Sistem koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall dan gerak Brown yang membedakannya dari sistem dispersi lain. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid, sedangkan gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid akibat tumbukan dengan medium. Sifat koloid lainnya termasuk adsorpsi, koagulasi, dialisis, dan koloid pelindung.
1. SIFAT – SIFAT KOLOID
NAMA KELOMPOK 4 :
1.Lika Nur Aziza (04)
2.Lilis Sugianti L (05)
3.Rima Rosalia Dwi Safitri (15)
4.Siti Khotijah (22)
5.Yulia Priati Kasari (31)
2. A.EFEK TYNDALL
Hamburan cahaya oleh partikel – partikel koloid, sehingga jalannya sinar
yang melewati koloid dapat terlihat.
Sifat khas pada sistem koloid yang membedakannya dengan sistem
dispersi yang lain diantaranya adalah efek tyndall dan gerak Brown.
Efek tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel
koloid. Partikel dalam sistem koloid dapat berupa molekul atau ion yang
berukuran cukup besar akan menghamburkan cahaya ke segala arah. Larutan
sejati tidak menunjukkanefek tyndall, karena ukuran partikelnya terlalu kecil
untuk menghamburkan cahaya.
Contoh Peristiwa Tyndall :
1. Terjadinya warna biru dilangit pada siang hari dan warna merah atau
jingga di langit pada matahari terbenam di ufuk barat.
2. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada
asap rokok.
3. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.
3. 4. Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi
hari yang berkabut.
B. GERAK BROWN
Gerakan partikel koloid terus menerus dengan gerak patah patah (zig-
zag) yang diakibatkan oleh adanya tumbukan antara partikel partikel koloid
dengan medium pendispersinya.
Gerak brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium
pendisersinya. Terjadi karena tumbukan yang tidak seimbang pada koloid.
Gerak brown pada sistem koloid menyebabkan partikel koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya dan tidak memisah meskipun didiamkan
(stabil). Semakin tinggi suhu,maka gerak brown yang terjadi juga semakin
cepat karena energi molekul medium meningkat sehingga menimbulkan
tumbukan yang lebih kuat
4. C.ELEKTROFORESA
Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Partikel koloid dapat
bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan koloid.
Partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan pada elektroda.
Kegunaan dari sifat ini adalah untuk menentukan muatan yang dimiliki oleh
suatu partikel koloid.
Pada elektroforesa ini, ke dalam elektrolit dimasukkan dua batang
elektroda kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel-
partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektroda tergantung pada jenis
muatannya. Koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke elektroda
bermuatan positif sedangkan koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke
elektroda bremuatan negatif.
D.Adsorpsi
Kemampuan partikel koloid mengikat materi di permukaan.
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain. Zat yang
diserap disebut fase terserap dan zat yang menyerap disebut adsorpen.
Peristiwa adsorpsi disebabkan gaya tark molekul pada permukaan adsorpen.
5. Contoh peristiwa Adsorpsi adalah dalam usus, norit akan menjadi koloid yang
dapat mengadsorpsi zat racun.
E.KOAGULASI
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapn partikel-
partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
pendispersinya. Terjadi karena hilangnya kestabilan untuk mempertahankan
partikel-partikel agar tetap tersebar dalam medium pendispersinya. Koagulasi
dapat dilakukan secara mekanik, fisika, kimia.
1. Mekanik dengan cara pemanasan,pengadukan, dan pendinginan. Proses
ini akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid.
2. Fisis contohnya pada penggunaan ALAT COTTREAL. Yang dipakai untuk
menggumpalkan asp dan debu.
3. Kimia dengan menambahkan zat elektrolit kedalam koloid. Contoh pada
pembersihan air dengan pemberian tawas.
6. F. DIALYSIS
Penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam
membran semipermeabel dan kemudian dimasukkan ke dalam aliran zat cair
G.KOLOID PELINDUNG
Koloid yang dapat menstabilkan system koloid lain.