SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
EPISIOTOMI
DAME SITUNGKIR, SST., M.KES
Episiotomi
1.Pengertian
Episiotomi adalah insisi yang dilakukan
pada daerah perineum yang bertujuan
untuk melebarkan jalan lahir sehingga
memudahkan persalinan dan mencegah
ruptura perinei totalis
2.Luka episiotomi meliputi :
 Dinding posterior lapisan mukosa vagina
 Lapisan kulit perineum serta jaringan
subkutisnya
 Muskulus bulbokavernosus (dikenal
sebagai sfingter vagina yang berkontraksi
dapat mengurangi ukuran orifisium
Vagina,dan pada serabut anterior berperan
dalam ereksi klitoris)
next
 Muskulus Transversus perinei
suferfisialis
 Muskulus Transversal perinei
profunda
 Muskulus bulbococcygeus
next
3 Episiotomi dapat
dipertimbangkan pada:
Persalinan per vagina
dengan penyulit (sungsang
,distosia bahu, ekstrasi
cunam, vakum)
next
 Penyembuhan ruptura perinei tingkat
III-IV yang kurang baik
 Gawat janin
 Perlindungan terhadap kepala bayi
prematura jika perineum kaku
next
4. Robekan perineum dibagi atas 4
tingkatan,yaitu:
 Tingkat I
robekan terjadi hanya pada selaput lendir
vagina dengan atau tanpa mengenai kulit
perineum
next
 Tingkat II
Robekan mengenai selaput lendir
vagina sampai dengan otot
perinea transversalis tetapi tidak
mengenai otot spingter ani.
Next
 Tingkat III
Robekan mengenai perineum sampai otot
spingter ani
 Tingkat IV
Robekan mengenai perineum sampai
dengan otot spingter ani dan mukosa
rectum
next
5. Prinsip – prinsip Episiotomi
 Bagian presentasi janin dilindungi
dari cedera
 Episiotomi harus cukup lebar untuk
melengkapi tujuan tindakan incisi
perineum
next
 Melakukan incisi tidak boleh
berulang karena akan
meninggalkan tepi yang menonjol
next
 Episiotomi harus dilakukan pada
waktu yang tepat, jangan
terlambat untuk menghindari
laserasi, jangan terlalu dini
karena akan banyak kehilangan
darah dari luka episiotomi
6.Tujuan Episiotomi
1. Membuat luka yang lurus
dengan pinggir yang
tajam,sedangkan ruptura perinei
yang spontan bersifat luka
koyak dengan dinding luka yang
bergerigi
next
2. Mengurangi tekanan pada anak
3. Mempersingkat kala 2
4. Episiotomi lateralis dan
mediolateralis mengurangi
kemungkinan ruptura perinei
totalis
7. Type Episiotomi
1. Episiotomi Medialis yang dibuat
digaris tengah
2. Episiotomi mediolateralis dari
garis tengah kesamping
menjauhi anus
next
3. Episiotomi Lateralis ,1-2 cm
diatas commisura posterior
ke samping
4. Episiotomi skunder incisi
dilakukan pada ruptura
perinei spontan
Gunting episiotomi
Type episiotomi
next
Yang sering dilakukan adalah :
1. Type episiotomi Medialis
2. Type episiotomi
Mediolateralis
next
8. Keuntungan dan kerugiannya
adalah :
1. Type Median / Medialis:
 Mudah dijahit/diperbaiki
 Anatomis maupun fungsionil
sembuh dengan baik
next
 Rasa sakit waktu nifas tak seberapa
 Perdarahan lebih sedikit,karena
daerah ini hanya terdapat sedikit
pembuluh darah
Kerugian :
 Dapat terjadi perluasan ke spingter
ani dan kedalam rongga rektum
(ruptura perinea totalis)
next
2 .Type media lateralis
Kerugian :
 Lebih sulit memperbaikinya
 Insisi lateral akan menyebabkan distorsi
(penyimpangan) keseimbangan dasar
panggul
 Kesalahan penjahitan lebih sering, ototnya
lebih sulit untuk disatukan secara benar
next
(Anatomis dan fungsionil
penyembuhan kurang sempurna)
 Kehilangan darah lebih banyak
Keuntungan :
 Perluasan ke sfingter ani jarang
9. Komplikasi pada episiotomi
1. Nyeri pada masa post partum
2. Trauma pada perineum yang
mungkin meninggalkan jaringan
parut
next
3. Inkontinensia urine dan faeces
4. Infeksi luka episiotomi
5. Gangguan dalam hubungan
seksual
8. Penanganan komplikasi
1.Jika terdapat hematoma darah
dikeluarkan ,jika tidak ada tanda
