2. industri perusahaan layanan paket makanan saji cepat (fast
food) tidak hanya menawarkan makanan populer yang
enak, cepat, bersih dan dengan harga yang terjangkau serta
mampu memuaskan konsumennya, tetapi disamping itu
terdapat efek negatifnya jika menjadi pola menu makanan
secara tetap akan menimbulkan gangguan kesehatan bagi
konsumennya, tetapi terdapat resiko tingginya kandungan
unsur garam, lemak, penyedap makanan dan zat pengawet
yang cukup tinggi dalam kandung fast food tersebut dapat
menyebabkan kegemukan dan meningkatkan kolesterol
tinggi serta gejala penyakit jantung atau pemicu penyakit
darah tinggi. Termasuk bahan pembungkus makanan dan
minumannya yang terbuat dari bahan-bahan plastik atau
seterofoam yang sulit terurai dan dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan alam.
3. Kasus perusahaan resto jasa makanan cepat saji
tersebut diatas dapat menimbulkan konflik sosial
jika dilihat dari pandangan atau konsep societal
marketing, yaitu dalam konsep pemasaran jangka
pendek hanya memperhatikan keuntungan
sebesar-besarnya, dan seharusnya kini bisnis
dalam jangka panjang perlu adanya
kebijaksanaan dalam ‘aspek keseimbangan’ untuk
mensejahterakan masyarakat dan konsumennya
melalui kepedulian tanggung jawab sosial
perusahaan.
4. Dalam hal inilah, diharapkan kesadaran pihak
perusahaan melakukan kampanye terhadap
tanggung jawab sosial untuk mensejahterakan
masyarakatnya, khususnya bagi pelanggannya
dianjurkan dalam bentuk pesan komunikasi
membujuk dan sekaligus mendidik melalui
‘spanduk atau banner’ yang terpasang dalam
internal resto untuk memperingatkan
konsumen tidak terlalu berlebihan
mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food),
dan kembalilah kemakanan alami yang lebih
sehat serta aman bagi kesehatan masyarakat.
5. Konflik Sosial dan Kasus Pemasaran Sosial
perusahaan Johnson & Johnson, sedikitnya delapan
konsumennya tewas setelah menelan kapsul analgesik
Tylenol yang ketahuan terdapat mengandung unsur
cyanide (sianida, racun yang mematikan), Kemudian
pihak perusahaan Johnson & Johnson melakukan aksi
simpatik, dan langsung menarik produknya (recall
product) secara serentak 31 juta lebih botol Tylenol
senilai US$ 240 juta dengan segera setelah kejadian
kasus menghebohkan dan misterius tersebut meledak
dari berbagai outlet yang terdapat di supermarket dan
toko obat lainnya di Amerika untuk diuji kembali oleh
pihak tim penyidik dari federal (FBI).
6. Untuk proses kampanye pemulihan kembali
kepercayaan masyarakat, maka pihak Komite
beranggotakan tujuh ahli yang dipimpin
langsung oleh Direktur PR - McNeil sebagai Jubir
Johnson & Johnson, yaitu tindakan pertama
adalah menghentikan sementara semua
tayangan iklan di berbagai media saluran
komunikasi, termasuk menawarkan hadiah US$
100.000 bagi siapa yang dapat mengungkapkan
dalang kasus misterius tersebut, serta membuat
kemasan kapsul lebih terjamin keamanannya,
7. mengunjungi dan berbicara langsung dengan pihak keluarga
korban serta termasuk mengganti semua kerugian dari
korban yang tewas, mengganti langsung jika kemasannya
terdapat kerusakan atau cacat pada tutup pengaman botol
obat, membuka saluran telepon bebas pulsa,
dan menyelenggarakan Program tanya jawab acara tentang
kaplet atau kapsul Tylenoldipandu langsung pimpinan
tertinggi perusahaan melalui saluran Investigative News 60-
minutes, di CBS-TV, dan setelah itu secara aktif
mengeluarkan komitmennya melalui mottonya“Our Credo”
(kami tetap terpercaya) yang dimuat di berbagai iklan
kolom komersial media massa cetak dan sebagai upaya
memulihkan kepercayaan publiknya di Amerika Serikat.