SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
1
Serangan Amerika Untuk Menghancurkan Islam
Penulis: Syaikh Abdul Qadim Zallum
Diterbitkan oleh Hizbut Tahrir
Slogan-slogan Serangan Amerika:
Demokrasi
Pluralisme
Hak Asasi Manusia
Strategi Pasar Bebas
‫الرحيـم‬ ‫الرحمن‬ ‫هللا‬ ‫بســـــــم‬
Pendahuluan
Keruntuhan Uni Soviet pada awaldekade 90-an abad ini, pada hakekatnya
adalah kehancuran suatu negara dalam arti keruntuhan dan kepunahan
sebuah ideologi secara internasional(tidak ada lagi negara yang
mengembangkannyake seluruh dunia) dan universal (tidak dianut lagi oleh
suatu umat/bangsa manapun).
Hal itu karena, pertarungan yang berkobar seusaiPerang Dunia II antara blok
Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dengan blok Timur pimpinan Uni Soviet
(yang dikenal dengan sebutan Perang Dingin), bukanlah semata-mata
pertarungan antara dua blok secara internasional. Lebih dari itu,
sesungguhnya yang berkecamukadalah pertarungan keyakinan antara
ideologi Kapitalisme melawan ideologiSosialisme. Dan medan pertarungan
ideologi ini tidak terbatas hanya di kawasan Eropa saja, akan tetapitelah
menjangkau seluruh kawasan dan pelosok dunia.
Pertarungan ini telah berakhir; ditandai dengan runtuh dan terpecah belahnya
Uni Soviet menjadibanyak negara, hancurnya ideologi Sosialisme Marx
sebagaisebuah sistem dan metodekehidupan bagi berbagai negara dan
bangsa, serta punahnya Sosialisme Marx secara internasionaldan universal.
Maka adalah wajar, kalau Amerika -dan blok Barat umumnya-beranggapan
bahwa keruntuhan Uni Soviet ini merupakan kemenangan bagi ideologi
2
Kapitalisme sebagai suatu sistem dan metode kehidupan. Lebih dari sekedar
itu, para penganut Kapitalisme yang fanatik telah menyifati kemenangan ini
secara berlebihan, sampai-sampaiFrancis Fukuyama -seorang filsuf Jepang-
mengklaimnya sebagaibabak akhir dari perjalanan sejarah.
Padahal sesungguhnya, sebuah ideologitidaklah punah dengan hancur dan
terpecah belahnya negara penganut ideologi tersebut menjadibanyak negara.
Sebuah ideologibaru dikatakan punah, kalau bangsa dan negara
penganutnya telah melepaskan diri dari ideologi yang dianutnya itu, kemudian
memeluk ideologilain, dan membangun kembali metode kehidupannyaatas
dasar ideologi baru tersebut.
Memang demikian itu yang terjadi pada ideologi Sosialisme Marx. Seluruh
bangsa dan negara yang dulu menjadianggota blok Timur telah membuang
ideologi Sosialisme, lalu mengambilideologi Kapitalisme, dan kemudian
cepat-cepat membangun kehidupannya berlandaskan ideologitersebut.
Namun ideologi Islam, sebagai perbandingan, sebenarnyadapat dikatakan
masih eksis secara universal, setelah negara Khilafah Utsmaniyah runtuh
pada tahun 1924M. Sebab, umat Islam dengan keanekaragaman bangsanya
tetap menganut ideologiIslam ini, sekalipun memang ideologiini telah
dijauhkan dari kehidupan praktis dan tidak lagi mempunyaieksistensi
internasional.
Jadi, sebuah ideologiitu pada hakekatnyatetap eksis secara universalselama
masih terdapat umat yang menganutnya, meskipun mereka tidak kuasa
menerapkan peraturan-peraturannya karena terdapat paksaan yang berada di
luar kehendak mereka. Namun demikian, memang benar kalau dikatakan
bahwa ideologitadi tidak lagi memiliki eksistensiinternasional, sebab tidak
terdapat sebuah negara yang mengemban ideologi itu dan menjadikannya
sebagailandasan strategipolitik internasionalnya.
Atas dasar itu, maka ideologiIslam sesungguhnya tetap eksis secara
universal hingga kini, semenjakterbentuknyaumat Islam-berlandaskan
ideologi tersebut-di Madinah setelah hijrahnya Rasulullah Saw. dan berdirinya
Negara Islam yang pertama. Hanya saja memangbenar, bahwa ideologi
Islam ini tetap eksis secara internasionalsejak detik itu hingga hancurnya
Khilafah Utsmaniyah di awal abad ini.
Fakta di atas berbeda dengan apa yang terjadi pada ideologi Sosialisme.
Ideologi ini mulai eksis secara universalsejak akhir abad ke-19 M, ketika
mulai mendapatkan basis opini umum di antara bangsa-bangsa Eropa. Baru
pada tahun 1917, Sosialismemulai eksis secara internasionaldengan
berdirinya sebuah negara di Rusia dan sekitarnya -yang kemudian dikenal
dengan sebutan Uni Soviet- atasdasar ideologitersebut. Dan ideologi
3
Sosialisme ini tetap eksis secara internasionalhingga tahun 1991 ketika Uni
Soviet roboh dan bangsa-bangsa penganut Sosialismeramai-ramai
melepaskan diri dari ideologitersebut. Dengan demikian, Sosialisme Marx
telah punah secara internasionaldan universal.
Dengan hancurnya Sosialisme, akhirnya AS mendominasipercaturan politik
internasional, sebab tak ada lagi negara di dunia ini yang mengemban
ideologi lain dan menjalankan strategipolitik internasionalnya atas dasar
ideologi tersebut. Namun ditinjau dari segi eksistensisecara universal,
sesungguhnya tetap terdapatdua ideologi; Islam dan Kapitalisme.
Dengan adanya dominasitunggal AS, lahirlah Tata Dunia Baru. Sebutan Tata
Dunia Baru, dapatlah dianggap tepat kalau ditinjau dari segi eksistensi
ideologi secara internasional. Oleh karena itu, adalah wajar kalau Presiden AS
waktu itu (GeorgeBush) mengumumkan kelahiran Tata Dunia Baru, sebab AS
adalah negara adidaya terkuat di dunia. Dialah pemimpin negara-negara
Kapitalis sekaligus pembawa bendera propagandaideologiKapitalisme.
AS mulai menyebarkan Kapitalisme sejak dia tampil di panggung dunia
sebagainegara penjajah. Metode yang digunakannya untuk menyebarkan
Kapitalisme adalah dengan melakukan penjajahan (imperalisme), baik
penjajahan gaya lama maupun gaya baru.
Berkaitan dengan penyebaran Kapitalisme ini, ada satu hal yang betul-betul
perlu diperhatikan dengan seksamadi sini. Bahwasanya, setelah AS berhasil
memantapkan dominasiideologiKapitalisme secara internasional, kini AS
tengah berusaha untuk memantapkan dominasi ideologiitu secara universal.
Sebelumnya, AS -dengan dibantu negara-negara Kapitalis lain- telah sukses
menjadikan Kapitalisme sebagaiasas interaksi dan konvensi internasional.
Dan kini, AS mempunyaicita-cita baru untuk menjadikan Kapitalisme sebagai
agama bagi seluruh bangsa dan umat di muka bumi.
Cara yang ditempuhnya untuk meraih cita-citanyaitu, ialah dengan mengajak
seluruh umat manusia untuk meyakini Aqidah Kapitalisme dan menjadikan
ide-ide Kapitalisme sebagaipersepsi-persepsi, standar-standar, dan
keyakinan-keyakinan yang berlaku di segala aspek kehidupan bagi seluruh
umat manusia. Jelaslah, AS sudah tidak lagi merasa cukup hanya mener-
apkan Kapitalisme sebagaiperaturan dan undang-undang.
AS telah berusaha menjadikan ideologiKapitalisme sebagaiasas interaksi,
konvensi, dan undang-undang internasional sejak lahirnya PBB (Perserikatan
Bangsa Bangsa) pada tahun 1945. Untuk tujuan ini, AS telah menjadikan
konvensiKapitalisme sebagai landasan utama bagi Piagam PBB. Namun, AS
tidak berhasil merealisasikan tujuannya tersebut, karena masih terdapat Uni
4
Soviet sebagaikekuatan lain yang memimpin blok Timur atas dasar ideologi
Sosialisme. Selain itu Uni Soviet juga telah berhasil memantapkan eksistensi
ideologinya secara internasionaldan universal.
Pada waktu itu, Moskwa telah berhasil mencegah dominasiKapitalisme secara
internasional, dengan mengeksploitir penderitaan dan ketertindasan yang
dialami bangsa-bangsa jajahan sebagaiakibat kesewenang-wenangan,
kezhaliman, dan kekejaman negara-negarapenjajah dari Barat. Moskwatelah
melancarkan serangan yang amat ganas ke seluruh dunia dengan melukiskan
hakekat wajah penjajahan yang sangat jelek, menghubungkan penjajahan
dengan Kapitalisme, dan menerangkan bahwa jalan untuk melepaskan diri
dari penjajahan adalah dengan mengobarkan revolusiSosialisme.
Ternyata, serangan Moskwa ini berhasil mencapaisasaran dengan gemilang
sehingga banyak bangsa sangat tertarik dan terpesona dengan Sosialisme.
Bangsa-bangsa yang sedang berusaha merebut kemerdekaan dan
melepaskan diri dari penjajahan gaya lama akhirnya turut mengagung-
agungkan slogan Sosialisme.
Akan tetapi, AS rupanya segera sadar akan bahaya penjajahan gaya lama ini
baik terhadap Barat sendiri sebagaikekuatan internasional, maupun terhadap
Kapitalisme sebagai sebuah ideologi. Karena itu, AS segera merancang
skenario canggih untuk membendung arus dukungan berbagai bangsa dan
umat terhadap Sosialisme. Maka, AS sendirilah yang akhirnya membantu
upaya berbagai bangsa dan umat tadi untuk melepaskan diri dari penjajahan
Eropa yang terbuka dan telanjang, dan kemudian menawan negara-negara
yang baru merdeka tadidengan penjajahan gaya baru yang tidak kalah
jahatnya.
Penjajahan gaya baru ini didasarkan pada hegemonitak langsung dalam
bidang ekonomi, politik, dan budaya. Secara riil, penjajahan gaya baru ini
terwujud dalam bentuk berbagai macam perjanjian, pakta militer,
kesepakatan hidup berdampingan secara damai, bantuan ekonomidan
keuangan, serta kesepakatan kebudayaan. Tak ayallagi, penjajahan gaya
baru ini pun akhirnya menggantikan posisipenjajahan gaya lama, dengan
memanfaatkan slogan-slogan kemerdekaan dan pembebasan sebagaikedok.
Bagaimanapun juga, keruntuhan Uni Soviet -berikut ideologiSosialismenya-
telah membukakan kesempatan kepadaKapitalisme untuk mengisi
kekosongan gelanggang politik internasional. Dan dapat dikatakan, tidak ada
satu perlawanan pun terhadap dominasiKapitalisme secara internasionalini.
Konsekuensikondisiini, bahwa PBB yang sejak dasawarsa40-an hanya
menjadimimbar pidato -yaknitak mempunyaipengaruh signifikan karena
adanya hak veto Soviet-, kini telah menjadisebuah alat penting internasional
5
yang mempunyaikekuasaan dan otoritasinternasionalpula. Di satu sisi, PBB
kini menjadialat utama untuk mengokohkan hegemoniAS. Sementara di sisi
lain, PBB berfungsi untuk menanamkan kepercayaan akan konvensi-konvensi
Kapitalisme sebagai undang-undang internasionalyang bersifat mengikat.
Namun dalam pada itu, serangan AS secara universaluntuk menjadikan
Kapitalisme sebagai ideologiseluruh umat manusia di muka bumi, memang
tak menghadapiperlawanan apapun, kecuali di Dunia Islam.
Fakta di atas dikarenakan berbagaibangsa dan umat di muka bumi ini tak
terlepas dari kondisi-kondisiberikut.
Pertama, bangsa-bangsa yang karakter aslinya memang penganut
Kapitalisme, seperti AS, Eropa Barat, dan cabang-cabangnya yang ada di
Kanada, Australia, dan New Zealand.
Kedua, bangsa-bangsa yang telah melepaskan diri dari Sosialisme dan
membangun kehidupan barunya atas dasar Kapitalisme, sepertiRusia dan
negara-negaralain bekas blok Timur.
Ketiga, bangsa-bangsayang selalu menggembar-gemborkan slogan
Sosialisme secara formalitas -yaknipada hakekatnya merekatidak meyakini
Sosialisme- namun secara perlahan dan diam-diam mereka mengubah diri
dan bermetamorfosis menjadipenganut Kapitalisme, sepertiRRC, Korea
Utara, Vietnam, dan Kuba.
Keempat, bangsa-bangsayang karakter aslinya bukan penganut suatu
ideologi dan tidak mengganggap Kapitalisme sebagaimusuh ideologis, seperti
bangsa-bangsa Amerika Latin, dan mayoritasbangsa- bangsa di kawasan
Timur Jauh, Asia Tenggara, dan Afrika.
Jadi, umat Islamlah satu-satunya umat non Kapitalis di antara bangsa dan
umat di dunia ini yang mempunyaidan menganut sebuah ideologi,
kendatipun memang merekasaat ini tidak hidup berlandaskan ideologiitu dan
tidak menyebarluaskannyake seluruh dunia.
Oleh karenanya, dapat dikatakan bahwa serangan AS untuk
menguniversalkan Kapitalisme tidaklah menghadapilawan yang tangguh,
kecuali di Dunia Islam.
Memang benar, seluruh negara di Dunia Islam saat ini tidak menerapkan
Islam -meskipun beberapa negara mengklaim menerapkannya-dan malah
menerapkan Kapitalisme semu yang telah dimodifikasi (bersalin rupa). Akan
tetapi, umat Islam yang tetap eksis setelah hancurnya Khilafah itu sejak awal
dasawarsa 50-an telah mulai merambah jalan menuju kebangkitan
berasaskan Islam, mulai berjuang untuk membangun kembalikehidupannya
atas dasar Islam, dan bahkan telah mencanangkan cita-cita menyelamatkan
dunia dengan membawa hidayah Islam.
6
Ya, semua upaya ini terus diperjuangkan, kendatipun umat Islam masih
terpecah belah akibat rekayasa kaum kafir sebelum dan sesudah kehancuran
Khilafah; dan kendatipun para penguasanya -yang menjadiagen Barat- terus
mempertahankan kekufuran yang dibangun Barat di negeri-negeri muslim,
berkhidmat siang malam demi kepentingan dan dominasiBarat, serta
menjalankan seluruh strategipolitik dalam dan luar negerinya menurut
petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksiBarat.
Namun kebangkitan umat yang diupayakan tadi nampaknyabelum mencapai
kesempurnaan dan berjalan sangat lambat karena berbagai kendala.
Saksikanlah, para penguasa agen Barat tadi telah bertingkah brutal dan
sangat kejam terhadap para pejuang kebangkitan umat. Merekajuga terus
melakukan operasipenumpasan dan melancarkan aksiteror terhadap para
pejuang tadi. Sementaraitu, kaum kafir juga tak ketinggalan merancang
strategiyang dijalankan oleh agen-agen mereka tadiuntuk melawan bangsa
mereka sendiri, agar bangsa mereka tetap hina diinjak-injak dan dibelenggu
oleh kekufuran.
Walau demikian keadaannya, Barat yang kafir -dengan AS sebagai
gembongnya-sudah merasa gentar kalau-kalau kebangkitan umat Islam
suatu ketika mencapaititik sempurna sehingga umat Islam kembali menjadi
umat istimewa yang berbeda dengan manusia lainnya.
Barat yang kafir juga sudah gemetaran membayangkan umat Islam hidup
kembali di bawah satu negara, yakni negara Khilafah, yang akan melanjutkan
penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia untuk mengentaskan dunia dari
gelimang kesengsaraan, kegoncangan, dan kemerosotan yang parah akibat
hagemoniKapitalisme dan ide-idenya yang materialistik itu. Semua ini telah
menjadikan Barat bagaikan hutan yang tidak aman dan senantiasa
menimbulkan keresahan, sekalipun harus diakui mereka memang sukses
dalam sains dan teknologiserta banyak meraih penemuan-penemuan ilmiah.
Barat yang kafir juga senantiasa ingat, bagaimana ideologi Islam dahulu telah
mengubah kabilah-kabilah Arab -yang serba terbelakang dan tak pernah
diperhitungkan dalam sejarah- menjadiumat istimewa yang berperadaban,
yang kemudian tampil di pentas dunia dengan cahaya Islam serta dalam
waktu singkat sanggup memantapkan posisinya sebagaipemimpin dunia.
Kejayaan ini tetap lestari untuk sekitar 10 abad lamanya. Dan sepanjang
masa itu, meratalah keadilan, keamanan, kesejahteraan, dan nilai-nilai yang
luhur di setiap tempat. Bendera dan panji Khilafah pun berkibar-kibar dengan
gagahnya di mana-mana.
Maka dari itu adalah wajar, bila Barat yang kafir merasa kecut kalau-kalau
umat Islam suatu saat kembalibangkit lalu menghancur leburkan segala
7
pengaruh dan kepentingan mereka di manapun; tak hanya di buminya
sendiri, tetapi bahkan di seluruh pelosokdunia.
Berdasarkan kesadaran AS dan Barat terhadap hakekat ini, maka sebenarnya
sasaran utama serangan AS tak lain adalah, umat Islam! Sekalipun, serangan
AS memang tetap bersifat universal.
Memang, serangan AS ini mempunyaimotif-motif lain, sepertikerakusan
serta ketamakan Amerika dan Barat yang kapitalistis terhadap sumber daya
alam di negeri-negeri Islam dan posisigeografisnya yang amat strategis dan
istimewa. Juga adanya potensinegeri-negeriIslam itu sebagai pasar raksasa
bagi produk-produkBarat dan sumber bahan mentah utama bagi industri
mereka, di samping adanya deposit-deposit minyak bumi yang melimpah-
ruah, yang sangat vital bagi kelangsungan hidup Barat.
Meskipun memang ada motif-motif lain sepertiitu, tetapi motif utama dan
pertama serangan AS tak lain adalah adanya potensibahaya dalam tubuh
umat Islam yang dapat mengancam kepentingan-kepentingan Barat dan
dominasiinternasionalnya. Bahkan, potensibahaya itu pada hakekatnya
dapat mengancam eksistensimerekasendiri, jika suatu saat umat Islam
sadar dan bangkit serta kembali mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru
dunia.
Basis-Basis Serangan Amerika
Untuk melancarkan serangannya terhadap Dunia Islam, AS menyandarkan
dirinya pada basis-basis utama berikut ini:
Pertama, PosisiAS dalam konstelasipolitik internasionaldan pengaruhnya
yang kuat terhadap Dunia Islam. Kondisi ini terwujud terutamasetelah
Perang Teluk II yang menghasilkan keuntungan-keuntungan politis bagi AS,
yakni pemantapan hagemoninya di Dunia Islam secara keseluruhan. Akibat
adanya posisi dan pengaruh AS itu, Dunia Islam menjadipihak yang paling
banyak menerima tekanan-tekanan AS dan menjadisasaran serangan AS
yang bertujuan menghancurkan Islam dengan cara menggiring dan mengajak
kaum muslimin untuk menganut Kapitalisme.
Kedua, Kepemimpinan AS atas negara-negaraKapitalis lain yang berambisi
untuk berpartisipasi dalam serangan yang dilancarkan AS. Selain itu, AS juga
telah melemahkan pengaruh negara-negaraKapitalis tadi dan menundukkan
agen-agennyadi Dunia Islam demi kesuksesan serangannya. Meskipun
demikian, negara-negaraKapitalis tadi sebenarnyatak berbeda dengan AS
8
dalam pandangannya terhadap Islam, yakni Islam dianggap sebagaibahaya
yang mengancam negara-negara Kapitalis berikut seluruh pengaruh dan
kepentingan mereka.
Ketiga, AS mempunyailegitimasi dan alat internasional, yakni PBB dan
Piagam PBB, termasuk berbagaibadan dan organisasiyang menginduk
kepada PBB. Semua alat ini telah dikendalikan oleh AS guna menjalankan
strateginya dan memberikan legitimasiinternasional terhadap segala tindakan
yang dianggap perlu oleh AS, baik tindakan dalam bidang politik, ekonomi,
militer, maupun yang lainnya.
Keempat, Sarana-sarana media massainternasionaltelah dikuasai oleh AS
dan sekutu-sekutunya, kemudian dijadikan senjata paling mematikan untuk
melancarkan serangan. Sarana-saranaitu selain dimanfaatkan AS untuk
menjajakan slogan-slogan yang merekagunakan dalam serangan ini, juga
telah direkayasa untuk menggambarkan citra buruk mengenaiIslam serta
membangkitkan rasa benci dan permusuhan dunia terhadap orang-orang
yang berpegang teguh pada Islam. Mereka yang konsisten terhadap Islam ini
telah dicap dan dicaci maki dengan macam-macam predikat: fundamentalis,
radikalis, ekstrimis, teroris, dan sebagainya.
Tak diragukan lagi, senjata mereka ini sangatlah berbahaya, terutama setelah
adanya revolusikomunikasidan informasiyang berlangsung pada paruh
kedua abad ini, sehingga dunia seakan-akan telah berubah menjadisebuah
desa kecil. Akibatnya, hampir-hampir tak ada satu rumah pun di dunia ini
yang tidak dimasukioleh arus informasi, baik informasiyang dapat dibaca
maupun yang bersifat audio visual.
Kelima, Barangkali basis yang paling berbahaya ialah para penguasa yang
menjadiagen AS dan sekutu-sekutunya, termasukorang-orang yang ada di
sekitar para penguasa tersebut. Orang-orang yang dekat dengan para
penguasa ini terdiri dari para penjilat hina yang munafik, orang-orang le- mah
yang pragmatis, dan para intelektual yang kenyang dengan kebudayaan Barat
yang kafir dan tertipu oleh metodekehidupan mereka. Termasuk juga dalam
hal ini sebagian orang yang pura-pura membela Islam, seperti para oknum
ulama pendukung penguasa, individu-individu tertentu yang ditonjol-
tonjolkan sebagaiintelektual muslim, dan beberapa tokoh harakah Islam.
Pada hakekatnya, merekaini tak lebih hanyalah orang-orang sekular yang
mempropagandakan pe-misahan agama dari kehidupan.
Semua pihak di atas telah berkomplotdan berkhidmat demi kesuksesan
serangan Amerika, yang sesungguhnya bertujuan menggiring kaum muslimin
agar membuang ideologiIslam dan kemudian memeluk ideologiKapitalisme.
9
Dalam hal ini cara dan sarana yang digunakan oleh para penguasa dan antek-
anteknya itu beraneka ragam, di antaranya:
1. Menyesatkan umat melalui media massa.
2. Memanipulasipemahaman dan hukum Islam.
3. Menerapkan peraturan-peraturan kufur dan melegislasi berbagai hukum dan
undang-undang untuk menerapkan peraturan kufur itu.
4. Mengadakan berbagaimacam perjanjian dan kesepakatan agar negara-
negara di Dunia Islam tetap lestari berada di bawah telapak kakiorang-orang
kafir dan cengkeramannya.
5. Menjalankan rencana dan skenario yang dikarang oleh kaum kafir, yang
bertujuan untuk menghina-dinakan umat dengan cara memusnahkan nilai-
nilai luhur dalam ajaran Islam.
6. Menumpassecara kejam para pejuang Islam yang telah sadar dan ikhlas dari
kalangan putera-puteriumat Islam, dengan tujuan untuk membungkam
mulut mereka dan menyebarkan rasa ngeri sekaligus melancarkan teror
terhadap rakyatnyasendiri. Dengan demikian, para penguasa tersebut
berharap agar tak ada seorang pun yang berani menyuarakan kebenaran
secara terang-terangan, sehingga mereka akan lebih mudah menginjak-injak
umat dan menggiring mereka agar ridla meyakini kekufuran dan ikhlas
diinjak-injak kaum kafir.
Kelima basis di atas itulah basis-basis utama yang digunakan oleh AS untuk
melancarkan serangannyamelawan kaum muslimin. Serangan ini bertujuan
untuk menghancurkan Islam dengan cara menggiring kaum muslimin untuk
memeluk dan menganut ideologiKapitalisme.
Serangan AS itu terwujud dalam empat slogan yang sebenarnya merupakan
substansiideologiKapitalisme, yaitu: Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi
Manusia, dan Politik Pasar Bebas.
Sebelum slogan-slogan ini dibahas dan dikritik secara rinci, akan dijelaskan
terlebih dahulu kerusakan asaspemikiran yang melahirkan slogan-slogan
tadi.
Asas slogan-slogan itu adalah aqidah Kapitalisme, yaitu aqidah pemisahan
agama dari kehidupan (Sekularisme).
Aqidah ini, sebenarnya bukanlah hasil proses berpikir. Bahkan, tak dapat
dikatakan sebagaipemikiran yang logis. Aqidah pemisahan agama dari
kehidupan tak lain hanyalah penyelesaian yang berkecenderungan ke arah
jalan tengah atau bersikap moderat, antara dua pemikiran yang kontradiktif.
Kedua pemikiran ini, yang pertama adalah pemikiran yang diserukan oleh
tokoh-tokoh gereja di Eropa sepanjang Abad Pertengahan (abad V-XV M),
yakni keharusan menundukkan segala sesuatu urusan dalam kehidupan
10
menurut ketentuan agama. Sedangkan yang kedua, adalah pemikiran
sebagian pemikir dan filsuf yang mengingkari keberadaan Al Khaliq.
Jadi, pemikiran pemisahan agama dari kehidupan merupakan jalan tengah di
antara dua sisi pemikiran tadi. Penyelesaian jalan tengah, sebenarnya
mungkin saja terwujud di antara dua pemikiran yang berbeda (tapi masih
mempunyaiasas yang sama). Namun penyelesaian sepertiitu tak mungkin
terwujud di antara dua pemikiran yang kontradiktif. Sebab dalam hal ini
hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama, ialah mengakuikeberadaan Al
Khaliq yang menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Dan dari
sinilah dibahas: apakah Al Khaliq telah menentukan suatu peraturan tertentu
lalu manusia diwajibkan untuk melaksanakannya dalam kehidupan? Juga
apakah Al Khaliq akan menghisab manusia setelah matimengenai
keterikatannya terhadapperaturan Al Khaliq ini?
Sedang yang kedua, ialah mengingkari keberadaan Al Khaliq. Dan dari sinilah
dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa agama tidak perlu lagi dipisahkan dari
kehidupan, tapi bahkan harus dibuang dari kehidupan.
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa keberadaan Al Khaliq tidaklah
lebih penting daripada ketiadaan-Nya, makaini adalah suatu ide yang tidak
