Essai ini membahas pentingnya sopan santun dan bahasa yang baik saat bermain game online. Game-game kompetitif cenderung menghasilkan perilaku tidak menyenangkan di kalangan pemain. Perlu adanya edukasi dari berbagai pihak untuk mencegah perilaku toxic, seperti membatasi waktu bermain, melaporkan perilaku buruk, serta menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan kemanusiaan.
Penggunaan tata krama dan bahasa yang sopan saat bermain game online_1304211002.pdf
1. Penggunaan tata krama dan bahasa yang sopan saat
bermain game online
Essay ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan
Dosen Pembimbing: Dr. Runik Munafiroh ,S.Pd., M.Pd
Oleh:
Muhammad Rizky Aulia 1304211002
PROGRAM STUDI INFORMATIKA PJJ
FAKULTAS INFORMATIKA
UNIVERSITAS TELKOM
2023
2. Game online saat ini sangat digemari oleh semua orang baik dari kalangan
anak-anak, remaja, maupun dewasa, game online digemari karena kita dapat
berinteraksi dengan orang lain dari jauh dan genre yang sangat beragam. Tetapi topik
yang saya ambil bukan mengenai keseruan game online tersebut melainkan mengenai
sopan santun saat berinteraksi dengan orang tak dikenal saat bermain.
Adab dan sopan santun pada game online
Adab merujuk ke norma-norma dan tradisi yang mengatur perilaku dan
interaksi suatu kelompok, sedangkan sopan santun lebih mengacu ke etika dan
perilaku, pada game online adab dan sopan santun nyaris tidak ada dikarenakan para
pemain memakai nama anonim sehingga dapat dengan bebas melontarkan kata-kata
yang kurang baik dan bertingkah layaknya orang yang belum mengenal tata krama.
Biasanya, game yang memiliki unsur-unsur kompetitif seperti Valorant,
CS:GO, DOTA 2, Mobile Legends, dan lain-lain memiliki perilaku yang tidak
menyenangkan atau bisa disebut juga dengan toxic, seseorang berperilaku seperti itu
umumnya disebabkan karena kalah berkali-kali, tim yang tidak kooperatif, atau
disebabkan oleh jaringan yang tidak stabil, orang-orang yang memiliki jiwa
kompetitif menganggap bahwa ini adalah hal yang sangat biasa, nyatanya. Tidak
semua pemain dapat menerima perilaku tersebut.
Perilaku toxic ini tidak hanya dipakai saat bermain game saja, tetapi perilaku
ini juga dibawa ke dunia nyata. Seperti mengusir-usir pemain baru hanya karena
meminta saran, perilaku bullying ke orang yang berbeda pendapat, adanya circle yang
membiarkan orang di dalam circlenya melakukan perilaku yang tidak menyenangkan
tetapi ketika orang di luar circle mencoba melakukan hal yang sama langsung
ditindak dengan tegas sesegera mungkin.
Sedari kecil kita sudah diajarkan sopan santun dan tata krama, yang
dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari, sopan santun sendiri diajarkan sebelum orang
tua mengenalkan kita tentang Pancasila, ini menunjukan pentingnya sopan santun
sebagai dasar dalam membentuk perilaku dan interaksi sosial sebelum memahami
nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.
Tujuan dan alasan saya ingin meneliti ini adalah untuk memberikan kesadaran
kepada masyarakat betapa pentingnya adab dan sopan santun di dunia maya meskipun
kita tidak memakai nama asli. Di era globalisasi ini, kita tidak tahu orang mana yang
3. senang berteman dengan kita dan mana yang benci dengna kita, untuk itu kita perlu
menetapkan adab dan sopan santun sedini mungkin.
Menurut data yang dibawakan oleh ADL(Anti Deflamation League) pada
tahun 2021, DOTA 2 dan Valorant menempati posisi paling atas dari 17 game yang
disebutkan oleh ADL, dari 17 game tersebut, peringkat 10 besar diisi oleh game-game
berjenis kompetitif, ini menunjukan bahwa game kompetitif harus sangat diperhatikan
khususnya di kalangan anak-anak dan remaja, karena pola pikir anak-anak dan remaja
masih belum matang, mereka bisa saja menirukan perilaku dan kata-kata yang di
lontarkan oleh rekan tim mereka sendiri. Paling parah, perilaku ini dibawa ke dunia
nyata dan akan menyebabkan sang anak mengalami penyakit mental.
Gambar 1 Statistik perilaku toxic yang di dapat saat bermain game online
Data sebelumnya adalah presentase yang di dapatkan dari orang dewasa
berusia 18-45 tahun, sedangkan data untuk anak remaja memiliki hasil yang tidak
jauh berbeda dengan orang dewasa
4. Gambar 2 Statistik perilaku toxic yang di dapat saat bermain game online dari
anak-anak muda
Oleh karena itu, dibutuhkan bimbingan dari berbagai pihak, seperti dari
masyarakat, keluarga, pemerintah, dan industri game itu sendiri untuk mencegah
perilaku toxic muncul saat bermain pada anak-anak, hal yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi perilaku di keluarga adalah:
Membatasi waktu bermain anak
Memblokir website game online hingga anak menginjak usia 13 tahun
Menemani anak saat bermain game online
Mencari informasi secara detail mengenai game yang akan dimainkan oleh anak
Mengizinkan anak bermain game online jika dia mencapai tujuan tertentu seperti
membantu membersihkan rumah, mendapatkan peringkat satu di kelas, dan lain-
lain
Memberikan sanksi kepada anak jika anak berbuat salah
Untuk di lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut:
5. Edukasi mengenai bahaya internet dan game
Menyediakan wadah laporan untuk menampung anak yang memiliki perilaku
buruk
Jauhi influencer dan tokoh masyarakat yang memiliki perilaku toxic
Untuk industri game sendiri adalah sebagai berikut:
Memberikan batas umur untuk mencegah anak dibawah umur bermain game
online
Meningkatkan sistem report tentang perilaku toxic saat bermain game
Bersikap transparan kepada komunitas meskipun terdapat pro dan kontra
Sebagai warga negara Indonesia, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang
merupakan landasan moral dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi, begitu pula
adab dan sopan santun, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya kita,
yang harus diterapkan dalam aspek apapun termasuk di game online, untuk itu kita
perlu mewujudkannya dengan:
Menghormati sesama pemain
Tidak atau jangan menghina etnis, ekonomi, ras, atau suku tertentu
Membantu pemain baru
Berkomunikasi dengan tim secara ramah dan sopan, jika tidak di dengarkan lebih
baik diamkan saja
Dengan demikian, diharapkan dengan pemahaman mengenai adab dan sopan
santun serta pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan Bhineka tunggal ika.
Pemahaman yang mendalam tentang adab dan sopan santun akan membantu kita
menghindari konflik yang tidak perlu dan mengatasi perbedaan pendapat dengan cara
yang damai, kita dapat belajar untuk menghormati orang lain, bersikap sabar, dan
mencari solusi untuk menghilangkan ketegangan antar sesama pemain.
Selain itu, pemahaman mengenai nilai-nilai pancasila yang mencakup
persatuan, keadilan sosial, dan kemanusiaan membantu kita untuk memperkuat rasa
solidaritas dan saling peduli saat bermain game online, dengan mempraktikan nilai
tersebut kita dapat merangkul keberagaman dan menghindari konflik yang tidak perlu
6. Daftar pustaka
Anti-Defamation League. (2021). Hate Is No Game: Harassment and Positive Social
Experiences in Online Games. Diambil dari
https://www.adl.org/resources/report/hate-no-game-harassment-and-positive-social-
experiences-online-games-2021