7. • The Map is Not The Territory
• Everyone Lives in Their Own Unique Model of The World
• Experience Has a Structure
• Life, Mind and Body Are One System
• The Meaning of a Communication is The Response You Get
• You Cannot not Communicate
• Underlying Every Behavior is a Positive Intention
• People Make The Best Choices Available To Them
• There’s No Such Thing As Failure Only Feedback
• If What You Are Doing isn’t Working, Do Something Else
• We Have The Resources Within Us To Achieve What We Want
• If One Person Can Do Something, Anyone Can Learn To Do It
• People Work Perfectly
• If Any System The Person With The Most Flexibility Will Control The System
• Choice is Better Than No Choice
32. Apakah Meta Program itu ?
Suatu sistem yang digunakan dalam pikiran
dan tubuh untuk melakukan input dan
memproses informasi. Sistem ini beroperasi di
level “meta” terhadap pikiran, sehingga program
tsb berfungsi sebagai filter bila orang akan
mempersepsi, memperhatikan hal-hal yang
diangap penting, serta memasukkan dan
memproses stimulus
33. • APPROACH TO PROBLEM
Mendekati = Termotivasi untuk mencapai tujuan,
mendekati hal-hal yang diinginkan
Menjauhi = Termotivasi untuk menghindari
masalah, menjauhi hal-hal yang
tidak diinginkan
Filter :
“Apa yang Anda inginkan dari sebuah …………?”
“Mengapa hal tsb penting bagi Anda ?”
34. • LOCUS OF CONTROL
(Dimana orang menemukan motivasi ?)
Internal = Termotivasi untuk memutuskan
berdasarkan standart di dalam
dirinya
External = Termotivasi bila ada respon dari
orang lain
Filter :
“Bagaimana Anda tahu bahwa Anda sudah
melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dalam
(konteks) ?”
35. • APPROACH TO PROBLEM SOLVING
Opsional = Termotivasi untuk mengembangkan
dan menciptakan sistem serta
prosedur. Kesulitan untuk mengikuti
keseluruhan prosedur
Prosedural = Termotivasi untuk mengikuti cara-
cara yg sudah terbukti. Bingung bila
tdk ada prosedur yg harus dijalankan
Filter :
“Mengapa anda memilih (konteks) yg sekarang ini ?”
36. • MODE OF COMPARISON
Persamaan = Mereka termotivasi untuk tetap
tinggal pada situasi yang sama
Persamaan dengan kekecualian = Mereka
termotivasti untuk berubah seiring
dengan perubahan waktu
Perbedaan = Mereka termotivasi untuk berubah
secara drastis dan cepat
Filter :
“Apa hubungan antara (konteks) hari ini dengan
(Sekian tahun/bulan) yang lalu ?”
37. • MOTIVATIONAL LEVEL
Proaktif = Termotivasi untuk bertindak segera.
Bertindak dulu baru berpikir
Reaktif = Termotivasi untuk menunggu,
menganalisis, mempertimbangkan
dan bereaksi. Berpikir dulu baru
bertindak
Filter :
“Bagaimana cara Anda mengambil keputusan ?”
38. • CHUNK SIZE
Spesifik = Orang spesifik cocok dengan bagian-
bagian kecil dari informasi dan memiliki
keterbatasan untuk memandang secara
keseluruhan. Mereka sangat efektif
untuk menangani hal-hal detail
General = Orang general lebih suka untuk bekerja
dgn sebuah pengamatan keseluruhan /
tinjauan luas. Mereka akan menjadi
terganggu jika dipaksa untuk menangani
hal detail dalam sebuah periode yg lama
Filter :
“Saat menyiapkan pekerjaan Anda, apa yg muncul dalam
benak anda?”
41. Menggunakan jenis ini, kita memindahkan suatu hal
atau kejadian dalam konteks ruang/waktu yang
berbeda sehingga memunculkan makna baru yang
lebih positif.
CONTEXT REFRAMING (MENGUBAH KONTEKS)
Tubuh saya terlalu tinggi
Dalam konteks apakah tubuh yang tinggi tersebut
menjadi keuntungan ?
“Anak saya terlalu keras kepala”
Wah, tentunya ia tidak akan mudah tergoyahkan
ketika mewujudkan impiannya, bukan ?
42. Berbeda dengan context reframing, pada jenis ini
kita menggali makna lain yang lebih positif dari
suatu hal atau kejadian tanpa memindahkan atau
mengubah kejadiannya
MEANING REFRAMING (MENGUBAH ARTI)
Anak buah saya sulit untuk diajak kerja cepat! Tidak
sabar saya dibuatnya
Apa makna lain yang positif dari anak buah yang sulit
diajak untuk bekerja dengan cepat?