infeksi dan perdarahan sudah
terhenti, lakukan penjahitan
Next
2. Jika terdapat infeksi buka jahitan
dan drain luka, berikan Anti Biotika :
 Ampisilin 4 X 500mg Selama 5 hari
 Dan metronidazol 3 X400gram
selama 5 hr
next
3. Jika infeksi mencapai otot dan terdapat
bersihkan luka dan berikan antibiotika
secara kombinasi sampai klien bebas
deman selama 48 jam:
 Penisilin G 2 juta unit selama 6 jam, I.V
 Ditambah gentamicin 5 mg/kg BB setiap
24 jam secara Intra Vena( I.V )
Next
ditambah metronidazol 3 x 400 mg setiap 8
jam, I.V
4.Sesudah klien bebas demam selama 48
jam berikan :
 Ampisilin 4 x 5oomg peroral selama 5 hari
 Ditambah metronidazol 3 x 400 mg per oral
selama 5 hari
 Luka dapat dijahit/refair Minggu ke 2- 4
9.Penanganan Kasus terlantar
 Pada kasus terlantar robekan >12 jam
kemungkinan infeksi sulit untuk dihindari
untuk :
 Robekan perineum tk I dan II biarkan
Terbuka
 Robekan perineum tingkat III dan IV,
lakukan jahitan situasi dengan 2-3
jahitan,penjahitan otot, mukosa vagina
dan kulit perineum dilakukan sekitar 6 hari
kemudian
10. Persiapan Episiotomi
1. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk
melakukan episiotomi dan pastikan
episiotomi tesebut penting untuk
keselamatan dan kenyamanan ibu dan
janin
2. Pastikan semua perlengkapan alat – alat
sudah tersedia dan dalam keadaan
DTT/steril
next
3. Gunakan teknik aseptik setiap
saat
4. Jelaskan pada ibu alasan
memerlukan episiotomi,
diskusikan prosedur dengan ibu/
keluarga
Memberikan anestesia
 Berikan anestesia lokal sedini mungkin
agar obat memiliki cukup waktu untuk
memberikan efek sebelum episiotomi
dilakukan
 Hisap lidokain 1% tanpa epinefrin, dengan
semprit 10 ml
 Tabung semprit memiliki ukuran jarum 22
dan panjang 4 cm
next
 Letakan 2 jari kedalam vagina diantara
kepala bayi dan perineum
 Masukan jarum ditengah fourchette dan
arahkan jarum sepanjang tempat yang
akan diepisitomi
 ASPIRASI UNTUK MEMASTIKAN BAHWA
JARUM TIDAK MASUK PEMBULUH
DARAH
Next
 Tarik jarum perlahan – lahan sambil
menyuntikan maksimun 10 ml lidokain
 Tarik jarum bila sudah kembali ketitik awal
jarum ditusukan (kulit melembung karena
anestesia bisa terlihat disepanjang garis
yang akan diepisiotomi )
Prosedur Episiotomi
1. Tunda tindakan episiotomi sampai
perineum menipis dan pucat, dan 3-4 cm
kepala bayi sudah terlihat pada saat
kontraksi
2. Masukkan dua jari kedalam vagina
diantara kepala bayi dan perineum kedua
jari diregangkan dan berikan sedikit
tekanan lembut kearah luar pada
perineum
next
 Alasan:
Hal ini akan melindungi kepala bayi dari
gunting dan meratakan perineum sehingga
membuat lebih mudah diepisiotomi
3. Gunakan gunting tajam DTT /steril,
tempatkan gunting ditengah – tengah
fourchette posterior dan gunting mengarah
kesudut yang diinginkan untuk melakukan
next
Episiotomi mediolateral, mengarahkan gunting
cukup jauh kearah samping sfingter
4.Gunting perineum sekitar 3-4 cm ,hindari
menggunting jaringan sedikit- demi sedikit karena
akan menimbulkan tepi yang tidak rata.
5.Jika bayi belum juga lahir,lakukan tekanan pada
luka episiotomi dengan kain kasa DTT/ steril
untuk mengurangi perdarahan
next
5.Jika bayi belum juga
lahir,lakukan tekanan pada luka
episiotomi dengan kain kasa
DTT/ steril untuk mengurangi
perdarahan
next
6. Kendalikan kelahiran kepala,bahu dan dan
badan bayi untuk mencegah perluasan
episiotomi
7.Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa
dengan hati-hati apakah episiotomi
mengalami perluasan atau laserasi
tambahan
TRIMAKASIH
AMNIOTOMI
Pengertian
Adalah tindakan untuk membuka
selaput amion dengan jalan memecahkan
selaput ketuban untuk merangsang
persalinan.
Adalah tindakan membuka selaput
amnion dengan jalan membuat robekan
