3. 4 | The Executive | 03 November 2016
Pemimpin Redaksi : Keisha Meutia Mongula
Koordinator Liputan : Nabila Fatiara
1qra Ardini
M. Doni Rahman
Editor
Nabilla Puteri Fatya
Mesha Mediani
Design & Layout
Natasya Olivia
Dzulfiqar Firdaus Anas
Nanda Aulia Rachman
Raditya Pradipta
Reporter
Hi Readers,
The Executive is a magazine where job seekers,
executives, workers, employee, bosses, business-
men/women come together. Whether you’re a top
CEO at a company or a small shop owner in the
heart of the city, this is the magazine for you. It is
not just about putting words on papers and design.
It is about the journey and the feeling you get out
of reading our magazine. The process of being in-
spired and motivated and of course well informed.
That is what we aim for. Hopefully here you are
able to find all sorts of information to fulfill your
needs.
I thank you all who was involved in making The
Executive happen, and to all our new readers, may
we always stay in business ;-)
Sincerely,
Keisha Mongula
The Executive
Pemimpin Redaksi
DAFTAR ISI
Consummer
Goods hal. 6
Viewpoint hal. 13
Character In Pictures hal. 36
Two Cents Worth hal. 44
TechNow! hal. 7 Government &
Public Service hal. 8
Laporan Utama
hal. 10
Around The Globe
hal. 16
Lifestyle &
Entertainment hal. 24
Sports & Hobby
hal. 32
Social & Culture
hal. 38
4. Varian baru dari manis dan
lembutnya es krim kini akan
menemani harimu. 5 Oktober lalu,
Campina meluncurkan dua jenis
es krim barunya: Bold Strawberry
Cookies dan Tiramisu Cookies.
Kedua varian ini dikembangkan
oleh Campina dengan keunikan
dan komposisi bahan yang
beragam. Hal ini merupakan salah
satu bentuk komitmen Campina
Es Krim untuk terus memberikan
inovasi bagi konsumen dalam
menikmati es krim.
Kekayaan cita rasa dari kedua
varian baru Concerto Bold ini
hadir dalam kombinasi yang pas
antara es krim cone yang lembut
dengan potongan cookies dan saus
stroberi pada varian Strawberry
Cookies dan saus cokelat pada
Tiramisu Cookies. Selain itu,
Concerto Bold juga menciptakan
kemasan baru yang sederhana
namun tetap eye-catching.
Varian ini mengganti dua dari
lima varian Concerto yang ada di
pasaran saat ini. Sebagai bagian
dari consumer goods, pasar es
krim sangat dipengaruhi oleh daya
beli konsumen. Meski kondisi
tak selalu menguntungkan,
berdasarkan laporan Nielsen,
pasar es krim secara penjualan
justru meningkat 10% dari tahun
sebelumnya.
Campina Sendiri mengalami
pertumbuhan penjualan sebesar
10%, seperti pergerakan industri.
Adapun market share perusahaan
asal Surabaya yang berdiri selama
44 tahun ini adalah 25%. Catatan
ini membuat Campina berada
di kategori dua besar pemain es
krim di Indonesia setelah Wall's
Unilever.
(Keisha Mongula)
CONSUMER
GOODS
Dua
Rasa
Baru
TECHNOW!
PIXELSenjata Google di Pasar Ponsel Pintar
Tak puas menyandang gelar
sebagai situs pencarian nomer
satu di dunia, kini Google
semakin melebarkan sayapnya
dengan meluncurkan ponsel
pintar bertajuk “Pixel” pada 4
Oktober lalu. Sejumlah teknologi
mutakhir ditawarkan Google
sebagai perlawannya terhadap
produsen ponsel raksasa macam
Samsung dan Apple.
Desain Pixel dibalut dengan
material kaca-alumunium dan
memiliki bentuk unibody.
Berbagai fitur baru nan mutakhir
juga ditanamkan di ponsel ini,
mulai dari kecerdasan buatan
Google Assistant hingga fitur
Unlimited Storage.
Selain itu, tersedia pula fitur
Wi-Fi berteknologi Dual Band,
navigasi GPS (A-GPS, Glonass),
NFC, dan port USB Type-C yang
menghiasi sisi bawah smartphone
ini. Konektivitasnya memang
sangat lengkap, jadi tak heran
apabila harga Google Pixel XL
dibanderol cukup mahal, mulai
dari 8 juta rupiah.
Walaupun digadang-gadang
sebagai pesaing iPhone 7 buatan
Apple dan Galaxy S7 buatan
Samsung, Pixel dan saudaranya
memiliki satu kelemahan. Pixel
dan Pixel XL telah dikonfirmasi
tidak anti-air dan anti-debu, meski
keduanya memang memiliki
sertifikasi rating IP53
(Nanda Aulia Rachman)
Harga: Rp 8,4 Juta (Pixel, 32GB); Rp 9,7 Juta (Pixel, 128GB);
Rp 10 juta (Pixel XL, 32GB); Rp 11,3 Juta (Pixel XL, 128GB).
Fitur Unggulan: Desain nyaman & ringan; Fingerprint; Soft-
ware Google Assistant; Kamera 13.2 MP; Memori 32GB &
128GB; Prosesor Qualcomm Snapdragon 821 quad core (dual
core 2,15GHz plus dual core 1,6GHz); Grafis Adreno 530;
RAM 4GB LPDDR4; aterai fast charging 2770mAh (Pixel) atau
3450mAh (Pixel XL).
6 | The Executive | 03 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 7
5. GOVERNMENT & PUBLIC SERVICES
Indonesia Butuh Banyak Pengusaha Baru
R
atusan ribu
p e n g a n g g u r a n
tercatat di seluruh
penjuru negeri. Seolah hidup tak
berpeluang, mereka “pasrah”
menunggu pekerjaan datang
menghampirinya. Padahal, data
menunjukan bahwa dengan
pasar sebesar Indonesia, jumlah
pengusaha yang ada masihlah
sangat minim.
Menurutdatayangdikumpulkan
oleh HIPMI atau Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia,
jumlah pengusaha di Indonesia
baru mencapai 1,65% dari
keseluruhan jumlah penduduk.
Masihkurangdarijumlahidealnya
yaitu diatas 2%. Jumlah ini masih
tertinggal jika dibandingkan
dengan negara tetangga seperti
Singapura (7%), Malaysia (5%)
atauThailand(3%).Dantertinggal
jauh dari negara-negara maju
seperti Amerika Serikat (11%)
dan Jepang (10%).
Kurangnyajumlahpengusahadi
Indonesia turut menjadi perhatian
Muhammad Aaron Sampetoding,
Ketua Umum Badan Pengurus
Cabang HIPMI Jakarta Pusat.
Dari ratusan perusahaan yang
bermunculansetiaptahunya,hanya
4% dari perusahaan tersebut yang
dapat bertahan selama 5 tahun
pertama. Beberapa kendala yang
biasa dialami oleh pendatang-
pendatang baru di dunia usaha
sepertistrategipemasaran,kondisi
pasar, kurangnya pengetahuan di
bidang finansial, dan faktor-faktor
lainnya.
“Survei OJK (Otoritas Jasa
Keuangan) beberapa waktu lalu
menunjukkan bahwa tingkat
wawasan keuangan masyarakat
Indonesia baru sekitar 21,84
persen. Ini masih jauh dibawa
benchmark Bank Dunia yaitu 30
persen,” kata Aaron, Direktur PT
Siner Tunas Persada.
Menurutnya, untuk membantu
tercapainya perkembangan
ekonomi Indonesia yang
semakin baik, dibutuhkan
pertumbuhan jumlah dan ragam
pengusaha serta dukungan oleh
pemerintah. Komunitas maupun
organisasi kewirausahaan juga
memiliki peran penting dalam
meningkatkan pengetahuan
pengusaha, terutama yang baru
merintis usahanya. Pengetahuan
bagi pengusaha baru meliputi
bidang finansial seperti konsep
keuangan, kebijakan finansial di
Indonesia dan informasi terbaru
mengenaiprodukfinansialsebagai
alat bantu.
(Nabilla Fatiara)
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia:
G
empuran Kemen-
terian Pariwisata
Republik Indo-
nesia soal “Won-
derful Indonesia”
nampaknya berbuah manis. Data
mengungkap bahwa Juli 2016 ter-
catat sebagai bulan dengan kun-
jungan wisatawan mancanegara
(wisman) tertinggi ke Indonesia.
Berdasarkan catatan Badan Pusat
Statistik jumlah kunjungan wisa-
tawan mancanegara yang datang
ke Tanah Air melebihi satu juta
kunjungan, lebih tepatnya yaitu
mencapai 1,03 juta kunjungan
atau mengalami peningkatan
sebesar 20,42 persen dibanding
bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik dan
Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo,
mengatakan bahwa lonjakan jum-
lah kunjungan wisatawan man-
canegara yang sebesar 17,68% jika
dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun lalu dise-
babkan adanya kampanye intensif
dari pemerintah dan juga adanya
atraksi destinasi wisata yang men-
jadi daya tarik wisata di Indone-
sia. “Pariwisata ini rekor terbaru,
melebihi 1 juta wisatawan man-
canegara dalam satu bulan. Ini
sejarah baru bagi Indonesia.” ucap
Sasmito dikutip dari katadata.co.
Minat wisman untuk datang ke
Tanah Air disebabkan oleh des-
tinasi wisata di Indonesia yang
menarik perhatian mereka, Sas-
mito menjelaskan faktor lain juga
disebabkan oleh kondisi udara di
Australia yang sangat dingin pada
bulan lalu. Sehingga banyak pen-
duduk Australia yang berwisata
ke Indonesia. Ditambah jarak
keduanya juga tak terlalu jauh. Se-
baliknya, cuaca yang sangat panas
terjadi di Arab. Mengingat warga
Arab masih meminimalisir kun-
jungan ke Eropa akibat adanya
sentimen negatif terhadap orang
Islam di kawasan tersebut, maka
ini semakin mendorong wisa-
tawan asal Arab memilih Indone-
sia sebagai tempat berkunjung.
Para wisman mayoritas datang
melalui 19 pintu utama. Namun,
beberapa tempat yang paling
sering dikunjungi diantaranya,
Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Ba-
tam, dan lain-lain. Jumlah kun-
jungannya mencapai 5,86 juta
kunjungan. Wisman lain juga
datang melalui Pos Lintas Batas
(PLB) dan pintu lainnya sebanyak
467.910 kunjungan. Pihak Ke-
mentreian optimis bahwa hingga
akhir tahun, target yang diingink-
an dapat tercapai yakni sebanyak
12 juta wisatawan asing.
