Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lingkungan khususnya bangunan hemat energi dan peduli lingkungan. Dibahas mengenai pengertian lingkungan, pengaruh faktor lingkungan dan desain bangunan terhadap perencanaan bangunan hemat energi, serta contoh penerapan desain bangunan hemat energi pada Sinarmas Land Plaza Office di BSD, Serpong.
3. PENGERTIAN
Lingkungan adalah Sejumlah kondisi diluar & mempengaruhi
kehidupan serta perkembangan organisme2 (Encyclopedia of science and
technology). Pengaruh yang ada di sekeliling organisme kehidupan/fs
dibentuk dari reaksi antara organisme & lingkungan (Encyclopedia
Americana). Tempat pemukiman & segala sesuatu dimana organisme itu
hidup beserta segala keadaan & kondisinya yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun
kesehatan dari organisme itu.
3
4. LATAR BELAKANG
Salah satu aspek penting dalam arsitektur dan dunia sipil adalah penataan energi
dalam bangunan. Menurut penelitian pembangunan adalah penyumbang energi terbesar,
dapat terlihat misalnya pada penggunaan listrik, air, atapun energi lainnya pada bangunan.
Timbulnya krisis energi tak terbaharukan mendorong arsitek untuk semakin peduli terhadap
penghematan energi.
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan menggunakan
energi secara efisien tanpa mengurangi kenyamanan yang ada. Penghematan energi
berdampak positif yaitu, berkurangnya biaya operasional serta meningkatkan nilai
lingkungan. Para arsitek mempunyai tanggung jawab besar dalam meminimalkan
penggunaan energi dalam bangunan melalui rancangan bangunan yang tepat. Rancangan
tidak hanya memperhatikan keindahan namun juga harus memperhatikan tingkat keefisienan
energi dan tingkat kenyamanan pengguna.
Penggunaan energi pada bangunan akhir-akhir ini semakin meningkat.
Penggunaan peralatan pada bangunan yang menggunakan energi listrik semakin banyak,
misalnya penggunaan alat pendingin ataupun pemanas pada ruangan yang dibutuhkan
untuk menciptakan kenyamanan pada ruang.
Melakukan penghematan energi bukan berarti mengurangi kenyamanan pada
bangunan. Melainkan melakukan penghematan energi dengan mengoptimalkan penggunaan
energi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya pada penghawaan dan pencahayaan yang
terdapat di bangunan, aspek tersebut dapat dikurangi dengan mengoptimalkan pencahayaan
dan penghawaan alami pada ruang-ruang tertentu dalam bangunan.
4
6. Dalam perancangan bangunan hemat energi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
Diantaranya yaitu:
• Pengaruh iklim tropis
Iklim tropis terletak di sepanjang garis khatulistiwa, yaitu 15o LU dan 15o LS. Pada iklim tropis suhu
udara rata-rata yaitu 23o – 32o C, dengan kelembapan dan curah hujan yang tinggi. Selain itu salah satu
ciri iklim tropis yaitu melimpahnya cahaya matahari dan angin, hal tersebut jika diolah secara baik maka
akan mendatangkan manfaat yang besar.
• Pengaruh kualitas lingkungan
Lingkungan sekitar bangunan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rancangan hemat
energi. Kualitas udara, air dan tanah menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam
rancangan.
• Pengaruh arah hadap bangunan
Arah hadap bangunan dipengaruhi oleh pola pergerakan matahari. Sehingga bangunan dapat menerima
cahaya dan panas matahari yang cukup.
• Pengaruh denah bangunan
Denah yang rumit dan mempunyai banyak sekat akan mempengaruhi aliran udara dan cahaya. Aliran
udara dan cahaya yang diterima suatu bangunan akan terhalang oleh sekat-sekat yang ada.
• Pengaruh bahan bangunan
Panas matahari akan berpengaruh pada suhu ruang melalui 3 cara yaitu, konduksi, konveksi dan radiasi.
Material yang mempunyai conductivity rendah mempunyai daya isolator yang baik, sebaliknya material
yang mempunyai conductivity tinggi merupakan material penghantar panas yang baik.
6
7. 7
CONTOH BANGUNAN HEMAT ENERGI
Salah satu contoh bangunan dengan rancangan yang berdasarkan pada
penghematan energi adalah bangunan Sinarmas Land Plaza Office yang terletak di BSD,
Serpong. Group Sinar Mas melalui anak usahanya PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi
Serpong Damai Tbk (BSD) membangun gedung kantor Sinar Mas Land Plaza di atas lahan
seluas 21.258 m2. Konsep yang diterapkan pada bangunan Sinarmas Land Plaza adalah
konsep arsitektur hijau.