kecil yang kemudian akan melebar secara
spontan akibat adanya tekanan dalam
rongga amnion
Tujuan Tindakan Amniotomi
 Mendorong terjadinya refleks mengejan,
sehingga persalinan dapat dipercepat
 Memperkecil bahaya infeksi
 Mengurangi kemungkinan prolapsus
funikuli atau bagian kecil lainnya
 Tindakan untuk menyelesaikan persalinan
Indikasi
1. Pembukaan lengkap tetapi selaput
ketuban tidak pecah secara spontan
2. Persalinan pervaginam dengan tindakan
ekstrasi
3. Akselerasi persalinan
4. Solusio plasenta
Indikasi
2. Saat Pembukaan Kecil :
 Bertujuan merangsang persalinan lebih
cepat, mengurangi keregangan otot
rahim untuk lebih efektif berkontraksi:
 Bahaya pemecahan ketuban pada
bembukaan kecil adalah: prolapsus
funikuli, infeksi, distres janin, dan hanya
boleh dilakukan di RS yang siap dengan
tindakan SC
Keutungan amniotomi :
1. Untuk menilai ada tidaknya mekonnium
dalam air ketuban
2. Menentukan punctum maksimun djj lebih
jelas terdengar
3. Lebih mudah menilai djj anak
4. Mempercepat proses persalinan
 Kerugian tindakan Amniotomi
 Dapat menimbulkan trauma pada
kepala/presentasi janin
 Dapat menjadi pintu masuknya
mikroorganisme sehingga terjadi infeksi
 kompresi tali pusat karena berkurangnya
volume air ketuban
next
c. Penilaian air ketuban
 Jumlah air ketuban ( oligohidramion /
hidramion)
 Warna air ketuban Air ketuban yang normal
berwarna jernih, terdapat ferniks
kaseosa,air ketuban yang keruh /
bercampur mekoneum kemungkinan janin
mengalami foetal distres
next
 Induksi persalinan adalah merangsang
uterus untuk memulai terjadinya
persalinan
 Akselerasi persalinan adalah
meningkatkan frekuensi, lama, dan
kekuatan konstraksi uterus dalam
persalinan
PROSEDUR AMNIOTOMI
1. Membahas prosedur besama ibu dan
keluarganya
2. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ)
dan pada partograf
3. Cuci kedua tangan
4. Pakai sarung tangan desinfeksi DTT atau
steril
next
5. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan
dalam, raba dengan hati – hati selaput
ketuban untuk memastikan bahwa kepala
telah masuk dengan baik kedalam PAP
dan bahwa tali pusat dan / bagian- bagian
tubuh yang kecil dari bayi tidak
menumbung
next
6 Dengan menggunakan tangan
yang lain,tempatkan klem
setengah kocher DTT/Steril
masukan kedalam vagina, dan
pandu klem dengan jari tangan
hingga mencapai selaput ketuban
 7.Pegang ujung klem diantara
ujung jari pemeriksaan ,gerakan
jari dengan lembut ,gosokan klem
pada selaput ketuban dan
pecahkan
next
8.Biarkan air ketuban membasahi jari yang
digunakan untuk pemeriksaan
9.Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem
dan menempatkan pada larutan klorin 0,5 %
10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina untuk
mengetahui penurunan kepala dan memastikan
bahwa tali pusat atau bagian kecil tidak ada yang
teraba
10. Biarkan jari tangan tetap
didalam vagina untuk mengetahui
penurunan kepala dan
memastikan bahwa tali pusat
atau bagian kecil tidak ada yang
teraba
9.Gunakan tangan yang lain untuk
mengambil klem dan menempatkan pada
larutan klorin 0,5 %
10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina
untuk mengetahui penurunan kepala dan
memastikan bahwa tali pusat atau bagian
kecil tidak ada yang teraba
next
11. Celupkan tangan yang masih
menggunakan sarung tangan lalu lepaskan
dan biarkan terendam di larutan klorin 0,5
% selama 10 menit
12. Segera periksa DJJ
13. Catat pada partograf waktu dilakukan
pemecahan selaput ketuban,warna air
ketuban dan Djj
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Chiyapuri
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Septian Muna Barakati
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
bundarererania
 