memuaskan akaldan tidak menenteramkan jiwa.
Jadi, berdasarkan fakta bahwa aqidah Kapitalisme adalah jalan tengah di
antara pemikiran-pemikiran kontradiktif yang mustahil diselesaikan dengan
jalan tengah, maka sudah cukuplah bagi kita untuk mengkritik dan
membatalkan aqidah ini. Tak ada bedanya apakah aqidah ini dianut oleh
orang yang mempercayaikeberadaan Al Khaliq atau yang mengingkari
keberadaan-Nya.
Tetapi dalam hal ini dalil aqli (dalil yang berlandaskan keputusan akal) yang
qath'i (yang tidak diragukan lagi kebenarannya), membuktikan bahwa Al
Khaliq itu ada dan Dialah yang menciptakan manusia, alam semesta, dan
kehidupan. Dalil tersebut juga membuktikan bahwa Al Khaliq ini telah
menetapkan suatu peraturan bagi manusia dalam kehidupannya, dan
bahwasanya Dia akan menghisab manusia setelah mati mengenai
keterikatannya terhadapperaturan Al Khaliq tersebut.
Kendatipun demikian, di sini bukan tempatnya untuk melakukan pembahasan
mengenaieksistensiAl Khaliq atau mengenai peraturan yang ditetapkan Al
Khaliq untuk manusia. Namun yang menjadifokus pembahasan di sini ialah
aqidah Kapitalisme itu sendiri dan penjelasan mengenaikebatilannya. Dan
kebatilan Kapitalisme cukup dibuktikan dengan menunjukkan bahwa aqidah
Kapitalisme tersebut merupakan jalan tengah antara dua pemikiran yang
11
kontradiktif, dan bahwa aqidah tersebut tidak dibangun atas dasar
pembahasan akal.
Dengan merobohkan aqidah Kapitalisme ini, sesungguhnya sudah cukup
untuk merobohkan ideologiKapitalisme secara keseluruhan. Sebab, seluruh
pemikiran cabang yang dibangun di atas landasan yang batil pada hakekatnya
adalah batil juga. Dan ini berarti, tidak perlu lagi dibahas ide-ide pokokdalam
Kapitalisme satu per satu secara mendetail.
Hanya saja, pembahasan secara rinci terhadap ide-ide pokok itu kini telah
menjadisatu keharusan, karena sebagian ide-ide tersebut telah dipasarkan
secara universaldan diterima oleh sebagian kaum muslimin. Selain itu, ide-
ide tadi ternyata telah menjelma menjadislogan-slogan yang digunakan
Amerika untuk menyerang Islam dan umatnya dengan suatu serangan yang
sangat ganas dan berbahaya.
Oleh karena itu, ide-ide pokoktadi harus dibahas secara terperinci, kemudian
diterangkan kekeliruannya dan kontradiksinyadengan Islam. Dengan
demikian, diharapkan kaum muslimin akan mengetahuibahwa mereka
diharamkan untuk mengambil ide-ide tersebut. Dan lebih dari itu, mereka
bahkan diwajibkan membuang sama sekali semua ide-ide itu dan menentang
serta melawan siapa pun yang berusaha menjajakannya.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, slogan-slogan tersebut ada empat
buah; Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik Pasar Bebas.
Slogan-slogan Serangan Amerika
A. Demokrasi
Demokrasi, merupakan standar formatpolitik dalam ideologiKapitalisme.
Artinya, Demokrasimerupakan sistem pemerintahan yang harus diterapkan
oleh negara-negaraKapitalis dan negara-negara lain yang mengikuti serta
meniru-niru negara-negara Kapitalis.
Menurut para penganutnya, Demokrasiberartipemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat;dengan menjalankan peraturan yang dibuat sendiri
oleh rakyat.
Tak sedikit kaum Kapitalis yang menyebut sistem Kapitalisme mereka sebagai
"sistem Demokrasi". Penyebutan ini tidak tepat, berdasarkan beberapa
argumen berikut. Yang utama, bahwa Demokrasibukanlah pemikiran orisinal
12
kaum Kapitalis. Orang Yunani telah lebih dahulu mencetuskannya. Di samping
itu, kaum Kapitalis bukan satu-satunyapihak yang menerapkan Demokrasi,
karena kaum Sosialis Marx juga mengaku diri sebagai kaum Demokrat.
Sampaidi akhir hayat ideologiSosialisme, kaum Sosialis tetap mengklaim
bahwa mereka telah menerapkan Demokrasi.
Aspek terpenting dalam Demokrasi, adalah ketetapannya bahwapihak yang
berhak membuat hukum (Al Musyarri')adalah manusia itu sendiri, bukan Al
Khaliq. Ini logis saja bagi penganut ide pemisahan agama dari kehidupan
(sekularisme), karena pemisahan agama dari kehidupan itu berarti
memberikan otoritasmenetapkan hukum kepada manusia, bukan kepada Al
Khaliq.
Dalam hal ini, kaum Kapitalis tidak pernah membahasapakah Al Khaliq telah
mewajibkan manusia untuk mengikuti dan menerapkan syari'attertentu
dalam kehidupan mereka. Bahkan, mereka sedikit pun tak pernah
memperdebatkan masalah ini sama sekali. Mereka hanya menetapkan, bahwa
yang berhak membuathukum adalah manusia. Titik.
Bagi kaum muslimin, hal itu berarti tindak pembangkangan dan pengingkaran
terhadap seluruh dalil yang qath'i tsubut (pasti sumbernya) dan qath'i dalalah
(pastipengertiannya) yang mewajibkan kaum muslimin untuk mengikuti
syari'at Allah dan membuang peraturan apa pun selain syari'at Allah. Na'udzu
billah min dzalik.
Kewajiban di atas diterangkan oleh banyak ayat dalam Al Qur'an. Dan lebih
dari itu, ayat-ayat yang qath'i tadi menegaskan pula bahwa siapapun yang
tidak mengikuti atau menerapkan syari'atAllah, berarti dia telah kafir, dzalim,
atau fasik. Allah SWT berfirman:
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ـ‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ب‬
"Siapapun yang tidak memutuskan perkara hukum/politikmenurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir." (Q.S. Al Maaidah:
44)
ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫الظ‬ ُ‫م‬‫ـ‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬َ‫ف‬
"Siapapun yang tidak memutuskan perkara hukum/politikmenurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang dzalim." (Q.S. Al
Maaidah: 45)
ْ‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ـاس‬َ‫ف‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ـ‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬
13
"Siapapun yang tidak memutuskan perkara hukum/politikmenurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang fasik." (Q.S. Al Maaidah:
47)
Berdasarkan nash ayat di atas, maka siapapun juga yang tidak berhukum
(menjalankan urusan pemerintahan)dengan apa yang diturunkan Allah,
seraya mengingkarihak Allah dalam menetapkan hukum -sepertihalnya
orang-orang yang meyakiniDemokrasi- maka dia adalah kafir tanpa keraguan
lagi, sesuainash Al Qur'an yang sangat jelas di atas. Hal ini karena tindakan
tersebut -yaknitidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah dan
mengingkari hak membuat hukum yang dimiliki Allah- berarti ingkar terhadap
ayat-ayatyang qath'i dalalah. Padahal orang yang mengingkari ayat yang
qath'i adalah kafir, dan ini disepakati oleh seluruh fuqaha.
Kaum kafir dan antek-antek mereka-yaitu para penguasa negeri-negeri
muslim-, juga seluruh propagandis Demokrasidari kalangan kaum muslimin
yang tertipu -baik individu maupun kelompok-, sesungguhnyamemahami
benar bahwa asas Demokrasiitu harus ditegakkan dengan tindakan
membuang syari'at Allah dan menempatkan manusia pada posisi Al Khaliq.
Oleh karenanya, merekatidak menjajakan Demokrasidengan cara
mengungkapkan hakekat itu, akan tetapimereka mengatakan bahwa
Demokrasiadalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Merekakatakan
pula bahwa Demokrasiadalah meratakan persamaan di antara rakyat,
menyebarkan keadilan, serta mengoreksidan mengkritik pemerintah. Mereka
tidak menyinggung-nyinggung sedikit pun mengenaitindakan membuang
syari'at Allah itu, padahal substansi(inti) Demokrasi -dari awalsampaiakhir-
tiada lain adalah tindakan membuang syari'atAllah dan mengikuti syari'at
makhluk-Nya.
Adapun ide-ide lain yang -katanya-merupakan ide Demokrasi, sebenarnya
tidak ada faktanya samasekali. Ide bahwa rakyat yang memerintah dirinya
sendiri, misalnya, sebenarnyahanyalah sebuah kebohongan besar. Sebab,
dalam masyarakat-masyarakat Kapitalis-Demokrasi, yang memerintah
bukanlah rakyat itu sendiri. Ide ini memang hanya sebuah utopia belaka.
Yang memerintah di sana, sebenarnya adalah golongan yang berpengaruh
kuat dalam masyarakat mereka. Kalau di AS, mereka adalah para kapitalis
raksasa. Sedang di Inggris, merekaadalah para bangsawan. Inilah fakta yang
ada di AS dan di Inggris. Padahal kedua negara ini adalah negara-negara
Kapitalis-Demokrasiyang ada di barisan terdepan.
Kelompok-kelompokberpengaruh di negara-negaraKapitalis tadi, mempunyai
sarana-saranayang memadaiuntuk menghantarkan siapa saja yang mereka
kehendakiagar dapat duduk di tampuk pemerintahan dan dewan-dewan
14
legislatif. Dengan demikian, undang-undang yang diberlakukan dan pihak
eksekutif yang melaksanakan undang-undang itu, tak lebih hanya akan
tunduk untuk melayanikepentingan-kepentingan kelompok berpengaruh
tersebut.
Ide-ide lain yang -katanya-juga merupakan ide Demokrasi, seperti
persamaan, keadilan, dan hak mengkritik penguasa, semuanyajuga cuma
sebatas teori. Tak ada faktanya. Cukuplah seseorang mengamatikenyataan
yang ada di AS -gembong demokrasidi dunia itu- dengan seksama. Niscaya
dia akan dapat menyimpulkan bahwa persamaan, keadilan, dan kritik kepada
pemerintah di sana, semuanya serba diskriminatif.
Mereka yang dapat menikmatidan menjalankan hak-hakitu hanya orang-
orang tertentu dengan warna kulit, agama, dan asal-usul tertentu, atau
orang-orang dengan sejumlah harta kekayaan tertentu.
Lihatlah penderitaan memilukan yang dialami oleh orang-orang kulit hitam,
orang-orang Indian berkulit merah, orang-orang yang berasaldari Amerika
Latin dan Asia, juga orang-orang yang non Protestan atau yang tidak berasal
dari Eropa Barat.
Semua penderitaan mereka ini sudah cukup menjadi bukti bahwa apa yang -
katanya-menjadiide-ide Demokrasi, pada hakekatnya hanyalah teorikosong
belaka. Cuma teori. Meskipun, memang kadang-kadang terjadijuga hal-hal
janggal yang berbeda dengan kondisi yang telah diterangkan tadi.
Maka dari itu, seorang muslim tidak dibolehkan menerima ide Demokrasi,
sebab Demokrasiadalah suatu kekufuran dan memberikan kepada manusia
hak yang seharusnyamerupakan hak Al Khaliq semata.
Bahkan lebih dari itu, setiap individu muslim wajib membuangdan
mengenyahkan Demokrasiserta menentang dan melawan siapapun yang
berusaha menjajakan Demokrasiyang kufur itu.
B. Pluralisme
Ide Pluralisme dalam ideologi Kapitalisme lahir dari pandangan mereka
terhadap masyarakat. Menurut mereka, masyarakattersusun dari individu-
individu, dan individu-individu ini memiliki beraneka ragam keyakinan, opini,
kepentingan, asal-usul, dan kebutuhan.
Maka atas dasar itu, mereka berpandangan bahwa sudah merupakan
keharusan, bahwa dalam masyarakat akan terdapatgolongan-golongan yang
berbeda-beda. Setiap golongan mempunyaitujuan dan target tersendiri, yang
harus diwakili oleh partai, gerakan, atau organisasi. Dan setiap partai,
15
gerakan, atau organisasiini harus diakui eksistensinya dan diberi kesempatan
untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik. Jadi, Pluralisme dalam
pandangan Kapitalisme merupakan kebalikan dari ide kelompoktunggal atau
partai tunggal.
Namun demikian, Pluralisme ini sebenarnyaadalah kemajemukan yang harus
disesuaikan sedemikian rupa dengan formatsistem politik Kapitalisme.
Sehingga oleh karenanya, dalam masyarakatKapitalis tidak ada tempat bagi
golongan yang tidak mempercayaiideologiKapitalisme, atau kelompokyang
berjuang untuk menghancurkan sistem Kapitalisme yang ada.
Logika ini, yakni logika kemajemukan partaisesuai aqidah tunggal atau
format sistem politik tunggal, sebenarnya diakui pula keberadaannya oleh
Islam. Hanya saja, tentu hal ini bukanlah Pluralisme seperti yang digembar-
gemborkan oleh orang-orang Kapitalis.
Islam memang membenarkan kemajemukan berbagaipartai dan gerakan,
selama mereka tetap mendasarkan diri pada Aqidah Islamiyah. Namun, Islam
tidak mentolerir keberadaan partaiatau gerakan yang bertujuan merobohkan
sistem politik Islam. Jadi, keberadaan partaidan gerakan apapun tetap
dibenarkan selama mereka tetap berpedoman dengan pendapat-pendapat
yang Islami, yakni pendapat-pendapat yang terpancar dari Aqidah Islamiyah
atau yang dibangun di atasnya.
Tetapi sekali lagi, ini bukan berarti Islam menerima ide Pluralisme secara
mutlak, atau menerima Pluralisme dalam pengertiannya menurut Kapitalisme
sepertiyang dipropagandakan oleh Amerika dan Barat pada umumnya.
Sebab, Pluralisme dalam Kapitalisme lahir dari aqidah Kapitalisme, yaitu
pemisahan agama dari kehidupan.
Berdasarkan Pluralisme sesuaipengertian ideologiKa-pitalisme tersebut,
maka dibolehkan berdirinya partai atau gerakan yang mengajak kepada
aqidah kufur, semisalpemisahan agama dari kehidupan. Atas dasar
Pluralisme itu, dibolehkan juga adanya partai yang berdiri di atas asas yang
diharamkan Islam, seperti partai yang berasaskan Nasionalismedan
Patriotisme. Begitu pula berdasarkan Pluralisme dibolehkan berdirinya
gerakan-gerakan yang mengajakkepada apa yang diharamkan Allah, seperti
melakukan penyimpangan seksualdan perzinaan, serta dibenarkan pula
adanya kelompok-kelompok yang membela perjudian, minuman keras,
aborsi, dan kebebasan wanita. Demikian seterusnya.
Seorang muslim tidak boleh menerima Pluralisme yang dipropagandakan AS
itu dan tidak boleh pula menerima Pluralisme secara mutlak. Sebab,
menerima Pluralisme berarti membenarkan adanya seruan-seruan kepada
kekufuran dan segala sesuatu yang diharamkan Allah.
16
Sungguh, Pluralisme adalah ide yang tidak akan pernah diterima oleh seorang
mu'min yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sebab dia mengetahui -
berdasarkan ilmul yaqin (informasidari wahyu yang bersifat qath'i)- bahwa
Allah di akhirat nanti akan mengazab semuaorang yang melakukan
kekufuran dan segala sesuatu yang diharamkan Allah.
C. Hak AsasiManusia
Slogan ketiga yang digembar-gemborkan oleh Amerika dan Barat serta selalu
mereka upayakan agar kaum muslimin mengambil dan mengadopsinya, ialah
Hak AsasiManusia (HAM). Slogan ini ternyata mempunyaipenampilan yang
indah dan mempesona di mata kebanyakan kaum muslimin, karena mereka
memang merasakan kezhaliman, kekejaman, dan penindasan dari para
penguasa mereka yang menjadikaki tangan AS dan Barat.
Pemikiran mengenai HAM berpangkaldari pandangan ideologiKapitalisme
terhadap tabiat manusia, hubungan individu dengan masyarakat, fakta
masyarakat, dan tugas negara.
Berkaitan dengan tabiat manusia, ideologiKapitalisme memandang bahwa
manusia itu pada hakekatnya adalah baik, tidak jahat. Kejahatan yang
muncul dari manusia disebabkan oleh pengekangan terhadap kehendaknya.
Oleh karena itu, kaum Kapitalis menyerukan untuk membebaskan kehendak
manusia agar dia mampu menunjukkan tabiat baiknya yang asli. Dari sinilah,
muncul ide kebebasan yang kemudian menjadisalah satu ide yang paling
menonjoldalam ideologi Kapitalisme.
Mengenaihubungan individu dengan masyarakat, kaum Kapitalis memandang
bahwa hubungan itu bersifat kontradiktif. Oleh karenanya, harus ada
pemeliharaan individu dari dominasimasyarakat, sebagaimana harus ada
jaminan dan pemeliharaan terhadap kebebasan-kebebasan individu. Jadi
bertolak belakang dengan opini umum pada masa Feodalismebahwa
kepentingan masyarakat harus didahulukan daripada kepentingan individu,
orang-orang Kapitalis mengatakan bahwa kepentingan individulah yang
harus didahulukan daripada kepentingan masyarakat. Atas dasar ini, mereka
menetapkan bahwa tugas pokok negara adalah menjamin kepentingan
individu dan memelihara kebebasannya.
Tentang fakta masyarakat, kaum Kapitalis berpandangan bahwa masyarakat
merupakan kumpulan individu-individu yang hidup bersama di suatu tempat.
Jadi apabila kepentingan individu-individu itu terjamin penuh, maka secara
alami akan terjamin pula kepentingan masyarakat. Demikianlah.
17
Sesungguhnya, seluruh pemikiran kaum Kapitalis mengenaitabiat manusia,
hubungan individu dengan masyarakat, fakta masyarakat, dan tugas negara;
tak lebih hanyalah setumpuk kesalahan belaka.
Sebab, tabiat manusia sesungguhnya bukanlah baik sepertiyang dikatakan
oleh orang-orang Kapitalis. Begitu pula bukan jahat sebagaimanapandangan
Gereja yang berasaldari filsafat-filsafat kuno yang dibangun atas dasar
pemahaman bahwa manusia telah mewarisidosa Adam.
Pandangan yang benar terhadap tabiat manusia, ialah bahwa manusia itu
memiliki sejumlah naluri (gharaiz) dan kebutuhan-kebutuhan jasmani(hajat
al udlwiyah) yang menuntut pemuasan. Dengan akal yang dikaruniakan Allah,
manusia kemudian mempunyaikehendakuntuk memilih jalan yang akan dia
tempuh untuk memuaskan naluri dan kebutuhan jasmaninya itu.
Maka dari itu, apabila manusia memenuhikebutuhan naluri dan jasmaninya
dengan jalan yang benar, berarti dia telah melakukan kebaikan. Sebaliknya
apabila dia memenuhinya dengan jalan yang keliru atau menyimpang, berarti
dia telah melakukan keburukan.
Dengan demikian, tabiat manusia itu sebenarnyasiap atau berpotensiuntuk
menerima kebaikan dan kejahatan sekaligus. Dan manusialah yang memilih
kebaikan atau keburukan, sesuai kehendaknya sendiri.
Inilah pandangan yang dilontarkan Islam, sebagaimana yang telah dijelaskan
oleh Allah SWT :
‫ـا‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫ـا‬َ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ف‬ ‫ـا‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ه‬‫ــ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ـا‬َ‫ه‬‫ا‬َّ‫و‬َ‫س‬ ‫ـا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫و‬
"Dan demi jiwa (manusia) serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka
Allah-lah yang mengilhamkan (menyerukan) kepada jiwa itu memilih (jalan)
kefasikan (kemaksiatan)dan ketakwaannya (ketaatan kepada Allah)." (Q.S.
Asy Syams: 7-8)
ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬‫ـ‬ْ‫ج‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫َـا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ َ‫و‬
"dan Kami telah menunjukkan kepadanya (yakni manusia)dua jalan (baik
dan buruk)." (Q.S. Al Balad: 10)
‫ا‬ً‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ـا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ر‬ِ‫َـاك‬‫ش‬ ‫ـا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ـ‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫نـ‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ـا‬َّ‫ن‬ٍ‫إ‬
"Sesungguhnya Kami telah menunjukinyajalan yang lurus; ada yang
bersyukur dan ada pula yang kafir." (Q.S. Al Insan: 3)
18
Demikian pula apa yang mereka lontarkan mengenaihubungan individu
dengan masyarakat, yang menurut merekamerupakan hubungan yang
berlawanan dan bertentangan, juga merupakan kesalahan.
Semuanya tidak tepat, baik pendapat orang-orang Kapitalis yang lebih
mendahulukan kepentingan individu daripada kepentingan masyarakat;
maupun pendapat para propagandis sistem Feodalisme yang menyerukan
bahwa kepentingan individu telah tercakup dalam kepentingan
kolektif/masyarakat; ataupun pendapat orang-orang Sosialis Marx yang
menjadikan individu hanya sebagai gigi dalam sebuah roda masyarakat.
Hubungan yang benar adalah sepertiyang digambarkan oleh Islam, yang
memandang hubungan itu sebagaihubungan keanggotaan yang bersifat
saling melengkapi. Bukan hubungan yang saling berlawanan. Sebab, individu
adalah bagian dari masyarakat, sepertihalnya tangan merupakan bagian dari
tubuh manusia. Sebagaimana tubuh tidak lengkap tanpa tangan, maka
tangan pun tidak ada artinya apabila terpisah dari tubuh.
Dalam hal ini Islam telah menetapkan hak-hakbagi individu sebagaimana
Islam telah menetapkan hak-hak bagi masyarakat. Hak-hak tersebut bukan
saling bertentangan ataupun berlawanan, tetapisaling melengkapi.
Demikian pula Islam telah mengatur kewajiban-kewajiban masing-masing
dan menyerahkan pelaksanaannyakepada negara untuk menjamin
keseimbangan antara dua pihak, agar masing-masing tidak melanggar atau
mendominasipihak yang lainnya. Sebab masing-masing harus mendapatkan
hak-haknyadan melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Berkaitan dengan
hal ini, tidak ada gambaran yang lebih indah untuk menunjukkan hubungan
antara individu dan jama'ah daripada sabda Rasulullah Saw.:
ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫ـا‬َ‫ه‬‫في‬ ِ‫ع‬ِ‫ق‬‫الوا‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ِ‫دود‬ُ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ِ‫م‬ِ‫ئ‬‫ـا‬َ‫ق‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬‫على‬ ‫وا‬ُ‫م‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬
َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ـان‬َ‫ك‬‫ف‬ ،‫هـا‬ُ‫فـل‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ‫ـم‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫هـا‬َ‫ال‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ـم‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫بع‬ َ‫ـاب‬َ‫ص‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ف‬‫س‬
ْ‫و‬َ‫ل‬ : ‫فقـالوا‬ ‫وقهم‬َ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ‫وا‬ ُّ‫ر‬َ‫م‬ ِ‫ـاء‬َ‫م‬‫ال‬ ‫من‬ ‫وا‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ذا‬ِ‫إ‬ ‫هـا‬ِ‫ل‬َ‫ف‬ْ‫س‬‫أ‬ ‫في‬
‫تر‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫ف‬ ‫وقنا‬َ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ذ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ق‬ ْ‫َر‬‫خ‬ ‫يبنا‬ ِ‫َص‬‫ن‬ ‫في‬ ‫َـا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫َر‬‫خ‬ ‫ا‬َّ‫ـ‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫وهم‬ُ‫ك‬
‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ج‬َ‫ن‬ ‫و‬ ‫وا‬َ‫ج‬َ‫ن‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫أيد‬ ‫على‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ‫إن‬ ‫و‬ ‫ا‬ً‫ـ‬‫جميع‬ ‫وا‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ه‬ ‫وا‬ُ‫د‬‫ا‬َ‫أر‬ ‫ـا‬َ‫م‬
‫ا‬ً‫ـ‬‫جميع‬
"Perumpamaan orang-orangyang mencegah berbuat maksiatdan yang
melanggarnya adalah seperti kaum yang diundi dalam sebuah kapal.
19
Sebagian mendapatkan bagian atas dan sebagian yang lain berada di bawah.
Jika orang-orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka harus
melewatiorang-orang yang berada di atasnya. Maka berkatalah orang-orang
yang berada di bawah: 'Andai saja kami melobangi (dinding kapal) pada
bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada di
atas kami'. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang
berada di atas (padahal mereka tidakmenghendaki), niscaya binasalah
seluruhnya. Dan jika mereka dicegah melakukan hal itu, maka ia akan
selamatdan selamatlah semuanya”. (HSR. Ahmad, Bukhari, dan Tirmidzi)
Pendapat orang-orang Kapitalis yang menyatakan bahwa masyarakatitu
merupakan sekumpulan individu-individu yang hidup bersamadi suatu
tempat, adalah pendapat yang jauh dari kebenaran. Sebab masyarakatbukan
hanya sekumpulan individu yang hidup bersama di suatu tempat, melainkan
terdiri pula dari ide-ide dan perasaan-perasaan yang ada pada individu-
individu tersebut serta sistem/peraturan yang diterapkan atas mereka.
Dengan kata lain, masyarakat merupakan sekumpulan individu yang memiliki
interaksi yang terus-menerus. Karena itu para penumpang kapal atau kereta
tidak dapat dikategorikan sebagaimasyarakatsekalipun jumlahnya mencapai
ribuan. Sebaliknya, penduduk kampung yang kecil bisa membentuk sebuah
masyarakat, sekalipun jumlahnya hanya beberapa ratus jiwa.
Dengan demikian, jelaslah kesalahan ideologiKapitalisme dalam memahami
fakta masyarakat, tabiat manusia, serta hubungan individu dengan
masyarakat.
Kesalahan pemahaman mereka mengenaiperan negara lebih jelas lagi.
