SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MAKALAH PENGANTAR SISTEM DIGITAL
“Implementasi atau Peranan Multiplexer dan
Demultiplexer dalam Industri Teknologi”
Kelompok 5
Anggota:
1. Ni Kadek DeviParamita (1901010014)
2. Ahmad Bachtiar (1901010030)
3. Ardian Nugraha Harisma S. (1901010036)
4. Ni Kadek Sinta Febriani (1901010037)
5. Ni Putu Widiari (1901010044)
Sistem Informasi (SI)
STMIK PRIMAKARA
DENPASAR
2020
ii
ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memaparkan penjelasan mengenai contoh
implementasi atau peranan multiplexer dan
demultiplexer terhadap industri teknologi. Adapun latar
belakang dibuatnya makalah ini adalah karena sulitnya
untuk mencari dan mengakses materi mengenai
multiplexer dan demultiplexer dalam bentuk Bahasa
Indonesia. Adapun metode yang kami gunakan dalam
menyusun makalah ini adalah dengan mengumpulkan
data-data yang bersumber dari e-book berbahasa
Indonesia maupun berbahasa Asing. Pada makalah ini
lebih membahas tentang multiplexer dan demultiplexer
itu sendiri, apa yang membedakan antara multiplexer
dan demultiplexer. Selain itu, pokok dari bahasan
makalah ini yaitu, implementasi atau peranan
multiplexer dan demultiplexer dalam industri teknologi
berupa sistem, aplikasi dan CMOS analog.
Kata kunci: multiplexer, demultiplexer, peranan,
implementasi, teknologi
iii
ABSTRACT
This paper is to explain the example of the
implementation or role of multiplexers and
demultiplexers in the technology industry. The
background of this paper is that it is difficultto find and
access material about multiplexers and demultiplexers
in Indonesian. The method we use in compiling this
paper is to collect data sourced from e-books in
Indonesian and foreign languages. This paper discusses
more about multiplexers and demultiplexers
themselves, what distinguishes between multiplexers
and demultiplexers. In addition, the subject of this paper
is the implementation or role of multiplexers and
demultiplexers in the technology industry in the formof
analog systems, applications and CMOS.
Keywords: multiplexer, demultiplexer, role,
implementation, technology
iv
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL
ABSTRAK................................................................................... ii
ABSTRACT................................................................................. iii
DAFTARISI................................................................................ iv
DAFTARGAMBAR................................................................. vi
DAFTARTABEL...................................................................... vii
KATAPENGANTAR............................................................... viii
BABI PENDAHULUAN......................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................. 2
1.3 Tujuan Pembahasan.......................................... 2
BABII PEMBAHASAN.......................................................... 3
2.1 Pengertian............................................................. 3
2.1.1 Multiplexer............................................... 3
2.1.2 Demultiplexer.......................................... 5
2.2 Perbedaan Multiplexer dan
Demultiplexer...................................................... 6
2.2.1. Multiplexer............................................... 6
2.2.2. Demultiplexer.......................................... 8
2.3 Implementasi Multiplexer dan
Demultiplexer dalam Industri
Teknologi............................................................... 10
2.3.1 Multiplexer / Sistem
Demultiplexer.......................................... 10
2.3.2 Aplikasi Multiplexer............................. 11
2.3.3 CMOS Analog Multiplexer /
Demultiplexer.......................................... 12
BABIII PENUTUP................................................................... 15
v
3.1 Saran........................................................................ 15
3.2 Kesimpulan............................................................ 15
DAFTARPUSTAKA ............................................................... 17
LAMPIRAN................................................................................. 18
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Multiplexer......................................................... 4
Gambar 2.2 Demultiplexer................................................... 5
Gambar 2.3 Contoh Demultiplexer................................... 6
Gambar 2.4 Multiplexer 4-to-1........................................... 7
Gambar 2.5 Demultiplexer 4-Bit........................................ 8
Gambar 2.6 Dekoder 4-output............................................ 9
Gambar 2.7 Perangkat yang sama digunakan
sebagai decoder dan multiplexer............. 10
Gambar 2.8 Multiplexer ke Demultiplexer.................... 11
Gambar 2.9 Line Drivers....................................................... 12
Gambar 2.10 4-Channel Analog MUX/DMUX.............. 13
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Demultiplexer................... 6
Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Multiplexer......................... 7
viii
KATA PENGANTAR
Dengan puji syukur penulis dan tim panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-
Nya penulis serta tim dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang berbentuk makalah ini. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan pembaca tentang multiplexer dan
demultiplexer. Makalah ini berisi beberapa informasi
tentang penjelasan multiplexer dan demultiplexer itu
sendiri, perbedaan serta implementasi atau peranan
multiplexer dan demultiplexer dalam indutri. Dengan
ditulisnya makalah ini, diharapkan dapat membantu
memberi informasi lebih banyak mengenai multiplexer
dan demultiplexer.
Penulis dan tim sendiri menyadari bahwa karya
tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang bersifat membangun sangat kami
perlukan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis dan tim sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang turut serta berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan
memberkati umat-Nya.
Denpasar, Mei 2020
Penulis dan Tim
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara bertahap, zaman berubah seiring
berjalannya waktu.Sehingga banyaknya perubahan
mengenai perkembangan teknologi. Salah satunya
perkembangan jaringan komputer yang
