Steroid topikal bekerja dengan cara antiinflamasi, imunosupresif, anti-proliferatif, dan vasokonstriksi pada berbagai sel kulit. Potensi steroid topikal bergantung pada molekul spesifik, jumlah yang mencapai sel target, penyerapan melalui kulit, dan formulasi. Steroid topikal efektif untuk dermatosis inflamasi seperti dermatitis atopic dan psoriasis, sedangkan kurang efektif untuk kondisi noninflamasi se

1. Mekanisme kerja
Efek steroid topikal pada berbagai sel di kulit adalah:
- Antiinflamasi
- Imunosupresif
- Anti-proliferatif
- Vasokonstriksi

2. Potensi steroid topikal

4. Potensi steroid topikal bergantung pada:
• Molekul spesifik
• Jumlah yang mencapai sel target
• Penyerapan melalui kulit (0,25% –3%)
• Formulasi
Tidak ada gunanya mengencerkan steroid topikal, karena potensinya
tidak banyak bergantung pada konsentrasi dan pengenceran produk
tidak akan mengurangi risiko efek samping.

5. Formulasi

6. Indikasi
Dermatosis yang responsif
terhadap steroid topikal
Dermatosis yang kurang responsif
terhadap steroid topikal
Dermatosis yang responsif
terhadap steroid intralesi
Psoriasis
Dermatitis atopic
Dermatitis seboroik
Neurodermatitis sirkumkripta
Dermatitis numularis
Dermatitis statis
Dermatitis venenata
Dermatitis intertriginosa
Dermatitis solaris
Lupus eritematosus discoid
Psoriasis di telapak tangan dan kaki
Nekrobiosis lipoidika diabetikum
Vitiligo
Granuloma anulare
Sarkoidosis
Liken planus
Pemfigoid
Eksantema fikstum
Keloid
Jaringan parut hipertrofik
Alopesia areata
Akne kistika
Prurigo nodularis
Morfea
Dermatitis dengan likenifikasi
Liken amiloidosis
Vitiligo (sebagian responsif)