SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
TEORI STRUKTUR MODAL
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat akan
adanya struktur modal yang optimal. Dengan
kata lain struktur modal mempunyai pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa
dirubah-rubah agar bisa diperoleh nilai
perusahaan yang optimal.
โ€ข Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh pemegang
saham
โ€ข Kb = tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh kreditur
โ€ข Vs = nilai pasar saham
โ€ข Vb= nilai pasar utang
โ€ข WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
โ€ข Total Nilai = Vs + Vb
Nilai Perush menurut Pendekatan Tradisional
A B C
Laba 100 100 100
Bunga 0 40 60
Laba tersedia untuk pemegang saham 100 60 40
Ks 0.2 0.22 0.3
Vs 500 272.73 133.33
kb 0 0.15 0.25
Vb 0 266.67 240
WACC 0.2 0.1854 0.2679
Nilai Total 500 539.39 373.33
Nilai Perush menurut Pendekatan Tradisional
A B C
Laba 100 100 100
Bunga 10 30 50
Laba tersedia untuk pemegang saham 90 70 50
Ks 0.15 0.20 0.25
Vs
kb 0,13 0.15 0.25
Vb
WACC
Nilai Total
2. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)
Pada tahun 1950-an, dua orang ekonom
menentang pandangan tradisional struktur modal.
Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Kemudian pada
awal tahun 1960-an, kedua ekonom tersebut
memasukkan faktor pajak ke dalam analisis
mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa
nilai perusahaan dengan hutang lebih tinggi
dibandingkan nilai perusahaan tanpa hutang.
Kenaikan nilai tersebut dikarenakan adanya
penghematan pajak dari penggunaan hutang.
2.1. Proposisi MM Tanpa Pajak
MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun
teori mereka:
1.Tidak ada pajak
2.Tidak ada biaya transaksi
3.Individu dan perusahaan meminjam pada tingkat yang
sama.
Dengan asumsi-asumsi tersebut, MM mengajukan dua
proposisi yang dikenal sebagai proposisi MM tanpa pajak.
2.1.1. Proposisi 1 (Tanpa Pajak)
Nilai perusahaan yang menggunakan hutang akan sama
dengan nilai perusahaan yang tidak menggunakan hutang
sebagai berikut ini.
VL = VU โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (1)
dimana VL = Nilai untuk perusahaan yang
menggunakan hutang (value for
leveraged companies)
VU = Nilai untuk perusahaan yang tidak
menggunakan hutang (100% saham,
atau value for unlevered companies)
Dengan kata lain, dalam kondisi tanpa pajak, Modigliani
dan Miller berpendapat bahwa struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Tingkat keuntungan dan
risiko usaha (keputusan investasi) yang akan
mempengaruhi nilai perusahaan (bukannya keputusan
pendanaan).
Ilustrasi Arbritase
A B
Laba 100 100
Bunga 0 40
Laba tersedia untuk pemegang saham 100 60
Ks 0.2 0.22
Vs 500 272.73
kb 0 0.15
Vb 0 266.67
WACC 0.2 0.1854
Nilai Total 500 539.39
โ€ขMisal seorang investor mempunyai 10%
saham perush B. Penghasilan yg ia peroleh 60
x 10% = 6. Investor tsb, dg memegang saham
B, menanggung resiko utang sebesar 10% x
267,67 = 26,7. Karena nilai perusahaan A dan
B berbeda, investor tsb dapat melakukan
langkah-langkah sebagai berikut dalam proses
arbitrase.
โ€ข1. Menjual 10 % saham B sebesar 10% x 273=
27,3.
โ€ขDia akan memperoleh kas masuk sebesar 27,3
โ€ข2. Meminjam sebesar 10% utang perusahaan B. Dia
akan memperoleh kas masuk sebesar 10% x 267,67
=26,7
โ€ข3. Membeli 10 % saham A sebesar 10 % x 500 = 50
Alternatif 1 :
Investasi pada 10% Perusahaan B
Alternatif 2 :
Melakukan Proses Arbitrase
1. Modal yang diperlukan 10 % x 273,3 =27,3 1.. Modal yang diperlukan untuk
membeli 10% saham A = 10% x 500
=50
Pinjaman 10% utang perusahaan B
= 10% x 267 26,7
Kas yg diterima 23,3
2. Penghasilan yang diperoleh 10 % x 60 = 6 2.. Penghasilan yg diperoleh dari Investasi
perussahaan Aโ€ฆ. 10% x 100 = 10
Bayar bunga 15% x 26,7 = 4
6
3. Risiko
Menanggung 10% dari nilai utang
perusahaan B sebesar 10% x 267 = 26,7
3.Risiko
Menanggung utang sebesar 26,7 melalui
pinjaman pribadi
โ€ขMisal nilai perush A menjadi 500, sedangkan
nilai saham B menjadi 300, sementara nilai
utang perush B menjadi 200. Nilai total
perush A sama dengan nilai total perusahaan
B yaitu 500.
