1. 1
BAB III
METODOLOGI
3.1 METODE PENGUMPULAN DATA
Adapun metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan
informasi ini terdiri atas tiga (3) cara, yaitu :
a. Metode Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan dan peninjauan secara
langsung terhadap sistem informasi kepariwisataan yang berjalan
di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
b. Metode Interview
Yaitu dengan cara melakukan wawancara secara langsung ke
Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
c. Metode Studi Pustaka
Yaitu dengan menggunakan landasan teori dari buku-buku,
makalah-makalah yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas. Selain itu juga penulis melakukan serangkaian jelajah
internet dengan memasuki situs-situs (Web) untuk mengambil
(Download) materi-materi yang dibutuhkan.
3.2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Pada penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode SDLC (system
development life cycle) atau yang biasa disebut siklus hidup pengembang
sistem.
Secara umum fase-fase dari siklus hidup pengembangan sistem
informasi dapat dikelompokkan menjadi 4 fase besar seperti yang
2. 2
diilustrasikan pada gambar 3.1 berikut :
• Perencanaan
• Analisa
• Design
• Implementasi
Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Selain empat fase besar, pada siklus hidup pengembangan sistem juga
terdapat fase pengujian sistem dan fase perawatan dan pengembangan
sistem. Tetapi dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya menerapkan
sampai dengan fase pengujian sistem (testing).
3. 3
Perencanaan sistem
fase perencanaan ini bertujuan untuk menentukan dan
mendefinisikan sistem informasi apa yang akan dikembangkan sehingga
dapat memberikan keuntungan dan nilai lebih bagi kegiatan bisnis secara
keseluruhan.
pada tahap ini penulis mengumpulkan beberapa perangkat lunak
dan perangkat keras yang akan digunakan untuk membuat pengembangan
sistem informasi kepariwisataan berbasis web.
Analisis sistem
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahapan analisa sistem ini merupakan tahapan yang sangat kritis
dan penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan
pada tahap berikutnya. Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap informasi
tempat wisata yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang ada
pada saat ini lalu mengajukan sistem yang baru.
Langkah-langkah dasar yang harus dilaksanakan oleh analis sistem, yaitu :
1) Mengidentifikasi masalah.
1) Memahami sistem dan membuat batasan sistem.
2) Membuat solusi alternatif-alternatif yang mungkin, untuk
memodifikasi atau mengubah sistem agar sasaran tercapai.
3) Pilih dari satu alternatif yang telah diidentifikasi pada
tahap sebelumnya.
4) Implikasi alternatif yang dipilih.
5) Jika mungkin, evaluasi masalah dari perubahan yang kita
buat dalam sistem.
4. 4
Rancangan Sistem
Alternatif yang dipilih dalam langkah analisa sistem merupakan
dasar bagi rancangan sistem. Rancangan sistem menentukan bagaimana
suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.
Perencanaan sistem ditujukan untuk menghilangkan kekurangan dan
meningkatkan kelebihan sistem yang sedang berjalan.
Implementasi sistem
Tahap ini disebut sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau
coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil
rancangan kedalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh
mesin (komputer).
Tahapan dari implementasi sistem adalah :
1. Membangun dan menguji jaringan beserta databasenya.
2. Membangun dan menguji program.
3. Instalasi dan pengujian sistem yang baru.
4. Penyerahan sistem yang telah dibuat.
Pengujian system (testing)
Setelah perangkat lunak (atau komponen-komponen) selesai
diimplementasikan, pengujian dapat segera dimulai.
Perawatan dan Pengembangan Sistem
(Maintenance)
Diperlukan adanya kegiatan tambahan setelah sistem yang baru
dijalankan, seperti merawat dan menjaga agar sistem dapat berjalan sesuai
apa yang akan dikehendaki. Juga perlu diperhatikan akibat adanya
kebijaksanaan yang baru yaitu perubahan-perubahan prosedur. Agar
sistem tetap berjalan sesuai dengan fungsi sehingga pengembangan sistem
sangatlah diperlukan.
5. 5
3.3 PERANGKAT PENELITIAN
Perangkat penelitian yang digunakan terdiri dari:
3.3.1 Hardware
Adapun hardware komputer yang digunakan penulis untuk
membangun sistem pendukung keputusan berbasis web adalah sebagai
berikut:
Prosesor intel PIV 2.13 GHz,
RAM 256 MB
Harddisk 40 Gbyte,
Mouse
Keyboard
Monitor
Scanner
DVD ROM
Printer
3.3.2 Software
Sedangkan kebutuhan software untuk membangun sistem
pendukung keputusan berbasis web yang penulis gunakan adalah:
Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional SP2
Microsoft Office 2007
Macromedia Dreamweaver 8.0
Photoshop
PHP
Database Mysql
6. 6
3.4 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penulis melakukan penelitian pada bulan Juli hingga bulan September
2008 di Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
terletak di Jl. Tgk. Chik Kuta Karang No. 3, Banda Aceh.
3.4.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata NAD
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Nanggroe Aceh Darussalam