PARTIKEL PENYUSUN MATERI DAN PENGGUNAANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI.docx
1. PARTIKEL PENYUSUN MATERI DAN
PENGGUNAANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI (2)
APA YANG AKAN
KITA PELAJARI?
A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
B. Proses Pembentukan Molekul
C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan
A. Partikel Penyusun
Benda Mati dan
Makhluk Hidup
1.Molekul Penyusun Benda Mati dan Makhluk hidup
2. Atom dan Partikel Penyusunnya
1.Molekul Penyusun Benda Mati dan
Makhluk Hidup
Materi atau bahan yang berbeda tersusun
atas molekul-molekul berbeda sehingga
atom-atom penyusun juga berbeda
Selain adanya perbedaan molekul penyusun
(jenis dan jumlah atom penyusun), perbedaan
sifat-sifat suatu materi juga disebebkan oleh
perbedaan susunan molekul dalam materi
tersebut
Perbedaan struktur senyawa selulosa pada batang tanaman
singkong (atas) dan amilum pada singkong (bawah)
2. Atom dan Partikel Penyusunnya
Atom tersusun atas partikel-partikel sub atom
yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron (n)
Atom bermuatan netral karena memiliki
jumlah proton dan elektron sama banyak.
Apabila jumlah proton lebih banyak daripada
jumlah elektron, atom menjadi bermuatan
positif, sebaliknya
Apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah proton, atom bermuatan
negatif.
2. TEORI ATOM
1. Teori Atom Dalton
2. Teori Atom Thomson
3. Teori Atom Rutherford
4. Teori Atom Niels Bohr
5. Teori Atom Modern
1.Teori Atom Dalton
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang
sangat kecil.
Atom merupakan partikel terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi
Atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan
massa yang sama, sebaliknya atom yang
berbeda memiliki sifat dan massa yang berbeda
Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua
jenis atom atau lebih dengan perbandingan
tertentu
2. Teori Atom Thomson
J. J Thomson mengemukakan teori atom seperti
model roti kismis.
Menurut Thomson, atom merupakan bola
bermuatan positif dan di tempat-tempat
tertentu terdapat elektron-elektron yang
bermuatan negatif. Elektron-elektron tersebut
tersebar pada bola seperti kismis pada roti.
3. Teori Atom Rutherford
Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom
yang bermuatan positif. Inti atom mengandung
hampir seluruh massa atom (inti atom
merupakan pusat muatan positif dan pusat
massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron
yang bermuatan negatif seperti model tata
surya.
4. Teori Atom Niels Bohr
Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom yang
menjadi pusat massa atom dan pusat muatan
positif.
Sementara itu, elektron bergerak mengelilingi
inti atom pada lintasan-lintasan tertentu (orbit)
yang disebut kulit atom.
Kulit atom yang paling dekat dengan inti atom
mempunyai energi paling rendah.
Kulit atom yang terletak jauh dari inti atom
mempunyai energi lebih tinggi.
Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih
luar, elektron akan menyerap energi
3. Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih
dalam, elektron akan memancarkan energi.
Sementara itu, apabila elektron berada dalam
keadaan stasioner (tetap), elektron tidak
memancarkan energi
5. Teori Atom Modern
Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin
Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya
Schrodinger mengemukakan bahwa atom
tersusun atas partikel subatom yaitu elektron
(e), proton (p), dan neutron (n).
Elektron mengelilingi inti atom dengan
kecepatan cahaya, elektron tersebut
diganbarkan seperti awan elektron. Kedudukan
elektron dalam kulit atom tidak dapat
ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat
ditentukan kebolehjadian ditemukannya elektron
Nomor Atom dan Nomor Massa
X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
B. Proses
Pembentukan Molekul
Bagaimana ya
proses pembentukan
molekulnya?
Proses Pembentukan molekul
1. Molekul
Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia
yang menunjukkan jenis dan jumlah atom
penyusun molekul tersebut.
Berdasarkan atom penyusunnya molekul
dibedakan menjadi dua yaitu molekul unsur dan
molekul senyawa.
A. Molekul Unsur yaitu gabungan dua atau lebih
atom sejenis.
B. Molekul Senyawa yaitu gabungan dua atau
lebih atom yang berbeda jenis.
2. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan susunan
pengisian elektron dalam kulit-kulit atau
subkulit-subkulit suatu atom. Aturan pengisian
elektron menurut Pauli pada empat kulit
pertama sebagai berikut.
4. Kulit K Kulit L Kulit M Kulit N
Maksimum 2 Maksimum 8 Maksimum 18 Maksimum 32
Elektron Elektron Elektron Elektron
Diisi 1
atau 2 jiDkiaissii
ssais<a8 jiDkiaissii
ssais<a8 jiDkiaissii
ssais<a8
Diisia8tajui
k>a sisa 8 jikDaiissiis
sais8a-17 jikDaiissiissa
is8a-17
8
sDisiais1i8sai
staauji>k1a8 jikDaisisisia
si1s8a-31
Diisi 32
jika sis
a > 32
@ninaagustina
3. Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan
listrik.
Berdasarkan jenis muatannya, ion dibedakan
menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion)
a. Kation
Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan
atau melepaskan elektron sehingga atom
menjadi bermuatan positif.
Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 elektron
menjadi ion
Reaksinya :
b. Anion
Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau
menangkap elektron dari atom lain sehingga
menjadi bermuatan negatif.
Contoh atom Cl menangkap 1 elektron menjadi
ion
Reaksinya :
@ninaagustina
Perbedaan
Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
Senyaw
a Ion Senyawa
5. Kovalen
@ninaagustina
4. Identifikasi Unsur
Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan
warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung
dalam suatu bahan.
Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji
nyala. Namun, uji nyala hanya dapat digunakan
untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti
unsur alkali dan alkali tanah karena tidak
semua unsur mempunyai warna nyala yang
khas.
@ninaagustina
Warna hasil pembakaran beberapa unsur alkali
dan alkali tanah sebagai berikut: