UU No. 1 Tahun 1970 menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja yang melindungi keselamatan tenaga kerja, orang lain di tempat kerja, dan sumber-sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien guna meningkatkan produktivitas nasional. UU ini mengatur 18 kondisi keselamatan kerja dan menetapkan syarat-syarat keselamatan untuk bahan, barang, peralatan produksi, dan produk teknis berdasarkan prinsip-pr
2. Mempelajari Pokok pokok pikiran UU
& Pert K3 :
• Visi
• Misi
• Strategi
• Program
• Kegiatan
• Tugas & Tanggung jawab
1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
3. Memahami
• Latar belakang, Tujuan dan sasaran
• Ruang Lingkup
• Kondisi yang ingin dicapai dan Strategi
Penerapan
• Tugas, wewenang dan tanggung-jawab
• Pembinaan dan Pengawasannya
• Pedoman Pelaksanaan
2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
5. Ilmu pengetahuan secara
sistematik, teknik manajerial,
untuk mengidentifikasi potensi
bahaya, mengevaluasi dan
mengendalikan risiko akibat
kecelakaan dan atau kejadian
berbahaya dalam siklus pekerjaan
atau proyek sampai pada tingkat
yang dapat diterima
“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keilmuan
7. 7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Sejarah UU Keselamatan Kerja
1910 – 1947 – 1970
Veiligheidsreglement. Stbl Van Nederlandsch Indie No
406 Tahun 1910.
Veiligheidsreglement. Stbl Van Nederlandsch Indie No
406 Tahun 1910. diberlakukan di Indonesia oleh DE
GOUVERNEUR-GENERAAL VAN NEDERLANDSCH
diubah dengan : Stbl 1917 nr 212, 1917 nr 497 jo 645,
1919 nr 245, 1925 nr 120, 1926 nr 527, 1930 nr 39,
1931 nr 168 dan masa RI. 1947 nr 208.
8. 7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Sejarah UU Keselamatan Kerja
1970
12 Januari 1970
Undang undang No 1 tahun 1970 tentang
keselamatan Kerja,
Mencabut : Veiligheidsreglement. Stbl
Van Nederlandsch Indie No 406 Tahun
1910.
9. Perbedaan
VR 1910 vs UU 1/1970
VR
1910
UU
No
1
Th
1970
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
• Ruang lingkup :
Pabrik dan
bengkel
• Sifat :
Repressive
• Ruang lingkup :
Tempat kerja
• Sifat :
Preventive
(Pembinaan &
Koordinatif)
• Sentralisasi
kebijakan
• Desentralisasi
operasional
10. PRINSIP K3 :
a. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan;
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja;
c. Menjamin proses produksi aman dan effisien.
SASARAN K3 :
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
PROGRAM PENGEMBANGAN K3 :
e. Norma K3 dikembangkan sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat (ERA GLOBAL), industri, teknik
dan teknologi (sumber bahaya semakin beragam dan komplek)
STRATEGI IMPLEMENTASI K3 :
d. Diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja;
Pokok Pokok Pikiran
UNDANG UNDANG No 1 Th 1970
11.
12. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
Tenaga kerja
Orang lain
Sumber-sumber produksi agar dapat
dipakai secara aman dan efisien, guna
mewujudkan Produktifitas
13. 7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Menimbang :
Mengingat :
Dengan pertsetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut VR 1910
2. Memberlakukan UU No 1 Th 1970
14. Menimbang :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan dan; meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja
perlu terjamin pula keselamatannya;
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan
dipergunakan secara aman dan effisien;
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya
upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan norma-norma itu pelru diwujudkan
dalam Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan
umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industri, teknik dan teknologi.
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
15. RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan
kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia;
Kritria Tempat kerja terdapat 3 unsur pokok
1. Adanya kegiatan usaha
2. Adanya orang yang bekerja
3. Terdapat sumber bahaya
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
16. 7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun
1970
Kegiatan Usaha
Motif
◦ Ekonomi maupun
◦ Sosial
Status
◦ BUMN, BUMD
◦ Perusahaan Swasta Nasional maupun
◦ Asing).