Nilai Perusahaan sama (tidak ada arbitrase)
A B
Laba 100 100
Bunga 0 40
Laba tersedia untuk pemegang
saham 100 60
Ks 0.2 0.2
Vs 500 300
kb 0 0.2
Vb 0 200
WACC 0.2 0.2
Nilai Total 500 500
โ€ขMisal investor tersebut melakukan
proses arbitrase yg sama dg sebelumnya.
โ€ขTabel berikut meringkas langkah dan
perbandingan tingkat keuntungan dan
risikonya.
Arbitrase Tidak Menghasilkan Keuntungan
Alternatif 1 :
Investasi pada 10% Perusahaan B
Alternatif 2 :
Melakukan Proses Arbitrase
1. Modal yang diperlukan
10 % x 300 = 30
1.. Modal yang diperlukan untuk
membeli 10% saham A = 10% x 500
=50
Pinjaman 10% utang perusahaan B =
10% x 200 20
Kas yg diterima 30
2. Penghasilan yang diperoleh 10 % x 60 = 6 2.. Penghasilan yg diperoleh dari Investasi
perussahaan Aโ€ฆ. 10% x 100 = 10
Bayar bunga 20% x 20 = 4
6
3. Risiko
Menanggung 10% dari nilai utang perusahaan
B sebesar 10% x 200 = 20
3.Risiko
Menanggung utang sebesar 20 melalui
pinjaman pribadi
2.1.2. Proposisi 2 (Tanpa Pajak)
Proposisi 2 mengatakan bahwa tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk perusahaan yang menggunakan
hutang, naik proporsional terhadap peningkatan rasio
hutang dengan saham.
ks = ko + B / S (ko โ€“ kb) โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (2)
dimana
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan
untuk saham
ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk
saham perusahaan tanpa hutang
B/S = rasio hutang dengan saham
kb = tingkat keuntungan yang disyaratkan
untuk hutang (tingkat bunga)
โ€ขKo = 15 %
โ€ขS = 4000
โ€ขKb =10 %
โ€ขWACC = 15%
โ€ขB = 8000
Dengan menggunakan hutang yang semakin banyak,
perusahaan bisa menggunakan sumber modal yang lebih
murah yang semakin besar. Penggunaan sumber modal
yang murah yang semakin banyak akan menurunkan
biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan (WACC)
tersebut, jika tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk
saham (ks) konstan. Tetapi dengan semakin
meningkatnya hutang, tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk saham (ks) juga akan meningkat. Dua
efek yang saling berlawan tersebut menghasilkan biaya
modal rata-rata tertimbang yang konstan. Hasilnya, nilai
perusahaan akan konstan.
2.2. Proposisi MM dengan Pajak
Bagan 5. Pendekatan Roti menurut MM (dengan Pajak)
Dibayarkan ke Pemerintah
Hutang Pajak Saham
Saham Hutang Pajak
Dibayarkan ke Pemerintah
(a) (b)
Terlihat bahwa roti tersebut dibagi ke dalam tiga bagian:
saham, hutang, dan pajak. Pajak dibayarkan kepada
pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar.
Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena
bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.
Dalam gambar (a), dimana hutang yang digunakan lebih
sedikit, pajak yang dibayarkan menjadi lebih besar.
Karena aliran kas yang keluar (melalui pajak) semakin
besar, roti yang tersisa menjadi semakin kecil. Gambar (b)
menunjukkan penggunaan hutang yang semakin besar.
Pajak yang dibayarkan semakin kecil, yang berarti
perusahaan bisa menghemat aliran kas keluar. Roti yang
tersisa pada gambar (b) nampak lebih besar
dibandingkan dengan roti yang tersisa pada (a). Ilustrasi
tersebut menunjukkan bahwa dengan memperhitungkan
pajak, struktur modal bisa mempengaruhi nilai
perusahaan.
2.2.1. Proposisi 1 (dengan Pajak)
Nilai perusahaan dengan hutang akan sama dengan nilai
perusahaan tanpa hutang plus penghematan pajak karena
bunga hutang. Formula untuk pernyataan tersebut:
VL = VU + Tc B
EBIT (1 โ€“ Tc) Tc . kb . B
= ------------------ + ----------------- โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (3)
ko kb
dimanaTc = tingkat pajak (perusahaan)
B = besarnya hutang
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
kb = tingkat keuntungan hutang (tingkat bunga)
ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
perusahaan tanpa hutang
EBIT = Earning Before Interest and Taxes (Pendapatan
sebelum pajak dan bunga)
Nilai perusahaan tanpa hutang merupakan present value
dari tingkat keuntungan EBIT (Earning Before Interest and
Taxes), didiskontokan dengan biaya modal saham tanpa
hutang (ko). Penghematan bunga didiskontokan dengan
biaya modal hutang (kb). Perbedaan diskonto tersebut
disebabkan karena risiko yang berbeda antara EBIT (aliran
kas untuk pemegang saham) dengan bunga (aliran kas
untuk pemegang hutang).
