SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 1
Daftar PERBEDAAN KETENTUAN Permen BUMN
No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2 Tahun 2023
Tentang “TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) di BUMN”
Ketentuan
tentang
Permen BUMN
No.PER-01 Tahun
2011
Perbedaannya
dengan
PER-2 Tahun
2023
Perubahan pada
Permen BUMN
No.PER-2 Tahun
2023
Pengertian Tata
Kelola Perusahaan
yang Baik
Pasal 1 angka 1
“Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good
Corporate Governance),
yang selanjutnya
disebut GCG adalah
prinsip-prinsip yang
mendasari suatu proses
dan mekanisme
pengelolaan
perusahaan
berlandaskan peraturan
perundang-undangan
dan etika berusaha”.
Pasal 1 angka 23
 Terdapat
perubahan
pengertian/
istilah.
 Tidak lagi
menggunakan
kalimat “Good
Corporate
Governance/
GCG”, diganti
dengan “Tata
Kelola
Perusahaan yang
Baik”.
Pasal 1 angka 23
“Tata Kelola Perusahaan
yang Baik adalah suatu tata
cara pengelolaan
perusahaan yang
menerapkan prinsip-
prinsip keterbukaan
(transparency),
akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility),
independensi
(independency), dan
kewajaran (fairness)”.
Pengertian Menteri Pasal 1 angka 7
“Menteri adalah
menteri yang ditunjuk
dan/atau diberi kuasa
untuk mewakili
Pemerintah selaku
pemegang saham pada
Persero dan sebagai
pemilik modal pada
Perum de_ ngan
memperhatikan
peraturan perundang-
undangan”.
Pasal 1 angka 17
Terdapat perubahan
pengertian/istilah
“Menteri” menjadi
“Kementerian”.
Pasal 1 angka 17
“Kementerian BUMN
adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang
BUMN”.
Pengertian
Pemangku
Kepentingan
(stakeholders)
Pasal 1 angka 8
“Pemangku
Kepentingan
(stakeholders) adalah
pihak-pihak yang
berkepentingan dengan
BUMN karena
mempuyai hubungan
hukum dengan BUMN.”
Pasal 1
Tidak memuat
pengertian/istilah
Pemangku
Kepentingan
(stakeholders)
Tidak ada
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 2
Kewajiban BUMN
Menerapkan GCG
Pasal 2
(1) BUMN wajib
menerapkan GCG
secara konsisten dan
berkelanjutan dengan
berpedoman pada
Peraturan Menteri ini
dengan tetap
memperhatikan
ketentuan, dan norma
yang berlaku serta
anggaran dasar BUMN.
(2) Dalam rangka
penerapan GCG
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Direksi
menyusun GCG manual
yang diantaranya dapat
memuat board manual,
manajemen risiko
manual, sistem
pengendalian intern,
sistem pengawasan
intern, mekanisme
pelaporan atas dugaan
penyimpangan pada
BUMN yang
bersangkutan, tata
kelola teknologi
informasi, dan
pedoman perilaku etika
(code of conduct).
Pasal 3
 Merubah isi ayat
(1)
 Menghilangkan
ayat (2) PER-01
Tahun 2011.
Prinsip-prinsip GCG
pada Pasal 3 PER-01
Tahun 2011 diubah
menjadi Pasal 3 ayat
(2) pada PER-02
Tahun 2023
Pasal 3
(1) BUMN wajib
menerapkan prinsip Tata
Kelola Perusahaan
yang Baik dalam
menjalankan kegiatan
usaha pada seluruh
tingkatan atau jenjang
organisasi.
(2) Prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. transparansi
(transparency), ...
b. akuntabilitas
(accountability), ...
c. pertanggungjawaban
(responsibility), ...
d. kemandirian
(independency), ...
e. kewajaran (fairness), ...
Wujud Penerapan
prinsip-prinsip GCG
pada BUMN
Tidak ada Pasal 3
Memuat wujud
penerapan prinsip
Tata Kelola
Perusahaan yang
Baik pada ayat (3)
Pasal 3
(3) Penerapan prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang
Baik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit
diwujudkan dalam:
a. ...dst....sd g. .....
Tujuan Penerapan
prinsip-prinsip GCG
pada BUMN
Pasal 4
Penerapan prinsip-
prinsip GCG pada
BUMN, bertujuan
untuk:
1. ... dst ... sd 5. ...
Pasal 3
Diubah menjadi ayat
(4) pada PER-02
Tahun 2023
Pasal 3
(4) Penerapan prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang
Baik pada
BUMN bertujuan untuk:
a. ...dst....sd e. .....
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 3
Hak Pemegang
Saham/Pemilik
Modal
Pasal 5
Hanya mengatur
tentang Hak Pemegang
Saham/Pemilik Modal
Pasal 4, 5 & 6
Terdapat tambahan
yang mengatur
tentang Hak dan
Tanggungjawab
Pemegang
saham/pemilik
modal.
Pasal 4
Pemegang saham/pemilik
modal melaksanakan Tata
Kelola Perusahaan yang
Baik sesuai dengan
wewenang dan tanggung
jawabnya.
Penjelasan dan
Informasi
Penyelenggaraan
RUPS
Pasal 6
Mengatur tentang
Penjelasan dan
Informasi
Penyelenggaraan RUPS.
Terdapat tambahan
yaitu Pasal 7 pada
PER-02 Tahun 2023.
Penjelasan dan
Informasi
Penyelenggaraan
RUPS menjadi
terdapat pada Pasal
8 PER-02 Tahun
2023 & terjadi
perubahan isi Pasal.
Pasal 7
Menteri BUMN selaku
RUPS/pemegang
saham/pemilik modal
dalam rangka pembinaan
BUMN dapat:
a. sewaktu-waktu ...
b. bertindak sebagai
mediator ...
Aturan dan
Prosedur
Yang Memfasilitasi
Pemegang Saham
Tidak ada Terdapat tambahan
Pasal 10 tentang
aturan dan prosedur
yang memfasilitasi
pemegang saham.
Terdapat tambahan
Pasal 11 tentang
perlakuan setara
(equal treatment)
bagi pemilik saham
dengan klasifikasi
yang sama.
Pasal 10
BUMN memiliki dan
mengungkapkan aturan
dan prosedur yang
memfasilitasi pemegang
saham dalam
berpartisipasi dan
memberikan suara secara
efektif di RUPS.
Pasal 11
Pemegang saham yang
memiliki saham dengan
klasifikasi yang sama harus
diperlakukan setara (equal
treatment).
Menteri Selaku
Pemilik Modal
Perum
Pasal 8 Berubah menjadi
Pasal 12 dan terjadi
perubahan isi pada
setiap ayat, menjadi
lebih lengkap.
Pasal 12
Terjadi perubahan isi pada
setiap ayat, menjadi lebih
lengkap.
Bentuk Keputusan
Pemegang
Saham/Pemilik
Modal
Pasal 9 Berubah menjadi
Pasal 13.
Pasal 13
Tidak terjadi perubahan isi
ayat-ayatnya.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 4
Perlakuan Setara
Kepada Pemegang
Saham
Pasal 10
Pemegang saham yang
memiliki saham dengan
klasifikasi yang sama
harus diperlakukan
setara (equal
treatment).
Menjadi tambahan
pada Pasal 11
tentang perlakuan
setara (equal
treatment) bagi
pemilik saham
dengan klasifikasi
yang sama.
Pasal 11
Pemegang saham yang
memiliki saham dengan
klasifikasi yang sama harus
diperlakukan setara (equal
treatment).
Akuntabilitas
Pemegang
Saham/Pemilik
Modal
Pasal 11
Pemegang
saham/Pemilik Modal
melaksanakan GCG
sesuai dengan
wewenang dan
tanggung jawabnya.
Berubah menjadi isi
Pasal 4 pada PER-02
Tahun 2023
Pasal 4
Pemegang saham/pemilik
modal melaksanakan Tata
Kelola Perusahaan yang
Baik sesuai dengan
wewenang dan tanggung
jawabnya.
Fungsi Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas
(Tata Kelola Tugas
dan Tanggung
Jawab Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas)
Pasal 12
(4) Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas membuat
pembagian tugas yang
diatur oleh mereka
sendiri.
Pasal 14 pada PER-
02 Tahun 2023 :
 Terjadi
perubahan judul
Pasal, semula
“Fungsi Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas”
menjadi “Tata
Kelola Tugas dan
Tanggung Jawab
Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas”.
 Terjadi tambahan
ayat &
perubahan isi
ayat.
Semula hanya 10
ayat pada Pasal
12 PER-01 Tahun
2011, menjadi 14
ayat pada Pasal
14 PER-02 Tahun
2023.
Pasal 14
(4) Dalam melaksanakan
pengawasan,
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dilarang ikut
serta dalam pengambilan
keputusan kegiatan
operasional BUMN kecuali
ditetapkan dalam anggaran
dasar BUMN atau
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Pengambilan keputusan
kegiatan operasional
BUMN oleh Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (4)
merupakan bagian dari
tugas pengawasan oleh
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas sehingga tidak
meniadakan tanggung
jawab Direksi atas
pelaksanaan kepengurusan
BUMN.
(6) Pembagian tugas
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas ditetapkan
dengan keputusan Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 5
(7) Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas memberikan
persetujuan terhadap hal
strategis sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
Komposisi Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas.
Pasal 13 Berubah menjadi
Pasal 15 pada PER-
02 Tahun 2023.
Semula pada Pasal
13 PER-01 Tahun
2011 hanya 4 ayat,
menjadi 6 ayat.
Terdapat tambahan
pada ayat (2) dan (6)
pada Pasal 15 PER-
02 Tahun 2023.
Pasal 15
(2) Dalam hal anggota
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas lebih dari satu,
salah satu anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas diangkat sebagai
komisaris utama/ ketua
Dewan Pengawas.
(6) Mantan anggota Direksi
BUMN dapat menjadi
anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas pada BUMN
yang bersangkutan, setelah
tidak menjabat sebagai
anggota Direksi BUMN
yang bersangkutan paling
singkat 1 (satu) tahun,
kecuali dengan
pertimbangan tertentu
yang diputuskan oleh
Menteri dalam rangka
menjaga kesinambungan
program penyehatan
BUMN yang bersangkutan,
sepanjang tidak ada
ketentuan peraturan
perundang-undangan lain
yang melarangnya.
Rapat Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas
Pasal 14
(1) Rapat Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas harus
diadakan secara
berkala,
sekurangkurangnya
sekali dalam setiap
bulan, dan dalam rapat
tersebut Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas dapat
mengundang Direksi.
Berubah menjadi
Pasal 16 pada PER-
02 Tahun 2023.
Pada ayat (1) terjadi
pengurangan isi
kalimat.
Pasal 16
(1) Rapat Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas wajib
diselenggarakan secara
berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu)
bulan.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 6
