2. Sistem pembayaran adalah sistem yang mencangkup seperangkat
aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi
Sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lain
Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang
sangat beragam, mulai dari alat pembayaran yang
sederhana hingga kompleks
Melibatkan berbagai lembaga berikut aturan
mainnya
Pengertian Sistem
Pembayaran
BUY
3. Komponen Sistem Pembayaran
Institusi atau lembaga yang menyediakan
jasa pembayaran01
Instrumen yang digunakan dalam sistem
pembayaran yang mengatur hak dan
kewajiban keuangan serta pembayaran
02
Kerangka hukum yang mengatur ruang
lingkup hukum dan instrumen sistem
pembayaran, hak dan kewajiban peserta,
sanksi dan aturan
03
Kerangka kebijakan sistem pembayaran yang
jelas, baik kebijakan umum atau operasional04
4. Sebagai elemen
infrastruktur keuangan
suatu perekonomian untuk
mendukung stabilitas
keuangan
Sebagai saluran
penting dalam
mengendalikan
ekonomi yang efektif
Sebagai alat untuk
mendorong
ekonomi
Peran Sistem Pembayaran Dalam
Perekonomian
5. Resiko – Resiko Sistem
Pembayaran
2
3
4
51
Ketika salah satu peserta dalam
sistem pembayaran tidak memiliki
cukup dana untuk memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo,
meskipun mampu pada waktu yang
akan datang
Ridiko Likuiditas
Resiko yang ditimbulkan oleh faktor
– faktor operasional, seperti tidak
berfungsinya secara teknis atau
kesalahan operasional
Resiko Operasional
Resiko ketika kerangka hukum
yang lemah atau
ketidakpastian hukum dapat
menyebabkan atau
memperburuk resiko kredit dan
likuiditas
Resiko Hukuml
Resiko ketika salah satu peserta
dalam sistem pembayaran tidak
dapat memenuhi kewajiban saat
jatuh tempo
Resiko Kredit
Resiko ketidakmampuan salah
satu peserta untuk memenuhi
kewajiban/ gangguan pada sistem
yang menyebabkan
ketidakmampuan peserta lain
untuk memenuhi kewajibannya
Resiko Sistemik
6. Proses Penyelesaian Pembayaran
(Setelmen) (1)
03
01
04
02
Setiap bank mempunyai hubungan dengan koreponden bank
lain tanpa melalui pihak ketiga dan setiap bank memiliki
rekening di bank korespondennya
Hubungan bilateral
Hubungan koresponden antar bank dilakukan melalui pihak ketiga
atau agen setelmen
Hubungan Multilateral
Pada sistem batch instruksi pembayaran dikumpulkan terlebih dahulu
sedangkan pemrosesannya dilakukan kemudian dalam jumlah tertentu,
sehingga sering disebut juga sebagai sistem defered (tertunda)
Sistem bantch dan real time
Setiap instruksi pembayaran dikirim dari bank pembayar ke bank
sentral dan secara individu diselesaiakan pada rekening bank
pembayar dan bank penerima
Setelmen gross dan net
7. Proses Penyelesaian Pembayaran
(Setelmen) (2)
05
06
Transaksi pembayaran dapat
merupakan transaksi pembayaran
bernilai kecil dan besar
Real Time Gross Settlement (RTGS)
Kliring umumnya merupakan sistem
penyelesaian transaksi berbasis
defered net multilateral
Kliring
8. Berbagai Cara Sistem Kliring
Yaitu penyelenggaraan kliring
yang dalam pelaksanaan
perhitungan dan pembuatan
rekapitulasi otomatis, sedangkan
pemilihan warkat dilakukan
secara manual oleh peserta
kliring
Kliring semiotomatis
Yaitu sistem penyelenggaraan
kliring yang dalam
pelaksanaannya perhitungan dan
pembuatan rekapitulasi
perhitungan serta pemilihan
warkat dilakukan secara manual
oleh setiap peserta kliring
Kliring Manual
Sistem penyelenggaraan kliring
yang dalam pelaksanaan
perhitungan dan pembuatan
rekapitulasi perhitungan
dilakukan secara elektronik
disertai dengan penyampaian
warkat kepada penyelenggara
untuk dipilih secara otomatis
Kliring Elektronik
Sistem penyelenggaraan kliring
yang dalam pelaksanaan
perhitungan dan pembuatan
rekapitulasi perhitungan serta
pemilihan warkat dilakukan oleh
penyelenggara secara otomatis
Sistem kliring otomatis
9. Peran Bank Sentral Dalam
Sistem Pembayaran
01
02
03
04
Sebagai Pemakai Sistem
Pembayaran
Bank sentral mempunyai
transaksi – transaksi yang
harus dibayarkan seperti :
OPT, transaksi devisa, gaji,
pensiun
Sebagai Anggota Sistem
Pembayaran
Bank sentral perlu membayar
dan menerima pembayaran
atas nasabahnya sendiri
seperti pemerintah & lembaga
keuangan
Sebagai Pelindung
Kepentingan Umum
Sebagai pegawas, regulator,
administrasi dan perencana
Sebagai Penyedia Sistem
Pembayaran
Sebagai penyedia fasilitas
dan penyelenggara
pembayaran
10. Sistem Pembayaran Non Tunai
Surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu
Cek
Warkat yang digunakan untuk menagih dana pada bank
lain untuk bank/nasabah yang menyampaikan warkat
tersebut
Nota Debet
Wesel yang diterbitkan oleh bank khusus untuk sarana transfer
Wesel Bank Untuk Transfer
Adalah surat perintah dari nasabah kepada penyimpan
dana untuk memindah bukukan sejumlah dana dari
