Dokumen tersebut merupakan laporan kegiatan usaha perbengkelan yang menerima bantuan TKM Lanjutan. Laporan tersebut mencakup profil penerima bantuan dan usahanya, perencanaan kegiatan seperti inovasi, operasional, pemasaran, dan manajemen keuangan. Hasil yang dicapai adalah peningkatan omzet dan pelanggan setelah mendapat bantuan modal berupa peralatan dan bahan produksi.
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa usaha perbengkelan roda empat merupakan usaha yang lebih
produktif dan efektif untuk dilakukan dimasa sekarang ini, diwilayah pedesaan
masih sangat minim usaha perbengkelan kendaraan berat roda empat. Olehnya
itu dalam pengembangan usaha yang dijalani tentunya membutuhkan senirgitas
dari berbagai kalangan.
Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan untuk itu kendaraan
yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar kendaraan selalu dalam
keadaan baik maka diperlukan perawatan dan service berkala bahkan diperlukan
juga perbaikan-perbaikan bagian yang rusak, untuk itu sangat dibutuhkan jasa
bengkel motor. Kondisi seperti inilah yang harus kita akan manfaatkan sebagai
peluang usaha. Usaha bengkel motor memang menjanjikan, mengingat pengguna
sepeda motor semakin banyak jumlahnya. Hal ini terbukti dari meningkatnya
produksi sepeda motor pertahun. Kebutuhan service bagi sepeda motor menjadi
kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh penggunanya. Apalagi daerah-daerah
kebakkramat yang notabennya adalah pemukiman penduduk. Pada daerah
kebakkramat ini terdapat beberapa perumahan, perkampungan dan kavlingan
yang cukup padat penduduknya, sebagian besar warga disana menggunakan
motor sebagai alat transportasi. Dan jarak tempuh mereka ke kota cukup jauh,
sehingga frekuensi perbaikan dan service motorpun tinggi. Sedangkan didaerah
itu baru ada 2 bengkel motor, diperkirakan untuk membangun 1 atau 2 bengkel
motor lagi masih sangat layak.
4. B. Tujuan
Tujuan usaha Perbengkelan ini adalah :
1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
2. Memperoleh keuntungan dan pemasukan usaha
3. Memperbesar relasi dan usaha Perbengkelan agar dapat dikenal masyarakat luas
4. Dapat memanfaatkan SDM sekitar
5. Mengurangi pengangguran
Tujuan dibuatnya laporan kegiatan TKM Lanjutan TA 2022 adalah :
1. Sebagai bahan pertanggungjawaban penerima bantuan TKM Lanjutan baik
secara teknis maupun keuangan;
2. Untuk melihat bagaimana perkembangan usaha dari wirausaha pemula ke
jenjang lebih lanjut.
C. Manfaat
Manfaat pelaporan kegiatan TKM Lanjutan adalah agar dapat dijadikan referensi
wirausaha-wirausaha untuk memulai bisnis yang sama.
5. BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN (IDE BISNIS)
A. Data Penerima Bantuan TKM Lanjutan
Profil Calon Penerima Dana Bantuan
1. Kategori Usaha : Barang Dan Jasa
2. Nama (sesuai KTP) : ISMAIL
3. NIK : 7204080502850002
4. Tempat Tanggal Lahir : Lakatan, 05 Februari 1985
5. Pendidikan Terakhir : SLTA
6. Alamat Tinggal : Dusun Samaenre Desa Kinopasan Kec.
Galang Kab. Tolitoli. Prov. Sulawesi
Tengah
7. No Telepon/ HP : 085340444043
8. Email Aktif : ismailmailtolis2020@gmail.com
9. Identitas Media Sosial :
10. Nama Orang Tua :
Ayah : Nawir
Ibu : Putri
11. Nomor Rekening : 522801033834538
12. Nama Bank dan Cabang : BRI Unit Sandana
Profil Usaha Calon Penerima Dana Bantuan
13. Nama Usaha : Samaenre Jaya
6. 14. Jenis Usaha :