2.2.1. Proposisi 2 (dengan Pajak)
Proposisi 2 (dengan pajak) mengatakan bahwa biaya
modal saham akan meningkat dengan semakin
meningkatnya hutang. Tetapi penghematan dari pajak
akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai
karena kenaikan biaya modal saham. Pernyataan tersebut
bisa dituliskan:
ks = ko + B / S (1 โ€“ Tc) (ko โ€“ kb) โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (4)
Formula tersebut mempunyai implikasi bahwa
penggunaan hutang yang semakin banyak akan
meningkatkan biaya modal saham. Tetapi penggunaan
hutang yang lebih banyak, berarti menggunakan modal
yang lebih murah (biaya modal hutang lebih kecil
dibandingkan biaya modal saham), akan menurunkan
biaya modal rata-rata tertimbang (meskibiaya modal
sahamnya meningkat).
Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori
tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan
hutang sebanyak-banyaknya (99%, sebagai contoh).
Tetapi dalam kenyataan, tidak ada perusahaan yang
mempunyai hutang sebesar tersebut.
3. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan
tidak bisa menggunakan hutang sebanyak-banyaknya.
Satu hal yang terpenting adalah dengan semakin
tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan
(probabilitas) kebangkrutan.
Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan.
Penelitian di luar negeri menunjukkan biaya
kebangkrutan bisa mencapai sekitar 20% dari nilai
perusahaan. Biaya tersebut mencakup dua hal:
1. Biaya langsung: biaya yang dikeluarkan untuk
membayar biaya administrasi, biaya pengacara, biaya
akuntan, dan biaya lainnya yang sejenis.
2. Biaya tidak langsung: biaya yang terjadi karena dalam
kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain
tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara
normal. Misal, supplier barangkali tidak akan mau
memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan
tidak terbayar.
Biaya lain dari peningkatan hutang adalah meningkatnya
biaya keagenan hutang (agency cost of debt). Jika hutang
meningkat, maka konflik antara pemegang hutang
dengan pemegang saham akan meningkat, karena
potensi kerugian yang dialami oleh pemegang hutang
akan meningkat. Dalam situasi tersebut, pemegang
hutang akan semakin meningkatkan pengawasan
(monitoring) terhadap perusahaan. Pengawasan bisa
dilakukan dalam bentuk biaya-biaya monitoring
(persyaratan yang lebih ketat, menambah jumlah
akuntan, dsb) dan bisa juga dalam bentuk kenaikan
tingkat bunga. Dengan memasukkan biaya keagenan,
persamaan nilai perusahaan di atas bisa diperluas sebagai
berikut ini.
VL = VU + PV Penghematan Pajak โ€“ [PV Biaya
Kebangkrutan + PV Biaya Keagenan]
Dengan demikian gabungan antara teori struktur modal
Modigiliani-Miller dengan memasukkan biaya
kebangkrutan dan biaya keagenan mengindikasikan
adanya trade-off antara penghematan pajak dari hutang
dengan biaya kebangkrutan. Teori tersebut kemudian
dikenal sebagai teori trade-off struktur modal, atau static
trade-off capital structure theory. Tetapi teori tersebut
tidak memberikan formula yang pasti yang bisa memberi
petunjuk berapa tingkat hutang yang optimal.
4. Model Miller dengan Pajak Perusahaan dan Personal
Modigliani dan Miller mengembangkan model struktur
modal tanpa pajak, dan dengan pajak. Nilai
perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut
diperoleh melalui penghematan pajak karena bunga
bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Penghematan
pajak tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
Penghematan pajak = VL - VU = tc . B
Miller sendiri kemudian mengembangkan model struktur
modal dengan memasukkan pajak personal.
Pemegang saham dan pemegang hutang harus
membayar pajak jika mereka menerima dividen (untuk
pemegang saham) atau bunga (untuk pemegang
hutang).
Menurut Miller, nilai perusahaan yang menggunakan
hutang, setelah memasukkan pajak personal adalah
sebagai berikut ini.
(1 โ€“ Tc) (1 โ€“ ts)
VL = VU + { 1 โ€“ [ --------------------- ] } B โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (5)
(1 โ€“ tb)
dimana VL = Nilai perusahaan dengan hutang
VU = Nilai perusahaan tanpa hutang
Tc = tingkat pajak perusahaan
ts = tingkat pajak pemegang saham (atas dividen
dan capital gain)
tb = tingkat pajak untuk pemegang hutang (atas
bunga)
B = Hutang
Menurut model tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah,
tidak hanya meminimalkan pajak perusahaan, tetapi
meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan (pajak
perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas
pemegang hutang). Melihat persamaan di atas
mempunyai beberapa implikasi. Jika (1 โ€“ tb) = (1 โ€“ Tc) (1 โ€“
ts), maka persamaan di atas menjadi,
VL = VU + (1 โ€“ 1) B = VU
Dengan kata lain, pada kondisi tersebut, nilai perusahaan
dengan hutang sama dengan nilai perusahaan tanpa
hutang. Tidak ada penghematan pajak atas bunga
hutang.
