SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Download to read offline
JALAN NAFAS, VENTILASI
JALAN NAFAS, VENTILASI
PARU &
PARU &
PENANGANANNYA
PENANGANANNYA
(
(AIR WAY, BREATHING PROBLEM &
AIR WAY, BREATHING PROBLEM &
MANAGEMENT
MANAGEMENT )
)
YUS RENDRA,Amd.Kep.
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
PADA JALAN NAFAS
PADA JALAN NAFAS
(AIRWAY PROBLEM)
(AIRWAY PROBLEM)
PERMASALAHAN BERUPA ADANYA
SUMBATAN JALAN NAFAS
PERMASALAHAN BERUPA ADANYA
SUMBATAN JALAN NAFAS
Penyebab
• Penurunan kesadaran
1. Koma
2. Trauma kepala
3. Radang otak
4. Penggunaan Obat2 an / alkohol
5. dll
• Suatu penyakit
1. Radang laring (Laringitis)
2. Edema laring
PERMASALAHAN BERUPA ADANYA
SUMBATAN JALAN NAFAS
PERMASALAHAN BERUPA ADANYA
SUMBATAN JALAN NAFAS
• Trauma / Kecelakaan
1. Trauma wajah (Trauma maksilofasial)
2. Trauma pada jalan nafas
3. dll
• Benda asing di jalan nafas
1. Darah
2. Muntahan
3. Makanan
4. dll
JENIS SUMBATAN
1.Sumbatan parsial
Ringan
Berat
2.Sumbatan Total
SUMBATAN JALAN NAFAS
SUMBATAN JALAN NAFAS
Diagnosis
Diagnosis ditegakan dengan:
ditegakan dengan:
Look
Look :
: lihat status mental,
lihat status mental,
pergerakan /pengembangan dada
pergerakan /pengembangan dada
dll
dll
Listen
Listen :
: mendengar aliran udara
mendengar aliran udara
pernafasan, suara dll
pernafasan, suara dll
Feel
Feel : merasakan ada aliran
: merasakan ada aliran
udara pernafasan
udara pernafasan
LOOK/ LIHAT
LOOK/ LIHAT
1. Perubahan Status Mental
 Agitasi / gelisah tanda adanya Hipoksemia
2. Gerak Nafas (ada / tidak gerakan).Bila ada:
 Normal teratur
2. Ada/ tidaknya Retraksi pada dinding dada (anak)
3. Adanya perubahan bentuk pada dinding dada
4. Adanya benda asing dalam rongga mulut
 Darah / sekret
 Muntahan
 Gigi palsu/tanggal/patah
2. Pasien tampak Sianosis
3. Penggunaan otot-otot pernapasan tambahan
LISTEN/
DENGAR
LISTEN/
DENGAR
1.Adakah aliran udara (kalau tidak sadar)
2.Apakah bicara normal (Tak ada sumbatan)
3.Ada suara tambahan
1.Snoring → Sumbatan parsial
(Karena pangkal lidah jatuh kebelakang)
2. Gurgling → karena cairan
3. Stridor → Penyempitan jalan nafas
4. Apakah suara parau (hoarseness / dysphonia)
FEEL/ RABA & RASAKAN
FEEL/ RABA & RASAKAN
1. Adanya aliran udara nafas
2. Krepitasi (Ada fraktur tulang wajah/ leher)
3. Ada pergeseran / deviasi trakhea
4. Ada hematoma pada leher
5. Teraba adanya getaran di leher
TINDAKAN
TINDAKAN
MEMBEBASKAN JALAN
MEMBEBASKAN JALAN
NAFAS
NAFAS
(AIRWAY MANAGEMENT)
(AIRWAY MANAGEMENT)
PADA PENDERITA TIDAK SADAR
PADA PENDERITA TIDAK SADAR
Tindakan yang dilakukan:
Tindakan yang dilakukan:
1.
1. Cek respon
Cek respon
dipanggil, ditepuk, diberi rangsang/
dipanggil, ditepuk, diberi rangsang/
respon nyeri,
respon nyeri,
2.
2. Bila tidak ada respon
Bila tidak ada respon; Cek apakah ada
; Cek apakah ada
benda asing dalam mulut, apakah
benda asing dalam mulut, apakah
pangkal lidah jatuh kebelakang. Bila ada
pangkal lidah jatuh kebelakang. Bila ada
benda asing Miringkan kepala penderita
benda asing Miringkan kepala penderita
kesatu sisi (catatan bukan pada trauma
kesatu sisi (catatan bukan pada trauma
kepala)
kepala)
PEMBEBASAN JALAN
NAFAS
PEMBEBASAN JALAN
NAFAS
1. PENYEBAB PANGKAL LIDAH JATUH
•Tindakan manual :
PERBAIKI POSISI KEPALA
-Non trauma :
- Head tilt (dorong dahi kebelakang)
- Chin lift (angkat dagu keatas)
- Jaw thrust (dorong mandibula
kedepan atas)
PEMBEBASAN JALAN NAFAS
PEMBEBASAN JALAN NAFAS
- Trauma (hati-hati kemungkinan adanya patah
tulang leher), Tindakan hanya dilakukan gerakan
terbatas
• Chin lift
• Jaw thrust
Tindakan dilakukan dengan immobilisai
manual agar kepala tdk bergerak (berada
dalam satu garis lurus) atau pasang bidai
leher (cervical collar/ collar splint)
Bantuan Alat
Bila ada pasang pipa orofaring (Pipa Mayo/ Guedel
 Head tilt
Head tilt
Letakkan 1 telapak tangan didahi
Letakkan 1 telapak tangan didahi
penderita dan tekan ke bawah
penderita dan tekan ke bawah
sehingga menjadi tengadah
sehingga menjadi tengadah
 Chin lift
Chin lift
-
- Gunakan jari tengah dan telunjuk untuk
Gunakan jari tengah dan telunjuk untuk
memegang tulang dagu pasien, kemudian
memegang tulang dagu pasien, kemudian
angkat dan dorong tulangnya kedepan
angkat dan dorong tulangnya kedepan
- atau masukan ibu jari kedalam mulut dan
- atau masukan ibu jari kedalam mulut dan
jari telunjuk memegang dagu angkat
jari telunjuk memegang dagu angkat
tulang mandibula ke atas.
tulang mandibula ke atas.
 Jaw thrust
Jaw thrust
Letakkan tangan kiri penolong, pegang angulus
Letakkan tangan kiri penolong, pegang angulus
kiri mandibula dengan tiga jari terbawah begitu
kiri mandibula dengan tiga jari terbawah begitu
juga dengan tangan kanan memegang angulus
juga dengan tangan kanan memegang angulus
mandibula kanan penderita, angkat keatas dan
mandibula kanan penderita, angkat keatas dan
dorong mandibula atas dengan ibu jari kearah
dorong mandibula atas dengan ibu jari kearah
dada penderita
dada penderita
PIPA
PIPA
OROFARING
OROFARING
SESUAIKAN UKURANNYA
CARA MEMASANG
DIAJARKAN PADA SKILL STATION
PEMBEBASAN JALAN
NAFAS
PEMBEBASAN JALAN
NAFAS
2. PENYEBAB : TERDAPAT BENDA ASING
• Manual : Sapuan jari (finger sweep)
• Gunakan Penghisap (suction)
• Pada kasus tersedak (chocking) :
1. Lakukan pukulan punggung pd bayi &anak
(Back blows)
2. Lakukan hentakan pada abdomen atau
Abdominal thrust (Heimlich manuver)atau
hentakan pada thorax /Thoracal thrust
SUMBATAN TOTAL JALAN
SUMBATAN TOTAL JALAN
NAFAS
NAFAS
 Sumbatan total pada daerah faring ke
Sumbatan total pada daerah faring ke
bagian distal berdampak serius karena
bagian distal berdampak serius karena
pertukaran inspirasi dan ekspirasi
pertukaran inspirasi dan ekspirasi
tidak terjadi
tidak terjadi
Tanda
Tanda
- Penderita berusaha memegangi leher
Penderita berusaha memegangi leher
- Tidak terdapat pengembangan dada
Tidak terdapat pengembangan dada
- Sianosis
Sianosis
Penatalaksanaan obstruksi
Penatalaksanaan obstruksi
jalan nafas oleh benda asing
jalan nafas oleh benda asing
 Pasien sadar
Pasien sadar  Pasien tidak sadar
Pasien tidak sadar
Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh
Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh
benda asing
benda asing
PENURUNAN KESADARAN
PENURUNAN KESADARAN
- Penderita masih terdapat pernafasan
Penderita masih terdapat pernafasan
- Sumbatan partial
Sumbatan partial
Look/ lihat :
Look/ lihat :
- pengembangan dada maksimal/tidak
- pengembangan dada maksimal/tidak
- ada gerakan dada tertinggal/ tidak simetris
- ada gerakan dada tertinggal/ tidak simetris
- ada atau tidak dada mengembung terus
- ada atau tidak dada mengembung terus
(tension pneumothorax)
(tension pneumothorax)
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
1.
1. Tanpa alat dapat dilakukan bila
Tanpa alat dapat dilakukan bila
motorik pasien menurun
motorik pasien menurun
2.
2. Dengan alat
Dengan alat
- Forcep magyl
- Forcep magyl
- Oropharingeal airway
- Oropharingeal airway
- Nasopharingeal airway
- Nasopharingeal airway
- Jelly
- Jelly
- suctioning rigid, catheter,
- suctioning rigid, catheter,
nelaton catheter
nelaton catheter
TEKNIK
INSERSI /
PEMASANGAN
OROPHARYNGEAL
AIRWAY
PERSIAPAN
PERSIAPAN
INTUB
INTUBASI
ASI
ENDOTRAKHEAL
ENDOTRAKHEAL
Tujuan
Tujuan
 Menjamin jalan nafas tetap
Menjamin jalan nafas tetap
terbuka.
terbuka.
 Menghindari aspirasi.
Menghindari aspirasi.
 M
Memudahkan tindakan bantuan
emudahkan tindakan bantuan
pernafasan
pernafasan.
.
Indikasi
Indikasi
 Hen
Henti jan
ti jantung
tung
 Pasien sadar yang tidak mampu
Pasien sadar yang tidak mampu
bernafas dengan baik (edema paru
bernafas dengan baik (edema paru
Guillan-Bare syndrom, sumbatan
Guillan-Bare syndrom, sumbatan
jalan nafas).
jalan nafas).
 Perlindungan jalan nafas tidak
Perlindungan jalan nafas tidak
memadai (koma, arefleksi).
memadai (koma, arefleksi).
 Penolong tidak mampu memberi
Penolong tidak mampu memberi
bantuan nafas dengan cara
bantuan nafas dengan cara
konvensional
konvensional
Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal
Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal
 Pipa oro/nasofaring.
Pipa oro/nasofaring.
 Suction
Suction
 Kanula dan masker
Kanula dan masker
oksigen
oksigen
 Ambu bag.
Ambu bag.
 Pipa endotrakheal
Pipa endotrakheal
dan stylet
dan stylet
 Pelumas (jelly)
Pelumas (jelly)
 Forcep magill
Forcep magill
 L
Laringoscope (handle
aringoscope (handle
dan blade)
dan blade)
 Stetoscope
Stetoscope
 Stylet (mandrin)
Stylet (mandrin)
 Spuit cuft
Spuit cuft
 Sarung tangan
Sarung tangan
 Plester dan gunting
Plester dan gunting
 Obat-obatan sedatij
Obat-obatan sedatij
i.v
i.v
 Bantal kecil tebal
Bantal kecil tebal
10 cm (bila
10 cm (bila
tersedia)
tersedia)
Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal
Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal
Cara
Cara Intubasi Endotrakheal (1)
Intubasi Endotrakheal (1)
 Gunakan sarung tangan steril
Gunakan sarung tangan steril
 Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya
Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya
gunakan bantal dan pastikan jalan nafas
gunakan bantal dan pastikan jalan nafas
terbuka (hat
terbuka (hati-hati pada cedera leher).
i-hati pada cedera leher).
 Siapkan endotrakheal tube (ETT), periksa balon
Siapkan endotrakheal tube (ETT), periksa balon
(cuff), siapkan stylet, beri jelly.
(cuff), siapkan stylet, beri jelly.
 Siapkan laringoskop (pasang blade pada
Siapkan laringoskop (pasang blade pada
handle), lampu harus menyala.
handle), lampu harus menyala.
 Pasang laringoskop dengan tangan kiri,
Pasang laringoskop dengan tangan kiri,
masukkan jung blade ke sisi kanan mulut
masukkan jung blade ke sisi kanan mulut
pasien, geser lidah pasien ke kiri.
pasien, geser lidah pasien ke kiri.
 Tekan tulang rawan krikoid (untuk mencegah
Tekan tulang rawan krikoid (untuk mencegah
aspirasi).
aspirasi).
Cara
Cara Intubasi Endotrakheal (2)
Intubasi Endotrakheal (2)
 Lakukan traksi sesuai sumbu panjang
Lakukan traksi sesuai sumbu panjang
laringoskop (hati-hati cedera gigi, gusi, bibir).
laringoskop (hati-hati cedera gigi, gusi, bibir).
 Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap
Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap
lendir/cairan lebih dahulu.
lendir/cairan lebih dahulu.
 Keluarkan stylet dan laringoskop secara hati-
Keluarkan stylet dan laringoskop secara hati-
hati.
hati.
 Kembangkan balon (cuff) ETT.
Kembangkan balon (cuff) ETT.
 Pasang pipa orofaring (mayo/gudel)
Pasang pipa orofaring (mayo/gudel)
 Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar
Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar
(auskultasi suara pernafasan atau udara yang
(auskultasi suara pernafasan atau udara yang
ditiupkan).
ditiupkan). Hubungkan dengan pipa oksigen.
Hubungkan dengan pipa oksigen.
 Amankan ETT dengan plester.
Amankan ETT dengan plester.
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
VENTILASI PARU
VENTILASI PARU
(BREATHING PROBLEM)
(BREATHING PROBLEM)
Tujuan umum
Tujuan umum
Peserta mampu menangani kegawatan
nafas/ ventilasi/ breathing
Tujuan khusus
Tujuan khusus
Peserta mampu :
-Mendiagnosa dengan cepat kegawatan nafas
-Mengetahui penyebab kegawatan nafas
-Melakukan pengelolaan pertama kegawatan
nafas
- tanpa alat
- dengan alat
B
(BREATHING)
B
(BREATHING)
MENGENAL ANATOMI SISTEM RESPIRASI
Breathing
Breathing
Dasar permasalahan
Dasar permasalahan
1.
1. Sel pada jaringan / organ memerlukan O
Sel pada jaringan / organ memerlukan O2
2
kontinyu
kontinyu
2.
2. O
O2
2 sampai ke sel, melalui sistem kardio
sampai ke sel, melalui sistem kardio
vaskuler( dipengaruhi sist sirkulasi)
vaskuler( dipengaruhi sist sirkulasi)
3.
3. Bila terhenti lebih dari 1 menit, setelah
Bila terhenti lebih dari 1 menit, setelah
henti sirkulasi dapat terjadi dilatasi pupil
henti sirkulasi dapat terjadi dilatasi pupil
Breathing
Breathing
4. Bila lebih dari 3 menit akan
4. Bila lebih dari 3 menit akan
menyebabkan kerusakan sel
menyebabkan kerusakan sel
permanen
permanen
5. Bila setelah henti sirkulasi lebih dari 8
5. Bila setelah henti sirkulasi lebih dari 8
menit akan menyebabkan kerusakan
menit akan menyebabkan kerusakan
jaringan otak
jaringan otak permanen/irreversible
permanen/irreversible
2. Pada pasien yang bernafas
2. Pada pasien yang bernafas
 Pusat pernafasan (terdapat di pons
Pusat pernafasan (terdapat di pons