Nurdiansyah, Asisten Deputi
Direktur Bidang Pameran Wisa-
ta Wilayah Asia Tenggara, juga
meyakini bahwa target tersebut
akan terwujud. “Peningkatan
drastis pasti akan terjadi akhir ta-
hun,” ujarnya dikutip dari tempo.
co. Bila pada awal tahun jumlah
wisatawan asing mencapai 800ri-
bu-900ribu per bulan, Desem-
ber nanti, diharapkan jumlahnya
akan meningkat menjadi 1,2 juta
– 1,5 juta orang.
(Keisha Mongula)
Kunjungan Wisatawan Asing
ke Indonesia Meningkat
Dengan kekayaan alam Indonesia yang
terhampar di daratan dan lautan, tak salah jika
Indonesia disebut sebagai Surga Wisata Dunia.
Ilustrasi Wisatawan Asing
8 | The Executive | 03 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 9
6. LAPORAN UTAMA
INDONESIA MENUJU
1000 Startup Digital
Lewat Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, KIBAR bersama Ke-
menterian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mencoba
membangun sebuah peradaban. Menirukan kesuksesan di Sillicon
Valley, Amerika Serikat, Indonesia serius menggarap program ini
dengan harapan menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020
mendatang.
T
ak ada kata terlambat
untuk membangun
sebuah peradaban.
Berbekal sejuta potensi yang
dimiliki bangsa ini, KIBAR
bersamaKementerianKomunikasi
dan Informatika Republik
Indonesia (Kemenkominfo RI)
lantas meluncurkan Gerakan
Nasional 1000 Start-up Digital.
Jika masih asing dengan
KIBAR, mereka adalah sebuah
perusahaan yang bertujuan
membangun ekosistem teknologi
di Indonesia melalui inisiatif-
inisiatif pembangunan kapasitas,
mentoring, dan inkubasi di
berbagai kota. Kesamaan
visi KIBAR dan pemerintah
khususnya Kemenkominfo lah
yang kemudian membawa mereka
pada inovasi gerakan nasional
ini.
Gerakan ini bertujuan untuk
mewujudkan Indonesia menjadi
The Digital Energy of Asia di
tahun 2020 mendatang. Dengan
ribuan start-up yang akan
diluncurkan diharapkan ini akan
menjadi solusi atas berbagai
masalah dengan memanfaatkan
teknologi digital. Gerakan yang
resmi dirilis pada 17 Juni 2016
lalu ini bahkan disambut baik oleh
Menteri Kominfo, Rudiantara.
"Hari ini kita merayakan sebuah
pergerakan baru di industri yang
luar biasa. Indonesia bisa menjadi
world's biggest digital power,
bukan cuma di South East Asia,"
kata Rudiantara.
Peserta akan mendapatkan
pengetahuan dan materi yang
dibutuhkan untuk membuat suatu
startup digital yang berkelanjutan.
Mulai dari pembentukan pola
pikir, membangun sebuah tim,
sampai nantinya bagaimana
mengembangkan produk,
membangun business model,
memetakan target pasar, hingga
strategi untuk meluncurkan
produk di pasar. Untuk mengikuti
program ini, peserta dapat
mengunduh borang pendaftaran
di halaman web gerakan 1000
startup.
“Untuk melahirkan seribu
startup digital, strategi yang
dijalankan adalah mentoring
dan pembinaan intensif,” kata
Chief Executive KIBAR Yansen
Kamto. Pada angkatan pertama
ini, ia berujar, terdapat lebih dari
4.000 orang yang telah mendaftar.
Jumlahtersebutkemudiandisaring
hingga menjadi 200 peserta untuk
menghadiri ignition pertama di
Jakarta.
Program ini terdiri dari lima
tahap yang harus diikuti oleh
tiap pesertanya. Kelima tahap
itu antara lain adalah ignition,
workshop, hackaton, bootcamp,
dan incubation. Ignition adalah
tahapan pembuka melalui seminar
denganmenghadirkannarasumber
andal yang sudah berpengalaman
di bidang teknologi, industri
kreatif, dan startup. Kegiatan ini
akan digelar di sepuluh kota di
Indonesia.
Pada tahap workshop peserta
akan mendapat pembekalan
tentang berbagai hal yang mereka
butuhkan saat membangun
startup. Materi-materi tersebut
meliputi Design Thinking, Market
Validation, dan Business Model.
Dari tahap ini, akan dipilih 1000
peserta untuk bergabung di
tahap Hackathon. Serupa dengan
hackathon lainnya, di program
Gerakan Nasional 1000 Startup
Digital ini para peserta diharapkan
dapat membuat sebuah prototipe
dari ide startup mereka. 500
peserta terbaik nantinya akan
diperbolehkan untuk mengikuti
tahap berikutnya.
Selanjutnya adalah tahap
bootcamp yang berisi sesi
mentoring mendalam agar para
calon startup dapat menjalankan
bisnis mereka dengan baik.
Dari tahap ini, akan dipilih 200
peserta terbaik untuk masuk ke
tahap terakhir, Inkubasi. Di tahap
ini, para peserta akan kembali
mendapat pelatihan agar startup
10 | The Executive |03 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 11
7. LAPORAN UTAMA
mereka mendapat valuasi yang
diharapkan. Dengan 200 peserta
setiap tahunnya, diharapkan target
1000 startup digital di tahun 2020
dapat tercapai.
Berbagai pakar dan pelaku di
bidang startup tergabung dalam
program ini sebagai mentor. Mulai
dari Noor Arief, Direktur Utama
Dagadu, sampai dengan Zam
Arianto, CEO dari Sedekah Ilmu.
Total terdapat 87 orang mentor
dari berbagai latar belakang
ilmu.
Gerakan Nasional 1000
Startup Digital akan berlangsung
di Jakarta, Yogyakarta, dan
Surabaya. Lalu menyusul di
kota Bandung, Semarang, dan
Malang pada September sampai
Desember tahun ini. Setelah
itu, program yang sama juga
akan diselenggarakan di kota
Medan, Pontianak, Denpasar, dan
Makassar dari bulan Juni hingga
Februari 2017.
Dari gerakan ini,
Kemenkominfo berharap
Indonesia akan meraih total
valuasi hingga mencapai US$10
miliar atau sekitar 133 triliun
rupiah. Menurut KIBAR dan
Kemenkominfo target tersebut
adalah tolak ukur awal yang
realistis. Mereka juga berharap
program ini akan melahirkan 1000
startupdigitalyangberkualitasdan
nantinya mampu menggerakkan
elemen masyarakat lainnya untuk
semangat berwirausaha dengan
memanfaatkan teknologi.
Gerakan Sinergis
Saat ini sebenarnya sudah
ada beberapa program untuk
mendorong lahirnya lebih banyak
startup digital yang dibuat
pemerintah. Contohnya Bekup
yang dibuat Bekraf dan Solusi
Desa Broadband Terpadu yang
dibuat oleh Kemenkominfo
sendiri. Dari pihak swasta, Google
pun telah mempunyai program
kursus Android gratis bernama
Indonesia Android Kejar.
Melihat fenomena tersebut,
Menkominfo Rudiantara
mengatakan kalau sudah
seharusnya semua pihak di tanah
air untuk bergerak demi membuat
lebih banyak startup digital di
Indonesia. “Saya sendiri tengah
mempersiapkan sebuah program
homeschooling untuk membina
para developer tanah air,” ujar
Rudiantara.
Program dan gerakan
seperti ini tak hanya terjadi di
Indonesia. Salah satu contohnya
adalah Malaysia. Lewat startup,
pemerintah Malaysia bekerja
sama dengan kaum muda untuk
mengembangkan startup dan
jiwa pengusaha muda. Dash
Dhakshinamoorthy dan Rebecca
Hwang lah yang memulai
prakarsa ini pada 2010 lalu.
Mereka mencoba membawa
“Silicon Valley” ke Malaysia.
Sejak saat itu startup Malaysia
menjadi program akselerasi untuk
mengembangkan dan membantu
startup disana.
Mereka juga membuat berbagai
program dan gerakan yang dapat
menumbuhkan ekosistem startup
yang mumpuni di negeri Jiran
itu. Salah satu programnya adalah
Global Startup Youth ASEAN
yang sudah diadakan 2 tahun
terakhir. Mereka mengundang
para mahasiswa dari sekitar Asia
Tenggara untuk berkompetisi
dalam bootcamp yang diadakan
selama dua hari. 150 mahasiswa
PotensiindustridigitaldiIndonesiasendirimemangtakdapat
dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna
internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di
Indonesia saat ini. Kondisi tersebut tentu merupakan modal
besar bagi Indonesia untuk mengembangkan e-commerce
dan bisnis aplikasi teknologi digital.
akan disaring dalam beberapa
tim dan akan berkompetisi untuk
mendapatkan dana investasi
sebesar 25.000 Ringgit Malaysia
atau sekitar 78 juta rupiah serta
inkubasi dari mentor-mentor
ternama di ASEAN dan Silicon
Valley selama 3 bulan.
Asal Mula Gerakan
Semua bermula saat Presiden
Jokowi melihat langsung
ekosistemstartupdiSiliconValley,
Amerika Serikat. Ia kemudian
langsung mencanangkan visi agar
Indonesia dapat menjadi “The
Digital Energy of Asia” pada
tahun 2020 mendatang.
Potensi industri digital di
Indonesia sendiri memang tak
dapatdipandangsebelahmata.Ada
sekitar 93,4 juta pengguna internet
dan 71 juta pengguna perangkat
telepon pintar di Indonesia saat
ini. Kondisi ini merupakan
modal besar bagi Indonesia untuk
mengembangkane-commercedan
bisnis aplikasi teknologi digital.
Volume bisnis ini diprediksi akan
mencapai USD 130 Miliar dengan
angka pertumbuhan 50 persen
per-tahun menurut siaran pers
Kemenkominfo.
Oleh karena itu, Pemerintah
Indonesia di bawah koordinasi
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian serta berkolaborasi
dengan Kementerian Komunikasi
dan Informatika, bekerja
untuk menciptakan peta jalan
e-commerce dan ekosistem
industri teknologi digital
yang terus berkembang dan
berkesinambungan.
“Indonesia memiliki
keberagaman budaya yang
sangat kaya. Jika dipadukan
dengan kekuatan teknologi
digital, ini adalah modal besar
untuk menghasilkan inovasi dan
kreativitas yang begitu unik.
Mari kita berhenti bermimpi dan
menolak terbuai dengan potensi.
Mari kita bergerak bersama dan
berkarya menciptakan solusi
yang bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia dan dunia,” kata
Chief Executive KIBAR Yansen
Kamto.
Hal lain yang harus dipahami
adalah gerakan yang ada di
Indonesia ini bukanlah sebuah
kompetisi ataupun one-off
program, namun merupakan
sebuah rangkaian menyeluruh.