Pada situasi lain, dimana ts = tb, persamaan di atas
menjadi.
VL = VU + Tc . B
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai perusahaan
dengan hutang sama dengan nilai perusahaan tanpa
hutang ditambah penghematan pajak karena bunga
hutang. Persamaan tersebut sama dengan argumen MM
dengan pajak.
Dua situasi di atas merupakan situasi ekstrim. Pada situasi
kebanyakan, nilai VL akan berada diantara nilai VU dan
nilai VU + Tc.B.
5. Pecking Order Theory
Teori trade-off mempunyai implikasi bahwa manajer akan
berfikir dalam kerangka trade-off antara
pengehamatan pajak dan biaya kebangkrutan dalam
penentuan struktur modal. Dalam kenyataan empiris,
nampaknya jarang manajer keuangan yang berfikir
demikian. Seorang akademisi, Donald Donaldson
(1961) melakukan pengamatan terhadap perilaku
struktur modal perusahaan di Amerika Serikat.
Pengamatannya menunjukkan bahwa perusahaan
yang mempunyai keuntungan yang tinggi ternyata
cenderung menggunakan hutang yang lebih rendah.
Secara spesifik, perusahaan mempunyai urut-urutan
preferensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan
dalam Pecking Order Theory adalah sebagai berikut ini.
1.Perusahaan memilih pendanaan internal. Dana internal
tersebut diperoleh dari laba (keuntungan) yang dihasilkan
dari kegiatan perusahaan.
2.Perusahaan menghitung target rasio pembayaran
didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi.
3.Karena kebijakan dividen yang konstan (sticky), digabung
dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi
yang tidak bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas
yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar
dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat-
saat tertentu, dan akan lebih kecil pada saat yang lain.
4.Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan
mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih
dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang,
kemudian dengan surat berharga campuran (hybrid)
seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali
saham sebagai pilihan terakhir.
Teori tersebut tidak mengindikasikan target struktur
modal. Teori tersebut menjelaskan urut-urutan
pendanaan. Manajer keuangan tidak memperhitungkan
tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan
oleh kebutuhan investasi.
Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan
yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru
mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.
6. Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat.
Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang
berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi
yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan.
Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik
dibandingkan pihak lainnya.
6.1. Myers dan Majluf (1977)
Menurut Myers dan Majluf (1977), ada asimetri informasi
antara manajer dengan pihak luar: manajer mempunyai
informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi
perusahaan dibandingkan dengan pihak luar.
6.2. Signaling (Ross, 1977)
Ross (1977) mengembangkan model dimana struktur
modal (penggunaan hutang) merupakan signal yang
disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer
mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik,
dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin
mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Manajer
bisa menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal
yang lebih credible. Karena perusahaan yang
meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai
perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di
masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap
signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai
prospek yang baik. Dengan demikian hutang merupakan
tanda atau signal positif.
7. Teori Lainnya
7.1. Pendekatan Teori Keagenan (agency approach)
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk
mengurangi konflik antar berbagai kelompok
kepentingan. Konflik antara pemegang saham dengan
manajer adalah konsep free-cash flow (Jensen, 1985).
Free-cash flow dalam konteks ini didefinisikan sebagai
aliran kas yang tersisa sesudah semua usulan investasi
dengan NPV positif didanai. Tetapi ada kecenderungan
manajer ingin menahan sumber daya (termasuk free-
cash flow) sehingga mempunyai kontrol atas sumber
daya tersebut. Hutang bisa dianggap sebagai cara
untuk mengurangi konflik keagenan free-cash flow.
Jika perusahaan menggunakan hutang, maka manajer
akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari perusahaan
(untuk membayar bunga).
7.2. Pendekatan Interaksi Produk/Input dengan Pasar
Model ini berangkat dari teori organisasi industri, dan
relatif baru dibandingkan teori lainnya. Ada dua kategori
dalam pendekatan ini: (1) Menjelaskan hubungan antara
struktur modal perusahaan dengan strategi, dan (2)
Menjelaskan hubungan antara struktur modal dengan
karakteristik produk atau input.
7.3. Kontes atas Pengendalian Perusahaan
Beberapa penemuan pendekatan ini adalah perusahaan
yang menjadi target (dalam pengambilalihan) akan
meningkatkan tingkat hutangnya, dan mengakibatkan
kenaikan harga saham. Tingkat hutang berhubungan
negatif dengan kemungkinan sukses tender offer
(penawaran terbuka pada proses pengambilalihan
usaha).