o Pertanian dan Peternakan
o Perikanan dan Kelautan
o Industri Boga
o Industri Kreatif
o Perdagangan dan Jasa
o Sektor Lain
15. Alamat Usaha : Dusun Samaenre Desa Kinopasan Kec.
Galang Kab. Tolitoli. Prov. Sulawesi
Tengah
16. Kabupaten/ Kota : Kabupaten Tolitoli
17. Provinsi : Prov. Sulawesi Tengah
18. Mulai Usaha : Tahun 2001
19. Omset/ Bulan : Rp. 4.000.000,-
20. Laba/Bulan : Rp. 2.000.000,-
21. Total Aset Usaha : Rp. 45.000.000,-
22. Jumlah Tenaga Kerja (jika
belum ada pekerja
dianggap tidak ada
pekerja)
: 2 pekerja
23. Rata-rata Gaji Tenaga
Kerja/Bulan
: Rp. 500.000/orang/bulan (24)
24. Kegiatan : Untuk Barang :
o Jual Beli
o Produksi dan Jual Beli
7. o Inovasi, produksi dan Jual Beli
Untuk Jasa :
o Jasa secara umum
o Terdapat Inovasi
26. Asal Bahan Baku : o Lokal Desa Asal
28. Wilayah Pemasaran : o Kelurahan/ Desa
8. B. Profil Usaha
Kegiatan usaha Perbengkelan adalah proses dari jasa penyediaan
bahan dan jasa servis.
Di masa pandemi ini, ada baiknya untuk mencoba usaha Perbengkelan.
Istilah tersebut merujuk pada bisnis internet wifi rumahan, yang dapat
digunakan gunakan sebagai ladang usaha.
Peluang bisnis dari Membangun Usaha Perbengkelan masih dianggap
memberikan keuntungan besar. Apalagi keuntungan ini tidak selalu
berkaitan dengan perhitungan finansial. Anda bisa menjadikan bisnis ini
untuk membantu lingkungan sekitar tempat tinggal mendapatkan
koneksi internet dengan kualitas yang lebih baik. Hal ini juga yang
menjadi pertimbangan bagi anda untuk mulai Membangun Usaha
Perbengkelan.
Ada beberapa hal penting yang menjadi tantangan untuk memulai bisnis
seperti ini. Perhitungan modal dalam jumlah tertentu tidak akan
memberikan jaminan bisnis ini akan berjalan sangat baik. Anda juga
harus menggunakan berbagai pertimbangan lain seperti kondisi sosial,
ekonomi hingga komunikasi aktif untuk masyarakat di lingkungan anda.
Kondisi ini justru akan menjadi nilai yang kuat untuk menopang bisnis
Perbengkelan dalam waktu yang sangat lama.
C. Inovasi/ Diferensiasi
Untuk membuat Perbengkelan saya ini agar menjadi unik dan mampu
menghadapi persaingan, maka saya membuat beberapa inovasi yang
mampu meningkatkan daya saing dan juga menjadi ciri khas yang
mampu menarik pelanggan dengan harapan dapat meningkatkan
permintaan, yaitu antara lain :
9. 1. Penyediaan Bahan dan Alat Perbengkelan
Kami menawarkan modivikasi kendaraan dan banyak menyediakan
bahan yang banyak digunakan oleh masyarakat.
2. Pelayanan yang aktif dan konsultasi gratis tentang usaha
Perbengkelan Ada kalanya pelanggan Perbengkelan ingin mengetahui
tentang harga.
D. Teknis dan Operasional
1. Peralatan
a. Tempat Perbengkelan
2. Bahan
a. Bahan dan Alat Kendaraan roda dua
E. Lokasi
Untuk saat ini, saya menjalankan usaha Perbengkelan di satu lokasi yang
beralamat di Desa Kinopasan Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli
Provinsi Sulawesi Tengah, belum mempunyai keinginan untuk membuka
cabang dikarenakan modal yang belum memadai. Apabila usaha ini
berkembang, saya merencanakan untuk membuat lokasi usaha baru.
F. Tenaga Kerja
Karyawan yang dibutuhkan untuk usaha ini idealnya adalah 2 akan tetapi
berdasarkan progress usaha selama ini, saya hanya mampu menggaji
dua orang tenaga kerja. Apabila usaha ini berkembang, saya akan
menambah tenaga kerjasehingga dapat menambah penyerapan tenaga
kerja.