Startup yang ingin diciptakan
oleh gerakan bersama ini adalah
startup yang fokus menciptakan
solusi dari suatu permasalahan
dengan memanfaatkan teknologi
digital, seperti melalui aplikasi
mobile, website, dan IoT.
(Nanda Aulia Rachman)
Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat kaya. Jika
dipadukan dengan kekuatan teknologi digital, ini adalah modal
besar untuk menghasilkan inovasi dan kreativitas yang begitu
unik.
Yansen Kamto, Chief Executive Kibar
12 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 13
Yansen Kamto
8. VIEWPOIINT
B
oleh dikatakan,
tahun 1990-
an adalah masa
keemasan inter-
net. Pasalnya, saat
itulah muncul web browser
pertama di dunia, Mosaic. Ke-
gilaan akan internet kemudian
memupuk suatu budaya dan
fenomena ekonomi yang terkenal dengan sebutan dot-
com boom. Lantas, sebagian pebisnis sadar akan pelu-
ang bahwa internet dapat menjadi lahan potensial untuk
meraup rejeki. Pada tahun 1994, misalkan, Jeff Bezos
mendirikan Amazon.com yang kini menjadi online retail
terbesar di dunia. Ia yang awalnya hanya menjual buku di
situs tersebut, kini menjadi CEO dengan kekayaan sebe-
sar USD 71,8 milyar per 2016.
Sejak itu, e-commerce, atau perdagangan elektronik
mulai menjamur, baik di dalam maupun luar negeri. Ha-
sil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indo-
nesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson
Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar
e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar (Rp 94,5
triliun) dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat
menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun).
Selain berbentuk e-commerce, pemanfaatan internet
sebagai lahan potensial penghasil keuntungan juga dapat
berbentuk aplikasi atau software yang bisa diakses di
berbagai gawai. Kini, tren yang berkembang di kalangan
muda adalah berlomba-lomba membangun startup.
Beberapa tahun terakhir, istilah ‘startup’ acapkali
terdengar di publik. Istilah ini terpampang di berbagai
media, baik media massa maupun media sosial. Perkem-
bangan startup juga tak luput dari topik pembicaraan
berbagai kalangan. Meski begitu, belum ada definisi teo-
ritis yang mampu menjelaskan pengertian startup. Belum
juga ditemukan kata serapan Bahasa Indonesia yang co-
cok untuk ‘startup’. Dikutip dari Merriam-Webster, Start-
up adalah “a fledgling business enterprise” yang artinya
“sebuah perusahaan bisnis yang masih muda”
Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya, telah
meluncurkan berbagai startup berlandaskan ide kreatif.
Startup juga dirancang untuk
memfasilitasi kebutuhan kon-
sumen dengan cara yang unik.
Startup AS yang berkonsep unik
antara lain; 1) DogVacay; aplikasi
jasa penitipan anjing peliharaan,
2) Doctor on Demand; aplikasi
dokter virtual, serta 3) Tinder, ap-
likasi pencarian jodoh.
Tak hanya di AS, potensi bisnis di industri digital
dalam negeri juga tak kalah menggiurkan. Contoh ke-
berhasilan startup karya anak bangsa pun cukup banyak.
Sebut saja Gojek, pelopor ojek online Indonesia. Gojek
diciptakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan
transportasi umum yang cepat dan murah. Terlebih
dalam menghadapi jalanan ibukota yang selalu macet.
Permintaan masyarakat ini tidak dapat diwujudkan
Pemerintah. Hingga akhirnya Gojek berangkat dari per-
masalahan tersebut dan tercipatalah inovasi brilian itu.
Lain lagi dengan YesBoss. Startup ini menawarkan
layanan asisten personal yang berbasis SMS. Pengguna
cukup menghubungi YesBoss lewat SMS untuk melaku-
kan tugas tertentu. Sebut apapun yang Anda inginkan,
entah itu minta dibelikan tiket bioskop, reservasi hotel,
hingga delivery sevice. Kemudian, bangsa kita mencip-
takan aplikasi KosKost, yang mana memudahkan peng-
guna untuk mencari tempat kos terdekat kampus mereka.
Ketiga startup di atas adalah sebagian kecil dari ratu-
san (atau mungkin ribuan) startup yang dibangun bangsa
kita. Mereka – pendiri startup – cermat menganalisis ma-
salah atau kebutuhan yang timbul di masyarakat. Startup
pun menawarkan kemudahan hidup yang mungkin tak
disediakan perusahaan konvensional.
Namun, untuk dapat memenangkan persaingan
bisnis di industri digital, Startup haruslah mengusung
konsep unik yang authentic. Masa depan industri digi-
tal memang tak dapat diprediksi. Meski begitu, dapat di-
pastikan industri digital akan terus berkembang seiring
bertambahnya kebutuhan. Pebisnis startup sadar bahwa
mereka harus terus berinovasi untuk menghadapi din-
amika masa depan.
Start-Up Menjamur,
Hasil Kreativitas Generasi Muda
Oleh: Mesha Mediani
3 November 2016 | The Executive | 15
9. AROUND THE GLOBE
Trump vs Clinton :
bentrok perencanaan
ekonomi amerika serikat
Sebagai negara adidaya, pemilihan Presiden Amerika Serikat menarik
untuk dicermati, terutama perencanaan ekonomi kedua kandidat calon
presiden (capres). Dalam debat capres pertama yang diselenggarakan
di New York, Senin, 26 September 2016 waktu setempat, perencanaan
ekonomi kedua kandidat untuk Amerika Serikat nampak bentrok.
Hillary Rodham Clinton dari
PartaiDemokratmenilaikebijakan
ekonomi lawannya, Donald John
Trump dari Partai Republik,
kontra terhadap rakyat kecil dan
beresiko pada keamanan negara.
Menurut Clinton, perencanaan
ekonomi Trump seolah-olah
nampak berpihak pada rakyat
kecil dengan menjanjikan
perbaikan perekonomian,
termasuk kebangkitan industri
dan pemotongan pajak. “Namun,
di balik itu, pemotongan pajak
untuk korporasi, justru hanya
akan menguntungkan kaum kaya,
termasuk dirinya,” kata Clinton
seperti dilansir dalam Kantor
Berita Reuters.
Dalam pemaparan visi
ekonominya bagi Amerika
Serikat, Trump menyatakan akan
menghilangkan pajak real dan
memotong tarif pajak korporasi
dari 35% menjadi 15%. “Orang
kaya akan membayar secara adil
tapi tidak ada yang membayar
begitu banyak sehingga merusak
kemampuan kita untuk bersaing,”
kata Trump seperti dilansir dalam
BBC, Selasa, 9 Agustus 2016
lalu.
Pernyataan ini menuai kritik
keras dari Clinton. Menurutnya,
Trump mencoba mengurangi
kewajiban pajak konglomerat
atas pendapatan mereka yang
akan berimbas pada pengurangan
anggaranbagikepentinganpublik.
“Pemotongan pajak tersebut akan
menyelamatkan keluarga Trump
dari kewajiban (pajak, red) senilai
US$ 4 miliar,” kata dia.
Berbeda dengan Trump,
Clinton ingin menaikkan pajak
terhadap orang kaya dengan cara
menambahkan braket tambahan
untuk yang berpenghasilan tinggi,
yaitu tambahan pajak 4 persen
bagi orang yang penghasilan
lebih dari USD 5 juta per tahun
atau setara Rp 65 miliar. Ia juga
berencana akan mengenakan
pajak yang lebih rendah pada
perusahaan yang mempekerjakan
lebih banyak tenaga kerja dan
meningkatkanpengeluarannegara
untuk pelatihan kerja.
Perihal penawaran
perdaganganbebas,keduakandidat
tersebut juga tidak sepaham.
Trump, dalam perencanaan
ekonominya, mengajukan
negosiasi ulang kesepakatan
perdagangan untuk tujuan untuk
mencapai kesepakatan yang
“memenangkan” Amerika. "Kota
Detroit dulu pernah menjadi
impiandariberbagaikotadidunia,"
kata Trump seperti dilansir dalam
US Today, Senin, (8/8/2016).
"Itu terjadi saat kita dipimpin
pemerintah yang mengutamakan
Amerika," lanjutnya.
Di lain pihak, Clinton pernah
mengritik kebijakan perdagangan
Trump ini beresiko menimbulkan
perang dagang yang akan
menyulitkan Amerika bersaing di
panggung global. Kritik Clinton
pun dibalas oleh Trump dengan
menyebutnya plin-plan. Trump
mengatakan bahwa sebelumnya
Clinton mendukung adanya
Trans-Pacific Partnership (TPP),
yang mendorong liberalisasi
negara-negara di kawasan Asia
Pasifik. Namun, saat debat
pertama kandidat capres, Clinton
justru hal menyatakan akan
melakukan negosiasi ulang yang
akan memenangkan AS dalam
persaingan perdagangan bebas.
“Bukan sekali ini saja (red: sikap
plin-plan Clinton), termasuk dari
mendukung NAFTA tiba-tiba jadi
mengkritiknya,” kata Trump.
Pada sektor lapangan
kerja, kedua kandidat sama-
sama berusaha untuk mengurangi
tingkat pengangguran di Amerika
Serikat. Namun, Trump lebih
fokus untuk mendorong lebih
banyak pengusaha membuka
usahanya di Amerika Serikat.
Karena itu, ia akan menurunkan
pajak dan menghapus peraturan
yang menyulitkan perusahaan
dalam berinvestasi di sektor
padat karya. Adapun Clinton
menyerukan belanja infrastruktur
dan investasi di bidang energi
baru untuk mengangkat jumlah
pekerjaan di sektor tersebut.
(Iqra Ardini)
16 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 17
Foto ilustrasi Clinton dan Trump
10. S
ekilas, bahan
bangunan tersebut
tak jauh berbeda
dengan yang
biasa dijual pada
kisaran harga 800 Rupiah di toko
bangunan. Bentuknya balok,
warnanya kemerahan, dan sama-
samaterbuatdaritanahliat.Tetapi,
ada satu alasan yang memotivasi
orang untuk membelinya, yakni
sebuahmerkyangterterapadanya;
“Supreme”.
Supreme adalah sebuah brand
fashion streetwear, gaya khas
berpakaian kaum muda urban asal
AS yang identik dengan budaya
skateboard, hip-hop, dan punk
rock. Brand ini lahir dari tangan
seorang James Jebbia pada tahun
1994 dengan toko pertamanya
yang terletak di Lafayette Street,
NewYork. Untuk kalangan awam,
Di Balik Kuatnya
Brand Supreme
nama Supreme mungkin belum
banyak dikenal. Namun, untuk
mereka yang telah mengenal dan
menjadi konsumennya, Supreme
memiliki daya tarik yang kuat.