Penilaian Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas
Pasal 15
(1) RUPS wajib
menetapkan Indikator
Pencapaian Kinerja (Key
Performance Indicators)
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas
berdasarkan usulan dari
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas yang
bersangkutan.
(2) Indikator Pencapaian
Kinerja merupakan
ukuran penilaian atas
keberhasilan
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab
pengawasan dan
pemberian nasihat oleh
Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan dan/atau
anggaran dasar:
(3) Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas wajib
menyampaikan laporan
triwulanan
perkembangan realisasi
Indikator Pencapaian
Kinerja kepada para
Pemegang
Saham/Menteri.
Berubah menjadi
Pasal 17 pada PER-
02 Tahun 2023.
Terjadi perubahan
isi kalimat pada
setiap ayat.
Pasal 17
(1) Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas wajib
melakukan evaluasi
tahunan secara objektif
untuk menentukan
efektivitas dewan, komite,
dan setiap individu
komisaris.
(2) Evaluasi tahunan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) didasarkan
pada tolok ukur atau
kriteria penilaian yang
spesifik, terukur, dapat
dicapai, dan relevan.
(3) Evaluasi tahunan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan
oleh Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas kepada
RUPS/Menteri.
Informasi untuk
Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas
Pasal 16
Direksi wajib
memastikan agar
informasi mengenai
BUMN dapat diperoleh
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas
secara tepat waktu,
terukur dan lengkap.
Berubah menjadi
Pasal 18 pada PER-
02 Tahun 2023.
Terjadi perubahan
isi kalimat pada ayat
& terdapat
penambahan ayat
menjadi 3 ayat pada
PER-02 Tahun 2023.
Pasal 18
(1) Direksi menyediakan
informasi kepada Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas secara teratur,
tanpa
penundaan, dan secara
komprehensif tentang
semua informasi yang
relevan dengan BUMN.
(2) Direksi bertanggung
jawab untuk memastikan
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 7
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas mendapatkan
akses informasi yang
akurat, relevan, dan tepat
waktu.
(3) Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas sewaktu-
waktu dapat meminta
Direksi untuk memberikan
informasi tambahan.
Larangan
Mengambil
Keuntungan Pribadi
(Larangan
Mengambil
Keuntungan Pribadi
dan Benturan
Kepentingan)
Pasal 17
Anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas dilarang
melakukan tindakan
yang mempunyai
benturan kepentingan
(conflict of interest) dan
mengambil keuntungan
pribadi, dari
pengambilan keputusan
dan/atau pelaksanaan
kegiatan BUMN yang
bersangkutan, selain
penghasilan yang sah.
Pasal 19
pada PER-02 Tahun
2023 :
 Terjadi
perubahan judul
Pasal, semula
“Larangan
Mengambil
Keuntungan
Pribadi”
menjadi
“Larangan
Mengambil
Keuntungan
Pribadi dan
Benturan
Kepentingan”.
 Pada Pasal 17
PER-01 Tahun
2011 tidak
mengatur
tentang Benturan
Kepentingan,
yang kemudian
diatur dalam
Pasal 20 pada
PER-02 Tahun
2023.
Pasal 19 & 20
(1) Anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas dilarang
memanfaatkan BUMN
untuk kepentingan pribadi,
keluarga, dan/atau pihak
lain yang dapat merugikan
atau mengurangi
keuntungan BUMN.
(2) Anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas dilarang
mengambil keuntungan
pribadi baik secara
langsung maupun tidak
langsung dari kegiatan
BUMN selain penghasilan
yang sah.
Pasal 20
Dalam hal terjadi Benturan
Kepentingan, anggota
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dan organ
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dilarang
mengambil tindakan yang
dapat merugikan BUMN
atau mengurangi
keuntungan BUMN dan
wajib mengungkapkan
Benturan Kepentingan
dalam setiap keputusan.
Organ Pendukung
Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas
Pasal 18
(1) Organ pendukung
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas,
Pasal 21
pada PER-02 Tahun
2023 :
Pasal 21
(1) Dalam rangka
mendukung efektivitas
pelaksanaan
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 8
(Tata Kelola Organ
Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas)
terdiri dari:
a. Sekretariat Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas, jika
diperlukan;
b. Komite Audit;
c. Komite Lainnya, jika
diperlukan.
(2) Komite Lainnya
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c,
terdiri dari namun tidak
terbatas pada Komite
Pemantau Manajemen
Risiko, Komite Nominasi
dan Remunerasi, dan
Komite Pengembangan
Usaha.
 Terjadi
perubahan judul
Pasal, semula
“Organ
Pendukung
Dewan
Komisaris/
Dewan
Pengawas”
menjadi “Tata
Kelola Organ
Pendukung
Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas”.
 Terjadi
perubahan isi
kalimat pada ayat
& terdapat
penambahan
semula hanya 4
ayat menjadi 6
ayat pada PER-02
Tahun 2023.
tugas dan tanggung jawab
pengawasan, Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas wajib
membentuk paling
sedikit:
a. sekretariat Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas;
b. komite audit;
c. komite nominasi dan
remunerasi atau
nomenklatur lain
dengan fungsi yang
sama; dan
d. komite lain, jika
diperlukan.
(2) Komite lain
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d dapat
dibentuk dalam hal:
a. diwajibkan berdasarkan
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. diwajibkan oleh
Menteri;
c. sesuai dengan kategori
dan klasifikasi Risiko
BUMN berdasarkan
Intensitas Risiko BUMN;
atau
d. disetujui oleh Menteri
berdasarkan
kompleksitas dan
beban yang dihadapi
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas
dalam menjalankan
tugas di BUMN yang
bersangkutan.
(3) Pengangkatan anggota
komite sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas.
(4) Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas wajib
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 9
memastikan bahwa
sekretariat dan komite
yang telah dibentuk
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menjalankan
tugas secara efektif.
Tugas dan Tanggung
Jawab Direksi
(Tata Kelola Tugas
dan Tanggung
Jawab Direksi)
Pasal 19
(1) Direksi harus
melaksanakan tugasnya
dengan itikad baik
untuk kepentingan
BUMN dan sesuai
dengan maksud dan
tujuan BUMN, serta
memastikan agar BUMN
melaksanakan tanggung
jawab sosialnya serta
memperhatikan
kepentingan dari
berbagai Pemangku
Kepentingan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
(3) Direksi harus
menyampaikan
informasi mengenai
identitas, pekerjaan-
pekerjaan utamanya,
jabatan Dewan
Komisaris di anak
perusahaan/perusahaan
patungan dan/atau
perusahaan lain,
termasuk rapat-rapat
yang dilakukan dalam
satu tahun buku (rapat
internal maupun rapat
gabungan dengan
Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas), serta gaji,
fasilitas, dan/atau
tunjangan lain yang
diterima dari BUMN
yang bersangkutan dan
anak
perusahaan/perusahaan
patungan BUMN yang
Pasal 22
pada PER-02 Tahun
2023 :
 Terjadi
perubahan judul
Pasal, semula
“Tugas dan
Tanggung Jawab
Direksi”
menjadi “Tata
Kelola Tugas dan
Tanggung Jawab
Direksi”.
 Terjadi
perubahan isi
kalimat pada ayat
& terdapat
penambahan
semula hanya 4
ayat menjadi 6
ayat pada PER-02
Tahun 2023.
 Terdapat
tambahan Pasal
23 pada PER-02
Tahun 2023.
Pasal 22
(1) Direksi bertanggung
jawab penuh atas
pelaksanaan
kepengurusan BUMN.
(2) Direksi wajib mengelola
BUMN sesuai dengan
kewenangan dan tanggung
jawab Direksi sebagaimana
diatur dalam anggaran
dasar dan ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
(4) Direksi wajib
menindaklanjuti temuan
dan rekomendasi ...
(5) Anggota Direksi
dilarang memberikan
kuasa umum
kepada pihak lain yang
mengakibatkan pengalihan
tugas
dan fungsi Direksi.
(6) Direksi wajib
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
tugas kepada
RUPS/Menteri.
Pasal 23
(1) Dalam mendukung
efektivitas pelaksanaan
tugas, Direksi
dapat membentuk komite
dan/atau unit pendukung
Direksi.
(2) Direksi wajib
memastikan komite
dan/atau unit
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 10
bersangkutan, untuk
dimuat dalam Laporan
Tahunan BUMN.
(4) Direksi wajib
melaporkan kepada
BUMN mengenai
kepemilikan sahamnya
dan/atau keluarganya
(istri/suami dan anak-
anaknya) pada BUMN
yang bersangkutan dan
perusahaan lain,
termasuk setiap
perubahannya.
pendukung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),
menjalankan tugasnya
secara efektif.
Rencana Jangka
Panjang dan
Rencana Kerja dan
Anggaran
Perusahaan
Pasal 20 dan 21 Diatur tersendiri
pada Pasal 84 -85
(tentang
Dokumentasi
Perencanaan
Strategis BUMN).
Diatur tersendiri pada
Pasal 84-85 (tentang
Dokumentasi Perencanaan
Strategis BUMN).
Penyelenggaraan
Daftar-Daftar dan
Dokumen oleh
Direksi
Pasal 22
(1) Untuk memenuhi
syarat akuntabilitas,
keterbukaan, dan tertib
administrasi, Direksi
wajib:
a.membuat Daftar
Pemegang Saham,
Daftar Khusus, Risalah
RUPS dan Risalah
Rapat Direksi,
b.membuat Laporan
Tahunan dan
Dokumen Keuangan
Perusahaan;
c.memelihara seluruh
Daftar, Risalah, dan
Dokumen Keuangan
perusahaan dan
dokumen lainnya,
d.menyimpan di tempat
kedudukan
perusahaan, seluruh
daftar, risalah,
dokumen keuangan
perusahaan, dan
dokumen lainnya.
Pasal 24
 Terjadi
perubahan isi
kalimat pada ayat
& terdapat
penambahan
semula hanya 2
ayat menjadi 7
ayat pada PER-02
Tahun 2023.
Pasal 24
(3) Dalam menjalankan
kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf d, Direksi
bertanggung jawab
terhadap pengelolaan arsip
di lingkungan BUMN.
