Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan anak kos dari segi positif dan negatif, mulai dari mandirinya, masalah keuangan, pola makan, hingga kabar negatif seperti pergaulan bebas. Dokumen tersebut juga menyarankan solusi untuk menjaga diri sebagai anak kos.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
Kehidupan anak kos tugas AGAMA ISLAM
1. KEHIDUPAN ANAK KOS
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA
DOSEN : Junaidi Idris, S.Ag, M.Hum, M.Kom
OLEH :
NAMA : Muhammad Zulfahmi
NPM : 13.11.7475
PROGRAM : STRATA-1
JURUSAN : TI
KELOMPOK : 2
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2013
2. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai
“KEHIDUPAN ANAK KOS”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan bantuan dari berbagai pihak yang
telah membantu saya, khususnya pada teman-teman satu kelompok saya dan teman-teman anak
kost yang telah meluangkan waktunya untuk membantu saya. Oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini,
oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik serta sarannya yang dapat
membantu saya. Kritik dan sarannya dari pembaca sangat saya harapkan untuk membantu
makalah saya selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amin yaa Roobbal ‘Alamin.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya
bagi yang membacanya.
Yogyakarta, 10 Desember 2013
Penulis
Muhammad Zulfahmi
3. BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan anak kost yang berasal dari berbagai daerah, suku, adat yang biasa dikatakan
dengan anak pendatang, sangat berbeda dengan daerah yang mereka tempati sekarang ini.
Contohnya bisa kita lihat dari segi sosial, budaya, dari mana mereka berasal serta tata cara
mereka bicara. Disini saya akan membahas berbagai problematika yang biasa terjadi di anak
kost.
Anak kost biasanya identik dengan yang namaya pergaulan bebas seperti sex bebas, obat-
obatan terlarang, meminum minuman keras, melakukan sesuatu hal yang negatif dan jauh dari
agama. Karena mereka kehidupannya tidak ada yang mengontrol jauh dari orang tua. Apakah
itu semua benar? Tapi semua itu tergantung pergaulannya mereka masing-masing, kebanyakan
semua itu pengaruh dari teman, wilayah sekitar, keadaan emosi mereka.
Anak kost haruslah pintar-pintar bergaul memilih teman atau sahabat, pintar mencari
tempat tinggal dan selalu berfikir positif dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWTkarena
disanalah tempat kita meminta pertolongan dan petunjuk. Kehidupan anak kost memang
memprihatinkan, mereka lupa dengan tujuan mereka, cita-cita mereka, padahal orang tua
mereka membanting tulang untuk dapat mengirimi mereka uang setiap bulannya.
Tapi saya terkejut dan terharu setelah melakukan berbagai penelitian dan wawancara
kepada salah satu anak kost yaitu seorang mahasiswa, dia sangat sopan, ramah, baik dan jauh
dari yang namanya pergaulan bebas. Anaknya jarang keluar malam, kalau malam biasanya diisi
dengan sesuatu yang positif seperti mengaji, belajar dll. Dia sangat dekat dengan agama biasa
shalat tepat waktu. Memang kehidupan mereka kadang urak-urakan tapi semua itu butuh proses
untuk mengubahnya.
Walaupun mereka dari berbagai daerah, suku, adat istiadat saya percaya mereka bisa
berubah hanya butuh waktu, karena mereka sudah dewasa memiliki pemikiran yang jauh
kedepan untuk masa depan mereka masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam perumusan
masalah adalah:
Hal-hal yang menjadi warna dalam kehidupan kehidupan anak kost, dari segi positif dan
negatif.
4. C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang penulis lakukan adalah mengatahui apa
saja yang terjadi di dalam suatu kehidupan anak kost baik dari segi positif maupun negatifnya.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi
pembaca mengenai hal-hal negatif dan positif dalam kehidupan anak kost.
5. BAB 2 KAJIAN TEORI
Kehidupan anak kost sangat bervariasi. Kehidupan tersebut kadang berdampak positif
juga negatif. Dibawah ini beberapa dampak positif dan negatif dari anak anak kos :
Dampak Positif
1. Lebih mandiri menjalani hidup karena melakukan semua hal sendiri tanpa orangtua
2. Bisa mengatur keuangan sehari hari dan bisa lebih menghargai kiriman uang dari orang
tua
3. Lebih menghargai waktu yang ada karena harus membaginya dengan banyak hal
4. Dan masih banyak lagi .
Dampak negatif :
1. Menghabiskan waktu hanya untuk bersenang – senang dengan teman – teman
2. Menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat
3. Malas untuk melakukan semuanya sendiri , karena bisa dilakukan oleh orang lain Misal
: malas memncuci baju dan memilih untuk laundry .
