SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Eksitensial menurut
MartinHeidegger
Muhammad Syalwan
Muhammad Muqsith
Muhammad Dzaka Fayyadh Aras
Muhammad Fikri Zacky
Muh Ade Trio Rahmat Danil
Muti’ah Indah Pratiwi
Apa Sih itu eksistensialisme
Directions:
adalah salah satu aliran besar dalam filsafat,
khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme
mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keber-
Ada-an itu dihadirkan lewat kebebasan. Pertanyaan
utama yang berhubungan dengan eksistensialisme
adalah soal kebebasan kebebasan manusia terus
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang
pahamnya berpusat pada manusia individu yang
bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas
tanpa memikirkan secara mendalam mana yang
benar dan mana yang tidak benar karena sadar
kalau kebenaran itu relatif menurut dan individu
bebas menentukannya bisa dibilang juga opsional
Heidegger dilahirkan di sebuah keluarga desa di Meßkirch,
Jerman, dan diharapkan kelak menjadi seorang pendeta. Pada
masa remajanya, ia dipengaruhi oleh Aristoteles yang
dikenalnya lewat teologi Kristen. Konsep tentang “Ada”
Menurut Martin Heidegger keberadaan hanya akan akan dapat dijawab
melalui ontologi artinya jika persoalan ini dihubungkan dengan manusia dan
dicari artinya dalam hubungan itu. Metode untuk ini adalah metodologi
fenomenologis. Jadi, yang penting hanya menemukan arti keberadaan itu. Satu
satunya yang berada dalam arti sesungguhnya adalah beradanya manusia.
menurut heidegger lagi
Eksistensi atau keadaan actual yang terjadi dalam ruang dan waktu. Eksistensi
menunjukan kepada “suatu benda yang ada di sini dan sekarang”. Eksistensi
berarti bahwa jiwa atau manusia diakui adanya atau hidupnya. Sementara
esensi adlaah kebalikannya, yaitu sesuatu yang membedakan antara suatu
benda dan corak- corak benda lainnya. Esensi adalah yang menjadikan benda
itu seperti apa adanya.
Dalam hal ini, Heidegger sangat bergantung pada filsafat Husserl
fenomenologi. Seperti Husserl, Heidegger mengambil sangat serius makna asli
Yunani dari kata "fenomena," yang secara harfiah berarti "yang
mengungkapkan itu sendiri." Bagi Heidegger, yang secara unik manusia juga
yang mengungkapkan dirinya dalam proses yang berkelanjutan pilihan,
keputusan ,komitmen, dan menjadi. Di sini, meskipun, "menjadi" tidak adanya
cukup pasif, melainkan itu adalah keterlibatan aktif dengan dunia - sehingga
Dasein Jerman, atau "berada di sana," kadang-kadang diterjemahkan
sebagai "kehadiran."
Karena itu, Heidegger berpendapat bahwa bagi seseorang "berada di
dunia" bukan masalah lokasi spasial dan temporal, melainkan cara berada -
sebuah cara hidup, tidak seperti "jatuh cinta" atau "berada dalam politik "ini.
Dunia ini tidak wadah impersonal manusia seperti gelas adalah wadah air,
melainkan adalah bidang perhatian manusia di mana kita menemukan dan
mengembangkan potensi penuh kami.
RIYANTO, Armada. Berfilsafat “Being And Time” Martin Heidegger:
Catatan Sketsa. Studia Philosophica et Theologica
Haroni¹, Nanang, and Sari Monik Agustin. "WARISAN PERSPEKTIF FILSAFAT
KOMUNIKASI MARTIN HEIDEGGER: Karya dan Pemikiran." Jurnal
CommLine Vol 1.2 (2010).
Muniroh, S. (2013). Dasein dan Keberakaran: Penafsiran Konsep'Ada-di-
dalam'dan Pemikiran Martin Heidegger dalam Being and Time, § 28-38
(Doctoral dissertation, Driyarkara School of Philosophy).
Alrafi, F
., & Mendrofa, J. F
. Analisis Filosofis Otentisitas Dasein dalam
Kajian Eksistensialisme Martin Heidegger.
https://www.kompasiana.com/arilpratama/552a586a6ea834d129552
d28/eksistensialisme-menurut-martin-heidegger#
id.wikipedia.org-heidegger-martin
Kesimpulanheideggeryaitumencerminkaninti pemikiran
eksistensialHeideggeryangmenekankanpentingnya
pemahamaneksistensialdanrefleksi dalamkehidupan
manusia.Heidegger mengajak manusiauntukmenghadapi
keberadaanmerekadengankebijaksanaan dankesadaran
yanglebih besaruntukmencapaipemahamanyanglebih
dalam tentang diri merekadandunia di sekitar mereka.
Heidegger juga mendorong manusia untuk bertanya tentang
makna dan tujuan keberadaan mereka. Ini melibatkan
pencarian makna dalam tindakan, nilai-nilai, dan pilihan
hidup.