Di semua sektor
17. Pasal 2 (2)
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam
tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat,
perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut,
atau disimpan bahan atau barang yang: dapat meledak, mudah
terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk
bangunan pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah
dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
d
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
18. Pasal 2 (2)
d. dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan,
pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya,
peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan: emas, perak,
logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau
mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di
dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di
darat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di
udara;
g. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu,
dermaga, dok, stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di
dalam air;
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
19. Pasal 2 (2)
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah
atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi
atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah,
kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran,
api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi,
suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau
limbah;
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
20. Pasal 2 (2)
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio,
radar, televisi, atau telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan
atau riset (penelitian) yang menggunakan alat teknis;
q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-
bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan
rekreasi lainnya yang memakai peralatan, instalasi listrik atau
mekanik.
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
21. Penjelasan Pasal 2 (Ruang lingkup)
Dalam ayat ini diperinci sumber bahya
(Hazards) yang dikenal dewasa ini yang
bertalian dengan:
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat-
pesawat, alat-alat kerja serta
peralatan lainnya, bahanbahan dan
sebagainya.
2. Lingkungan;
3. Sifat pekerjaan;
4. Cara kerja;
5. Proses produksi.
Tenaga
Kerja
Peralatan
Bahan
Cara Kerja
Sifat
pekerjaan
Lingkungan
Proses
23. BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat
syarat keselamatan kerja untuk :
18 macam kondisi K3 yang diharapkan (a s/d r)
- Pengendalian teknis, medis,
- Penyediaan sarana dan sumberdaya
- Ergonomi dan lingkungan kerja yang serasi
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
24. SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
25. SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya; (Ergonomi)
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
26. SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
(2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian
seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari.
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
27. Pasal 4
UU No 1 1970
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat keselamatan kerja dalam perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan
bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi
yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan.
29. Pasal 4
UU No 1 1970
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
(2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis
ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang
disusun secara teratur, jelas dan praktis yang
mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan
dan pembuatan, perlengkapan alat-alat
perlindungan, pengujian dan pengesahan,
pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-
tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis
dan aparat produk guna menjamin keselamatan
barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja
yang melakukannya dan keselamatan umum.
30. Barang-barang yang mengandung
POTENSI BAHAYA harus dikendalikan
untuk keselamatan :
- Barang itu sendiri
- Tenaga kerja
- Umum
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Barang-barang atau Produk teknik
harus LULUS UJI KESELAMATAN
31. Pasal 4
UU No 1 1970
7/3/2023
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah
perincian seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2);
dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa
yang berkewajiban memenuhi dan mentaati
syarat-syarat keselamatan tersebut.
32. Ps 4(2)
Memenuhi
kriteria Aman
bagi Keselamatan
• Umum
• Lingkungan
• Produk ybs.
Tempat Kerja
Unsur :
1. Kegiatan Usaha
2. Tenaga kerja
3. Sumber bahaya
PENGUSAHA
Undang – Undang
N0 1 Th 1970
Keselamatan Kerja
Tujuan K3:
• Menjamin keselamatan
tenaga kerja maupun orang
lain (keselamatan umum)
• Menjamin sumber produksi
aman dan efisien
• Menjamin proses produksi
lancar & Produktif
Pengurus
Pekerja
34. BAB IV
PENGAWASAN
Pasal 5
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap
Undang-undang ini, sedangkan para pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya.
(2) Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam
melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan
peraturan perundangan.
Undang
undang
No
1
tahun
1970
Keselamatan
Kerja
35. PENGAWASAN K3
Pasal 1 (5)
Pegawai Pengawasan adalah pegawai teknis
berkeahlian khusus dari Depnaker yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja
Pasal 1 (6)
“Ahli Keselamatan Kerja” ialah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang ini
Dasar
Hukum
UU
1
tahun
1970
36. 7/3/2023
36
PENGAWASAN K3 ?
