SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Teknik Dasar Fotografi
Ara Gita Afrita, S.T.
A. FOKUS
 Focusing ialah kegiatan mengatur
ketajaman objek foto, dilakukan dengan
memutar ring fokus pada lensa sehingga
terlihat pada jendela bidik objek yang
semula kurang jelas menjadi jelas (fokus).
Foto dikatakan fokus bila objek terlihat
tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang
tegas (tidak kabur). Pada ring fokus,
terdapat angka-angka yang menunjukkan
jarak (dalam meter atau feet) objek
dengan lensa.
B. EKSPOSURE
 Pencahayaan/eksposure adalah
teknik untuk mencari keseimbangan
antara seberapa besar jumlah
cahaya yang masuk melalui lensa
dengan berapa waktu yang
dibutuhkan dalam menghasilkan
gambar.
Hal yang mempengaruhi eksposure
 Diafragma
 berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan
sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar
bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka
ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22
; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka
tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada
lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan
intensitas cahaya yang masuk.
 Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah
berbanding terbalik.
“Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma,
sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya,
semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya
sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.”
 Kecepatan Rana (shutter speed)
Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana
bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter
speed mengendalikan lama cahaya mengenai film.
Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di
depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter
release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film
dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka
rana aka membuka dan menutup kembali sehingga
cahaya dapat masuk dan menyinari film.
 Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per
detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250
; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana
membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka
2000 berarti rana membuka dengan kecepatan
1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan
tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter
release ditekan)
Kecepatan Rana Rendah
Untuk foto night scene
Kecepatan Rana tinggi
Untuk stop action
 Kepekaan Film (ASA/ISO)
Makin kecil satuan film (semakin rendah
ISO), maka film kurang peka cahaya
sehingga makin banyak cahaya yang
dibutuhkan untuk menyinari film tersebut,
sebaliknya semakin tinggi ISO maka film
semakin peka cahaya sehingga makin
sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk
menyinari film tersebut. Misal, ASA 100
lebih banyak membutuhkan cahaya
daripada ASA 400.
 Apabila kita membutuhkan kecepatan tinggi
dalam memotret namun cahaya yang tersedia
minim maka ISO harus ditinggikan. Hanya saja
dengan ISO tinggi makin besar noise yang
dihasilkan
KESALAHAN EKSPOSURE
UNDER EKSPOSURE
OVER EKSPOSURE
Apabila cahaya yang
masuk terlalu banyak.
Sehingga gambar yg
terekam menjadi terlalu
terang
Apabila cahaya yang
masuk terlalu sedikit.
Sehingga gambar yg
terekam menjadi terlalu
gelap
Pada era digital, kamera DSLR sudah dilengkapi oleh
beberapa pengaturan yang memudahkan fotografer dalam
memotret, pengaturan tersebut digolongkan menjadi 5
besar yaitu ;
 Aperture Priority, dimana dalam memotret kita
menghendaki efek dari bukaan tertentu sebagai faktor yg
ditetapkan yang lain (ISO dan Speed) variable/otomatis.
 Speed Priority dimana dalam memotret kita
menghendaki speed tertentu dalam mengabadikan
moment, yang lainnya (ISO dan Speed)
variable/otomatis.
 Program, kita hanya perlu mengatur ISO atau sensitifitas
cahaya saja, sedangkan untuk aperture dan speed sudah
tersetting secara otomatis
 Automatic, baik ISO, Aperture maupun Speed sudah
tersetting secara otomatis sesuai dengan keadaan cahaya
yang ada. Merupakan setting termudah karena fotografer
hanya tinggal jepret saja
 Manual, kebalikan dari Automatic; ISO, Aperture dan
Speed disetting secara manual

More Related Content

Similar to Teknik_Dasar_Fotografi.ppt

Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpy
daichiro
 

Similar to Teknik_Dasar_Fotografi.ppt (20)

Materi Dasar Fotografi
Materi Dasar FotografiMateri Dasar Fotografi
Materi Dasar Fotografi
 
Logika segitiga
Logika segitigaLogika segitiga
Logika segitiga
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1
 
Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografiTeknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpy
 
Komponen Dasar Kamera
Komponen Dasar KameraKomponen Dasar Kamera
Komponen Dasar Kamera
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
Exposure.pptx
Exposure.pptxExposure.pptx
Exposure.pptx
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Fotografi Dasar
Fotografi DasarFotografi Dasar
Fotografi Dasar
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafi
 
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptxMemahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.pptx
 
Fotografi - Pathfinder Club
Fotografi - Pathfinder ClubFotografi - Pathfinder Club
Fotografi - Pathfinder Club
 
Teknik dasar photography
Teknik dasar photographyTeknik dasar photography
Teknik dasar photography
 
Alat Optik Kamera
Alat Optik KameraAlat Optik Kamera
Alat Optik Kamera
 
Fotografi exposure,membahas komposisi shot exposure
Fotografi exposure,membahas komposisi shot exposureFotografi exposure,membahas komposisi shot exposure
Fotografi exposure,membahas komposisi shot exposure
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
 
Principles Of Digital Photography
Principles Of Digital PhotographyPrinciples Of Digital Photography
Principles Of Digital Photography
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
 

Recently uploaded

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
UZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Recently uploaded (8)

"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 

Teknik_Dasar_Fotografi.ppt

  • 1. Teknik Dasar Fotografi Ara Gita Afrita, S.T.
  • 2. A. FOKUS  Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. B. EKSPOSURE  Pencahayaan/eksposure adalah teknik untuk mencari keseimbangan antara seberapa besar jumlah cahaya yang masuk melalui lensa dengan berapa waktu yang dibutuhkan dalam menghasilkan gambar.
  • 7. Hal yang mempengaruhi eksposure  Diafragma  berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.  Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik. “Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.”
  • 8.
  • 9.  Kecepatan Rana (shutter speed) Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.  Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)
  • 10. Kecepatan Rana Rendah Untuk foto night scene Kecepatan Rana tinggi Untuk stop action
  • 11.  Kepekaan Film (ASA/ISO) Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.
  • 12.  Apabila kita membutuhkan kecepatan tinggi dalam memotret namun cahaya yang tersedia minim maka ISO harus ditinggikan. Hanya saja dengan ISO tinggi makin besar noise yang dihasilkan
  • 13. KESALAHAN EKSPOSURE UNDER EKSPOSURE OVER EKSPOSURE Apabila cahaya yang masuk terlalu banyak. Sehingga gambar yg terekam menjadi terlalu terang Apabila cahaya yang masuk terlalu sedikit. Sehingga gambar yg terekam menjadi terlalu gelap
  • 14. Pada era digital, kamera DSLR sudah dilengkapi oleh beberapa pengaturan yang memudahkan fotografer dalam memotret, pengaturan tersebut digolongkan menjadi 5 besar yaitu ;  Aperture Priority, dimana dalam memotret kita menghendaki efek dari bukaan tertentu sebagai faktor yg ditetapkan yang lain (ISO dan Speed) variable/otomatis.  Speed Priority dimana dalam memotret kita menghendaki speed tertentu dalam mengabadikan moment, yang lainnya (ISO dan Speed) variable/otomatis.  Program, kita hanya perlu mengatur ISO atau sensitifitas cahaya saja, sedangkan untuk aperture dan speed sudah tersetting secara otomatis  Automatic, baik ISO, Aperture maupun Speed sudah tersetting secara otomatis sesuai dengan keadaan cahaya yang ada. Merupakan setting termudah karena fotografer hanya tinggal jepret saja  Manual, kebalikan dari Automatic; ISO, Aperture dan Speed disetting secara manual