What's hot (20)

asuhan ibu masa nifas normal
asuhan ibu masa nifas normalasuhan ibu masa nifas normal
asuhan ibu masa nifas normal
 
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan AlatAlat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Kompetensi Bidan
Kompetensi BidanKompetensi Bidan
Kompetensi Bidan
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
 
10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan
 
Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia EksternaKB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif KebidananKB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
 
ASUHAN INTRANATAL
ASUHAN INTRANATALASUHAN INTRANATAL
ASUHAN INTRANATAL
 

Similar to EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt

Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Yunita Dipra
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
neng elis
 

Similar to EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt (20)

Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
 
materi baru
materi barumateri baru
materi baru
 
Kuret
KuretKuret
Kuret
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptx
 
penyuluhan
penyuluhanpenyuluhan
penyuluhan
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
PPT ANTONIA UTERI.ppt
PPT ANTONIA UTERI.pptPPT ANTONIA UTERI.ppt
PPT ANTONIA UTERI.ppt
 
Istilah dlam kehamilan
Istilah dlam kehamilanIstilah dlam kehamilan
Istilah dlam kehamilan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Persalinan 3 dan 4
Persalinan 3 dan 4Persalinan 3 dan 4
Persalinan 3 dan 4
 
Proses persalinan
Proses persalinanProses persalinan
Proses persalinan
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
 
Persalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala IIIPersalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala III
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 

More from LusianaKhadijah (7)

LOKMIN.pptx
LOKMIN.pptxLOKMIN.pptx
LOKMIN.pptx
 
PPT PROFIL PKM.pptx
PPT PROFIL PKM.pptxPPT PROFIL PKM.pptx
PPT PROFIL PKM.pptx
 
ppt lola.pptx
ppt lola.pptxppt lola.pptx
ppt lola.pptx
 
Power poin proposal.ppt
Power poin proposal.pptPower poin proposal.ppt
Power poin proposal.ppt
 
222.pptx
222.pptx222.pptx
222.pptx
 
Philosophy of language.pptx
Philosophy of language.pptxPhilosophy of language.pptx
Philosophy of language.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt

  • 2. Episiotomi 1.Pengertian Episiotomi adalah insisi yang dilakukan pada daerah perineum yang bertujuan untuk melebarkan jalan lahir sehingga memudahkan persalinan dan mencegah ruptura perinei totalis
  • 3. 2.Luka episiotomi meliputi :  Dinding posterior lapisan mukosa vagina  Lapisan kulit perineum serta jaringan subkutisnya  Muskulus bulbokavernosus (dikenal sebagai sfingter vagina yang berkontraksi dapat mengurangi ukuran orifisium Vagina,dan pada serabut anterior berperan dalam ereksi klitoris)
  • 4. next  Muskulus Transversus perinei suferfisialis  Muskulus Transversal perinei profunda  Muskulus bulbococcygeus
  • 5.
  • 6.
  • 7. next 3 Episiotomi dapat dipertimbangkan pada: Persalinan per vagina dengan penyulit (sungsang ,distosia bahu, ekstrasi cunam, vakum)
  • 8. next  Penyembuhan ruptura perinei tingkat III-IV yang kurang baik  Gawat janin  Perlindungan terhadap kepala bayi prematura jika perineum kaku
  • 9. next 4. Robekan perineum dibagi atas 4 tingkatan,yaitu:  Tingkat I robekan terjadi hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
  • 10. next  Tingkat II Robekan mengenai selaput lendir vagina sampai dengan otot perinea transversalis tetapi tidak mengenai otot spingter ani.
  • 11. Next  Tingkat III Robekan mengenai perineum sampai otot spingter ani  Tingkat IV Robekan mengenai perineum sampai dengan otot spingter ani dan mukosa rectum
  • 12. next 5. Prinsip – prinsip Episiotomi  Bagian presentasi janin dilindungi dari cedera  Episiotomi harus cukup lebar untuk melengkapi tujuan tindakan incisi perineum
  • 13. next  Melakukan incisi tidak boleh berulang karena akan meninggalkan tepi yang menonjol
  • 14. next  Episiotomi harus dilakukan pada waktu yang tepat, jangan terlambat untuk menghindari laserasi, jangan terlalu dini karena akan banyak kehilangan darah dari luka episiotomi
  • 15. 6.Tujuan Episiotomi 1. Membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam,sedangkan ruptura perinei yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka yang bergerigi
  • 16. next 2. Mengurangi tekanan pada anak 3. Mempersingkat kala 2 4. Episiotomi lateralis dan mediolateralis mengurangi kemungkinan ruptura perinei totalis
  • 17. 7. Type Episiotomi 1. Episiotomi Medialis yang dibuat digaris tengah 2. Episiotomi mediolateralis dari garis tengah kesamping menjauhi anus
  • 18. next 3. Episiotomi Lateralis ,1-2 cm diatas commisura posterior ke samping 4. Episiotomi skunder incisi dilakukan pada ruptura perinei spontan
  • 21.
  • 22. next Yang sering dilakukan adalah : 1. Type episiotomi Medialis 2. Type episiotomi Mediolateralis
  • 23. next 8. Keuntungan dan kerugiannya adalah : 1. Type Median / Medialis:  Mudah dijahit/diperbaiki  Anatomis maupun fungsionil sembuh dengan baik
  • 24. next  Rasa sakit waktu nifas tak seberapa  Perdarahan lebih sedikit,karena daerah ini hanya terdapat sedikit pembuluh darah Kerugian :  Dapat terjadi perluasan ke spingter ani dan kedalam rongga rektum (ruptura perinea totalis)
  • 25. next 2 .Type media lateralis Kerugian :  Lebih sulit memperbaikinya  Insisi lateral akan menyebabkan distorsi (penyimpangan) keseimbangan dasar panggul  Kesalahan penjahitan lebih sering, ototnya lebih sulit untuk disatukan secara benar
  • 26. next (Anatomis dan fungsionil penyembuhan kurang sempurna)  Kehilangan darah lebih banyak Keuntungan :  Perluasan ke sfingter ani jarang
  • 27. 9. Komplikasi pada episiotomi 1. Nyeri pada masa post partum 2. Trauma pada perineum yang mungkin meninggalkan jaringan parut
  • 28. next 3. Inkontinensia urine dan faeces 4. Infeksi luka episiotomi 5. Gangguan dalam hubungan seksual
  • 29. 8. Penanganan komplikasi 1.Jika terdapat hematoma darah dikeluarkan ,jika tidak ada tanda infeksi dan perdarahan sudah terhenti, lakukan penjahitan
