PELATIHAN PENANGANAN ANAK USIA DINI YANG MENGALAMI DISLEXIA BAGI GURU-GURU TKEvaniaYafie
Based on the results of field visits and interviews with some kindergarten teachers in
the VIII cluster in Lowokwaru District, Malang, the following conditions and findings were
obtained. Most kindergarten teachers have never received information and training on handling
early childhood who experience language development barriers (dyslexia). The objectives of
this training are: (1) teachers can get to know in advance about the condition of their students
who are suspected of experiencing developmental barriers (2) teachers will gain theoretical and
practical scientific insights about handling early childhood who are suspected of experiencing
speech development barriers (3 ) teachers can make early detection of the condition of their
students who experience language development obstacles. This training took place at TK Lab
State University of Malang in April 2018. Participants were followed by 20 teachers from
several institutions in the Group 8 cluster Lowokwaru, Malang City. The training is conducted
using discussion, brainstorming, drill, and assignment methods. The result of dedication is an
increase in the knowledge and skills of teachers in dealing with early childhood children who
experience dyslexia. It can be concluded that community service in the form of training on how
to handle children who suffer from dyslexia for group 8 Kindergarten teachers in Lowokwaru
District, Malang City has been well and successful. It is recommended, for Kindergarten 8
Kindergarten teachers in Malang Lowokwaru District who have participated in the training can
apply it in learning, disseminating the knowledge and skills they have to other teachers around
their assignments.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PELATIHAN PENANGANAN ANAK USIA DINI YANG MENGALAMI DISLEXIA BAGI GURU-GURU TKEvaniaYafie
Based on the results of field visits and interviews with some kindergarten teachers in
the VIII cluster in Lowokwaru District, Malang, the following conditions and findings were
obtained. Most kindergarten teachers have never received information and training on handling
early childhood who experience language development barriers (dyslexia). The objectives of
this training are: (1) teachers can get to know in advance about the condition of their students
who are suspected of experiencing developmental barriers (2) teachers will gain theoretical and
practical scientific insights about handling early childhood who are suspected of experiencing
speech development barriers (3 ) teachers can make early detection of the condition of their
students who experience language development obstacles. This training took place at TK Lab
State University of Malang in April 2018. Participants were followed by 20 teachers from
several institutions in the Group 8 cluster Lowokwaru, Malang City. The training is conducted
using discussion, brainstorming, drill, and assignment methods. The result of dedication is an
increase in the knowledge and skills of teachers in dealing with early childhood children who
experience dyslexia. It can be concluded that community service in the form of training on how
to handle children who suffer from dyslexia for group 8 Kindergarten teachers in Lowokwaru
District, Malang City has been well and successful. It is recommended, for Kindergarten 8
Kindergarten teachers in Malang Lowokwaru District who have participated in the training can
apply it in learning, disseminating the knowledge and skills they have to other teachers around
their assignments.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
Modul ini kami buat dengan teknis ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) . Modul ini sudah diterapkan oleh sekolah kami pada pelaksanaan P5 di kelas 5 semester 1 Tahun Ajaran 2023/2024.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. PDGK4407
1 dari 1
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
PDGK4407
No. Soal Skor
1 Faisya, balita berusia 4 tahun menggunakan alat bantu dengar sejak usia 2 tahun atas
rekomendasi dokter. Orang tuanya baru menyadari Faisya mengalami masalah pendengaran
saat usia 3 bulan karena Faisya tidak merespon pada sebagian besar sumber bunyi. Selain itu
Faisya berkomunikasi dengan menggunakan isyarat dan gesture karena tidak bisa berbicara.
a. Jelaskan mengenai beberapa faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab hambatan
pendengaran yang dialami Faisya berdasarkan waktu terjadinya!
b. Bagaimana dampak kebutuhan khusus yang dialami Faisya tersebut dalam kemampuan
komunikasi dan sosialnya!
20
2 Sekolah Dasar Mandiri Berdikari memiliki siswa berkebutuhan khusus tipe lamban belajar,
hambatan intelektual (tunagrahita) ringan, tunarungu-wicara, dan autism spektrum ringan. Total
siswa berkebutuhan khusus sekitar 20% dari keseluruhan siswa. Mereka tersebar di berbagai
kelas dan belajar bersama siswa lainnya. Sekolah memiliki layanan di ruang khusus untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang tidak bisa dipenuhi dalam kelas reguler.
a. Berilah penjelasan mengenai bentuk layanan pendidikan di sekolah tersebut dilihat dari
bergabung atau terpisahnya siswa berkebutuhan khusus dengan siswa lainnya!
b. Jenis pelayanan pendidikan khusus apa yang dipraktikkan di sekolah tersebut, jelaskan!
c. Temukan masing-masing minimal tiga (3) kelebihan dan kekurangan model atau jenis
layanan ini!
20
3 Salah satu tugas guru bagi anak berkebutuhan khusus adalah menyusun rencana intervensi yang
sesuai dengan kebutuhan khusus anak.
Hasil asesmen menunjukkan seorang siswa berkesulitan membaca di kelas 3 SD sudah bisa
mengeja semua alphabet, namun mengalami kesulitan dalam merangkai huruf menjadi kata,
terutama untuk kata yang mengandung kombinasi huruf yang mirip dan kata yang mengandung
konsonan rangkap. Intervensi kesulitan membaca pada kasus tersebut akan dirancang melalui
teknik Fernald¸ dengan panduan sebagai berikut :
a. Jelaskan secara singkat prinsip dari teknik Fernald!
b. Susunlah prosedur pelaksanaan intervensi ‘merangkai huruf menjadi kata’ dengan teknik
Fernald dalam 4 tahapannya, serta contoh aktivitas kongkrit dengan memperhatikan kasus
anak tersebut!
25
4 Carilah satu kasus anak berusia antara 6 sampai 15 tahun yang menunjukkan gejala kebutuhan
khusus di kelas atau di lingkungan sekitar, atau analisis kasus dari media massa (media sosial,
website pada internet, koran, televisi, dan sebagainya), kemudian lakukan asesmen terhadap
anak dalam kasus yang ditemukan.
Berdasarkan aktivitas tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Deskripsikan hasil identifikasi kebutuhan khusus anak dari kasus yang Anda temukan!
b. Deskripsikan secara singkat dan jelas hasil asesmen dari minimal dua aspek kemampuan
anak (fisik-motorik, kognisi, bahasa, komunikasi, emosi-sosial) yang muncul pada kasus!
35
Skor Total 100