 - 54;
• Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016
tentang Peraturan Disiplin Perusahaan
dan Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata
cara pemanggilan, tahapan
pemeriksaan, penjatuhan &
penyampaian hukuman disiplin.
Pasal 16 & 17
KEWENANGAN
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
• PKB Pasal 52
MEKANISME PENYELESAIAN DUGAAN PELANGGARAN DISPILIN
DUGAAN
PELANGGARAN
PEMERIKASAAN
& REKOMENDASI
KEPUTUSAN/
ARAHAN DIREKSI
EKSEKUSI
PUSAT DAERAH PUSAT DAERAH
DASAR
NOTE :
Dalam beberapa case, auditee/terduga
“deviant” tidak pernah diperiksa atau
dikonfirmasi oleh auditor. Namun akan
dilminta keterangan pada saat proses
pemeriksaan/CO.
PROSES
PEMERIKSAAN
ATAS
DUGAAN
PELANGGARAN
HUKUMAN
DISIPLIN
Prosedur Penjatuhan Hukuman Disiplin
1) Sebelum dikenakan hukuman disiplin, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim
pemeriksa yang sah dan selama proses pemeriksaan, terperiksa berhak didampingi oleh perwakilan SPKA
sepanjang terperiksa menjadi Anggota SPKA, dalam hal terperiksa bukan sebagai Anggota SPKA maka
harus memberikan surat kuasa kepada SPKA.
2) Ketentuan poin 1 diatas dikecualikan untuk penjatuhan hukuman disiplin yang tidak diperlukan
pemeriksaan terlebih dahulu seperti Mangkir, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena ditahan oleh pihak
yang berwajib tidak kurang dari 6 (enam) bulan atas dugaan melakukan tindak pidana atau adanya putusan
pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht).
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
Pasal 16 Kepdir No. KEP.U/KH.310/II/1/KA-2017
(1) Penjatuhan Hukuman Disiplin berdasarkan Berita Acara Pemerlksaan (BAP) disampaikan oleh Tim Pemeriksa kepada Pejabat Yang Berwenang
Menghukum dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Direktur Utama:
1. Pelanggaran Disiplin Tingkat Berat dan PHK karena mangkir;
2. Pelanggaran Disiplin Tingkat Pertama, Tingkat Kedua, dan Tingkat Ketiga untuk Pekerja yang menduduki jabatan setingkat Senior Manager
sampai dengan setingkat Executive Vice President/Corporate Deputy Director.
b. Direktur SDM dan Umum:
1. Pelanggaran Disiplin Tingkat Pertama, Tingkat Kedua, dan Tingkat Ketiga untuk Pekerja yang menduduki jabatan sampai dengan setingkat
Manager yang berkedudukan di Kantor Pusat;
2. Pelanggaran Disiplin Tingkat Ketiga untuk Pekerja yang menduduki jabatan sampai dengan setingkat Manager yang berkedudukan di Daerah
Operasi / Divisi Regional/Sub Divisi Regional /Balai Yasa.
c. Executive Vice President/Vice President/General Manager pada Daerah Operasi/Divisi Regional/Sub Divisi Regional/Balai Yasa untuk Pelanggaran
Disiplin Tingkat Pertama dan Tingkat Kedua yang dilakukan oleh Pekerja yang berada di bawah pembinaannya dengan jabatan setinggi-tingginya
Manager.
(2) Penjatuhan Hukuman Disiplin ditetapkan oleh Pejabat Yang Berwenang Menghukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui Surat Keputusan
Direksi.
(3) Direktur Utama mendelegasikan penetapan penjatuhan Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Direktur SDM dan Umum.
PROSEDUR PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
ATAS PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT BERAT
PASKA BERLAKUNYA PP NO.35 TAHUN 2021 TENTANG
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DAN
WAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Laporan Hasil
Pemeriksaan
Penerbitan Surat
Keputusan
Hukuman Disiplin
Penyampaian/Pemberitahuan
Surat Keputusan Hukuman
Disiplin Tingkat Berat
Menerima Menolak
Membuat Surat
Penolakan/Keberatan
(7 hari kerja pasca menerima SK
Hukdis)
Bipartit
Terminate pada
SAP 14 hari kerja
pasca penyampaian
SK Hukdis
MEDIASI
SIDANG
PHI
KETERANGAN
1. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dibuat dan
diterbitkan oleh Daerah maupun Kantor Pusat
yang berisi tentang kronologi peristiwa kasus, hasil
pemeriksaan dan rekomendasi hukuman disiplin;
2. Penerbitan SK Hukuman Disiplin Tingkat Berat
berdasarkan fakta dari LHP;
3. Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja
dibuat dalam bentuk surat pemberitahuan dan
disampaikan secara sah dan patut oleh
Pengusaha kepada Pekerja/Buruh dan/atau
Serikat Pekerja/Serikat Buruh paling lama 14
(empat belas) hari kerja sebelum Pemutusan
Hubungan Kerja (PP 35 Pasal 37 ayat (3);
4. Dalam hal Pekerja menolak/keberatan atas
penjatuhan Hukuman Disiplin Tingkat Berat maka
Pekerja harus membuat surat penolakan disertai
alasan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
diterimanya surat pemberitahuan (PP 35 Pasal 39
ayat (1));
5. Perundingan Bipartit dapat dilaksanakan
berdasarkan surat penolakan dari Pekerja (PP 35
Pasal 39 ayat (2));
6. Action terminate status Pekerja dilakukan 14 hari
kerja pasca penyampaian/pemberitahuan SK
Hukdis Tingkat Berat;
7. Apabila hasil Bipartit tidak tercapai kesepakatan,
maka Pekerja yang dilakukan Pemutusan
Hubungan Kerja, dapat melakukan upaya hukum
lanjutan melalui mekanisme gugatan Perselisihan
Hubungan Industrial
KASASI
THANK
YOU