  • 30. Next 2. Jika terdapat infeksi buka jahitan dan drain luka, berikan Anti Biotika :  Ampisilin 4 X 500mg Selama 5 hari  Dan metronidazol 3 X400gram selama 5 hr
  • 31. next 3. Jika infeksi mencapai otot dan terdapat bersihkan luka dan berikan antibiotika secara kombinasi sampai klien bebas deman selama 48 jam:  Penisilin G 2 juta unit selama 6 jam, I.V  Ditambah gentamicin 5 mg/kg BB setiap 24 jam secara Intra Vena( I.V )
  • 32. Next ditambah metronidazol 3 x 400 mg setiap 8 jam, I.V 4.Sesudah klien bebas demam selama 48 jam berikan :  Ampisilin 4 x 5oomg peroral selama 5 hari  Ditambah metronidazol 3 x 400 mg per oral selama 5 hari  Luka dapat dijahit/refair Minggu ke 2- 4
  • 33. 9.Penanganan Kasus terlantar  Pada kasus terlantar robekan >12 jam kemungkinan infeksi sulit untuk dihindari untuk :  Robekan perineum tk I dan II biarkan Terbuka  Robekan perineum tingkat III dan IV, lakukan jahitan situasi dengan 2-3 jahitan,penjahitan otot, mukosa vagina dan kulit perineum dilakukan sekitar 6 hari kemudian
  • 34. 10. Persiapan Episiotomi 1. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan episiotomi dan pastikan episiotomi tesebut penting untuk keselamatan dan kenyamanan ibu dan janin 2. Pastikan semua perlengkapan alat – alat sudah tersedia dan dalam keadaan DTT/steril
  • 35. next 3. Gunakan teknik aseptik setiap saat 4. Jelaskan pada ibu alasan memerlukan episiotomi, diskusikan prosedur dengan ibu/ keluarga
  • 36. Memberikan anestesia  Berikan anestesia lokal sedini mungkin agar obat memiliki cukup waktu untuk memberikan efek sebelum episiotomi dilakukan  Hisap lidokain 1% tanpa epinefrin, dengan semprit 10 ml  Tabung semprit memiliki ukuran jarum 22 dan panjang 4 cm
  • 37. next  Letakan 2 jari kedalam vagina diantara kepala bayi dan perineum  Masukan jarum ditengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang tempat yang akan diepisitomi  ASPIRASI UNTUK MEMASTIKAN BAHWA JARUM TIDAK MASUK PEMBULUH DARAH
  • 38. Next  Tarik jarum perlahan – lahan sambil menyuntikan maksimun 10 ml lidokain  Tarik jarum bila sudah kembali ketitik awal jarum ditusukan (kulit melembung karena anestesia bisa terlihat disepanjang garis yang akan diepisiotomi )
  • 39. Prosedur Episiotomi 1. Tunda tindakan episiotomi sampai perineum menipis dan pucat, dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi 2. Masukkan dua jari kedalam vagina diantara kepala bayi dan perineum kedua jari diregangkan dan berikan sedikit tekanan lembut kearah luar pada perineum
  • 40. next  Alasan: Hal ini akan melindungi kepala bayi dari gunting dan meratakan perineum sehingga membuat lebih mudah diepisiotomi 3. Gunakan gunting tajam DTT /steril, tempatkan gunting ditengah – tengah fourchette posterior dan gunting mengarah kesudut yang diinginkan untuk melakukan
  • 41. next Episiotomi mediolateral, mengarahkan gunting cukup jauh kearah samping sfingter 4.Gunting perineum sekitar 3-4 cm ,hindari menggunting jaringan sedikit- demi sedikit karena akan menimbulkan tepi yang tidak rata. 5.Jika bayi belum juga lahir,lakukan tekanan pada luka episiotomi dengan kain kasa DTT/ steril untuk mengurangi perdarahan
  • 42. next 5.Jika bayi belum juga lahir,lakukan tekanan pada luka episiotomi dengan kain kasa DTT/ steril untuk mengurangi perdarahan
  • 43. next 6. Kendalikan kelahiran kepala,bahu dan dan badan bayi untuk mencegah perluasan episiotomi 7.Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati-hati apakah episiotomi mengalami perluasan atau laserasi tambahan
  • 44.
  • 45.