Sebab negara bukanlah alat untuk menjamin dan menjaga kemaslahatan
individu saja, akan tetapi merupakan suatu institusi yang mengurusi
kebutuhan individu, jamaah, dan masyarakat sebagaisatu kesatuan, baik
urusan dalam maupun luar negerinya, sesuaidengan peraturan tertentu yang
membatasihak dan kewajiban masing-masing. Di samping itu negara
bertugas untuk mengemban risalah ke seluruh dunia, kalau memang dia
memiliki risalah kemanusiaan, yaitu risalah yang layak untuk manusia dalam
kedudukannya sebagaimanusia, tanpa memperhatikan pertimbangan
lainnya.
Ringkasnya, atas dasar pandangan ideologi Kapitalisme terhadap tabiat
manusia, hubungan individu dengan masyarakat, fakta masyarakatyang
menjaditempat hidupnya, serta peran negara yang menjamin dan menjaga
kemaslahatan individu, maka ideologiini menyerukan jaminan terhadap
empat kebebasan bagi individu, yaitu: kebebasan beraqidah/ beragama,
kebebasan berpendapat, kebebasan hak milik, dan kebebasan bertingkah
laku.
20
Kebebasan inilah yang merupakan asas HAM, sekaligus biang keladi segala
kebobrokan yang terjadidi tubuh masyarakat-masyarakatKapitalis.
Kebebasan di sana telah menjerumuskan manusia menjadigerombolan
binatang-binatang buas di mana yang kuat akan memakan yang lemah.
Kebebasan itu telah mengakibatkan pula timbulnya kebejatan moralyang
memerosotkan harkat dan martabat manusia hingga sederajatdengan
binatang yang hina, karena manusia dibebaskan tanpa kendali untuk
memuaskan kebutuhan naluri dan kebutuhan jasmaninya.
Jadi, manusia dalam masyarakat-masyarakat Kapitalis tak ubahnya seperti
kawanan binatang ternak, yang hanya bernafsu untuk meraup sebanyak
mungkin kenikmatan fisik. Ironisnya, kenikmatan fisik ini dianggap sebagai
puncak kebahagiaan oleh ideologi Kapitalisme. Padahalpada hakekatnya,
masyarakat-masyarakatKapitalis itu tak pernah mengecap cita rasa
kebahagiaan sedikit pun, sebab kehidupan mereka memang senantiasa
bergelimang dengan penderitaan, kegoncangan, dan keresahan yang tak
pernah berakhir.
1. Kebebasan Beraqidah
Kebebasan beraqidah menurut kaum Kapitalis, artinya ialah manusia berhak
untuk meyakiniideologi atau agama apapun dan berhak mengingkari agama
atau ide apapun. Manusia juga dianggap berhak mengubah agamanya,
bahkan berhak tidak mempercayaisuatu agama sama sekali.
Sebagian kaum muslimin yang tertipu oleh kaum kafir dan menjadicorong
mereka, menyangkabahwa kebebasan beraqidah yang dipropagandakan oleh
kaum Kapitalis itu tidaklah bertentangan dengan Islam. Mereka
berargumentasidengan firman Allah SWT:
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫الد‬ ِ‫ي‬‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬
"Tidakada paksaan untuk (memasuki) agama(Islam)." (Q.S. Al Baqarah :
256)
ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫فـ‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫فــ‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
"Maka siapa saja yang ingin (beriman) hendaklah beriman, dan siapa saja
yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Q.S. Al Kahfi : 29)
Mereka sengaja pura-pura tidak mengetahuiobjek pembahasan dua nash
tersebut, karena sesungguhnyaseruan (khithab) dalam dua nash tersebut
terbatas hanya ditujukan untuk orang-orangkafir. Jadi, kaum muslimin tidak
21
boleh memaksa orang kafir untuk masuk Islam, sebab orang-orang kafir
dalam hal ini berhak untuk beriman kepada Islam dan berhak pula untuk
tidak mengimaninya. Dengan demikian, kaum muslimin tidak boleh memaksa
mereka untuk mengimaniIslam.
Hanya saja seruan dalam dua nash tadi tidak tepat jika diterapkan untuk
kaum muslimin, sebab setelah mereka beragamaIslam, kaum muslimin tidak
diberi pilihan lagi untuk kafir atau murtad dari Islam. Hukum Islam bagi
seorang muslim yang murtad, ialah diminta bertaubat agar kembali kepada
haribaan Islam. Jika dia tetap bersikeras pada kekafirannya, makakepadanya
dikenakan sanksi(had) yang ditetapkan untuk orang murtad, yaitu dihukum
mati. Hal ini semata-mata dalam rangka melaksanakan sabda Rasulullah
Saw.:
ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ َ‫ل‬َّ‫د‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
"Siapa saja yang mengganti agama(Islam)-nya, bunuhlah dia." (HSR.
Ahmad, Bukhari, Muslim, Ashhabus Sunan)
Jadi, kebebasan beraqidah tidak ada dalam kamus kaum muslimin, bahkan
sebaliknya, mereka wajib untuk terus memeluk Aqidah Islamiyah. Seorang
muslim tidak boleh memeluk aqidah apapun selain Aqidah Islamiyah, baik
aqidah itu berasaldari agama samawilainnya seperti Yahudi dan Nashrani,
maupun dari ideologi lain, seperti Kapitalisme dan Sosialisme. Dia tak boleh
pula meyakiniaqidah apa pun dari agama dan ide apapun, selama itu bukan
Aqidah Islamiyah.
Jelaslah, bahwa seorangmuslim tidak boleh menerima ide kebebasan
beraqidah yang diserukan oleh orang-orang Kapitalis. Bahkan dia wajib
menolaknya dan menentang siapapun yang menggembar-gemborkan ide
tersebut.
2. Kebebasan Berpendapat
Kebebasan berpendapatmenurut orang-orangKapitalis berarti bahwa setiap
orang memiliki hak untuk menyatakan pendapat apa saja di segala bidang
dan segala persoalan tanpa terikat dengan batasan apapun.
Kebebasan berpendapatini sangat menarik bagi sebagian kaum muslimin,
sebab mereka memang hidup tertindas di negara-negara tirani (militer), yang
melarang siapapun untuk menyatakan pendapatnya, apabila bertentangan
dengan pendapat penguasa, walau pendapat tersebutberasaldari Islam,
bahkan dari ayat-ayat Al Qur'an atau hadits-hadits Nabi. Semua pendapat ini
dilarang, selama yang dimaksud oleh ayat atau hadits itu bertentangan
dengan apa yang dikatakan oleh penguasa atau kebijakan politik yang
22
dijalankannya. Hal ini sudah sedemikian rupa, sampai-sampaisalah seorang
penguasa kaum muslimin memerintahkankan aparatnya yang penindas itu
untuk mencampakkan ayat-ayatatau hadits-hadits dari dinding-dinding
masjid dan tempat-tempat umum lainnya serta menyobek-nyobeknya.
Mereka melakukan kejahatan ini hanya karena ayat atau hadits tersebut
menjelaskan hakekatbangsa Yahudi, seperti firman Allah SWT:
‫وا‬ُ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫او‬َ‫د‬َ‫ع‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬َ‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬َ‫ل‬
"Tidaklah engkau dapati manusia yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman kecuali orang Yahudi dan orang-orang musyrik.."
(Q.S. Al Maaidah: 82)
Sungguhpun demikian, apa yang menimpa kaum muslimin -yaknikejahatan
dan penindasan para penguasa berikut pelanggaran mereka terhadap hukum-
hukum Allah- tetap tidak membolehkan kaum muslimin menerima apa yang
dimurkai Allah, yakni menerima ide kebebasan berpendapat.
Kebebasan berpendapatpada ideologiKapitalisme tidak terbatas pada hal-hal
yang berhubungan dengan koreksiterhadap penguasa, kritik terhadap sepak-
terjang para politikus, dan yang lainnya. Ide kebebasan ini juga mencakup
kebebasan untuk terang-terangan bersikap kufur, ingkar terhadap adanya
Allah, atau mempropagandakan ide apa saja, walaupun ide tersebut
bertentangan dengan Aqidah Islamiyah atau menyalahihukum-hukum yang
terpancar dari Aqidah Islamiyah itu. Misalnya, propaganda terhadap hal-hal
yang diharamkan Allah sepertipraktek riba, perjudian, minuman keras,
perzinaan, penyimpangan seksual, dan segala sesuatu yang menghancurkan
nilai-nilai luhur Islam yang harus kita pegang teguh dan kita jaga sesuai
perintah Allah SWT kepada kita.
Kebebasan berpendapatjuga berarti kebolehan bagi para agen Barat, orang-
orang munafik dan orang-orangfasik serta musuh-musuh Islam untuk
berpropagandamenentang Islam dan menghancurkan kesatuan umat,
dengan memecah belahnya menjadiberbagaibangsa, negara, kelompok, dan
golongan yang berbeda-beda. Kebebasan berpendapatjuga membolehkan
seruan-seruan yang bertolak dari fanatisme golongan (ashabiyah), seperti
Nasionalisme, Patriotisme, dan sebagainya. Padahal Islam telah
memerintahkan umatnya untuk menghapuskan fanatisme golongan dan
mengharamkan merekauntuk menyerukannya. Bahkan Rasulullah Saw.
pernah mengklasifikasikannya sebagaibangkai atau ajaran yang rusak.
Selain itu kebebasan ini juga berarti kebolehan bagi agen-agen Barat tersebut
untuk menyerukan ide-ide kufur yang dijajakan untuk menjatuhkan martabat
kaum wanita, menyebarkan kebejatan dan kebobrokan moral, serta
memusnahkan nilai-nilai luhur, kehormatan, dan kemuliaan.
23
Untuk mengetahuisejauh mana kebebasan ini diberikan oleh orang-orang
Kapitalis, cukuplah kita mengingat hujatan Salman Rushdi yang
mendiskreditkan NabiSaw. dan isteri-isteri beliau yang mulia (ummahatul
mu'minin). Semuaini dibenarkan menurut prinsip kebebasan berpendapat
yang digembar-gemborkan kaum Kapitalis.
Memang benar, bahwa Islam telah membolehkan seorang muslim untuk
menyatakan pendapatnyaterhadap segala hal dan persoalan. Akan tetapi
Islam mensyaratkan bahwa pendapat tersebut wajib terpancar dari Aqidah
Islamiyah atau dibangun di atasnya, serta tetap berada di dalam lingkaran
Islam. Karena itu, seorang muslim berhak menyatakan pendapatapa saja
sekalipun pendapat itu bertentangan dengan pendapat yang diadopsiKhalifah
dan berlawanan dengan pendapat mayoritas kaum muslimin. Tetapi tentu
semua pendapatnya ini tetap harus bersandar kepada dalil syara' atau berada
dalam batas-batas syara'.
Lebih dari itu, Islam telah mewajibkan seorang muslim untuk menyatakan
pendapatnya dan mengoreksipenguasa, apabila mereka bertindak zhalim dan
mengeluarkan pernyataan atau memerintahkan sesuatu yang dimurkai Allah.
Bahkan dalam hal ini Islam mensejajarkan aktivitas sepertiini dengan jihad fi
sabilillah. Rasulullah Saw. bersabda:
ٍ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ ٍ‫إمام‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫م‬‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫بن‬ ُ‫ة‬‫ز‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫د‬ِ‫ي‬َ‫س‬
ُ‫ه‬‫ل‬َ‫ت‬‫ق‬َ‫ف‬ ‫اه‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫أمره‬َ‫ف‬
"Penghulu para syuhada' ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seseorang
yang berdiri di hadapan penguasa zhalim, lalu orang itu memerintahkannya
berbuat ma'ruf (menjalankan apa yang diwajibkan oleh syara') dan
melarangnyaberbuat mungkar (kekufuran/ kezhaliman/ kemaksiatan),
kemudian penguasa itu membunuhnya." (HR. Al Hakim)
Sekalipun demikian, seorang muslim tidak boleh menyatakan pendapat yang
bertentangan dengan Islam, yakni bila pendapat itu bertentangan dengan
Aqidah Islamiyah atau bertentangan dengan pemikiran dan hukum yang
terpancar darinya.
Maka dari itu, seorang muslim tidak diperkenankan menyerukan apa yang
dinamakan sebagaikebebasan wanita, Nasionalisme, Patriotisme, dan
sebagainya. Ia tidak boleh pula mempropagandakan ideologi-ideologikufur
sepertiKapitalisme dan Sosialisme atau pemikiran apa pun yang
bertentangan dengan Islam.
24
Atas dasar inilah, seorang muslim tidak diperbolehkan menerima ide
kebebasan berpendapat yang diserukan oleh orang-orang Kapitalis. Sebab,
segala pendapat yang dinyatakan seorang muslim wajib terikat dengan
hukum syara'. Rasulullah Saw. dalam konteksini pernah bersabda:
ْ‫ت‬ِ‫م‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ ِ‫خ‬َ‫األ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
"Siapa saja yang telah beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia
menyatakan Al Khair atau diam." (HSR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Al Khair dalam hadits di atas artinya adalah Islam atau apa yang dibenarkan
Islam.
Selain itu, Islam juga telah melarang para pemeluknya untuk mempunyai
kecenderungan -walaupun baru berupa kecenderungan-terhadap hal-hal
yang bertentangan dengan Islam. Rasulullah saw bersabda:
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ِ‫ج‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ع‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ه‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬
"Tidaksempurna iman salah seorang dari kalian sebelum hawa nafsunya
tunduk kepada apa yang aku bawa (Islam)". (HSR. Al Baghawidan Imam
Nawawi)
3. Kebebasan Hak Milik
Adapun tentang kebebasan hak milik, orang-orangKapitalis memandang
bahwa manusia berhak memiliki segala sesuatu sesuka hatinya dan
menggunakan segala sesuatu miliknya itu sesuka hatinya pula, selama hal itu
tidak melanggar hak-hak orang lain. Maksudnya, selamatidak melanggar
hak-hak yang diakui oleh sistem Kapitalisme.
Hal ini berarti manusia berhak memiliki segala sesuatu baik yang dihalalkan
oleh Allah SWT maupun yang diharamkan-Nya. Manusia juga berhak
menggunakan atau mengelola apa saja yang dia miliki sekehendaknya, baik
dia terikat dengan perintah dan larangan Allah maupun tidak sama sekali.
Sesuai dengan kebebasan ini, individu berhak memiliki barang-barang yang
termasukdalam pemilikan umum (public property) sepertiladang-ladang
minyak, tambang-tambang besar, pantai dan sungai-sungai, air yang
dibutuhkan jama'ah, dan barang-barang lain yang merupakan hajat hidup
orang banyak. Individupun berhak memiliki barang-barang halal seperti
rumah-rumah, kebun, toko, pabrik, sebagaimanadia juga berhak memiliki
barang yang diharamkan Allah SWT untuk dimiliki seperti khamr (minuman
keras), bank ribawi, peternakan babi, rumah bordil, tempat-tempat perjudian,
dan barang-barang terlarang lainnya yang tidak boleh dimiliki menurut syara'.
25
Menurut ide kebebasan ini pula, seseorang berhak memperoleh atau
mengembangkan harta baik secara halal sepertiwarisan, hibah,
perdagangan, berburu, pertanian, dan industri, maupun secara haram seperti
perjudian, riba, perdagangan khamr dan obat-obat terlarang, serta usaha-
usaha haram lainnya.
Dengan demikian, jelaslah kontradiksikebebasan hak milik dengan Islam,
sehingga kaum muslimin diharamkan ide kebebasan itu.
Akibat dari adopsiorang-orang Kapitalis terhadap kebebasan ini, meratalah
bencana-bencanayang tiada henti-hentinya. Perbuatan-perbuatan hina
merajalela di mana-mana dalam masyarakatKapitalis. Kejahatan terorganisir
(mafia) muncul secara terang-terangan. Sikap individualisme dan egoisme
diagung-agungkan sehingga rontoklah semangathidup berjamaah. Sikap
mementingkan diri sendiri menggantikan sikap mengutamakan orang lain.
Penyakit-penyakit yang menakutkan pun merajalela akibat beredarnya segala
macam barang secara bebas, baik yang bermanfaatmaupun yang
membahayakan mereka, sepertiobat-obatterlarang dan lain sebagainya.
Kebebasan ini telah menimbulkan pula akumulasikekayaan yang melimpah
ruah di tangan segelintir orang yang disebut sebagaipara Kapitalis. Dengan
kelebihan kekayaannya itu, mereka berubah menjadisatu kekuatan
hegemonik yang menguasaidan mengendalikan berbagai masyarakat dan
negara, baik dalam urusan politik dalam negeri maupun luar negerinya. Dari
orang-orang Kapitalis inilah, diambil nama bagi sistem mereka -sistem
Kapitalisme- karena aspek paling menonjoldalam masyarakat dengan sistem
ini adalah pengaruh dan dominasikaum Kapitalis.
Di antara kaum Kapitalis ada yang menjadi pemilik industri-industri senjata
dan menjadi para pelaku bisnis perang. Mereka telah melibatkan berbagai
negara dan bangsa yang sudah didominasi ke dalam kancah peperangan yang
pada hakekatnya tidak akan pernah memperoleh keuntungan apa-apa dari
kemelut perang yang melanda mereka. Memang, ambisimereka dalam hal ini
semata-matahanya mengeruk keuntungan yang akan mereka peroleh dari
perdagangan senjata. Mereka tak pernah peduli sedikit pun akan darah yang
ditumpahkan atau bencana-bencanayang timbul akibat perang.
4. Kebebasan Bertingkah Laku
Kebebasan keempatyang dijajakan sistem Kapitalisme dan diupayakannya
agar dapat terwujud dan terpelihara, adalah kebebasan bertingkah laku.
Menurut Kapitalisme, kebebasan bertingkah laku berarti setiap orang berhak
menjalani kehidupan pribadinya sekehendaknya, asalkan tidak melanggar
kehidupan pribadi orang lain.
26
Berdasarkan hal itu, seorang pria berhak menikah; atau menggauli wanita
manapun selama wanita itu ridla. Dia berhak pula melakukan penyimpangan
seksualselama tidak melibatkan anak di bawah umur. Begitu pula atas dasar
kebebasan ini, seseorang berhak makan dan minum apa saja serta
berpakaian seenaknya, dalam batas-batasperaturan umum. Antara
masyarakat Kapitalis yang satu dengan yang lainnya, atau dari satu masa ke
masa lain, sudah barang tentu terdapat perbedaan dan perubahan dalam hal
batas-batasper-aturan umum tadi.
Menurut kaum Kapitalis, dalam kebebasan bertingkah laku ini tidak ada
tempat bagi halal haram untuk mengatur perilaku manusia. Yang penting, dia
dianggap sah melakukan suatu perbuatan menurut undang-undang, yang
dapat saja undang-undang itu berubah dan berbeda-beda sesuaikonteks
waktu dan tempat pada berbagai masyarakat Kapitalisme. Jelas, agama tidak
punya pengaruh sama sekali dalam kebebasan ini, sebab menurut
Kapitalisme peraturan yang ada memang harus dipisahkan dari agama.
Penerapan kebebasan ini di tengah masyarakatKapitalis, telah
membudayakan kebejatan dan kebobrokan moralsedemikian rupa, sehingga
pria dan wanita di sana sudah biasa hidup bersamatanpa nikah. Bahkan,
sesamapria atau sesamawanita dibenarkan dan dilindungi oleh undang-
undang untuk melakukan tindak penyimpangan seksual(homoseksualdan
lesbian).
Dalam masyarakat Kapitalis, kebebasan bertingkah laku tidak sekedar
meluaskan terjadinya penyimpangan seksual, tapi bahkan telah menimbulkan
kerusakan yang amat mengerikan yang hampir-hampir tak terbayangkan.
Lihatlah, di sana banyak film-film dan majalah-majalah porno, jasa-jasa
telepon seks, klub-klub nudis, kaum hippies yang hidup liar dan bebas, dan
sebagainya. Semua ini tak lain adalah bukti penyimpangan dan kebejatan
masyarakat Kapitalis yang bersumber dari ide kebebasan bertingkah laku itu.
Kalaupun ada perbedaan tingkat kerusakan di antara masyarakat-masyarakat
Kapitalis, sebenarnya ini disebabkan adanya perbedaan titik waktu kelahiran
masyarakat dan fase yang ditempuhnya dalam penerapan ideologi
Kapitalisme.
Hal itu dapat dipahami, karena masyarakat-masyarakat Kapitalis lahir di atas
reruntuhan sistem Feodalismedan ajaran-ajaran gereja yang mendominasi
masyarakat dalam sistem Feodalisme. Namun demikian, adalah tidak
mungkin mengubah kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat
Feodalis dalam sekejap mata. Maka, di antara kaum Kapitalis ada sekelompok
orang yang mengajakuntuk menghapuskan kebiasaan-kebiasaan itu
sekaligus dan sesegeramungkin. Tetapi ada pula yang menyerukan
27
keharusan menerima kenyataan masyarakat yang ada beserta segala
kebiasaannya, seraya tetap berusahamengubahnyadan melepaskannya
secara bertahap dari segala nilai, ajaran, dan kebiasaan kuno dalam sistem
Feodalisme.
Mereka yang mengajakuntuk menerapkan kebebasan dengan segera itu
disebut sebagaiorang-orang Liberal. Sedang yang berusaha menerapkannya
secara bertahap, disebut dengan kaum Konservatif. Di tengah-tengah dua
golongan ini, muncul golongan pertengahan yang disebut kelompokModerat
atau pertengahan. Mereka ini pun masih terbagi-bagilagi menjadibeberapa
kelompok. Ada yang cenderung kepada kelompok Konservatif, yang disebut
dengan kelompokModerat kanan. Ada yang lebih cenderung kepada
kelompokLiberal, yang disebut dengan kelompok Moderat kiri.
Demikianlah. Dalam masyarakat Kapitalis arus-arus semacam itu masih terus
berlangsung hingga saat ini.
Dalam hal ini, seorangmuslim tidak dibenarkan menerima ide kebebasan
bertingkah laku tersebut, sebab ide ini telah menghalalkan segala sesuatu
yang diharamkan Allah. Terlebih lagi, kebebasan bertingkah laku ini telah
melahirkan penyakit sosial yang beraneka ragam, sebab ide tersebut telah
memberikan kebebasan untuk berzina, melakukan penyimpangan seksual,
bertelanjang di tempat umum, minum khamr, dan malapetaka-malapetaka
sosiallainnya.
Inilah keempat kebebasan pokok yang diserukan oleh ideologi
Kapitalisme dan diterapkan di negara-negara Kapitalis. Dan bertolak
dari ide kebebasan (liberalisme)ini, kaum Kapitalis terkadang menyebut
ideologi mereka sebagaiideologi Liberalisme.
Semua ide-ide itu bertentangan dengan Islam. Tidak boleh diterima, apalagi
dipropagandakan.
Ide-ide itulah yang menjadisumber munculnya ide Hak AsasiManusia (HAM),
yang selalu digembar-gemborkan AS. Dan ide HAM ini sayangnya juga
dipropagandakan dengan penuh kebanggaan oleh sebagian penguasa kaum
muslimin dan para pendukungnya yang buta terhadap Islam, yakni para
intelektual yang termakan oleh kebudayaan Barat dan tersesat dari jalan
yang lurus.
Padahal siapapun -dari kalangan kaum muslimin yang mengaku muslim- yang
menjajakan HAM, berarti dia tergolong orang bodoh, atau fasik, atau bahkan
orang kafir.
28
Orang yang tidak memahamikontradiksiHAM dengan Islam, berati dia
bodoh. Tak diterima lagi dalih apapun darinya setelah penjelasan ini. Sedang
orang yang mengetahuikontradiksiHAM dengan Islam, tetapi
mempropagandakan HAM seraya sadar telah berbuat maksiat, berartidia
fasik. Adapun orang yang mempercayaiHAM dalam hakekat yang
sesungguhnya -yaknisebagaiide yang terlahir dari aqidah pemisahan agama
dari kehidupan yang kufur- serta menyerukan HAM atas dasar pengertiannya
itu, maka tak diragukan barang sedikit pun bahwa dia telah kafir. Sebab
dalam kondisiseperti itu pada hakekatnya dia tidak beriman lagi terhadap
Aqidah Islamiyah.
Adapun dari segi fakta, kita mengetahuibahwa HAM telah dijadikan slogan
RevolusiPerancis pada tahun 1789, dan kemudian dijadikan piagam dalam
konstitusiPerancis yang ditetapkan tahun 1791. Sebelum itu, slogan-slogan
HAM telah diangkat pula dalam RevolusiAmerika tahun 1776. Secara umum,
HAM kemudian diadopsioleh seluruh negara Eropa pada abad ke-19. Hanya
saja saat itu HAM hanya menjadi urusan dalam negeri masing-masing negara.
HAM baru menjadiperaturan internasionalsetelah Perang Dunia II dan
setelah berdirinya PBB, yaitu pada saat diumumkannyaDeklarasi Universal
Hak Hak Asasi Manusia pada tahun 1948. Kemudian, pada tahun 1961
deklarasi itu disusul dengan Perjanjian Internasional Tentang HakHak Sipil
dan Politik. Pada tahun 1966, diumumkan pula Perjanjian Internasional
Tentang HAM, Ekonomi, Budaya, dan Sosial.
Meskipun demikian, semua ketetapan mengenaiHAM itu tetap sebatas
peraturan internasional. AS baru berupaya menjadikannyasebagaiperaturan
universal -yaitu peraturan yang tak hanya diadopsi oleh negara-negara, tetapi
juga oleh rakyat berbagainegara itu- setelah tahun 1993, atau dua tahun
sesudah adanya dominasitunggal AS secara internasioalakibat jatuhnya
Sosialisme.
Pada tahun 1993 itu, di Wina telah diadakan konferensi tentang HAM untuk
organisasi-organisasinon pemerintah/ NGO (Non Governmental
Organization). Konferensiini menghasikan DeklarasiWina Bagi NGO Tentang
HAM, yang menegaskan keuniversalan HAM dan keharusan penerapannya
secara sama rata atas seluruh manusia tanpa memperhatikan perbedaan latar
belakang budaya dan undang-undang. Selain itu, deklarasi ini menolakklaim
bahwa HAM itu mengandung nuansa perbedaan antara satu masyarakat
dengan masyarakat lainnya. Dengan demikian, jika HAM diterapkan di negeri-
negeri Islam, maka artinya deklarasi ini telah menolak dan tidak memberikan