Seperti dalam hal penghematan energi dan air, pengurangan emisi karbon, dan
daur ulang air sebelum pembuangan drainase. Diharapkan dengan hal tersebut, bangunan
Sinarmas Land Plaza dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan arsitektur
hijau di Indonesia, selain itu dapat pula menjaga dan memelihara keadaan lingkungan dan
bumi.
Proyek Sinarmas Land Plaza tersebut didedikasikan untuk Distrik Hijau pertama
di Indonesia bernama BSD Green Office Park di BSD City, Tangerang, Banten. Proyek
tersebut berjalan selama kuartal 1, 2, 3, & 4 pada tahun 2009 dan mengalami proses
commissioning pada tahun 2011.
8. Dalam prinsipnya, PT. Bumi Serpong Damai Tbk, anggota Sinarmas Land Group mempunyai beberapa
motivasi terhadap proyek Sinarmas Land Plaza. Motivasi tersebut yaitu :
• Untuk berpartisipasi pada upaya gerakan hijau sedunia untuk mengurangi dampak pemanasan global.
• Untuk berpartisipasi dalam inisiatif penghematan energi dan program pengurangan CO2.
• Untuk mengimplementasi fasilitas lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat untuk mendukung produktifitas para
pekerja.
• Untuk secara sadar menjalankan program pelestarian lingkungan dengan menghemat air, memasang sistem
drainase yang layak, memilih material bangunan yang berlabel hijau, menjamin kualitas udara dalam ruangan, dan
memiliki sistem manajemen bangunan yang cermat.
Teknik dan strategi pasif yang diterapkan dalam bangunan Sinarmas Land Plaza yaitu :
1) Terdapat total sebelas (11) bangunan dengan tinggi maksimal lima (5) lantai, yang diposisikan secara strategis (U-
S) untuk memitigasi penyerapan sinar ultraviolet dari panasnya matahari.
2) Tata letak dan orientasi bangunan yang layak, pembatasan struktur tinggi, diasosiasikan dengan desain pola
lansekap hijau akan mengurangi “Dampak Lahan Panas” (Heat Island Effect) sehingga tersedia ruang sirkulasi
udara dan tingkat suasana yang nyaman
3) Menggunakan fasat bangunan dan aplikasi atap hijau akan mengurangi dampak radiasi panas ke dalam
bangunan, sehingga menyediakan pendinginan yang nyaman pada lobi dekat pintu masuk utama dan
pendinginan pasif pada atrium
8
9. Gambar 1 Sinarmas Land Plaza Office
Gambar 2 : Transportasi Hijau Dalam Kawasan Antar-jemput
9
Presentation title
10. Untuk mencapai terciptanya desain yang hemat energi, diperlukan
perangkat ataupun alat yang diterapkan dalam bangunan. perangkat yang terdapat
dalam Sinarmas Land Plaza yaitu:
a) Simulasi cahaya matahari
b) Simulasi aliran angin
c) Perhitungan ETTV 42w/m2
d) Photovoltaic digunakan pada lampu jalan dengan lux yang lebih tinggi dan
konsumsienergi rendah
e) Sistem Manajemen Bangunan (Building Management System/BMS) bagi seluruh
bangunan untuk memonitor dan mengontrol penggunaan energi di seluruh
fasilitas yang ada
f) Tipe teknologi pencahayaan yang digunakan di bangunan adalah LED (Light
Emitting Diode), lampu Fluoresen T5 dengan ballast elektronik & pengontrol, dan
CFL (Compact Fluorescent Lamp/CFL). Penggunaan sinar matahari merupakan
faktor tambahan di seluruh area bangunan
g) Ventilasi udara alami memungkinkan aliran udara melintas dalam ruangan
gedung (pendinginan pasif)
10
11. ANGKA PEROLEHAN TARGET PADA BANGUNAN SINARMAS LAND PLAZA :
TABEL 1: ANGKA PEROLEHAN TARGET BANGUNAN
11
12. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
bangunan hemat energi merupakan bangunan yang
menggunakan energi pada bangunan secara efisien tanpa
mengurangi kenyamanan aktifitas yang terdapat di dalam
bangunan. Untuk mencapai rancangan yang hemat energi,
strategi yang diterapkan bermacam-macam tergantung faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Dengan adanya penghematan
energi pada bangunan diharapkan dapat meminimalisir krisis
energi yang terjadi di bumi selain itu juga sebagai upaya
pelestarian lingkungan bumi
12
Presentation title