(4) Pengelolaan arsip
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan
terhadap arsip yang
digunakan secara langsung
dalam kegiatan BUMN dan
disimpan selama jangka
waktu tertentu.
(5) Pengelolaan arsip
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3)
dapat dilakukan secara
elektronik.
(6) Pengelolaan arsip
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3),
meliputi:
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 11
(2) Atas permohonan
tertulis dari Pemegang
Saham, Direksi memberi
izin kepada Pemegang
Saham untuk
memeriksa Daftar
Pemegang Saham,
Daftar Khusus, Risalah
RUPS dan Laporan
Tahunan serta
mendapatkan salinan
Risalah RUPS dan
salinan Laporan
Tahunan.
a. penciptaan arsip;
b. penggunaan dan
pemeliharaan arsip; dan
c. penyusutan arsip.
(7) Pelaksanaan
pengelolaan arsip
sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) dilakukan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang mengatur
mengenai kearsipan.
Larangan
Mengambil
Keuntungan Pribadi
(Larangan
Mengambil
Keuntungan Pribadi
dan Benturan
Kepentingan)
Pasal 23
Para anggota Direksi
dilarang melakukan
tindakan yang
mempunyai benturan
kepentingan, dan
mengambil keuntungan
pribadi, baik secara
langsung maupun tidak
langsung dari
pengambilan keputusan
dan kegiatan BUMN
yang bersangkutan
selain penghasilan yang
sah.
Pasal 25
pada PER-02 Tahun
2023 :
 Terjadi
perubahan judul
Pasal, semula
“Larangan
Mengambil
Keuntungan
Pribadi”
menjadi
“Larangan
Mengambil
Keuntungan
Pribadi dan
Benturan
Kepentingan”.
 Pada Pasal 23
PER-01 Tahun
2011 tidak
mengatur
tentang Benturan
Kepentingan,
yang kemudian
diatur dalam
Pasal 26 pada
PER-02 Tahun
2023.
Pasal 25
(1) Direksi dilarang
memanfaatkan BUMN
untuk kepentingan pribadi,
keluarga, dan/atau pihak
lain yang dapat merugikan
atau mengurangi
keuntungan BUMN.
(2) Direksi dilarang
mengambil keuntungan
pribadi baik secara
langsung maupun tidak
langsung dari kegiatan
BUMN selain penghasilan
yang sah.
Pasal 26
Dalam hal terjadi Benturan
Kepentingan, anggota
Direksi dan pejabat yang
bertanggung jawab
langsung kepada Direksi
atau mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
kebijakan dan/atau
operasional BUMN,
dilarang mengambil
tindakan yang dapat
merugikan BUMN atau
mengurangi keuntungan
BUMN dan wajib
mengungkapkan Benturan
Kepentingan dalam setiap
keputusan.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 12
Rapat Direksi Pasal 24
(1) Rapat Direksi hams
diadakan secara
berkala, sekurang-
kurangnya sekali dalam
setiap bulan, dan dalam
rapat tersebut Direksi
dapat mengundang
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas.
(2) Direksi hams
menetapkan tata tertib
Rapat Direksi.
(3) Risalah Rapat Direksi
hams dibuat untuk
setiap Rapat Direksi
yang memuat segala
sesuatu yang
dibicarakan dan
diputuskan dalam
Rapat, termasuk tetapi
tidak terbatas pada
pendapatpendapat yang
berkembang dalam
rapat, baik pendapat
yang mendukung
maupun yang tidak
mendukung atau
pendapat berbeda
(dissenting opinion),
serta alasan
ketidakhadiran anggota
Direksi, apabila ada.
(4) Setiap anggota
Direksi berhak
menerima salinan
risalah Rapat Direksi,
baik yang bersangkutan
hadir maupun tidak
hadir dalam Rapat
Direksi tersebut.
(5) Risalah ash dari
setiap Rapat Direksi
hams disimpan oleh
BUMN yang
bersangkutan.
Menjadi Pasal 27
pada PER-02 Tahun
2023 & tidak ada
perubahan jumlah
ayat & isi kalimat
setiap ayat.
Pasal 27
Jumlah ayat & isi kalimat
setiap ayat masih sama
dengan Pasal 24 pada PER-
01 Tahun 2011.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 13
(6) Laporan Tahunan
BUMN harus memuat
jumlah rapat Direksi dan
jumlah kehadiran
masingmasing anggota
Direksi.
Manajemen Risiko
(Risk Management)
Pasal 25 Diatur tersendiri
pada Pasal 46-75
(tentang
Manajemen Risiko).
Diatur tersendiri pada
Pasal Pasal 46-75
(tentang Manajemen
Risiko).
Sistem
Pengendalian Intern
(Internal Control
System)
Pasal 26
Ayat (2) huruf
b. Pengkajian terhadap
pengelolaan risiko
usaha (risk assessment),
yaitu suatu proses
untuk mengidentifikasi,
menganalisis, menilai
pengelolaan risiko yang
relevan.
Pasal 28
ayat (2) pada PER-02
Tahun 2023
menghilangkan
huruf b (tentang
Pengkajian terhadap
pengelolaan risiko
usaha) pada PER-01
Tahun 2011,
sehingga yang
semula terdiri dari
huruf a sd e,
menjadi huruf a sd d
saja.
Pasal 28
ayat (2) sudah tidak
memuat tentang
Pengkajian terhadap
pengelolaan risiko usaha
(risk assessment), yang
kemudian diatur tersendiri
pada Pasal 46-75 (tentang
Manajemen Risiko).
Pengawasan Intern Pasal 28 Menjadi Pasal 29
pada PER-02 Tahun
2023 & tidak ada
perubahan jumlah
ayat & isi kalimat
setiap ayat. Hanya
terjadi pertukaran
urutan ayat (3) dan
(4).
Pasal 29
Jumlah ayat & isi kalimat
setiap ayat masih sama
dengan Pasal 28 pada PER-
01 Tahun 2011. Hanya
terjadi pertukaran urutan
ayat (3) dan (4).
Fungsi Sekretaris
Perusahaan
Pasal 29
(2) Penyelenggaraan
fungsi sekretaris
perusahaan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat
dilakukan dengan
mengangkat seorang
Sekretaris Perusahaan,
khususnya bagi BUMN
dengan sifat khusus.
Pasal 30
Tidak ada
perubahan jumlah
ayat, yaitu tetap 5
ayat.
Pada ayat (2) hanya
meniadakan kalimat
“khususnya bagi
BUMN dengan sifat
khusus”.
Pasal 30
(2) Penyelenggaraan fungsi
sekretaris perusahaan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat
dilakukan dengan
mengangkat seorang
Sekretaris Perusahaan.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 14
Tatakelola
Teknologi Informasi
Pasal 30
(1) Direksi dapat
menetapkan tatakelola
teknologi informasi
yang efektif.
(2) Direksi wajib
menyampaikan laporan
pelaksanaan tata kelola
teknologi informasi
secara periodik kepada
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas.
(3) Direksi wajib
menjaga dan
mengevaluasi kualitas
fungsi tatakelola
teknologi informasi di
perusahaan.
Pasal 31
 Terjadi
perubahan kata
“efektif”
menjadi “baik”
pada ayat (1).
 Terjadi
perubahan
jumlah ayat dari
3 menjadi 5 ayat
& isi kalimat
setiap ayat.
Pasal 31
(1) Direksi dapat
menetapkan tatakelola
teknologi informasi yang
baik.
(2) Direksi menyusun dan
menetapkan
pedoman Tata Kelola TI.
(3) Penerapan Tata Kelola
TI dimaksud pada ayat (1)
memperhatikan prinsip
Tata Kelola TI paling
sedikit mencakup:
a. prinsip manajemen;
b. prinsip data dan
informasi;
c. prinsip teknologi; dan
d. prinsip keamanan TI.
(4) Pedoman Tata Kelola TI
dimaksud pada ayat (2)
memperhatikan aspek
keselarasan strategi, nilai
tambah penerapan TI,
Manajemen Risiko,
manajemen sumber daya,
dan pengukuran kinerja.
(5) Direksi melakukan
evaluasi atas pedoman
Tata Kelola TI dimaksud
pada ayat (2) dan dapat
melakukan perubahan Tata
Kelola TI berdasarkan hasil
evaluasi dimaksud.
Auditor Eksternal
(Auditor Eksternal
dan Transparansi
Pelaporan
Keuangan
BUMN dan
Kementerian
BUMN)
Pasal 31
Terdiri dari 5 ayat.
(1) Laporan Keuangan
Tahunan BUMN diaudit
oleh auditor eksternal
yang ditunjuk oleh
RUPS/Menteri dari
calon-calon yang
diajukan oleh Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas.
Pasal 32
Terjadi perubahan
judul Pasal, semula
“Auditor Eksternal”
menjadi “Auditor
Eksternal dan
Transparansi
Pelaporan
Keuangan BUMN
dan Kementerian
BUMN”.
Pasal 32
Ayat (1) masih sama.
Pada ayat (2)
menambahkan kriteria
tentang Calon Auditor
Eksternal/Kantor Akuntan
Publik.
(3) Menteri berwenang
melakukan tabulasi kantor
akuntan publik secara
tahunan....
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 15
Ayat (1) masih sama.
Terjadi penambahan
jumlah ayat menjadi
13 ayat &
perubahan isi
kalimat setiap ayat.
Terjadi penambahan
pasal, yaitu Pasal
33, yang semula
tidak di atur dalam
PER-01 Tahun 2011.
Terjadi penambahan
pasal, yaitu Pasal
34, yang semula
tidak di atur dalam
PER-01 Tahun 2011.
(4) Sumber lain yang valid
dan relevan meliputi
temuan dalam laporan
hasil pemeriksaan BUMN
oleh BPK, BPKP, dan/atau
hasil evaluasi BUMN atas
kualitas jasa kantor
akuntan publik.
...dst...
Pasal 33
Kriteria kantor akuntan
publik dimaksud dalam
Pasal 32 diberlakukan
terhadap Anak Perusahaan
BUMN dan
Perusahaan Terafiliasi
BUMN.
Pasal 34
Tentang kewajiban
Kementerian BUMN
menyusun Laporan
Keuangan Gabungan
BUMN-BUMN.
Pelaporan Internal Tidak diatur Pasal 35
Mengatur tentang
pelaporan interanl
Pasal 35
Dalam rangka
meningkatkan kualitas
proses pengambilan
keputusan oleh Direksi dan
kualitas proses
pengawasan oleh
Dekom/Dewas, BUMN
wajib memastikan
ketersediaan dan
kecukupan pelaporan
internal yang
didukung oleh sistem
informasi manajemen yang
memadai.
Akses Informasi Pasal 32
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas dan
Direksi harus
memastikan bahwa
auditor eksternal,
auditor internal, dan
Pasal 36
Isi Pasal tetap sama,
tidak ada
perubahan.
Pasal 36
Sama isinya dengan Pasal
32 PER-01 Tahun 2011.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 16
Komite Audit, serta
komite lainnya jika ada,
memiliki akses terhadap
catatan akuntansi, data
penunjang, dan
informasi mengenai
BUMN, sepanjang
diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya.
Kerahasiaan
Informasi
Pasal 33
(1) Kecuali disyaratkan
dalam ketentuan
peraturan perundang-
undangan, anggaran
dasar dan/atau
peraturan perusahaan,
auditor eksternal,
auditor internal, dan
Komite Audit, serta
komite lainnya jika ada,
harus merahasiakan
informasi yang
diperoleh sewaktu
melaksanakan tugasnya.
(2) Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas dan
Direksi bertanggung
jawab kepada
perusahaan untuk
menjaga kerahasiaan
informasi perusahaan.
(3) Informasi, yang
berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-
undangan dan/atau
ketentuan perusahaan
merupakan informasi
rahasia yang berkenaan
dengan perusahaan,
harus dirahasiakan
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
dan/atau ketentuan
perusahaan.
Pasal 37
Isi Pasal, jumlah ayat
& isi 3 ayat-ayatnya
tetap sama, tidak
ada perubahan.
Pasal 37
Sama isinya dengan Pasal
33 PER-01 Tahun 2011.
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 17
Kepemilikan
Informasi dan
Intangible Asset
Pasal 35
Informasi dan segala
intangible asset,
termasuk hasil riset,
teknologi, dan hak atas
kekayaan intelektual
yang diperoleh atas
penugasan dan/atau
atas beban perusahaan
menjadi milik
perusahaan yang harus
dituangkan dalam
perjanjian.
Tidak mengatur
tentang Kepemilikan
Informasi dan
Intangible Asset.
Pasal 38 berisi
tentang
Keterbukaan
Informasi
Pasal 38
(1) BUMN wajib
melaksanakan keterbukaan
informasi secara
tepat waktu, akurat, jelas,
dan objektif, sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) BUMN memiliki
kebijakan dan prosedur
pengungkapan
dan transparansi yang
memastikan
pengungkapan
informasi material dan
menjaga informasi sensitif
serta rahasia korporasi.
Pelindungan Data
Pribadi
Tidak diatur Pasal 39
Mengatur tentang
Pelindungan Data
Pribadi
Pasal 39
Direksi wajib melindungi
dan memastikan
keamanan data pribadi
yang dikelola BUMN sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang mengatur
mengenai pelindungan
data pribadi.
Keselamatan Kerja
dan Pelestarian
Lingkungan
Pasal 36
Direksi wajib
memastikan bahwa aset
dan lokasi usaha serta
fasilitas BUMN lainnya,
memenuhi peraturan
perundang-undangan
berkenaan dengan
kesehatan dan
keselamatan kerja serta
pelestarian lingkungan.
Tidak mengatur
tentang
Keselamatan Kerja
dan Pelestarian
Lingkungan
Tidak diatur
Kesempatan Kerja
yang Sama
Pasal 37 Tidak mengatur
tentang
Kesempatan Kerja
yang Sama
Tidak diatur
Hubungan Dengan
Pemangku
Kepentingan
(Stakeholders)
Pasal 38
BUMN hams
menghormati hak
Pemangku Kepentingan
Pasal 40
Terjadi
penyempurnaan isi
Pasal:
Pasal 40
BUMN harus menghormati
hak pemangku
kepentingan BUMN
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 18
yang timbul
berdasarkan peraturan
perundangan-undangan
dan/atau perjanjian
yang dibuat oleh BUMN
dengan karyawan,
pelanggan, pemasok,
dan kreditur serta
masyarakat sekitar
tempat usaha BUMN,
dan Pemangku
Kepentingan lainnya.
Pasal 39
Direksi harus terlebih
dahulu mendapat
persetujuan dari RUPS
untuk melakukan
perjanjian (PKB) dengan
karyawan yang
berkaitan dengan
penghasilan karyawan
yang tidak diwajibkan
oleh atau melebihi
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Menambahkan
kalimat “BUMN
termasuk
pemangku
kepentingan”.
 Menghilangkan
kalimat “dan
Pemangku
Kepentingan
lainnya” di akhir
isi pasal.
Tidak mengatur
tentang “perjanjian
(PKB) dengan
karyawan”
termasuk pemangku
kepentingan yang timbul
berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-
undangan dan/atau
perjanjian yang dibuat oleh
BUMN dengan karyawan,
pelanggan, pemasok, dan
kreditur serta masyarakat
sekitar tempat usaha
BUMN.
Tidak diatur
Etika Berusaha, Anti
Korupsi Dan Donasi
(Etika Berusaha dan
Anti Korupsi)
Pasal 40
(1) Anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas, Direksi, dan
karyawan BUMN
dilarang memberikan
atau menawarkan, atau
menerima, baik
langsung maupun tidak
langsung, sesuatu yang
berharga kepada atau
dari pelanggan atau
seorang pejabat
Pemerintah untuk
mempengaruhi atau
sebagai imbalan atas
apa yang telah
dilakukannya dan
tindakan lainnya, sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Tidak termasuk
dalam pengertian
Pasal 41
Terjadi perubahan
Judul Pasal, yang
semula “Etika
Berusaha, Anti
Korupsi Dan
Donasi” menjadi
“Etika Berusaha dan
Anti Korupsi”
Terjadi perubahan
isi pada tiap ayat.
Pasal 41
(1) BUMN wajib membuat
suatu pedoman tentang
perilaku dan etika (code of
conduct), yang pada
dasarnya memuat nilai
etika berusaha dan
perilaku.
(2) Direksi menetapkan
kebijakan dan praktik anti
pencucian uang dan
pendanaan terorisme, anti
suap, antikorupsi,
antikecurangan (antifraud),
keterlibatan dalam politik
dengan mengacu pada
standar nasional atau
internasional.
(3) BUMN menumbuhkan
budaya korporasi yang
memastikan bahwa
seluruh anggota Direksi
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 19
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah
pemberian insentif
kepada karyawan atau
pihak lain yang telah
ditetapkan perusahaan
dalam rangka
kepentingan
perusahaan.
(3) BUMN wajib
membuat suatu
pedoman tentang
perilaku etika (code of
conduct), yang pada
dasarnya memuat nilai-
nilai etika berusaha.
dan anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas serta seluruh
karyawannya memahami
dan berkomitmen
menjalankan tanggung
jawab mereka untuk
berperilaku yang sesuai
pedoman tentang perilaku
dan etika (code of
conduct).
(4) Direksi
mengomunikasikan secara
efektif pedoman tentang
perilaku dan etika (code of
conduct) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
kepada Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas dan
seluruh karyawan.
Etika Berusaha, Anti
Korupsi Dan Donasi
...
(Etika Berusaha dan
Anti Korupsi) ...
Pasal 41
Tentang penandatangan
Pakta Integritas dan
Laporan Harta
Kekayaan.
Pasal 42
Isi Pasal, jumlah ayat
& isi 2 ayatnya tetap
sama, tidak ada
perubahan.
Pasal 42
Sama isinya dengan Pasal
41 PER-01 Tahun 2011.
Pasal 42
BUMN dalam batas
kepatutan, hanya dapat
memberikan donasi
untuk amal atau tujuan
sosial sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.
Tidak mengatur
tentang “Donasi”.
Tidak diatur lagi.
Program
Pengenalan BUMN
Pasal 43
(3) Program pengenalan
meliputi:
a. pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG oleh
BUMN;
b. ...dst... sd d. ...
Pasal 43
Jumlah ayat & isi 4
ayatnya hampir
sama, hanya terjadi
perubahan kalimat
“GCG” menjadi
“Tata Kelola yang
baik” pada ayat (3)
huruf a.
Pasal 43
(1) Kepada anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas dan anggota
Direksi yang diangkat
untuk pertama kalinya
wajib diberikan program
pengenalan mengenai
BUMN yang bersangkutan.
(2) Tanggung jawab untuk
mengadakan program
pengenalan tersebut
berada pada Sekretaris
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 20
Perusahaan atau siapapun
yang menjalankan fungsi
sebagai sekretaris
perusahaan.
(3) Program pengenalan
meliputi:
a. pelaksanaan prinsip-
prinsip Tata Kelola yang
baik oleh BUMN;
b. gambaran mengenai
BUMN berkaitan dengan
tujuan, sifat, dan lingkup
kegiatan, kinerja
keuangan dan operasi,
strategi, rencana usaha
jangka pendek dan
jangka panjang, posisi
kompetitif, risiko dan
masalah-masalah
strategis lainnya; c.
keterangan berkaitan
dengan kewenangan
yang didelegasikan,
audit internal dan
eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian
internal, termasuk
Komite Audit;
d, keterangan mengenai
tugas dan tanggung
jawab Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas dan Direksi
serta hal-hal yang tidak
diperbolehkan.
(4) Program pengenalan
BUMN dapat berupa
presentasi, pertemuan,
kunjungan ke perusahaan
dan pengkajian dokumen
atau program lainnya yang
dianggap sesuai dengan
BUMN dimana program
tersebut dilaksanakan.
Pengukuran
Terhadap
Penerapan GCG
Pengukuran
Pasal 44
(1) BUMN wajib
melakukan pengukuran
terhadap penerapan
GCG dalam bentuk:
Pasal 44
Jumlah ayat & isi 9
ayatnya hampir
sama, hanya terjadi
perubahan kalimat
Pasal 44
(1) BUMN wajib melakukan
pengukuran terhadap
penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 21
Terhadap
Penerapan Tata
Kelola Perusahaan
yang Baik
a. penilaian
(assessment) yaitu
program untuk
mengidentifikasi
pelaksanaan GCG di
BUMN melalui
pengukuran
pelaksanaan dan
penerapan GCG di
BUMN yang
dilaksanakan secara
berkala setiap 2 (dua)
tahun;
b. evaluasi (review),
yaitu program untuk
mendeskripsikan
tindak lanjut
pelaksanaan dan
penerapan GCG di
BUMN yang dilakukan
pada tahun
berikutnya setelah
penilaian dimaksud
pada huruf a, yang
meliputi evaluasi
terhadap hasil
penilaian dan tindak
lanjut atas
rekomendasi
perbaikan.
(2) .... dst... sd (9) .....
(6) Pelaksanaan
penilaian dan evaluasi
dilakukan dengan
menggunakan
indikator/parameter
yang ditetapkan oleh
Sekretaris Kementerian
BUMN.
“GCG” menjadi
“Tata Kelola yang
baik” pada isi ayat.
Terjadi perubahan
kalimat “Sekretaris
Kementerian
BUMN” menjadi
“Deputi” pada isi
ayat (6).
dalam bentuk:
a. penilaian (assessment)
yaitu program untuk
mengidentifikasi
pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik di
BUMN melalui
pengukuran pelaksanaan
dan penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang
Baik di BUMN yang
dilaksanakan secara
berkala setiap 2 (dua)
tahun;
b. evaluasi (review), yaitu
program untuk
mendeskripsikan tindak
lanjut pelaksanaan dan
penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik di
BUMN yang dilakukan
pada tahun berikutnya
setelah penilaian
dimaksud pada huruf a,
yang meliputi evaluasi
terhadap hasil penilaian
dan tindak lanjut atas
rekomendasi perbaikan.
(2) .... dst... sd (9) .....
(6) Pelaksanaan penilaian
dan evaluasi dilakukan
dengan menggunakan
indikator/parameter yang
ditetapkan oleh Deputi.
Sistem Penanganan
Pengaduan
Tidak diatur Pasal 45
Mengatur tentang
“Sistem
Penanganan
Pengaduan”
Pasal 45
(1) Setiap BUMN wajib
menyelenggarakan WBS.
(2) .... dst... sd (7) .....
Dikompilasi oleh : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
HP. 0812 2353 284 WA. 0877 5871 1905
e-mail: kanaidi63@gmail.com