More Related Content

Similar to REWARD & PUNISHMENT PT. KAI (Persero).pdf

Similar to REWARD & PUNISHMENT PT. KAI (Persero).pdf (20)

Presentasi pelatihan smk3 bcw
Presentasi pelatihan smk3 bcwPresentasi pelatihan smk3 bcw
Presentasi pelatihan smk3 bcw
 
Isi laporan
Isi laporanIsi laporan
Isi laporan
 
LAPORAN PKL .doc FIXS.docx
LAPORAN PKL .doc FIXS.docxLAPORAN PKL .doc FIXS.docx
LAPORAN PKL .doc FIXS.docx
 
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training "Effective PROCUREMET and PURCHASING MAN...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI  Training "Effective PROCUREMET and PURCHASING MAN...PELAKSANAAN & Link2 MATERI  Training "Effective PROCUREMET and PURCHASING MAN...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training "Effective PROCUREMET and PURCHASING MAN...
 
SOSIALISASI-PENERAPAN-GOOD-CORPORATE-GOVERNANCE-GCG.pptx
SOSIALISASI-PENERAPAN-GOOD-CORPORATE-GOVERNANCE-GCG.pptxSOSIALISASI-PENERAPAN-GOOD-CORPORATE-GOVERNANCE-GCG.pptx
SOSIALISASI-PENERAPAN-GOOD-CORPORATE-GOVERNANCE-GCG.pptx
 
Pt kereta api indonesia
Pt kereta api indonesiaPt kereta api indonesia
Pt kereta api indonesia
 
Company Profile PT JOMA CININDO
Company Profile PT JOMA CININDOCompany Profile PT JOMA CININDO
Company Profile PT JOMA CININDO
 
15, be&gg, wahyudi, hapzi ali, penerapan gcg pada pt pertamina (persero)...
15, be&gg, wahyudi, hapzi ali,  penerapan gcg pada pt pertamina (persero)...15, be&gg, wahyudi, hapzi ali,  penerapan gcg pada pt pertamina (persero)...
15, be&gg, wahyudi, hapzi ali, penerapan gcg pada pt pertamina (persero)...
 
Fuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiFuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldi
 
Pelaksanaan & Link-link Materi "Workshop Nasional GCG"
Pelaksanaan & Link-link Materi "Workshop Nasional GCG"Pelaksanaan & Link-link Materi "Workshop Nasional GCG"
Pelaksanaan & Link-link Materi "Workshop Nasional GCG"
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Compro cpb new
Compro cpb newCompro cpb new
Compro cpb new
 
Proses SKUP Migas CEPAT di sini !
Proses SKUP Migas CEPAT di sini !Proses SKUP Migas CEPAT di sini !
Proses SKUP Migas CEPAT di sini !
 
LAPORAN.docx
LAPORAN.docxLAPORAN.docx
LAPORAN.docx
 
Tugas kelompok a ( presentasi perusahaan manufaktur ) pmu
Tugas kelompok a ( presentasi perusahaan manufaktur ) pmuTugas kelompok a ( presentasi perusahaan manufaktur ) pmu
Tugas kelompok a ( presentasi perusahaan manufaktur ) pmu
 
Laporan l.i
Laporan l.iLaporan l.i
Laporan l.i
 
1.company profil sni
1.company profil sni1.company profil sni
1.company profil sni
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
 
Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Analisis Studi Kelayakan BisnisAnalisis Studi Kelayakan Bisnis
Analisis Studi Kelayakan Bisnis
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 