tempat untuk penerapan Islam.
Untuk mengokohkan posisiHAM sebagaiperaturan internasional, AS
kemudian menjadikan HAM sebagaisalah satu basis strategipolitik luar
29
negerinya. Ini terjadi pada akhir dasawarsa 70-an di masa kepemimpinan
Presiden Jimmy Carter. Sejak saat itu, Departemen Luar Negeri AS selalu
mengeluarkan evaluasitahunan mengenaikomitmen negara-negara di dunia
untuk menerapkan HAM. Evaluasi tahunan itu juga menilai sejauh mana
negara-negaraitu memberikan toleransikepada rakyatnya untuk
menjalankan HAM.
Sejak saat itu pula, AS kemudian menjadikan evaluasiitu sebagailandasan
bagi sikap yang akan diambilnya terhadap negara-negarayang oleh
Washington dianggap tidak terikat dengan prinsip-prinsip HAM. Misalnya,
Washington mengkaitkan komoditasgandumnyauntuk Uni Soviet, dengan
toleransiUni Soviet kepada warga negaranyayang Yahudi untuk berimigrasi
ke negara Yahudi di Palestina. AS juga menjadikan HAM sebagaialat
justifikasi untuk melakukan intervensimiliter di Haiti, pada tahun 1994.
Namun, seperti halnya kebijakan luar negeri AS pada umumnya, kebijakan
Washington yang bertumpu pada HAM terhadap dunia itu juga bersifat
diskriminatif. AS hanya menutup mata dan tidak mengganggu gugat
sedikitpun negara-negaratertentu yang melanggar HAM, karena kepentingan
AS mengharuskan demikian. Terhadap negara-negara sepertiini, AS hanya
mengeluarkan kecaman dan kutukan dengan mulut saja.
Tetapi AS dapat bersikap ganas terhadap negara-negara pelanggar HAM
yang lain, misalnya dengan mengambiltindakan-tindakan militer, seperti
tindakannya terhadap Haiti. Atau mengambil tindakan-tindakan ekonomidan
perdagangan, sepertiyang dilakukannya terhadap RRC. Atau mengambil
tindakan-tindakan politik dan diplomatik, sebagaimanayang dilaksanakannya
kepada banyak negara.
Semua itu dilakukan AS demi tuntutan kepentingan-kepentingannya, dan
tuntutan-tuntutan hegemoninya atas negara-negara tertentu.
Walaupun begitu, dasar penolakan kaum muslimin terhadap HAM ialah karena
HAM itu berasaldari ideologi Kapitalisme yang batil aqidahnya. Selain itu,
juga karena HAM merupakan pengejawantahan dari pandangan ideologi
Kapitalisme terhadap individu dan masyarakat serta merupakan perincian dari
keempatmacam kebebasan yang diserukan Kapitalisme.
Aqidah ideologiKapitalisme dan seluruh pemikiran yang bersumber darinya
atau dibangun di atasnya, terbuktisangat bertentangan dengan Islam, baik
secara global maupun secara rinci.
Maka dari itu, kaum muslimin wajib membuang dan membatalkan HAM, serta
menentang siapa saja yang berusaha mempropagandakannya.
30
D. Politik Pasar Bebas
Slogan keempat yang diangkat oleh AS dan Barat dalam serangan
universalnya untuk menjadikan ideologiKapitalisme sebagaiagama seluruh
manusia -termasuk kaum muslimin-, adalah slogan Politik Pasar Bebas.
Politik Pasar Bebas dalam serangan ini berarti penerapan kebebasan hak
milik-yang bersumber dari aqidah ideologi Kapitalisme- secara internasional,
yakni penerapan kebebasan hak milik dalam hubungan perdagangan
internasional.
Tujuan dari Politik Pasar Bebas adalah meringankan atau menghentikan
intervensi (campur tangan) negara-negara dalam perdagangan khususnya,
dan dalam kegiatan perekonomian pada umumnya. Bertolak dari sini, AS
berusaha menggiring negara-negara di dunia untuk menghilangkan hambatan
tarif (bea masuk) dan rintangan apapun dalam perdagangan internasional.
Termasuk di dalamnya kebijakan proteksiperdagangan secaralangsung -
sepertilarangan impor komoditas tertentu untuk memproteksiproduk dalam
negeri dari persaingan- maupun kebijakan proteksitidak langsung, seperti
penetapan tarif yang tinggi untuk sebagian barang impor, pemberian subsidi
untuk sebagian produk dalam negeri, dan penetapan kuota untuk mencegah
pertukaran perdagangan.
Tujuan AS memaksakan politik pasar bebas atas negara-negara di dunia,
adalah mengubah keadaan dunia menjadi "Pasar Bebas", membuka pasar
negara-negaradi dunia bagi penanaman modalasing, dan mengeliminir
peran negara-negaradi dunia untuk mengatur perekonomian, dengan
melakukan privatisasisektor publik. Tujuan terakhir ini khususnya diarahkan
kepada negara-negara dengan sektor publik yang menempatiproporsitinggi
dalam kegiatan perekonomian mereka. Artinya, keberadaan sektor publik ini
telah dianggap menghalangi kemunculan peran dan pertumbuhan pemilikan
individu (private property).
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan itu, AS dan negara-negara Kapitalis besar
telah mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan internasionaldan
membentuk kelompok-kelompok ekonomisepertiNAFTA (beranggotakan AS,
Kanada dan Meksiko), Pasar Bersama Eropa, dan APEC, yang beranggotakan
negara-negaraNAFTA, Australia, Selandia Baru, Jepang, Indonesia, dan
negara-negaramacan Asia, yang semuanyaberada di sekitar Lautan Pasifik.
Selain itu, AS juga telah menjadikan ketujuh negara industri kaya (negara G-
7) sebagai instrumen untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi,
keuangan, dan perdagangan internasional, serta untuk menjamin dan
mengontrolpelaksanaan semuakebijakan itu. Ini semua merupakan langkah
persiapan yang ditempuh AS untuk melegitimasisemua kebijakan tersebut
31
menjadiundang-undang internasional, khususnya yang berkaitan dengan
kebijakan di sektor perdagangan.
AS juga memanfaatkan WTO (World Trade Organization)untuk mewujudkan
tujuannya. Sebelum WTO berdiri, GATT (General Agreement on Tariff and
Trade) atau perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan, tetap menjadi
rujukan bagi perdagangan internasionalhingga tahun lalu. Hampir semua
negara di dunia terikat dengan GATT, baik negara-negara yang
menandatanganinya maupun yang tidak.
Namun karena GATT hanya mengatur hubungan perdagangan antarnegara,
dan tidak memberiotoritas kepadaAS untuk mengatur kebijakan ekonomi
dan perdagangan dalam negeri yang diambil oleh negara-negaradi dunia, AS
pun merasa bahwaGATT tidak memadailagi untuk mewujudkan tujuan-
tujuannya. Maka, AS kemudian mengambillangkah baru untuk menggantinya
dengan WTO, yang kelahirannya telah diumumkan di Maroko tahun 1994 lalu.
Tak lama kemudian, mayoritasnegara di dunia pun ramai-ramai
menandatanganiperjanjian baru tersebut dan bergabung dengan organisasi
baru itu. Tentu, ini adalah hasil berbagai tekanan yang dilancarkan oleh AS
terhadap negara-negaradi dunia untuk mewujudkan tujuannya.
Aspek terpenting dari perjanjian baru itu, ialah adanya otoritasyang diberikan
kepada negara-negara Kapitalis kaya dan berpengaruh -dengan AS sebagai
gembongnya-untuk mengintervensiurusan ekonomidan perdagangan
negara-negarayang terikat dengan perjanjian itu secara umum, melalui
peraturan yang dirancang oleh negara-negara berpengaruh tadi.
Maka bukan rahasia lagi, bahwa tujuan utama AS dan negara-negara Kapitalis
dalam strategipasar global ini adalah membukapasar seluruh negara-negara
di dunia bagi produk-produk unggulan dan investasi-investasimereka.
Dengan begitu, negara-negara yang disebut sebagainegara-negara
berkembang itu akan senantiasa berada di bawah hegemoniAS dalam bidang
ekonomidan perdagangan, serta tidak berpeluang membangun ekonominya
sendiri di atas basis-basis yang kuat dan kokoh.
Padahal kondisi demikian ini, akan bisa membebaskan ketergantungan
ekonominegara-negaraberkembang tadidari negara-negarakaya, sehingga
nantinya negara-negara berkembangitu tidak lagi menjadi pasar bagi
barang-barang konsumtif (consumer goods) yang diproduksinegara-negara
kaya.
Jadi, apabila negara-negara berkembang itu tetap berada di bawah hegemoni
negara-negarakaya, maka merekatak akan pernah mampu mengubah
kondisi ekonomimereka menjadiproduktif, yang harus bertumpu pada
32
industri berat sebagaiprasyarat mutlak bagi kondisiperekonomian yang
produktif itu.
Berdasarkan seluruh penjelasan tadi, kaum muslimin tidak boleh menerima
Politik Pasar Bebas yang dipropa-gandakan dengan gencar dan luas oleh AS
dan negara-negara Barat. Sebab, strategitersebut merupakan penerapan
kebebasan hak milik yang diserukan oleh sistem Kapital-isme. Dan jelas ini
bertentangan dengan hukum-hukum Islam. Selain itu, keterikatan negeri-
negeri Islam dengan Politik Pasar Bebas akan memberikan kesempatan luas
kepada kaum kafir untuk menguasaiperekonomian negeri-negeriIslam.
Terlebih lagi, Politik Pasar Bebas juga akan menghalang-halanginegeri-negeri
Islam untuk membebaskan diri dari belenggu kekufuran dan orang-orang
kafir. Jelas ini adalah perkara yang diharamkan oleh Allah SWT. Firman Allah
SWT:
ً‫ال‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬َ‫ا‬‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫و‬
"Dan Allah sekali-kali tidakakan memberijalan kepada orang-orang kafir
untuk menguasaiorang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nisaa': 141)
Benar, Islam memang mengharamkan ditentukannya bea cukaiatas
perdagangan, berdasarkan sabda Rasul Saw.:
ٍ‫س‬ْ‫ك‬َ‫م‬ ُ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ال‬
"Tidakakan masuksurga orang yang mengambil cukai (bea impor dari kaum
muslimin dan rakyat Daulah Islamiyah)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al
Hakim)
Demikian juga, Islam memang tidak membolehkan penetapan bea cukai yang
dikenakan atas seluruh pedagang yang menjadirakyat Daulah Islamiyah. Asal
komoditas tak diperhatikan lagi di sini, sebab dalam strategiperdagangannya
Islam tidak mempertimbangkan asalbarang, tetapikewarga negaraan
pedagang.
Dan memang benar pula, bahwa bea cukai tidak boleh dikenakan terhadap
para pedagang dengan kewarganegaraan manapun, kecualisekedar
menjalankan perlakuan yang sama dari negara asing terhadap pedagang
warga negara Daulah Islamiyah.
Akan tetapi, semua ini sama sekali tidak berarti bahwa politik pasar bebas itu
sesuaidengan Islam, yang berarti tidak ada larangan untuk terikat
33
dengannya. Sebab, kalaulah sebagian hukum-hukum Islam itu mirip dengan
hukum-hukum pada sistem lain dalam beberapa segi, hal itu tidak berarti
kaum muslimin boleh mengambilhukum-hukum non Islam.
Jadi, kaum muslimin tetap tidak boleh mengambil hukum-hukum non Islam
dengan alasan mengandung kemiripan dengan hukum-hukum Islam. Begitu
pula sebaliknya, kaum muslimin tidak boleh memberikan sifat-sifatkekufuran
kepada sistem Islam hanya karena adanya kemiripan antara Islam dengan
aspek-aspek tertentu dalam ideologi-ideologilain.
Perbuatan keliru sepertiitu pernah dilakukan oleh sementaraorang. Penyair
Ahmad Syauqi, misalnya, pernah menyifatiIslam sebagai sistem yang
sosialistis. Dalam sebuah syairnya yang dia tujukan untuk Rasulullah saw, dia
berkata: "Engkau, wahaiRasulullah, adalah pemimpin orang-orang Sosialis."
Kesalahan serupa juga diperbuat oleh sebagian kaum muslimin, yang telah
menyifatisyura -yang memang diserukan oleh Islam- sebagaiprinsip
Demokrasi.
Tindakan sepertiitu sangat keliru, sebab setiap ajaran yang ada dalam Islam
tiada lain adalah Islam semata. Bukan Sosialisme, bukan Demokrasi, atau
apapun. Lagipula, Islam itu sendiri sudah lebih dulu ada di muka bumi ini
sebelum lahirnya Sosialisme dan Demokrasi-Kapitalis.
Atas dasar ini, kaum muslimin wajib menolak Politik Pasar Bebas karena
strategiini bertentangan dengan Islam, baik ditinjau dari segi pandangan
dasar yang melahirkannya dan asas-asas pijakannya, maupun dari segi
berbagai kemudlaratan besar yang akan terjadi akibat adanya keterikatan
kaum muslimin dengan strategiitu.
Tindakan mengikatkan perekonomian negeri-negerimuslim dengan
perekonomian negara-negaraKapitalis yang melaju dengan amat cepat,
adalah tindakan gegabah yang sangat berbahaya. Sebab, hal ini akan
menghalangi pem bangunan ekonomiDunia Islam di atas basis-basis yang
kokoh, dan di samping itu akan memberikan kesempatan luas kepada kaum
kafir untuk mempertahankan cengkeramannyaatas kaum muslimin dan
negeri-negerimereka.
Penutup
34
Demikianlah penjelasan kami mengenaislogan-slogan terpenting yang
didengung-dengungkan oleh AS dan Barat dalam serangan internasionalnya
agar seluruh umat manusia menganut ideologiKapitalisme.
Kami telah menjelaskan kebatilan aqidah ideologi tersebut dan kerusakan
peraturan-peraturan yang terlahir darinya. Kami juga telah mengkritik
landasan ide-ide pokoknya(Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, Politik
Pasar Bebas), dan menjelaskan kontradiksinyadengan Islam.
Atas dasar semua penjelasan ini, tidak dibenarkan seorang muslim berpikir -
walau hanya sedetik- untuk menerima ideologiKapitalisme atau mengambil
ide apapun darinya.
Tak ada keraguan lagi, bahwa sasaran utama dan pertama dari serangan
Amerika ini adalah umat Islam, sebab hanya umat Islamlah yang menganut
sebuah ideologi yang akan dapat menghalangi dominasiKapitalisme. Kaum
kafir pun telah memahamibenar sejarah umat Islam ini, sehingga mereka
sadar terhadap apa yang akan dapat diperbuat umat Islam, jika mereka suatu
saat kembali menjalanikehidupan atas dasar ideologi Islam dan
menyebarluaskannyake seluruh dunia.
Memang, umat Islamlah sebenarnya sasaran utamaserangan AS. Bukti yang
paling nyata, ialah bahwa di samping berupaya menguniversalkan
Kapitalisme, AS juga melancarkan serangannyayang lain untuk memerangi
Islam. Kadang-kadang dengan cara mencacimakipara pengemban
dakwahnyadengan sebutan teroris. Atau dengan cara menyuruh para
penguasa di negeri-negeri Islam -yang menjadi agen mereka- agar
bertingkah sadis dan kejam terhadap orang-orang yang ikhlas berjuang untuk
membangkitkan umat atas dasar Islam. Atau terkadang dengan cara
menjelek- jelekkan dan memutar balikkan ajaran-ajaran Islam, yang dibantu
penuh oleh para penguasa yang menjadi antek-antekmereka.
Berdasarkan penjelasan ini, tak berlebihan kiranya kalau dikatakan
bahwa bahaya yang dihadapi kaum muslimin saat ini, jauh lebih
besar daripada seluruh bahaya yang pernah dialami kaum muslimin
sepanjang sejarah mereka.
Perang Salib, misalnya, bertujuan mendudukibeberapa bagian negeri-negeri
muslim. Sementaraitu persekongkolan untuk menghancurkan Khilafah (1924
M), bertujuan untuk merobohkan institusi negara yang selama ini telah
mempertahankan persatuan dan kesatuan negeri-negeriIslam, memelihara
kaum muslimin dari ancaman kaum kafir, dan menghalangi perampokan
sumber daya alam mereka oleh kaum kafir. Persekongkolan itu juga
35
bermaksud memecah belah dan memporakporandakan kaum muslimin, serta
menerapkan peraturan-peraturan kufur atas mereka.
Meskipun demikian, mereka yang mengobarkan Perang Salib atau yang
bersekongkolmenghancurkan Khilafah, tak pernah berpikir sedikitpun untuk
mengubah dan menggantiaqidah kaum muslimin. Mereka pun tak pernah
berupaya untuk mencapaitujuan itu. Oleh sebab itu, setelah mengalami
serbuan kaum Salib, kaum muslimin dengan cepat bangkit kembalikarena
dorongan aqidah mereka, dan segera merapikan barisan untuk mengusir
kaum Salib seluruhnya. Begitu pula setelah robohnya Khilafah, dengan
dorongan aqidah mereka kaum muslimin pun tak perlu menghabiskan waktu
lama untuk segera bangkit. Mereka pun segera berjuang untuk membangun
kembali Khilafah dan melanjutkan penyebaran Islam ke segenap pelosok
dunia.
Semua tujuan mereka tadi berbeda dengan tujuan serangan AS yang ada
sekarang. Tujuan serangan AS saat ini, tak lain adalah menghancurkan Islam
dengan cara mengajak kaum muslimin untuk membuang Aqidah Islamiyah
dan memeluk aqidah pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), serta
menjadikan ideologiKapitalisme sebagai agama baru untuk mereka. Dengan
demikian, ideologiKapitalisme akan dijadikan asas pemikiran dan sumber
peraturan hidup bagi kaum muslimin.
Semua ini, niscaya akan benar-benar menjauhkan Islam secara lebih total
dari kehidupan kaum muslimin. Dan pada gilirannya, tak akan ada satu pun
ajaran Islam yang tersisa lagi, selain upacara-upacararitual di tempat-tempat
ibadah.
Inilah sesungguhnya tujuan serangan AS itu. Dan ini pula sesungguhnya
tujuan propaganda para penguasa agen Barat dan segenap antek-antek
mereka.
36
Seruan Untuk Seluruh Kaum Muslimin
Wahai kaum muslimin !
Menghadapimaksud jahat AS terhadap kalian ini, kalian harus selalu waspada
dan memahamihakekat berbagairekayasa licik kaum kafir dan antek-
anteknya yang diarahkan kepada kalian.
Kalian saat ini dipanggil untuk membela aqidah dan agama kalian. Kalian saat
ini dipanggil untuk membela eksistensikalian sebagaisebuah umat, sebab
sebuah umat akan tetap eksis dengan lestarinya ideologimereka. Dan
sebaliknya, umat itu akan hancur totaldengan punahnya ideologimereka.
Saat ini adalah detik-detik kritis yang akan menjadi pemisah antara perkara
yang hak dengan yang batil, antara kejayaan dan kebinasaan.
Sadarilah, bahwa AS dan Barat yang kafir, juga para penguasa kalian beserta
pembela-pembelanya; yaitu orang-orang yang terpengaruh oleh Kapitalisme
dan tertipu oleh metodehidupnya, para politikus, intelektual, ekonom, tokoh
pers, juga para propagandis Demokrasi, Pluralisme, HAM, Politik Pasar Bebas;
semuanyaberada dalam satu barisan, yaitu barisan pembela kebatilan.
Sementaraitu, para pengemban dakwah yang penuh kesadaran dan
keikhlasan dan juga siapa saja dari kalangan putera-puteriumat ini yang
masih memiliki ghirah membela agama Allah, semuanyaberada pada barisan
yang sama, yaitu barisan pembela kebenaran.
Sadarilah pula, bahwa pertempuran hidup matiini akan sangat menentukan
nasib kalian. Sebab sesudah pertempuran ini hanya ada dua pilihan:
kemenangan dan kemuliaan di dunia dan akhirat; atau kebinasaan dan
kehinaan di dunia dan akhirat. Na'udzubillah min dzalik.
Maka dari itu, setiap individu muslim dan mu'min yang beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya serta beriman kepada agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Saw., saat ini betul-betul dituntut untuk bergabung dengan
barisan pembela kebenaran tadi.
Sungguh, tak ada pilihan lain saat ini, sebab tidak boleh lagi ada seorang
muslim pun yang hanya menonton pertempuran hidup mati yang sangat
menentukan nasib kalian ini.
Bahaya kemusnahan ini, tak diragukan lagi akan terus mengancam kalian,
selama kalian tetap hidup sepertisekawanan domba yang tersesat tanpa
penggembala yang dapat menjaga dan membelanya dari segala bahaya yang
mengancam. Padahal, Islam telah mewajibkan adanyaseseorang yang
37
bertugas bagaikan penggembala bagi kalian, yaitu seorang Khalifah yang
akan kalian bai'at untuk mengamalkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Betul-betulsudah terlalu lama kalian hidup tanpa Khalifah itu. Sungguh, ini
adalah kemaksiatan yang sangat besar di sisi Allah Azza wa Jalla. Bukankah
Rasulullah Saw. telah bersabda:
ً‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ ً‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ٌ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬ُ‫ن‬ُ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
"Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada bai'at (untuk Khalifah),
berarti dia telah mati jahiliyah." (HSR. Muslim)
Khalifah itu sajalah yang akan sanggup mempersatukan kalian. Dia tidak akan
menyia-nyiakan atau mentelantarkan kalian. Bahkan dia akan mengenyahkan
segala gangguan dan kejahatan yang mengancam kalian. Dialah yang akan
mengembalikan kalian kepada karakter kalian yang asli -sepertiyang
dikehendaki Allah SWT atas kalian- yaitu sebagai umat terbaik yang dilahirkan
untuk umat manusia.
Dan demi Allah, kalian sebenarnya mampu untuk melepaskan diri dari
segala gelimang dosa dan belenggu penderitaan ini, jika kalian
berniat secara ikhlas dan bertekad dengan benar untuk berjuang !
Orang-orang kafir dan antek-anteknya-yang senantiasamenyerukan
kesesatan-telah menyadarikemampuan kalian ini. Oleh karena itu, para
penguasa kalian terus menyebarkan rasa takut dan pesimis di antara kalian
serta terus melancarkan teror atas kalian. Mereka bermaksud agar kalian
tidak berani menyampaikan kebenaran secara terang-terangan, dan agar
kalian ridla menerima kekufuran dan ikhlas diinjak-injak kaum kafir.
Namun kalian harus ingat, bahwa Allah SWT telah memerintahkan kalian
untuk tidak takut kepada merekadan hanya takut kepada Allah SWT semata.
Allah SWT berfirman:
َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ون‬ُ‫ف‬‫َا‬‫خ‬ َ‫و‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫َافو‬‫خ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ف‬
"...karena itu janganlah kalian takut kepada mereka (orang- orang kafir),
tetapi takutlah kalian kepada-Ku jika kalian benar-benar orang-orang
beriman." (Q.S. Ali 'Imraan: 175)
Selain itu, Allah SWT juga telah berjanji kepada kalian bahwa Dia akan
memberipertolongan kepadakalian jika kalian mengerjakan perintah Allah
itu. Allah SWT berfirman:
38
ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬َ‫ا‬‫د‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬ِ‫ب‬َ‫ث‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ْ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫هللا‬ ‫وا‬ ُ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬
"Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan
meneguhkan kedudukan kalian." (Q.S. Muhammad:7)
Yakinlah, bahwa Allah tidak akan mengingkarijanji-Nya. Maka dari itu,
bangkitlah kalian segera untuk mematuhiperintah-Nya dan menolong agama-
Nya dengan jalan memusnahkan dan mencampakkan ideologiKapitalisme
yang kufur itu dan ide apapun yang dikatakan oleh Kapitalisme; seperti
Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik Pasar Bebas. Dan
kalian pun wajib menentang dan melawan siapa saja yang berupaya
menjajakan dan menggembar-gemborkan ide-ide kufur itu.
Namun, hendaklah kalian menyadaribahwa perjuangan kalian itu tak akan
berlangsung sempurna, kecualijika kalian berjuang bersama-sama dengan
para pengemban dakwah yang ikhlas, untuk menegakkan Khilafah yang akan
menjadibenteng sejatibagi kalian sebagaipelindung dari segala macam
ancaman dan bahaya kekufuran, keterpecah belahan, gangguan, dan
kejahatan.
Wahai kaum muslimin !
Marilah kita bersama-samaberjuang untuk memenangkan agama Allah SWT !
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫ا‬ِ‫لم‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
"Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya jika
Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang memberi kehidupan kalian." (Q.S.
Al Anfaal: 24)
Maha Benar Allah, dengan segala firman-Nya.
6 Dzulqa'dah 1416 H
25 Maret 1996 M
Hizbut Tahrir
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Basis-basis Serangan Amerika
III. Slogan-slogan Serangan Amerika
A. Demokrasi
B. Pluralisme
C. Hak Asasi Manusia
1. Kebebasan Beraqidah
2. Kebebasan Berpendapat
39
3. Kebebasan Hak Milik
4. Kebebasan Bertingkah laku
D. Politik Pasar Bebas
IV. Penutup
V. Seruan untuk Seluruh Kaum Muslimin
Serangan Amerika untuk Menghancurkan Islam
Judul Asli: ‫كية‬‫األمري‬ ‫احلملة‬
‫ـالم‬‫س‬‫اإل‬ ‫على‬ ‫للقضاء‬
Penulis: Abdul Qadim Zallum
Diterbitkan oleh Hizbut Tahrir
Penerjemah : M. Al Khaththath, dkk.
Penyunting : A.R. Nasser, Muhammad Shiddiq Al Jawi
Penata Letak: Abu Azka
Penerbit: Pustaka Thariqul ‘Izzah
Cetakan Pertama , Juli 1996
Pustaka Thariqul Izzah
bertekad Tegakkan Khilafah

