SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
KLASIFIKASI AWAN DAN
PERBANDINGAN DENGAN CURAH
HUJAN HASIL INTERPOLASI SPASIAL
Daerah Kajian: DKI JAKARTA
Waktu: 1 Februari
Kejadian: Banjir yang merata di seluruh DKI Jakarta dan terbanyak di
daerah Jakarta Utara dan Jakarta Timur
LANGKAH - LANGKAH
Add data Citra
Composite band 2,3,4,9
Memilih daerah kajian yang akan diteliti dengan menambahkan data indkab Indonesia
lalu menyeleksi wilayah kabupaten yang akan dikaji dengan klik kanan di indkab =>
open attribute tabel => select by attribute
Setelah daerah kajian dipilih jadikan wilayah yang diblok tersebut sebagai
layer dengan klik kanan pada indkab => Create Layer from Selected Futures
Potong citra dengan klik arc tool box -> Spatial Analyst Tool => Extraction
=> Extract by Mask => masukkan data indkab selection dengan hasil
composite band
Hasil citra wilayah Jakarta yang telah di
crop
Untuk membedakan awan dan non awan dilakukan dengan klasifikasi tak
terbimbing melalui tool Iso Cluster Unsupervised Classification yang dapat di
temukan dengan tool Search. Lalu masukkan citra yang akan diunsupervised
Saat awal melakukan Unsupervised Classification tentukan jumlah klasifikasi
awal yang akan digunakan. Semakin banyak jumlah klasifikasi akan semakin
akurat namun butuh waktu untuk lebih menspesifikasikan klasifikasi tersebut.
Untuk menspesifikasi hasil klasifikasi dilakukan dengan raster calculator.
Hasil Unsupervised Classification
Untuk menampilkan diagram batang jumlah data yang berawan
dan jumlah data yang tidak berawan dengan View => Graphs =>
Create Graphs
Hasil Vertical Bar pada ArcMap
Mengubah data titik stasiun menjadi data raster: Input data dari stasiun
disekililing daerah kajian dengan menggunakan File => Add data=> XY Data
=> Menginput data stasiun tersebut dengan X sebagai longitude dan Y sebagai
latitude
Mengubah data stasiun menjadi data format .shp dilakukan
dengan klik kanan pada data stasiun tersebut => Data => Export
Data
Interpolasi Spasial dengan metode IDW dilakukan dengan klik
pada ArcTool Box => Spatial Analyst Tool => Interpolation =>
IDW
Ketika hasil interpolasi IDW sudah didapat dilakukan crop IDW untuk wilayah
kajian dengan Arc Tool Box => Spatial Analyst Tool => Extraction => Extract
by Mask dan sebelumnya daerah kajian harus dipilih dari Indkab
Interpolasi Spasial menggunakan metode Kringing dapat dilakukan dengan
cara yang sama dengan IDW namun pada tool Interpolation dapat dipilih
Kriging setelah itu hasil interpolasi Kriging dapat dicrop untuk mendapatkan
nilai interpolasi spasial curah hujan untuk wilayah tertentu
Hasil Interpolasi Spasial Kriging yang telah dicrop
HASIL
DAMPAK FENOMENA MJO TERHADAP
CURAH HUJAN DI INDONESIA
Melihat dampak fenomena MJO yang diidentifikasi dari diagram RMM
terhadap curah hujan di Indonesia dengan menggunakan data TRMM dan
CMORPH pada bulan Oktober, November, dan Desember 2015
Diagram RMM
Plot Curah Hujan dengan data
CMOPRH dan TRMM
PLAY
TERIMA KASIH ☺

More Related Content

What's hot

Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahHotnida D'kanda
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah ProyekSimon Patabang
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi4153240014
 
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHNur Hilaliyah
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayainfosanitasi
 
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten SukoharjoGambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten SukoharjoNur Hilaliyah
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 

What's hot (20)

Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Membuat Data Spasial
Membuat Data SpasialMembuat Data Spasial
Membuat Data Spasial
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
 
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten SukoharjoGambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Metode skoring
Metode skoringMetode skoring
Metode skoring
 

Similar to Tutorial klasifikasi awan dan idw menggunakan arc gis

Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)elpidiaagatha
 
Tutorial Koreksi Atmosfer 6 SV
Tutorial Koreksi Atmosfer 6 SVTutorial Koreksi Atmosfer 6 SV
Tutorial Koreksi Atmosfer 6 SVarassya
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauhjasa16
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraSally Indah N
 