berkembang sangat pesat. Sehingga semakin
banyaknya alat-alat yang diperlukan untuk
mempermudah sebuah proses. Namun, semakin
banyaknya alat-alat yang dibutuhkan, maka
semakin banyak pula kabel atau penghubung yang
diperlukan.
Sehingga dalam dunia jaringan komputer
sangat membutuhkan sebuah multiplexer.
Multiplexer adalah istilah yang digunakan untuk
menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan
secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Salah
satu tujuan dari multiplexer adalah meningkatkan
efisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran
transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Setelah diproses oleh multiplexer, sinyal tersebut
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dengan
menggunakan demultiplexer. Demultiplexer adalah
rangkaian logika yang menerima satu input data
digital dan mendistribusikan input ke beberapa
output. Maka dari itu, pada makalah ini membahas
mengenai multiplexer dan demultiplexer.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian dari multiplexer dan
demultiplexer?
1.2.2 Apa yang membedakan multiplexer dan
demultiplexer?
1.2.3 Bagaimana Implementasi atau peranan
multiplexer dan demultiplexer dalam
Industri?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan
dari makalah ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1.3.1 Untuk lebih mengenalkan kepada pembaca
mengenai multiplexer dan demultiplexer.
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan dari
multiplexer dan demultiplexer.
1.3.3 Untuk memperkenalkan peranan multiplexer
dan demultiplexer di dalam kehidupan
manusia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Multiplexer
Menurut Steven T. Karris (2009:31),
“Multiplexing adalah metode pengiriman
beberapa sinyal atau aliran informasi pada
media pada saat yang sama dalam bentuk
sinyal tunggal yang kompleks dan kemudian
memulihkan sinyal yang terpisah di ujung
penerima”. Sinyal analog umumnya
digandakan menggunakan Frequency
Division Multiplexing (FDM), di mana
bandwidth pembawa dibagi menjadi sub-
saluran dengan lebar frekuensi yang berbeda,
masing-masing membawa sinyal pada saat
yang sama secara paralel. Televisi kabel
adalah contoh dari FDM.
Sinyal digital biasanya multiplexing
menggunakan Time Division Multiplexing
(TDM), di mana beberapa sinyal dibawa
melalui saluran yang sama dalam slot waktu
bergantian. Jika input bergiliran
menggunakan saluran output (Time Division
Multiplexing) maka bandwidth output tidak
boleh lebih besar dari bandwidth maksimum
input apa pun. Jika banyak input akan aktif
secara bersamaan maka bandwidth output
harus setidaknya sama besar dengan total
4
bandwidth dari semua input aktif secara
bersamaan. Dalam hal ini multiplexer juga
dikenal sebagai konsentrator.
Fungsi multiplexer adalah memilih 1
dan N (sumber) data masukan dan
meneruskan data yang dipilih itu kepada
suatu saluran informasi tunggal. Di dalam
multiplexer hanyaterdapat satu jalan masuk
dan mengeluarkan data-data yang masuk
kepada salah satu dan N saluran keluar,
maka suatu multiplexer sebenamya
melaksanakan proses kebalikan dari
demultiplexer. Gambar berikut merupakan
suatu multiplexer 4 ke 1 saluran. Perhatikan
bahwa konfigurasi pendekodean yang sama
digunakan, baik dalam multiplexer maupun
dalam demultiplexer.
Gambar 2.1 Multiplexer
5
2.1.2 Demultiplexer
Demultiplexer adalah suatu sistem yang
menyalurkan sinyal biner (data serial) pada
salah satu dari n (saluran) yang tersedia,
Suatu pendekode dapat diubah menjadi
demultiplexer seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Demultiplexer
Demultiplexer sering juga disebut
DEMUX, fungsi rangkaian demultiplexer
merupakan kebalikan dari fungsi Multiplexer.
DEMUX merupakan suatu rangkaian
elektronik yang mempunyai output 2 atau
lebih dan hanya memiliki satu input, didalam
DEMUX terdapat rangkaian yang dapat dipilih
outputnya untuk meneruskan data dari
inputnya. Seperti gambar dibawah ini:
6
Gambar 2.3 Contoh Demultiplexer
Implementasi tersebut sebagai
rangkaan pemilih output, sehingga apabila
pemilih berlogika 1 maka I1 akan menjadi
output dari demultiplexer , tetapi bila
pemilih berlogika 0 maka I0 menjadi input
dan meneruskan data ke outputnya.
Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Demultiplexer
AB 0 1 Y0=A+B
0 Y0 Y1 Y1=A+B
1 Y2 Y3 Y2=A+B
2.2 PerbedaanMultiplexerdanDemultiplexer
2.2.1 Multiplexer
Muitiplexer (disingkat MUX) adalah
perangkat untuk mengalihkan satu dari
beberapa sinyal digital ke output, di bawah
kendali input biner lainnya. Input yang akan
diaktifkan disebut input data; yang
menentukan sinyal mana yang diarahkan.
Gambar di 2.4 menunjukkan sirkuit
logika untuk multiplexer 4-ke-1 dengan
7
input data berlabel D0 ke D1 dan input
terpilih berlabel S0 dan S1. Dengan
memeriksa rangkaian, kita dapat melihat
bahwa 4 ke-1 MUX dijelaskan oleh
persamaan Boolean berikut:
Gambar 2.4 Multiplexer 4-to-1
Untuk kombinasi apa pun yang diberikan
S1, S0, hanya empat syarat produk yang akan
diaktifkan. Sebagai contoh, ketika S1, S0= 10,
persamaannya melonjak menjadi:
Persamaan MUX dapat diuraikan oleh
tabel kebenaran kita dalam Table 2.1.
Subskrip dari input data yang dipilih adalah
desimal equivalent dari kombinasi biner S1, S0.
X = D0S1S0 + D1S1S0 + D2S1S0 + D3S1S0
F = (D0. 0) + (D1. 0) + (D2. 0) + (D3. 0)
= D2
8
Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Multiplexer
S1 S0 X
0 0 D0
0 1 D1
1 0 D2
1 1 D3
2.2.2 Demultiplexer
Gambar 2.5 Demultiplexer 4-Bit
Demultiplexer melakukan fungsi
kebalikan dari multiplexer. Multiplexer
(MUX)mengarahkan salah satu dari beberapa
sinyal input ke output tunggal; demultiplexer
(DMUX)mengarahkan sinyal input tunggal ke
salah satu dari beberapa output. Dalam kedua
kasus, input atau output yang dipilih dipilih
oleh keadaan decoder internal. Gambar 2.5
menunjukkan rangkaian logika untuk
9
demultiplexer 1-ke-4. Bandingkan ini dengan
Gambar 2.6, dekoder 4-output.
Gambar 2.6 Dekoder 4-output
Sirkuit ini sama kecuali bahwa input
aktif-RENDAH diaktifkan telah diubah
menjadi input data-TINGGI aktif. Rangkaian
pada Gambar 2.5 masih bisa digunakan
sebagai decoder, kecuali bahwa input yang
memungkinkannya akan aktif-TINGGI. Setiap
gerbang AND di demultiplexer
memungkinkan atau menghambat output
sinyal sesuai dengan keadaan input yang
dipilih, sehingga mengarahkan data ke salah
satu jalur output. Misalnya, S1S0, = 10
mengarahkan data digital ke Y, karena 10