10. G. Proses Produksi
Perbengkelan saya membuka pelayanan setiap hari 08.00 s/d 17.00
WIB. Pelayanan lain yang diberikan adalah penjelasan mengenai
Perbengkelan.
H. Pendapatan
Omzet per bulan Perbengkelan saya adalah Rp. Rp. 3.000.000,- (Tiga
juta rupiah).
I. Aspek Pemasaran
1. Target Pemasaran
a. Masyarakat Dalam Desa dan Luar Desa
1. Strategi pemasaran
a. Survei Kendaraan Roda Dua dilingkungan desa
b. Menawarkan langsung kepada konsumen
c. Pengembangan wilayah pemasaran melakukan penjualan di
kios-kios masyarakat yang mudah dijangkau dalam desa
d. Kegiatan Promosi Menggunakan media sosial agar lebih mudah
diketrahui oleh masyarakat luas.
11. 2. Promosi
Promosi Perbengkelan agar cepat laku terjual oleh Masyarakat Lokal,
Berikut ini adalah beberapa usaha yang saya lakukan untuk
mempromosikan Perbengkelan saya:
a. Membangun Perbengkelan yang dekat dengan Lingkungan masyarakat
serta adalah cara paling efektif karena biasanya masyarakat mencari
tempat perbengkelan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
b. Promosi melalui media sosial, cara ini efektif karena dapat menjangkau
konsumen yang lebih luas seperti facebook, Instagram, twitter, dan lain
sebagainya.
3. Tips pemasaran
a. Cari suatu hal yang berbeda;
b. Kenali kelas ekonomi masyarakat;
c. Cari tahu tentang bisnis tersebut;
d. Turun kelapangan dan memperkenalkan produk;
e. Berdoa agar bisnis ini sukses.
J. Aspek manajemen
Usaha Perbengkelan saya ini masih di level pemula karena saya menjalankan
usaha hanya dibantu dua tenaga kerja, akan tetapi saya mempunyai rencana
apabila usaha ini berkembang dan jumlah karyawan juga bertambah maka saya
akan mengelola usaha ini sesuai dengan planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian) dan controlling dalam seluruh aspek (Sumber Daya Manusia,
keuangan, pemasaran dan operasional).
12. K. Aspek Keuangan
NERACA KEUANGAN
SAMAENRE JAYA
Desember 2022
PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan Rp. 36.000.000,-
Total Rp. 36.000.000,-
Investasi Rp. 3.500.000,- ,-
PENGELUARAN
Bahan Baku/ Alat Rp. 15.000.000,-
Bahan Pembantu Rp. 2.500.000,-
Upah Tenaga Kerja Rp. 10.000.000,-
Transport Rp. ,-
Biaya Produksi Lain-lain Rp. ,-
Biaya Pemasaran Rp. 200.000,-
Paket Internet Rp. 500.000,-
Total Rp. 31.700.000,-
Selisih Kas Rp. 4.300.000,- ,-
13. LAPORAN RUGI LABA
SAMAENRE JAYA
Desember 2022
Hasil Penjualan
Penjualan Rp. 36.000.000,-
Total Rp. 36.000.000,-
Biaya variabel
Bahan Baku/ Alat Rp. 15.000.000,-
Bahan Pembantu Rp. 2.500.000,-
Transport Rp. 2.500.000-, ,-
Biaya lain-lain Rp. 1.000.000,-
Total Rp. 21.000.000,-
Biaya Tetap
Upah Pekerja Rp. 10.000.000,-
Biaya Administrasi
Biaya Pemasaran Rp. 500.000,-
Pulsa Rp 500.000,-
Total Rp 1.000.000,-
Total Biaya Rp. 32.000.000,-
Laba Bersih Rp. 4.000.000,-
L. Analisis SWOT
1. Strenght (kekuatan)
a. Harga yang kami tawarkan murah dan terjangkau oleh kalangan masyarakat
b. Kualitas baik dan terjamin
c. Tersedia berbagai macam bahan kebutuhan
2. Weakness (kelemahan)
a. Terdapat persaingan usaha perbengkelan yang lain
b. Masih mengalami kekurangan alat
3. Opportunity (peluang)
a. Tingginya penggunanaa kendaraan roda dua pada masyarakat.
b. Permintaan pasar yang selalu meningkat.
