2. Apa Itu H-BASE?
HBase adalah database terdistribusi yang
berorientasi pada kolom. HBase adalah program
yang berjalan diatas Hadoop Distributed File
System yang mampu memproses data dalam
skala besar secara interaktif.
HBase merupakan implementasi dari konsep
Google Bigtable. HBase disebutkan berjalan
pada HDFS, tapi tidak terbatas hanya pada
HDFS, bisa juga pada distributed file system lain.
HBase juga merupakan implementasi dari konsep
Google Bigtable.
3. Awal Mula H-BASE
Pada saat kebutuhan untuk memproses dan
mengolah data dalam ukuran yang besar yang
dikenal dengan istilah Big Data mulai dirasakan
oleh kalangan tertentu terutama perusahaan
yang berhubungan langsung dengan pengolahan
data ( contohnya : Google ), oleh karena
itu, munculah implementasi dari konsep-konsep
mutakhir Google tersebut dalam proyek Open
Source yang akhirnya menghasilkan produk siap
digunakan.Dari konsep Google File System
lahirlah Hadoop Distributed File
System, dari konsep Google MapReduce lahir
Hadoop MapReduce, dan dari spesifikasi Google
4. Kelebihan H-BASE
Memang diciptakan untuk mengelola dapa yang
sangat besar dalam sister terdistribusi.
Memiliki fungsi sharding original bawaan yang
dapat bekerja secara otomatis maupun manual
yang merupakan salah satu kelebihan dari
Hbase.
HBase juga memiliki karakteristik ‘fault
tolerance’ yang artinya mampu menjamin
keutuhan data meskipun terjadi kegagalan pada
beberapa komputer yang diperkerjakannya.
Mampu menangani input data yang terjadi secara
terus-menerus dari ribuan user yang selama
5. Struktur Data H-
BASE
HBase memiliki struktur data yang cukup
sederhana, yang hanya terdiri atas:
Key
Value
Model ini dikenal dengan istilah Key Value Store
(KVS).
Key adalah kunci, sedangkan Value adalah data.
Tiap kunci berpasangan dengan satu data. Key
disusun berurutan, sedangkan data disimpan
berdasarkan lokasi yang ditunjuk oleh Key-nya.
6. Struktur Data H-
BASE
Pada HBase, Key terdiri atas Row Key, Column
Family, Column, dan Timestamp. Sedangkan
Value adalah data yang disimpan dalam bentuk
‘byte array’ yang bisa berupa data
teks, angka, website pages, maupun data binary.
Row Key juga berupa ‘byte array’ dan bertindak
sebagai ‘Primary Key’. Dalam suatu Table
HBase, Row Key disusun berurutan pada bagian
baris tabel, sedangkan Column Family, Column
dan Timestamp menempati bagian kolom dari
tabel tersebut. Data yang disimpan disortir
berdasarkan urutan Row Key.
8. Arsitektur
HMaster adalah server pada HBase yang
bertugas men-start HBase, mendistribusikan
Region ke RegionServer yang
terdaftar, mendeteksi dan memulihkan
RegionServer yang rusak.
RegionServer adalah server yang bertugas
menyimpan dan mengelola Region-region yang
diterimanya dari Hmaster
ZooKeeper bertugas mengelola informasi pokok
tentang kondisi Hbase
HDFS (Hadoop Distributed File System) berfungsi
sebagai media penyimpanan data bagi HBase.
Semua data yang diloading ke HBase dan data
log HBase disimpan dalam HDFS.
9. Kesimpulan
Berawal dari kebutuhan akan pengolahan data
besar (Big data), diciptakanlah open source
Hbase. HBase adalah database yang
berdasarkan pada kolom yang beroperasi pada
sistem file terdistribusi (distributed file system).
Secara default, HBase beroperasi pada HDFS
(Hadoop Distributed File System). HBase dapat
memproses data baik secara interaktif maupun
dengan mode ‘batch processing’. HBase juga
bergantung pada ZooKeeper dan dapat
bekerjasama dengan MapReduce .
10. Daftar Pustaka
Maliq. 2013.
http://malikgolik.wordpress.com/2013/09/16/hyper
-nosql-database-hbase/. waktu akses: 6 mei 2014
22.31
Wijaya, Vijam. 2013.
http://vijjam.blogspot.com/2013/03/hbase-hyper-
nosql-database.html. waktu akses : 6 Mei 2014
22.45