SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ISTIQRA’WA TAMTSIL
Disusun oleh :
1. Novi Asmaul Khasanah (2121036)
2. Amanda Alodia (2121085)
3. Soffatul Umami (2121107)
4. Muflihin Dwi Prasetyo (2121182)
Pembahasan
◦ Qiyas murakkab dan pembagiannya
◦ Qiyas istiqra’ ( silogisme induksi)
◦ Qiyas tamsil (analagi)
1. QIYAS MURAKKAB DAN PEMBAGIANNYA
Qiyas murakkab ialah qiyas yang dirangkai dari dua qiyas atau beberapa qiyas, dengan
cara menjadikan suatu natijah (konklusi) tiap-tiap qiyas sebagai premis qiyas berikutnya.
Adapun cara membuat qiyas murakkab :
a. Menyusun beberapa qiyas melalui mukaddimah-mukaddimahnya
b. Setelah qiyas yang tersusun mencetuskan natijah, maka natijah ini selanjutnya
dijadikan mukaddimah sughra dari mukaddimah lain hingga mencetuskan natijah
kedua.
2. Qiyas istiqra’ (silogisme induksi)
Secara bahasa istiqrâ` diartikan dengan pengikutsertaan, terus-menerus (al-Tatabu’) , diarti kan
seperti ini dikarenakan dilihat dari segi tashrîf, istiqrâ` merupakan kalimat mashdar dari istaqra’a
yastaqriyu yang merupakan wazn dari istaf’ala.
Sedangkan kata istaqra’a sendiri merupakan bentuk derivasi dari kata qaraa yang bermakna
mengumpulkan atau menggabungkan antara satu sama lain, imbuhan alif, sin, dan ta’ berfungsi
sebagai isyarat dari permintaan.
menurut Mahmûd Fahmî Zaydan secara istilah yaitu: Suatu bentuk penyimpulan dari hal-hal
yang khusus yang ditangkap oleh indera menjadi sesuatu yang sifatnya umum (kebalikan dari
metode qiyâsi).
Istiqra’i (induksi), yaitu penyelidikan berbagai juz’iyyah untuk menetapkan kesimpulan
umum, dan ada dua macam, yaitu:
◦ Tam, yaitu suatu penyelidikan yang
didasarkan atas penelitian seluruh juz’iyyah,
yang daripadanya terbentuk suatu kulli dan
memberlakukan hukumnya atas kulli istiqra’i
itu.
◦ Naqish, yaitu menyelidiki sesuatu yang
mungkin dapat diselidiki dari berbagai
juz’iyyah dan memberi hukum yang sesuai
dengan juz’iyyah untuk kulli yang meliputi
kepadanya dan yang lainnya.
3. Qiyas tamsil (analagi)
◦ Al-tamtsil ialah menetapkan hukum juz’i kepada juz’i yang lainnya karena ada kesamaan antara
keduanya, seperti tuak adalah sama dengan khamar dalam hal sama–sama mabuknya. Juz
(bagian) yang pertama disebut dengan “asal”, yaitu khamar pada contoh tersebut, sedang juz
(bagian) yang kedua disebut dengan “al-far’u” (cabang) yaitu al-nabidz (tuak).
◦ Tamtsil terdiri dari 4 (empat) rukun (hudud), yaitu:
a. Musyabbah (yang diserupakan) atau had ashghar
b. Musyabbah bih (yang diserupai) atau ashlu
c. Hukum atau had akbar
d. Jami’ (titik persamaan) atau had awsath
kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Qiyas Murakkab ialah Qiyas yang
dirangkai dari dua qiyas atau beberapa qiyas, dengan cara menjadikan suatu natijah
(konklusi) tiap-tiap qiyas sebagai premis qiyas berikutnya. Dan Qiyas Murakkab terbagi
menjadi dua, yaitu: Muttashilun Nata’ij dan Munfasillun Nata’ij yang keduaya mempunyai
fungsi masing-masing. Adapun Qiyas Istiqra’i (induksi), yaitu penyelidikan berbagai juz’iyyah
untuk menetapkan kesimpulan umum. Dan ada dua macamnya yaitu tam dan naqish.
Sedangkan qiyas tamtsil Menurut imam as-Sa’ad adalah menyerupakan perkara juz’iy satu
dengan perkara juz’iy yang lain dalam sebuah makna yang ada pada keduanya, agar hukum
dari perkara yang diserupai (musyabbah bih) menetap pada perkara yang diserupakan
(musyabbah), dengan menggunakan makna tersebut sebagai illat-nya. Terdiri dari 4 (empat)
rukun (hudud), yaitu: Musyabbah (yang diserupakan) atau had ashghar, Musyabbah bih (yang
diserupai) atau ashlu, Hukum atau had akbar dan Jami’ (titik persamaan) atau had awsath.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

More from Islamic Studies

More from Islamic Studies (20)

Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptxPengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
 
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdfDampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
 
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptxRagam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptxTauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
 
Sumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxSumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptx
 
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdfRelasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
 
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan AgamaHistorisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
 
Filsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdfFilsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdf
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdfObjek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
 
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdfPembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
 
Urgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptxUrgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptx
 
Dirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptxDirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptx
 
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptxHarmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
 
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMATOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

ISTIQRA WA TASMIL

  • 1. ISTIQRA’WA TAMTSIL Disusun oleh : 1. Novi Asmaul Khasanah (2121036) 2. Amanda Alodia (2121085) 3. Soffatul Umami (2121107) 4. Muflihin Dwi Prasetyo (2121182)
  • 2. Pembahasan ◦ Qiyas murakkab dan pembagiannya ◦ Qiyas istiqra’ ( silogisme induksi) ◦ Qiyas tamsil (analagi)
  • 3. 1. QIYAS MURAKKAB DAN PEMBAGIANNYA Qiyas murakkab ialah qiyas yang dirangkai dari dua qiyas atau beberapa qiyas, dengan cara menjadikan suatu natijah (konklusi) tiap-tiap qiyas sebagai premis qiyas berikutnya. Adapun cara membuat qiyas murakkab : a. Menyusun beberapa qiyas melalui mukaddimah-mukaddimahnya b. Setelah qiyas yang tersusun mencetuskan natijah, maka natijah ini selanjutnya dijadikan mukaddimah sughra dari mukaddimah lain hingga mencetuskan natijah kedua.
  • 4. 2. Qiyas istiqra’ (silogisme induksi) Secara bahasa istiqrâ` diartikan dengan pengikutsertaan, terus-menerus (al-Tatabu’) , diarti kan seperti ini dikarenakan dilihat dari segi tashrîf, istiqrâ` merupakan kalimat mashdar dari istaqra’a yastaqriyu yang merupakan wazn dari istaf’ala. Sedangkan kata istaqra’a sendiri merupakan bentuk derivasi dari kata qaraa yang bermakna mengumpulkan atau menggabungkan antara satu sama lain, imbuhan alif, sin, dan ta’ berfungsi sebagai isyarat dari permintaan. menurut Mahmûd Fahmî Zaydan secara istilah yaitu: Suatu bentuk penyimpulan dari hal-hal yang khusus yang ditangkap oleh indera menjadi sesuatu yang sifatnya umum (kebalikan dari metode qiyâsi).
  • 5. Istiqra’i (induksi), yaitu penyelidikan berbagai juz’iyyah untuk menetapkan kesimpulan umum, dan ada dua macam, yaitu: ◦ Tam, yaitu suatu penyelidikan yang didasarkan atas penelitian seluruh juz’iyyah, yang daripadanya terbentuk suatu kulli dan memberlakukan hukumnya atas kulli istiqra’i itu. ◦ Naqish, yaitu menyelidiki sesuatu yang mungkin dapat diselidiki dari berbagai juz’iyyah dan memberi hukum yang sesuai dengan juz’iyyah untuk kulli yang meliputi kepadanya dan yang lainnya.
  • 6. 3. Qiyas tamsil (analagi) ◦ Al-tamtsil ialah menetapkan hukum juz’i kepada juz’i yang lainnya karena ada kesamaan antara keduanya, seperti tuak adalah sama dengan khamar dalam hal sama–sama mabuknya. Juz (bagian) yang pertama disebut dengan “asal”, yaitu khamar pada contoh tersebut, sedang juz (bagian) yang kedua disebut dengan “al-far’u” (cabang) yaitu al-nabidz (tuak). ◦ Tamtsil terdiri dari 4 (empat) rukun (hudud), yaitu: a. Musyabbah (yang diserupakan) atau had ashghar b. Musyabbah bih (yang diserupai) atau ashlu c. Hukum atau had akbar d. Jami’ (titik persamaan) atau had awsath
  • 7. kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Qiyas Murakkab ialah Qiyas yang dirangkai dari dua qiyas atau beberapa qiyas, dengan cara menjadikan suatu natijah (konklusi) tiap-tiap qiyas sebagai premis qiyas berikutnya. Dan Qiyas Murakkab terbagi menjadi dua, yaitu: Muttashilun Nata’ij dan Munfasillun Nata’ij yang keduaya mempunyai fungsi masing-masing. Adapun Qiyas Istiqra’i (induksi), yaitu penyelidikan berbagai juz’iyyah untuk menetapkan kesimpulan umum. Dan ada dua macamnya yaitu tam dan naqish. Sedangkan qiyas tamtsil Menurut imam as-Sa’ad adalah menyerupakan perkara juz’iy satu dengan perkara juz’iy yang lain dalam sebuah makna yang ada pada keduanya, agar hukum dari perkara yang diserupai (musyabbah bih) menetap pada perkara yang diserupakan (musyabbah), dengan menggunakan makna tersebut sebagai illat-nya. Terdiri dari 4 (empat) rukun (hudud), yaitu: Musyabbah (yang diserupakan) atau had ashghar, Musyabbah bih (yang diserupai) atau ashlu, Hukum atau had akbar dan Jami’ (titik persamaan) atau had awsath.