REWARD & PUNISHMENT PT. KAI (Persero).pdf

  • 1. REWARD & PUNISHMENT PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) Jakarta, 30 Mei 2022
  • 3. Namlooze Venooschap Nenderlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NVNISM) membuka jalur kereta api Semarang- Surakarta. Staat Spoorwegen mengoperasikan kereta listrik Tanjung Priok-Meester Cornelis (Jatinegara) di Batavia, dilanjutkan dengan Rute Batavia-Zootenberg (Bogor). Pembentukan Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) PNKA berganti menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) PJKA berubah status menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) Transformasi menuju perusahaan jasa (service company) ditandai dengan pembentukan Divisi Komersial. Peluncuran logo baru sebagai perwujudan tekad baru Perseroan untuk menjadi organisasi yang profesional dan modern. Verenigde Spoorwegenbedrifj mengembangkan jalur kereta api di Pulau Jawa, Deli Spoorwegen Maatscappij membangun jaringan kereta api di Sumatera, dan Staat Spoorwegen mengembangkan transportasi kereta api di Batavia. Pekerja yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih perusahaan dari penguasa Jepang. Perumka meluncurkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang menandai pengoperasian kereta api kelas eksekutif. Perumka berganti status menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pemberlakuan sistem pemesanan tiket H-90 untuk kereta api komersial melalui Contact Center 121, agen tiket dan stasiun online, Railcard, serta jaringan internet. Penerapan Sistem Check-in & Boarding Pass. JEJAK LANGKAH 1864 1924 1963 - 1991 1880 1945 1997-1998 2009 2011 2012 Pemberlakuan sistem e-ticketing kereta commuter line. Presiden RI Susil Bambang Yudhoyono meresmikan KA Bandara pertama di Indonesia di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Peluncuran Aplikasi KAI Access. 2013 2014 Penerapan Sistem Check-in & Boarding Pass. Pengoperasian Stasiun JICT, Tanjung Priok. 2016
  • 4. KAI resmi mencatatkan penerbitan Obligasi I PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2017 senilai Rp 2 Triliun di Bursa Efek Indonesia. KAI melakukan uji coba pengoperasian berpenumpang KA Bandara Soekarno-Hatta dengan tarif khusus. LRT Terintegrasi dengan Trans Musi dan Damri Pembelian tiket seluruh KA Lokal melalui Aplikasi KAI Access KAI mengoperasikan KA Bandara Internasional Yogyakarta KAI buka layanan screening covid Genose C19 karya anak bangsa KAI sediakan vaksinasi Covid-19 gratis di stasiun KAI sediakan layanan Rapid test Antigen 64 stasiun KAI meresmikan KRL Solo-Yogyakarta KAI integrasikan Aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI dan Bluebird Hadirkan Layanan First Mile - Last Mile dengan Harga Pasti KAI mempercepat waktu tempuh 5 KA serta hadirkan wi gratis dan live cooking JEJAK LANGKAH 2017 2019 2019 KAI Luncurkan Kereta Sleeper Baru, Luxury 2 KAI terbitkan Obligasi II senilai Rp 2 Triliun Pengoperasian KA Bandara Adi Soemarmo. 2020 Penandatanganan perjanjian pemegang saham dan perjanjian penataan stasiun terintegrasi antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan KAI. KAI mendapatkan label Safe Guard SIBV sebagai apresiasi atas konsistensi penerapan protokol kesehatan di lingkungan KA. Peluncuran logo baru KAI dan dimulainya penerapan AKHLAK sebagai budaya perusahaan. 2021 KAI meluncurkan KA Bandara Minangkabau Peluncuran KA Luxury Class Sleeper Train Pengoperasian LRT pertama di Indonesia, LRT Sumatera Selatan. 2018
  • 5.
  • 6. AREA DIVRE I SUMATERA UTARA DIVRE II SUMATERA BARAT SUB DIVRE I.1 ACEH DIVRE III PALEMBANG DIVRE IV TANJUNG KARANG DAOP 1 JAKARTA DAOP 3 CIREBON DAOP 4 SEMARANG DAOP 8 SURABAYA DAOP 7 MADIUN DAOP 2 BANDUNG DAOP 5 PURWOKERTO DAOP 6 YOGYAKARTA DAOP 9 JEMBER Java Island Sumatera Island Sumatera : 4 Divisi Regional 1 Sub Divre Jawa : 9 Daerah Operasi