Seketika, kitapun dapat menemukan pertanyaan baru
seperti : bukankah itu berarti mereka mengerjakan
pekerjaan dengan hati-hati ?
43. Kumpulan teknik Frame – Reframing tersebut
seringkali disebut sebagai *Sleight of Mouth Pattern*
atau
*Mind-Lines Pattern* dalam Neuro-Semantic.
Sleight of Mouth Pattterns diciptakan oleh
Robert Dilts sebagai ‘reframe verbal’ untuk
mempengaruhi keyakinan dan mental map
seseorang.
44. Sleight of Mouth Pattterns diciptakan oleh
Robert Dilts sebagai ‘reframe verbal’ untuk
mempengaruhi keyakinan dan mental map
seseorang.
45. Umumnya orang menyatakan keyakinan dengan 2
cara :
• Kompleks Kesetaraan
X = Y, atau X adalah setara dengan Y
“Joni adalah seorang pecundang”
• Cause-Effect
X menyebabkan Y, X hasil di Y
“Cuaca Pancaroba membuat semua orang pada
pilek”
46. Beberapa pola dari Sleight of Mouth Patterns :
• Reality Strategy
• Consequence
• Chunk Down
Mempertanyakan ulang suatu keyakinan
(klarifikasi)
Menegaskan suatu konsekwensi atas suatu
keyakinan
Mempertanyakan lebih spesifik (penjabaran) atas
suatu keyakinan
47. INTENTION
Pola ini memfokuskan pada tujuan / maksud dari
keyakinan yang dimiliki.
Banyak hal yang orang lakukan atau yakini,
sesungguhnya menghancurkan dirinya sendiri.
Alasan mengapa orang tidak mengubahnya adalah
karena yang bersangkutan mendapatkan perolehan
kedua dari tindakan dan keyakinan-keyakinan tsb
48. Saya tidak akan melakukan hal itu, saya bukan tipe
orang seperti itu
• Sangat menyenangkan bahwa Anda membuat
keputusan didasarkan pada bagaimana Anda
melihat diri Anda sebagai pribadi secara utuh
• Wow….luar biasa, baru kali ini saya bertemu
orang yang tidak mau melakukan hal tsb.
Saya perlu sedikit waktu lagi untuk memikirkan hal
ini ?
• Apakah Anda ingin menghambur-hamburkan
lebih banyak waktu dan kehilangan kesempatan
terus ?
49. REDEFINE
Ketika seseorang yakin bahwa A = B atau A
menyebabkan B, katakan dalam realitas bahwa bisa
saja A = C atau A menyebabkan C
“Produk Anda terlalu mahal” (A = B)
• Bukannya produk ini yang mahal. Ini karena
produk kami kualitasnya sangat berbeda
50. CONSEQUENCE
Dengan Sleight of Mouth ini kita menyampaikan
konsekuensi atas sebuah keyakinan.
“Semua Pria brengsek”
• Ayah anda seorang pria bukan ?
• Waduh…..yang berdiri didepan anda seorang
pria lho.
51. CHUNK DOWN
Anda bisa menjabarkan kebawah dengan
menggunakan penyamarataan (generalisasi) atau
menanyakan penjabaran secara lebih detail
“Saya tidak mungkin mampu membelinya”
• Apakah seumur hidupmu tidak akan mampu
membelinya ?
52. CHUNK UP
• Menjabarkan lebih luas atas belief yang terjadi.
• Anda dapat menjabarkan keatas dengan cara
mengajukan sebuah pertanyaan tentang keyakinan
yang lebih tinggi atau struktur yang mengendalikan
keyakinan tsb.
• Ketika anda mengajukan pertanyaan, ini
mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang lebih
besar ketimbang keyakinan itu sendiri.
53. “Saya harus berbicara dengan istri saya dulu
sebelum membeli produk Anda”
• Apa kepentingannya / keuntungannya ?
Saya ingin dapat respek dari istri saya
• Dan jika sebuah keputusan baik seperti
keputusan membeli produk ini benar-benar
membuat respek itu berbalas di kemudian hari,
tidakkah Anda akan membelinya ?
54. “Saya harus memenangkan perlombaan ini”
• Apa pentingnya memenangkan perlombaan ini ?