More Related Content

What's hot

Menuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) Islam
Menuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) IslamMenuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) Islam
Menuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) Islamsiska sri asali
 
Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam suwartono SIP
 
Perbandingan ideologi
Perbandingan ideologiPerbandingan ideologi
Perbandingan ideologiel-hafiy
 
Marhalah dakwah rasul
Marhalah dakwah rasulMarhalah dakwah rasul
Marhalah dakwah rasulel-hafiy
 
5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia
5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia
5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat KurniaAhmad Harmoko
 
M12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut TahrirM12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut Tahrircucur
 
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan ImanSyahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan ImanSuryono .
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelAjeng Pipit
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanAnas Wibowo
 
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbibAhmad Harmoko
 
Seputar gerakan islam
Seputar gerakan islamSeputar gerakan islam
Seputar gerakan islamRizky Faisal
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 

What's hot (20)

Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Menuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) Islam
Menuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) IslamMenuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) Islam
Menuju kepemimpinan Ideologis (Qiyadah Fikriyah) Islam
 
17 jamaah dakwah dalam islam
17 jamaah dakwah dalam islam17 jamaah dakwah dalam islam
17 jamaah dakwah dalam islam
 
Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam Mengenal Mabda Islam
Mengenal Mabda Islam
 
Partai politik-dalam-islam
Partai politik-dalam-islamPartai politik-dalam-islam
Partai politik-dalam-islam
 
Perbandingan ideologi
Perbandingan ideologiPerbandingan ideologi
Perbandingan ideologi
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Marhalah dakwah rasul
Marhalah dakwah rasulMarhalah dakwah rasul
Marhalah dakwah rasul
 
Ke – nu an
Ke – nu   anKe – nu   an
Ke – nu an
 
5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia
5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia
5. aqidah rukun iman Mabda ISLAM Rahmat Kurnia
 
M12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut TahrirM12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut Tahrir
 
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan ImanSyahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
Syahadat Sempurna - Langkah Kecil Kokohkan Iman
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan Israel
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
 
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
 
Seputar gerakan islam
Seputar gerakan islamSeputar gerakan islam
Seputar gerakan islam
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Ringkasan takattul hizb
Ringkasan takattul hizbRingkasan takattul hizb
Ringkasan takattul hizb
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 

Similar to Serangan Amerika Untuk Menghancurkan Islam

Pembahasan
PembahasanPembahasan
PembahasanLa Mone
 
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesiaFasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Makalah bisnis sosialisme dan komunisme
Makalah bisnis   sosialisme dan komunismeMakalah bisnis   sosialisme dan komunisme
Makalah bisnis sosialisme dan komunismeErwin Sugito
 
Perkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di duniaPerkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di duniaRinana Nanae
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalBagus Aji
 
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...aswansetiawan
 
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...aswansetiawan
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran EkonomiSejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran EkonomiHadi Fahrurrozi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Bagus Aji
 
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi NegaraMengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi NegaraShieni Rahmadani Amalia
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Dian Anisa Putri
 
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroAmerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroYulia Fauzi
 

Similar to Serangan Amerika Untuk Menghancurkan Islam (20)

Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
TNI AD Mengenai Komunis
TNI AD Mengenai KomunisTNI AD Mengenai Komunis
TNI AD Mengenai Komunis
 
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesiaFasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
 
Makalah bisnis sosialisme dan komunisme
Makalah bisnis   sosialisme dan komunismeMakalah bisnis   sosialisme dan komunisme
Makalah bisnis sosialisme dan komunisme
 
Ppt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xiPpt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xi
 
Ppt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xiPpt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xi
 
Perkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di duniaPerkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di dunia
 
Ideologi Komunis
Ideologi KomunisIdeologi Komunis
Ideologi Komunis
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
 
materi poin 3.docx
materi poin 3.docxmateri poin 3.docx
materi poin 3.docx
 
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
 
Komunisme..
Komunisme..Komunisme..
Komunisme..
 