(biner) adalah 2 dalam desimal. Gambar 2.7
10
mengilustrasikan penggunaan perangkat
tunggal sebagai dekoder atau demultiplexer.
Pada Gambar 2.7 (a. decoder), input D terikat
TINGGI. Ketika sebuah output dipilih oleh S1,
dan S0, ia menjadi TINGGI, bertindak sebagai
decoder dengan output aktif-HIGH. Pada
Gambar 2.7 (b. Demultiplexer), D bertindak
sebagai input data demultiplexer. Data
diarahkan ke output yang dipilih oleh S1 dan
S0.
Gambar 2.7 Perangkat yang sama digunakan
sebagai decoder dan multiplexer
2.3 Implementasi MultiplexerdanDemultiplexer
dalamIndustri Teknologi
2.3.1 Multiplexer / SistemDemultiplexer
Multiplexer dan demultiplexer dapat
digunakan bersama-sama dalam sistem yang
mentransmisikan data dari beberapa saluran
digital sepanjang saluran transmisi tunggal.
MUX memilih data dari beberapa sumber dan
mengarahkannya ke satu output. DMUX
menerima satu sumber data dan
mendistribusikannya ke beberapa tujuan. Ini
digunakan untuk menghemat perangkat keras
11
koneksi antara bagian pemancar dan
penerima sistem komunikasi digital. Gambar
2.8 menunjukkan bagaimana multiplexer,
seperti yang ada pada Gambar 2.4 dapat
digunakan dengan demultiplexer, seperti
sirkuit yang ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Untuk menjaga saluran digital tetap dari
sumber ke tujuan, perhatikan bahwa input
yang dipilih dari MUX dan DMUX memiliki
sumber yang sama.
Gambar 2.8 Multiplexer ke Demultiplexer
2.3.2 Aplikasi Multiplexer
Multiplexer digunakan untuk berbagai
aplikasi, termasuk pemilihan satu aliran data
dari beberapa pilihan, mengalihkan data
multi-bit dari beberapa saluran kesatu output
banyak-bit, berbagi data pada satu keluaran
dari waktu ke waktu, dan menghasilkan pola
atau bentuk gelombang bit.
12
2.3.3 CMOS Analog Multiplexer / Demultiplexer
Perangkat menarik yang digunakan
dalam beberapa multiplexer integrasi dan
demultiplexer skala menengah CMOS, dan
dalam aplikasi lain, adalah sakelar analog
CMOS, juga disebut gerbang transmisi atau
sakelar bilateral. Perangkat ini memiliki
properti yang memungkinkan sinyal untuk
lewat dalam dua arah, bukan hanya satu,
sehingga memungkinkan baik tegangan dan
arus positif dan negatif untuk lewat. Ia juga
tidak memiliki persyaratan bahwa voltase
memiliki nilai spesifik seperti +5 volt, asalkan
voltase tersebut berada dalam nilai
maksimum dan minimum yang ditentukan.
Properti ini membuat perangkat ini cocok
untuk melewatkan sinyal analog.
Gambar 2.9 Line Drivers
Gambar 2.9 menunjukkan beberapa
simbol, yang menunjukkan pengembangan
konsep gerbang transmisi. Gambar 2.9 (a.
Amplifier) dan gambar 2.9 (b. Gated
amplifier) menunjukkan amplifier yang
13
output dan inputnya jelas ditentukan oleh
arah simbol penguat segitiga. Sinyal memiliki
satu kemungkinan arah aliran. Gambar 2.9 (b.
Gated amplifier) termasuk input gating aktif-
RENDAH, yang dapat menghidupkan dan
mematikan sinyal. Gambar 2.9 (c.
Bidirectional gated amplifier) menunjukkan
dua simbol penguat tumpang tindih arah yang
berlawanan, dengan input gating untuk
mengaktifkan atau menghambat aliran sinyal
dua arah. Sinyal melalui gerbang transmisi
dapat berupa analog atau digital. Sakelar
analog tersedia dalam paket empat sakelar
dengan nomor komponen seperti 4066B
(CMOS standar) atau 74HC4066 (CMOS
kecepatan tinggi). Beberapa chip CMOS MUX
/ DMUX yang tersedia menggunakan sakelar
analog untuk mengirim sinyal ke kedua arah.
Gambar 2.10 4-Channel Analog MUX/DMUX
14
Gambar 2.10 menggambarkan prinsip
desain sebagaimana diterapkan pada MUX /
DMUX 4-channel. Jika empat sinyal akan
multiplexing, mereka terhubung ke input D1,
ke D3. Dekoder, diaktifkan oleh S1, dan S0,
memilih salah satu dari empat sakelar yang
diaktifkan. Gambar 6.44 menunjukkan
saluran 2 aktif (S1S0,, = 10). Karena semua
output switch analog dihubungkan bersama,
setiap saluran yang dipilih terhubung ke Y,
menghasilkan output multiplexing. Untuk
menggunakan sirkuit pada Gambar 2.10
sebagai demultiplexer, input dan output
hanya dibalik. Beberapa perangkat MUX /
DMUX analog dalam CMOS kecepatan tinggi
meliputi: 74HC4051 MUX / DMUX 8-channel,
74HC4052 dual-channel MUX / DMUX, dan
74HC4053 triple 2-channel MUX / DMUX.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan
maka saran yang dapat diberikan oleh penulis
adalah untuk mempermudah kita dalam
mentrasmisikan data, sebaiknya kita menggunakan
metode multiplexer dan demultiplexer karena
kedua metode ini dapat memudahkan kita dalam
mentransmisikan data ke baik ke satu arah maupun
2 arah dengan menyatukan kedua metode ini.
3.2 Kesimpulan
Multiplexing adalah metode pengiriman
beberapa sinyal atau aliran informasi pada media
pada saat yang sama dalam bentuk sinyal tunggal
yang kompleks dan kemudian memulihkan sinyal
yang terpisah di ujung penerima. Fungsi multiplexer
adalah memilih 1 dan N(sumber) data masukan dan
meneruskan data yang dipilih itu kepada suatu
saluran informasi tunggal. Di dalam multiplexer
hanya terdapat satu jalan masuk dan mengeluarkan
data-data yang masuk kepada salah satu dan N
saluran keluar, maka suatu multiplexer sebenamya
melaksanakan proses kebalikan dari demultiplexer.
Demultiplexer adalah suatu sistem yang
menyalurkan sinyal biner (data serial) pada salah
satu dari n (saluran) yang tersedia, Suatu
pendekode dapat diubah menjadi demultiplexer.
Demulltiplexer sering juga disebut DEMUX, fungsi
16
rangkaian demultiplexer merupakan kebalikan dari
fungsi Multiplexer. DEMUX merupakan suatu
rangkaian elektronik yang mempunyai output 2
atau lebih dan hanya memiliki satu input, didalam
DEMUX terdapat rangkaian yang dapat dipilih
outputnya untuk meneruskan data dari inputnya.
Multiplexer dan demultiplexer dapat
digunakan bersama-sama dalam sistem yang
mentransmisikan data dari beberapa saluran digital
sepanjang saluran transmisi tunggal. MUX memilih
data dari beberapa sumber dan mengarahkannya ke
satu output. DMUX menerima satu sumber data dan
mendistribusikannya ke beberapa tujuan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dueck, R., & Reid, K. (2011). DigitalElectronics.Cengage
Learning.
Haryanto, Agus Tri dan Taufiq Lilo Adi Sucipto. 2013.
Sistem Komputer Kelas X Semester 1 SMA/MAK.
Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.
Karris, Steven T. 2009. Networks: Design and
Management. Orchard Publications.
18
LAMPIRAN
I. Tentang Sumber
II. Tentang Kampus
Kampus : STMIK Primaka
Website : https://www.primakara.ac.id/
Instagram : stmik_primakara