More Related Content

Similar to teori_struktur_modal.ppt

Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
AuroraSiahaan
ย 
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
FirmanHidayat77
ย 
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Meri Dwi
ย 
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxEKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
ArdianS7
ย 
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurLikuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Dhevi Ratnasari
ย 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
TrianaMariana
ย 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
titikefnita
ย 

Similar to teori_struktur_modal.ppt (20)

Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
ย 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
ย 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
ย 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2
ย 
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
ย 
bab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxbab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptx
ย 
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
ย 
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxEKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
ย 
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptxKel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
ย 
PPT tugas keajiban kel 5.pptx
PPT tugas keajiban kel 5.pptxPPT tugas keajiban kel 5.pptx
PPT tugas keajiban kel 5.pptx
ย 
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurLikuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsur
ย 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
ย 
Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansi
ย 
Bab06 tagihan-2
Bab06 tagihan-2Bab06 tagihan-2
Bab06 tagihan-2
ย 
Kapitalisasi
KapitalisasiKapitalisasi
Kapitalisasi
ย 
9.struktur modal 3
9.struktur modal 39.struktur modal 3
9.struktur modal 3
ย 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
ย 
PENGGABUNGAN BADAN USAHA.ppt
PENGGABUNGAN BADAN USAHA.pptPENGGABUNGAN BADAN USAHA.ppt
PENGGABUNGAN BADAN USAHA.ppt
ย 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
ย 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
ย 

Recently uploaded

LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
AnissaPratiwi3
ย 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
ย 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
ย 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
ย 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
ย 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
ย 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
JhonSutarka1
ย 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
ย 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
ย 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
ย 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
ย 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
ย 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ย 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ย 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ย 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
ย 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
ย 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
ย 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
ย 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
ย 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
ย 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
ย 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
ย 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
ย 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
ย 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
ย 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
ย 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
ย 

teori_struktur_modal.ppt

  • 1. TEORI STRUKTUR MODAL 1. Pendekatan Tradisional Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa dirubah-rubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
  • 2. โ€ข Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh pemegang saham โ€ข Kb = tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh kreditur โ€ข Vs = nilai pasar saham โ€ข Vb= nilai pasar utang โ€ข WACC = biaya modal rata-rata tertimbang โ€ข Total Nilai = Vs + Vb
  • 3. Nilai Perush menurut Pendekatan Tradisional A B C Laba 100 100 100 Bunga 0 40 60 Laba tersedia untuk pemegang saham 100 60 40 Ks 0.2 0.22 0.3 Vs 500 272.73 133.33 kb 0 0.15 0.25 Vb 0 266.67 240 WACC 0.2 0.1854 0.2679 Nilai Total 500 539.39 373.33
  • 4. Nilai Perush menurut Pendekatan Tradisional A B C Laba 100 100 100 Bunga 10 30 50 Laba tersedia untuk pemegang saham 90 70 50 Ks 0.15 0.20 0.25 Vs kb 0,13 0.15 0.25 Vb WACC Nilai Total
  • 5. 2. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM) Pada tahun 1950-an, dua orang ekonom menentang pandangan tradisional struktur modal. Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Kemudian pada awal tahun 1960-an, kedua ekonom tersebut memasukkan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan dengan hutang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa hutang. Kenaikan nilai tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan hutang.
  • 6. 2.1. Proposisi MM Tanpa Pajak MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori mereka: 1.Tidak ada pajak 2.Tidak ada biaya transaksi 3.Individu dan perusahaan meminjam pada tingkat yang sama. Dengan asumsi-asumsi tersebut, MM mengajukan dua proposisi yang dikenal sebagai proposisi MM tanpa pajak.
  • 7. 2.1.1. Proposisi 1 (Tanpa Pajak) Nilai perusahaan yang menggunakan hutang akan sama dengan nilai perusahaan yang tidak menggunakan hutang sebagai berikut ini. VL = VU โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (1) dimana VL = Nilai untuk perusahaan yang menggunakan hutang (value for leveraged companies) VU = Nilai untuk perusahaan yang tidak menggunakan hutang (100% saham, atau value for unlevered companies)
  • 8. Dengan kata lain, dalam kondisi tanpa pajak, Modigliani dan Miller berpendapat bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Tingkat keuntungan dan risiko usaha (keputusan investasi) yang akan mempengaruhi nilai perusahaan (bukannya keputusan pendanaan).