Fundmentalisme
FundmentalismeFundmentalisme
Fundmentalisme
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran EkonomiSejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran Ekonomi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi NegaraMengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroAmerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
 
Demokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modernDemokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modern
 

More from Anas Wibowo

Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFBooklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFAnas Wibowo
 
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Anas Wibowo
 
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Anas Wibowo
 
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Anas Wibowo
 
Muslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamMuslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamAnas Wibowo
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Anas Wibowo
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiAnas Wibowo
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
 
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Anas Wibowo
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarAnas Wibowo
 
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatKomunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatAnas Wibowo
 
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Anas Wibowo
 
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiHukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiAnas Wibowo
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTAnas Wibowo
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahAnas Wibowo
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Anas Wibowo
 
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Anas Wibowo
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF ArabAnas Wibowo
 
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDFDoa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDFAnas Wibowo
 

More from Anas Wibowo (20)

Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFBooklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
 
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
 
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
 
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
 
Muslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamMuslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat Islam
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
 
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatKomunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
 
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
 
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiHukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
 
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
 
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDFDoa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
 

Serangan Amerika Untuk Menghancurkan Islam

  • 1. 1 Serangan Amerika Untuk Menghancurkan Islam Penulis: Syaikh Abdul Qadim Zallum Diterbitkan oleh Hizbut Tahrir Slogan-slogan Serangan Amerika: Demokrasi Pluralisme Hak Asasi Manusia Strategi Pasar Bebas ‫الرحيـم‬ ‫الرحمن‬ ‫هللا‬ ‫بســـــــم‬ Pendahuluan Keruntuhan Uni Soviet pada awaldekade 90-an abad ini, pada hakekatnya adalah kehancuran suatu negara dalam arti keruntuhan dan kepunahan sebuah ideologi secara internasional(tidak ada lagi negara yang mengembangkannyake seluruh dunia) dan universal (tidak dianut lagi oleh suatu umat/bangsa manapun). Hal itu karena, pertarungan yang berkobar seusaiPerang Dunia II antara blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dengan blok Timur pimpinan Uni Soviet (yang dikenal dengan sebutan Perang Dingin), bukanlah semata-mata pertarungan antara dua blok secara internasional. Lebih dari itu, sesungguhnya yang berkecamukadalah pertarungan keyakinan antara ideologi Kapitalisme melawan ideologiSosialisme. Dan medan pertarungan ideologi ini tidak terbatas hanya di kawasan Eropa saja, akan tetapitelah menjangkau seluruh kawasan dan pelosok dunia. Pertarungan ini telah berakhir; ditandai dengan runtuh dan terpecah belahnya Uni Soviet menjadibanyak negara, hancurnya ideologi Sosialisme Marx sebagaisebuah sistem dan metodekehidupan bagi berbagai negara dan bangsa, serta punahnya Sosialisme Marx secara internasionaldan universal. Maka adalah wajar, kalau Amerika -dan blok Barat umumnya-beranggapan bahwa keruntuhan Uni Soviet ini merupakan kemenangan bagi ideologi
  • 2. 2 Kapitalisme sebagai suatu sistem dan metode kehidupan. Lebih dari sekedar itu, para penganut Kapitalisme yang fanatik telah menyifati kemenangan ini secara berlebihan, sampai-sampaiFrancis Fukuyama -seorang filsuf Jepang- mengklaimnya sebagaibabak akhir dari perjalanan sejarah. Padahal sesungguhnya, sebuah ideologitidaklah punah dengan hancur dan terpecah belahnya negara penganut ideologi tersebut menjadibanyak negara. Sebuah ideologibaru dikatakan punah, kalau bangsa dan negara penganutnya telah melepaskan diri dari ideologi yang dianutnya itu, kemudian memeluk ideologilain, dan membangun kembali metode kehidupannyaatas dasar ideologi baru tersebut. Memang demikian itu yang terjadi pada ideologi Sosialisme Marx. Seluruh bangsa dan negara yang dulu menjadianggota blok Timur telah membuang ideologi Sosialisme, lalu mengambilideologi Kapitalisme, dan kemudian cepat-cepat membangun kehidupannya berlandaskan ideologitersebut. Namun ideologi Islam, sebagai perbandingan, sebenarnyadapat dikatakan masih eksis secara universal, setelah negara Khilafah Utsmaniyah runtuh pada tahun 1924M. Sebab, umat Islam dengan keanekaragaman bangsanya tetap menganut ideologiIslam ini, sekalipun memang ideologiini telah dijauhkan dari kehidupan praktis dan tidak lagi mempunyaieksistensi internasional. Jadi, sebuah ideologiitu pada hakekatnyatetap eksis secara universalselama masih terdapat umat yang menganutnya, meskipun mereka tidak kuasa menerapkan peraturan-peraturannya karena terdapat paksaan yang berada di luar kehendak mereka. Namun demikian, memang benar kalau dikatakan bahwa ideologitadi tidak lagi memiliki eksistensiinternasional, sebab tidak terdapat sebuah negara yang mengemban ideologi itu dan menjadikannya sebagailandasan strategipolitik internasionalnya. Atas dasar itu, maka ideologiIslam sesungguhnya tetap eksis secara universal hingga kini, semenjakterbentuknyaumat Islam-berlandaskan ideologi tersebut-di Madinah setelah hijrahnya Rasulullah Saw. dan berdirinya Negara Islam yang pertama. Hanya saja memangbenar, bahwa ideologi Islam ini tetap eksis secara internasionalsejak detik itu hingga hancurnya Khilafah Utsmaniyah di awal abad ini. Fakta di atas berbeda dengan apa yang terjadi pada ideologi Sosialisme. Ideologi ini mulai eksis secara universalsejak akhir abad ke-19 M, ketika mulai mendapatkan basis opini umum di antara bangsa-bangsa Eropa. Baru pada tahun 1917, Sosialismemulai eksis secara internasionaldengan berdirinya sebuah negara di Rusia dan sekitarnya -yang kemudian dikenal dengan sebutan Uni Soviet- atasdasar ideologitersebut. Dan ideologi
  • 3. 3 Sosialisme ini tetap eksis secara internasionalhingga tahun 1991 ketika Uni Soviet roboh dan bangsa-bangsa penganut Sosialismeramai-ramai melepaskan diri dari ideologitersebut. Dengan demikian, Sosialisme Marx telah punah secara internasionaldan universal. Dengan hancurnya Sosialisme, akhirnya AS mendominasipercaturan politik internasional, sebab tak ada lagi negara di dunia ini yang mengemban ideologi lain dan menjalankan strategipolitik internasionalnya atas dasar ideologi tersebut. Namun ditinjau dari segi eksistensisecara universal, sesungguhnya tetap terdapatdua ideologi; Islam dan Kapitalisme. Dengan adanya dominasitunggal AS, lahirlah Tata Dunia Baru. Sebutan Tata Dunia Baru, dapatlah dianggap tepat kalau ditinjau dari segi eksistensi ideologi secara internasional. Oleh karena itu, adalah wajar kalau Presiden AS waktu itu (GeorgeBush) mengumumkan kelahiran Tata Dunia Baru, sebab AS adalah negara adidaya terkuat di dunia. Dialah pemimpin negara-negara Kapitalis sekaligus pembawa bendera propagandaideologiKapitalisme. AS mulai menyebarkan Kapitalisme sejak dia tampil di panggung dunia sebagainegara penjajah. Metode yang digunakannya untuk menyebarkan Kapitalisme adalah dengan melakukan penjajahan (imperalisme), baik penjajahan gaya lama maupun gaya baru. Berkaitan dengan penyebaran Kapitalisme ini, ada satu hal yang betul-betul perlu diperhatikan dengan seksamadi sini. Bahwasanya, setelah AS berhasil memantapkan dominasiideologiKapitalisme secara internasional, kini AS tengah berusaha untuk memantapkan dominasi ideologiitu secara universal. Sebelumnya, AS -dengan dibantu negara-negara Kapitalis lain- telah sukses menjadikan Kapitalisme sebagaiasas interaksi dan konvensi internasional. Dan kini, AS mempunyaicita-cita baru untuk menjadikan Kapitalisme sebagai agama bagi seluruh bangsa dan umat di muka bumi. Cara yang ditempuhnya untuk meraih cita-citanyaitu, ialah dengan mengajak seluruh umat manusia untuk meyakini Aqidah Kapitalisme dan menjadikan ide-ide Kapitalisme sebagaipersepsi-persepsi, standar-standar, dan keyakinan-keyakinan yang berlaku di segala aspek kehidupan bagi seluruh umat manusia. Jelaslah, AS sudah tidak lagi merasa cukup hanya mener- apkan Kapitalisme sebagaiperaturan dan undang-undang. AS telah berusaha menjadikan ideologiKapitalisme sebagaiasas interaksi, konvensi, dan undang-undang internasional sejak lahirnya PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pada tahun 1945. Untuk tujuan ini, AS telah menjadikan konvensiKapitalisme sebagai landasan utama bagi Piagam PBB. Namun, AS tidak berhasil merealisasikan tujuannya tersebut, karena masih terdapat Uni
  • 4. 4 Soviet sebagaikekuatan lain yang memimpin blok Timur atas dasar ideologi Sosialisme. Selain itu Uni Soviet juga telah berhasil memantapkan eksistensi ideologinya secara internasionaldan universal. Pada waktu itu, Moskwa telah berhasil mencegah dominasiKapitalisme secara internasional, dengan mengeksploitir penderitaan dan ketertindasan yang dialami bangsa-bangsa jajahan sebagaiakibat kesewenang-wenangan, kezhaliman, dan kekejaman negara-negarapenjajah dari Barat. Moskwatelah melancarkan serangan yang amat ganas ke seluruh dunia dengan melukiskan hakekat wajah penjajahan yang sangat jelek, menghubungkan penjajahan dengan Kapitalisme, dan menerangkan bahwa jalan untuk melepaskan diri dari penjajahan adalah dengan mengobarkan revolusiSosialisme. Ternyata, serangan Moskwa ini berhasil mencapaisasaran dengan gemilang sehingga banyak bangsa sangat tertarik dan terpesona dengan Sosialisme. Bangsa-bangsa yang sedang berusaha merebut kemerdekaan dan melepaskan diri dari penjajahan gaya lama akhirnya turut mengagung- agungkan slogan Sosialisme. Akan tetapi, AS rupanya segera sadar akan bahaya penjajahan gaya lama ini baik terhadap Barat sendiri sebagaikekuatan internasional, maupun terhadap Kapitalisme sebagai sebuah ideologi. Karena itu, AS segera merancang skenario canggih untuk membendung arus dukungan berbagai bangsa dan umat terhadap Sosialisme. Maka, AS sendirilah yang akhirnya membantu upaya berbagai bangsa dan umat tadi untuk melepaskan diri dari penjajahan Eropa yang terbuka dan telanjang, dan kemudian menawan negara-negara yang baru merdeka tadidengan penjajahan gaya baru yang tidak kalah jahatnya. Penjajahan gaya baru ini didasarkan pada hegemonitak langsung dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya. Secara riil, penjajahan gaya baru ini terwujud dalam bentuk berbagai macam perjanjian, pakta militer, kesepakatan hidup berdampingan secara damai, bantuan ekonomidan keuangan, serta kesepakatan kebudayaan. Tak ayallagi, penjajahan gaya baru ini pun akhirnya menggantikan posisipenjajahan gaya lama, dengan memanfaatkan slogan-slogan kemerdekaan dan pembebasan sebagaikedok. Bagaimanapun juga, keruntuhan Uni Soviet -berikut ideologiSosialismenya- telah membukakan kesempatan kepadaKapitalisme untuk mengisi kekosongan gelanggang politik internasional. Dan dapat dikatakan, tidak ada satu perlawanan pun terhadap dominasiKapitalisme secara internasionalini. Konsekuensikondisiini, bahwa PBB yang sejak dasawarsa40-an hanya menjadimimbar pidato -yaknitak mempunyaipengaruh signifikan karena adanya hak veto Soviet-, kini telah menjadisebuah alat penting internasional
  • 5. 5 yang mempunyaikekuasaan dan otoritasinternasionalpula. Di satu sisi, PBB kini menjadialat utama untuk mengokohkan hegemoniAS. Sementara di sisi lain, PBB berfungsi untuk menanamkan kepercayaan akan konvensi-konvensi Kapitalisme sebagai undang-undang internasionalyang bersifat mengikat. Namun dalam pada itu, serangan AS secara universaluntuk menjadikan Kapitalisme sebagai ideologiseluruh umat manusia di muka bumi, memang tak menghadapiperlawanan apapun, kecuali di Dunia Islam. Fakta di atas dikarenakan berbagaibangsa dan umat di muka bumi ini tak terlepas dari kondisi-kondisiberikut. Pertama, bangsa-bangsa yang karakter aslinya memang penganut Kapitalisme, seperti AS, Eropa Barat, dan cabang-cabangnya yang ada di Kanada, Australia, dan New Zealand. Kedua, bangsa-bangsa yang telah melepaskan diri dari Sosialisme dan membangun kehidupan barunya atas dasar Kapitalisme, sepertiRusia dan negara-negaralain bekas blok Timur. Ketiga, bangsa-bangsayang selalu menggembar-gemborkan slogan Sosialisme secara formalitas -yaknipada hakekatnya merekatidak meyakini Sosialisme- namun secara perlahan dan diam-diam mereka mengubah diri dan bermetamorfosis menjadipenganut Kapitalisme, sepertiRRC, Korea Utara, Vietnam, dan Kuba. Keempat, bangsa-bangsayang karakter aslinya bukan penganut suatu ideologi dan tidak mengganggap Kapitalisme sebagaimusuh ideologis, seperti bangsa-bangsa Amerika Latin, dan mayoritasbangsa- bangsa di kawasan Timur Jauh, Asia Tenggara, dan Afrika. Jadi, umat Islamlah satu-satunya umat non Kapitalis di antara bangsa dan umat di dunia ini yang mempunyaidan menganut sebuah ideologi, kendatipun memang merekasaat ini tidak hidup berlandaskan ideologiitu dan tidak menyebarluaskannyake seluruh dunia. Oleh karenanya, dapat dikatakan bahwa serangan AS untuk menguniversalkan Kapitalisme tidaklah menghadapilawan yang tangguh, kecuali di Dunia Islam. Memang benar, seluruh negara di Dunia Islam saat ini tidak menerapkan Islam -meskipun beberapa negara mengklaim menerapkannya-dan malah menerapkan Kapitalisme semu yang telah dimodifikasi (bersalin rupa). Akan tetapi, umat Islam yang tetap eksis setelah hancurnya Khilafah itu sejak awal dasawarsa 50-an telah mulai merambah jalan menuju kebangkitan berasaskan Islam, mulai berjuang untuk membangun kembalikehidupannya atas dasar Islam, dan bahkan telah mencanangkan cita-cita menyelamatkan dunia dengan membawa hidayah Islam.
  • 6. 6 Ya, semua upaya ini terus diperjuangkan, kendatipun umat Islam masih terpecah belah akibat rekayasa kaum kafir sebelum dan sesudah kehancuran Khilafah; dan kendatipun para penguasanya -yang menjadiagen Barat- terus mempertahankan kekufuran yang dibangun Barat di negeri-negeri muslim, berkhidmat siang malam demi kepentingan dan dominasiBarat, serta menjalankan seluruh strategipolitik dalam dan luar negerinya menurut petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksiBarat. Namun kebangkitan umat yang diupayakan tadi nampaknyabelum mencapai kesempurnaan dan berjalan sangat lambat karena berbagai kendala. Saksikanlah, para penguasa agen Barat tadi telah bertingkah brutal dan sangat kejam terhadap para pejuang kebangkitan umat. Merekajuga terus melakukan operasipenumpasan dan melancarkan aksiteror terhadap para pejuang tadi. Sementaraitu, kaum kafir juga tak ketinggalan merancang strategiyang dijalankan oleh agen-agen mereka tadiuntuk melawan bangsa mereka sendiri, agar bangsa mereka tetap hina diinjak-injak dan dibelenggu oleh kekufuran. Walau demikian keadaannya, Barat yang kafir -dengan AS sebagai gembongnya-sudah merasa gentar kalau-kalau kebangkitan umat Islam suatu ketika mencapaititik sempurna sehingga umat Islam kembali menjadi umat istimewa yang berbeda dengan manusia lainnya. Barat yang kafir juga sudah gemetaran membayangkan umat Islam hidup kembali di bawah satu negara, yakni negara Khilafah, yang akan melanjutkan penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia untuk mengentaskan dunia dari gelimang kesengsaraan, kegoncangan, dan kemerosotan yang parah akibat hagemoniKapitalisme dan ide-idenya yang materialistik itu. Semua ini telah menjadikan Barat bagaikan hutan yang tidak aman dan senantiasa menimbulkan keresahan, sekalipun harus diakui mereka memang sukses dalam sains dan teknologiserta banyak meraih penemuan-penemuan ilmiah. Barat yang kafir juga senantiasa ingat, bagaimana ideologi Islam dahulu telah mengubah kabilah-kabilah Arab -yang serba terbelakang dan tak pernah diperhitungkan dalam sejarah- menjadiumat istimewa yang berperadaban, yang kemudian tampil di pentas dunia dengan cahaya Islam serta dalam waktu singkat sanggup memantapkan posisinya sebagaipemimpin dunia. Kejayaan ini tetap lestari untuk sekitar 10 abad lamanya. Dan sepanjang masa itu, meratalah keadilan, keamanan, kesejahteraan, dan nilai-nilai yang luhur di setiap tempat. Bendera dan panji Khilafah pun berkibar-kibar dengan gagahnya di mana-mana. Maka dari itu adalah wajar, bila Barat yang kafir merasa kecut kalau-kalau umat Islam suatu saat kembalibangkit lalu menghancur leburkan segala
  • 7. 7 pengaruh dan kepentingan mereka di manapun; tak hanya di buminya sendiri, tetapi bahkan di seluruh pelosokdunia. Berdasarkan kesadaran AS dan Barat terhadap hakekat ini, maka sebenarnya sasaran utama serangan AS tak lain adalah, umat Islam! Sekalipun, serangan AS memang tetap bersifat universal. Memang, serangan AS ini mempunyaimotif-motif lain, sepertikerakusan serta ketamakan Amerika dan Barat yang kapitalistis terhadap sumber daya alam di negeri-negeri Islam dan posisigeografisnya yang amat strategis dan istimewa. Juga adanya potensinegeri-negeriIslam itu sebagai pasar raksasa bagi produk-produkBarat dan sumber bahan mentah utama bagi industri mereka, di samping adanya deposit-deposit minyak bumi yang melimpah- ruah, yang sangat vital bagi kelangsungan hidup Barat. Meskipun memang ada motif-motif lain sepertiitu, tetapi motif utama dan pertama serangan AS tak lain adalah adanya potensibahaya dalam tubuh umat Islam yang dapat mengancam kepentingan-kepentingan Barat dan dominasiinternasionalnya. Bahkan, potensibahaya itu pada hakekatnya dapat mengancam eksistensimerekasendiri, jika suatu saat umat Islam sadar dan bangkit serta kembali mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia. Basis-Basis Serangan Amerika Untuk melancarkan serangannya terhadap Dunia Islam, AS menyandarkan dirinya pada basis-basis utama berikut ini: Pertama, PosisiAS dalam konstelasipolitik internasionaldan pengaruhnya yang kuat terhadap Dunia Islam. Kondisi ini terwujud terutamasetelah Perang Teluk II yang menghasilkan keuntungan-keuntungan politis bagi AS, yakni pemantapan hagemoninya di Dunia Islam secara keseluruhan. Akibat adanya posisi dan pengaruh AS itu, Dunia Islam menjadipihak yang paling banyak menerima tekanan-tekanan AS dan menjadisasaran serangan AS yang bertujuan menghancurkan Islam dengan cara menggiring dan mengajak kaum muslimin untuk menganut Kapitalisme. Kedua, Kepemimpinan AS atas negara-negaraKapitalis lain yang berambisi untuk berpartisipasi dalam serangan yang dilancarkan AS. Selain itu, AS juga telah melemahkan pengaruh negara-negaraKapitalis tadi dan menundukkan agen-agennyadi Dunia Islam demi kesuksesan serangannya. Meskipun demikian, negara-negaraKapitalis tadi sebenarnyatak berbeda dengan AS
  • 8. 8 dalam pandangannya terhadap Islam, yakni Islam dianggap sebagaibahaya yang mengancam negara-negara Kapitalis berikut seluruh pengaruh dan kepentingan mereka. Ketiga, AS mempunyailegitimasi dan alat internasional, yakni PBB dan Piagam PBB, termasuk berbagaibadan dan organisasiyang menginduk kepada PBB. Semua alat ini telah dikendalikan oleh AS guna menjalankan strateginya dan memberikan legitimasiinternasional terhadap segala tindakan yang dianggap perlu oleh AS, baik tindakan dalam bidang politik, ekonomi, militer, maupun yang lainnya. Keempat, Sarana-sarana media massainternasionaltelah dikuasai oleh AS dan sekutu-sekutunya, kemudian dijadikan senjata paling mematikan untuk melancarkan serangan. Sarana-saranaitu selain dimanfaatkan AS untuk menjajakan slogan-slogan yang merekagunakan dalam serangan ini, juga telah direkayasa untuk menggambarkan citra buruk mengenaiIslam serta membangkitkan rasa benci dan permusuhan dunia terhadap orang-orang yang berpegang teguh pada Islam. Mereka yang konsisten terhadap Islam ini telah dicap dan dicaci maki dengan macam-macam predikat: fundamentalis, radikalis, ekstrimis, teroris, dan sebagainya. Tak diragukan lagi, senjata mereka ini sangatlah berbahaya, terutama setelah adanya revolusikomunikasidan informasiyang berlangsung pada paruh kedua abad ini, sehingga dunia seakan-akan telah berubah menjadisebuah desa kecil. Akibatnya, hampir-hampir tak ada satu rumah pun di dunia ini yang tidak dimasukioleh arus informasi, baik informasiyang dapat dibaca maupun yang bersifat audio visual. Kelima, Barangkali basis yang paling berbahaya ialah para penguasa yang menjadiagen AS dan sekutu-sekutunya, termasukorang-orang yang ada di sekitar para penguasa tersebut. Orang-orang yang dekat dengan para penguasa ini terdiri dari para penjilat hina yang munafik, orang-orang le- mah yang pragmatis, dan para intelektual yang kenyang dengan kebudayaan Barat yang kafir dan tertipu oleh metodekehidupan mereka. Termasuk juga dalam hal ini sebagian orang yang pura-pura membela Islam, seperti para oknum ulama pendukung penguasa, individu-individu tertentu yang ditonjol- tonjolkan sebagaiintelektual muslim, dan beberapa tokoh harakah Islam. Pada hakekatnya, merekaini tak lebih hanyalah orang-orang sekular yang mempropagandakan pe-misahan agama dari kehidupan. Semua pihak di atas telah berkomplotdan berkhidmat demi kesuksesan serangan Amerika, yang sesungguhnya bertujuan menggiring kaum muslimin agar membuang ideologiIslam dan kemudian memeluk ideologiKapitalisme.
  • 9. 9 Dalam hal ini cara dan sarana yang digunakan oleh para penguasa dan antek- anteknya itu beraneka ragam, di antaranya: 1. Menyesatkan umat melalui media massa. 2. Memanipulasipemahaman dan hukum Islam. 3. Menerapkan peraturan-peraturan kufur dan melegislasi berbagai hukum dan undang-undang untuk menerapkan peraturan kufur itu. 4. Mengadakan berbagaimacam perjanjian dan kesepakatan agar negara- negara di Dunia Islam tetap lestari berada di bawah telapak kakiorang-orang kafir dan cengkeramannya. 5. Menjalankan rencana dan skenario yang dikarang oleh kaum kafir, yang bertujuan untuk menghina-dinakan umat dengan cara memusnahkan nilai- nilai luhur dalam ajaran Islam. 6. Menumpassecara kejam para pejuang Islam yang telah sadar dan ikhlas dari kalangan putera-puteriumat Islam, dengan tujuan untuk membungkam mulut mereka dan menyebarkan rasa ngeri sekaligus melancarkan teror terhadap rakyatnyasendiri. Dengan demikian, para penguasa tersebut berharap agar tak ada seorang pun yang berani menyuarakan kebenaran secara terang-terangan, sehingga mereka akan lebih mudah menginjak-injak umat dan menggiring mereka agar ridla meyakini kekufuran dan ikhlas diinjak-injak kaum kafir. Kelima basis di atas itulah basis-basis utama yang digunakan oleh AS untuk melancarkan serangannyamelawan kaum muslimin. Serangan ini bertujuan untuk menghancurkan Islam dengan cara menggiring kaum muslimin untuk memeluk dan menganut ideologiKapitalisme. Serangan AS itu terwujud dalam empat slogan yang sebenarnya merupakan substansiideologiKapitalisme, yaitu: Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik Pasar Bebas. Sebelum slogan-slogan ini dibahas dan dikritik secara rinci, akan dijelaskan terlebih dahulu kerusakan asaspemikiran yang melahirkan slogan-slogan tadi. Asas slogan-slogan itu adalah aqidah Kapitalisme, yaitu aqidah pemisahan agama dari kehidupan (Sekularisme). Aqidah ini, sebenarnya bukanlah hasil proses berpikir. Bahkan, tak dapat dikatakan sebagaipemikiran yang logis. Aqidah pemisahan agama dari kehidupan tak lain hanyalah penyelesaian yang berkecenderungan ke arah jalan tengah atau bersikap moderat, antara dua pemikiran yang kontradiktif. Kedua pemikiran ini, yang pertama adalah pemikiran yang diserukan oleh tokoh-tokoh gereja di Eropa sepanjang Abad Pertengahan (abad V-XV M), yakni keharusan menundukkan segala sesuatu urusan dalam kehidupan
  • 10. 10 menurut ketentuan agama. Sedangkan yang kedua, adalah pemikiran sebagian pemikir dan filsuf yang mengingkari keberadaan Al Khaliq. Jadi, pemikiran pemisahan agama dari kehidupan merupakan jalan tengah di antara dua sisi pemikiran tadi. Penyelesaian jalan tengah, sebenarnya mungkin saja terwujud di antara dua pemikiran yang berbeda (tapi masih mempunyaiasas yang sama). Namun penyelesaian sepertiitu tak mungkin terwujud di antara dua pemikiran yang kontradiktif. Sebab dalam hal ini hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama, ialah mengakuikeberadaan Al Khaliq yang menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Dan dari sinilah dibahas: apakah Al Khaliq telah menentukan suatu peraturan tertentu lalu manusia diwajibkan untuk melaksanakannya dalam kehidupan? Juga apakah Al Khaliq akan menghisab manusia setelah matimengenai keterikatannya terhadapperaturan Al Khaliq ini? Sedang yang kedua, ialah mengingkari keberadaan Al Khaliq. Dan dari sinilah dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa agama tidak perlu lagi dipisahkan dari kehidupan, tapi bahkan harus dibuang dari kehidupan. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa keberadaan Al Khaliq tidaklah lebih penting daripada ketiadaan-Nya, makaini adalah suatu ide yang tidak memuaskan akaldan tidak menenteramkan jiwa. Jadi, berdasarkan fakta bahwa aqidah Kapitalisme adalah jalan tengah di antara pemikiran-pemikiran kontradiktif yang mustahil diselesaikan dengan jalan tengah, maka sudah cukuplah bagi kita untuk mengkritik dan membatalkan aqidah ini. Tak ada bedanya apakah aqidah ini dianut oleh orang yang mempercayaikeberadaan Al Khaliq atau yang mengingkari keberadaan-Nya. Tetapi dalam hal ini dalil aqli (dalil yang berlandaskan keputusan akal) yang qath'i (yang tidak diragukan lagi kebenarannya), membuktikan bahwa Al Khaliq itu ada dan Dialah yang menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Dalil tersebut juga membuktikan bahwa Al Khaliq ini telah menetapkan suatu peraturan bagi manusia dalam kehidupannya, dan bahwasanya Dia akan menghisab manusia setelah mati mengenai keterikatannya terhadapperaturan Al Khaliq tersebut. Kendatipun demikian, di sini bukan tempatnya untuk melakukan pembahasan mengenaieksistensiAl Khaliq atau mengenai peraturan yang ditetapkan Al Khaliq untuk manusia. Namun yang menjadifokus pembahasan di sini ialah aqidah Kapitalisme itu sendiri dan penjelasan mengenaikebatilannya. Dan kebatilan Kapitalisme cukup dibuktikan dengan menunjukkan bahwa aqidah Kapitalisme tersebut merupakan jalan tengah antara dua pemikiran yang
  • 11. 11 kontradiktif, dan bahwa aqidah tersebut tidak dibangun atas dasar pembahasan akal. Dengan merobohkan aqidah Kapitalisme ini, sesungguhnya sudah cukup untuk merobohkan ideologiKapitalisme secara keseluruhan. Sebab, seluruh pemikiran cabang yang dibangun di atas landasan yang batil pada hakekatnya adalah batil juga. Dan ini berarti, tidak perlu lagi dibahas ide-ide pokokdalam Kapitalisme satu per satu secara mendetail. Hanya saja, pembahasan secara rinci terhadap ide-ide pokok itu kini telah menjadisatu keharusan, karena sebagian ide-ide tersebut telah dipasarkan secara universaldan diterima oleh sebagian kaum muslimin. Selain itu, ide- ide tadi ternyata telah menjelma menjadislogan-slogan yang digunakan Amerika untuk menyerang Islam dan umatnya dengan suatu serangan yang sangat ganas dan berbahaya. Oleh karena itu, ide-ide pokoktadi harus dibahas secara terperinci, kemudian diterangkan kekeliruannya dan kontradiksinyadengan Islam. Dengan demikian, diharapkan kaum muslimin akan mengetahuibahwa mereka diharamkan untuk mengambil ide-ide tersebut. Dan lebih dari itu, mereka bahkan diwajibkan membuang sama sekali semua ide-ide itu dan menentang serta melawan siapa pun yang berusaha menjajakannya. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, slogan-slogan tersebut ada empat buah; Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik Pasar Bebas. Slogan-slogan Serangan Amerika A. Demokrasi Demokrasi, merupakan standar formatpolitik dalam ideologiKapitalisme. Artinya, Demokrasimerupakan sistem pemerintahan yang harus diterapkan oleh negara-negaraKapitalis dan negara-negara lain yang mengikuti serta meniru-niru negara-negara Kapitalis. Menurut para penganutnya, Demokrasiberartipemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat;dengan menjalankan peraturan yang dibuat sendiri oleh rakyat. Tak sedikit kaum Kapitalis yang menyebut sistem Kapitalisme mereka sebagai "sistem Demokrasi". Penyebutan ini tidak tepat, berdasarkan beberapa argumen berikut. Yang utama, bahwa Demokrasibukanlah pemikiran orisinal
  • 12. 12 kaum Kapitalis. Orang Yunani telah lebih dahulu mencetuskannya. Di samping itu, kaum Kapitalis bukan satu-satunyapihak yang menerapkan Demokrasi, karena kaum Sosialis Marx juga mengaku diri sebagai kaum Demokrat. Sampaidi akhir hayat ideologiSosialisme, kaum Sosialis tetap mengklaim bahwa mereka telah menerapkan Demokrasi. Aspek terpenting dalam Demokrasi, adalah ketetapannya bahwapihak yang berhak membuat hukum (Al Musyarri')adalah manusia itu sendiri, bukan Al Khaliq. Ini logis saja bagi penganut ide pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), karena pemisahan agama dari kehidupan itu berarti memberikan otoritasmenetapkan hukum kepada manusia, bukan kepada Al Khaliq. Dalam hal ini, kaum Kapitalis tidak pernah membahasapakah Al Khaliq telah mewajibkan manusia untuk mengikuti dan menerapkan syari'attertentu dalam kehidupan mereka. Bahkan, mereka sedikit pun tak pernah memperdebatkan masalah ini sama sekali. Mereka hanya menetapkan, bahwa yang berhak membuathukum adalah manusia. Titik. Bagi kaum muslimin, hal itu berarti tindak pembangkangan dan pengingkaran terhadap seluruh dalil yang qath'i tsubut (pasti sumbernya) dan qath'i dalalah (pastipengertiannya) yang mewajibkan kaum muslimin untuk mengikuti syari'at Allah dan membuang peraturan apa pun selain syari'at Allah. Na'udzu billah min dzalik. Kewajiban di atas diterangkan oleh banyak ayat dalam Al Qur'an. Dan lebih dari itu, ayat-ayat yang qath'i tadi menegaskan pula bahwa siapapun yang tidak mengikuti atau menerapkan syari'atAllah, berarti dia telah kafir, dzalim, atau fasik. Allah SWT berfirman: ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ـ‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ "Siapapun yang tidak memutuskan perkara hukum/politikmenurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir." (Q.S. Al Maaidah: 44) ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫الظ‬ ُ‫م‬‫ـ‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ "Siapapun yang tidak memutuskan perkara hukum/politikmenurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang dzalim." (Q.S. Al Maaidah: 45) ْ‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ـاس‬َ‫ف‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ـ‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬
  • 13. 13 "Siapapun yang tidak memutuskan perkara hukum/politikmenurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang fasik." (Q.S. Al Maaidah: 47) Berdasarkan nash ayat di atas, maka siapapun juga yang tidak berhukum (menjalankan urusan pemerintahan)dengan apa yang diturunkan Allah, seraya mengingkarihak Allah dalam menetapkan hukum -sepertihalnya orang-orang yang meyakiniDemokrasi- maka dia adalah kafir tanpa keraguan lagi, sesuainash Al Qur'an yang sangat jelas di atas. Hal ini karena tindakan tersebut -yaknitidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah dan mengingkari hak membuat hukum yang dimiliki Allah- berarti ingkar terhadap ayat-ayatyang qath'i dalalah. Padahal orang yang mengingkari ayat yang qath'i adalah kafir, dan ini disepakati oleh seluruh fuqaha. Kaum kafir dan antek-antek mereka-yaitu para penguasa negeri-negeri muslim-, juga seluruh propagandis Demokrasidari kalangan kaum muslimin yang tertipu -baik individu maupun kelompok-, sesungguhnyamemahami benar bahwa asas Demokrasiitu harus ditegakkan dengan tindakan membuang syari'at Allah dan menempatkan manusia pada posisi Al Khaliq. Oleh karenanya, merekatidak menjajakan Demokrasidengan cara mengungkapkan hakekat itu, akan tetapimereka mengatakan bahwa Demokrasiadalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Merekakatakan pula bahwa Demokrasiadalah meratakan persamaan di antara rakyat, menyebarkan keadilan, serta mengoreksidan mengkritik pemerintah. Mereka tidak menyinggung-nyinggung sedikit pun mengenaitindakan membuang syari'at Allah itu, padahal substansi(inti) Demokrasi -dari awalsampaiakhir- tiada lain adalah tindakan membuang syari'atAllah dan mengikuti syari'at makhluk-Nya. Adapun ide-ide lain yang -katanya-merupakan ide Demokrasi, sebenarnya tidak ada faktanya samasekali. Ide bahwa rakyat yang memerintah dirinya sendiri, misalnya, sebenarnyahanyalah sebuah kebohongan besar. Sebab, dalam masyarakat-masyarakat Kapitalis-Demokrasi, yang memerintah bukanlah rakyat itu sendiri. Ide ini memang hanya sebuah utopia belaka. Yang memerintah di sana, sebenarnya adalah golongan yang berpengaruh kuat dalam masyarakat mereka. Kalau di AS, mereka adalah para kapitalis raksasa. Sedang di Inggris, merekaadalah para bangsawan. Inilah fakta yang ada di AS dan di Inggris. Padahal kedua negara ini adalah negara-negara Kapitalis-Demokrasiyang ada di barisan terdepan. Kelompok-kelompokberpengaruh di negara-negaraKapitalis tadi, mempunyai sarana-saranayang memadaiuntuk menghantarkan siapa saja yang mereka kehendakiagar dapat duduk di tampuk pemerintahan dan dewan-dewan
  • 14. 14 legislatif. Dengan demikian, undang-undang yang diberlakukan dan pihak eksekutif yang melaksanakan undang-undang itu, tak lebih hanya akan tunduk untuk melayanikepentingan-kepentingan kelompok berpengaruh tersebut. Ide-ide lain yang -katanya-juga merupakan ide Demokrasi, seperti persamaan, keadilan, dan hak mengkritik penguasa, semuanyajuga cuma sebatas teori. Tak ada faktanya. Cukuplah seseorang mengamatikenyataan yang ada di AS -gembong demokrasidi dunia itu- dengan seksama. Niscaya dia akan dapat menyimpulkan bahwa persamaan, keadilan, dan kritik kepada pemerintah di sana, semuanya serba diskriminatif. Mereka yang dapat menikmatidan menjalankan hak-hakitu hanya orang- orang tertentu dengan warna kulit, agama, dan asal-usul tertentu, atau orang-orang dengan sejumlah harta kekayaan tertentu. Lihatlah penderitaan memilukan yang dialami oleh orang-orang kulit hitam, orang-orang Indian berkulit merah, orang-orang yang berasaldari Amerika Latin dan Asia, juga orang-orang yang non Protestan atau yang tidak berasal dari Eropa Barat. Semua penderitaan mereka ini sudah cukup menjadi bukti bahwa apa yang - katanya-menjadiide-ide Demokrasi, pada hakekatnya hanyalah teorikosong belaka. Cuma teori. Meskipun, memang kadang-kadang terjadijuga hal-hal janggal yang berbeda dengan kondisi yang telah diterangkan tadi. Maka dari itu, seorang muslim tidak dibolehkan menerima ide Demokrasi, sebab Demokrasiadalah suatu kekufuran dan memberikan kepada manusia hak yang seharusnyamerupakan hak Al Khaliq semata. Bahkan lebih dari itu, setiap individu muslim wajib membuangdan mengenyahkan Demokrasiserta menentang dan melawan siapapun yang berusaha menjajakan Demokrasiyang kufur itu. B. Pluralisme Ide Pluralisme dalam ideologi Kapitalisme lahir dari pandangan mereka terhadap masyarakat. Menurut mereka, masyarakattersusun dari individu- individu, dan individu-individu ini memiliki beraneka ragam keyakinan, opini, kepentingan, asal-usul, dan kebutuhan. Maka atas dasar itu, mereka berpandangan bahwa sudah merupakan keharusan, bahwa dalam masyarakat akan terdapatgolongan-golongan yang berbeda-beda. Setiap golongan mempunyaitujuan dan target tersendiri, yang harus diwakili oleh partai, gerakan, atau organisasi. Dan setiap partai,
  • 15. 15 gerakan, atau organisasiini harus diakui eksistensinya dan diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik. Jadi, Pluralisme dalam pandangan Kapitalisme merupakan kebalikan dari ide kelompoktunggal atau partai tunggal. Namun demikian, Pluralisme ini sebenarnyaadalah kemajemukan yang harus disesuaikan sedemikian rupa dengan formatsistem politik Kapitalisme. Sehingga oleh karenanya, dalam masyarakatKapitalis tidak ada tempat bagi golongan yang tidak mempercayaiideologiKapitalisme, atau kelompokyang berjuang untuk menghancurkan sistem Kapitalisme yang ada. Logika ini, yakni logika kemajemukan partaisesuai aqidah tunggal atau format sistem politik tunggal, sebenarnya diakui pula keberadaannya oleh Islam. Hanya saja, tentu hal ini bukanlah Pluralisme seperti yang digembar- gemborkan oleh orang-orang Kapitalis. Islam memang membenarkan kemajemukan berbagaipartai dan gerakan, selama mereka tetap mendasarkan diri pada Aqidah Islamiyah. Namun, Islam tidak mentolerir keberadaan partaiatau gerakan yang bertujuan merobohkan sistem politik Islam. Jadi, keberadaan partaidan gerakan apapun tetap dibenarkan selama mereka tetap berpedoman dengan pendapat-pendapat yang Islami, yakni pendapat-pendapat yang terpancar dari Aqidah Islamiyah atau yang dibangun di atasnya. Tetapi sekali lagi, ini bukan berarti Islam menerima ide Pluralisme secara mutlak, atau menerima Pluralisme dalam pengertiannya menurut Kapitalisme sepertiyang dipropagandakan oleh Amerika dan Barat pada umumnya. Sebab, Pluralisme dalam Kapitalisme lahir dari aqidah Kapitalisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Berdasarkan Pluralisme sesuaipengertian ideologiKa-pitalisme tersebut, maka dibolehkan berdirinya partai atau gerakan yang mengajak kepada aqidah kufur, semisalpemisahan agama dari kehidupan. Atas dasar Pluralisme itu, dibolehkan juga adanya partai yang berdiri di atas asas yang diharamkan Islam, seperti partai yang berasaskan Nasionalismedan Patriotisme. Begitu pula berdasarkan Pluralisme dibolehkan berdirinya gerakan-gerakan yang mengajakkepada apa yang diharamkan Allah, seperti melakukan penyimpangan seksualdan perzinaan, serta dibenarkan pula adanya kelompok-kelompok yang membela perjudian, minuman keras, aborsi, dan kebebasan wanita. Demikian seterusnya. Seorang muslim tidak boleh menerima Pluralisme yang dipropagandakan AS itu dan tidak boleh pula menerima Pluralisme secara mutlak. Sebab, menerima Pluralisme berarti membenarkan adanya seruan-seruan kepada kekufuran dan segala sesuatu yang diharamkan Allah.
  • 16. 16 Sungguh, Pluralisme adalah ide yang tidak akan pernah diterima oleh seorang mu'min yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sebab dia mengetahui - berdasarkan ilmul yaqin (informasidari wahyu yang bersifat qath'i)- bahwa Allah di akhirat nanti akan mengazab semuaorang yang melakukan kekufuran dan segala sesuatu yang diharamkan Allah. C. Hak AsasiManusia Slogan ketiga yang digembar-gemborkan oleh Amerika dan Barat serta selalu mereka upayakan agar kaum muslimin mengambil dan mengadopsinya, ialah Hak AsasiManusia (HAM). Slogan ini ternyata mempunyaipenampilan yang indah dan mempesona di mata kebanyakan kaum muslimin, karena mereka memang merasakan kezhaliman, kekejaman, dan penindasan dari para penguasa mereka yang menjadikaki tangan AS dan Barat. Pemikiran mengenai HAM berpangkaldari pandangan ideologiKapitalisme terhadap tabiat manusia, hubungan individu dengan masyarakat, fakta masyarakat, dan tugas negara. Berkaitan dengan tabiat manusia, ideologiKapitalisme memandang bahwa manusia itu pada hakekatnya adalah baik, tidak jahat. Kejahatan yang muncul dari manusia disebabkan oleh pengekangan terhadap kehendaknya. Oleh karena itu, kaum Kapitalis menyerukan untuk membebaskan kehendak manusia agar dia mampu menunjukkan tabiat baiknya yang asli. Dari sinilah, muncul ide kebebasan yang kemudian menjadisalah satu ide yang paling menonjoldalam ideologi Kapitalisme. Mengenaihubungan individu dengan masyarakat, kaum Kapitalis memandang bahwa hubungan itu bersifat kontradiktif. Oleh karenanya, harus ada pemeliharaan individu dari dominasimasyarakat, sebagaimana harus ada jaminan dan pemeliharaan terhadap kebebasan-kebebasan individu. Jadi bertolak belakang dengan opini umum pada masa Feodalismebahwa kepentingan masyarakat harus didahulukan daripada kepentingan individu, orang-orang Kapitalis mengatakan bahwa kepentingan individulah yang harus didahulukan daripada kepentingan masyarakat. Atas dasar ini, mereka menetapkan bahwa tugas pokok negara adalah menjamin kepentingan individu dan memelihara kebebasannya. Tentang fakta masyarakat, kaum Kapitalis berpandangan bahwa masyarakat merupakan kumpulan individu-individu yang hidup bersama di suatu tempat. Jadi apabila kepentingan individu-individu itu terjamin penuh, maka secara alami akan terjamin pula kepentingan masyarakat. Demikianlah.
  • 17. 17 Sesungguhnya, seluruh pemikiran kaum Kapitalis mengenaitabiat manusia, hubungan individu dengan masyarakat, fakta masyarakat, dan tugas negara; tak lebih hanyalah setumpuk kesalahan belaka. Sebab, tabiat manusia sesungguhnya bukanlah baik sepertiyang dikatakan oleh orang-orang Kapitalis. Begitu pula bukan jahat sebagaimanapandangan Gereja yang berasaldari filsafat-filsafat kuno yang dibangun atas dasar pemahaman bahwa manusia telah mewarisidosa Adam. Pandangan yang benar terhadap tabiat manusia, ialah bahwa manusia itu memiliki sejumlah naluri (gharaiz) dan kebutuhan-kebutuhan jasmani(hajat al udlwiyah) yang menuntut pemuasan. Dengan akal yang dikaruniakan Allah, manusia kemudian mempunyaikehendakuntuk memilih jalan yang akan dia tempuh untuk memuaskan naluri dan kebutuhan jasmaninya itu. Maka dari itu, apabila manusia memenuhikebutuhan naluri dan jasmaninya dengan jalan yang benar, berarti dia telah melakukan kebaikan. Sebaliknya apabila dia memenuhinya dengan jalan yang keliru atau menyimpang, berarti dia telah melakukan keburukan. Dengan demikian, tabiat manusia itu sebenarnyasiap atau berpotensiuntuk menerima kebaikan dan kejahatan sekaligus. Dan manusialah yang memilih kebaikan atau keburukan, sesuai kehendaknya sendiri. Inilah pandangan yang dilontarkan Islam, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT : ‫ـا‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫ـا‬َ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ف‬ ‫ـا‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ه‬‫ــ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ـا‬َ‫ه‬‫ا‬َّ‫و‬َ‫س‬ ‫ـا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫و‬ "Dan demi jiwa (manusia) serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah-lah yang mengilhamkan (menyerukan) kepada jiwa itu memilih (jalan) kefasikan (kemaksiatan)dan ketakwaannya (ketaatan kepada Allah)." (Q.S. Asy Syams: 7-8) ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬‫ـ‬ْ‫ج‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫َـا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ َ‫و‬ "dan Kami telah menunjukkan kepadanya (yakni manusia)dua jalan (baik dan buruk)." (Q.S. Al Balad: 10) ‫ا‬ً‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ـا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ر‬ِ‫َـاك‬‫ش‬ ‫ـا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ـ‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫نـ‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ـا‬َّ‫ن‬ٍ‫إ‬ "Sesungguhnya Kami telah menunjukinyajalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (Q.S. Al Insan: 3)
  • 18. 18 Demikian pula apa yang mereka lontarkan mengenaihubungan individu dengan masyarakat, yang menurut merekamerupakan hubungan yang berlawanan dan bertentangan, juga merupakan kesalahan. Semuanya tidak tepat, baik pendapat orang-orang Kapitalis yang lebih mendahulukan kepentingan individu daripada kepentingan masyarakat; maupun pendapat para propagandis sistem Feodalisme yang menyerukan bahwa kepentingan individu telah tercakup dalam kepentingan kolektif/masyarakat; ataupun pendapat orang-orang Sosialis Marx yang menjadikan individu hanya sebagai gigi dalam sebuah roda masyarakat. Hubungan yang benar adalah sepertiyang digambarkan oleh Islam, yang memandang hubungan itu sebagaihubungan keanggotaan yang bersifat saling melengkapi. Bukan hubungan yang saling berlawanan. Sebab, individu adalah bagian dari masyarakat, sepertihalnya tangan merupakan bagian dari tubuh manusia. Sebagaimana tubuh tidak lengkap tanpa tangan, maka tangan pun tidak ada artinya apabila terpisah dari tubuh. Dalam hal ini Islam telah menetapkan hak-hakbagi individu sebagaimana Islam telah menetapkan hak-hak bagi masyarakat. Hak-hak tersebut bukan saling bertentangan ataupun berlawanan, tetapisaling melengkapi. Demikian pula Islam telah mengatur kewajiban-kewajiban masing-masing dan menyerahkan pelaksanaannyakepada negara untuk menjamin keseimbangan antara dua pihak, agar masing-masing tidak melanggar atau mendominasipihak yang lainnya. Sebab masing-masing harus mendapatkan hak-haknyadan melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Berkaitan dengan hal ini, tidak ada gambaran yang lebih indah untuk menunjukkan hubungan antara individu dan jama'ah daripada sabda Rasulullah Saw.: ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫ـا‬َ‫ه‬‫في‬ ِ‫ع‬ِ‫ق‬‫الوا‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ِ‫دود‬ُ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ِ‫م‬ِ‫ئ‬‫ـا‬َ‫ق‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬‫على‬ ‫وا‬ُ‫م‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ـان‬َ‫ك‬‫ف‬ ،‫هـا‬ُ‫فـل‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ‫ـم‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫هـا‬َ‫ال‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ـم‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫بع‬ َ‫ـاب‬َ‫ص‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ف‬‫س‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ : ‫فقـالوا‬ ‫وقهم‬َ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ‫وا‬ ُّ‫ر‬َ‫م‬ ِ‫ـاء‬َ‫م‬‫ال‬ ‫من‬ ‫وا‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ذا‬ِ‫إ‬ ‫هـا‬ِ‫ل‬َ‫ف‬ْ‫س‬‫أ‬ ‫في‬ ‫تر‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫ف‬ ‫وقنا‬َ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ذ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ق‬ ْ‫َر‬‫خ‬ ‫يبنا‬ ِ‫َص‬‫ن‬ ‫في‬ ‫َـا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫َر‬‫خ‬ ‫ا‬َّ‫ـ‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫وهم‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ج‬َ‫ن‬ ‫و‬ ‫وا‬َ‫ج‬َ‫ن‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫أيد‬ ‫على‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ‫إن‬ ‫و‬ ‫ا‬ً‫ـ‬‫جميع‬ ‫وا‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ه‬ ‫وا‬ُ‫د‬‫ا‬َ‫أر‬ ‫ـا‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫ـ‬‫جميع‬ "Perumpamaan orang-orangyang mencegah berbuat maksiatdan yang melanggarnya adalah seperti kaum yang diundi dalam sebuah kapal.
  • 19. 19 Sebagian mendapatkan bagian atas dan sebagian yang lain berada di bawah. Jika orang-orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka harus melewatiorang-orang yang berada di atasnya. Maka berkatalah orang-orang yang berada di bawah: 'Andai saja kami melobangi (dinding kapal) pada bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada di atas kami'. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang berada di atas (padahal mereka tidakmenghendaki), niscaya binasalah seluruhnya. Dan jika mereka dicegah melakukan hal itu, maka ia akan selamatdan selamatlah semuanya”. (HSR. Ahmad, Bukhari, dan Tirmidzi) Pendapat orang-orang Kapitalis yang menyatakan bahwa masyarakatitu merupakan sekumpulan individu-individu yang hidup bersamadi suatu tempat, adalah pendapat yang jauh dari kebenaran. Sebab masyarakatbukan hanya sekumpulan individu yang hidup bersama di suatu tempat, melainkan terdiri pula dari ide-ide dan perasaan-perasaan yang ada pada individu- individu tersebut serta sistem/peraturan yang diterapkan atas mereka. Dengan kata lain, masyarakat merupakan sekumpulan individu yang memiliki interaksi yang terus-menerus. Karena itu para penumpang kapal atau kereta tidak dapat dikategorikan sebagaimasyarakatsekalipun jumlahnya mencapai ribuan. Sebaliknya, penduduk kampung yang kecil bisa membentuk sebuah masyarakat, sekalipun jumlahnya hanya beberapa ratus jiwa. Dengan demikian, jelaslah kesalahan ideologiKapitalisme dalam memahami fakta masyarakat, tabiat manusia, serta hubungan individu dengan masyarakat. Kesalahan pemahaman mereka mengenaiperan negara lebih jelas lagi. Sebab negara bukanlah alat untuk menjamin dan menjaga kemaslahatan individu saja, akan tetapi merupakan suatu institusi yang mengurusi kebutuhan individu, jamaah, dan masyarakat sebagaisatu kesatuan, baik urusan dalam maupun luar negerinya, sesuaidengan peraturan tertentu yang membatasihak dan kewajiban masing-masing. Di samping itu negara bertugas untuk mengemban risalah ke seluruh dunia, kalau memang dia memiliki risalah kemanusiaan, yaitu risalah yang layak untuk manusia dalam kedudukannya sebagaimanusia, tanpa memperhatikan pertimbangan lainnya. Ringkasnya, atas dasar pandangan ideologi Kapitalisme terhadap tabiat manusia, hubungan individu dengan masyarakat, fakta masyarakatyang menjaditempat hidupnya, serta peran negara yang menjamin dan menjaga kemaslahatan individu, maka ideologiini menyerukan jaminan terhadap empat kebebasan bagi individu, yaitu: kebebasan beraqidah/ beragama, kebebasan berpendapat, kebebasan hak milik, dan kebebasan bertingkah laku.
  • 20. 20 Kebebasan inilah yang merupakan asas HAM, sekaligus biang keladi segala kebobrokan yang terjadidi tubuh masyarakat-masyarakatKapitalis. Kebebasan di sana telah menjerumuskan manusia menjadigerombolan binatang-binatang buas di mana yang kuat akan memakan yang lemah. Kebebasan itu telah mengakibatkan pula timbulnya kebejatan moralyang memerosotkan harkat dan martabat manusia hingga sederajatdengan binatang yang hina, karena manusia dibebaskan tanpa kendali untuk memuaskan kebutuhan naluri dan kebutuhan jasmaninya. Jadi, manusia dalam masyarakat-masyarakat Kapitalis tak ubahnya seperti kawanan binatang ternak, yang hanya bernafsu untuk meraup sebanyak mungkin kenikmatan fisik. Ironisnya, kenikmatan fisik ini dianggap sebagai puncak kebahagiaan oleh ideologi Kapitalisme. Padahalpada hakekatnya, masyarakat-masyarakatKapitalis itu tak pernah mengecap cita rasa kebahagiaan sedikit pun, sebab kehidupan mereka memang senantiasa bergelimang dengan penderitaan, kegoncangan, dan keresahan yang tak pernah berakhir. 1. Kebebasan Beraqidah Kebebasan beraqidah menurut kaum Kapitalis, artinya ialah manusia berhak untuk meyakiniideologi atau agama apapun dan berhak mengingkari agama atau ide apapun. Manusia juga dianggap berhak mengubah agamanya, bahkan berhak tidak mempercayaisuatu agama sama sekali. Sebagian kaum muslimin yang tertipu oleh kaum kafir dan menjadicorong mereka, menyangkabahwa kebebasan beraqidah yang dipropagandakan oleh kaum Kapitalis itu tidaklah bertentangan dengan Islam. Mereka berargumentasidengan firman Allah SWT: َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫الد‬ ِ‫ي‬‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ "Tidakada paksaan untuk (memasuki) agama(Islam)." (Q.S. Al Baqarah : 256) ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫فـ‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫فــ‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ "Maka siapa saja yang ingin (beriman) hendaklah beriman, dan siapa saja yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Q.S. Al Kahfi : 29) Mereka sengaja pura-pura tidak mengetahuiobjek pembahasan dua nash tersebut, karena sesungguhnyaseruan (khithab) dalam dua nash tersebut terbatas hanya ditujukan untuk orang-orangkafir. Jadi, kaum muslimin tidak
  • 21. 21 boleh memaksa orang kafir untuk masuk Islam, sebab orang-orang kafir dalam hal ini berhak untuk beriman kepada Islam dan berhak pula untuk tidak mengimaninya. Dengan demikian, kaum muslimin tidak boleh memaksa mereka untuk mengimaniIslam. Hanya saja seruan dalam dua nash tadi tidak tepat jika diterapkan untuk kaum muslimin, sebab setelah mereka beragamaIslam, kaum muslimin tidak diberi pilihan lagi untuk kafir atau murtad dari Islam. Hukum Islam bagi seorang muslim yang murtad, ialah diminta bertaubat agar kembali kepada haribaan Islam. Jika dia tetap bersikeras pada kekafirannya, makakepadanya dikenakan sanksi(had) yang ditetapkan untuk orang murtad, yaitu dihukum mati. Hal ini semata-mata dalam rangka melaksanakan sabda Rasulullah Saw.: ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ َ‫ل‬َّ‫د‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ "Siapa saja yang mengganti agama(Islam)-nya, bunuhlah dia." (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Ashhabus Sunan) Jadi, kebebasan beraqidah tidak ada dalam kamus kaum muslimin, bahkan sebaliknya, mereka wajib untuk terus memeluk Aqidah Islamiyah. Seorang muslim tidak boleh memeluk aqidah apapun selain Aqidah Islamiyah, baik aqidah itu berasaldari agama samawilainnya seperti Yahudi dan Nashrani, maupun dari ideologi lain, seperti Kapitalisme dan Sosialisme. Dia tak boleh pula meyakiniaqidah apa pun dari agama dan ide apapun, selama itu bukan Aqidah Islamiyah. Jelaslah, bahwa seorangmuslim tidak boleh menerima ide kebebasan beraqidah yang diserukan oleh orang-orang Kapitalis. Bahkan dia wajib menolaknya dan menentang siapapun yang menggembar-gemborkan ide tersebut. 2. Kebebasan Berpendapat Kebebasan berpendapatmenurut orang-orangKapitalis berarti bahwa setiap orang memiliki hak untuk menyatakan pendapat apa saja di segala bidang dan segala persoalan tanpa terikat dengan batasan apapun. Kebebasan berpendapatini sangat menarik bagi sebagian kaum muslimin, sebab mereka memang hidup tertindas di negara-negara tirani (militer), yang melarang siapapun untuk menyatakan pendapatnya, apabila bertentangan dengan pendapat penguasa, walau pendapat tersebutberasaldari Islam, bahkan dari ayat-ayat Al Qur'an atau hadits-hadits Nabi. Semua pendapat ini dilarang, selama yang dimaksud oleh ayat atau hadits itu bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh penguasa atau kebijakan politik yang
  • 22. 22 dijalankannya. Hal ini sudah sedemikian rupa, sampai-sampaisalah seorang penguasa kaum muslimin memerintahkankan aparatnya yang penindas itu untuk mencampakkan ayat-ayatatau hadits-hadits dari dinding-dinding masjid dan tempat-tempat umum lainnya serta menyobek-nyobeknya. Mereka melakukan kejahatan ini hanya karena ayat atau hadits tersebut menjelaskan hakekatbangsa Yahudi, seperti firman Allah SWT: ‫وا‬ُ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫او‬َ‫د‬َ‫ع‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬َ‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬َ‫ل‬ "Tidaklah engkau dapati manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman kecuali orang Yahudi dan orang-orang musyrik.." (Q.S. Al Maaidah: 82) Sungguhpun demikian, apa yang menimpa kaum muslimin -yaknikejahatan dan penindasan para penguasa berikut pelanggaran mereka terhadap hukum- hukum Allah- tetap tidak membolehkan kaum muslimin menerima apa yang dimurkai Allah, yakni menerima ide kebebasan berpendapat. Kebebasan berpendapatpada ideologiKapitalisme tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan koreksiterhadap penguasa, kritik terhadap sepak- terjang para politikus, dan yang lainnya. Ide kebebasan ini juga mencakup kebebasan untuk terang-terangan bersikap kufur, ingkar terhadap adanya Allah, atau mempropagandakan ide apa saja, walaupun ide tersebut bertentangan dengan Aqidah Islamiyah atau menyalahihukum-hukum yang terpancar dari Aqidah Islamiyah itu. Misalnya, propaganda terhadap hal-hal yang diharamkan Allah sepertipraktek riba, perjudian, minuman keras, perzinaan, penyimpangan seksual, dan segala sesuatu yang menghancurkan nilai-nilai luhur Islam yang harus kita pegang teguh dan kita jaga sesuai perintah Allah SWT kepada kita. Kebebasan berpendapatjuga berarti kebolehan bagi para agen Barat, orang- orang munafik dan orang-orangfasik serta musuh-musuh Islam untuk berpropagandamenentang Islam dan menghancurkan kesatuan umat, dengan memecah belahnya menjadiberbagaibangsa, negara, kelompok, dan golongan yang berbeda-beda. Kebebasan berpendapatjuga membolehkan seruan-seruan yang bertolak dari fanatisme golongan (ashabiyah), seperti Nasionalisme, Patriotisme, dan sebagainya. Padahal Islam telah memerintahkan umatnya untuk menghapuskan fanatisme golongan dan mengharamkan merekauntuk menyerukannya. Bahkan Rasulullah Saw. pernah mengklasifikasikannya sebagaibangkai atau ajaran yang rusak. Selain itu kebebasan ini juga berarti kebolehan bagi agen-agen Barat tersebut untuk menyerukan ide-ide kufur yang dijajakan untuk menjatuhkan martabat kaum wanita, menyebarkan kebejatan dan kebobrokan moral, serta memusnahkan nilai-nilai luhur, kehormatan, dan kemuliaan.
  • 23. 23 Untuk mengetahuisejauh mana kebebasan ini diberikan oleh orang-orang Kapitalis, cukuplah kita mengingat hujatan Salman Rushdi yang mendiskreditkan NabiSaw. dan isteri-isteri beliau yang mulia (ummahatul mu'minin). Semuaini dibenarkan menurut prinsip kebebasan berpendapat yang digembar-gemborkan kaum Kapitalis. Memang benar, bahwa Islam telah membolehkan seorang muslim untuk menyatakan pendapatnyaterhadap segala hal dan persoalan. Akan tetapi Islam mensyaratkan bahwa pendapat tersebut wajib terpancar dari Aqidah Islamiyah atau dibangun di atasnya, serta tetap berada di dalam lingkaran Islam. Karena itu, seorang muslim berhak menyatakan pendapatapa saja sekalipun pendapat itu bertentangan dengan pendapat yang diadopsiKhalifah dan berlawanan dengan pendapat mayoritas kaum muslimin. Tetapi tentu semua pendapatnya ini tetap harus bersandar kepada dalil syara' atau berada dalam batas-batas syara'. Lebih dari itu, Islam telah mewajibkan seorang muslim untuk menyatakan pendapatnya dan mengoreksipenguasa, apabila mereka bertindak zhalim dan mengeluarkan pernyataan atau memerintahkan sesuatu yang dimurkai Allah. Bahkan dalam hal ini Islam mensejajarkan aktivitas sepertiini dengan jihad fi sabilillah. Rasulullah Saw. bersabda: ٍ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ ٍ‫إمام‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫م‬‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫بن‬ ُ‫ة‬‫ز‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫د‬ِ‫ي‬َ‫س‬ ُ‫ه‬‫ل‬َ‫ت‬‫ق‬َ‫ف‬ ‫اه‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫أمره‬َ‫ف‬ "Penghulu para syuhada' ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seseorang yang berdiri di hadapan penguasa zhalim, lalu orang itu memerintahkannya berbuat ma'ruf (menjalankan apa yang diwajibkan oleh syara') dan melarangnyaberbuat mungkar (kekufuran/ kezhaliman/ kemaksiatan), kemudian penguasa itu membunuhnya." (HR. Al Hakim) Sekalipun demikian, seorang muslim tidak boleh menyatakan pendapat yang bertentangan dengan Islam, yakni bila pendapat itu bertentangan dengan Aqidah Islamiyah atau bertentangan dengan pemikiran dan hukum yang terpancar darinya. Maka dari itu, seorang muslim tidak diperkenankan menyerukan apa yang dinamakan sebagaikebebasan wanita, Nasionalisme, Patriotisme, dan sebagainya. Ia tidak boleh pula mempropagandakan ideologi-ideologikufur sepertiKapitalisme dan Sosialisme atau pemikiran apa pun yang bertentangan dengan Islam.
  • 24. 24 Atas dasar inilah, seorang muslim tidak diperbolehkan menerima ide kebebasan berpendapat yang diserukan oleh orang-orang Kapitalis. Sebab, segala pendapat yang dinyatakan seorang muslim wajib terikat dengan hukum syara'. Rasulullah Saw. dalam konteksini pernah bersabda: ْ‫ت‬ِ‫م‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ ِ‫خ‬َ‫األ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ "Siapa saja yang telah beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menyatakan Al Khair atau diam." (HSR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim) Al Khair dalam hadits di atas artinya adalah Islam atau apa yang dibenarkan Islam. Selain itu, Islam juga telah melarang para pemeluknya untuk mempunyai kecenderungan -walaupun baru berupa kecenderungan-terhadap hal-hal yang bertentangan dengan Islam. Rasulullah saw bersabda: ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ِ‫ج‬ ‫ـا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ع‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ه‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ "Tidaksempurna iman salah seorang dari kalian sebelum hawa nafsunya tunduk kepada apa yang aku bawa (Islam)". (HSR. Al Baghawidan Imam Nawawi) 3. Kebebasan Hak Milik Adapun tentang kebebasan hak milik, orang-orangKapitalis memandang bahwa manusia berhak memiliki segala sesuatu sesuka hatinya dan menggunakan segala sesuatu miliknya itu sesuka hatinya pula, selama hal itu tidak melanggar hak-hak orang lain. Maksudnya, selamatidak melanggar hak-hak yang diakui oleh sistem Kapitalisme. Hal ini berarti manusia berhak memiliki segala sesuatu baik yang dihalalkan oleh Allah SWT maupun yang diharamkan-Nya. Manusia juga berhak menggunakan atau mengelola apa saja yang dia miliki sekehendaknya, baik dia terikat dengan perintah dan larangan Allah maupun tidak sama sekali. Sesuai dengan kebebasan ini, individu berhak memiliki barang-barang yang termasukdalam pemilikan umum (public property) sepertiladang-ladang minyak, tambang-tambang besar, pantai dan sungai-sungai, air yang dibutuhkan jama'ah, dan barang-barang lain yang merupakan hajat hidup orang banyak. Individupun berhak memiliki barang-barang halal seperti rumah-rumah, kebun, toko, pabrik, sebagaimanadia juga berhak memiliki barang yang diharamkan Allah SWT untuk dimiliki seperti khamr (minuman keras), bank ribawi, peternakan babi, rumah bordil, tempat-tempat perjudian, dan barang-barang terlarang lainnya yang tidak boleh dimiliki menurut syara'.