Layaknya produkApple, ketika
Supreme merilis produk barunya,
antrian panjang biasa terbentuk
dengan sendirinya. Dalam antrian
itu, ada yang menunggu belasan
jam sebelum toko dibuka dan ada
pula yang telah menginap dalam
barisan sejak sehari sebelumnya.
Seringkali, lalulintas di sekitar
toko terganggu akibat antrian ini.
Panjangnya bisa mencapai dua
blok di Kota New York. Bahkan,
pernah suatu kali kepolisian Kota
NewYork terpaksa harus menutup
toko karena antrian membuat
kendaraan tidak bisa melintas.
Di era digital kini, Supreme
juga memiliki gerai online.
Secara online, Supreme merilis
produknya pada pukul 11 pagi,
bersamaan dengan waktu rilis
di toko. Namun dalam hitungan
detik, anda akan menemukan
produk yang dipajang pada
website berada dalam status “Sold
Out”.
Ya, Supreme dikenal sebagai
brand yang selalu berhasil
menjual habis produknya. Mulai
dari t-shirt, jaket, sepatu, celana
dalam, kaus kaki, helm sepeda
motor, batu bata, palu, hingga
linggis. Beberapa benda yang
disebutkan belakangan mungkin
tidak masuk di akal mengingat
yang dibicarakan adalah sebuah
brand fashion. Namun, kita juga
mesti kembali lagi, yang kita
bicarakan kini adalah Supreme.
Complex News pernah
mewawancaraiseorangkonsumen
Relakah anda merogoh kocek sebesar 30 Dollar
Amerika Serikat (AS), atau setara 400 ribu Rupiah,
hanya untuk sebuah batu bata? Beberapa orang rela
melakukannya. Bahkan, mereka berani menjual kembali
batu bata tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
Tengoklah halaman eBay. Di sana, harga jual tertinggi
yang ditemukan mencapai angka 1000 Dollar AS, atau
setara 13 Juta rupiah.
AROUND THE GLOBE
Vokalis The Smiths,
Morrissey, bergaya
mengenakan T-shirt
keluaran Supreme.
Foto ini juga digunakan
oleh Supreme sebagai
gambar desain T-shirt
yang mereka produksi.
18 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 19
11. pada Drop Day sebuah jaket
klub New York Yankees di toko
Supreme Lafayette Street. Sang
konsumen mengaku bahwa ia
sama sekali tidak senang dengan
Baseball dan tak tahu satupun
nama pemain Yankees. Lantas,
sang reporter bertanya : “kenapa
anda rela berbaris berjam-jam?”
jawabannya singkat: “Karena ini
(jaket) Supreme,”
MembangunBranddanStrategi
Marketing
Ketika para penggemar
Supreme ditanya tentang alasan
mereka begitu menggandrungi
brand tersebut, jawaban yang
paling sering ditemukan adalah
faktor “Hype”. Sebab, brand ini
sering diasosiasikan dengan hal-
hal yang dikenal “keren” dan
populer.
Supreme telah menjadi benda
bernilai untuk dikenakan oleh para
artis rap dan artis pop lainnya.
Dalam ajang Paris Fashion Week
terakhir, Kanye West nampak
hadir menggunakan jaket hijau
bermotif loreng dari Supreme.
Di bulan September lalu, Frank
Ocean nampak tampil dalam
acara “Saturday Night Live”
menggunakan jersey hockey
Thunderbird keluaran Supreme.
Supreme juga dikenal sering
melakukan kolaborasi dengan
brand ternama, seperti: Nike,
Clarks, Vans untuk produk sepatu.
North Face dan Stone Island
Jika kita bisa menjual-
nya 600 buah, kita akan
memproduksinya 400
buah, begitulah cara
kami.
untuk produk mantel. Commes
des Garcons untuk produk jaket
dan A.P.C. untuk produk celana
jeans.
Namun, dibalik imej yang
kuat, strategi pemasaran yang
dilakukan juga berpengaruh
dalam membentuk nilai tukar
bagi produk-produk Supreme.
Strategi utama Supreme dalam
pemasarannya adalah dengan
cara mencari keuntungan melalui
aspek kelangkaan produk pada
pangsa pasar niche – pasar yang
sangat terfokus.
“Jika kita bisa menjualnya 600
buah, kita akan memproduksinya
400 buah, begitulah cara kami,”
kata pendiri brand Supreme
James Jebbia.
Supreme pandai memposisikan
dirinya untuk sulit didapatkan.
Walaupun terdapat permintaan
yang besar, Supreme berpendirian
untuk membuat produknya dalam
jumlah sedikit dan terbatas. Satu
buah desain dari suatu produk
hanya akan diproduksi dan dijual
dalam satu kali rilis dan tidak akan
dijual lagi di waktu yang lain.
Walau menjual barang
dalam stok yang minim, di toko
resminya barang-barang itu tetap
dijual dalam harga yang cukup
terjangkau. T-shirt, misalnya,
Supreme biasa menjualnya di
kisaran harga 30-40 Dollar As.
Harga retail yang terjangkau,
stok yang minim, namun diminati
oleh banyak orang dimanfaatkan
oleh beberapa pihak untuk
membangun bisnis dengan cara
menjualkembaliprodukSupreme.
Mereka ini dikenal dengan
istilah “Reseller”, yang berperan
membangun pasar sekunder yang
menjual produk Supreme melalui
Internet seperti di eBay dan
Instagram.
Menurut laporan News
Complex, harga yang dipatok
oleh para Reseller ini bisa berlipat
sebanyak 1200 persen dari harga
aslinya. Selisih harga jual Reseller
dan harga retail yang besar
membuat banyak orang terjun
ke dalam model bisnis tangan
kedua ini. Sehingga, secara tidak
langsung produk Supreme dapat
terjual habis walau kemudian
dijual kembali di tangan orang
lain.
Karena produk Supreme sulit
diperoleh, secara tak langsung
kesan eksklusif muncul pada
brand tersebut. Logo klasik yang
berbentuk kotak berwarna merah
bertuliskan nama “Supreme”
seolah dapat menjadi penanda
bahwa pemakainya memiliki hal
yang bernilai dan berbeda dari
orang lain.
"Dalam beberapa hal, apa
yang membuat orang ingin
membeli Supreme adalah faktor
kompetitif,” kata kolektor
produk Supreme, Musa Ali, yang
berdomisili di London.
“Terutama aspek sosial dimana
anda dapat pergi keluar dan
cenderung memiliki perasaan
bahwa tidak ada orang yang
akan mengenakan pakaian yang
sama dengan anda,” katanya
melanjutkan.
Seorang psikolog konsumen
dari University Colleg London,
Dr. Dimitrios Tsivrikos,
berpandangan bahwa manusia
memiliki kecenderungan untuk
membe identitasnya dengan cara
menampilkan simbol-simbol
yang dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.
“Kita mengumpulkan benda-
bendauntukbertahanhidup,bukan
hanya secara fisik melainkan
juga secara psikologis, dimana
manusia membutuhkan hal yang
membedakan diri kita dengan
orang lain,” kata kata Tsivrikos,
“dengan kata lain, mengoleksi
produk Supreme membantu
seseorang untuk membangun
identitasnya dengan hal-hal yang
unik dan langka.”
Pendiri Supreme, James
Jebbia, menjelaskan bahwa apa
yang membuat orang menyenangi
brand yang ia bangun sesederhana
hanya karena Supreme telah
memproduksi barang-barang
dengan kualitas yang baik. Ia
mengaku heran ketika orang-
orang sulit menerima kenyataan
bagaimana penggemar Supreme
berusaha memperoleh produk
yang mereka inginkan. Ia merasa
melakukan hal yang sama dengan
apa yang dilakukan oleh brand
seperti Luis Vuitton dan Uniqlo :
merilis barang baru yang dicintai
dan ingin dimiliki oleh para
pelanggan.
“Tidak ada trik khusus,
semuanya adalah soal produk
yang baik,” kata Jebbia.
(Fauzy Dzulfiqar)
Suasana antrian di depan outlet Supreme saat rilis produk berlangsung di Lafayette Street, New York
Kermit The Frog, salah satu ikon budaya Populer yang turut berkolaborasi
dengan Supreme.
20 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 21
12.
13. LIFESTYLE & ENTERTAINMENT
Rumah Mode Louis
Vuitton Tolak Kerjasama
dengan Amazon
P
aris, Perancis – Melihat bagaimana saat ini Amazon
memasarkan produk atau merek yang dikategorikan
sebagai barang mewah yang mudah dijangkau (ac-
cessible luxury), pihak Louis Vuitton Moët Hennessy
(LVMH) menolak untuk bergabung diantaranya.
Louis Vuitton (LV) bersikeras untuk tak menerima tawaran
kerjasama perusahaan retail berbasis internet tersebut. Jean-
Jacques Guiony selaku kepala bagian keuangan rumah mode
tersebut mengatakan bahwa mereka merasa merek LV tak
selaras dengan Amazon dan kesan merek mereka secara kes-
eluruhan. Ia juga merasa bahwa penggabungan atau hubungan
kerjasama antara keduanya tak tepat.
Amazon telah mengembangkan bisnis dalam ranah fashion
selama bertahun-tahun. Namun Amazon masih belum berhasil
mengajak merek-merek kelas atas untuk menjual produk mer-
eka di situsnya. Hal itu disebabkan oleh kekhawatiran berbagai
merek tersebut akan ketidaksesuaian harga yang diberikan den-
gan kesan merek secara keseluruhan.
Brand LV sendiri mengalami peningkatan dalam penjualan-
nya sebanyak 5.7% karena terdapat perdagangan yang kuat di
flagship store mereka serta permintaan yang tinggi terutama
dari konsumen mereka yang berasal dari Cina baik di negara
mereka sendiri maupun warga negara Cina yang berada di luar.
Saham LV, yang telah meningkat lebih dari 14 persen tahun
ini, meningkatkan net worth keseluruhan perusahaan tersebut
menjadi 80,2 Triliun euro.
(Keisha Mongula)
24 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 25
14. LIFESTYLE & ENTERTAINMENT
pakar psikologis, setipe.com me-
mungkinkan penggunanya men-
emukan pasangan yang ‘pas’ me-
lalui 100 pertanyaan yang harus
dijawab. Berdasarkan jawaban itu,
setipe.com akan membantu men-
carikan seseorang yang cocok
dengan kepribadian si pengguna.
Situs ini pun resmi diluncurkan
pada tahun 2013.
Inovasi ini sukses menjodo-
hkan lebih dari 100 pasangan.