More Related Content

What's hot

BAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFER
BAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFERBAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFER
BAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFERRicko SkyWriter
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritsaid zulhelmi
 
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)Melina Krisnawati
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLShofura Kamal
 
Desain arsitektur
Desain arsitekturDesain arsitektur
Desain arsitekturqwiew
 
Artikel shift register
Artikel shift registerArtikel shift register
Artikel shift registerjulianiputri1
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)rizki adam kurniawan
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Latihan soal struktur data
Latihan soal struktur dataLatihan soal struktur data
Latihan soal struktur data
 
BAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFER
BAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFERBAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFER
BAB 4 PBO C++ PENGENALAN ACCESS SPECIEFER
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Soal uas struktur data
Soal uas struktur dataSoal uas struktur data
Soal uas struktur data
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskrit
 
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
 
Desain arsitektur
Desain arsitekturDesain arsitektur
Desain arsitektur
 
Artikel shift register
Artikel shift registerArtikel shift register
Artikel shift register
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
Memory
MemoryMemory
Memory
 
CNF
CNFCNF
CNF
 
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Kompilasi13 ka p
Kompilasi13 ka pKompilasi13 ka p
Kompilasi13 ka p
 
1 modul 1
1 modul 11 modul 1
1 modul 1
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 

Similar to MAKALAH PENGANTAR SISTEM DIGITAL “Implementasi atau Peranan Multiplexer dan Demultiplexer dalam Industri Teknologi”

Pengantar telematika
Pengantar telematikaPengantar telematika
Pengantar telematikabangzafran
 
Teori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi dataTeori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi datakhoerul umam
 
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdfJKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdfFebyTrinita1
 
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedungOperator Warnet Vast Raha
 
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedungSeptian Muna Barakati
 
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Business Opportunity
 
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACERRANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACERlissacahaya27
 
Tugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputer
Tugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputerTugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputer
Tugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputerAsep Jaenudin
 
Makalah jaringan-komputer12
Makalah jaringan-komputer12Makalah jaringan-komputer12
Makalah jaringan-komputer12M.Budi Hartanto
 
SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...
SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...
SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...Indri Novika Sari
 
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docx
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docxRANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docx
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docxhizkiandun17
 
Makalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaMakalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaSyafi'i Elfakhrie
 
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...putrasedana03
 
Lesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.ppt
Lesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.pptLesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.ppt
Lesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.pptAlTechnology
 
Jawaban uas (repaired)
Jawaban uas (repaired)Jawaban uas (repaired)
Jawaban uas (repaired)Luthfi Prayoga
 
Sistem komunikasi data
Sistem komunikasi dataSistem komunikasi data
Sistem komunikasi datadodolbetawi
 
SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...
SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...
SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...Afifah Luthfiah
 

Similar to MAKALAH PENGANTAR SISTEM DIGITAL “Implementasi atau Peranan Multiplexer dan Demultiplexer dalam Industri Teknologi” (20)

Pengantar telematika
Pengantar telematikaPengantar telematika
Pengantar telematika
 
Teori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi dataTeori dasar komunikasi data
Teori dasar komunikasi data
 
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdfJKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
 
Pertemuan ke 1upload buat sumbernya
Pertemuan ke 1upload buat sumbernyaPertemuan ke 1upload buat sumbernya
Pertemuan ke 1upload buat sumbernya
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
 
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
 
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
 
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACERRANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI PT PACAR SELINGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER
 
Tugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputer
Tugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputerTugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputer
Tugas Mandiri arsitektur dan organisasi komputer
 
Makalah jaringan-komputer12
Makalah jaringan-komputer12Makalah jaringan-komputer12
Makalah jaringan-komputer12
 
SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...
SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...
SIM-13, Indri Novika Sari, Hapzi Ali, Sistem Jaringan yang ada di Kampus Sert...
 
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docx
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docxRANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docx
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP TELAT DUA HARI.docx
 
Makalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaMakalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatika
 
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...
RANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DI SMP MAJU TERUS MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER...
 
Lesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.ppt
Lesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.pptLesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.ppt
Lesson 12 - CSCW & Ubiquitos Computing Terseleksi.ppt
 
Jawaban uas (repaired)
Jawaban uas (repaired)Jawaban uas (repaired)
Jawaban uas (repaired)
 
Sistem komunikasi data
Sistem komunikasi dataSistem komunikasi data
Sistem komunikasi data
 
SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...
SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...
SIM 13, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, TELECOMMUNICATION INTERNET DAN WIRELESS T...
 
Makalah Jaringan Komputer
Makalah Jaringan KomputerMakalah Jaringan Komputer
Makalah Jaringan Komputer
 

MAKALAH PENGANTAR SISTEM DIGITAL “Implementasi atau Peranan Multiplexer dan Demultiplexer dalam Industri Teknologi”