More Related Content

Similar to Eksitensial menurut Martin heidegger

Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
mawan fadlli
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Sejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat KomunikasiSejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat Komunikasi
Em Tibyan
 
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikanPenerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
nirtaaldi
 

Similar to Eksitensial menurut Martin heidegger (20)

Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
 
Ppt kons. agama
Ppt kons. agamaPpt kons. agama
Ppt kons. agama
 
Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agama
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 
Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
filsafat manusia
filsafat manusiafilsafat manusia
filsafat manusia
 
PPT EKSISTENSIALISME alisran filsafat pendidika.pptx
PPT EKSISTENSIALISME alisran filsafat pendidika.pptxPPT EKSISTENSIALISME alisran filsafat pendidika.pptx
PPT EKSISTENSIALISME alisran filsafat pendidika.pptx
 
Sejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat KomunikasiSejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat Komunikasi
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Filsafat Aliran Eksistensialisme
Filsafat Aliran EksistensialismeFilsafat Aliran Eksistensialisme
Filsafat Aliran Eksistensialisme
 
Ppt (sudut pandang eksistensialis terhadap manusia pembelajar)
Ppt (sudut pandang eksistensialis  terhadap manusia pembelajar)Ppt (sudut pandang eksistensialis  terhadap manusia pembelajar)
Ppt (sudut pandang eksistensialis terhadap manusia pembelajar)
 
70 139-1-sm
70 139-1-sm70 139-1-sm
70 139-1-sm
 
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikanPenerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
 

Eksitensial menurut Martin heidegger

  • 1. Eksitensial menurut MartinHeidegger Muhammad Syalwan Muhammad Muqsith Muhammad Dzaka Fayyadh Aras Muhammad Fikri Zacky Muh Ade Trio Rahmat Danil Muti’ah Indah Pratiwi
  • 2. Apa Sih itu eksistensialisme Directions: adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keber- Ada-an itu dihadirkan lewat kebebasan. Pertanyaan utama yang berhubungan dengan eksistensialisme adalah soal kebebasan kebebasan manusia terus Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar karena sadar kalau kebenaran itu relatif menurut dan individu bebas menentukannya bisa dibilang juga opsional
  • 3. Heidegger dilahirkan di sebuah keluarga desa di Meßkirch, Jerman, dan diharapkan kelak menjadi seorang pendeta. Pada masa remajanya, ia dipengaruhi oleh Aristoteles yang dikenalnya lewat teologi Kristen. Konsep tentang “Ada”
  • 4. Menurut Martin Heidegger keberadaan hanya akan akan dapat dijawab melalui ontologi artinya jika persoalan ini dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungan itu. Metode untuk ini adalah metodologi fenomenologis. Jadi, yang penting hanya menemukan arti keberadaan itu. Satu satunya yang berada dalam arti sesungguhnya adalah beradanya manusia. menurut heidegger lagi Eksistensi atau keadaan actual yang terjadi dalam ruang dan waktu. Eksistensi menunjukan kepada “suatu benda yang ada di sini dan sekarang”. Eksistensi berarti bahwa jiwa atau manusia diakui adanya atau hidupnya. Sementara esensi adlaah kebalikannya, yaitu sesuatu yang membedakan antara suatu benda dan corak- corak benda lainnya. Esensi adalah yang menjadikan benda itu seperti apa adanya.
  • 5. Dalam hal ini, Heidegger sangat bergantung pada filsafat Husserl fenomenologi. Seperti Husserl, Heidegger mengambil sangat serius makna asli Yunani dari kata "fenomena," yang secara harfiah berarti "yang mengungkapkan itu sendiri." Bagi Heidegger, yang secara unik manusia juga yang mengungkapkan dirinya dalam proses yang berkelanjutan pilihan, keputusan ,komitmen, dan menjadi. Di sini, meskipun, "menjadi" tidak adanya cukup pasif, melainkan itu adalah keterlibatan aktif dengan dunia - sehingga Dasein Jerman, atau "berada di sana," kadang-kadang diterjemahkan sebagai "kehadiran." Karena itu, Heidegger berpendapat bahwa bagi seseorang "berada di dunia" bukan masalah lokasi spasial dan temporal, melainkan cara berada - sebuah cara hidup, tidak seperti "jatuh cinta" atau "berada dalam politik "ini. Dunia ini tidak wadah impersonal manusia seperti gelas adalah wadah air, melainkan adalah bidang perhatian manusia di mana kita menemukan dan mengembangkan potensi penuh kami.
  • 6. RIYANTO, Armada. Berfilsafat “Being And Time” Martin Heidegger: Catatan Sketsa. Studia Philosophica et Theologica Haroni¹, Nanang, and Sari Monik Agustin. "WARISAN PERSPEKTIF FILSAFAT KOMUNIKASI MARTIN HEIDEGGER: Karya dan Pemikiran." Jurnal CommLine Vol 1.2 (2010). Muniroh, S. (2013). Dasein dan Keberakaran: Penafsiran Konsep'Ada-di- dalam'dan Pemikiran Martin Heidegger dalam Being and Time, § 28-38 (Doctoral dissertation, Driyarkara School of Philosophy). Alrafi, F ., & Mendrofa, J. F . Analisis Filosofis Otentisitas Dasein dalam Kajian Eksistensialisme Martin Heidegger. https://www.kompasiana.com/arilpratama/552a586a6ea834d129552 d28/eksistensialisme-menurut-martin-heidegger# id.wikipedia.org-heidegger-martin
  • 7. Kesimpulanheideggeryaitumencerminkaninti pemikiran eksistensialHeideggeryangmenekankanpentingnya pemahamaneksistensialdanrefleksi dalamkehidupan manusia.Heidegger mengajak manusiauntukmenghadapi keberadaanmerekadengankebijaksanaan dankesadaran yanglebih besaruntukmencapaipemahamanyanglebih dalam tentang diri merekadandunia di sekitar mereka. Heidegger juga mendorong manusia untuk bertanya tentang makna dan tujuan keberadaan mereka. Ini melibatkan pencarian makna dalam tindakan, nilai-nilai, dan pilihan hidup.