Bahkan, beberapa di antaranya
naik ke kursi pelaminan. Men-
gutamakan personalisasi layanan
dan fitur terbarukan, start up ini
berhasil menarik ribuan penggu-
na. Dengan percaya diri, situs ini
mengusung tagline “Matchmak-
ing Nomor Satu untuk Cari Jodoh
di Indonesia”
Sebelumnya, pria kelaharan
Jakarta, 25 Februari 1981 ini juga
telah sukses membangun produk
flagship MBDC Media. Usaha ini
dirintis sejak dia masih berku-
liah di Technical University of
Hamburg, Jerman pada 2001
lalu. Berawal dari keisengan Tian
menulis cerita-cerita humor soal
isu hangat di Indonesia, MBDC
atau malesbanget.com justru
berkembang menjadi website
yang digandrungi remaja hingga
saat ini. Kabarnya, MBDC telah
memperoleh suntikan dana dari
Rebright Partners dan 500 start
up lain. Pada 2011, Tian dan co-
founder lainnya mendirikan PT
MBDC Media yang bertindak se-
bagai perusahaan induk bagi Sub-
tube (perusahaan pengembangan
web), MalesBanget, dan proyek
lainnya yang ingin mereka ban-
gun di masa depan.
Selain memantau perusahaan-
nya sendiri, Tian bangga dapat
terjun langsung menjadi produs-
er untuk berbagai video MBDC.
Salah satunya adalah film seri
travel yang tayang di Youtube, Ja-
lan Jalan Men. Bahkan, salah satu
televisi swasta menyiarkan seri
ini karena melihat animo pemirsa
yang besar.
“Sebenarnya saya bukan tipe
serial entrepreneur yang suka
membangun sebuah usaha dan
membiarkan orang lain men-
jalankannya. Saya tipe orang yang
agak posesif. Saya senang me-
mimpikan hal keren yang bisa
saya peroleh dan mengejar mimpi
tersebut,” kata Tian, dilansir dari
technisia.com.
Suami aktris Titi Kamal terse-
but sadar jika dunia keartisan tak
selamanya dapat menopang per-
ekonomiannya. Berbekal keahlian
teknologi yang ia peroleh sewaktu
kuliah, Tian terus menciptakan
inovasi di media. Tak hanya itu,
Tian cermat mengatur perputaran
uangnya dengan bisnis sampingan
lainnya seperti di bidang properti
dan kuliner.
Kini, Tian telah membuka
banyak lapangan pekerjaan dan
memotivasi banyak orang untuk
senantiasa kreatif dan peka meli-
hat peluang. Sebagai seorang bos,
ia tak ragu berdiskusi dengan se-
luruh karyawan. Ia selalu pasang
kuping mendengar ide-ide ‘ajaib’
yang disampaikan kepadanya.
“Semakin mereka berpikir out
of the box, semakin aneh, malah
semakin bagus,” kata Tian, dikutip
dari liputan6.com. Tian melanjut-
kan, ide kreatif tersebut tak dapat
ditemukan dalam buku, melaink-
an berasal dari otak si pemilik ide.
(Nabilla Puteri Fatya)
di kala senggang. Dia jeli meli-
hat berbagai peluang bisnis yang
dapat menghasilkan pundi-pundi
Rupiah.
Beberapa tahun terakhir, Tian
tertarik menggeluti bisnis me-
dia online. Bersama rekannya,
ia mengembangkan situs setipe.
com. Situs yang diperuntukkan
sebagai medium biro jodoh ini
berawal dari kepekaan Tian pada
fenomena ejekan ‘galau’ dan ‘jom-
blo’ di masyarakat. Dari situ, ia
terpikir untuk menciptakan biro
jodoh yang ‘matang’ dan tidak
asal-asalan. Bekerjasama dengan
Bagai ungkapan meniti buih di lautan,
begitulah seorang Christian Sugiono dalam
melihat peluang bisnisnya.
Christian Sugiono
Giat Cari Peluang di Dunia Online
N
ama Christian Su-
giono dapat diper-
hitungkan sebagai
seorang penggiat
usaha start up di
Jakarta. Selain dikenal sebagai
aktor, Tian, panggilan akrabnya,
jugalah seorang programmer
malesbanget.com setipe.com
Christian Sugiono
26 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 27
15. LIFESTYLE & ENTERTAINMENT
B
eberapa tahun tera-
khir, tren bisnis startup
tengah berkembang
di Indonesia. Industri
kreatif di dunia digi-
tal pun diwarnai oleh pengusaha
muda dengan ide-ide segar yang
inovatif. Demi menunjang akti-
vitas, mereka jelas membutuhkan
tempat kerja yang kondusif. Ter-
lebih, mereka butuh suasana yang
nyaman untuk saling bertukar
Co-
Working
Space
pikiran. Kebutuhan mereka akan
tempat strategis untuk bekerja
pun semakin tinggi.
Kemajuan bisnis startup men-
dorong terciptanya ruang kerja
yang lebih fleksibel, murah serta
efisiendalampenggunaannya.Tak
hanya sekadar kafe yang ramai se-
hingga sulit menciptakan suasana
kerja yang kondusif. Bisnis ruang
kerja bersama atau co-working
space menjadi pilihan bagi para
pengusaha muda
untuk menghe-
mat pengeluaran
terutama di bidang
sewa kantor
Sistem sewa
co-working space
dihitung berdasar-
kan jam peng-
gunaanya, sekitar
1-3 jam. Kisaran
harga sewa co-
working space di
Jakarta bervariasi,
mulai dari Rp 75
ribu sampai Rp 90
ribu per tiga jam. Minimnya bi-
aya yang harus dikeluarkan untuk
sewa co-working space pun dinik-
mati oleh Stevie Thomas, seorang
pengusaha startup di bidang kon-
sultan.
“Di sini (co-working space –
red) enak. Kami nggak usah sewa
kantor lagi. Tempatnya juga strat-
egis jadi nggak perlu bayar mahal
untuk tempat yang terjangkau,”
kata Stevie yang menggunakan
co-working space di kawasan Te-
bet, Jakarta Seatan.
Singkatnya, co-working space
merupakan kantor. Dalam ru-
angan kantor tersebut, terdapat
banyak orang dari berbagai bis-
nis masing-masing. Co-working
space dulunya lebih dikenal den-
gan istilah SOHO atau Small Of-
fice Home Office yang diutamak-
an untuk para freelancer. Istilah
ini digunakan untuk menggam-
barkan sebuah ruangan yang dija-
dikan kantor di dalam rumah.
Seiring berjalannya waktu,
tingkat kebutuhan para freelancer
ataupun pengusaha yang membu-
tuhkan jasa SOHO terus menin-
gkat. Sejak itu, mulai banyak di-
buka tempat-tempat umum yang
diperuntukkan untuk bekerja ini.
Tentu kehadiran co-working
space sangat membantu para
pelaku bisnis, khususnya bisnis
rintisan yang masih dalam ta-
hap pengembangan. Selain me-
nyediakan ruang yang nyaman,
co-working space juga berperan
layaknya ruang kerja profesional.
Umumnya, co-working space me-
miliki jaringan internet, telepon
dan faksimili, ruang rapat, pan-
try, serta fasilitas lainnya yang
menunjang pekerjaan para pelaku
bisnis dalam melakukan kegiatan-
nya.
Co-working space adalah se-
buah lokasi alternatif perusahaan
dapat menjalankan kegiatan op-
erasional bisnis secara kolaboratif
dengan perusahaan startup lain-
nya. Ruang kerja ini cocok sebagai
tempat berkumpulnya para peru-
sahaan startup dan individu yang
memiliki spirit entrepreneurship.
Di sinilah, para pebisnis startup
dapat bertukar ide dan pengala-
man sesuai bisnis masing-masing.
Salah satu co-working space
yang nyaman adalah Kolega Co-
working Space di kawasan Tebet,
Jakarta Selatan. Di sana, sering-
kali diselenggarakan workshop
yang berkaitan dengan entrepre-
neurship. Selain itu, aksesibilitas
dan lokasinya mudah dijangkau
karena dekat dengan stasiun. Tak
heran, co-working space berkon-
sep minimalis tersebut tak pernah
sepi oleh para pengusaha muda.
(M. Doni Rahman)
Solusi Ruang Kerja
Minim Biaya
28 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 29
Tempat duduk nyaman untuk
(atas)
Ilustrasi orang yang se-
dang bekerja di cafe
dengan konsep homy
(kanan)
Beberapa cafe yang
saat ini membuat
konsep ruangan nyaman
16. LIFESTYLE & ENTERTAINMENT
M
enjadi minori-
tas tak berarti
selalu tertin-
das. Ini pula
yang terjadi
pada Sheikha Hanadi bint Nasser
Al Thani, seorang wanita muslim
asal Qatar. Tak seperti keban-
yakan wanita Arab lain yang
seringkali dipandang sebelah
mata, Sheika menunjukan ke-
mampuan berbisnisnya yang luar
biasa. Bahkan, Sheika dinobatkan
sebagai salah satu orang yang
paling berpengaruh pada pereko-
nomian Qatar.
Bagaimana tidak, namanya
selalu tertera pada deretan daftar
wanita muslim terkaya di dunia.
Hal yang membedakan dirinya
dengan kebanyakan wanita
muslim kaya lainnya adalah
harta Sheika yang diperoleh dari
keringatnya sendiri. Kekayaaan-
nya bukan berasal dari suami dan
bukan pula karena dirinya adalah
putri seorang Raja.
Sheika adalah seorang pekerja
keras yang menekuni berbagai
perkerjaan sekaligus. Ia adalah
pengusaha real estate, inves-
tor, juga bankir yang sangat
berpengaruh. Kompetensi yang
dimilikinya membuat ia didaulat
menjadi penasihat khusus bank
kenamaan dunia, Standard
Chartered. Baru-baru ini, Sheika
juga mengemban tanggungjawab
sebagai seorang CEO dari proyek
pengembangan Al Waab City
Real Estate.
Tak ada yang tahu pasti berapa
total kekayaan Sheika, namun
salah satu laman situs bisnis asal
Timur Tengah menyebutkan
bahwa kekayaannya mencapai
lebih dari USD 15 miliar atau
sekitar 171,1 triliun Rupiah.
Sheika tak meraih kesuksesan-
nya secara instan. Sejak berku-
liah di Qatar University, ia telah
menunjukan prestasinya hingga
dipercaya menjadi asisten dosen
di jurusan ekonomi. Ia kemudian
melanjutkan studi S2 di Univer-
sity of London dan mendapat-
kan gelar doktornya di London
Business School. Menurutnya,
pendidikan adalah kunci untuk
mengubah jalan hidup seseorang.
Pendidikan adalah jalan untuk
meningkatkan derajatnya sebagai
seorang yang seringkali dianggap
minoritas.
Usaha dan kerja kerasnya
memang tak sia-sia. Kehebatan
Sheika kini diakui banyak orang.