  • 9. Ilustrasi Arbritase A B Laba 100 100 Bunga 0 40 Laba tersedia untuk pemegang saham 100 60 Ks 0.2 0.22 Vs 500 272.73 kb 0 0.15 Vb 0 266.67 WACC 0.2 0.1854 Nilai Total 500 539.39
  • 10. โ€ขMisal seorang investor mempunyai 10% saham perush B. Penghasilan yg ia peroleh 60 x 10% = 6. Investor tsb, dg memegang saham B, menanggung resiko utang sebesar 10% x 267,67 = 26,7. Karena nilai perusahaan A dan B berbeda, investor tsb dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut dalam proses arbitrase. โ€ข1. Menjual 10 % saham B sebesar 10% x 273= 27,3. โ€ขDia akan memperoleh kas masuk sebesar 27,3
  • 11. โ€ข2. Meminjam sebesar 10% utang perusahaan B. Dia akan memperoleh kas masuk sebesar 10% x 267,67 =26,7 โ€ข3. Membeli 10 % saham A sebesar 10 % x 500 = 50
  • 12. Alternatif 1 : Investasi pada 10% Perusahaan B Alternatif 2 : Melakukan Proses Arbitrase 1. Modal yang diperlukan 10 % x 273,3 =27,3 1.. Modal yang diperlukan untuk membeli 10% saham A = 10% x 500 =50 Pinjaman 10% utang perusahaan B = 10% x 267 26,7 Kas yg diterima 23,3 2. Penghasilan yang diperoleh 10 % x 60 = 6 2.. Penghasilan yg diperoleh dari Investasi perussahaan Aโ€ฆ. 10% x 100 = 10 Bayar bunga 15% x 26,7 = 4 6 3. Risiko Menanggung 10% dari nilai utang perusahaan B sebesar 10% x 267 = 26,7 3.Risiko Menanggung utang sebesar 26,7 melalui pinjaman pribadi
  • 13. โ€ขMisal nilai perush A menjadi 500, sedangkan nilai saham B menjadi 300, sementara nilai utang perush B menjadi 200. Nilai total perush A sama dengan nilai total perusahaan B yaitu 500.
  • 14. Nilai Perusahaan sama (tidak ada arbitrase) A B Laba 100 100 Bunga 0 40 Laba tersedia untuk pemegang saham 100 60 Ks 0.2 0.2 Vs 500 300 kb 0 0.2 Vb 0 200 WACC 0.2 0.2 Nilai Total 500 500
  • 15. โ€ขMisal investor tersebut melakukan proses arbitrase yg sama dg sebelumnya. โ€ขTabel berikut meringkas langkah dan perbandingan tingkat keuntungan dan risikonya.
  • 16. Arbitrase Tidak Menghasilkan Keuntungan Alternatif 1 : Investasi pada 10% Perusahaan B Alternatif 2 : Melakukan Proses Arbitrase 1. Modal yang diperlukan 10 % x 300 = 30 1.. Modal yang diperlukan untuk membeli 10% saham A = 10% x 500 =50 Pinjaman 10% utang perusahaan B = 10% x 200 20 Kas yg diterima 30 2. Penghasilan yang diperoleh 10 % x 60 = 6 2.. Penghasilan yg diperoleh dari Investasi perussahaan Aโ€ฆ. 10% x 100 = 10 Bayar bunga 20% x 20 = 4 6 3. Risiko Menanggung 10% dari nilai utang perusahaan B sebesar 10% x 200 = 20 3.Risiko Menanggung utang sebesar 20 melalui pinjaman pribadi
  • 17. 2.1.2. Proposisi 2 (Tanpa Pajak) Proposisi 2 mengatakan bahwa tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk perusahaan yang menggunakan hutang, naik proporsional terhadap peningkatan rasio hutang dengan saham. ks = ko + B / S (ko โ€“ kb) โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (2) dimana ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham perusahaan tanpa hutang B/S = rasio hutang dengan saham kb = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk hutang (tingkat bunga)
  • 18. โ€ขKo = 15 % โ€ขS = 4000 โ€ขKb =10 % โ€ขWACC = 15% โ€ขB = 8000
  • 19. Dengan menggunakan hutang yang semakin banyak, perusahaan bisa menggunakan sumber modal yang lebih murah yang semakin besar. Penggunaan sumber modal yang murah yang semakin banyak akan menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan (WACC) tersebut, jika tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham (ks) konstan. Tetapi dengan semakin meningkatnya hutang, tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham (ks) juga akan meningkat. Dua efek yang saling berlawan tersebut menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang yang konstan. Hasilnya, nilai perusahaan akan konstan.
  • 20. 2.2. Proposisi MM dengan Pajak Bagan 5. Pendekatan Roti menurut MM (dengan Pajak) Dibayarkan ke Pemerintah Hutang Pajak Saham Saham Hutang Pajak Dibayarkan ke Pemerintah (a) (b) Terlihat bahwa roti tersebut dibagi ke dalam tiga bagian: saham, hutang, dan pajak. Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.