dan medula oblongata) dipengaruhi
dan medula oblongata) dipengaruhi
rangsangan dari PaCO
rangsangan dari PaCO2
2
 Persyarafan : nerfus frenikus di
Persyarafan : nerfus frenikus di
medula spinalis , dirangsang oleh
medula spinalis , dirangsang oleh
kemoreseptor sendi dan otot (refleks
kemoreseptor sendi dan otot (refleks
hering breuer)
hering breuer)
 Konsentrasi O
Konsentrasi O2
2 pada udara bebas 18 -
pada udara bebas 18 -
21%
21%
FISIOLOGI PERNAFASAN
FISIOLOGI PERNAFASAN
- Ventilasi
Ventilasi
Inspirasi yang membawa gas (O
Inspirasi yang membawa gas (O2
2) ke
) ke
paru-paru dan ekspirasi membuang gas
paru-paru dan ekspirasi membuang gas
(CO
(CO2
2) ke udara bebas
) ke udara bebas
- Difusi
Difusi
Pemindahan gas antara alveoli dan kapiler
Pemindahan gas antara alveoli dan kapiler
pada parenkhim paru-paru
pada parenkhim paru-paru
- Perfusi
Perfusi
Menyatunya O
Menyatunya O2
2 dengan darah yang
dengan darah yang
dialirkan ke seluruh jaringan tubuh
dialirkan ke seluruh jaringan tubuh
V. Pulmonalis
Arteri
GANGGUAN PERJALANAN O2
GANGGUAN PERJALANAN O2
KE JARINGAN
KE JARINGAN
1.
1. Adanya sumbatan jalan nafas
Adanya sumbatan jalan nafas
- sekret
- sekret
- benda asing
- benda asing
- penyempitan saluran pernapasan
- penyempitan saluran pernapasan
2.
2. Adanya kerusakan pusat
Adanya kerusakan pusat
pernafasan dan nervus frenicus
pernafasan dan nervus frenicus
GANGGUAN PERJALANAN O2
GANGGUAN PERJALANAN O2
KE JARINGAN
KE JARINGAN
3. Terganggu kembang kempis paru
3. Terganggu kembang kempis paru
- Kerusakan paru
- Kerusakan paru
- kerusakan dinding thorak
- kerusakan dinding thorak
- Kerusakan diafragma
- Kerusakan diafragma
4. Turunnya Kadar Hb darah dan
4. Turunnya Kadar Hb darah dan
perubahan PH darah
perubahan PH darah
5. Gangguan kemampuan Pompa jantung
5. Gangguan kemampuan Pompa jantung
TANDA2 GANGGUAN PERNAFASAN
TANDA2 GANGGUAN PERNAFASAN
1.
1. Keluhan sesak nafas
Keluhan sesak nafas
2.
2. Frekuensi nafas meningkat
Frekuensi nafas meningkat
3.
3. Penggunaan otot-otot pernafasan
Penggunaan otot-otot pernafasan
tambahan
tambahan
4.
4. Gangguan Difusi O2 sampai ke perifer
Gangguan Difusi O2 sampai ke perifer
(Sianosis, Hipotermi, CRT, penurunan
(Sianosis, Hipotermi, CRT, penurunan
Saturasi O2)
Saturasi O2)
5.
5. Pemeriksaan AGD darah (PaO
Pemeriksaan AGD darah (PaO2
2 yang
yang
menurun)
menurun)
6.
6. Gangguan / penurunan tingkat kesadaran
Gangguan / penurunan tingkat kesadaran
MENGENALI GANGGUAN
VENTILASI
(penderita masih bernafas)
MENGENALI GANGGUAN
VENTILASI
(penderita masih bernafas)
Look / Lihat
•Sianosis,
•Frekuensi nafas cepat (Takhipnea ).
•Penurunan kesadaran (Status mental) ,
•Distensi vena leher (tension pneumothorax)
•Gerakan dan bentuk asimetris dada
(Hematothorax, pneumothorax)
•Tidak tampak gerakan (paralisis otot nafas)
MENGENALI GANGGUAN
VENTILASI
(penderita masih bernafas)
MENGENALI GANGGUAN
VENTILASI
(penderita masih bernafas)
Listen / dengar
Tak bisa nafas/ sulit bernafas
Terdengar Stridor, wheeze (seperti
pasien astma)
Terjadi penurunan/ hilang suara nafas
PENANGANAN
PENANGANAN
GANGGUAN VENTILASI
GANGGUAN VENTILASI
(BREATHING MANAGEMENT)
(BREATHING MANAGEMENT)
TANDA KEDARURATAN
TANDA KEDARURATAN
PERNAFASAN
PERNAFASAN
Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu
Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu
pertolongan sesegera mungkin bila :
pertolongan sesegera mungkin bila :
Untuk dewasa
Untuk dewasa antara lain
antara lain
1.
1.RR < 10 atau >40 x/mnt
RR < 10 atau >40 x/mnt
2.
2.Pernafasan irreguler
Pernafasan irreguler
3.
3.GCS kurang dari sama dengan 8
GCS kurang dari sama dengan 8
Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu
Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu
pertolongan sesegera mungkin bila :
pertolongan sesegera mungkin bila :
Bayi dan anak
Bayi dan anak
•RR < 20 x/mnt atau > 90 x/mnt usia < 12 bln
RR < 20 x/mnt atau > 90 x/mnt usia < 12 bln
•RR < 20 x/mnt atau > 70 x/mnt usia > 12 bln
RR < 20 x/mnt atau > 70 x/mnt usia > 12 bln
TANDA KEDARURATAN
TANDA KEDARURATAN
PERNAFASAN
PERNAFASAN
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
VENTILASI
VENTILASI
Frekuensi nafas yang kurang atau lebih
Frekuensi nafas yang kurang atau lebih
tinggi dari normal harus diperbaiki
tinggi dari normal harus diperbaiki
Penderita sadar
Penderita sadar
1.
1.Perbaikan posisi (semi fowler – fowler)
Perbaikan posisi (semi fowler – fowler)
2.
2.Longgarkan pakaian
Longgarkan pakaian
3.
3.Ciptakan lingkungan yang kaya akan O2
Ciptakan lingkungan yang kaya akan O2
4.
4.Pemberian O2 melalui kanula binasal,
Pemberian O2 melalui kanula binasal,
masker rebreathing, non rebreathing
masker rebreathing, non rebreathing
PENATALAKSANAAN PADA PASIEN
PENATALAKSANAAN PADA PASIEN
TIDAK SADAR
TIDAK SADAR
1.
1. Ekstensi kepala (Hati2 pd trauma kepala)
Ekstensi kepala (Hati2 pd trauma kepala)
2.
2. Berbaring telentang, posisi kepala
Berbaring telentang, posisi kepala
diangkat (head-up 30
diangkat (head-up 30°), kepala
°), kepala
miringkan kesatu sisi (Posisi miring kekiri
miringkan kesatu sisi (Posisi miring kekiri
)
)
3.
3. Ciptakan lingkungan yang kaya akan
Ciptakan lingkungan yang kaya akan
oksigen
oksigen
4.
4. Pemberian nasal canule, masker
Pemberian nasal canule, masker
rebreathing, dan non rebreathing
rebreathing, dan non rebreathing
5.
5. Gunakan Bag valve mask
Gunakan Bag valve mask
CARA PEMBERIAN
VENTILASI
CARA PEMBERIAN
VENTILASI
Tanpa Alat
Mouth to mouth (mulut ke mulut)
Mouth to nose (mulut kehidung)
Mouth to mouth and nose (mulut kehidung
& mulut)
Dengan Alat
Face mask / pocket mask
Laryngeal mask
Bag-valve-mask
TINDAKAN PADA PASIEN TIDAK
TINDAKAN PADA PASIEN TIDAK
BERNAFAS
BERNAFAS
1.
1. Bebaskan jalan nafas.
Bebaskan jalan nafas.
2.
2. Setelah terbebas jalan nafas dapat dilakukan
Setelah terbebas jalan nafas dapat dilakukan
pernafasan :
pernafasan :
- Tanpa alat (Mouth to mouth)
- Tanpa alat (Mouth to mouth)
- Menggunakan pipa bersayap
- Menggunakan pipa bersayap
- Menggunakan masker
- Menggunakan masker
- Menggunakan pompa dengan balon otomatis
- Menggunakan pompa dengan balon otomatis
dan katup searah (pump-mask valve bag)
dan katup searah (pump-mask valve bag)