  • 7. REWARD AND PUNISHMENT DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN, CARA UNTUK MEMOTIVASI KARYAWAN SALAH SATUNYA DENGAN MENERAPKAN “REWARD AND PUNISHMENT SYSTEM” REWARD • adalah hadiah atau penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas kerja keras dan prestasi yang telah ia dedikasikan untuk perusahaan. Penghargaan diberikan sebagai bentuk terimakasih untuk karyawan dengan hasil kinerja yang memuaskan, waktu kerja karyawan yang cukup lama, prestasi karyawan yang menguntungkan perusahaan dan pencapaian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. • Bertujuan untuk a. Menarik seseorang yang berprestasi untuk bergabung dalam perusahaan; b. Mempertahankan pekerja agar memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan atau untuk mengurangi tingkat turn over pekerja yang keluar dari perusahaan; c. Memotivasi pekerja untuk bisa memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan. PUNISHMENT • adalah hal yang diberikan kepada pekerja yang melakukan pelanggaran atas aturan yang berlaku di lingkungan kerja sebagai akibat dari perbuatannya. Salah satu tujuan punishment adalah untuk memberikan efek jera kepada pekerja.
  • 8. Pemberian Penghargaan Keteladanan, Penghargaan Prestasi, Penghargaan Jasa, dan Penghargaan Masa Kerja dilaksanakan SETIAP HARI ULANG TAHUN KERETA API MERCURY
  • 9. 2 3 4 1 DASAR : 1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2020- 2022 antara Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero); 2. Peraturan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor PER. U/KH.403/VII/l/KA-2018 tentang Pemberian Penghargaan . 5 PENERAPAN REWARD Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja atas kesetiaan dan kedisiplinan PENGHARGAAN MASA KERJA Penghargaan yang diberikan kepada Pensiunan yang memiliki masa kerja paling singkat 15 tahun atas pengabdian dan loyalitas kepada Perusahaan; PENGHARGAAN MASA BAKTI Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya sehingga mampu menjadi contoh atau teladan bagi Pekerja lain. PENGHARGAAN KETELADANAN Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja dan/ atau Pihak Lain yang telah melakukan suatu tindakan atau upaya untuk mencegah terjadinya NKKA/KKA PENGHARGAAN JASA Penghargaan yang diberikan kepada Pekerja atas pencapaian dan prestasinya sehingga memberikan pengaruh yang baik bagi Perusahaan PENGHARGAAN PRESTASI
  • 10.
  • 11. PENGHARGAAN MASA KERJA DIBERIKAN DALAM BENTUK PLAKAT & KOIN EMAS Pemberian penghargaan Koin Emas terdiri dari : 1. Koin emas 15gram diberikan bagi pensiunan yang memiliki grade jabatan terakhir setara VICE PRESIDENT s.d EXECUTIVE VICE PRESIDENT; 2. Koin emas 10gram diberikan bagi pensiunan yang memiliki grade jabatan terakhir setara ASSISTANT MANAGER s.d SENIOR MANAGER; 3. Koin emas 5gram diberikan bagi pensiunan yang memiliki grade jabatan terakhir setara PELAKSANA s.d SENIOR SUPERVISOR;
  • 12. Penghargaan Keteladanan sebagaimana dimaksud diberikan kepada Pekerja yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. menerapkan secara nyata budaya Perusahaan dan menjadi panutan bagi Pekerja lain; b. mampu menjadi motivator dalam implementasi kebijakan Perusahaan; c. mampu menjadi penggerak perubahan dalam perbaikan proses bisnis berkelanjutan; d. mampu bertindak solutif terhadap permasalahan yang dihadapi Perusahaan dalam lingkup satuan organisasinya e. mempunyai prestasi kerja yang secara nyata diakui oleh lingkungan kerja; dan f. memberikan inovasi kerja, kemampuan, atau ketrampilan yang secara nyata hasilnya diakui oleh tingkat unit kerja, tingkat Perusahaan, tingkat nasional, atau tingkat internasional.
  • 13. PENGHARGAAN PRESTASI DIBERIKAN DALAM BENTUK PIAGAM PENGHARGAAN, UANG TUNAI PALING SEDIKIT SEBESAR RP.6.000.000,- & LENCANA Penghargaan Prestasi sebagaimana dimaksud diberikan kepada Pekerja yang telah: a. berinovasi atau memberikan hasil kerja secara nyata diakui dan bermanfaat bagi kemajuan Perusahaan; dan/atau b. menciptakan, dan/atau mengembangkan produk dan/ atau teknologi yang bermanfaat dan memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
  • 14. Penghargaan Jasa sebagaimana dimaksud diberikan kepada Pekerja dan/atau Pihak Lain yang melakukan tindakan sebagai berikut: a. Melakukan upaya pencegahan dan/atau melaporkan bahaya sehingga secara langsung mencegah terjadinya NKKA, KKA , dan/ atau bencana bagi Perusahaan; dan/atau b. berhasil menyelamatkan aset Perusahaan termasuk namun tidak terbatas pada mencegah dan/atau melaporkan dugaan tindakan pencurian aset Perusahaan. Penghargaan Jasa tidak dapat diberikan kepada Pekerja yang melakukan Tindakan sebagaimana dimaksud diatas dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai posisi Jabatan PENGHARGAAN JASA DIBERIKAN DALAM BENTUK PIAGAM PENGHARGAAN, UANG TUNAI SEBESAR RP.6.000.000,- & LENCANA