“Ini akan membuktikan bahwa saya cukup bagus”
• Anda sudah cukup bagus, tak peduli Anda menang
atau kalah
55. ANALOGY
• Pada saat Anda menggunakan sebuah analogy,
pada dasarnya Anda sedang menciptakan sebuah
kisah
• Anda juga dapat mengutip seseorang yang dekat
dengan Anda / tokoh yang dikagumi / seseorang
dari sebuah peradaban
56. “Saya pikir saya tidak mampu melakukannya”
• Kitab suci mengatakan bahwa kalau Anda yakin
dengan sepotong biji kacang (sesawi) maka Anda
dapat memindahkan gunung. Apakah Keyakinan
Anda lebih kecil dari dari biji kacang (sesawi) ?
“Saya tidak mampu untuk jadi trainer”
• ………………………………..
57. CHANGE FRAME SIZE
• Menyampaikan perspektif lain (kondisi, waktu,
item lain, dll.).
“Saya tidak bisa membeli busana ini”
• Ya, tapi Anda bisa membeli busana yang ini
(menunjukkan busana lainnya)
“Saya tidak suka mempelajari NLP”
• ………………………………….
58. ANOTHER OUTCOME
• Menawarkan tujuan lain dari suatu keyakinan
• Pada saat Anda menggunakan pola ini, Anda
sesungguhnya sedang mengganggu seseorang dari
tujuan awal ke tujuan lainnya
• Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan : “Apakah X
itu benar bukanlah isu yang sebenarnya, namun
lebih pada ……….”
• “Bukannya X yang menjadi isu sesungguhnya,
namun lebih pada ………….”
59. “Ini terlalu mahal”
• Apakah ini terlalu mahal atau tidak bukanlah isi
yang sebenarnya, namun lebih pada apakah
Anda puas di masa datang dengan pembelian
produk ini
“Pelatihan NLP-nya mahal, masak 12.5 juta ?”
• ……………………………..
60. MODEL OF THE WORLD
• Dengan pola ini, Anda menanyakan pada
seseorang apakah keyakinannya benar untuk
setiap model dunia orang, atau apakah model
dunianya selalu benar
“Kalau ini memang bagus, mengapa saya tidak
mendengar sebelumnya”
• Apakah ini selalu benar bahwa Anda haruslah
sudah mendengar tentang hal-hal tersebut
sebelum anda memutuskan bahwa hal tsb bagus ?
61. REALITY STRATEGI
• Mengklarifikasi secara nyata atas sebuah
keyakinan
• Dengan SoM ini, pada dasarnya Anda mengajukan
pertanyaan bagaimana mereka tahu bahwa
sebuah keyakinan itu benar
“Kesemua hal-hal ini terlalu sia-sia buat saya”
• Bagaimana Anda tahu hal itu ? Bukankah Anda
telah belajar banyak selama ini, lalu apakah
semuanya menjadi sia-sia ?
62. COUNTER EXAMPLE
• Anda mengenalkan sebuah contoh yang berlawan
dengan keyakinan yang diutarakan seseorang
“Saya benci pada jaket jelek ini”
• Anda akan menyukainya ketika berada dalam suhu
dibawah 20 derajat celcius
63. HIEARCHY OF CRITERIA
• Untuk menggunakan SoM ini, pertama-tama Anda
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengenali kriteria (nilai-nilai) dibalik keyakinan
seseorang
• Dua diantara pertanyaan yang paling ampuh
adalah “ “apa contoh dari hal ini” atau “apanya
yang penting dari hal ini”
64. “Saya harus bicara dulu dengan bos saya”
• Mengapa itu penting?
“Saya ingin menunjukkan respek pada bos saya”
• Ketika Anda membuat keputusan yang benar,
bukankah Anda akan mendapat respek dari orang-
orang yang berada diatas Anda. (dan membeli
produk ini sekarang adalah keputusan yang tepat)
65. APPLY TO SELF
• Salah satu cara untuk menyatakan keyakinan
adalah dengan pernyataan A = B
• Untuk mengubah keyakinan ini, Anda bisa
menggunakan baik A maupun B untuk
diaplikasikan ke diri sendiri.
“Joni adalah seorang bajingan”
• Joni seorang bajingan ? Dan hanya bajingan yang
bisa mengucapkan kata-kata seperti itu
66. “Joni adalah seorang yang baik hati”
• Anda juga orang yang baik hati untuk meyakini hal
itu
“Cuaca Pancaroba membuat semua orang pada
pilek”
• Emang kamu mau dan senang setiap pancaroba
kamu flu ?
67. META FRAME
• Pola ini digunakan untuk menyerang keyakinan
secara langsung.
“Joni adalah seorang bajingan”
• Bagaimana mungkin untuk yakin bahwa joni
adalah seorang bajingan ?
• Bagaimana Anda bisa yakin bahwa Joni adalah
seorang bajingan