  • 1. MAKALAH PENGANTAR SISTEM DIGITAL “Implementasi atau Peranan Multiplexer dan Demultiplexer dalam Industri Teknologi” Kelompok 5 Anggota: 1. Ni Kadek DeviParamita (1901010014) 2. Ahmad Bachtiar (1901010030) 3. Ardian Nugraha Harisma S. (1901010036) 4. Ni Kadek Sinta Febriani (1901010037) 5. Ni Putu Widiari (1901010044) Sistem Informasi (SI) STMIK PRIMAKARA DENPASAR 2020
  • 2. ii ABSTRAK Penulisan makalah ini bertujuan untuk memaparkan penjelasan mengenai contoh implementasi atau peranan multiplexer dan demultiplexer terhadap industri teknologi. Adapun latar belakang dibuatnya makalah ini adalah karena sulitnya untuk mencari dan mengakses materi mengenai multiplexer dan demultiplexer dalam bentuk Bahasa Indonesia. Adapun metode yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah dengan mengumpulkan data-data yang bersumber dari e-book berbahasa Indonesia maupun berbahasa Asing. Pada makalah ini lebih membahas tentang multiplexer dan demultiplexer itu sendiri, apa yang membedakan antara multiplexer dan demultiplexer. Selain itu, pokok dari bahasan makalah ini yaitu, implementasi atau peranan multiplexer dan demultiplexer dalam industri teknologi berupa sistem, aplikasi dan CMOS analog. Kata kunci: multiplexer, demultiplexer, peranan, implementasi, teknologi
  • 3. iii ABSTRACT This paper is to explain the example of the implementation or role of multiplexers and demultiplexers in the technology industry. The background of this paper is that it is difficultto find and access material about multiplexers and demultiplexers in Indonesian. The method we use in compiling this paper is to collect data sourced from e-books in Indonesian and foreign languages. This paper discusses more about multiplexers and demultiplexers themselves, what distinguishes between multiplexers and demultiplexers. In addition, the subject of this paper is the implementation or role of multiplexers and demultiplexers in the technology industry in the formof analog systems, applications and CMOS. Keywords: multiplexer, demultiplexer, role, implementation, technology
  • 4. iv DAFTAR ISI HALAMANJUDUL ABSTRAK................................................................................... ii ABSTRACT................................................................................. iii DAFTARISI................................................................................ iv DAFTARGAMBAR................................................................. vi DAFTARTABEL...................................................................... vii KATAPENGANTAR............................................................... viii BABI PENDAHULUAN......................................................... 1 1.1 Latar Belakang..................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.............................................. 2 1.3 Tujuan Pembahasan.......................................... 2 BABII PEMBAHASAN.......................................................... 3 2.1 Pengertian............................................................. 3 2.1.1 Multiplexer............................................... 3 2.1.2 Demultiplexer.......................................... 5 2.2 Perbedaan Multiplexer dan Demultiplexer...................................................... 6 2.2.1. Multiplexer............................................... 6 2.2.2. Demultiplexer.......................................... 8 2.3 Implementasi Multiplexer dan Demultiplexer dalam Industri Teknologi............................................................... 10 2.3.1 Multiplexer / Sistem Demultiplexer.......................................... 10 2.3.2 Aplikasi Multiplexer............................. 11 2.3.3 CMOS Analog Multiplexer / Demultiplexer.......................................... 12 BABIII PENUTUP................................................................... 15
  • 5. v 3.1 Saran........................................................................ 15 3.2 Kesimpulan............................................................ 15 DAFTARPUSTAKA ............................................................... 17 LAMPIRAN................................................................................. 18
  • 6. vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Multiplexer......................................................... 4 Gambar 2.2 Demultiplexer................................................... 5 Gambar 2.3 Contoh Demultiplexer................................... 6 Gambar 2.4 Multiplexer 4-to-1........................................... 7 Gambar 2.5 Demultiplexer 4-Bit........................................ 8 Gambar 2.6 Dekoder 4-output............................................ 9 Gambar 2.7 Perangkat yang sama digunakan sebagai decoder dan multiplexer............. 10 Gambar 2.8 Multiplexer ke Demultiplexer.................... 11 Gambar 2.9 Line Drivers....................................................... 12 Gambar 2.10 4-Channel Analog MUX/DMUX.............. 13
  • 7. vii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Demultiplexer................... 6 Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Multiplexer......................... 7
  • 8. viii KATA PENGANTAR Dengan puji syukur penulis dan tim panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia- Nya penulis serta tim dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan pembaca tentang multiplexer dan demultiplexer. Makalah ini berisi beberapa informasi tentang penjelasan multiplexer dan demultiplexer itu sendiri, perbedaan serta implementasi atau peranan multiplexer dan demultiplexer dalam indutri. Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan dapat membantu memberi informasi lebih banyak mengenai multiplexer dan demultiplexer. Penulis dan tim sendiri menyadari bahwa karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun sangat kami perlukan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis dan tim sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan memberkati umat-Nya. Denpasar, Mei 2020 Penulis dan Tim