rekening pemegang kepada rekening yng disebutkan
namanya
Bilyet Giro
Warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada
bank lain untuk bank/nasabah bank yang menerima warkat
tersebut
Nota Kredit
11. Sejarah Dan Perkembangan
Sistem Pembayaran
Internasional
Masing – masing
negara
menggunaan nilai
kurs mengambang
terkendai untuk
mengendalikan
kegiatan
perekonomiannya
Menjaga nilai
mata uang sesuai
dengan ketetapan
yang sudah
disepakati melalui
perjanjian Brettton
Woods dengan
bantuan IMF
Dibentuk dua badan
sistem pengawasan
moneter
internasional (Bank
Dunia & IMF), Dollar
menjadi primadona
Terjadinya
kekacuan
perdagangan &
keuangan
internasional
dan mulai
kuatnya dollar
Penetapan nilai
poundstreling
dengan emas
digunakan
sebagai
perdagangan
pada banyak
negara
Standar
Emas
Perang
Dunia
Kurs
Tetap
Post
Bretton
Woods
Sistem
Semenjak
12. Sistem Penetapan Kurs
Free Float (Mengambang Bebas) ; kurs mata uang dibiarkan mengambang
bebas tergantung kekuatan pasar tanpa adanya campur tangan dari
pemerintah untuk mengendalikannya
Float yang dikelola (Managed Fload); penetapan kurs dilakukan melalui
campur tangan pemerintah melalui bank sentral untuk mencegah kerugian/
resiko kurs yang fluktuatif
Perjanjian zona target tertentu; beberapa negara bersepakat menetapkan
kurs mata uangnya secara bersama – sama dalam wilayah kurs tertentu
1
2
3
13. Intervensi Pemerintah Dalam
Mengendalikan Kurs
01
Menstrabilkan
fluktuasi harian
dengan tujuan
menjaga stabilisasi
kurs agar perubahan
dan pergerakannya
tetap teratur
02
Menunda kurs (Leaning
against the wind) dengan
tujuan mencegah atau
mengurangi fluktuasi
jangka pendek yang
diakibatkan oleh kejadian
yang sifatnya sementara
03
Kurs tetap secara
tidak resmi (unofficial
pegging) bertujuan
melawan kekuatan
pasar dengan
menetapkan kurs
mata uangnya
14. Theory Of Optimum
Currency Areas (OCA)
Teori ini menjelaskan bahwa
sekelompok negara dapat
memperoleh manfaat yang lebih
besar dengan melepas penggunaan
mata uang sendiri dan mengadopsi
mata uang lain atau menerapkan
rezim nilai tukar tetap
15. Persyaratan (OCA)
Fleksibilitas harga
dan upah
Mobilitas faktor
produksi
Integrasi pasar
keuangan
Integrasi Fiskal
Tingkat
keterbukaan
ekonomi
Diversifikasi
produksi dan
konsumsi
Kesamaan tingkat
inflasi
Integritas Politis
16. Penghambat Mata Uang Tunggal Di ASEAN
01
02
03
04
Kawasan Asean sebagian besar merupakan kawasan yang didominasi oleh negara – negara berkembang
dimana tingkat pendidikan masyarakatnya masih berpendidikan rendah, sedangkan OCA memerlukan
pengetahuan yang cukup bagi masyarakat penggunanya
Rendahnya tingkat pendidikan
Memiliki keberagaman suku, etnis, ras, budaya, adat istiadat akan cenderung memungkin memicu
terjadinya konflik karene perbedaan sudut pandang
Heterogenitas kultur masyarakat di kaawasan ASEAN
Letak negara Asean yang terdiri dari pulau – pulau yang terpisahkan oleh lautan sehingga membutuhkan
biaya dan infrastruktur yang lebih untuk mendukung OCA
Kondisi dan letak geografis
Konflik – knflik yang terjadi di beberapa wilayah Asean baik itu internal dan eksternal membuat suasana
perdagangan internasional menjadi kurang begitu kondusif
Kondisi Keamanan yang belum stabil
17. Sistem Pembayaran
Internasional; Cash in advance/
preparyment
Permintaan atas
produk melebihi
penawaran
produk
Penjual dan
pembeli belum
saling kenal dan
kurang saling
percaya
Dalam situasi
darurat, misalnya
peperangan
Mata uang negara
importir termasuk
mata uang lemah
yang berisoko
tinggi
• Pembayaran yang dilakukan pembeli/importir kepada
penjual/eksportir sebelum barang dikapalkan
• Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara
keseluruhan/sebagian
18. • Pembayaran sistem ini dilakukan
setelah produk dikirim dan laku terjual
atau setelah jangka waktu tertentu.
• Biasa pembeli dan penjual sudah saling
kenal dan percaya
• Penjual hanya mengirimkan faktur
kepada pembeli untuk dibayar setelah
jangka waktu yang disepkati
• Dengan sistem ini penjual mempunyai
resiko yang tinggi atas kegagalan
pembayaran dari pembeli
Sistem
Pembayaran
Internasional;
Open Account
20. Surat pernyataan yang dikeluarkan oleh issuing bank atas
permintaan pembeli/importir yang ditujukan kepada
penjual/eksportir melalui confirming bank dengan
menyatakan bahwa issuing bank akan membayar sejumlah
uang tertentu apabila syarat – syarat yang ditetapkan
dalam L/C terpenuhi
Sistem Pembayaran Internasional; Letter of Credit (L/C)
21. Kelebihan L/C
Adanya jaminan
pembayaran bagi
eksportir/penjual
Adanya fasilitas
hedging
02
0403
01
Adanya jaminan barang bagi
importir melalui perbankan yang
akan menyerahkan pembayaran
sesuai syarat yang di tetapkan
pada L/C
Adanya fasilitas kredit
eksportir atau importir
melalui perbankan