4. Dan masih banyak lagi .
Sebagian dari anak kos menganggap bahwa “ngekos” dan jauh dari orangh tua
merupakan kesempatan untuk mereka meng ekspresikan apa yang mereka inginkan . Ada 3
tipe anak kos menurut survei ini:
1. Anak kos pertama yaitu mahasiswa yang benar benar ingin menimba ilmu dan
menghabiskan waktunya hanya untuk hal yang bermanfaat . Tidak ada kata “hangout” bersama
teman apabila keperluan tersebut tidak menyangkut tentang pelajaran yang tengah dihadapi di
bangku kuliah . Mereka benar – benar memikirkan tujuan dan sikap apa yang harusnya diambil
ketika kuliah di tempat tersebut .
2. Anak kos kedua yaitu mahasiswa yang setengah – setengah untuk kuliah . Mereka akan
melakukan apa yang mereka inginkan tergantung “mood” . terkadang ada kemauan untuk
belajar , tetapi hal tersebut bisa terlupakan karena pengaruh dari mahasiswa lainnya . Misalnya
: Ketika ia berangkat kuliah , temannya mengajak nya untuk nongkrong di mall . Karena
terpengaruh ajakan teman , ia akhirnya bolos kuliah .
3. Anak kos ketiga yaitu mahasiswa yang benar benar tidak ada kemauan untuk belajar .
mereka hanya menghabiskan waktu mereka untuk hal yang tidak bermanfaat. Contohnya :
mereka membolos kuliah karena tidak menyukai dosen yang mengajar dan memilih nongkrong
di mall , mereka masuk kuliah tetapi tidak pernah mencacat dan mendengarkan apa yang dosen
jelaskan , dan masih banyak lagi.
6. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pengumpulan
Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan metode sampling. Yakni suatu metode dengan
pengambilan sampel secara acak. Pengggunaan sampel ditujukan agar dalam penelitian
didapatkan data dengan kecermatan yang tinggi dan menghemat waktu, tenaga, serta biaya.
Pengambilan sampel secara acak memungkinkan data dapat dianalisis dengan menggunakan
analisis kualitatif dan penelitian dapat diperoleh dari kelompok-kelompok sampel yang
homogen.
B. Ruang Lingkup Analisis
Ruang lingkup analisis disekitar kampus tempat mahasiswa tinggal.
C. Analisis Data
Analisis yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif yaitu menganalisa data dengan
menggunakan pendekatan secara teoritis untuk mendapatkan kesimpulan.
7. BAB IV HASIL PENELITIAN
Kehidupan anak kos memang dirasa sebagai suatu perubahan, dimana biasanya kita
apabila di rumah selalu dilayani dan diawasi oleh orang tua. Tapi jika di tempat kos kita akan
lebih bebas. Namun, kebebasan itu harus disertai dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Karena kehidupan anak kos memiliki bermacam-macam efek, dari positif hingga negatif.
Kehidupan anak kos memang identik dengan kehidupan yang serba apa adanya, yang
penting bisa kuliah dan bisa makan, walaupun ada juga yang tidak begitu. Di sinilah kehidupan
baru dimulai. Kehidupan yag mengharuskan kita untuk mandiri. Anak kos dituntut untuk bisa
lepas dari kebisaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah, karena kehidupan di rumah atau
tempat asal sangat berbeda dengan kehidupan yang harus dijaani sebagai seorang anak kos.
Menurut hasil survei kami tentang kehidupan anak kos, dilihat bahwa matoritas jika
bisa memilih mereka akan memilih tinggal bersama orang tuanya. Hal ini dikarenakan
beberapa alasan seperti lebih nyaman, terjamin, ada yang mengurusi segala kebutuhan mereka,
dan dapat tinggal bersama orang yang mereka sayangi. Namun, ada pula yang lebih ingin
tinggal di rumah mereka sendiri karena akan dirasa lebih tenang. Adapula yang memilih tinggal
di tempat kos karena denngan berada di tempat kos akan membuat mereka lebih bebas tanpa
ada tekanan. Apapun dan dimanapun kita akan tinggal nantinya, tentu diharapkan kita akan
menjadi orang yang bermanfaat di daerah tersebut.
Tempat kos yang mereka sewa, mayoritas sebagai tempat tidur dan tempat dimana
mereka mengerjakan tugas maupun laporan. Karena sebagai mahasiswa, waktu akan banyak
terbuang di kampus. Sabagai anak kos tentulah mereka dituntut untuk lebih mandiri dalam
berbagai hal karena mereka jauh dari orang tua mereka. Hal-hal seperti ini banyak menimbukan
masalah yang harus dihadapi anak kos. Masalah yang sering muncul dari kalangan anak kos
dimulai dari tempat kos mereka. Banyak diantara mereka telah nyaman dengan tempat kos
mereka karena sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, tempatnya bersih, ada kantin tempat
makan sehingga mereka tidak repot dalam mencari makan, dan fasilitas yang membuat mereka
nyaman. Namun adapula yang merasa tidak nyaman karena ketidakmampuan bersosialisasi
dengan penghuni lain dan kondisi tempat kos yang jauh dari harapan mereka.