Similar to Tutorial klasifikasi awan dan idw menggunakan arc gis (7)

Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
 
Tutorial Koreksi Atmosfer 6 SV
Tutorial Koreksi Atmosfer 6 SVTutorial Koreksi Atmosfer 6 SV
Tutorial Koreksi Atmosfer 6 SV
 
Identifikasi Gempa
Identifikasi GempaIdentifikasi Gempa
Identifikasi Gempa
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
 
Laporan rektifikasi
Laporan rektifikasiLaporan rektifikasi
Laporan rektifikasi
 
Kak tim gps
Kak tim gpsKak tim gps
Kak tim gps
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping Citra
 

Tutorial klasifikasi awan dan idw menggunakan arc gis

  • 1.
  • 2. KLASIFIKASI AWAN DAN PERBANDINGAN DENGAN CURAH HUJAN HASIL INTERPOLASI SPASIAL Daerah Kajian: DKI JAKARTA Waktu: 1 Februari Kejadian: Banjir yang merata di seluruh DKI Jakarta dan terbanyak di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Timur
  • 6. Memilih daerah kajian yang akan diteliti dengan menambahkan data indkab Indonesia lalu menyeleksi wilayah kabupaten yang akan dikaji dengan klik kanan di indkab => open attribute tabel => select by attribute
  • 7. Setelah daerah kajian dipilih jadikan wilayah yang diblok tersebut sebagai layer dengan klik kanan pada indkab => Create Layer from Selected Futures
  • 8. Potong citra dengan klik arc tool box -> Spatial Analyst Tool => Extraction => Extract by Mask => masukkan data indkab selection dengan hasil composite band
  • 9. Hasil citra wilayah Jakarta yang telah di crop
  • 10. Untuk membedakan awan dan non awan dilakukan dengan klasifikasi tak terbimbing melalui tool Iso Cluster Unsupervised Classification yang dapat di temukan dengan tool Search. Lalu masukkan citra yang akan diunsupervised
  • 11. Saat awal melakukan Unsupervised Classification tentukan jumlah klasifikasi awal yang akan digunakan. Semakin banyak jumlah klasifikasi akan semakin akurat namun butuh waktu untuk lebih menspesifikasikan klasifikasi tersebut. Untuk menspesifikasi hasil klasifikasi dilakukan dengan raster calculator.
  • 13. Untuk menampilkan diagram batang jumlah data yang berawan dan jumlah data yang tidak berawan dengan View => Graphs => Create Graphs
  • 14. Hasil Vertical Bar pada ArcMap
  • 15. Mengubah data titik stasiun menjadi data raster: Input data dari stasiun disekililing daerah kajian dengan menggunakan File => Add data=> XY Data => Menginput data stasiun tersebut dengan X sebagai longitude dan Y sebagai latitude
  • 16. Mengubah data stasiun menjadi data format .shp dilakukan dengan klik kanan pada data stasiun tersebut => Data => Export Data
  • 17. Interpolasi Spasial dengan metode IDW dilakukan dengan klik pada ArcTool Box => Spatial Analyst Tool => Interpolation => IDW
  • 18. Ketika hasil interpolasi IDW sudah didapat dilakukan crop IDW untuk wilayah kajian dengan Arc Tool Box => Spatial Analyst Tool => Extraction => Extract by Mask dan sebelumnya daerah kajian harus dipilih dari Indkab
  • 19. Interpolasi Spasial menggunakan metode Kringing dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan IDW namun pada tool Interpolation dapat dipilih Kriging setelah itu hasil interpolasi Kriging dapat dicrop untuk mendapatkan nilai interpolasi spasial curah hujan untuk wilayah tertentu
  • 20. Hasil Interpolasi Spasial Kriging yang telah dicrop
  • 21. HASIL
  • 22.
  • 23.
  • 24. DAMPAK FENOMENA MJO TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA Melihat dampak fenomena MJO yang diidentifikasi dari diagram RMM terhadap curah hujan di Indonesia dengan menggunakan data TRMM dan CMORPH pada bulan Oktober, November, dan Desember 2015
  • 26. Plot Curah Hujan dengan data CMOPRH dan TRMM PLAY