- Menggunakan mesin bantu pernafasan :
- Menggunakan mesin bantu pernafasan :
Countinous Breathing (ventilator mekanik)
Countinous Breathing (ventilator mekanik)
PERALATAN PADA
TERAPI OKSIGEN
BAG VALVE MASK (BVM)
20 – 21 %
Masker sederhana
Dengan reservoir bag
Flow O2 : 8 -12 lpm
FiO2 : 60%- 100%
BVM Dengan reservoir bag
Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 80%- 100%
BVM Dengan reservoir
bag
Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 80%- 100%
FACE MASK O2 5 -10 lpm
FiO2 : 40-60%
NASAL PRONG
O2 flow 1 – 6 lpm
FiO2 : 24 – 44 %
Jackson Rees
Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 100%
PERALATAN PADA TERAPI OKSIGEN
TERAPI OKSIGEN
TERAPI OKSIGEN
1.
1. Penggunaan Nasal canule
Penggunaan Nasal canule
Konsentrasi yang diberikan 21 s.d 45%
Konsentrasi yang diberikan 21 s.d 45%
2.
2. Penggunaan Masker rebreathing
Penggunaan Masker rebreathing
Konsentrasi O2 diberikan 60 s.d 80% (6-10
Konsentrasi O2 diberikan 60 s.d 80% (6-10
lt/mnt)
lt/mnt)
3.
3. Penggunaan Masker non rebreathing
Penggunaan Masker non rebreathing
Konsentrasi 80 s.d 100% (6-10 lt/mnt)
Konsentrasi 80 s.d 100% (6-10 lt/mnt)
4.
4. Penggunaan Bag valve mask dengan reservoir
Penggunaan Bag valve mask dengan reservoir
- Konsentrasi yang diberikan 100% (10-12
- Konsentrasi yang diberikan 100% (10-12
lt/mnt)
lt/mnt)
- Keuntungan memberikan tekanan positif,
- Keuntungan memberikan tekanan positif,
dapat diberikan pada pasien yang bernafas
dapat diberikan pada pasien yang bernafas
dan tidak bernafas
dan tidak bernafas
PERTANYAAN
PERTANYAAN
???
???
EMERGENCY
EMERGENCY
TRollY
TRollY
Prinsip
Prinsip
Pendekatan suplay A-B-C-
Pendekatan suplay A-B-C-
D.
D.
Disesuaikan dengan
Disesuaikan dengan
kebutuhan dan kekhususan
kebutuhan dan kekhususan
RS
RS
Manfaat
Manfaat
 Reaksi cepat dalam kondisi darurat
Reaksi cepat dalam kondisi darurat
 Menyakinkan kelengkapan tersedia
Menyakinkan kelengkapan tersedia
 Kemudahan akses tranportasi
Kemudahan akses tranportasi
Al
Alat, obat dan bahan medik habis pakai (1)
at, obat dan bahan medik habis pakai (1)
a. Airway – Breathing.
a. Airway – Breathing.
 Set Intubasi :
Set Intubasi :
– Laringoscope 1 set
Laringoscope 1 set
– Blade no 1 – 5
Blade no 1 – 5
– ETT no 2,5 – 8 @ 1
ETT no 2,5 – 8 @ 1
buah
buah
– Orofaringeal airway
Orofaringeal airway
no. 000 – 0 dan no.
no. 000 – 0 dan no.
1 – 5
1 – 5
– Naso faringeal
Naso faringeal
airway no 1 - 5
airway no 1 - 5
– Suction
Suction
– Cathéter suction
Cathéter suction
no. 6 – 14
no. 6 – 14
– Tubing suction
Tubing suction
– Xylocain jelly / aqua
Xylocain jelly / aqua
jelly
jelly
– Xylocain spray
Xylocain spray
– Style
Stylet / mandrine
t / mandrine
– Magill forcep
Magill forcep
– Mouth extractor
Mouth extractor
– Bag valve mask +
Bag valve mask +
face mask : dewasa,
face mask : dewasa,
anak, bayi.
anak, bayi.
– Needle no 12 – 14
Needle no 12 – 14
– Dysposible syring 20
Dysposible syring 20
ml
ml
– Stetoscope
Stetoscope
– Plester dan tali
Plester dan tali
Al
Alat, obat dan bahan medik habis pakai (2)
at, obat dan bahan medik habis pakai (2)
 Oksigenisasi
Oksigenisasi
–Selang dan tabung oksigen
Selang dan tabung oksigen
–Nasal prong / nasal kanul
Nasal prong / nasal kanul
–Masker : simple mask, re-breathing
Masker : simple mask, re-breathing
mask dan non rebreathing mask.
mask dan non rebreathing mask.
Al
Alat, obat dan bahan medik habis pakai (3)
at, obat dan bahan medik habis pakai (3)
 Circulation.
Circulation.
– IV catheter no 24 –
IV catheter no 24 –
14 G
14 G
– Infustion set (mikro
Infustion set (mikro
dan makro)
dan makro)
– Blood set
Blood set
– Tourniquet
Tourniquet
– Cairan kristaloid :
Cairan kristaloid :
RL, NaCl 0,9 %, RA,
RL, NaCl 0,9 %, RA,
Dex 5%, Dex 10%,
Dex 5%, Dex 10%,
KaeN
KaeN.
.
– Cairan koloid :
Cairan koloid :
plasma exfander,
plasma exfander,
Haes steril,
Haes steril,
Haemacell, Dextran
Haemacell, Dextran
40, Dextran 70.
40, Dextran 70.
– Disposible syringe 1
Disposible syringe 1
– 50 cc
– 50 cc
– Threeway
Threeway
– Tranfaran dresing
Tranfaran dresing
– Folley catheter no 8 –
Folley catheter no 8 –
18.
18.
– Urine bag
Urine bag.
.
Al
Alat, obat dan bahan medik habis pakai (4)
at, obat dan bahan medik habis pakai (4)
 Defibrilator dan drug
Defibrilator dan drug
(obat-obatan):
(obat-obatan):
– Adrenallin 20 amp
Adrenallin 20 amp
– Sulfas Atropine (SA) 12
Sulfas Atropine (SA) 12
amp
amp
– Cardarone / Xylocard /
Cardarone / Xylocard /
Lydocain / Cordare 3
Lydocain / Cordare 3
amp
amp
– Dobutamine 1 amp
Dobutamine 1 amp
– Dopamine 1 amp
Dopamine 1 amp
– Relaxane 3 amp
Relaxane 3 amp
– Dormicum 3 amp
Dormicum 3 amp
– MgSO4 2 placon
MgSO4 2 placon
– Coagulant (Vit K,
Coagulant (Vit K,
Adona, Transamine)
Adona, Transamine)
– Nitrgleserine 5 mg
Nitrgleserine 5 mg
sublingual 10 tablet
sublingual 10 tablet
– Nitrogleserineampul: 2
Nitrogleserineampul: 2
amp
amp
– KCl 2 placon
KCl 2 placon
– CaCl2 2 placon
CaCl2 2 placon
– Dextrose 40 %
Dextrose 40 %
– Korticosteroid /
Korticosteroid /
dexametasone
dexametasone
– Aminophiline
Aminophiline
– Diazepam
Diazepam
– Furosemide
Furosemide
– Adenosin Three Phospate
Adenosin Three Phospate
(ATP)
(ATP)
– Digitalis (Lanoxine,
Digitalis (Lanoxine,
Digoksine)
Digoksine)
– Nifedipine tablet 5 mg
Nifedipine tablet 5 mg
Al
Alat, obat dan bahan medik habis pakai (5)
at, obat dan bahan medik habis pakai (5)
Alat-alat Trauma
Alat-alat Trauma
 NGT no 6 s/d 18
NGT no 6 s/d 18
 Collar`neck ukuran ; S, M, L, XL
Collar`neck ukuran ; S, M, L, XL
 Verban gulung ( 5 dan 10 cm)
Verban gulung ( 5 dan 10 cm)
 Elastic verban ( 4 dan 6 inc)
Elastic verban ( 4 dan 6 inc)
 Figure of eight (ransel verband)
Figure of eight (ransel verband)
 Arm sling
Arm sling
 Kasa steril ukuran kesil dan besar (mitella)
Kasa steril ukuran kesil dan besar (mitella)
 Duk bolong steril
Duk bolong steril
 Sarung tangan steril no 6 s/d 8
Sarung tangan steril no 6 s/d 8
 Sarung tangan non streil no 6 s/d 8
Sarung tangan non streil no 6 s/d 8
Contoh Sususnan Emergency
Contoh Sususnan Emergency
Trolly
Trolly
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to materiairwayandbreathingmanagementrev2007-170509093818.pdf