More Related Content

Similar to Daftar Perbedaan Ketentuan Permen BUMN TERBARU (PER-01/MBU/2011 dgn No.PER-2/MBU/3/2023) ttg *TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) di BUMN*.

KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdfKEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
ridho408092
 
Pp no 17_1994_penjelsn
Pp no 17_1994_penjelsnPp no 17_1994_penjelsn
Pp no 17_1994_penjelsn
bang_igo2007
 
UU Nomor 7 Tahun 1981.pdf
UU Nomor 7 Tahun 1981.pdfUU Nomor 7 Tahun 1981.pdf
UU Nomor 7 Tahun 1981.pdf
sella49
 

Similar to Daftar Perbedaan Ketentuan Permen BUMN TERBARU (PER-01/MBU/2011 dgn No.PER-2/MBU/3/2023) ttg *TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) di BUMN*. (20)

Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
 
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?
 
Penyusunan & Pelaksanaan Manajemen Risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN yang ...
Penyusunan & Pelaksanaan Manajemen Risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN yang ...Penyusunan & Pelaksanaan Manajemen Risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN yang ...
Penyusunan & Pelaksanaan Manajemen Risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN yang ...
 
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023) _Pel...
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)  _Pel...Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)  _Pel...
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023) _Pel...
 
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdfKEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
KEMENAKER. Peraturan Perusahaan..pdf
 
Dasar Hukum dan Prinsip KERJA SAMA BUMN (Keputusan Menteri BUMN No.PER-03/MB...
Dasar Hukum dan Prinsip KERJA SAMA BUMN  (Keputusan Menteri BUMN No.PER-03/MB...Dasar Hukum dan Prinsip KERJA SAMA BUMN  (Keputusan Menteri BUMN No.PER-03/MB...
Dasar Hukum dan Prinsip KERJA SAMA BUMN (Keputusan Menteri BUMN No.PER-03/MB...
 
Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...
Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN  (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN  (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...
Pentingnya Tata Kelola yang Baik bagi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)...
 
PP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdfPP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdf
 
Ppri no.23 th 1967
Ppri no.23 th 1967Ppri no.23 th 1967
Ppri no.23 th 1967
 
Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja...
Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja...Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja...
Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja...
 
Pp no 17_1994_penjelsn
Pp no 17_1994_penjelsnPp no 17_1994_penjelsn
Pp no 17_1994_penjelsn
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
 
UU Nomor 7 Tahun 1981.pdf
UU Nomor 7 Tahun 1981.pdfUU Nomor 7 Tahun 1981.pdf
UU Nomor 7 Tahun 1981.pdf
 
Uu no. 7 tahun 1981 tentang wlkp
Uu no. 7 tahun 1981 tentang wlkpUu no. 7 tahun 1981 tentang wlkp
Uu no. 7 tahun 1981 tentang wlkp
 
Penerapan dan Pemantauan Tata Kelola oleh Direksi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 ...
Penerapan dan Pemantauan Tata Kelola oleh Direksi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 ...Penerapan dan Pemantauan Tata Kelola oleh Direksi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 ...
Penerapan dan Pemantauan Tata Kelola oleh Direksi BUMN (Permen BUMN No.Per-2 ...
 
Tata cara Pemberhentian Direksi BUMN dan Anak Perusahaan BUMN _"Pelatihan OR...
Tata cara Pemberhentian Direksi  BUMN dan Anak Perusahaan BUMN _"Pelatihan OR...Tata cara Pemberhentian Direksi  BUMN dan Anak Perusahaan BUMN _"Pelatihan OR...
Tata cara Pemberhentian Direksi BUMN dan Anak Perusahaan BUMN _"Pelatihan OR...
 
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
 
Tata Kelola bagi Pemegang Saham & Pemilik Modal di BUMN (Permen BUMN No.Per-2...
Tata Kelola bagi Pemegang Saham & Pemilik Modal di BUMN (Permen BUMN No.Per-2...Tata Kelola bagi Pemegang Saham & Pemilik Modal di BUMN (Permen BUMN No.Per-2...
Tata Kelola bagi Pemegang Saham & Pemilik Modal di BUMN (Permen BUMN No.Per-2...
 
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
 
Permen No.PER-06/MBU/2011
Permen No.PER-06/MBU/2011Permen No.PER-06/MBU/2011
Permen No.PER-06/MBU/2011
 

More from Kanaidi ken

More from Kanaidi ken (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
 
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Daftar Perbedaan Ketentuan Permen BUMN TERBARU (PER-01/MBU/2011 dgn No.PER-2/MBU/3/2023) ttg *TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) di BUMN*.