Pengawasan dalam prinsip manajemen:
adalah kegiatan Monitoring dan Evaluasi, guna
menilai kesesuaian Pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan Rencana tujuan yang ingin
dicapai
P D C A
Management Review
Plan Do Check Action
37. UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
Tugas dan Fungsi Pengawas
• Polisionel
• Advis teknis
Dimaksudkan untuk mencegah atau
memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, ketidaksesuaian,
pelanggaran dan lainnya yang tidak
sesuai dengan yang telah ditentukan
41. Pengusaha
BUPATI /
WALI KOTA
GUBERNUR
Dirien Binwasnaker
dan K3
Menteri
Ketenagakerjaan
Ahli K3 + Dokter
Direktur PNK3
K3
Tanggung
Jawab
BERSAMA PEKERJA
UNIT
PENGA
WASAN KK
Peg Pengawas KK
42. (1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
– direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan
Permen No. 03/Men/1984)
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen
No. 4/Men/1992)
Pasal 5
Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala (permen No. 02/Men/1980 dan Permen
No. 03/Men/1983)
Undang
undang
No
1
tahun
1970
Keselamatan
Kerja
43. 7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak
memerima keputusan direktur
Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang
diatur oleh peraturan perundangan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Undang
undang
No
1
tahun
1970
44. KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja
yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai
dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada
Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan
oleh Direktur.
(3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan
ditetapkan dengan peraturan perundangan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
45. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
1. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
2 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
3 Melakukan pembinaan
pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
peningkatan K3
pemberiaan PK3
4 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Pasal 9 Pembinaan
46. Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
keselamatan dankesehatan kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
47. Penjelasan Pasal 10
Ayat (1)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertugas memberi pertimbangan dan dapat membantu
pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan dalam
perusahaan yang bersangkutan serta dapat
memberikan dan penerangan efektif pada para pekerja
yang bersangkutan.
Ayat (2)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan suatu Badan yang terdiri dari unsur-unsur
penerima kerja, pemberi kerja dan Pemerintah
(tripartite).
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
48. Susunan P2K3
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No.
04/Men/1987
Ketua : Manajemen
Sekretaris : AK3
Anggota : (Bipartite)
Dilantik : Disnaker
Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
TRIPARTITE
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
49. 2003 UU No.13/2003 SMK3 (PP 50 2012)
1996 SMK3 PerMen. 05/1996
1995 Fihak III PJK3 PerMen.04/1995
1992 AHLI K3 PerMen. 02/1992
1988 PJIT Uap KepMen. 1261/1988
(Pengawasan Terpadu)
1987 P2K3 PerMen. 04/1987
Perluasan ruang lingkup dan
perubahan pola penerapannya
Dari polisionil menjadi
pembinaan
K3 MANDIRI
1970 UU No. 1 Th 1970
1969
1947
1945
1910
Veiligheidsreglement
tahun 1910
(Stbl. No. 406)
Direct Inspection
50. Pasal 11
(1) Pengurus diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja.
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat
(1) diatur dengan peraturan perundangan.
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
•Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan
Perundangan Permen No. 03/Men/1998
51. KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
Kewajiban pekerja
a. Memberikan keterangan yang
benar bila diminta oleh
pegawai pengawas dan atau
ahli keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan
diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati
semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
Hak pekerja
d. Meminta pada Pengurus agar
dilaksanakan semua syarat-
syarat K3yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja
pada pekerjaan dimana syarat
K3 serta alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal
khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan.
52. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain
Barang siapa akan memasuki
sesuatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja
dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang
diwajibkan.
53. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja
yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi
tempat kerja yang bersangkutan, pada tempattempat
yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
54. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a.
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja.
55. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a.
b.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai
dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli-
ahli keselamatan kerja.
56. Undang
undang
No
1
tahun
1970
Keselamatan
Kerja
1. Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur
lebih lanjut dengan peraturan perundangan
2. Ancaman pidana atas pelanggaran :
1. Maksimum 3 bulan kurungan atau
2. Denda maksimum Rp. 100.000
3. Tindak pindana tersebut adalah
pelanggaran
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
57. Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan
undang-undang ini paling lama setahun (12
Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan
kerja VR 1910 tetap berlaku selama tidak
bertentangan
Undang
undang
No
1
tahun
1970
Keselamatan
Kerja
58. Pasal 18
Undang-undang ini disebut "UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA" dan mulai berlaku pada
hari diundangkan. Agar supaya setiap orang
dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.
7/3/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Undang
undang
No
1
tahun
1970
Keselamatan
Kerja