Bukan hanya karena jumlah harta
yang ia miliki, prestasinya dalam
berbisnis sungguh cemerlang
hingga ia memperoleh banyak
penghargaan. Diantaranya Per-
sonality of The Year menurut Al
Rayah (surat kabar ternama di
Qatar), Woman Chief Executive
Officer of the Year versi Middle
East Chief Executive Officer
Award, serta dinobatkan sebagai
100 World’s Most Influential Ar-
abs oleh Arabian Business.
(Nabilla Puteri Fatya)
Sheika Hanadi
WANITA
PENDAUR
EMAS DARI
QATAR
Sheika Hanadi
30 | The Executive | 3 November 2016
17. SPORTS & HOBBY
Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2018, Rusia
Berbenah
Tanggal 14 Juni 2018 mendatang akan menjadi hari
bersejarah bagi penduduk Rusia, khususnya pecinta sepak
bola. Pasalnya, Piala Dunia 2018 akan digelar di Negeri
Tirai Besi tersebut.
Kick off pertandingan pertama
kejuaraan sepak bola terbesar
di dunia ini akan dilaksanakan
di Luzhniki Stadium, Moskow.
Sejumlah 81 ribu pasang mata
diprediksi akan menyaksikan
langsung ajang sepak bola empat
tahunan tersebut.
Bertindak sebagai tuan rumah,
Rusia tengah gencar melakukan
pembangunan di berbagai sektor
publik, khususnya fasilitas
olahraga. Dilansir dari Forbes,
pengeluaran ditaksir mencapai
USD 206 juta atau setara dengan
2,6 trilyun Rupiah. Pemerintah
setempat pun berharap,
pengeluaran sebesar itu sepadan
denganpendapatanyangdiperoleh
dari Piala Dunia nanti, baik dari
penjualan tiket, maupun sponsor.
Renovasi dan Pembangunan
Stadion
Sebagai kunci utama
kesuksesan Piala Dunia, sejumlah
stadion di beberapa titik di Rusia
direvitalisasi demi para gladiator
lapangan hijau yang akan
bertanding. Sebanyak 12 stadion
dipersiapkan untuk perhelatan ini.
Selain renovasi, dua stadion baru
juga dibangun, yakni Stadion
Nizhny Novgorod dan Stadion
Krevotsky
Stadion Nizhny Novgorod
diperkirakan mampu menampung
lebih dari 45 ribu orang.
Sedangkan Stadion Krevotsky
yang dibangun di Kota Saint
Petersburg berkapasitas lebih
banyak. Stadion rancangan arsitek
asal Jepang Kisho Kurosawa
ini mampu menampung sekitar
68 ribu penggila bola. Selain
itu, stadion seluas 71 ribu meter
persegi ini dapat menjaga suhu
agar tetap 15 derajat Celcius di
musim dingin. Pembangunan
Stadion Krevotsky dijadwalkan
rampung pada Desember 2016
nanti.
Pemerintah tak luput
membenahi fasilitas olahraga di
Moskow, ibukota Rusia. Stadion
Luzhniki sebagai stadion terbesar
di Rusia mengalami perbaikan
yang signifikan. Sebab, stadion
ini akan menjadi arena pembuka
dan penutup Piala Dunia 2018.
Stadion ini juga cukup bersejarah
karena mempertemukan duel tim
Britania yakni Manchester United
dan Chelsea pada Final Liga
Champion 2008.
Selain perhelatan olahraga,
konser musisi papan atas juga
kerap digelar di stadion yang
berdiri sejak 1956 ini. Sebut saja
diva pop Madonna, Elton John,
The Rolling Stones, dan banyak
musisi lain. Tak dapat dipungkiri,
kemegahan Luzhniki selalu
berhasil menyedot perhatian
publik.
Akses Jalan dan Bandara
Kesiapan stadion akan menjadi
sia-sia jika tidak ditunjang dengan
aksestransportasiyangbaik.Sadar
akan masalah itu, Pemerintah
Rusia telah menciptakan sebuah
transportasi massal bernama
Moscow Central Ring. Kereta
cepatyangdiluncurkanSeptember
2016 kemarin terhubung dengan
31stasiundipenjurukotaMoskow.
Melalui kereta ini, masyarakat
yang berasal dari pinggiran kota
dapat dengan mudah menjangkau
Moskow dan meluncur ke arena
pertandingan. Selain itu, turis
lokal maupun mancanegara juga
akan diajak untuk tur keliling kota
dengan kereta ini.
Bandara juga merupakan
elemen krusial dalam kesuksesan
Piala Dunia 2018. Sebab,
bandara merepresentasikan
sebuah kota atau negara secara
keseluruhan. Bekerjasama
dengan Federal Agency for Air
Transportation (Rosaviation),
panitia penyelenggara
mengadakan sebuah workshop
untuk mempersiapkan diri
dalam menyambut dan melayani
pengunjung. Workshop yang
dihadiri 13 perwakilan kota
yang menjadi penyelenggara PD
2018 nanti. Pada workshop ini,
dijelaskan simulasi pertandingan
dan ketentuan lainnya dalam
menghadapi turis selama
PD berlangsung. Tak hanya
keamanan dan kenyamanan
supporter, layanan terhadap para
pemain sepak bola juga sangat
diperhatikan.
(Doni Rahman)
MaketStadionNizhnyNovgorod,salah
satu stadion yang akan digunakan
pada Piala dunia 2018
32 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 33
18. SPORTS & HOBBY
Menengok Dunia Luar Bersama Visualogy
Siapa sangka ketekunan
seseorang terhadap profesinya
dapat menghasilkan sebuah
inovasi berupa start-up. Ya, usaha
berbasis teknologi yang kini
marak diperbincangkan memang
dapat muncul dari hal-hal terkecil
di sekitar kita yang mungkin tak
disadari orang banyak.
Salah satunya, Adrian Zakhary
(32), seorang pemimpin divisi
media sosial dan konten digital di
iNewsTV, RCTI, MNC TV dan
Global TV. Ia meyakinkan dirinya
untuk bisa menggapai mimpi
membangun sebuah start-up pada
2015 lalu.
Visualogy, sebuah media yang
memilikikonsep“seentheunseen”
dengan dibalut jurnalisme gonzo.
Disebut jurnalisme gonzo karena
penulisan berita mengacu pada
cerita orang pertama dan ditulis
secara subjektif. Penulisannya
seringkali memadukan
pengalaman dan emosi personal
terhadap subjek yang diliput.
Spesifikasi konten yang
dipublikasi Adrian di Visualogy
lebih mengenai kabar Warga
Negara Indonesia (WNI) yang
menetap di luar negeri.
“Ada lebih dari 8 juta orang
Indonesia di luar negeri, belum
termasuk orang Indonesia yang
sudah menjadi WNA (Warga
Negara Asing). Cerita mereka
tentu sangat menarik untuk
diangkat baik bagi sesama
diaspora maupun orang Indonesia
di sini,” cerita Adrian.
Awalnya, Visualogy hanya
sebuah blog yang mengisahkan
perjalannya selama menjadi
reporter. Belakangan, ia baru
terpikir untuk membuat sebuah
website yang dapat menjadi
jendela untuk masyarakat
Indonesia melihat dunia luar.
Khususnya kehidupan beragam
WNI yang tersebar di seluruh
penjuru dunia.
“Karena media adalah bidang
saya, saya rasa membuat start-up
berbentuk media menjadi nilai
plus karena saya sudah mengerti
beberapa hal,” tambahnya.
MenurutAdrian,jikaiamembuat
media yang mengabarkan berita
harian seperti media daring pada
umumnya, ia akan tertinggal jauh.
Sehingga ia terpikir membuat
media yang spesifik mengabarkan
diaspora Indonesia.
Nama Visualogy dipilih Adrian
murnikarenaketertarikannyapada
makna kata Visualogy, “Inginnya
memberikan pembelajaran
terhadap masyarakat, menyajikan
visual-visual yang bercerita dan
punya sudut pandang nggak
biasa,” kata Adrian.
Rencana terdekat, Adrian
akan mengembangkan start-up
ini bersama dengan beberapa
teman asal Indonesia yang
tinggal di Malaysia dan Tunisia
untuk membuat Visualogy lebih
bervariasi. (Natasya Olivia)
Adrian Zakhary
3 November 2016 | The Executive | 35
19. CHARACTER IN PICTURE
36 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 37
B
eberapa film super-
hero terkenal lahir
dari sebuah komik
yang berisikan
gambar-gambar
yang mampu merepresentasikan
sebuah cerita. Sebut saja Spider-
man, Iron Man, hingga X-Men
yang kisahnya selalu dinanti.
Tetapi, siapa sangka di balik
gambar tokoh itu, ada kontribusi
dari seorang pria asli Solo, Jawa
Tengah. Ia adalah Christiawan
Lie atau Chris Lie (41) komikus
yang berhasil melebarkan sayap
ke luar negeri.
Membaca komik adalah hobi
Chris Lie sejak kecil. “Sejak ke-
cil, hobi saya memang membaca
komik. Dulu, komik didominasi
komik Eropa, seperti Tintin,
Nina, Smurf, dan masih ban-
yak lagi. Semuanya saya suka,
sampai saya bertekad ingin bikin
komik yang dibaca orang sam-
pai ratusan tahun seperti komik
Tintin dan Smurf,” ungkap Chris.
Inspirasi Chris Lie untuk men-
jadi seorang komikus datang
dari sosok pamannya, Kristanto,
seorang pelukis dan ilustrator seri
novel Kho Ping Ho yang legend-
aris. “Saya berlatih menggambar
dengan meniru lukisan-lukisan
karya paman saya di rumahnya,
ujarnya.
Cita-cita Lie menjadi komikus
sempat diragukan orang-orang
sekitarnya, termasuk orangtua.
Orangtua Chris keberatan jika
dirinya berkuliah jurusan Seni
Desain di Institut Teknologi
Bandung (ITB). Untuk meny-
enangkan orang tuanya, Chris
memutuskan untuk belajar
arsitektur di kampus yang sama.
Meski begitu, ambisinya untuk
terus menggambar tak pernah
padam.
Chris adalah seorang maha-
siswa yang sangat cerdas. Ia lulus
dengan predikat cum laude dan
merupakan lulusan terbaik dari
Arsitektur ITB. Setelah lulus,
Chris menerima banyak tawaran
pekerjaan dengan gaji yang
tinggi. Ia sempat bekerja sebagai
arsitek di studio Nyoman Nu-
arta, Bandung. Tetapi setelah dua
tahun, dia tetap merasa arsitek
bukan dunianya.
Kecintaannya pada komik tak
luntur. Bersama teman-teman
kuliahnya, dia mendirikan Studio
Komik di Bandung pada 1997.
Selama tiga tahun, studio ini
menghasilkan 40 judul komik.
