Dokumen tersebut membahas faktor-faktor geografis dan non-geografis yang mempengaruhi persebaran penduduk di bumi, termasuk faktor iklim, kesuburan tanah, vegetasi, dan faktor sejarah serta politik. Dokumen ini juga membahas perkembangan teknologi manusia awal, revolusi pertanian, domestikasi hewan, dan alat-alat pertanian pertama.
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
ppt geo manusia (3).pptx
1. Kelompok 3 :
Anastasya Mayan 22601012
Azzahra Ahmad 22601002
Yoke Yulita Mawar 21601014
O
L
E
h
2. A. Faktor-Faktor Geografis
Berikut faktor-faktor geografis yang
memengaruhi persebaran umat
manusia di bumi:
1. Dapat tidaknya wilayah yang
bersangkutan didatangi manusia.
2. Kondisi permukaan bumi; ini
meliputi ketinggian dan pola
topografi daerah.
3. Kondisi iklim dengan variasi
permusimannya sepanjang tahun.
4. Kesuburan tanah.
5. Vegetasi alami.
6. Persediaan air, khususnya air
tanah.
7. Tambang-tambang di dalam
buminya.
BAB V
FAKTOR GEOGRAFIS DAN NON-
GEOGRAFIS DARI PERSEBARAN
DAN GERAK PENDUDUK
3. • Faktor-faktor non-geografis
Dengan faktor-faktor non-geografis dimaksudkan faktor-faktor
manusiawi, yang mencakup jenis yang historis dan politis.
• Kepadatan daerah
1. Kepadatan penduduk di suatu daerah sebenarnya hasil kombinasi
faktor-faktor yang geografis dan yang non-geografis. Sehubungan, ini
kepadatan daerah di permukaan bumi kita dapat dibagi atas tiga macam,
yakni kepadatan tinggi, kepadatan sedang, dan kepadatan rendah.
Daerah dengan kepadatan tinggi, dapat dibagi dua:
a. taraf hidup yang tinggi seperti Inggris, Belanda, Prancis, Jerman Barat
dan Timur Laut Amerika Serikat.
b. taraf hidup rendah, seperti India, Jawa, Dataran luas Cina Utara.
2. Daerah dengan kepadatan sedang; ini juga terbagi dua:
a. taraf hidupnya tinggi seperti Denmark, New South Wales, Tanah
rendah St. Lawrence (Kanada) dan Midwest dari Amerika Serikat.
b. taraf hidupnya rendah, seperti: Turki, Kamboja, Portugal, dan
Brazil bagian timur.
3. Daerah dengan kepadatan rendah, juga terbagi dua:
a. taraf hidup tinggi: Swedia, New Zealand dan Columbia jajahan
Inggris.
b. taraf hidup rendah: Paraguay, Tibet, dan Mali serta Kalimantan
B. Faktor-faktor Non-Geografis dan Kepadatan
Daerah
6. E. Gerak Penduduk Antarnegara di Eropa
Gerak penduduk antarnegara di eropa pada tahun 1980-an ternyata lebih berskala
ekstensif dibandingkan dengan apa yang hingga sekarang diduga orang. Hal ini tampak
menonjol ketika sehabis Perang Dunia Kedua dalam rangka kerja sama antarnegara.
Common Market, industri ditingkatkan.
1. Prancis
2. Jerman barat
3. Swiss
4. Belanda dan Belgia
F. Migrasi Intern
Dalam sejarah setiap negara juga dikenal migrasi intern yang di Indonesia
kita namakan transmigrasi: awalan trans di situ menunjuk kepada
kekhususan perpindahan penduduk dengan menyeberang lautan. Sebelum
perang yang lalu, pulau-pulau diluar Jawa biasa disebut daerah seberang.
Berikut disoroti migarasi intern di negeri Inggris, Amerika Serikat, Rusia
dan Indonesia.
G. Penduduk di Bumi Tahun 2000
Berdasarkan jumlah dan susunan penduduk dunia dari tahun
1960 telah diusahakan prognosis mengenai angka-angka
demografis untuk tahun 1975 dan 2000. Dengan sendirinya
yang dari tahun 1900 sampai 1950 dapat dijadikan latar
belakang pula. Pada waktu itu sudah dapat diramalkan bahwa
mulai tahun 1975 terjadi penurunan angka kelahiran di
negara-negara sedang berkembang yang mula-mula angkanya
sekita 40 permil.