  • 9. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara bertahap, zaman berubah seiring berjalannya waktu.Sehingga banyaknya perubahan mengenai perkembangan teknologi. Salah satunya perkembangan jaringan komputer yang berkembang sangat pesat. Sehingga semakin banyaknya alat-alat yang diperlukan untuk mempermudah sebuah proses. Namun, semakin banyaknya alat-alat yang dibutuhkan, maka semakin banyak pula kabel atau penghubung yang diperlukan. Sehingga dalam dunia jaringan komputer sangat membutuhkan sebuah multiplexer. Multiplexer adalah istilah yang digunakan untuk menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Salah satu tujuan dari multiplexer adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama. Setelah diproses oleh multiplexer, sinyal tersebut dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan demultiplexer. Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data digital dan mendistribusikan input ke beberapa output. Maka dari itu, pada makalah ini membahas mengenai multiplexer dan demultiplexer.
  • 10. 2 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Apa pengertian dari multiplexer dan demultiplexer? 1.2.2 Apa yang membedakan multiplexer dan demultiplexer? 1.2.3 Bagaimana Implementasi atau peranan multiplexer dan demultiplexer dalam Industri? 1.3 Tujuan Pembahasan Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan dari makalah ini dapat dituliskan sebagai berikut: 1.3.1 Untuk lebih mengenalkan kepada pembaca mengenai multiplexer dan demultiplexer. 1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan dari multiplexer dan demultiplexer. 1.3.3 Untuk memperkenalkan peranan multiplexer dan demultiplexer di dalam kehidupan manusia.
  • 11. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian 2.1.1 Multiplexer Menurut Steven T. Karris (2009:31), “Multiplexing adalah metode pengiriman beberapa sinyal atau aliran informasi pada media pada saat yang sama dalam bentuk sinyal tunggal yang kompleks dan kemudian memulihkan sinyal yang terpisah di ujung penerima”. Sinyal analog umumnya digandakan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM), di mana bandwidth pembawa dibagi menjadi sub- saluran dengan lebar frekuensi yang berbeda, masing-masing membawa sinyal pada saat yang sama secara paralel. Televisi kabel adalah contoh dari FDM. Sinyal digital biasanya multiplexing menggunakan Time Division Multiplexing (TDM), di mana beberapa sinyal dibawa melalui saluran yang sama dalam slot waktu bergantian. Jika input bergiliran menggunakan saluran output (Time Division Multiplexing) maka bandwidth output tidak boleh lebih besar dari bandwidth maksimum input apa pun. Jika banyak input akan aktif secara bersamaan maka bandwidth output harus setidaknya sama besar dengan total
  • 12. 4 bandwidth dari semua input aktif secara bersamaan. Dalam hal ini multiplexer juga dikenal sebagai konsentrator. Fungsi multiplexer adalah memilih 1 dan N (sumber) data masukan dan meneruskan data yang dipilih itu kepada suatu saluran informasi tunggal. Di dalam multiplexer hanyaterdapat satu jalan masuk dan mengeluarkan data-data yang masuk kepada salah satu dan N saluran keluar, maka suatu multiplexer sebenamya melaksanakan proses kebalikan dari demultiplexer. Gambar berikut merupakan suatu multiplexer 4 ke 1 saluran. Perhatikan bahwa konfigurasi pendekodean yang sama digunakan, baik dalam multiplexer maupun dalam demultiplexer. Gambar 2.1 Multiplexer
  • 13. 5 2.1.2 Demultiplexer Demultiplexer adalah suatu sistem yang menyalurkan sinyal biner (data serial) pada salah satu dari n (saluran) yang tersedia, Suatu pendekode dapat diubah menjadi demultiplexer seperti gambar di bawah ini: Gambar 2.2 Demultiplexer Demultiplexer sering juga disebut DEMUX, fungsi rangkaian demultiplexer merupakan kebalikan dari fungsi Multiplexer. DEMUX merupakan suatu rangkaian elektronik yang mempunyai output 2 atau lebih dan hanya memiliki satu input, didalam DEMUX terdapat rangkaian yang dapat dipilih outputnya untuk meneruskan data dari inputnya. Seperti gambar dibawah ini:
  • 14. 6 Gambar 2.3 Contoh Demultiplexer Implementasi tersebut sebagai rangkaan pemilih output, sehingga apabila pemilih berlogika 1 maka I1 akan menjadi output dari demultiplexer , tetapi bila pemilih berlogika 0 maka I0 menjadi input dan meneruskan data ke outputnya. Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Demultiplexer AB 0 1 Y0=A+B 0 Y0 Y1 Y1=A+B 1 Y2 Y3 Y2=A+B 2.2 PerbedaanMultiplexerdanDemultiplexer 2.2.1 Multiplexer Muitiplexer (disingkat MUX) adalah perangkat untuk mengalihkan satu dari beberapa sinyal digital ke output, di bawah kendali input biner lainnya. Input yang akan diaktifkan disebut input data; yang menentukan sinyal mana yang diarahkan. Gambar di 2.4 menunjukkan sirkuit logika untuk multiplexer 4-ke-1 dengan
  • 15. 7 input data berlabel D0 ke D1 dan input terpilih berlabel S0 dan S1. Dengan memeriksa rangkaian, kita dapat melihat bahwa 4 ke-1 MUX dijelaskan oleh persamaan Boolean berikut: Gambar 2.4 Multiplexer 4-to-1 Untuk kombinasi apa pun yang diberikan S1, S0, hanya empat syarat produk yang akan diaktifkan. Sebagai contoh, ketika S1, S0= 10, persamaannya melonjak menjadi: Persamaan MUX dapat diuraikan oleh tabel kebenaran kita dalam Table 2.1. Subskrip dari input data yang dipilih adalah desimal equivalent dari kombinasi biner S1, S0. X = D0S1S0 + D1S1S0 + D2S1S0 + D3S1S0 F = (D0. 0) + (D1. 0) + (D2. 0) + (D3. 0) = D2
  • 16. 8 Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Multiplexer S1 S0 X 0 0 D0 0 1 D1 1 0 D2 1 1 D3 2.2.2 Demultiplexer Gambar 2.5 Demultiplexer 4-Bit Demultiplexer melakukan fungsi kebalikan dari multiplexer. Multiplexer (MUX)mengarahkan salah satu dari beberapa sinyal input ke output tunggal; demultiplexer (DMUX)mengarahkan sinyal input tunggal ke salah satu dari beberapa output. Dalam kedua kasus, input atau output yang dipilih dipilih oleh keadaan decoder internal. Gambar 2.5 menunjukkan rangkaian logika untuk
  • 17. 9 demultiplexer 1-ke-4. Bandingkan ini dengan Gambar 2.6, dekoder 4-output. Gambar 2.6 Dekoder 4-output Sirkuit ini sama kecuali bahwa input aktif-RENDAH diaktifkan telah diubah menjadi input data-TINGGI aktif. Rangkaian pada Gambar 2.5 masih bisa digunakan sebagai decoder, kecuali bahwa input yang memungkinkannya akan aktif-TINGGI. Setiap gerbang AND di demultiplexer memungkinkan atau menghambat output sinyal sesuai dengan keadaan input yang dipilih, sehingga mengarahkan data ke salah satu jalur output. Misalnya, S1S0, = 10 mengarahkan data digital ke Y, karena 10 (biner) adalah 2 dalam desimal. Gambar 2.7