Namun, kebutuhan operasional
studio yang tidak mencukupi
kehidupan sehari-hari mem-
buat mereka bubar. “Kami bisa
menggaji karyawan, tetapi kami
sendiri tak dibayar. Kami putus-
kan studio bubar. Dua teman saya
bekerja di website. Saya tak mau
menjadi arsitek lagi,
jadi menggambar
freelance,” katanya.
Mimpinya se-
makin dekat untuk
terwujud saat Chris
memenangi Ja-
karta International
Art Festival 2001.
Keinginannya untuk
mengembangkan
sayap ke tingkat
internasional sema-
kin besar. “Waktu
itu hadiahnya tiket ke Singapura,
tetapi uang sakunya saya minta
orangtua,” ucapnya.
Saat itu, dia berusaha mencari
kerja di Singapura, tetapi gagal.
Keberuntungan datang saat peru-
sahaan penyelenggara pameran,
Rich Art, menawarkan beasiswa
Fulbright Scholar di Savan-
nah College of Art and Design
(SCAD), Georgia, Amerika Seri-
kat (AS). “Itu impian saya sejak
1997. Saya selalu mengumpul-
kan brosur SCAD karena belum
punya uang untuk kuliah di sana.
Teman saya menyarankan untuk
mengambil beasiswa itu dan
diterima,” ceritanya.
Beasiswa selama setahun
sekolah dan satu tahun bekerja
dia pergunakan sebaik-baiknya.
Chris Lie pun melanjutkan kuliah
S2 di jurusan komik dan dia pun
berkesempatan magang di pener-
bitan komik di Chicago.Chris
menjadi lulusan terbaik univer-
sitas atau excelsus laureate pada
2005.
Salah satu komik karya Chris
lainnya yang mendunia adalah
Drafted One Hundred Days yang
salah satu episodenya menampil-
kan Presiden Barack Obama
dengan kostum tentara berwarna
coklat dan sekop di tangan.
Bersama kreator Mark Power,
dia membuat cerita tentang alien
yang akan menyerang dunia.
Manusia mempersiapkan diri ber-
perang dan Obama menjadi salah
satu yang terpilih sebagai tentara.
Hingga Chris kembali ke tanah
air, Chris masih dipercaya untuk
mengerjakan proyek dari Marvel,
Hasbro, Mattel, Lego, dan Sony
Online Entertaiment.
Membuat Manga Bertema
Indonesia
Pulang ke Indonesia setelah
lulus kuliah, Chris Lie tetap
melanjutkan hobinya membuat
komik. Sayangnya, tak ada
penerbit yang menampung dan
menerbitkan komiknya. “Saya
tahunya, ya buat komik. Tapi
kecewa, karena di Indonesia eng-
gak ada wadah yang menampung
komik buatan anak-anak Indone-
sia,” keluhnya.
Walau manga, ceritanya tetap
bernuansa Indonesia, seperti ceri-
ta Galauman, The Legend Rama-
yana, hingga Tawur. “Mungkin
karena kontennya lokal, komik
kami disukai pembaca. Mimpi
saya sih, komik buatan anak-
anak Indonesia ini bisa jadi tuan
rumah di negeri sendiri,” ujar
Chris, yang juga menerbitkan
komik bertema matematika,
Math.
Saat ini, Chris bersama 16
orang ilustrator lain menggarap
berbagai karakter tokoh mainan,
komik hingga game, antara lain
GI Joe, Transformers, Monster
Hunter, dan Street
Fighter 4. Hampir
semua order penger-
jaan datang dari
perusahaan besar
Amerika Serikat
seperti seperti Mar-
vel, Hasbro, Mattel,
LEGO dan Sony
Online Entertain-
ment. Kedepannya,
untuk pembaca de-
wasa, Chris beren-
cana menerbitkan
komik dengan tema yang lebih
‘berat’. “Mungkin tema politik,”
kata lelaki yang juga hobi main
basket ini.
Chris terobsesi untuk mewu-
judkan serial televisi yang di-
adaptasi dari komiknya.
“Memang sudah ada tawaran
untuk membuat komik kami
menjadi serial televisi. Tapi,
penulisnya enggak mau kalau
modelnya sinetron. Dia maunya
animasi supaya karakternya lebih
hidup,” tutup Chris Lie.
(Raditya Pradipta)
Chris Lie
Hidupkan Komik Indonesia
ke Level Dunia
Chris Lie
20. SOCIAL & CULTURE
D
engan iGrow,
pengguna dii-
baratkan sedang
bermain game
FarmVille dengan
lahan sungguhan yang memung-
kinkan pengguna menanam po-
hon dan meraup hasil dari pohon
itu melalui sebuah aplikasi.
iGrow adalah sebuah platform
yang menghubungkan para pet-
ani, pemilik lahan, dan orang-
orang yang ingin berinvestasi di
bisnis pertanian. Jadi, pengguna
tidak harus memiliki lahan atau
mempunyai kemampuan berco-
cok tanam untuk berkebun.
“Cukup investasi lahan atau
dana, lalu pantau perkembangan
tanamannya melalui platform
iGrow,” kata Andreas Senjaya,
CEO iGrow saat diwawancara
The Executive, Rabu (26/10). Ia
menjelaskan, dana investasi terse-
but akan digunakan untuk mem-
beli paket bibit yang berkualitas,
menyewa lahan pertanian, serta
membayar petani untuk menjaga
dan merawat tanaman.
Ide iGrow diakui Jay, sapaan
akrab Andreas Senjaya, digagas
oleh Muhaimin Iqbal, rekan bis-
nisnya yang telah berkecimpung
di dunia pertanian selama belasan
tahun. Dengan bantuan Jay yang
merupakan lulusan Ilmu Kom-
puter Universitas Indonesia, ap-
likasi iGrow pun dapat dirilis dan
diunduh di AppStore dan Google
Play sejak Agustus 2014. “Meski-
pun terbilang baru, pengguna
iGrow sudah lebih dari 10.000
orang, loh,” ungkapnya.
Bukan Hanya Komersial
Menurut survey PBB, Indone-
sia memiliki jutaan hektar lahan
yang belum diberdayakan secara
optimal. Tercatat jutaan orang
petani yang masih hidup di bawah
garis kemiskinan karena hasil pe-
kerjaan yang tidak mencukupi.
Padahal, kebutuhan masyarakat
dunia atas produk pertanian terus
bertambah dari hari ke hari.
“Dengan menggali permasala-
han dan potensi negara ini saja, ide
menciptakan startup bisa muncul,”
kata Jay. Menurutnya, seorang start-
up entrepreneur lebih baik mencip-
takan inovasi di ranah yang masih
belum banyak digarap daripada
terjebak pada pasar yang ramai di-
huni oleh pemain-pemain besar.
“Contohnya di sektor pertanian
yang penting namun kurang diper-
hatikan seperti ini,” katanya melan-
jutkan.
Ia melanjutkan bahwa iGrow ti-
dak semata-mata didirikan untuk
tujuan komersial, melainkan untuk
Mengelola sebuah pertanian virtual
seperti di game Farmville kini dapat
dilakukan di dunia nyata.
Bermain Farmville
di Dunia Nyata
Bersama iGrow
menciptakan ketahanan pangan
dan kesejahteraan petani. Ber-
dasarkan perhitungan statistik,
iGrow telah memberdayakan
2000 petani, menanami 1197
hektar lahan, dan memanem ha-
sil dari 349 hektar lahan dianta-
ranya. Dengan demikian, iGrow
turut andil dalam melestarikan
lingkungan dengan menyerap
kurang lebih 297.152 kilogram
CO2 sampai Oktober 2016.
Prestasi iGrow di Mancanegara
Kiprah iGrow tidak berhenti
di nusantara saja, tapi juga man-
canegara. Selain dijual ke dis-
tributor besar seperti Dua Kelinci
dan Carefour, hasil tani iGrow
juga diekspor sampai ke Jerman
dan Swiss. Prestasi dan keunikan
idenya membawa iGrow menjadi
juara ke-2 Kompetisi Startup Ist-
ambul International tahun 2015.
Nama iGrow pun medunia dan di
tahun 2016 iGrow masuk dalam
program 500 Startups Accelera-
tor, sebuah program inkubasi dan
percepatan selama empat sampai
enam bulan yang diadakan di Sili-
con Valley, San Francisco, Califor-
nia. Dengan mengikuti program
ini, iGrow berhak mendapat in-
vestasi sebesar US$125.000.
Setelah berhasi program terse-
but, Jay mengaku akan terus beru-
saha mengembangkan aplikasi
iGrow, tak hanya di Indonesia,
tetapi juga di seluruh dunia. “Ma-
salah kesejahteraan petani, ket-
ahanan pangan, dan lingkungan
juga terjadi di negara lain. Saya
rasa iGrow cocok untuk mem-
ecahkan masalah ini,” kata Jay.
(Iqra Ardini)
CEO iGrow, Andreas Senjaua
Illustrasi Buah
38 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 39
21. SOCIAL & CULTURE
40 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 41
cuma kamu bikin suatu hal yang
kamu nggak suka. It’s meaning-
less.”
Hi-tech is not everything
“Sebagai pemula, indikator yang
terpenting bukanlah sebagus apa-
pun kameramu atau seberapa ma-
hal alat-alatmu. The most impor-
tant thing adalah perbedaan cara
kamu bertutur cerita lewat video-
videomu. Keunikan dan karakter
khas akan membuat web series-
mu mudah diingat pemirsa.”
Try to mix some genres
“Buka channel web series-mu
dengan eksperimen genre. Arti-
nya, kamu bisa gabungkan dua
atau lebih genre ke dalam satu
acara. Ada beberapa macam
genre seperti vlog, travel, kuliner,
musik, atau komedi. Contohnya,
penggabungan genre kuliner dan
musik dapat menghasilkan acara
masak-masak yang dibawakan
secara musikal. Kolaborasi antara
genre berita dengan komedi juga
dapat menghasilkan komedian
yang membawakan berita faktual
tapi dengan gaya humoris.”
The 5 Seconds Rule
“Berapapun durasinya, usahakan
ada informasi baru yang kamu
tampilkan setiap lima detik seka-
li. Hal ini untuk menjaga agar
pemirsa terus penasaran dengan
kelanjutan videomu. Apalagi, pe-
mirsa sering ter-distract dengan
lingkungan saat menonton. Kita
pun butuh ‘sesuatu’ untuk terus
mengikat pemirsa.”
Maximize your expression
“Aktor, baik di film layar lebar, si-
netron, maupun web series, harus
melebihkan ekspresi. Khususnya
untuk web series, kebanyakan pe-
nonton saat ini menyaksikannya
dari smartphone, layar yang san-
gat kecil. Naikkan ekspresi sedih,
marah, atau senang si aktor dari
yang biasanya level 5 menjadi
level 7 – 8. Hal ini agar penonton
mengerti apa yang aktor rasakan
secara visual, tanpa harus men-
dengar suara.”