  • 15. Raja Ali, Haselman & Hj. Hasniati (analisis reward dan punishment)
  • 16. PUNISHMENT FUNGSI PUNISHMENT 1. Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan; 2. Bersifat mendidik; 3. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan Merupakan alat pendidikan regresif, artinya punishment ini digunakan sebagai alat untuk menyadarkan pekerja kepada hal-hal yang benar Ngalin Purwanto (1988:238) membagi punishment menjadi dua macam yaitu : 1. Hukuman prefentif, tindakan supaya tidak terjadi pelanggaran atau sebelum terjadi pelanggaran contoh : perintah larangan, pengawasan, perjanjian dan ancaman; 2. Hukuman Represif, hukuman yg dilakukan setelah terjadinya kesalahan. WHY PUNISHMENT? Together Everyone Achieve More
  • 17. DASAR : 1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2020-2022 antara Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero); 2. Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor KEP.U/KP.408/III/l/KA-2016 tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja; 3. Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor KEP.U/KH.310/II/1/KA-2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KP.408/III/l/KA-2016 tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja; . PENERAPAN PUNISHMENT
  • 18. 1) Pelanggaran disiplin, terdiri dari: a) tingkat I; b) tingkat II; c) tingkat III; d) tingkat berat. 2) Jenis hukuman disiplin, terdiri dari: a) pelanggaran disiplin tingkat I, berupa: • teguran tertulis yang berlaku selama 6 (enam) bulan; atau • pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 10 %, selama 6 (enam) bulan. b) pelanggaran disiplin tingkat II, berupa: • pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 20 % selama 6 (enam) bulan; • pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 30 % selama 6 (enam) bulan; atau • pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 40 % selama 6 (enam) bulan. c) pelanggaran disiplin tingkat III, terdiri dari : • pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 60 % selama 6 (enam) bulan; atau • Demosi. d) pelanggaran disiplin tingkat berat berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
  • 19. PERTIMBANGAN PENJATUHAN HUKUMAN • PKB Pasal 49 (Pelanggaran & Jenis hukdis); • PKB Pasal 50 (Kriteria Pelanggaran & Tk hukdis); • PKB Pasal 52 (Kewenangan); • PKB Pasal 54 (Hal yang meringankan). JENIS: • Hukuman Disiplin : (TK 1,2,3 & Berat); • TGR; Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016 tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata cara pemanggilan, tahapan pemeriksaan, penjatuhan & penyampaian hukuman disiplin. Pasal 10 SUMBER LAPORAN : • Laporan tertulis atasan langsung dengan bukti yang cukup; • Laporan hasil investigasi Tim Safety atas PL/PLH; • LHA Auditor Eksternal Internal; • Pihak Lain. Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016 tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata cara pemanggilan, tahapan pemeriksaan, penjatuhan & penyampaian hukuman disiplin. Pasal 11, 13, 14, 15 PEMERIKSA (DAERAH/PUSAT) • Pihak managemen (tim pemeriksa CO); PROSEDUR PEMERIKSAAN • Pemanggilan (pasal 13 = maksimal 3x); • Tahapan Pemeriksaan (pasal 14) : dilakukan pemberkasan/BAP – pembuatan laporan – usulan hukuman. • Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016 tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata cara pemanggilan, tahapan pemeriksaan, penjatuhan & penyampaian hukuman disiplin, Pasal 18,19,20 • Kep. Direksi No.Kep.U/KH.310/II/1/KA-2017 P&T Kep. Direksi No.Kep.U/KP.408/III/1/KA- 2016. Pasal 16 • PKB Pasal 49 - 54; • Kepdir No.Kep.U/KP.408/III/1/KA-2016 tentang Peraturan Disiplin Perusahaan dan Ketentuan PHK. Bab IV tentang tata cara pemanggilan, tahapan pemeriksaan, penjatuhan & penyampaian hukuman disiplin. Pasal 16 & 17 KEWENANGAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN • PKB Pasal 52 MEKANISME PENYELESAIAN DUGAAN PELANGGARAN DISPILIN DUGAAN PELANGGARAN PEMERIKASAAN & REKOMENDASI KEPUTUSAN/ ARAHAN DIREKSI EKSEKUSI PUSAT DAERAH PUSAT DAERAH DASAR NOTE : Dalam beberapa case, auditee/terduga “deviant” tidak pernah diperiksa atau dikonfirmasi oleh auditor. Namun akan dilminta keterangan pada saat proses pemeriksaan/CO.