2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
Benny Gustian
 
Benda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkialBenda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkial
hannakhairat
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
Bita Fadillah
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
Auroral Flame
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
PSPDG-UNUD
 
cvs fix lengkap
 cvs fix lengkap cvs fix lengkap
cvs fix lengkap
rosmeni
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
rhamset
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to materiairwayandbreathingmanagementrev2007-170509093818.pdf (20)

2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
 
Initial assesment
Initial assesmentInitial assesment
Initial assesment
 
9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr
 
Benda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkialBenda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkial
 
Airway Management.pdf
Airway Management.pdfAirway Management.pdf
Airway Management.pdf
 
Clubfoot.ppt 2003
Clubfoot.ppt 2003Clubfoot.ppt 2003
Clubfoot.ppt 2003
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdf
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Askep ggn esofagus
Askep ggn esofagusAskep ggn esofagus
Askep ggn esofagus
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
 
cvs fix lengkap
 cvs fix lengkap cvs fix lengkap
cvs fix lengkap
 
Pengsan
PengsanPengsan
Pengsan
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
 
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
 
Day 2 Airway Management.pptx
Day 2 Airway Management.pptxDay 2 Airway Management.pptx
Day 2 Airway Management.pptx
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
 

Recently uploaded

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 

Recently uploaded (20)

Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 

materiairwayandbreathingmanagementrev2007-170509093818.pdf

  • 1. JALAN NAFAS, VENTILASI JALAN NAFAS, VENTILASI PARU & PARU & PENANGANANNYA PENANGANANNYA ( (AIR WAY, BREATHING PROBLEM & AIR WAY, BREATHING PROBLEM & MANAGEMENT MANAGEMENT ) ) YUS RENDRA,Amd.Kep.
  • 2. PERMASALAHAN PERMASALAHAN PADA JALAN NAFAS PADA JALAN NAFAS (AIRWAY PROBLEM) (AIRWAY PROBLEM)
  • 3. PERMASALAHAN BERUPA ADANYA SUMBATAN JALAN NAFAS PERMASALAHAN BERUPA ADANYA SUMBATAN JALAN NAFAS Penyebab • Penurunan kesadaran 1. Koma 2. Trauma kepala 3. Radang otak 4. Penggunaan Obat2 an / alkohol 5. dll • Suatu penyakit 1. Radang laring (Laringitis) 2. Edema laring
  • 4. PERMASALAHAN BERUPA ADANYA SUMBATAN JALAN NAFAS PERMASALAHAN BERUPA ADANYA SUMBATAN JALAN NAFAS • Trauma / Kecelakaan 1. Trauma wajah (Trauma maksilofasial) 2. Trauma pada jalan nafas 3. dll • Benda asing di jalan nafas 1. Darah 2. Muntahan 3. Makanan 4. dll
  • 5. JENIS SUMBATAN 1.Sumbatan parsial Ringan Berat 2.Sumbatan Total SUMBATAN JALAN NAFAS SUMBATAN JALAN NAFAS
  • 6. Diagnosis Diagnosis ditegakan dengan: ditegakan dengan: Look Look : : lihat status mental, lihat status mental, pergerakan /pengembangan dada pergerakan /pengembangan dada dll dll Listen Listen : : mendengar aliran udara mendengar aliran udara pernafasan, suara dll pernafasan, suara dll Feel Feel : merasakan ada aliran : merasakan ada aliran udara pernafasan udara pernafasan
  • 7. LOOK/ LIHAT LOOK/ LIHAT 1. Perubahan Status Mental  Agitasi / gelisah tanda adanya Hipoksemia 2. Gerak Nafas (ada / tidak gerakan).Bila ada:  Normal teratur 2. Ada/ tidaknya Retraksi pada dinding dada (anak) 3. Adanya perubahan bentuk pada dinding dada 4. Adanya benda asing dalam rongga mulut  Darah / sekret  Muntahan  Gigi palsu/tanggal/patah 2. Pasien tampak Sianosis 3. Penggunaan otot-otot pernapasan tambahan
  • 8. LISTEN/ DENGAR LISTEN/ DENGAR 1.Adakah aliran udara (kalau tidak sadar) 2.Apakah bicara normal (Tak ada sumbatan) 3.Ada suara tambahan 1.Snoring → Sumbatan parsial (Karena pangkal lidah jatuh kebelakang) 2. Gurgling → karena cairan 3. Stridor → Penyempitan jalan nafas 4. Apakah suara parau (hoarseness / dysphonia)
  • 9. FEEL/ RABA & RASAKAN FEEL/ RABA & RASAKAN 1. Adanya aliran udara nafas 2. Krepitasi (Ada fraktur tulang wajah/ leher) 3. Ada pergeseran / deviasi trakhea 4. Ada hematoma pada leher 5. Teraba adanya getaran di leher
  • 11. PADA PENDERITA TIDAK SADAR PADA PENDERITA TIDAK SADAR Tindakan yang dilakukan: Tindakan yang dilakukan: 1. 1. Cek respon Cek respon dipanggil, ditepuk, diberi rangsang/ dipanggil, ditepuk, diberi rangsang/ respon nyeri, respon nyeri, 2. 2. Bila tidak ada respon Bila tidak ada respon; Cek apakah ada ; Cek apakah ada benda asing dalam mulut, apakah benda asing dalam mulut, apakah pangkal lidah jatuh kebelakang. Bila ada pangkal lidah jatuh kebelakang. Bila ada benda asing Miringkan kepala penderita benda asing Miringkan kepala penderita kesatu sisi (catatan bukan pada trauma kesatu sisi (catatan bukan pada trauma kepala) kepala)
  • 12. PEMBEBASAN JALAN NAFAS PEMBEBASAN JALAN NAFAS 1. PENYEBAB PANGKAL LIDAH JATUH •Tindakan manual : PERBAIKI POSISI KEPALA -Non trauma : - Head tilt (dorong dahi kebelakang) - Chin lift (angkat dagu keatas) - Jaw thrust (dorong mandibula kedepan atas)
  • 13. PEMBEBASAN JALAN NAFAS PEMBEBASAN JALAN NAFAS - Trauma (hati-hati kemungkinan adanya patah tulang leher), Tindakan hanya dilakukan gerakan terbatas • Chin lift • Jaw thrust Tindakan dilakukan dengan immobilisai manual agar kepala tdk bergerak (berada dalam satu garis lurus) atau pasang bidai leher (cervical collar/ collar splint) Bantuan Alat Bila ada pasang pipa orofaring (Pipa Mayo/ Guedel
  • 14.  Head tilt Head tilt Letakkan 1 telapak tangan didahi Letakkan 1 telapak tangan didahi penderita dan tekan ke bawah penderita dan tekan ke bawah sehingga menjadi tengadah sehingga menjadi tengadah
  • 15.  Chin lift Chin lift - - Gunakan jari tengah dan telunjuk untuk Gunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang dagu pasien, kemudian memegang tulang dagu pasien, kemudian angkat dan dorong tulangnya kedepan angkat dan dorong tulangnya kedepan - atau masukan ibu jari kedalam mulut dan - atau masukan ibu jari kedalam mulut dan jari telunjuk memegang dagu angkat jari telunjuk memegang dagu angkat tulang mandibula ke atas. tulang mandibula ke atas.
  • 16.  Jaw thrust Jaw thrust Letakkan tangan kiri penolong, pegang angulus Letakkan tangan kiri penolong, pegang angulus kiri mandibula dengan tiga jari terbawah begitu kiri mandibula dengan tiga jari terbawah begitu juga dengan tangan kanan memegang angulus juga dengan tangan kanan memegang angulus mandibula kanan penderita, angkat keatas dan mandibula kanan penderita, angkat keatas dan dorong mandibula atas dengan ibu jari kearah dorong mandibula atas dengan ibu jari kearah dada penderita dada penderita
  • 18. PEMBEBASAN JALAN NAFAS PEMBEBASAN JALAN NAFAS 2. PENYEBAB : TERDAPAT BENDA ASING • Manual : Sapuan jari (finger sweep) • Gunakan Penghisap (suction) • Pada kasus tersedak (chocking) : 1. Lakukan pukulan punggung pd bayi &anak (Back blows) 2. Lakukan hentakan pada abdomen atau Abdominal thrust (Heimlich manuver)atau hentakan pada thorax /Thoracal thrust
  • 19. SUMBATAN TOTAL JALAN SUMBATAN TOTAL JALAN NAFAS NAFAS  Sumbatan total pada daerah faring ke Sumbatan total pada daerah faring ke bagian distal berdampak serius karena bagian distal berdampak serius karena pertukaran inspirasi dan ekspirasi pertukaran inspirasi dan ekspirasi tidak terjadi tidak terjadi Tanda Tanda - Penderita berusaha memegangi leher Penderita berusaha memegangi leher - Tidak terdapat pengembangan dada Tidak terdapat pengembangan dada - Sianosis Sianosis
  • 20. Penatalaksanaan obstruksi Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh benda asing jalan nafas oleh benda asing  Pasien sadar Pasien sadar  Pasien tidak sadar Pasien tidak sadar
  • 21. Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh benda asing benda asing
  • 22. PENURUNAN KESADARAN PENURUNAN KESADARAN - Penderita masih terdapat pernafasan Penderita masih terdapat pernafasan - Sumbatan partial Sumbatan partial Look/ lihat : Look/ lihat : - pengembangan dada maksimal/tidak - pengembangan dada maksimal/tidak - ada gerakan dada tertinggal/ tidak simetris - ada gerakan dada tertinggal/ tidak simetris - ada atau tidak dada mengembung terus - ada atau tidak dada mengembung terus (tension pneumothorax) (tension pneumothorax)
  • 23. PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN 1. 1. Tanpa alat dapat dilakukan bila Tanpa alat dapat dilakukan bila motorik pasien menurun motorik pasien menurun 2. 2. Dengan alat Dengan alat - Forcep magyl - Forcep magyl - Oropharingeal airway - Oropharingeal airway - Nasopharingeal airway - Nasopharingeal airway - Jelly - Jelly - suctioning rigid, catheter, - suctioning rigid, catheter, nelaton catheter nelaton catheter
  • 26. Tujuan Tujuan  Menjamin jalan nafas tetap Menjamin jalan nafas tetap terbuka. terbuka.  Menghindari aspirasi. Menghindari aspirasi.  M Memudahkan tindakan bantuan emudahkan tindakan bantuan pernafasan pernafasan. .
  • 27. Indikasi Indikasi  Hen Henti jan ti jantung tung  Pasien sadar yang tidak mampu Pasien sadar yang tidak mampu bernafas dengan baik (edema paru bernafas dengan baik (edema paru Guillan-Bare syndrom, sumbatan Guillan-Bare syndrom, sumbatan jalan nafas). jalan nafas).  Perlindungan jalan nafas tidak Perlindungan jalan nafas tidak memadai (koma, arefleksi). memadai (koma, arefleksi).  Penolong tidak mampu memberi Penolong tidak mampu memberi bantuan nafas dengan cara bantuan nafas dengan cara konvensional konvensional
