Dokumen ini berisi tentang ketentuan penggunaan alat penangkap ikan (API) oleh Kasubdit RBK-API Direktorat Kapal Api. Termasuk didalamnya adalah norma standar dan acuan operasional, standar operasional pelaksanaan pemeriksaan fisik API, serta hal-hal yang dilarang beroperasi dalam penangkapan ikan.

1. KETENTUAN-KETENTUAN
PENGGUNAAN API
OLEH :
KASUBDIT RBK-API
DIREKTORAT KAPAL API

2. SALAM PEMBUKA
 ASSALAMU ALAIKUM WR WB
 SELAMAT PAGI
 SALAM SEJAHTERA SELALU UNTUK KITA SEMUA
 BERBAHAGIA SE X PAGI INI KITA DAPAT
BERKUMPUL BERSAMA BERSENANG-SENANG,
BERBAGI RASA SUKA, PENGALAMAN,
PENGETAHUAN UNTUK PENCERAHAN DAN
SALING MENGENAL KARAKTER SATU SAMA LAIN

3. MENU HARI INI
 (STARTER) ASPARAGUS PUKAT IKAN
 LUMPIA PUKAT CINCIN
 SOP PRAWE TUNA
 SOTO JARING INSANG
 BUBUR PANCING TONDA
 RAWON LBSN
 BISTIK BUBU
 STEAK BAUKE AMI
 RENDANG PRAWE DASAR
 OPOR HUHATE
 OBLOK-OBLOK PUKAT UDANG
 GULAI PANCING CUMI
 PAYANG GARANG ASEM
 ORAK-ARIK CANTRANG – DOGOL – JARING ARAD
 DADAR PAIR TRAWL
 GADO-GADO LAMPARA DASAR
 (PENUTUP) BUAH-BUAHAN SET NET

4. NORMA STANDARD DAN
ACUAN OPERASIONAL
1. UU 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN
2. PERATURAN PEMERINTAH NO 19 TENTANG TARIF ATAS
JENIS PNBP YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3. PERATURAN PEMERINTAH NO 54 TAHUN 2002 TENTANG
USAHA PERIKANAN
4. PERMEN 17 TAHUN 2006 TENTANG USAHA PERIKANAN
TANGKAP
5. KEPUTUSAN - SURAT EDARAN – JUKLAK – JUKNIS
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
6. CODE OF CONDUCT FOR RESPONSIBLE FISHERIES

5. STANDARD OPERASIONAL PELAKSANAAN
(SOP) PEMERIKSAAN FISIK ALAT
PENANGKAP IKAN
 TATA TERTIB (PROTAP)
 KUALIFIKASI PETUGAS
 PENETAPAN DAN PENUGASAN
 PELAKSANAAN (PEMERIKSAAN,
PELAPORAN, REKOMENDASI DAN
DOKUMENTASI)
 PROFESIONALISME DAN TINDAK
LANJUT

6. SOSIALITA
 CAMPUR SARI PENGOPERASIAN API
 TUMPANG TINDIH DAERAH PENANGKAPAN
IKAN
 PRO DAN KONTRA SOAL TRAWL
 GONJANG – GANJING INKONSISTENSI DAN
KONSISTENSI PERATURAN TTG API
 BEDA-BEDA TIPIS CARA PENGUKURAN MATA
JARING
 TARIK – ULUR MODIFIKASI DAN INOVASI API

7. RETORIKA OPERASIONAL API
 KONFLIK KEPENTINGAN PEREBUTAN
AREA PENANGKAPAN IKAN
 EKSES PENYINARAN LAMPU DAN
DISTORSI ATRAKTIF RUMPON TERHADAP
AKTIVITAS NELAYAN LAIN
 MAKSIMALISASI – KANIBALISASI –
KETIDAK-PEDULIAN
 INOVASI – MODIFIKASI - LIMITASI

8. UNTUK KITA RENUNGKAN DAN
DICARIKAN SOLUSINYA
 PENGERTIAN “GROUP” DALAM AKTIVITAS
PENANGKAPAN IKAN
 TUNTUTAN KEBUTUHAN HIDUP SBG IMPLIKASI
DINAMIKA NELAYAN (PENGGUNAAN API NON
UTAMA SBG KOMPLEMEN, SUBSTITUSI,
INSENTIF)
 DILEMATIS KEBERPIHAKAN ANTARA UPAYA
PERBANTUAN DISATU SISI DGN PEMASUNGAN
KREATIVITAS DAN PENGHAMBATAN UPAYA
CERDAS DISISI LAIN

9. KIAT DAN KIPRAH DALAM
TUGAS PEMERIKSAAN FISIK API
PENGANTAR PERDANA BAGI KANDIDAT
PETUGAS PEMERIKSA FISIK DAN
DOKUMEN KAPAL DAN ALAT PENANGKAP
IKAN

10. APA YANG PERLU
DIPERIKSA
1. DOKUMEN API (ADA/TIDAK)
2. KESESUAIAN DATA YG TERCATAT DALAM
DOKUMEN DENGAN FISIK API
(SESUAI/TIDAK)
3. JENIS DAN UKURAN API (SESUAI/TIDAK)
4. KELENGKAPAN OPERASI API
(SESUAI/TIDAK)
5. INDIKASI LAIN (ADA/TIDAK)