  • 25. 25 Menurut ide kebebasan ini pula, seseorang berhak memperoleh atau mengembangkan harta baik secara halal sepertiwarisan, hibah, perdagangan, berburu, pertanian, dan industri, maupun secara haram seperti perjudian, riba, perdagangan khamr dan obat-obat terlarang, serta usaha- usaha haram lainnya. Dengan demikian, jelaslah kontradiksikebebasan hak milik dengan Islam, sehingga kaum muslimin diharamkan ide kebebasan itu. Akibat dari adopsiorang-orang Kapitalis terhadap kebebasan ini, meratalah bencana-bencanayang tiada henti-hentinya. Perbuatan-perbuatan hina merajalela di mana-mana dalam masyarakatKapitalis. Kejahatan terorganisir (mafia) muncul secara terang-terangan. Sikap individualisme dan egoisme diagung-agungkan sehingga rontoklah semangathidup berjamaah. Sikap mementingkan diri sendiri menggantikan sikap mengutamakan orang lain. Penyakit-penyakit yang menakutkan pun merajalela akibat beredarnya segala macam barang secara bebas, baik yang bermanfaatmaupun yang membahayakan mereka, sepertiobat-obatterlarang dan lain sebagainya. Kebebasan ini telah menimbulkan pula akumulasikekayaan yang melimpah ruah di tangan segelintir orang yang disebut sebagaipara Kapitalis. Dengan kelebihan kekayaannya itu, mereka berubah menjadisatu kekuatan hegemonik yang menguasaidan mengendalikan berbagai masyarakat dan negara, baik dalam urusan politik dalam negeri maupun luar negerinya. Dari orang-orang Kapitalis inilah, diambil nama bagi sistem mereka -sistem Kapitalisme- karena aspek paling menonjoldalam masyarakat dengan sistem ini adalah pengaruh dan dominasikaum Kapitalis. Di antara kaum Kapitalis ada yang menjadi pemilik industri-industri senjata dan menjadi para pelaku bisnis perang. Mereka telah melibatkan berbagai negara dan bangsa yang sudah didominasi ke dalam kancah peperangan yang pada hakekatnya tidak akan pernah memperoleh keuntungan apa-apa dari kemelut perang yang melanda mereka. Memang, ambisimereka dalam hal ini semata-matahanya mengeruk keuntungan yang akan mereka peroleh dari perdagangan senjata. Mereka tak pernah peduli sedikit pun akan darah yang ditumpahkan atau bencana-bencanayang timbul akibat perang. 4. Kebebasan Bertingkah Laku Kebebasan keempatyang dijajakan sistem Kapitalisme dan diupayakannya agar dapat terwujud dan terpelihara, adalah kebebasan bertingkah laku. Menurut Kapitalisme, kebebasan bertingkah laku berarti setiap orang berhak menjalani kehidupan pribadinya sekehendaknya, asalkan tidak melanggar kehidupan pribadi orang lain.
  • 26. 26 Berdasarkan hal itu, seorang pria berhak menikah; atau menggauli wanita manapun selama wanita itu ridla. Dia berhak pula melakukan penyimpangan seksualselama tidak melibatkan anak di bawah umur. Begitu pula atas dasar kebebasan ini, seseorang berhak makan dan minum apa saja serta berpakaian seenaknya, dalam batas-batasperaturan umum. Antara masyarakat Kapitalis yang satu dengan yang lainnya, atau dari satu masa ke masa lain, sudah barang tentu terdapat perbedaan dan perubahan dalam hal batas-batasper-aturan umum tadi. Menurut kaum Kapitalis, dalam kebebasan bertingkah laku ini tidak ada tempat bagi halal haram untuk mengatur perilaku manusia. Yang penting, dia dianggap sah melakukan suatu perbuatan menurut undang-undang, yang dapat saja undang-undang itu berubah dan berbeda-beda sesuaikonteks waktu dan tempat pada berbagai masyarakat Kapitalisme. Jelas, agama tidak punya pengaruh sama sekali dalam kebebasan ini, sebab menurut Kapitalisme peraturan yang ada memang harus dipisahkan dari agama. Penerapan kebebasan ini di tengah masyarakatKapitalis, telah membudayakan kebejatan dan kebobrokan moralsedemikian rupa, sehingga pria dan wanita di sana sudah biasa hidup bersamatanpa nikah. Bahkan, sesamapria atau sesamawanita dibenarkan dan dilindungi oleh undang- undang untuk melakukan tindak penyimpangan seksual(homoseksualdan lesbian). Dalam masyarakat Kapitalis, kebebasan bertingkah laku tidak sekedar meluaskan terjadinya penyimpangan seksual, tapi bahkan telah menimbulkan kerusakan yang amat mengerikan yang hampir-hampir tak terbayangkan. Lihatlah, di sana banyak film-film dan majalah-majalah porno, jasa-jasa telepon seks, klub-klub nudis, kaum hippies yang hidup liar dan bebas, dan sebagainya. Semua ini tak lain adalah bukti penyimpangan dan kebejatan masyarakat Kapitalis yang bersumber dari ide kebebasan bertingkah laku itu. Kalaupun ada perbedaan tingkat kerusakan di antara masyarakat-masyarakat Kapitalis, sebenarnya ini disebabkan adanya perbedaan titik waktu kelahiran masyarakat dan fase yang ditempuhnya dalam penerapan ideologi Kapitalisme. Hal itu dapat dipahami, karena masyarakat-masyarakat Kapitalis lahir di atas reruntuhan sistem Feodalismedan ajaran-ajaran gereja yang mendominasi masyarakat dalam sistem Feodalisme. Namun demikian, adalah tidak mungkin mengubah kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Feodalis dalam sekejap mata. Maka, di antara kaum Kapitalis ada sekelompok orang yang mengajakuntuk menghapuskan kebiasaan-kebiasaan itu sekaligus dan sesegeramungkin. Tetapi ada pula yang menyerukan
  • 27. 27 keharusan menerima kenyataan masyarakat yang ada beserta segala kebiasaannya, seraya tetap berusahamengubahnyadan melepaskannya secara bertahap dari segala nilai, ajaran, dan kebiasaan kuno dalam sistem Feodalisme. Mereka yang mengajakuntuk menerapkan kebebasan dengan segera itu disebut sebagaiorang-orang Liberal. Sedang yang berusaha menerapkannya secara bertahap, disebut dengan kaum Konservatif. Di tengah-tengah dua golongan ini, muncul golongan pertengahan yang disebut kelompokModerat atau pertengahan. Mereka ini pun masih terbagi-bagilagi menjadibeberapa kelompok. Ada yang cenderung kepada kelompok Konservatif, yang disebut dengan kelompokModerat kanan. Ada yang lebih cenderung kepada kelompokLiberal, yang disebut dengan kelompok Moderat kiri. Demikianlah. Dalam masyarakat Kapitalis arus-arus semacam itu masih terus berlangsung hingga saat ini. Dalam hal ini, seorangmuslim tidak dibenarkan menerima ide kebebasan bertingkah laku tersebut, sebab ide ini telah menghalalkan segala sesuatu yang diharamkan Allah. Terlebih lagi, kebebasan bertingkah laku ini telah melahirkan penyakit sosial yang beraneka ragam, sebab ide tersebut telah memberikan kebebasan untuk berzina, melakukan penyimpangan seksual, bertelanjang di tempat umum, minum khamr, dan malapetaka-malapetaka sosiallainnya. Inilah keempat kebebasan pokok yang diserukan oleh ideologi Kapitalisme dan diterapkan di negara-negara Kapitalis. Dan bertolak dari ide kebebasan (liberalisme)ini, kaum Kapitalis terkadang menyebut ideologi mereka sebagaiideologi Liberalisme. Semua ide-ide itu bertentangan dengan Islam. Tidak boleh diterima, apalagi dipropagandakan. Ide-ide itulah yang menjadisumber munculnya ide Hak AsasiManusia (HAM), yang selalu digembar-gemborkan AS. Dan ide HAM ini sayangnya juga dipropagandakan dengan penuh kebanggaan oleh sebagian penguasa kaum muslimin dan para pendukungnya yang buta terhadap Islam, yakni para intelektual yang termakan oleh kebudayaan Barat dan tersesat dari jalan yang lurus. Padahal siapapun -dari kalangan kaum muslimin yang mengaku muslim- yang menjajakan HAM, berarti dia tergolong orang bodoh, atau fasik, atau bahkan orang kafir.
  • 28. 28 Orang yang tidak memahamikontradiksiHAM dengan Islam, berati dia bodoh. Tak diterima lagi dalih apapun darinya setelah penjelasan ini. Sedang orang yang mengetahuikontradiksiHAM dengan Islam, tetapi mempropagandakan HAM seraya sadar telah berbuat maksiat, berartidia fasik. Adapun orang yang mempercayaiHAM dalam hakekat yang sesungguhnya -yaknisebagaiide yang terlahir dari aqidah pemisahan agama dari kehidupan yang kufur- serta menyerukan HAM atas dasar pengertiannya itu, maka tak diragukan barang sedikit pun bahwa dia telah kafir. Sebab dalam kondisiseperti itu pada hakekatnya dia tidak beriman lagi terhadap Aqidah Islamiyah. Adapun dari segi fakta, kita mengetahuibahwa HAM telah dijadikan slogan RevolusiPerancis pada tahun 1789, dan kemudian dijadikan piagam dalam konstitusiPerancis yang ditetapkan tahun 1791. Sebelum itu, slogan-slogan HAM telah diangkat pula dalam RevolusiAmerika tahun 1776. Secara umum, HAM kemudian diadopsioleh seluruh negara Eropa pada abad ke-19. Hanya saja saat itu HAM hanya menjadi urusan dalam negeri masing-masing negara. HAM baru menjadiperaturan internasionalsetelah Perang Dunia II dan setelah berdirinya PBB, yaitu pada saat diumumkannyaDeklarasi Universal Hak Hak Asasi Manusia pada tahun 1948. Kemudian, pada tahun 1961 deklarasi itu disusul dengan Perjanjian Internasional Tentang HakHak Sipil dan Politik. Pada tahun 1966, diumumkan pula Perjanjian Internasional Tentang HAM, Ekonomi, Budaya, dan Sosial. Meskipun demikian, semua ketetapan mengenaiHAM itu tetap sebatas peraturan internasional. AS baru berupaya menjadikannyasebagaiperaturan universal -yaitu peraturan yang tak hanya diadopsi oleh negara-negara, tetapi juga oleh rakyat berbagainegara itu- setelah tahun 1993, atau dua tahun sesudah adanya dominasitunggal AS secara internasioalakibat jatuhnya Sosialisme. Pada tahun 1993 itu, di Wina telah diadakan konferensi tentang HAM untuk organisasi-organisasinon pemerintah/ NGO (Non Governmental Organization). Konferensiini menghasikan DeklarasiWina Bagi NGO Tentang HAM, yang menegaskan keuniversalan HAM dan keharusan penerapannya secara sama rata atas seluruh manusia tanpa memperhatikan perbedaan latar belakang budaya dan undang-undang. Selain itu, deklarasi ini menolakklaim bahwa HAM itu mengandung nuansa perbedaan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Dengan demikian, jika HAM diterapkan di negeri- negeri Islam, maka artinya deklarasi ini telah menolak dan tidak memberikan tempat untuk penerapan Islam. Untuk mengokohkan posisiHAM sebagaiperaturan internasional, AS kemudian menjadikan HAM sebagaisalah satu basis strategipolitik luar
  • 29. 29 negerinya. Ini terjadi pada akhir dasawarsa 70-an di masa kepemimpinan Presiden Jimmy Carter. Sejak saat itu, Departemen Luar Negeri AS selalu mengeluarkan evaluasitahunan mengenaikomitmen negara-negara di dunia untuk menerapkan HAM. Evaluasi tahunan itu juga menilai sejauh mana negara-negaraitu memberikan toleransikepada rakyatnya untuk menjalankan HAM. Sejak saat itu pula, AS kemudian menjadikan evaluasiitu sebagailandasan bagi sikap yang akan diambilnya terhadap negara-negarayang oleh Washington dianggap tidak terikat dengan prinsip-prinsip HAM. Misalnya, Washington mengkaitkan komoditasgandumnyauntuk Uni Soviet, dengan toleransiUni Soviet kepada warga negaranyayang Yahudi untuk berimigrasi ke negara Yahudi di Palestina. AS juga menjadikan HAM sebagaialat justifikasi untuk melakukan intervensimiliter di Haiti, pada tahun 1994. Namun, seperti halnya kebijakan luar negeri AS pada umumnya, kebijakan Washington yang bertumpu pada HAM terhadap dunia itu juga bersifat diskriminatif. AS hanya menutup mata dan tidak mengganggu gugat sedikitpun negara-negaratertentu yang melanggar HAM, karena kepentingan AS mengharuskan demikian. Terhadap negara-negara sepertiini, AS hanya mengeluarkan kecaman dan kutukan dengan mulut saja. Tetapi AS dapat bersikap ganas terhadap negara-negara pelanggar HAM yang lain, misalnya dengan mengambiltindakan-tindakan militer, seperti tindakannya terhadap Haiti. Atau mengambil tindakan-tindakan ekonomidan perdagangan, sepertiyang dilakukannya terhadap RRC. Atau mengambil tindakan-tindakan politik dan diplomatik, sebagaimanayang dilaksanakannya kepada banyak negara. Semua itu dilakukan AS demi tuntutan kepentingan-kepentingannya, dan tuntutan-tuntutan hegemoninya atas negara-negara tertentu. Walaupun begitu, dasar penolakan kaum muslimin terhadap HAM ialah karena HAM itu berasaldari ideologi Kapitalisme yang batil aqidahnya. Selain itu, juga karena HAM merupakan pengejawantahan dari pandangan ideologi Kapitalisme terhadap individu dan masyarakat serta merupakan perincian dari keempatmacam kebebasan yang diserukan Kapitalisme. Aqidah ideologiKapitalisme dan seluruh pemikiran yang bersumber darinya atau dibangun di atasnya, terbuktisangat bertentangan dengan Islam, baik secara global maupun secara rinci. Maka dari itu, kaum muslimin wajib membuang dan membatalkan HAM, serta menentang siapa saja yang berusaha mempropagandakannya.
  • 30. 30 D. Politik Pasar Bebas Slogan keempat yang diangkat oleh AS dan Barat dalam serangan universalnya untuk menjadikan ideologiKapitalisme sebagaiagama seluruh manusia -termasuk kaum muslimin-, adalah slogan Politik Pasar Bebas. Politik Pasar Bebas dalam serangan ini berarti penerapan kebebasan hak milik-yang bersumber dari aqidah ideologi Kapitalisme- secara internasional, yakni penerapan kebebasan hak milik dalam hubungan perdagangan internasional. Tujuan dari Politik Pasar Bebas adalah meringankan atau menghentikan intervensi (campur tangan) negara-negara dalam perdagangan khususnya, dan dalam kegiatan perekonomian pada umumnya. Bertolak dari sini, AS berusaha menggiring negara-negara di dunia untuk menghilangkan hambatan tarif (bea masuk) dan rintangan apapun dalam perdagangan internasional. Termasuk di dalamnya kebijakan proteksiperdagangan secaralangsung - sepertilarangan impor komoditas tertentu untuk memproteksiproduk dalam negeri dari persaingan- maupun kebijakan proteksitidak langsung, seperti penetapan tarif yang tinggi untuk sebagian barang impor, pemberian subsidi untuk sebagian produk dalam negeri, dan penetapan kuota untuk mencegah pertukaran perdagangan. Tujuan AS memaksakan politik pasar bebas atas negara-negara di dunia, adalah mengubah keadaan dunia menjadi "Pasar Bebas", membuka pasar negara-negaradi dunia bagi penanaman modalasing, dan mengeliminir peran negara-negaradi dunia untuk mengatur perekonomian, dengan melakukan privatisasisektor publik. Tujuan terakhir ini khususnya diarahkan kepada negara-negara dengan sektor publik yang menempatiproporsitinggi dalam kegiatan perekonomian mereka. Artinya, keberadaan sektor publik ini telah dianggap menghalangi kemunculan peran dan pertumbuhan pemilikan individu (private property). Untuk mewujudkan tujuan-tujuan itu, AS dan negara-negara Kapitalis besar telah mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan internasionaldan membentuk kelompok-kelompok ekonomisepertiNAFTA (beranggotakan AS, Kanada dan Meksiko), Pasar Bersama Eropa, dan APEC, yang beranggotakan negara-negaraNAFTA, Australia, Selandia Baru, Jepang, Indonesia, dan negara-negaramacan Asia, yang semuanyaberada di sekitar Lautan Pasifik. Selain itu, AS juga telah menjadikan ketujuh negara industri kaya (negara G- 7) sebagai instrumen untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi, keuangan, dan perdagangan internasional, serta untuk menjamin dan mengontrolpelaksanaan semuakebijakan itu. Ini semua merupakan langkah persiapan yang ditempuh AS untuk melegitimasisemua kebijakan tersebut
  • 31. 31 menjadiundang-undang internasional, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan di sektor perdagangan. AS juga memanfaatkan WTO (World Trade Organization)untuk mewujudkan tujuannya. Sebelum WTO berdiri, GATT (General Agreement on Tariff and Trade) atau perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan, tetap menjadi rujukan bagi perdagangan internasionalhingga tahun lalu. Hampir semua negara di dunia terikat dengan GATT, baik negara-negara yang menandatanganinya maupun yang tidak. Namun karena GATT hanya mengatur hubungan perdagangan antarnegara, dan tidak memberiotoritas kepadaAS untuk mengatur kebijakan ekonomi dan perdagangan dalam negeri yang diambil oleh negara-negaradi dunia, AS pun merasa bahwaGATT tidak memadailagi untuk mewujudkan tujuan- tujuannya. Maka, AS kemudian mengambillangkah baru untuk menggantinya dengan WTO, yang kelahirannya telah diumumkan di Maroko tahun 1994 lalu. Tak lama kemudian, mayoritasnegara di dunia pun ramai-ramai menandatanganiperjanjian baru tersebut dan bergabung dengan organisasi baru itu. Tentu, ini adalah hasil berbagai tekanan yang dilancarkan oleh AS terhadap negara-negaradi dunia untuk mewujudkan tujuannya. Aspek terpenting dari perjanjian baru itu, ialah adanya otoritasyang diberikan kepada negara-negara Kapitalis kaya dan berpengaruh -dengan AS sebagai gembongnya-untuk mengintervensiurusan ekonomidan perdagangan negara-negarayang terikat dengan perjanjian itu secara umum, melalui peraturan yang dirancang oleh negara-negara berpengaruh tadi. Maka bukan rahasia lagi, bahwa tujuan utama AS dan negara-negara Kapitalis dalam strategipasar global ini adalah membukapasar seluruh negara-negara di dunia bagi produk-produk unggulan dan investasi-investasimereka. Dengan begitu, negara-negara yang disebut sebagainegara-negara berkembang itu akan senantiasa berada di bawah hegemoniAS dalam bidang ekonomidan perdagangan, serta tidak berpeluang membangun ekonominya sendiri di atas basis-basis yang kuat dan kokoh. Padahal kondisi demikian ini, akan bisa membebaskan ketergantungan ekonominegara-negaraberkembang tadidari negara-negarakaya, sehingga nantinya negara-negara berkembangitu tidak lagi menjadi pasar bagi barang-barang konsumtif (consumer goods) yang diproduksinegara-negara kaya. Jadi, apabila negara-negara berkembang itu tetap berada di bawah hegemoni negara-negarakaya, maka merekatak akan pernah mampu mengubah kondisi ekonomimereka menjadiproduktif, yang harus bertumpu pada
  • 32. 32 industri berat sebagaiprasyarat mutlak bagi kondisiperekonomian yang produktif itu. Berdasarkan seluruh penjelasan tadi, kaum muslimin tidak boleh menerima Politik Pasar Bebas yang dipropa-gandakan dengan gencar dan luas oleh AS dan negara-negara Barat. Sebab, strategitersebut merupakan penerapan kebebasan hak milik yang diserukan oleh sistem Kapital-isme. Dan jelas ini bertentangan dengan hukum-hukum Islam. Selain itu, keterikatan negeri- negeri Islam dengan Politik Pasar Bebas akan memberikan kesempatan luas kepada kaum kafir untuk menguasaiperekonomian negeri-negeriIslam. Terlebih lagi, Politik Pasar Bebas juga akan menghalang-halanginegeri-negeri Islam untuk membebaskan diri dari belenggu kekufuran dan orang-orang kafir. Jelas ini adalah perkara yang diharamkan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT: ً‫ال‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬َ‫ا‬‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫و‬ "Dan Allah sekali-kali tidakakan memberijalan kepada orang-orang kafir untuk menguasaiorang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nisaa': 141) Benar, Islam memang mengharamkan ditentukannya bea cukaiatas perdagangan, berdasarkan sabda Rasul Saw.: ٍ‫س‬ْ‫ك‬َ‫م‬ ُ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ "Tidakakan masuksurga orang yang mengambil cukai (bea impor dari kaum muslimin dan rakyat Daulah Islamiyah)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al Hakim) Demikian juga, Islam memang tidak membolehkan penetapan bea cukai yang dikenakan atas seluruh pedagang yang menjadirakyat Daulah Islamiyah. Asal komoditas tak diperhatikan lagi di sini, sebab dalam strategiperdagangannya Islam tidak mempertimbangkan asalbarang, tetapikewarga negaraan pedagang. Dan memang benar pula, bahwa bea cukai tidak boleh dikenakan terhadap para pedagang dengan kewarganegaraan manapun, kecualisekedar menjalankan perlakuan yang sama dari negara asing terhadap pedagang warga negara Daulah Islamiyah. Akan tetapi, semua ini sama sekali tidak berarti bahwa politik pasar bebas itu sesuaidengan Islam, yang berarti tidak ada larangan untuk terikat
  • 33. 33 dengannya. Sebab, kalaulah sebagian hukum-hukum Islam itu mirip dengan hukum-hukum pada sistem lain dalam beberapa segi, hal itu tidak berarti kaum muslimin boleh mengambilhukum-hukum non Islam. Jadi, kaum muslimin tetap tidak boleh mengambil hukum-hukum non Islam dengan alasan mengandung kemiripan dengan hukum-hukum Islam. Begitu pula sebaliknya, kaum muslimin tidak boleh memberikan sifat-sifatkekufuran kepada sistem Islam hanya karena adanya kemiripan antara Islam dengan aspek-aspek tertentu dalam ideologi-ideologilain. Perbuatan keliru sepertiitu pernah dilakukan oleh sementaraorang. Penyair Ahmad Syauqi, misalnya, pernah menyifatiIslam sebagai sistem yang sosialistis. Dalam sebuah syairnya yang dia tujukan untuk Rasulullah saw, dia berkata: "Engkau, wahaiRasulullah, adalah pemimpin orang-orang Sosialis." Kesalahan serupa juga diperbuat oleh sebagian kaum muslimin, yang telah menyifatisyura -yang memang diserukan oleh Islam- sebagaiprinsip Demokrasi. Tindakan sepertiitu sangat keliru, sebab setiap ajaran yang ada dalam Islam tiada lain adalah Islam semata. Bukan Sosialisme, bukan Demokrasi, atau apapun. Lagipula, Islam itu sendiri sudah lebih dulu ada di muka bumi ini sebelum lahirnya Sosialisme dan Demokrasi-Kapitalis. Atas dasar ini, kaum muslimin wajib menolak Politik Pasar Bebas karena strategiini bertentangan dengan Islam, baik ditinjau dari segi pandangan dasar yang melahirkannya dan asas-asas pijakannya, maupun dari segi berbagai kemudlaratan besar yang akan terjadi akibat adanya keterikatan kaum muslimin dengan strategiitu. Tindakan mengikatkan perekonomian negeri-negerimuslim dengan perekonomian negara-negaraKapitalis yang melaju dengan amat cepat, adalah tindakan gegabah yang sangat berbahaya. Sebab, hal ini akan menghalangi pem bangunan ekonomiDunia Islam di atas basis-basis yang kokoh, dan di samping itu akan memberikan kesempatan luas kepada kaum kafir untuk mempertahankan cengkeramannyaatas kaum muslimin dan negeri-negerimereka. Penutup
  • 34. 34 Demikianlah penjelasan kami mengenaislogan-slogan terpenting yang didengung-dengungkan oleh AS dan Barat dalam serangan internasionalnya agar seluruh umat manusia menganut ideologiKapitalisme. Kami telah menjelaskan kebatilan aqidah ideologi tersebut dan kerusakan peraturan-peraturan yang terlahir darinya. Kami juga telah mengkritik landasan ide-ide pokoknya(Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, Politik Pasar Bebas), dan menjelaskan kontradiksinyadengan Islam. Atas dasar semua penjelasan ini, tidak dibenarkan seorang muslim berpikir - walau hanya sedetik- untuk menerima ideologiKapitalisme atau mengambil ide apapun darinya. Tak ada keraguan lagi, bahwa sasaran utama dan pertama dari serangan Amerika ini adalah umat Islam, sebab hanya umat Islamlah yang menganut sebuah ideologi yang akan dapat menghalangi dominasiKapitalisme. Kaum kafir pun telah memahamibenar sejarah umat Islam ini, sehingga mereka sadar terhadap apa yang akan dapat diperbuat umat Islam, jika mereka suatu saat kembali menjalanikehidupan atas dasar ideologi Islam dan menyebarluaskannyake seluruh dunia. Memang, umat Islamlah sebenarnya sasaran utamaserangan AS. Bukti yang paling nyata, ialah bahwa di samping berupaya menguniversalkan Kapitalisme, AS juga melancarkan serangannyayang lain untuk memerangi Islam. Kadang-kadang dengan cara mencacimakipara pengemban dakwahnyadengan sebutan teroris. Atau dengan cara menyuruh para penguasa di negeri-negeri Islam -yang menjadi agen mereka- agar bertingkah sadis dan kejam terhadap orang-orang yang ikhlas berjuang untuk membangkitkan umat atas dasar Islam. Atau terkadang dengan cara menjelek- jelekkan dan memutar balikkan ajaran-ajaran Islam, yang dibantu penuh oleh para penguasa yang menjadi antek-antekmereka. Berdasarkan penjelasan ini, tak berlebihan kiranya kalau dikatakan bahwa bahaya yang dihadapi kaum muslimin saat ini, jauh lebih besar daripada seluruh bahaya yang pernah dialami kaum muslimin sepanjang sejarah mereka. Perang Salib, misalnya, bertujuan mendudukibeberapa bagian negeri-negeri muslim. Sementaraitu persekongkolan untuk menghancurkan Khilafah (1924 M), bertujuan untuk merobohkan institusi negara yang selama ini telah mempertahankan persatuan dan kesatuan negeri-negeriIslam, memelihara kaum muslimin dari ancaman kaum kafir, dan menghalangi perampokan sumber daya alam mereka oleh kaum kafir. Persekongkolan itu juga
  • 35. 35 bermaksud memecah belah dan memporakporandakan kaum muslimin, serta menerapkan peraturan-peraturan kufur atas mereka. Meskipun demikian, mereka yang mengobarkan Perang Salib atau yang bersekongkolmenghancurkan Khilafah, tak pernah berpikir sedikitpun untuk mengubah dan menggantiaqidah kaum muslimin. Mereka pun tak pernah berupaya untuk mencapaitujuan itu. Oleh sebab itu, setelah mengalami serbuan kaum Salib, kaum muslimin dengan cepat bangkit kembalikarena dorongan aqidah mereka, dan segera merapikan barisan untuk mengusir kaum Salib seluruhnya. Begitu pula setelah robohnya Khilafah, dengan dorongan aqidah mereka kaum muslimin pun tak perlu menghabiskan waktu lama untuk segera bangkit. Mereka pun segera berjuang untuk membangun kembali Khilafah dan melanjutkan penyebaran Islam ke segenap pelosok dunia. Semua tujuan mereka tadi berbeda dengan tujuan serangan AS yang ada sekarang. Tujuan serangan AS saat ini, tak lain adalah menghancurkan Islam dengan cara mengajak kaum muslimin untuk membuang Aqidah Islamiyah dan memeluk aqidah pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), serta menjadikan ideologiKapitalisme sebagai agama baru untuk mereka. Dengan demikian, ideologiKapitalisme akan dijadikan asas pemikiran dan sumber peraturan hidup bagi kaum muslimin. Semua ini, niscaya akan benar-benar menjauhkan Islam secara lebih total dari kehidupan kaum muslimin. Dan pada gilirannya, tak akan ada satu pun ajaran Islam yang tersisa lagi, selain upacara-upacararitual di tempat-tempat ibadah. Inilah sesungguhnya tujuan serangan AS itu. Dan ini pula sesungguhnya tujuan propaganda para penguasa agen Barat dan segenap antek-antek mereka.
  • 36. 36 Seruan Untuk Seluruh Kaum Muslimin Wahai kaum muslimin ! Menghadapimaksud jahat AS terhadap kalian ini, kalian harus selalu waspada dan memahamihakekat berbagairekayasa licik kaum kafir dan antek- anteknya yang diarahkan kepada kalian. Kalian saat ini dipanggil untuk membela aqidah dan agama kalian. Kalian saat ini dipanggil untuk membela eksistensikalian sebagaisebuah umat, sebab sebuah umat akan tetap eksis dengan lestarinya ideologimereka. Dan sebaliknya, umat itu akan hancur totaldengan punahnya ideologimereka. Saat ini adalah detik-detik kritis yang akan menjadi pemisah antara perkara yang hak dengan yang batil, antara kejayaan dan kebinasaan. Sadarilah, bahwa AS dan Barat yang kafir, juga para penguasa kalian beserta pembela-pembelanya; yaitu orang-orang yang terpengaruh oleh Kapitalisme dan tertipu oleh metodehidupnya, para politikus, intelektual, ekonom, tokoh pers, juga para propagandis Demokrasi, Pluralisme, HAM, Politik Pasar Bebas; semuanyaberada dalam satu barisan, yaitu barisan pembela kebatilan. Sementaraitu, para pengemban dakwah yang penuh kesadaran dan keikhlasan dan juga siapa saja dari kalangan putera-puteriumat ini yang masih memiliki ghirah membela agama Allah, semuanyaberada pada barisan yang sama, yaitu barisan pembela kebenaran. Sadarilah pula, bahwa pertempuran hidup matiini akan sangat menentukan nasib kalian. Sebab sesudah pertempuran ini hanya ada dua pilihan: kemenangan dan kemuliaan di dunia dan akhirat; atau kebinasaan dan kehinaan di dunia dan akhirat. Na'udzubillah min dzalik. Maka dari itu, setiap individu muslim dan mu'min yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta beriman kepada agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw., saat ini betul-betul dituntut untuk bergabung dengan barisan pembela kebenaran tadi. Sungguh, tak ada pilihan lain saat ini, sebab tidak boleh lagi ada seorang muslim pun yang hanya menonton pertempuran hidup mati yang sangat menentukan nasib kalian ini. Bahaya kemusnahan ini, tak diragukan lagi akan terus mengancam kalian, selama kalian tetap hidup sepertisekawanan domba yang tersesat tanpa penggembala yang dapat menjaga dan membelanya dari segala bahaya yang mengancam. Padahal, Islam telah mewajibkan adanyaseseorang yang
  • 37. 37 bertugas bagaikan penggembala bagi kalian, yaitu seorang Khalifah yang akan kalian bai'at untuk mengamalkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Betul-betulsudah terlalu lama kalian hidup tanpa Khalifah itu. Sungguh, ini adalah kemaksiatan yang sangat besar di sisi Allah Azza wa Jalla. Bukankah Rasulullah Saw. telah bersabda: ً‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ ً‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ٌ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬ُ‫ن‬ُ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ "Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada bai'at (untuk Khalifah), berarti dia telah mati jahiliyah." (HSR. Muslim) Khalifah itu sajalah yang akan sanggup mempersatukan kalian. Dia tidak akan menyia-nyiakan atau mentelantarkan kalian. Bahkan dia akan mengenyahkan segala gangguan dan kejahatan yang mengancam kalian. Dialah yang akan mengembalikan kalian kepada karakter kalian yang asli -sepertiyang dikehendaki Allah SWT atas kalian- yaitu sebagai umat terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia. Dan demi Allah, kalian sebenarnya mampu untuk melepaskan diri dari segala gelimang dosa dan belenggu penderitaan ini, jika kalian berniat secara ikhlas dan bertekad dengan benar untuk berjuang ! Orang-orang kafir dan antek-anteknya-yang senantiasamenyerukan kesesatan-telah menyadarikemampuan kalian ini. Oleh karena itu, para penguasa kalian terus menyebarkan rasa takut dan pesimis di antara kalian serta terus melancarkan teror atas kalian. Mereka bermaksud agar kalian tidak berani menyampaikan kebenaran secara terang-terangan, dan agar kalian ridla menerima kekufuran dan ikhlas diinjak-injak kaum kafir. Namun kalian harus ingat, bahwa Allah SWT telah memerintahkan kalian untuk tidak takut kepada merekadan hanya takut kepada Allah SWT semata. Allah SWT berfirman: َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ون‬ُ‫ف‬‫َا‬‫خ‬ َ‫و‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫َافو‬‫خ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ "...karena itu janganlah kalian takut kepada mereka (orang- orang kafir), tetapi takutlah kalian kepada-Ku jika kalian benar-benar orang-orang beriman." (Q.S. Ali 'Imraan: 175) Selain itu, Allah SWT juga telah berjanji kepada kalian bahwa Dia akan memberipertolongan kepadakalian jika kalian mengerjakan perintah Allah itu. Allah SWT berfirman:
  • 38. 38 ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬َ‫ا‬‫د‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬ِ‫ب‬َ‫ث‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ْ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫هللا‬ ‫وا‬ ُ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ "Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian." (Q.S. Muhammad:7) Yakinlah, bahwa Allah tidak akan mengingkarijanji-Nya. Maka dari itu, bangkitlah kalian segera untuk mematuhiperintah-Nya dan menolong agama- Nya dengan jalan memusnahkan dan mencampakkan ideologiKapitalisme yang kufur itu dan ide apapun yang dikatakan oleh Kapitalisme; seperti Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik Pasar Bebas. Dan kalian pun wajib menentang dan melawan siapa saja yang berupaya menjajakan dan menggembar-gemborkan ide-ide kufur itu. Namun, hendaklah kalian menyadaribahwa perjuangan kalian itu tak akan berlangsung sempurna, kecualijika kalian berjuang bersama-sama dengan para pengemban dakwah yang ikhlas, untuk menegakkan Khilafah yang akan menjadibenteng sejatibagi kalian sebagaipelindung dari segala macam ancaman dan bahaya kekufuran, keterpecah belahan, gangguan, dan kejahatan. Wahai kaum muslimin ! Marilah kita bersama-samaberjuang untuk memenangkan agama Allah SWT ! ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫ا‬ِ‫لم‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ "Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya jika Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang memberi kehidupan kalian." (Q.S. Al Anfaal: 24) Maha Benar Allah, dengan segala firman-Nya. 6 Dzulqa'dah 1416 H 25 Maret 1996 M Hizbut Tahrir Daftar Isi I. Pendahuluan II. Basis-basis Serangan Amerika III. Slogan-slogan Serangan Amerika A. Demokrasi B. Pluralisme C. Hak Asasi Manusia 1. Kebebasan Beraqidah 2. Kebebasan Berpendapat
  • 39. 39 3. Kebebasan Hak Milik 4. Kebebasan Bertingkah laku D. Politik Pasar Bebas IV. Penutup V. Seruan untuk Seluruh Kaum Muslimin Serangan Amerika untuk Menghancurkan Islam Judul Asli: ‫كية‬‫األمري‬ ‫احلملة‬ ‫ـالم‬‫س‬‫اإل‬ ‫على‬ ‫للقضاء‬ Penulis: Abdul Qadim Zallum Diterbitkan oleh Hizbut Tahrir Penerjemah : M. Al Khaththath, dkk. Penyunting : A.R. Nasser, Muhammad Shiddiq Al Jawi Penata Letak: Abu Azka Penerbit: Pustaka Thariqul ‘Izzah Cetakan Pertama , Juli 1996 Pustaka Thariqul Izzah bertekad Tegakkan Khilafah