  • 1. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 1 Daftar PERBEDAAN KETENTUAN Permen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2 Tahun 2023 Tentang “TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) di BUMN” Ketentuan tentang Permen BUMN No.PER-01 Tahun 2011 Perbedaannya dengan PER-2 Tahun 2023 Perubahan pada Permen BUMN No.PER-2 Tahun 2023 Pengertian Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pasal 1 angka 1 “Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), yang selanjutnya disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha”. Pasal 1 angka 23  Terdapat perubahan pengertian/ istilah.  Tidak lagi menggunakan kalimat “Good Corporate Governance/ GCG”, diganti dengan “Tata Kelola Perusahaan yang Baik”. Pasal 1 angka 23 “Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah suatu tata cara pengelolaan perusahaan yang menerapkan prinsip- prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness)”. Pengertian Menteri Pasal 1 angka 7 “Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untuk mewakili Pemerintah selaku pemegang saham pada Persero dan sebagai pemilik modal pada Perum de_ ngan memperhatikan peraturan perundang- undangan”. Pasal 1 angka 17 Terdapat perubahan pengertian/istilah “Menteri” menjadi “Kementerian”. Pasal 1 angka 17 “Kementerian BUMN adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang BUMN”. Pengertian Pemangku Kepentingan (stakeholders) Pasal 1 angka 8 “Pemangku Kepentingan (stakeholders) adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan BUMN karena mempuyai hubungan hukum dengan BUMN.” Pasal 1 Tidak memuat pengertian/istilah Pemangku Kepentingan (stakeholders) Tidak ada
  • 2. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 2 Kewajiban BUMN Menerapkan GCG Pasal 2 (1) BUMN wajib menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini dengan tetap memperhatikan ketentuan, dan norma yang berlaku serta anggaran dasar BUMN. (2) Dalam rangka penerapan GCG sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi menyusun GCG manual yang diantaranya dapat memuat board manual, manajemen risiko manual, sistem pengendalian intern, sistem pengawasan intern, mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan, tata kelola teknologi informasi, dan pedoman perilaku etika (code of conduct). Pasal 3  Merubah isi ayat (1)  Menghilangkan ayat (2) PER-01 Tahun 2011. Prinsip-prinsip GCG pada Pasal 3 PER-01 Tahun 2011 diubah menjadi Pasal 3 ayat (2) pada PER-02 Tahun 2023 Pasal 3 (1) BUMN wajib menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam menjalankan kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. (2) Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. transparansi (transparency), ... b. akuntabilitas (accountability), ... c. pertanggungjawaban (responsibility), ... d. kemandirian (independency), ... e. kewajaran (fairness), ... Wujud Penerapan prinsip-prinsip GCG pada BUMN Tidak ada Pasal 3 Memuat wujud penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada ayat (3) Pasal 3 (3) Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit diwujudkan dalam: a. ...dst....sd g. ..... Tujuan Penerapan prinsip-prinsip GCG pada BUMN Pasal 4 Penerapan prinsip- prinsip GCG pada BUMN, bertujuan untuk: 1. ... dst ... sd 5. ... Pasal 3 Diubah menjadi ayat (4) pada PER-02 Tahun 2023 Pasal 3 (4) Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN bertujuan untuk: a. ...dst....sd e. .....
  • 3. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 3 Hak Pemegang Saham/Pemilik Modal Pasal 5 Hanya mengatur tentang Hak Pemegang Saham/Pemilik Modal Pasal 4, 5 & 6 Terdapat tambahan yang mengatur tentang Hak dan Tanggungjawab Pemegang saham/pemilik modal. Pasal 4 Pemegang saham/pemilik modal melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Penjelasan dan Informasi Penyelenggaraan RUPS Pasal 6 Mengatur tentang Penjelasan dan Informasi Penyelenggaraan RUPS. Terdapat tambahan yaitu Pasal 7 pada PER-02 Tahun 2023. Penjelasan dan Informasi Penyelenggaraan RUPS menjadi terdapat pada Pasal 8 PER-02 Tahun 2023 & terjadi perubahan isi Pasal. Pasal 7 Menteri BUMN selaku RUPS/pemegang saham/pemilik modal dalam rangka pembinaan BUMN dapat: a. sewaktu-waktu ... b. bertindak sebagai mediator ... Aturan dan Prosedur Yang Memfasilitasi Pemegang Saham Tidak ada Terdapat tambahan Pasal 10 tentang aturan dan prosedur yang memfasilitasi pemegang saham. Terdapat tambahan Pasal 11 tentang perlakuan setara (equal treatment) bagi pemilik saham dengan klasifikasi yang sama. Pasal 10 BUMN memiliki dan mengungkapkan aturan dan prosedur yang memfasilitasi pemegang saham dalam berpartisipasi dan memberikan suara secara efektif di RUPS. Pasal 11 Pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sama harus diperlakukan setara (equal treatment). Menteri Selaku Pemilik Modal Perum Pasal 8 Berubah menjadi Pasal 12 dan terjadi perubahan isi pada setiap ayat, menjadi lebih lengkap. Pasal 12 Terjadi perubahan isi pada setiap ayat, menjadi lebih lengkap. Bentuk Keputusan Pemegang Saham/Pemilik Modal Pasal 9 Berubah menjadi Pasal 13. Pasal 13 Tidak terjadi perubahan isi ayat-ayatnya.
  • 4. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 4 Perlakuan Setara Kepada Pemegang Saham Pasal 10 Pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sama harus diperlakukan setara (equal treatment). Menjadi tambahan pada Pasal 11 tentang perlakuan setara (equal treatment) bagi pemilik saham dengan klasifikasi yang sama. Pasal 11 Pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sama harus diperlakukan setara (equal treatment). Akuntabilitas Pemegang Saham/Pemilik Modal Pasal 11 Pemegang saham/Pemilik Modal melaksanakan GCG sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Berubah menjadi isi Pasal 4 pada PER-02 Tahun 2023 Pasal 4 Pemegang saham/pemilik modal melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Fungsi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (Tata Kelola Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris/Dewan Pengawas) Pasal 12 (4) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas membuat pembagian tugas yang diatur oleh mereka sendiri. Pasal 14 pada PER- 02 Tahun 2023 :  Terjadi perubahan judul Pasal, semula “Fungsi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas” menjadi “Tata Kelola Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris/Dewan Pengawas”.  Terjadi tambahan ayat & perubahan isi ayat. Semula hanya 10 ayat pada Pasal 12 PER-01 Tahun 2011, menjadi 14 ayat pada Pasal 14 PER-02 Tahun 2023. Pasal 14 (4) Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BUMN kecuali ditetapkan dalam anggaran dasar BUMN atau ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Pengambilan keputusan kegiatan operasional BUMN oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan BUMN. (6) Pembagian tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawas ditetapkan dengan keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
  • 5. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 5 (7) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan terhadap hal strategis sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Komposisi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Pasal 13 Berubah menjadi Pasal 15 pada PER- 02 Tahun 2023. Semula pada Pasal 13 PER-01 Tahun 2011 hanya 4 ayat, menjadi 6 ayat. Terdapat tambahan pada ayat (2) dan (6) pada Pasal 15 PER- 02 Tahun 2023. Pasal 15 (2) Dalam hal anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas lebih dari satu, salah satu anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas diangkat sebagai komisaris utama/ ketua Dewan Pengawas. (6) Mantan anggota Direksi BUMN dapat menjadi anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN yang bersangkutan, setelah tidak menjabat sebagai anggota Direksi BUMN yang bersangkutan paling singkat 1 (satu) tahun, kecuali dengan pertimbangan tertentu yang diputuskan oleh Menteri dalam rangka menjaga kesinambungan program penyehatan BUMN yang bersangkutan, sepanjang tidak ada ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang melarangnya. Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Pasal 14 (1) Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus diadakan secara berkala, sekurangkurangnya sekali dalam setiap bulan, dan dalam rapat tersebut Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dapat mengundang Direksi. Berubah menjadi Pasal 16 pada PER- 02 Tahun 2023. Pada ayat (1) terjadi pengurangan isi kalimat. Pasal 16 (1) Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib diselenggarakan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
  • 6. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 6 Penilaian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Pasal 15 (1) RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas yang bersangkutan. (2) Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan/atau anggaran dasar: (3) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri. Berubah menjadi Pasal 17 pada PER- 02 Tahun 2023. Terjadi perubahan isi kalimat pada setiap ayat. Pasal 17 (1) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas wajib melakukan evaluasi tahunan secara objektif untuk menentukan efektivitas dewan, komite, dan setiap individu komisaris. (2) Evaluasi tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada tolok ukur atau kriteria penilaian yang spesifik, terukur, dapat dicapai, dan relevan. (3) Evaluasi tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas kepada RUPS/Menteri. Informasi untuk Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Pasal 16 Direksi wajib memastikan agar informasi mengenai BUMN dapat diperoleh Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas secara tepat waktu, terukur dan lengkap. Berubah menjadi Pasal 18 pada PER- 02 Tahun 2023. Terjadi perubahan isi kalimat pada ayat & terdapat penambahan ayat menjadi 3 ayat pada PER-02 Tahun 2023. Pasal 18 (1) Direksi menyediakan informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara teratur, tanpa penundaan, dan secara komprehensif tentang semua informasi yang relevan dengan BUMN. (2) Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
  • 7. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 7 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mendapatkan akses informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. (3) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas sewaktu- waktu dapat meminta Direksi untuk memberikan informasi tambahan. Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi (Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi dan Benturan Kepentingan) Pasal 17 Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengambil keuntungan pribadi, dari pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan BUMN yang bersangkutan, selain penghasilan yang sah. Pasal 19 pada PER-02 Tahun 2023 :  Terjadi perubahan judul Pasal, semula “Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi” menjadi “Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi dan Benturan Kepentingan”.  Pada Pasal 17 PER-01 Tahun 2011 tidak mengatur tentang Benturan Kepentingan, yang kemudian diatur dalam Pasal 20 pada PER-02 Tahun 2023. Pasal 19 & 20 (1) Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dilarang memanfaatkan BUMN untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BUMN. (2) Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan BUMN selain penghasilan yang sah. Pasal 20 Dalam hal terjadi Benturan Kepentingan, anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan organ Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan BUMN atau mengurangi keuntungan BUMN dan wajib mengungkapkan Benturan Kepentingan dalam setiap keputusan. Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Pasal 18 (1) Organ pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas, Pasal 21 pada PER-02 Tahun 2023 : Pasal 21 (1) Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan
  • 8. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 8 (Tata Kelola Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas) terdiri dari: a. Sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, jika diperlukan; b. Komite Audit; c. Komite Lainnya, jika diperlukan. (2) Komite Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri dari namun tidak terbatas pada Komite Pemantau Manajemen Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pengembangan Usaha.  Terjadi perubahan judul Pasal, semula “Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas” menjadi “Tata Kelola Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas”.  Terjadi perubahan isi kalimat pada ayat & terdapat penambahan semula hanya 4 ayat menjadi 6 ayat pada PER-02 Tahun 2023. tugas dan tanggung jawab pengawasan, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib membentuk paling sedikit: a. sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas; b. komite audit; c. komite nominasi dan remunerasi atau nomenklatur lain dengan fungsi yang sama; dan d. komite lain, jika diperlukan. (2) Komite lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dapat dibentuk dalam hal: a. diwajibkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. diwajibkan oleh Menteri; c. sesuai dengan kategori dan klasifikasi Risiko BUMN berdasarkan Intensitas Risiko BUMN; atau d. disetujui oleh Menteri berdasarkan kompleksitas dan beban yang dihadapi Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dalam menjalankan tugas di BUMN yang bersangkutan. (3) Pengangkatan anggota komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. (4) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas wajib
  • 9. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 9 memastikan bahwa sekretariat dan komite yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjalankan tugas secara efektif. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi (Tata Kelola Tugas dan Tanggung Jawab Direksi) Pasal 19 (1) Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUMN, serta memastikan agar BUMN melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (3) Direksi harus menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan- pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas), serta gaji, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari BUMN yang bersangkutan dan anak perusahaan/perusahaan patungan BUMN yang Pasal 22 pada PER-02 Tahun 2023 :  Terjadi perubahan judul Pasal, semula “Tugas dan Tanggung Jawab Direksi” menjadi “Tata Kelola Tugas dan Tanggung Jawab Direksi”.  Terjadi perubahan isi kalimat pada ayat & terdapat penambahan semula hanya 4 ayat menjadi 6 ayat pada PER-02 Tahun 2023.  Terdapat tambahan Pasal 23 pada PER-02 Tahun 2023. Pasal 22 (1) Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BUMN. (2) Direksi wajib mengelola BUMN sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab Direksi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Direksi wajib menindaklanjuti temuan dan rekomendasi ... (5) Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. (6) Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada RUPS/Menteri. Pasal 23 (1) Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas, Direksi dapat membentuk komite dan/atau unit pendukung Direksi. (2) Direksi wajib memastikan komite dan/atau unit
  • 10. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 10 bersangkutan, untuk dimuat dalam Laporan Tahunan BUMN. (4) Direksi wajib melaporkan kepada BUMN mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya (istri/suami dan anak- anaknya) pada BUMN yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjalankan tugasnya secara efektif. Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Pasal 20 dan 21 Diatur tersendiri pada Pasal 84 -85 (tentang Dokumentasi Perencanaan Strategis BUMN). Diatur tersendiri pada Pasal 84-85 (tentang Dokumentasi Perencanaan Strategis BUMN). Penyelenggaraan Daftar-Daftar dan Dokumen oleh Direksi Pasal 22 (1) Untuk memenuhi syarat akuntabilitas, keterbukaan, dan tertib administrasi, Direksi wajib: a.membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS dan Risalah Rapat Direksi, b.membuat Laporan Tahunan dan Dokumen Keuangan Perusahaan; c.memelihara seluruh Daftar, Risalah, dan Dokumen Keuangan perusahaan dan dokumen lainnya, d.menyimpan di tempat kedudukan perusahaan, seluruh daftar, risalah, dokumen keuangan perusahaan, dan dokumen lainnya. Pasal 24  Terjadi perubahan isi kalimat pada ayat & terdapat penambahan semula hanya 2 ayat menjadi 7 ayat pada PER-02 Tahun 2023. Pasal 24 (3) Dalam menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan arsip di lingkungan BUMN. (4) Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan terhadap arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan BUMN dan disimpan selama jangka waktu tertentu. (5) Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan secara elektronik. (6) Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), meliputi:
  • 11. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 11 (2) Atas permohonan tertulis dari Pemegang Saham, Direksi memberi izin kepada Pemegang Saham untuk memeriksa Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS dan Laporan Tahunan serta mendapatkan salinan Risalah RUPS dan salinan Laporan Tahunan. a. penciptaan arsip; b. penggunaan dan pemeliharaan arsip; dan c. penyusutan arsip. (7) Pelaksanaan pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai kearsipan. Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi (Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi dan Benturan Kepentingan) Pasal 23 Para anggota Direksi dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan, dan mengambil keuntungan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung dari pengambilan keputusan dan kegiatan BUMN yang bersangkutan selain penghasilan yang sah. Pasal 25 pada PER-02 Tahun 2023 :  Terjadi perubahan judul Pasal, semula “Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi” menjadi “Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi dan Benturan Kepentingan”.  Pada Pasal 23 PER-01 Tahun 2011 tidak mengatur tentang Benturan Kepentingan, yang kemudian diatur dalam Pasal 26 pada PER-02 Tahun 2023. Pasal 25 (1) Direksi dilarang memanfaatkan BUMN untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BUMN. (2) Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan BUMN selain penghasilan yang sah. Pasal 26 Dalam hal terjadi Benturan Kepentingan, anggota Direksi dan pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau operasional BUMN, dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan BUMN atau mengurangi keuntungan BUMN dan wajib mengungkapkan Benturan Kepentingan dalam setiap keputusan.
  • 12. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 12 Rapat Direksi Pasal 24 (1) Rapat Direksi hams diadakan secara berkala, sekurang- kurangnya sekali dalam setiap bulan, dan dalam rapat tersebut Direksi dapat mengundang Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas. (2) Direksi hams menetapkan tata tertib Rapat Direksi. (3) Risalah Rapat Direksi hams dibuat untuk setiap Rapat Direksi yang memuat segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat, termasuk tetapi tidak terbatas pada pendapatpendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat yang mendukung maupun yang tidak mendukung atau pendapat berbeda (dissenting opinion), serta alasan ketidakhadiran anggota Direksi, apabila ada. (4) Setiap anggota Direksi berhak menerima salinan risalah Rapat Direksi, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut. (5) Risalah ash dari setiap Rapat Direksi hams disimpan oleh BUMN yang bersangkutan. Menjadi Pasal 27 pada PER-02 Tahun 2023 & tidak ada perubahan jumlah ayat & isi kalimat setiap ayat. Pasal 27 Jumlah ayat & isi kalimat setiap ayat masih sama dengan Pasal 24 pada PER- 01 Tahun 2011.
  • 13. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 13 (6) Laporan Tahunan BUMN harus memuat jumlah rapat Direksi dan jumlah kehadiran masingmasing anggota Direksi. Manajemen Risiko (Risk Management) Pasal 25 Diatur tersendiri pada Pasal 46-75 (tentang Manajemen Risiko). Diatur tersendiri pada Pasal Pasal 46-75 (tentang Manajemen Risiko). Sistem Pengendalian Intern (Internal Control System) Pasal 26 Ayat (2) huruf b. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang relevan. Pasal 28 ayat (2) pada PER-02 Tahun 2023 menghilangkan huruf b (tentang Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha) pada PER-01 Tahun 2011, sehingga yang semula terdiri dari huruf a sd e, menjadi huruf a sd d saja. Pasal 28 ayat (2) sudah tidak memuat tentang Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yang kemudian diatur tersendiri pada Pasal 46-75 (tentang Manajemen Risiko). Pengawasan Intern Pasal 28 Menjadi Pasal 29 pada PER-02 Tahun 2023 & tidak ada perubahan jumlah ayat & isi kalimat setiap ayat. Hanya terjadi pertukaran urutan ayat (3) dan (4). Pasal 29 Jumlah ayat & isi kalimat setiap ayat masih sama dengan Pasal 28 pada PER- 01 Tahun 2011. Hanya terjadi pertukaran urutan ayat (3) dan (4). Fungsi Sekretaris Perusahaan Pasal 29 (2) Penyelenggaraan fungsi sekretaris perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan dengan mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan, khususnya bagi BUMN dengan sifat khusus. Pasal 30 Tidak ada perubahan jumlah ayat, yaitu tetap 5 ayat. Pada ayat (2) hanya meniadakan kalimat “khususnya bagi BUMN dengan sifat khusus”. Pasal 30 (2) Penyelenggaraan fungsi sekretaris perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan dengan mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan.