  • 47. AMNIOTOMI Pengertian Adalah tindakan untuk membuka selaput amion dengan jalan memecahkan selaput ketuban untuk merangsang persalinan. Adalah tindakan membuka selaput amnion dengan jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat adanya tekanan dalam rongga amnion
  • 48. Tujuan Tindakan Amniotomi  Mendorong terjadinya refleks mengejan, sehingga persalinan dapat dipercepat  Memperkecil bahaya infeksi  Mengurangi kemungkinan prolapsus funikuli atau bagian kecil lainnya  Tindakan untuk menyelesaikan persalinan
  • 49. Indikasi 1. Pembukaan lengkap tetapi selaput ketuban tidak pecah secara spontan 2. Persalinan pervaginam dengan tindakan ekstrasi 3. Akselerasi persalinan 4. Solusio plasenta
  • 50. Indikasi 2. Saat Pembukaan Kecil :  Bertujuan merangsang persalinan lebih cepat, mengurangi keregangan otot rahim untuk lebih efektif berkontraksi:  Bahaya pemecahan ketuban pada bembukaan kecil adalah: prolapsus funikuli, infeksi, distres janin, dan hanya boleh dilakukan di RS yang siap dengan tindakan SC
  • 51. Keutungan amniotomi : 1. Untuk menilai ada tidaknya mekonnium dalam air ketuban 2. Menentukan punctum maksimun djj lebih jelas terdengar 3. Lebih mudah menilai djj anak 4. Mempercepat proses persalinan
  • 52.  Kerugian tindakan Amniotomi  Dapat menimbulkan trauma pada kepala/presentasi janin  Dapat menjadi pintu masuknya mikroorganisme sehingga terjadi infeksi  kompresi tali pusat karena berkurangnya volume air ketuban
  • 53. next c. Penilaian air ketuban  Jumlah air ketuban ( oligohidramion / hidramion)  Warna air ketuban Air ketuban yang normal berwarna jernih, terdapat ferniks kaseosa,air ketuban yang keruh / bercampur mekoneum kemungkinan janin mengalami foetal distres
  • 54. next  Induksi persalinan adalah merangsang uterus untuk memulai terjadinya persalinan  Akselerasi persalinan adalah meningkatkan frekuensi, lama, dan kekuatan konstraksi uterus dalam persalinan
  • 55. PROSEDUR AMNIOTOMI 1. Membahas prosedur besama ibu dan keluarganya 2. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) dan pada partograf 3. Cuci kedua tangan 4. Pakai sarung tangan desinfeksi DTT atau steril
  • 56. next 5. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam, raba dengan hati – hati selaput ketuban untuk memastikan bahwa kepala telah masuk dengan baik kedalam PAP dan bahwa tali pusat dan / bagian- bagian tubuh yang kecil dari bayi tidak menumbung
  • 57. next 6 Dengan menggunakan tangan yang lain,tempatkan klem setengah kocher DTT/Steril masukan kedalam vagina, dan pandu klem dengan jari tangan hingga mencapai selaput ketuban
  • 58.  7.Pegang ujung klem diantara ujung jari pemeriksaan ,gerakan jari dengan lembut ,gosokan klem pada selaput ketuban dan pecahkan
  • 59. next 8.Biarkan air ketuban membasahi jari yang digunakan untuk pemeriksaan 9.Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem dan menempatkan pada larutan klorin 0,5 % 10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina untuk mengetahui penurunan kepala dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil tidak ada yang teraba
  • 60. 10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina untuk mengetahui penurunan kepala dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil tidak ada yang teraba
  • 61. 9.Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem dan menempatkan pada larutan klorin 0,5 % 10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina untuk mengetahui penurunan kepala dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil tidak ada yang teraba
  • 62. next 11. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan lalu lepaskan dan biarkan terendam di larutan klorin 0,5 % selama 10 menit 12. Segera periksa DJJ 13. Catat pada partograf waktu dilakukan pemecahan selaput ketuban,warna air ketuban dan Djj