1. Diksi dan Gaya Bahasa
Oleh : Rahmat Hidayatullah
Khairul Anwar
2. Pengertian Diksi
Diksi adalah pemilihan kata dalam
pembentukan karya sastra. Diksi
bukan hanya berarti pilih memilih kata
melainkan digunakan untuk
menyatakan gagasan atau
menceritakan peristiwa tetapi juga
meliputi persoalan gaya bahasa dan
ungkapan-ungkapan.
3. Syarat Diksi
Ketepatan dalam pemilihan kata
dalam menyampaikan suatu gagasan.
kemampuan untuk menemukan
bentuk yang sesuai dengan situasi
dan nilai rasa bagi pembacanya.
Menguasai berbagai macam kosakata
dan mampu memanfaatkan kata-kata
tersebut menjadi sebuah kalimat yang
jelas, efektif dan mudah dimengerti.
4. Jenis-jenis Diksi
Berdasarkan makna:
Makna Denotatif
◦ menyatakan arti yang sebenarnya dari
sebuah kata
Contoh: Bunga Melati
Makna Konotatif
◦ Menyatakan makna yang tidak
sebenarnya
Contoh: Bunga Bank
5. Berdasarkan Leksikal:
◦ Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna
yang sama.
◦ Antonim adalah dua buah kata yang maknanya
“dianggap” berlawanan.
◦ Homonim adalah suatu kata yang memiliki lafal
dan ejaan yang sama, namun memiliki makna
yang berbeda.
◦ Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna
dan ejaan yang berbeda dengan lafal yang
sama.
◦ Homograf adalah suatu kata yang
memiliki makna dan lafal yang berbeda, namun
ejaannya sama.
◦ Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak
pengertian
6. Contoh Penggunaan Diksi
Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan
teman-temanku. Udara disana sangat sejuk.
Kami bermain bola air sampai tak terasa hari
sudah sore. Kamipun pulang tak lama
kemudian.
Liburan kali ini Aku dan teman-teman
berencana untuk pergi ke pantai. Kami
sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu
sampai disana kami sudah disambut oleh
semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup.
Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak
mau kalah untuk menyambut kedatangan
kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang
hari disana, kami pulang dengan hati senang.
7. Gaya Bahasa atau Majas
Gaya bahasa atau majas adalah
kiasan adalah bahasa indah yang
dipergunakan untuk meningkatkan
kesan dengan jalan memperkenalkan
serta memperbandingkan suatu benda
dengan benda lain atau hal lain yang
lebih umum.
8. Majas dapat digolongkan dalam
beberapa golongan :
◦ Majas perbandingan
◦ Majas pertentangan
◦ Majas pertautan
◦ Majas perulangan
9. Majas Perbandingan
Majas Perumpamaan
◦ perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berkaitan dan yang dianggap
sama.
◦ Contoh: Semangatnya keras bagaikan
baja.
Metafora
◦ Majas yang berupa kiasan
◦ Contoh: Siti adalah kembang desa disini.
10. Personifikasi
◦ perbandingan yang menuliskan benda-
benda mati menjadi seolah-olah hidup
◦ Contoh: Kabut tebal menyelimuti desa
kami
Alegori
◦ perbandingan yang bertautan satu dan
yang lainnya yang mengandung sifat-sifat
moral manusia.
◦ Contoh: Pernikahan adalah suatu usaha
untuk mengarungi bahtera kehidupan.
11. Majas Pertentangan
Hiperbola
◦ Hiperbola adalah majas yang menyatakan
sesuatu dengan berlebih-lebihan.
◦ Contoh: Suaranya menggelegar membelah
angkasa.
Litotes
◦ menyatakan sesuatu dengan memperkecil
atau memperhalus keadaan
◦ Contoh: Tapi, maaf kami tak dapat
menyediakan apa-apa. Sekadar air untuk
membasahi tenggorokan saja yang ada.
12. Ironi
◦ Majas yang menyatakan makna yang
berlawanan atau bertentangan, dengan
maksud menyindir
◦ Contoh: Bagus benar tulisanmu sampai
tidak dapat dibaca.
13. Majas Pertautan
Metonomia
◦ Majas yang memakai nama ciri atau nama
hal yang ditautkan dengan orang, barang
atau hal, sesuai penggantinya
◦ Contoh: Ayah suka mengisap gudang
garam. Maksudnya rokok
Alusio
◦ yang menunjuk secara tidak langsung ke
suatu peristiwa
◦ Contoh: upacara ini mengingatkanku pada
Proklamasi kemerdekaan tahun 1945
14. Sinekdoke
◦ Majas yang menyebutkan nama bagian
sebagai pengganti nama keseluruhan atau
sebaliknya
Pars pro toto
◦ penyebutan sebagian untuk maksud
keseluruhan
◦ Contoh: orang itu tidak kelihatan batang
hidungnya.
Totem pro parte
◦ penyebutan keseluruhan untuk maksud
sebagian saja
◦ Contoh: Dalam pertandingan musim lalu,
15. Eufemisme
◦ Majas kiasan halus sebagai pengganti
ungkapan yang terasa kasar dan tidak
menyenangkan
◦ Contoh: sebagian karyawan dirumahkan.
(di PHK)
16. Majas Perulangan
Kiasmus
◦ majas yang berisi perulangan dan
sekaligus merupakan inversi.
Contoh:
karena malam
bukan siangnya gelombang
dan siang bukan malamnya jalang