  • 21. Dalam gambar (a), dimana hutang yang digunakan lebih sedikit, pajak yang dibayarkan menjadi lebih besar. Karena aliran kas yang keluar (melalui pajak) semakin besar, roti yang tersisa menjadi semakin kecil. Gambar (b) menunjukkan penggunaan hutang yang semakin besar. Pajak yang dibayarkan semakin kecil, yang berarti perusahaan bisa menghemat aliran kas keluar. Roti yang tersisa pada gambar (b) nampak lebih besar dibandingkan dengan roti yang tersisa pada (a). Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa dengan memperhitungkan pajak, struktur modal bisa mempengaruhi nilai perusahaan.
  • 22. 2.2.1. Proposisi 1 (dengan Pajak) Nilai perusahaan dengan hutang akan sama dengan nilai perusahaan tanpa hutang plus penghematan pajak karena bunga hutang. Formula untuk pernyataan tersebut: VL = VU + Tc B EBIT (1 โ€“ Tc) Tc . kb . B = ------------------ + ----------------- โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (3) ko kb dimanaTc = tingkat pajak (perusahaan) B = besarnya hutang ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham kb = tingkat keuntungan hutang (tingkat bunga) ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham perusahaan tanpa hutang EBIT = Earning Before Interest and Taxes (Pendapatan sebelum pajak dan bunga)
  • 23. Nilai perusahaan tanpa hutang merupakan present value dari tingkat keuntungan EBIT (Earning Before Interest and Taxes), didiskontokan dengan biaya modal saham tanpa hutang (ko). Penghematan bunga didiskontokan dengan biaya modal hutang (kb). Perbedaan diskonto tersebut disebabkan karena risiko yang berbeda antara EBIT (aliran kas untuk pemegang saham) dengan bunga (aliran kas untuk pemegang hutang).
  • 24. 2.2.1. Proposisi 2 (dengan Pajak) Proposisi 2 (dengan pajak) mengatakan bahwa biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang. Tetapi penghematan dari pajak akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya modal saham. Pernyataan tersebut bisa dituliskan: ks = ko + B / S (1 โ€“ Tc) (ko โ€“ kb) โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (4) Formula tersebut mempunyai implikasi bahwa penggunaan hutang yang semakin banyak akan meningkatkan biaya modal saham. Tetapi penggunaan hutang yang lebih banyak, berarti menggunakan modal yang lebih murah (biaya modal hutang lebih kecil dibandingkan biaya modal saham), akan menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang (meskibiaya modal sahamnya meningkat).
  • 25. Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang sebanyak-banyaknya (99%, sebagai contoh). Tetapi dalam kenyataan, tidak ada perusahaan yang mempunyai hutang sebesar tersebut. 3. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak-banyaknya. Satu hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan (probabilitas) kebangkrutan.
  • 26. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Penelitian di luar negeri menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai sekitar 20% dari nilai perusahaan. Biaya tersebut mencakup dua hal: 1. Biaya langsung: biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, biaya pengacara, biaya akuntan, dan biaya lainnya yang sejenis. 2. Biaya tidak langsung: biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misal, supplier barangkali tidak akan mau memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan tidak terbayar.
  • 27. Biaya lain dari peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan hutang (agency cost of debt). Jika hutang meningkat, maka konflik antara pemegang hutang dengan pemegang saham akan meningkat, karena potensi kerugian yang dialami oleh pemegang hutang akan meningkat. Dalam situasi tersebut, pemegang hutang akan semakin meningkatkan pengawasan (monitoring) terhadap perusahaan. Pengawasan bisa dilakukan dalam bentuk biaya-biaya monitoring (persyaratan yang lebih ketat, menambah jumlah akuntan, dsb) dan bisa juga dalam bentuk kenaikan tingkat bunga. Dengan memasukkan biaya keagenan, persamaan nilai perusahaan di atas bisa diperluas sebagai berikut ini. VL = VU + PV Penghematan Pajak โ€“ [PV Biaya Kebangkrutan + PV Biaya Keagenan]
  • 28. Dengan demikian gabungan antara teori struktur modal Modigiliani-Miller dengan memasukkan biaya kebangkrutan dan biaya keagenan mengindikasikan adanya trade-off antara penghematan pajak dari hutang dengan biaya kebangkrutan. Teori tersebut kemudian dikenal sebagai teori trade-off struktur modal, atau static trade-off capital structure theory. Tetapi teori tersebut tidak memberikan formula yang pasti yang bisa memberi petunjuk berapa tingkat hutang yang optimal.
  • 29. 4. Model Miller dengan Pajak Perusahaan dan Personal Modigliani dan Miller mengembangkan model struktur modal tanpa pajak, dan dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut diperoleh melalui penghematan pajak karena bunga bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Penghematan pajak tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini. Penghematan pajak = VL - VU = tc . B Miller sendiri kemudian mengembangkan model struktur modal dengan memasukkan pajak personal. Pemegang saham dan pemegang hutang harus membayar pajak jika mereka menerima dividen (untuk pemegang saham) atau bunga (untuk pemegang hutang).