  • 14. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 14 Tatakelola Teknologi Informasi Pasal 30 (1) Direksi dapat menetapkan tatakelola teknologi informasi yang efektif. (2) Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola teknologi informasi secara periodik kepada Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas. (3) Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tatakelola teknologi informasi di perusahaan. Pasal 31  Terjadi perubahan kata “efektif” menjadi “baik” pada ayat (1).  Terjadi perubahan jumlah ayat dari 3 menjadi 5 ayat & isi kalimat setiap ayat. Pasal 31 (1) Direksi dapat menetapkan tatakelola teknologi informasi yang baik. (2) Direksi menyusun dan menetapkan pedoman Tata Kelola TI. (3) Penerapan Tata Kelola TI dimaksud pada ayat (1) memperhatikan prinsip Tata Kelola TI paling sedikit mencakup: a. prinsip manajemen; b. prinsip data dan informasi; c. prinsip teknologi; dan d. prinsip keamanan TI. (4) Pedoman Tata Kelola TI dimaksud pada ayat (2) memperhatikan aspek keselarasan strategi, nilai tambah penerapan TI, Manajemen Risiko, manajemen sumber daya, dan pengukuran kinerja. (5) Direksi melakukan evaluasi atas pedoman Tata Kelola TI dimaksud pada ayat (2) dan dapat melakukan perubahan Tata Kelola TI berdasarkan hasil evaluasi dimaksud. Auditor Eksternal (Auditor Eksternal dan Transparansi Pelaporan Keuangan BUMN dan Kementerian BUMN) Pasal 31 Terdiri dari 5 ayat. (1) Laporan Keuangan Tahunan BUMN diaudit oleh auditor eksternal yang ditunjuk oleh RUPS/Menteri dari calon-calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Pasal 32 Terjadi perubahan judul Pasal, semula “Auditor Eksternal” menjadi “Auditor Eksternal dan Transparansi Pelaporan Keuangan BUMN dan Kementerian BUMN”. Pasal 32 Ayat (1) masih sama. Pada ayat (2) menambahkan kriteria tentang Calon Auditor Eksternal/Kantor Akuntan Publik. (3) Menteri berwenang melakukan tabulasi kantor akuntan publik secara tahunan....
  • 15. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 15 Ayat (1) masih sama. Terjadi penambahan jumlah ayat menjadi 13 ayat & perubahan isi kalimat setiap ayat. Terjadi penambahan pasal, yaitu Pasal 33, yang semula tidak di atur dalam PER-01 Tahun 2011. Terjadi penambahan pasal, yaitu Pasal 34, yang semula tidak di atur dalam PER-01 Tahun 2011. (4) Sumber lain yang valid dan relevan meliputi temuan dalam laporan hasil pemeriksaan BUMN oleh BPK, BPKP, dan/atau hasil evaluasi BUMN atas kualitas jasa kantor akuntan publik. ...dst... Pasal 33 Kriteria kantor akuntan publik dimaksud dalam Pasal 32 diberlakukan terhadap Anak Perusahaan BUMN dan Perusahaan Terafiliasi BUMN. Pasal 34 Tentang kewajiban Kementerian BUMN menyusun Laporan Keuangan Gabungan BUMN-BUMN. Pelaporan Internal Tidak diatur Pasal 35 Mengatur tentang pelaporan interanl Pasal 35 Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dekom/Dewas, BUMN wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan internal yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai. Akses Informasi Pasal 32 Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi harus memastikan bahwa auditor eksternal, auditor internal, dan Pasal 36 Isi Pasal tetap sama, tidak ada perubahan. Pasal 36 Sama isinya dengan Pasal 32 PER-01 Tahun 2011.
  • 16. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 16 Komite Audit, serta komite lainnya jika ada, memiliki akses terhadap catatan akuntansi, data penunjang, dan informasi mengenai BUMN, sepanjang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Kerahasiaan Informasi Pasal 33 (1) Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang- undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan perusahaan, auditor eksternal, auditor internal, dan Komite Audit, serta komite lainnya jika ada, harus merahasiakan informasi yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya. (2) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi bertanggung jawab kepada perusahaan untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. (3) Informasi, yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan dan/atau ketentuan perusahaan merupakan informasi rahasia yang berkenaan dengan perusahaan, harus dirahasiakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan perusahaan. Pasal 37 Isi Pasal, jumlah ayat & isi 3 ayat-ayatnya tetap sama, tidak ada perubahan. Pasal 37 Sama isinya dengan Pasal 33 PER-01 Tahun 2011.
  • 17. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 17 Kepemilikan Informasi dan Intangible Asset Pasal 35 Informasi dan segala intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi, dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan dan/atau atas beban perusahaan menjadi milik perusahaan yang harus dituangkan dalam perjanjian. Tidak mengatur tentang Kepemilikan Informasi dan Intangible Asset. Pasal 38 berisi tentang Keterbukaan Informasi Pasal 38 (1) BUMN wajib melaksanakan keterbukaan informasi secara tepat waktu, akurat, jelas, dan objektif, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) BUMN memiliki kebijakan dan prosedur pengungkapan dan transparansi yang memastikan pengungkapan informasi material dan menjaga informasi sensitif serta rahasia korporasi. Pelindungan Data Pribadi Tidak diatur Pasal 39 Mengatur tentang Pelindungan Data Pribadi Pasal 39 Direksi wajib melindungi dan memastikan keamanan data pribadi yang dikelola BUMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai pelindungan data pribadi. Keselamatan Kerja dan Pelestarian Lingkungan Pasal 36 Direksi wajib memastikan bahwa aset dan lokasi usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan. Tidak mengatur tentang Keselamatan Kerja dan Pelestarian Lingkungan Tidak diatur Kesempatan Kerja yang Sama Pasal 37 Tidak mengatur tentang Kesempatan Kerja yang Sama Tidak diatur Hubungan Dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Pasal 38 BUMN hams menghormati hak Pemangku Kepentingan Pasal 40 Terjadi penyempurnaan isi Pasal: Pasal 40 BUMN harus menghormati hak pemangku kepentingan BUMN
  • 18. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 18 yang timbul berdasarkan peraturan perundangan-undangan dan/atau perjanjian yang dibuat oleh BUMN dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditur serta masyarakat sekitar tempat usaha BUMN, dan Pemangku Kepentingan lainnya. Pasal 39 Direksi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari RUPS untuk melakukan perjanjian (PKB) dengan karyawan yang berkaitan dengan penghasilan karyawan yang tidak diwajibkan oleh atau melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan.  Menambahkan kalimat “BUMN termasuk pemangku kepentingan”.  Menghilangkan kalimat “dan Pemangku Kepentingan lainnya” di akhir isi pasal. Tidak mengatur tentang “perjanjian (PKB) dengan karyawan” termasuk pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan dan/atau perjanjian yang dibuat oleh BUMN dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditur serta masyarakat sekitar tempat usaha BUMN. Tidak diatur Etika Berusaha, Anti Korupsi Dan Donasi (Etika Berusaha dan Anti Korupsi) Pasal 40 (1) Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, dan karyawan BUMN dilarang memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Tidak termasuk dalam pengertian Pasal 41 Terjadi perubahan Judul Pasal, yang semula “Etika Berusaha, Anti Korupsi Dan Donasi” menjadi “Etika Berusaha dan Anti Korupsi” Terjadi perubahan isi pada tiap ayat. Pasal 41 (1) BUMN wajib membuat suatu pedoman tentang perilaku dan etika (code of conduct), yang pada dasarnya memuat nilai etika berusaha dan perilaku. (2) Direksi menetapkan kebijakan dan praktik anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, anti suap, antikorupsi, antikecurangan (antifraud), keterlibatan dalam politik dengan mengacu pada standar nasional atau internasional. (3) BUMN menumbuhkan budaya korporasi yang memastikan bahwa seluruh anggota Direksi
  • 19. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 19 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pemberian insentif kepada karyawan atau pihak lain yang telah ditetapkan perusahaan dalam rangka kepentingan perusahaan. (3) BUMN wajib membuat suatu pedoman tentang perilaku etika (code of conduct), yang pada dasarnya memuat nilai- nilai etika berusaha. dan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta seluruh karyawannya memahami dan berkomitmen menjalankan tanggung jawab mereka untuk berperilaku yang sesuai pedoman tentang perilaku dan etika (code of conduct). (4) Direksi mengomunikasikan secara efektif pedoman tentang perilaku dan etika (code of conduct) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan seluruh karyawan. Etika Berusaha, Anti Korupsi Dan Donasi ... (Etika Berusaha dan Anti Korupsi) ... Pasal 41 Tentang penandatangan Pakta Integritas dan Laporan Harta Kekayaan. Pasal 42 Isi Pasal, jumlah ayat & isi 2 ayatnya tetap sama, tidak ada perubahan. Pasal 42 Sama isinya dengan Pasal 41 PER-01 Tahun 2011. Pasal 42 BUMN dalam batas kepatutan, hanya dapat memberikan donasi untuk amal atau tujuan sosial sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Tidak mengatur tentang “Donasi”. Tidak diatur lagi. Program Pengenalan BUMN Pasal 43 (3) Program pengenalan meliputi: a. pelaksanaan prinsip- prinsip GCG oleh BUMN; b. ...dst... sd d. ... Pasal 43 Jumlah ayat & isi 4 ayatnya hampir sama, hanya terjadi perubahan kalimat “GCG” menjadi “Tata Kelola yang baik” pada ayat (3) huruf a. Pasal 43 (1) Kepada anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan mengenai BUMN yang bersangkutan. (2) Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada pada Sekretaris
  • 20. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 20 Perusahaan atau siapapun yang menjalankan fungsi sebagai sekretaris perusahaan. (3) Program pengenalan meliputi: a. pelaksanaan prinsip- prinsip Tata Kelola yang baik oleh BUMN; b. gambaran mengenai BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; c. keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit; d, keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. (4) Program pengenalan BUMN dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan BUMN dimana program tersebut dilaksanakan. Pengukuran Terhadap Penerapan GCG Pengukuran Pasal 44 (1) BUMN wajib melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG dalam bentuk: Pasal 44 Jumlah ayat & isi 9 ayatnya hampir sama, hanya terjadi perubahan kalimat Pasal 44 (1) BUMN wajib melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
  • 21. Perbedaan Kepmen BUMN No. PER-01/MBU/2011 dengan No.PER-2/MBU/3/2023 21 Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik a. penilaian (assessment) yaitu program untuk mengidentifikasi pelaksanaan GCG di BUMN melalui pengukuran pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun; b. evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah penilaian dimaksud pada huruf a, yang meliputi evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan. (2) .... dst... sd (9) ..... (6) Pelaksanaan penilaian dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator/parameter yang ditetapkan oleh Sekretaris Kementerian BUMN. “GCG” menjadi “Tata Kelola yang baik” pada isi ayat. Terjadi perubahan kalimat “Sekretaris Kementerian BUMN” menjadi “Deputi” pada isi ayat (6). dalam bentuk: a. penilaian (assessment) yaitu program untuk mengidentifikasi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BUMN melalui pengukuran pelaksanaan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BUMN yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun; b. evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BUMN yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah penilaian dimaksud pada huruf a, yang meliputi evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan. (2) .... dst... sd (9) ..... (6) Pelaksanaan penilaian dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator/parameter yang ditetapkan oleh Deputi. Sistem Penanganan Pengaduan Tidak diatur Pasal 45 Mengatur tentang “Sistem Penanganan Pengaduan” Pasal 45 (1) Setiap BUMN wajib menyelenggarakan WBS. (2) .... dst... sd (7) ..... Dikompilasi oleh : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP HP. 0812 2353 284 WA. 0877 5871 1905 e-mail: kanaidi63@gmail.com