Masalah lain timbul dari segi keuangan. Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba
mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata dibawah
satu juta tiap bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan mereka yang
8. paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang yang tentu akan
dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak juga ada yang merasa
uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih kurang. Untuk mengatasi masalah itu
beberapa mencoba untuk membuka usaha demi mendapatkan uang. Ada pula yang melakukan
penghematan besar-besaran bahkan hingga memotong uang makan mereka. Sehingga pola
makan mereka menjadi tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur ini tidak hanya disebabkan
karena mereka berhemat, tapi juga karena mereka terlalu sibuk mengerjakan tugas dan laporan
yang menumpuk sehingga mereka lebih memilih mengorbankan waktu makan mereka untuk
mengerjakan laporan maupun tugas. Jika di rumah orangtua tentu makan mereka akan terjamin
dengan waktu yang tetap. Sekarang untuk makan mereka diharuskan mencari sendiri dan
terkadang hal itu pula yang membuat kebanyakan anak kos lebih memilih mengerjakan laporan
atau tugas daripada mencari makan. Sehingga pola makan merekapun berubah menjadi tidak
teratur.
Dalam memperoleh suatu informasi, anak kos yang beruntung di tempatnya terdapat
televisi, dapat memperoleh informasi dari media tersebut. Namun bagi yang kurang beruntung,
mereka memilih membeli koran maupun mendapatkan info melalui media internet. Namun,
dalam perihal rindu kampung halaman tidak semua mampu mengobatinya. Mereka yang
beruntung dengan uang saku yang lebih mampu pulang kampung tiap 2 minggu untuk bertemu
keluarga dan melepas kerinduan. Untuk mereka yang tidak sanggup melakukan hal itu, cukup
dengan bermain game ataupun jalan-jalan dengan teman dan melakukan hal positif lainnya,
sudah mampu membuat mereka sejenak melupakan kerinduan mereka. Lagipula mereka harus
berhemat agar uang saku cukup hingga akhir bulan.
Kehidupan anak kos yang jauh dari orang tua menjadikan beberapa dari mereka seolah-
olah merasa bebas dari aturan yang selama ini mengekang mereka. Banyak kabar negatif yang
terkadang keluar dari kehidupan anak kos. Seperti yang telah biasa terdengar yakni tentang
bebasnya anak laki-laki dan perempuan berada di dalam suatu kamar. Merasa tidak ada
pengawasan dari orang tua, mereka berani berbuat sesuatu yang menyimpang dari nilai dan
norma masyarakat. Beberapa dari anak yang kami survei ternyata telah mengetahui pula
tentang hal ini. Namun, ada pula yang belum mengetahuinya.
Baik bagi yang sudah mengatahui maupun belum, mereka sependapat bahwa mahasiswa
yang jauh dari orangtua tidak sepantasnya melakukan hal seperti itu. Jauh dari orangtua bukan
berarti bebas melakukan apa saja, anak kos jauh dari orangtua karen alasan untuk kuliah dan
belajar bukan untuk bersenang-senang. Jadi, sebagai anak kos yang jauh dari orang tua
seharusnya tidak merasa bebas dari segala aturan dan bebas melakukan apa saja. Namun,
9. seharusnya mereka mampu lebih menjaga diri dengan baik dan tidak menyalahgunakan
kepercayaan serta tanggung jawab yang telah diberikan orangtua kepada mereka. Lagipula,
tempat kos bukan tempat untuk melakukan hal-hal seperti itu.
Beberapa solusi mereka kemukakan untuk mengatasi hal tersebut. Seperti di antaranya
mulai dari diri sendiri dengan pandai-pandai menjaga diri, memperdalam ilmu agama, pilih-
pilih dalam berteman, cermat dalam memilih tempat kos (usahakan agar dekat dengan ibu kos
atau pemilik tempat kos), menjauhi hal-hal yang berbau negatif, dan banyak mengisi waktu
luang dengan hal-hal yang positif.
10. BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan anak kos dirasa sebagai suatu perubahan besar dalam kehidupan mahasiswa
yang harus bekuliah jauh dari daerah asal dan orangtuanya. Banyak hal yang dapat dialami
oleh anak kos. Hal-hal tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif
Dampak positif nya mereka akan dituntut untuk lebih mandiri, karena mereka jauh dari
orangtua maka apapun harus mereka lakukan sendiri. Melatih mereka untuk mengatur
keuanganya, jika ingin bartahan hingga akhir bulan nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan
mengatur sesuai agenda mereka saat itu.
Dampak negatifnya bagi mereka yang tidak peduli dengan orangtua, dan merasa telah
terbebas dari aturan orangtua, mereka akan melakukan hal-hal yang menyimpang dari nilai dan
norma, seperti melakukan seks bebas, mengkonsumsi narkoba, memanfaatkan uang yang
diberikan orangtua untuk bersenang-senang. Semoga hanya sedikit dari kita atau mungkin
justru tidak ada yang terjabak dalam hal-hal seperti itu.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat memberikan
pengetahuan bagi mereka pembaca. Dengan menyingkirkan kesombongan dalam diri dan tiada
gading yang tak retak, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan karya penulis di masa mendatang.