  • 28. Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal  Pipa oro/nasofaring. Pipa oro/nasofaring.  Suction Suction  Kanula dan masker Kanula dan masker oksigen oksigen  Ambu bag. Ambu bag.  Pipa endotrakheal Pipa endotrakheal dan stylet dan stylet  Pelumas (jelly) Pelumas (jelly)  Forcep magill Forcep magill  L Laringoscope (handle aringoscope (handle dan blade) dan blade)  Stetoscope Stetoscope  Stylet (mandrin) Stylet (mandrin)  Spuit cuft Spuit cuft  Sarung tangan Sarung tangan  Plester dan gunting Plester dan gunting  Obat-obatan sedatij Obat-obatan sedatij i.v i.v  Bantal kecil tebal Bantal kecil tebal 10 cm (bila 10 cm (bila tersedia) tersedia)
  • 29. Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal
  • 30. Cara Cara Intubasi Endotrakheal (1) Intubasi Endotrakheal (1)  Gunakan sarung tangan steril Gunakan sarung tangan steril  Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya gunakan bantal dan pastikan jalan nafas gunakan bantal dan pastikan jalan nafas terbuka (hat terbuka (hati-hati pada cedera leher). i-hati pada cedera leher).  Siapkan endotrakheal tube (ETT), periksa balon Siapkan endotrakheal tube (ETT), periksa balon (cuff), siapkan stylet, beri jelly. (cuff), siapkan stylet, beri jelly.  Siapkan laringoskop (pasang blade pada Siapkan laringoskop (pasang blade pada handle), lampu harus menyala. handle), lampu harus menyala.  Pasang laringoskop dengan tangan kiri, Pasang laringoskop dengan tangan kiri, masukkan jung blade ke sisi kanan mulut masukkan jung blade ke sisi kanan mulut pasien, geser lidah pasien ke kiri. pasien, geser lidah pasien ke kiri.  Tekan tulang rawan krikoid (untuk mencegah Tekan tulang rawan krikoid (untuk mencegah aspirasi). aspirasi).
  • 31. Cara Cara Intubasi Endotrakheal (2) Intubasi Endotrakheal (2)  Lakukan traksi sesuai sumbu panjang Lakukan traksi sesuai sumbu panjang laringoskop (hati-hati cedera gigi, gusi, bibir). laringoskop (hati-hati cedera gigi, gusi, bibir).  Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap lendir/cairan lebih dahulu. lendir/cairan lebih dahulu.  Keluarkan stylet dan laringoskop secara hati- Keluarkan stylet dan laringoskop secara hati- hati. hati.  Kembangkan balon (cuff) ETT. Kembangkan balon (cuff) ETT.  Pasang pipa orofaring (mayo/gudel) Pasang pipa orofaring (mayo/gudel)  Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar (auskultasi suara pernafasan atau udara yang (auskultasi suara pernafasan atau udara yang ditiupkan). ditiupkan). Hubungkan dengan pipa oksigen. Hubungkan dengan pipa oksigen.  Amankan ETT dengan plester. Amankan ETT dengan plester.
  • 33. Tujuan umum Tujuan umum Peserta mampu menangani kegawatan nafas/ ventilasi/ breathing Tujuan khusus Tujuan khusus Peserta mampu : -Mendiagnosa dengan cepat kegawatan nafas -Mengetahui penyebab kegawatan nafas -Melakukan pengelolaan pertama kegawatan nafas - tanpa alat - dengan alat B (BREATHING) B (BREATHING)
  • 35. Breathing Breathing Dasar permasalahan Dasar permasalahan 1. 1. Sel pada jaringan / organ memerlukan O Sel pada jaringan / organ memerlukan O2 2 kontinyu kontinyu 2. 2. O O2 2 sampai ke sel, melalui sistem kardio sampai ke sel, melalui sistem kardio vaskuler( dipengaruhi sist sirkulasi) vaskuler( dipengaruhi sist sirkulasi) 3. 3. Bila terhenti lebih dari 1 menit, setelah Bila terhenti lebih dari 1 menit, setelah henti sirkulasi dapat terjadi dilatasi pupil henti sirkulasi dapat terjadi dilatasi pupil
  • 36. Breathing Breathing 4. Bila lebih dari 3 menit akan 4. Bila lebih dari 3 menit akan menyebabkan kerusakan sel menyebabkan kerusakan sel permanen permanen 5. Bila setelah henti sirkulasi lebih dari 8 5. Bila setelah henti sirkulasi lebih dari 8 menit akan menyebabkan kerusakan menit akan menyebabkan kerusakan jaringan otak jaringan otak permanen/irreversible permanen/irreversible
  • 37. 2. Pada pasien yang bernafas 2. Pada pasien yang bernafas  Pusat pernafasan (terdapat di pons Pusat pernafasan (terdapat di pons dan medula oblongata) dipengaruhi dan medula oblongata) dipengaruhi rangsangan dari PaCO rangsangan dari PaCO2 2  Persyarafan : nerfus frenikus di Persyarafan : nerfus frenikus di medula spinalis , dirangsang oleh medula spinalis , dirangsang oleh kemoreseptor sendi dan otot (refleks kemoreseptor sendi dan otot (refleks hering breuer) hering breuer)  Konsentrasi O Konsentrasi O2 2 pada udara bebas 18 - pada udara bebas 18 - 21% 21%
  • 38. FISIOLOGI PERNAFASAN FISIOLOGI PERNAFASAN - Ventilasi Ventilasi Inspirasi yang membawa gas (O Inspirasi yang membawa gas (O2 2) ke ) ke paru-paru dan ekspirasi membuang gas paru-paru dan ekspirasi membuang gas (CO (CO2 2) ke udara bebas ) ke udara bebas - Difusi Difusi Pemindahan gas antara alveoli dan kapiler Pemindahan gas antara alveoli dan kapiler pada parenkhim paru-paru pada parenkhim paru-paru - Perfusi Perfusi Menyatunya O Menyatunya O2 2 dengan darah yang dengan darah yang dialirkan ke seluruh jaringan tubuh dialirkan ke seluruh jaringan tubuh
  • 40. GANGGUAN PERJALANAN O2 GANGGUAN PERJALANAN O2 KE JARINGAN KE JARINGAN 1. 1. Adanya sumbatan jalan nafas Adanya sumbatan jalan nafas - sekret - sekret - benda asing - benda asing - penyempitan saluran pernapasan - penyempitan saluran pernapasan 2. 2. Adanya kerusakan pusat Adanya kerusakan pusat pernafasan dan nervus frenicus pernafasan dan nervus frenicus
  • 41. GANGGUAN PERJALANAN O2 GANGGUAN PERJALANAN O2 KE JARINGAN KE JARINGAN 3. Terganggu kembang kempis paru 3. Terganggu kembang kempis paru - Kerusakan paru - Kerusakan paru - kerusakan dinding thorak - kerusakan dinding thorak - Kerusakan diafragma - Kerusakan diafragma 4. Turunnya Kadar Hb darah dan 4. Turunnya Kadar Hb darah dan perubahan PH darah perubahan PH darah 5. Gangguan kemampuan Pompa jantung 5. Gangguan kemampuan Pompa jantung
  • 42. TANDA2 GANGGUAN PERNAFASAN TANDA2 GANGGUAN PERNAFASAN 1. 1. Keluhan sesak nafas Keluhan sesak nafas 2. 2. Frekuensi nafas meningkat Frekuensi nafas meningkat 3. 3. Penggunaan otot-otot pernafasan Penggunaan otot-otot pernafasan tambahan tambahan 4. 4. Gangguan Difusi O2 sampai ke perifer Gangguan Difusi O2 sampai ke perifer (Sianosis, Hipotermi, CRT, penurunan (Sianosis, Hipotermi, CRT, penurunan Saturasi O2) Saturasi O2) 5. 5. Pemeriksaan AGD darah (PaO Pemeriksaan AGD darah (PaO2 2 yang yang menurun) menurun) 6. 6. Gangguan / penurunan tingkat kesadaran Gangguan / penurunan tingkat kesadaran
  • 43. MENGENALI GANGGUAN VENTILASI (penderita masih bernafas) MENGENALI GANGGUAN VENTILASI (penderita masih bernafas) Look / Lihat •Sianosis, •Frekuensi nafas cepat (Takhipnea ). •Penurunan kesadaran (Status mental) , •Distensi vena leher (tension pneumothorax) •Gerakan dan bentuk asimetris dada (Hematothorax, pneumothorax) •Tidak tampak gerakan (paralisis otot nafas)
  • 44. MENGENALI GANGGUAN VENTILASI (penderita masih bernafas) MENGENALI GANGGUAN VENTILASI (penderita masih bernafas) Listen / dengar Tak bisa nafas/ sulit bernafas Terdengar Stridor, wheeze (seperti pasien astma) Terjadi penurunan/ hilang suara nafas
  • 46. TANDA KEDARURATAN TANDA KEDARURATAN PERNAFASAN PERNAFASAN Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu pertolongan sesegera mungkin bila : pertolongan sesegera mungkin bila : Untuk dewasa Untuk dewasa antara lain antara lain 1. 1.RR < 10 atau >40 x/mnt RR < 10 atau >40 x/mnt 2. 2.Pernafasan irreguler Pernafasan irreguler 3. 3.GCS kurang dari sama dengan 8 GCS kurang dari sama dengan 8
  • 47. Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu Pernafasan yang dinilai ekstrim yang perlu pertolongan sesegera mungkin bila : pertolongan sesegera mungkin bila : Bayi dan anak Bayi dan anak •RR < 20 x/mnt atau > 90 x/mnt usia < 12 bln RR < 20 x/mnt atau > 90 x/mnt usia < 12 bln •RR < 20 x/mnt atau > 70 x/mnt usia > 12 bln RR < 20 x/mnt atau > 70 x/mnt usia > 12 bln TANDA KEDARURATAN TANDA KEDARURATAN PERNAFASAN PERNAFASAN