7. BAB VI
TAHAPAWAL DARI KEMAJUAN
MANUSIA
A. Pentingnya Teknologi
Manusia dalam awal sejarahnya dapat disebut
menjadi bagian belaka dari sistem alam. Namun, ia
lebih tinggi kedudukannya jika dibandingkan
dengan hewan. Ini dibebankan oleh akal yang
dimilikinya; kreativitasnya memungkinkannya
membuat alat-alat, senjata, dan perkakas lain.
Dari situlah manusia mulai menguasai alam di sekitarnya
dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang primer yaitu
pangan, penutup tubuh, dan tempat berteduh.
"Usaha manusia untuk menguasai lingkungan alam adalah
awal penciptaan peradabannya, dalam arti bahwa
peradabannya manusia sebagaimana diukur berdasarkan
kemampuannya menguasai alam".
1. Pada awal teknologinya manusia membuat alat-alatnya
dari batu, kayu, dan tulang;
2. Zaman mesolitik atau batu menengah;
3. Zaman neolitik atau zaman batu baru;
8. B. Penggarapan Logam
1. Penemuan logam
2. Zaman Kalkolitik
3. Zaman Perunggu
4. Zaman besi
C. Revolusi Pertanian
Pertama
Perkembangan pertanian, Timur Tengah
sebagai tempat lahirnya pertanian, teori Carl
Sauer dan akhirnya pertanian di Amerika.
1. Perkembangan pertanian
2. Timur tengah sebagai tempat lahirnya
pertanian
3. Teori Carl Sauer
4. Pertanian di Amerika
D. Usaha Peternakan
Manusia mulai memelihara ternak pada zaman neolitik
sesudah mengenal pertanian terlebih dahulu, karena
peternakan ada hubungannya erat dengan pertanian.
Jumlah hewan yang diternak mula-mula diduga tidak
banyak, mungkin hanya ada 40 ekor. Ini ditemukan paling
awal di Timur Tengah karena di situlah tersebar hewan
liar yang cukup banyak jumlahnya.
E. Sejarah Pendomestikan
Hewan
Persyaratan untuk mendomestikasikan hewan meliputi hal-hal
ini: dapat dipelihara sebagai kawanan untuk digembalakan,
dapat dilatih untuk keterampilan tertentu, disukai oleh
manusia, dapat berkembang biak atau dikembangbiakkan
meski dilepas dari alam aslinya. Namun, sulitlah untuk
menelusur secara teliti bagaimana sebenarnya dahulu itu
berlangsungnya proses domestikasi tersebut. Ada hewan-
hewan liar yang dapat ditangkap lalu dijinakkan untuk
kemudian dimanfaatkan secara khusus misalnya gajah di anak
Benua India. Ada pendapat berasal dari Childe (bukunya
berjudul What happened in history) yang mengatakan bahwa
di zaman prasejarah, lingkungan alam mengalami proses
pengeringan maupun berbagai jenis hewan mencari
keselamatan di kawasan-kawasan sekitar sumber air terutama
telaga-telaga. Sambil sama-sama menetap di sana lalu
terjadilah domestikasi itu.
9. F. Perkakas Pertama pada Awal Peradaban
Manusia
Dengan dikenalnya pertanian, lalu terjadilah suatu
revolusi dalam kehidupan manusia. Persediaan pangan
menjadi cukup sehingga kembang biak manusia ikut
terjamin. Manusia tak perlu lagi berpindah-pindah
tempat tinggal untuk melestarikan diri karena ancaman
bala kelaparan. Bersama itu, menjadi maju alat-alat
yang dipakainya serta gaya hidupnya. Dalam bermata
pencaharian bertani manusia mengolah tanah, menuai,
menguliti biji-bijian, menyimpang hasil dalam lumbung
dan menciptakan berbagai perkakas untuk segala jenis
tata kerjanya bertani itu. Perkakas tertua dalam bertani
kemungkinan besar berupa tongkat pencocok tanah
yang berujung runcing. Ingat bahwa dalam bahasa kita
ada istilah bercocok tanam: mencocok tanah dahulu,
menabur benih ke dalam lubang di situ, menutupinya
lagi, itu menanam. Perkakas pencocok atau pelubang
tanah itu di Sumatra namanya tugal, terdapat pula di
kalangan bangsa Maori di Selandia Baru.