Engage your audience
“Libatkan penonton dalam
produksi web series-mu. Mulai
dari hal kecil seperti balas ko-
men, meet up, hingga ajak syut-
ing bareng. Kedekatan yang pe-
nonton rasakan antara mereka
dengan kamu akan membuatnya
semakin ‘terikat’ dan menunggu
web series-mu selanjutnya.”
Rewatch and learn
“Beres shooting dan editing, bi-
asanya kita langsung buru-buru
upload. Eits, tunggu dulu! Tonton
ulang videomu sebelum meng-
upload-nya. Lihat kelemahannya
dan segera perbaiki. Oh iya, per-
hatikan juga komen dari haters.
Well, we know that haters’ com-
ments sering disampaikan secara
nggak bijak. Tapi, opini mer-
eka dapat membantu kita mem-
produksi web series selanjutnya
yang lebih baik.”
(Mesha Mediani)
Dennis Adishwara
Tips Membuat Web series ala
Dennis Adishwara (@OmDennis),
CEO Layaria Network
D
ennis Adishwara,
aktor yang dike-
nal lewat perannya
sebagai Mamet di
film Ada Apa Den-
gan Cinta? (2002) kini tengah si-
buk menjalani karirnya merintis
startup di bidang video. Bersama
rekannya, ia membangun Layaria
Network, platform video berbasis
Youtube tempat para kreator seni
menunjukkan karyanya. Salah
satu ‘produk’ unggulan Layaria
Network adalah webseries-nya
yang selalu dinanti pemirsa.
Eksklusif untuk pembaca The
Executive, berikut tips dari Denis
untuk membuat webseries yang
berkualitas.
Create your web series with
passion
“Nggak cuma ngejar cita-cita
yang harus sesuai passion, begitu
juga bikin web series! Found your
passion in doing make up? Bikin
beauty vlog aja! Hobi masak?
Coba bikin vlog daily recipes
yang mudah dipraktikkan. Per-
Jenuh dengan variasi konten TV dan video
online lokal, Dennis Adhiswara dirikan
Layaria Network
layaria.com
22.
23. TWO CENTS WORTH
44 | The Executive | 3 November 2016 3 November 2016 | The Executive | 45
C
erdik Lihat Ma-
salah dan Peluang
Stevie Thomas Ra-
mos berkaca pada
pengalamannya ikut berbagai
kepanitiaan acara sekolah saat
memutuskan untuk mendiri-
kan ST22 Consulting pada Feb-
ruari 2016. Melalui startup-nya
tersebut, ia menciptakan model
bisnis yang cukup asing di tel-
inga kita, yakni sponsorship con-
sutant. Singkatnya, perushaan
konsultan ini menawarkan jasa
‘penghubung’ antara penyeleng-
gara acara dengan pihak pemberi
sponsor. Model bisnis yang unik
ini merupakan tantangan bagi
pemuda kelahiran 22 September
1988 untuk mengenalkannya ke-
pada khalayak.
Apa dasar pikiran Anda ketika
memutuskan untuk mendirikan
ST22 Consulting?
ST22 Consulting didirikan
karena saya melihat adanya ma-
salah (problem) dan peluang
(opportunity). Tingkat kreati-
vitas anak muda saat ini untuk
berkarya melalui pensi atau pen-
tas seni cukup tinggi. Sayangnya,
seringkali ide dan kreativitas yang
dimiliki terkendala saat impele-
mentasinya karena keterbatasan
modal, khususnya dukungan dari
para sponsor. Karena itu, ST22
Consulting didirikan untuk men-
support para organizer (panitia)
untuk dapat mendapatkan spon-
sor guna bisa menjalankan acara
dengan optimal.
Untuk para perusahaan,
seringkali aktivitas sponsor yang
dijalankan di sebuah acara tidak
sesuai dengan business objective
perusahaan tersebut, sehingga ak-
tivitas sponsorship menjadi sep-
erti aktivitas spending budget tan-
pa ada pengukuran yang jelas atas
investasi sponsorship yang sudah
dilakukan di sebuah acara. Oleh
karena itu ST22 Consulting hadir
untuk memfasilitasi para perusa-
haan agar memperoleh penguku-
ran dan pengembalian yang jelas
atas investasi sponsorship yang
sudah dilakukan di sebuah acara.
Banyak orang masih awam den-
gan model bisnis sponsorhsip
consultant seperti ST22. Bisa
dijelaskan secara singkat model
bisnis tersebut?
Sistem kerjanya berdasarkan
pada prinsip consultancy / as-
sistance. ST22 Consulting mulai
dengan melakukan sebuah assess-
ment (kajian) sebuah acara, untuk
menemukan daya tarik dan add-
ed value acara tersebut. Setelah
menemukan karakter acara terse-
but, baru dilakukan mapping
(pemetaan) sponsor yang relevan
dengan karakter acara, lalu dibuat
proposal yang customized untuk
para sponsor agar isi dalam pro-
posal sesuai dan mampu menjaw-
ab business objective perusahaan
tersebut melalui sponsorship di
acara ini.
Dilanjutkan dengan proses ne-
gosiasi dan dealing dengan peru-
sahaan sebagai sponsor tersebut.
Selanjutnya, kami melakukan
monitoring dan tutorial kepada
panitia agar mampu menjalankan
dan mencapai setiap kontrapre-
stasi yang sudah disepakati den-
gan para sponsor. Pada akhirnya,
ST22 Consulting membuat sebuah
laporan akhir yang komprehensif
sebagai pertanggungjawaban atas
investasi sponsorship yang sudah
dilakukan perusahaan tersebut di
sebuah acara.
Tantangan apa yang dihadapi
ST22 Consulting ketika mengha-
dapi pihak sponsor?
Tantangan yang kami ha-
dapi sejak dari berdirinya ST22
Consulting adalah bagaimana
mengedukasi para perusahaan
calon pemberi sponsor mengenai
positioning dan ruang lingkup
kerja dari ST22 Consulting. Kami
harus memberi pemahaman ten-
tang apa yang membedakan ST22
Consulting dengan agency, ven-
dor, maupun event organizer lain-
nya, sehingga para calon sponsor
mengerti dan memahami me-
kanisme kerjasama dan manfaat
bekerja sama dengan ST22 Con-
sulting.
Lantas, bagaimana tantangan
ketika menghadapi pihak peny-
elenggara acara atau organizer?
Tantangan yang dihadapi keti-
ka menemui penyelenggara acara
adalah melakukan development
dan aktualisasi cara berpikir or-
ganizer dengan urgenitas men-
jalankan kontraprestasi untuk
para sponsor. Karena selama ini,
kehadiran sponsor masih diang-
gap untuk spending budget di
sebuah acara, sehingga tidak di-
perlukan suatu manajemen yang
terorganisir dalam menjalankan
kontraprestasi untuk para spon-
sor. Sudah menjadi tugas dan
tanggung jawab ST22 Consulting
agar mampu mengedukasi para
panitia agar memahami seutuh-
nya bagaimana membangun dan
mengimplementasi sebuah ker-
jasama professional dengan para
sponsor.
(Doni Rahman)
Pentas seni (Pen-
si) yang meng-
gunakan ST22
sebagai konsultan
sponsorship
StevieThomas
Stevie Thomas,
Tips dari
Pendiri
ST22
Consulting
24. TWO CENTS WORTH
1. Jeli melihat kesempatan
Ketika ingin memulai sebuah bisnis, kita
harus mengetahui kesempatan yang ada di depan
mata. Ketika ingin membuat usaha, kita harus tahu
siapa lawannya serta kelebihan dan kekurangannya.
Isi kekurangan lawan dengan apa yang bisa kita ta-
warkan kepada masyarakat. Konsumen adalah raja.
Itu satu hal yang pasti.
2. Survey kebutuhan untuk bisnis
Tanpa survey, bisnis yang dijalankan hanya
akan bergerak di tempat. Survey menjadi penting
ketika membangun bisnis apalagi kalau bisnis terse-
but sudah banyak digeluti lawan. Lebih baik lagi
kalau kita dapat bertindak juga sebagai produsen
yang mampu menyediakan bahan mentah untuk
bisnis kita .
3. Berani mengambil risiko dan bertanggung jawab
Pebisnis yang tidak berani mengambil risiko
tidak akan pernah ke mana-mana. Risiko, pada
akhirnya, akan sebanding dengan keuntungan yang
diperoleh. Untuk membuat sebuah bisnis yang
besar, harus ada tantangan yang kita lewati. Untuk
menjadi orang sukses, kita perlu belajar berpikir
luas. Kegagalan selalu ada, namun tidak ada sukses
yang instan.
4. Punya strategi bisnis
Kita harus paham bisnis yang kita jalankan.
Kita juga harus memiliki beberapa rancangan
modal, tidak hanya yang realistis tetapi juga yang
pesimis dan optimis. Selain itu ketiga rancangan itu,
diperlukan juga dana yang mumpuni, yang mampu
menjaga kestabilan bisnis. Perencanan ini membuat
kita jauh lebih mawas diri
Pemilik
KopKa,
Wiranata
Adi Loka
5. Menjawab kebutuhan konsumen
Kita harus tau apa yang dibutuhkan oleh
konsumen. Contohnya kalau café saya, di sini target
market saya mahasiswa. Tentu saya akan cari tahu
kebutuhan mahasiswa. Mahasiswa butuhnya wifi,
tempat yang nyaman, minuman.Oleh karena itu,
saya hadirkan itu.
6. Mulai dari hal yang kita suka
Kalau kita menyukai apa yang kita lakukan
maka kita akan terus bersemangat melakukan hal
tersebut. Walaupun terjadi kesulitan selama perjala-
nannya, tapi kita akan tetap berusaha memajukan
bisnis kita jika dimulai dari hal yang kita suka.
7. Kerja keras
Kerja keras adalah kata paling penting
yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Kerja
keras harus menjadi tumpuan jika ingin sukses.
Giat dalam bekerja akan membawa bisnis yang kita
jalankan menjadi salah satu nilai berharga baik
bagi diri dan perkembangan usaha. Tidak ada kata
putus asa bagi pengusaha. Karena setiap kesuksesan
berawal dari kerja keras.
(Natasya Olivia)
Tips Memulai Bisnis
About KopKa
KopKa (Kopi dan Kamu) adalah sebuah kafe
dibilangan Depok yang buka sejak 2016. Kafe ini
menggunakan konsep unik yaitu dengan meng-
gunakan harga yang berbeda di setiap storenya.
Hal tersebut dilakukan karena target setiap kafe
berbeda.
46 | The Executive | 3 November 2016