  • 21. Prosedur Penjatuhan Hukuman Disiplin 1) Sebelum dikenakan hukuman disiplin, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pemeriksa yang sah dan selama proses pemeriksaan, terperiksa berhak didampingi oleh perwakilan SPKA sepanjang terperiksa menjadi Anggota SPKA, dalam hal terperiksa bukan sebagai Anggota SPKA maka harus memberikan surat kuasa kepada SPKA. 2) Ketentuan poin 1 diatas dikecualikan untuk penjatuhan hukuman disiplin yang tidak diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu seperti Mangkir, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena ditahan oleh pihak yang berwajib tidak kurang dari 6 (enam) bulan atas dugaan melakukan tindak pidana atau adanya putusan pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht).
  • 22. PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN Pasal 16 Kepdir No. KEP.U/KH.310/II/1/KA-2017 (1) Penjatuhan Hukuman Disiplin berdasarkan Berita Acara Pemerlksaan (BAP) disampaikan oleh Tim Pemeriksa kepada Pejabat Yang Berwenang Menghukum dengan ketentuan sebagai berikut: a. Direktur Utama: 1. Pelanggaran Disiplin Tingkat Berat dan PHK karena mangkir; 2. Pelanggaran Disiplin Tingkat Pertama, Tingkat Kedua, dan Tingkat Ketiga untuk Pekerja yang menduduki jabatan setingkat Senior Manager sampai dengan setingkat Executive Vice President/Corporate Deputy Director. b. Direktur SDM dan Umum: 1. Pelanggaran Disiplin Tingkat Pertama, Tingkat Kedua, dan Tingkat Ketiga untuk Pekerja yang menduduki jabatan sampai dengan setingkat Manager yang berkedudukan di Kantor Pusat; 2. Pelanggaran Disiplin Tingkat Ketiga untuk Pekerja yang menduduki jabatan sampai dengan setingkat Manager yang berkedudukan di Daerah Operasi / Divisi Regional/Sub Divisi Regional /Balai Yasa. c. Executive Vice President/Vice President/General Manager pada Daerah Operasi/Divisi Regional/Sub Divisi Regional/Balai Yasa untuk Pelanggaran Disiplin Tingkat Pertama dan Tingkat Kedua yang dilakukan oleh Pekerja yang berada di bawah pembinaannya dengan jabatan setinggi-tingginya Manager. (2) Penjatuhan Hukuman Disiplin ditetapkan oleh Pejabat Yang Berwenang Menghukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui Surat Keputusan Direksi. (3) Direktur Utama mendelegasikan penetapan penjatuhan Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Direktur SDM dan Umum.
  • 23. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ATAS PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT BERAT PASKA BERLAKUNYA PP NO.35 TAHUN 2021 TENTANG PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
  • 24. Laporan Hasil Pemeriksaan Penerbitan Surat Keputusan Hukuman Disiplin Penyampaian/Pemberitahuan Surat Keputusan Hukuman Disiplin Tingkat Berat Menerima Menolak Membuat Surat Penolakan/Keberatan (7 hari kerja pasca menerima SK Hukdis) Bipartit Terminate pada SAP 14 hari kerja pasca penyampaian SK Hukdis MEDIASI SIDANG PHI KETERANGAN 1. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dibuat dan diterbitkan oleh Daerah maupun Kantor Pusat yang berisi tentang kronologi peristiwa kasus, hasil pemeriksaan dan rekomendasi hukuman disiplin; 2. Penerbitan SK Hukuman Disiplin Tingkat Berat berdasarkan fakta dari LHP; 3. Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja dibuat dalam bentuk surat pemberitahuan dan disampaikan secara sah dan patut oleh Pengusaha kepada Pekerja/Buruh dan/atau Serikat Pekerja/Serikat Buruh paling lama 14 (empat belas) hari kerja sebelum Pemutusan Hubungan Kerja (PP 35 Pasal 37 ayat (3); 4. Dalam hal Pekerja menolak/keberatan atas penjatuhan Hukuman Disiplin Tingkat Berat maka Pekerja harus membuat surat penolakan disertai alasan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya surat pemberitahuan (PP 35 Pasal 39 ayat (1)); 5. Perundingan Bipartit dapat dilaksanakan berdasarkan surat penolakan dari Pekerja (PP 35 Pasal 39 ayat (2)); 6. Action terminate status Pekerja dilakukan 14 hari kerja pasca penyampaian/pemberitahuan SK Hukdis Tingkat Berat; 7. Apabila hasil Bipartit tidak tercapai kesepakatan, maka Pekerja yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja, dapat melakukan upaya hukum lanjutan melalui mekanisme gugatan Perselisihan Hubungan Industrial KASASI