  • 48. PENATALAKSANAAN GANGGUAN PENATALAKSANAAN GANGGUAN VENTILASI VENTILASI Frekuensi nafas yang kurang atau lebih Frekuensi nafas yang kurang atau lebih tinggi dari normal harus diperbaiki tinggi dari normal harus diperbaiki Penderita sadar Penderita sadar 1. 1.Perbaikan posisi (semi fowler – fowler) Perbaikan posisi (semi fowler – fowler) 2. 2.Longgarkan pakaian Longgarkan pakaian 3. 3.Ciptakan lingkungan yang kaya akan O2 Ciptakan lingkungan yang kaya akan O2 4. 4.Pemberian O2 melalui kanula binasal, Pemberian O2 melalui kanula binasal, masker rebreathing, non rebreathing masker rebreathing, non rebreathing
  • 49. PENATALAKSANAAN PADA PASIEN PENATALAKSANAAN PADA PASIEN TIDAK SADAR TIDAK SADAR 1. 1. Ekstensi kepala (Hati2 pd trauma kepala) Ekstensi kepala (Hati2 pd trauma kepala) 2. 2. Berbaring telentang, posisi kepala Berbaring telentang, posisi kepala diangkat (head-up 30 diangkat (head-up 30°), kepala °), kepala miringkan kesatu sisi (Posisi miring kekiri miringkan kesatu sisi (Posisi miring kekiri ) ) 3. 3. Ciptakan lingkungan yang kaya akan Ciptakan lingkungan yang kaya akan oksigen oksigen 4. 4. Pemberian nasal canule, masker Pemberian nasal canule, masker rebreathing, dan non rebreathing rebreathing, dan non rebreathing 5. 5. Gunakan Bag valve mask Gunakan Bag valve mask
  • 50. CARA PEMBERIAN VENTILASI CARA PEMBERIAN VENTILASI Tanpa Alat Mouth to mouth (mulut ke mulut) Mouth to nose (mulut kehidung) Mouth to mouth and nose (mulut kehidung & mulut) Dengan Alat Face mask / pocket mask Laryngeal mask Bag-valve-mask
  • 51. TINDAKAN PADA PASIEN TIDAK TINDAKAN PADA PASIEN TIDAK BERNAFAS BERNAFAS 1. 1. Bebaskan jalan nafas. Bebaskan jalan nafas. 2. 2. Setelah terbebas jalan nafas dapat dilakukan Setelah terbebas jalan nafas dapat dilakukan pernafasan : pernafasan : - Tanpa alat (Mouth to mouth) - Tanpa alat (Mouth to mouth) - Menggunakan pipa bersayap - Menggunakan pipa bersayap - Menggunakan masker - Menggunakan masker - Menggunakan pompa dengan balon otomatis - Menggunakan pompa dengan balon otomatis dan katup searah (pump-mask valve bag) dan katup searah (pump-mask valve bag) - Menggunakan mesin bantu pernafasan : - Menggunakan mesin bantu pernafasan : Countinous Breathing (ventilator mekanik) Countinous Breathing (ventilator mekanik)
  • 52. PERALATAN PADA TERAPI OKSIGEN BAG VALVE MASK (BVM) 20 – 21 % Masker sederhana Dengan reservoir bag Flow O2 : 8 -12 lpm FiO2 : 60%- 100% BVM Dengan reservoir bag Flow O2 : 8-10 lpm FiO2 : 80%- 100% BVM Dengan reservoir bag Flow O2 : 8-10 lpm FiO2 : 80%- 100% FACE MASK O2 5 -10 lpm FiO2 : 40-60%
  • 53. NASAL PRONG O2 flow 1 – 6 lpm FiO2 : 24 – 44 % Jackson Rees Flow O2 : 8-10 lpm FiO2 : 100% PERALATAN PADA TERAPI OKSIGEN
  • 54. TERAPI OKSIGEN TERAPI OKSIGEN 1. 1. Penggunaan Nasal canule Penggunaan Nasal canule Konsentrasi yang diberikan 21 s.d 45% Konsentrasi yang diberikan 21 s.d 45% 2. 2. Penggunaan Masker rebreathing Penggunaan Masker rebreathing Konsentrasi O2 diberikan 60 s.d 80% (6-10 Konsentrasi O2 diberikan 60 s.d 80% (6-10 lt/mnt) lt/mnt) 3. 3. Penggunaan Masker non rebreathing Penggunaan Masker non rebreathing Konsentrasi 80 s.d 100% (6-10 lt/mnt) Konsentrasi 80 s.d 100% (6-10 lt/mnt) 4. 4. Penggunaan Bag valve mask dengan reservoir Penggunaan Bag valve mask dengan reservoir - Konsentrasi yang diberikan 100% (10-12 - Konsentrasi yang diberikan 100% (10-12 lt/mnt) lt/mnt) - Keuntungan memberikan tekanan positif, - Keuntungan memberikan tekanan positif, dapat diberikan pada pasien yang bernafas dapat diberikan pada pasien yang bernafas dan tidak bernafas dan tidak bernafas
  • 57. Prinsip Prinsip Pendekatan suplay A-B-C- Pendekatan suplay A-B-C- D. D. Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhususan kebutuhan dan kekhususan RS RS
  • 58. Manfaat Manfaat  Reaksi cepat dalam kondisi darurat Reaksi cepat dalam kondisi darurat  Menyakinkan kelengkapan tersedia Menyakinkan kelengkapan tersedia  Kemudahan akses tranportasi Kemudahan akses tranportasi
  • 59. Al Alat, obat dan bahan medik habis pakai (1) at, obat dan bahan medik habis pakai (1) a. Airway – Breathing. a. Airway – Breathing.  Set Intubasi : Set Intubasi : – Laringoscope 1 set Laringoscope 1 set – Blade no 1 – 5 Blade no 1 – 5 – ETT no 2,5 – 8 @ 1 ETT no 2,5 – 8 @ 1 buah buah – Orofaringeal airway Orofaringeal airway no. 000 – 0 dan no. no. 000 – 0 dan no. 1 – 5 1 – 5 – Naso faringeal Naso faringeal airway no 1 - 5 airway no 1 - 5 – Suction Suction – Cathéter suction Cathéter suction no. 6 – 14 no. 6 – 14 – Tubing suction Tubing suction – Xylocain jelly / aqua Xylocain jelly / aqua jelly jelly – Xylocain spray Xylocain spray – Style Stylet / mandrine t / mandrine – Magill forcep Magill forcep – Mouth extractor Mouth extractor – Bag valve mask + Bag valve mask + face mask : dewasa, face mask : dewasa, anak, bayi. anak, bayi. – Needle no 12 – 14 Needle no 12 – 14 – Dysposible syring 20 Dysposible syring 20 ml ml – Stetoscope Stetoscope – Plester dan tali Plester dan tali
  • 60. Al Alat, obat dan bahan medik habis pakai (2) at, obat dan bahan medik habis pakai (2)  Oksigenisasi Oksigenisasi –Selang dan tabung oksigen Selang dan tabung oksigen –Nasal prong / nasal kanul Nasal prong / nasal kanul –Masker : simple mask, re-breathing Masker : simple mask, re-breathing mask dan non rebreathing mask. mask dan non rebreathing mask.
  • 61. Al Alat, obat dan bahan medik habis pakai (3) at, obat dan bahan medik habis pakai (3)  Circulation. Circulation. – IV catheter no 24 – IV catheter no 24 – 14 G 14 G – Infustion set (mikro Infustion set (mikro dan makro) dan makro) – Blood set Blood set – Tourniquet Tourniquet – Cairan kristaloid : Cairan kristaloid : RL, NaCl 0,9 %, RA, RL, NaCl 0,9 %, RA, Dex 5%, Dex 10%, Dex 5%, Dex 10%, KaeN KaeN. . – Cairan koloid : Cairan koloid : plasma exfander, plasma exfander, Haes steril, Haes steril, Haemacell, Dextran Haemacell, Dextran 40, Dextran 70. 40, Dextran 70. – Disposible syringe 1 Disposible syringe 1 – 50 cc – 50 cc – Threeway Threeway – Tranfaran dresing Tranfaran dresing – Folley catheter no 8 – Folley catheter no 8 – 18. 18. – Urine bag Urine bag. .
  • 62. Al Alat, obat dan bahan medik habis pakai (4) at, obat dan bahan medik habis pakai (4)  Defibrilator dan drug Defibrilator dan drug (obat-obatan): (obat-obatan): – Adrenallin 20 amp Adrenallin 20 amp – Sulfas Atropine (SA) 12 Sulfas Atropine (SA) 12 amp amp – Cardarone / Xylocard / Cardarone / Xylocard / Lydocain / Cordare 3 Lydocain / Cordare 3 amp amp – Dobutamine 1 amp Dobutamine 1 amp – Dopamine 1 amp Dopamine 1 amp – Relaxane 3 amp Relaxane 3 amp – Dormicum 3 amp Dormicum 3 amp – MgSO4 2 placon MgSO4 2 placon – Coagulant (Vit K, Coagulant (Vit K, Adona, Transamine) Adona, Transamine) – Nitrgleserine 5 mg Nitrgleserine 5 mg sublingual 10 tablet sublingual 10 tablet – Nitrogleserineampul: 2 Nitrogleserineampul: 2 amp amp – KCl 2 placon KCl 2 placon – CaCl2 2 placon CaCl2 2 placon – Dextrose 40 % Dextrose 40 % – Korticosteroid / Korticosteroid / dexametasone dexametasone – Aminophiline Aminophiline – Diazepam Diazepam – Furosemide Furosemide – Adenosin Three Phospate Adenosin Three Phospate (ATP) (ATP) – Digitalis (Lanoxine, Digitalis (Lanoxine, Digoksine) Digoksine) – Nifedipine tablet 5 mg Nifedipine tablet 5 mg
  • 63. Al Alat, obat dan bahan medik habis pakai (5) at, obat dan bahan medik habis pakai (5) Alat-alat Trauma Alat-alat Trauma  NGT no 6 s/d 18 NGT no 6 s/d 18  Collar`neck ukuran ; S, M, L, XL Collar`neck ukuran ; S, M, L, XL  Verban gulung ( 5 dan 10 cm) Verban gulung ( 5 dan 10 cm)  Elastic verban ( 4 dan 6 inc) Elastic verban ( 4 dan 6 inc)  Figure of eight (ransel verband) Figure of eight (ransel verband)  Arm sling Arm sling  Kasa steril ukuran kesil dan besar (mitella) Kasa steril ukuran kesil dan besar (mitella)  Duk bolong steril Duk bolong steril  Sarung tangan steril no 6 s/d 8 Sarung tangan steril no 6 s/d 8  Sarung tangan non streil no 6 s/d 8 Sarung tangan non streil no 6 s/d 8
  • 64. Contoh Sususnan Emergency Contoh Sususnan Emergency Trolly Trolly