15. BAB III
HASIL YANG TELAH DICAPAI
Bisnis Perbengkelan memiliki target pasar yang lebih spesifik, sehingga segala
sesuatunya dapat lebih fokus. Mulai dari penunjang usaha yang dibutuhkan,
hingga pemasaran yang digunakan juga dapat lebih fokus untuk kalangan anak
muda dan masyarakat luas. Di samping itu.
Kurang mampunya masyarakat terhadap daya beli paket Indihome setiap
bulannya yang relative mahal dan hanya bisa digunakan lingkungan rumah
sendiri, sehingga banyak masyarakat yang enggan menggunakan Indihome.
Hadirnya Perbengkelan yang saya bangun dapat dijangkau oleh semua kalangan
masyarakat pengguna Gatget, dan juga dapat mereka gunakan walaupun diluar
lingkungan rumah pribadi.
Hasil yang dicapai dari usaha Perbengkelan ini sesuai dengan ide bisnis yang
direncanakan pada saat menerima bantuan TKM Lanjutan, usaha Perbengkelan
mengalami kemajuan diuraikan dibawah ini :
A. Peralatan dan Bahan
Peralatan
Setelah mendapatkan bantuan TKM Lanjutan, jumlah peralatan dan bahan
menjadi bertambah sehingga menambah cepat pelayanan dan berdampak juga
kepada jumlah penghasilan. Berikut jumlah peralatan yang ditambah : Peralatan
yang diterima dari bantuan sarana usaha TKM Lanjutan adalah :
1. Menambah peralatan perbengkelan
2. Menambah Bahan Perbengkelan
Bahan yang diterima dari bantuan sarana usaha TKM Lanjutan adalah :
1. Peralatan
2. Bahan
16. B. Hasil yang dicapai
Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan yang saya ikuti menjadikan usaha
Perbengkelan saya semakin berkembang dikarenakan adanya penambahan
modal baik peralatan maupun bahan produksi, sehingga pelayanan juga
semakin baikdan pelanggan semakin bertambah. Hal ini dapat dilihat dari :
1. Omzet per bulannya yaitu semula Rp. 2.500.000,- menjadi Rp. 3.000.000,-
dikarenakan bertambahnya jumlah pelanggan dan dari pelayanan juga
meningkat dengan adanya perlatan-peralatan baru
2. Dari segi pemasaran yang dilakukan melalui media sosial juga menambah
jumlah pelanggan yang datang ke Perbengkelan saya.
3. Jumlah tenaga kerja semula 1 orang menjadi 2 orang karena jumlah
pelanggan semakin banyak.
17. BAB IV
PERMASALAHAN YANG MUNCUL
Permasalahan yang dihadapi pada saat menjalankan usaha Perbengkelan ini
adalah sebagai berikut :
1. Masih terdapat alat yang belum terpenuhi secara maksimal
2. Tenaga/ Monntir yang masih kurang
18. BAB V
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi selama menjalankan usaha maka
saya melakukan strategi pemecahannya sebagai berikut:
1. Agar bisnis Perbengkelan saya dapat menyeluruh dan berkembang sampai ke
desa tetangga maka dibutuhkan penambahan bahan dan alat.
2. Pemasaran harus menggunakan strategi yang tepat sehingga dapat menarik
lebih banyak lagi konsumen.
19. BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan ini saya buatsebagai
bahan pertanggungjawaban kegiatan TKM Lanjutan. Semoga laporan ini dapat
menjadi referensi bagi wirausaha-wirausaha pemula lainnya untuk memulai usaha
TKM Lanjutan.
21. I. CONTOH LPJ KEUANGAN TKML 2022
Berikut ini adalah contoh ilustrasi penyusunan Laporan
PertanggungjawabanKeuangan Kegiatan TKM Lanjutan
Tahun Anggaran 2022.
1. Nama Penerima
Bantuan
: SAMAENNRE JAYA
2. NIK : 7204080502850002
3. Alamat : Dusun Samaenre Desa Kinopasan Kec. Galang
Kab. Tolitoli. Prov. Sulawesi Tengah
4. Nama Usaha : Perbengkelan
5. Nama Bantuan : Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan TA 2022
6. Nilai Bantuan : Rp. 15.000.000,-
(Lima Belas Juta Rupiah )