  • 18. 10 mengilustrasikan penggunaan perangkat tunggal sebagai dekoder atau demultiplexer. Pada Gambar 2.7 (a. decoder), input D terikat TINGGI. Ketika sebuah output dipilih oleh S1, dan S0, ia menjadi TINGGI, bertindak sebagai decoder dengan output aktif-HIGH. Pada Gambar 2.7 (b. Demultiplexer), D bertindak sebagai input data demultiplexer. Data diarahkan ke output yang dipilih oleh S1 dan S0. Gambar 2.7 Perangkat yang sama digunakan sebagai decoder dan multiplexer 2.3 Implementasi MultiplexerdanDemultiplexer dalamIndustri Teknologi 2.3.1 Multiplexer / SistemDemultiplexer Multiplexer dan demultiplexer dapat digunakan bersama-sama dalam sistem yang mentransmisikan data dari beberapa saluran digital sepanjang saluran transmisi tunggal. MUX memilih data dari beberapa sumber dan mengarahkannya ke satu output. DMUX menerima satu sumber data dan mendistribusikannya ke beberapa tujuan. Ini digunakan untuk menghemat perangkat keras
  • 19. 11 koneksi antara bagian pemancar dan penerima sistem komunikasi digital. Gambar 2.8 menunjukkan bagaimana multiplexer, seperti yang ada pada Gambar 2.4 dapat digunakan dengan demultiplexer, seperti sirkuit yang ditunjukkan pada Gambar 2.5. Untuk menjaga saluran digital tetap dari sumber ke tujuan, perhatikan bahwa input yang dipilih dari MUX dan DMUX memiliki sumber yang sama. Gambar 2.8 Multiplexer ke Demultiplexer 2.3.2 Aplikasi Multiplexer Multiplexer digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pemilihan satu aliran data dari beberapa pilihan, mengalihkan data multi-bit dari beberapa saluran kesatu output banyak-bit, berbagi data pada satu keluaran dari waktu ke waktu, dan menghasilkan pola atau bentuk gelombang bit.
  • 20. 12 2.3.3 CMOS Analog Multiplexer / Demultiplexer Perangkat menarik yang digunakan dalam beberapa multiplexer integrasi dan demultiplexer skala menengah CMOS, dan dalam aplikasi lain, adalah sakelar analog CMOS, juga disebut gerbang transmisi atau sakelar bilateral. Perangkat ini memiliki properti yang memungkinkan sinyal untuk lewat dalam dua arah, bukan hanya satu, sehingga memungkinkan baik tegangan dan arus positif dan negatif untuk lewat. Ia juga tidak memiliki persyaratan bahwa voltase memiliki nilai spesifik seperti +5 volt, asalkan voltase tersebut berada dalam nilai maksimum dan minimum yang ditentukan. Properti ini membuat perangkat ini cocok untuk melewatkan sinyal analog. Gambar 2.9 Line Drivers Gambar 2.9 menunjukkan beberapa simbol, yang menunjukkan pengembangan konsep gerbang transmisi. Gambar 2.9 (a. Amplifier) dan gambar 2.9 (b. Gated amplifier) menunjukkan amplifier yang
  • 21. 13 output dan inputnya jelas ditentukan oleh arah simbol penguat segitiga. Sinyal memiliki satu kemungkinan arah aliran. Gambar 2.9 (b. Gated amplifier) termasuk input gating aktif- RENDAH, yang dapat menghidupkan dan mematikan sinyal. Gambar 2.9 (c. Bidirectional gated amplifier) menunjukkan dua simbol penguat tumpang tindih arah yang berlawanan, dengan input gating untuk mengaktifkan atau menghambat aliran sinyal dua arah. Sinyal melalui gerbang transmisi dapat berupa analog atau digital. Sakelar analog tersedia dalam paket empat sakelar dengan nomor komponen seperti 4066B (CMOS standar) atau 74HC4066 (CMOS kecepatan tinggi). Beberapa chip CMOS MUX / DMUX yang tersedia menggunakan sakelar analog untuk mengirim sinyal ke kedua arah. Gambar 2.10 4-Channel Analog MUX/DMUX
  • 22. 14 Gambar 2.10 menggambarkan prinsip desain sebagaimana diterapkan pada MUX / DMUX 4-channel. Jika empat sinyal akan multiplexing, mereka terhubung ke input D1, ke D3. Dekoder, diaktifkan oleh S1, dan S0, memilih salah satu dari empat sakelar yang diaktifkan. Gambar 6.44 menunjukkan saluran 2 aktif (S1S0,, = 10). Karena semua output switch analog dihubungkan bersama, setiap saluran yang dipilih terhubung ke Y, menghasilkan output multiplexing. Untuk menggunakan sirkuit pada Gambar 2.10 sebagai demultiplexer, input dan output hanya dibalik. Beberapa perangkat MUX / DMUX analog dalam CMOS kecepatan tinggi meliputi: 74HC4051 MUX / DMUX 8-channel, 74HC4052 dual-channel MUX / DMUX, dan 74HC4053 triple 2-channel MUX / DMUX.
  • 23. 15 BAB III PENUTUP 3.1 Saran Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah untuk mempermudah kita dalam mentrasmisikan data, sebaiknya kita menggunakan metode multiplexer dan demultiplexer karena kedua metode ini dapat memudahkan kita dalam mentransmisikan data ke baik ke satu arah maupun 2 arah dengan menyatukan kedua metode ini. 3.2 Kesimpulan Multiplexing adalah metode pengiriman beberapa sinyal atau aliran informasi pada media pada saat yang sama dalam bentuk sinyal tunggal yang kompleks dan kemudian memulihkan sinyal yang terpisah di ujung penerima. Fungsi multiplexer adalah memilih 1 dan N(sumber) data masukan dan meneruskan data yang dipilih itu kepada suatu saluran informasi tunggal. Di dalam multiplexer hanya terdapat satu jalan masuk dan mengeluarkan data-data yang masuk kepada salah satu dan N saluran keluar, maka suatu multiplexer sebenamya melaksanakan proses kebalikan dari demultiplexer. Demultiplexer adalah suatu sistem yang menyalurkan sinyal biner (data serial) pada salah satu dari n (saluran) yang tersedia, Suatu pendekode dapat diubah menjadi demultiplexer. Demulltiplexer sering juga disebut DEMUX, fungsi
  • 24. 16 rangkaian demultiplexer merupakan kebalikan dari fungsi Multiplexer. DEMUX merupakan suatu rangkaian elektronik yang mempunyai output 2 atau lebih dan hanya memiliki satu input, didalam DEMUX terdapat rangkaian yang dapat dipilih outputnya untuk meneruskan data dari inputnya. Multiplexer dan demultiplexer dapat digunakan bersama-sama dalam sistem yang mentransmisikan data dari beberapa saluran digital sepanjang saluran transmisi tunggal. MUX memilih data dari beberapa sumber dan mengarahkannya ke satu output. DMUX menerima satu sumber data dan mendistribusikannya ke beberapa tujuan.
  • 25. 17 DAFTAR PUSTAKA Dueck, R., & Reid, K. (2011). DigitalElectronics.Cengage Learning. Haryanto, Agus Tri dan Taufiq Lilo Adi Sucipto. 2013. Sistem Komputer Kelas X Semester 1 SMA/MAK. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Karris, Steven T. 2009. Networks: Design and Management. Orchard Publications.
  • 26. 18 LAMPIRAN I. Tentang Sumber II. Tentang Kampus Kampus : STMIK Primaka Website : https://www.primakara.ac.id/ Instagram : stmik_primakara