  • 30. Menurut Miller, nilai perusahaan yang menggunakan hutang, setelah memasukkan pajak personal adalah sebagai berikut ini. (1 โ€“ Tc) (1 โ€“ ts) VL = VU + { 1 โ€“ [ --------------------- ] } B โ€ฆโ€ฆโ€ฆ (5) (1 โ€“ tb) dimana VL = Nilai perusahaan dengan hutang VU = Nilai perusahaan tanpa hutang Tc = tingkat pajak perusahaan ts = tingkat pajak pemegang saham (atas dividen dan capital gain) tb = tingkat pajak untuk pemegang hutang (atas bunga) B = Hutang
  • 31. Menurut model tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah, tidak hanya meminimalkan pajak perusahaan, tetapi meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan (pajak perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas pemegang hutang). Melihat persamaan di atas mempunyai beberapa implikasi. Jika (1 โ€“ tb) = (1 โ€“ Tc) (1 โ€“ ts), maka persamaan di atas menjadi, VL = VU + (1 โ€“ 1) B = VU Dengan kata lain, pada kondisi tersebut, nilai perusahaan dengan hutang sama dengan nilai perusahaan tanpa hutang. Tidak ada penghematan pajak atas bunga hutang.
  • 32. Pada situasi lain, dimana ts = tb, persamaan di atas menjadi. VL = VU + Tc . B Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai perusahaan dengan hutang sama dengan nilai perusahaan tanpa hutang ditambah penghematan pajak karena bunga hutang. Persamaan tersebut sama dengan argumen MM dengan pajak. Dua situasi di atas merupakan situasi ekstrim. Pada situasi kebanyakan, nilai VL akan berada diantara nilai VU dan nilai VU + Tc.B.
  • 33. 5. Pecking Order Theory Teori trade-off mempunyai implikasi bahwa manajer akan berfikir dalam kerangka trade-off antara pengehamatan pajak dan biaya kebangkrutan dalam penentuan struktur modal. Dalam kenyataan empiris, nampaknya jarang manajer keuangan yang berfikir demikian. Seorang akademisi, Donald Donaldson (1961) melakukan pengamatan terhadap perilaku struktur modal perusahaan di Amerika Serikat. Pengamatannya menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai keuntungan yang tinggi ternyata cenderung menggunakan hutang yang lebih rendah.
  • 34. Secara spesifik, perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan dalam Pecking Order Theory adalah sebagai berikut ini. 1.Perusahaan memilih pendanaan internal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba (keuntungan) yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan. 2.Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi. 3.Karena kebijakan dividen yang konstan (sticky), digabung dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat- saat tertentu, dan akan lebih kecil pada saat yang lain.
  • 35. 4.Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran (hybrid) seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham sebagai pilihan terakhir. Teori tersebut tidak mengindikasikan target struktur modal. Teori tersebut menjelaskan urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.
  • 36. 6. Teori Asimetri Informasi dan Signaling Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pihak lainnya. 6.1. Myers dan Majluf (1977) Menurut Myers dan Majluf (1977), ada asimetri informasi antara manajer dengan pihak luar: manajer mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan dibandingkan dengan pihak luar.
  • 37. 6.2. Signaling (Ross, 1977) Ross (1977) mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Manajer bisa menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian hutang merupakan tanda atau signal positif.
  • 38. 7. Teori Lainnya 7.1. Pendekatan Teori Keagenan (agency approach) Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham dengan manajer adalah konsep free-cash flow (Jensen, 1985). Free-cash flow dalam konteks ini didefinisikan sebagai aliran kas yang tersisa sesudah semua usulan investasi dengan NPV positif didanai. Tetapi ada kecenderungan manajer ingin menahan sumber daya (termasuk free- cash flow) sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya tersebut. Hutang bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik keagenan free-cash flow. Jika perusahaan menggunakan hutang, maka manajer akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari perusahaan (untuk membayar bunga).
  • 39. 7.2. Pendekatan Interaksi Produk/Input dengan Pasar Model ini berangkat dari teori organisasi industri, dan relatif baru dibandingkan teori lainnya. Ada dua kategori dalam pendekatan ini: (1) Menjelaskan hubungan antara struktur modal perusahaan dengan strategi, dan (2) Menjelaskan hubungan antara struktur modal dengan karakteristik produk atau input. 7.3. Kontes atas Pengendalian Perusahaan Beberapa penemuan pendekatan ini adalah perusahaan yang menjadi target (dalam pengambilalihan) akan meningkatkan tingkat hutangnya, dan mengakibatkan kenaikan harga saham. Tingkat hutang berhubungan negatif dengan kemungkinan sukses tender offer (penawaran terbuka pada proses pengambilalihan usaha).