11. MENGAPA API PERLU
DIPERIKSA
 MERUPAKAN TINDAK LANJUT PROSES
PERIZINAN
 MENGETAHUI KESESUAIAN, KEBENARAN,
KELAYAKAN API YG DIGUNAKAN
 MENJADI DASAR PENETAPAN DAPAT ATAU
TIDAKNYA PROSES IZIN DILANJUTKAN
 SEBAGAI INSTRUMEN PEMBUKTIAN
TERHADAP KASUS API

12. DIMANA PEMERIKSAAN API
DILAKUKAN
 DI DALAM NEGERI ATAU DI LUAR NEGERI
 DI PELABUHAN PERIKANAN ATAU DI
PELABUHAN UMUM
 DI ATAS GELADAK KAPAL
 DI LOKASI DIMANA API DISIMPAN
 DI LAPANGAN BILA DIPERLUKAN UNTUK
DIPERIKSA SECARA SEKSAMA

13. KAPAN WAKTUNYA API
DIPERIKSA
 SESUAI SPT YG DITERBITKAN
 BILAMANA ADA INDIKASI
PENYIMPANGAN/ PERMASALAHAN API
 MINIMAL SETAHUN SEKALI
 SETIAP SAAT BILA TERJADI PERUBAHAN
TERHADAP API

14. SIAPA YANG KOMPETEN
MELAKUKAN PEMERIKSAAN API
 PETUGAS YG MEMILIKI KOMPETENSI
DALAM URUSAN API
 PETUGAS YG SECARA KHUSUS MEMILIKI
BREVET PELATIHAN/ COACHING CLINIC
PEMERIKSAAN FISIK API YANG
DITUGASKAN OLEH DIREKTUR JENDERAL
 PETUGAS PENGAWAS PERIKANAN
 PETUGAS LAIN YG SECARA SAH DAN
DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

15. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN
PEMERIKSAAN API
 DIPEGANG-PEGANG DAN DIRABA-RABA
 DIANGKAT-ANGKAT DAN DILETAKKAN DITEMPAT YG
AMAN
 DITARIK-TARIK ATAU DIULUR-ULUR AGAR TERBUKA
ATAU TERURAI
 DIRENTANGKAN KEMUDIAN DITINDIH
 KEMUDIAN UKUR PANJANG, LEBAR, TINGGI DAN
DALAMNYA
 DISKETSA DAN DIGAMBAR DESAINNYA
 DICOCOKAN, DICATAT DAN DIREKAM BAGIAN YG
SPESIFIK
 DIDOKUMENTASIKAN

16. TAKTIK DAN TEHNIK
PEMERIKSAAN API
 PRA PEMERIKSAAN AGAR PETUGAS SUDAH
MEMPEROLEH DATA API YG AKAN DIPERIKSA
 GAMBARKAN DAN CATAT BAGIAN-BAGIAN
PENTING SEBAGAI DATA AWAL UNTUK CROSS
CHECK
 PADA SAAT PEMERIKSAAN AGAR
DIPRIORITASKAN PADA BAGIAN TERTENTU
DAN TERPINTING YG DIPERSYARATKAN
 LAKUKAN PENGUKURAN DAN PENDATAAN
TERHADAP API SEDETAIL DAN SECERMAT
MUNGKIN

17. TINDAK LANJUT HASIL
PEMERIKSAAN API
 SAMPAIKAN KEPADA PIHAK YBS MANA KALA ADA
INDIKASI PENYIMPANGAN DAN KETIDAK SESUAIAN
THD API YANG DIPERIKSA
 BERIKAN SARAN DAN JALAN KELUARNYA AGAR TIDAK
BERMASALAH
 PASTIKAN (PINALTY) BILAMANA TIDAK ADA RESPON
DAN FEED BACK DARI YBS (TDK KOOPERATIF)
 SETELAH ADA KESEPAKATAN DAN RESPON DARI YBS
LAPORKAN SECEPATNYA KEPADA PEMBERI TUGAS
 LAPORAN DILENGKAPI DGN GAMBAR DESAIN DAN DATA
TEKNIS API YG AKURAT SERTA DOKUMENTASI

18. PANTANGAN DAN LARANGAN
(KOMITMEN SESAMA JERUK)
 MENJATUHKAN DAN MENDISKRIDITKAN
SESAMA PETUGAS
 MELAPORKAN SESUATU DILUAR
KOMPETENSI DAN RUANG LINGKUP
TUGAS
 MEMANIPULASI DATA DAN FAKTA DALAM
PELAKSANAAN TUGAS
 TIDAK PROFESIONAL DALAM MELAKUKAN
TUGAS

19. HAL-HAL YANG DILARANG
BEROPERASI
 TRAWL DIOPERASIKAN DI SELURUH PERAIRAN INDONESIA
 PAIR TRAWL
 PUKAT UDANG BEROPERASI TANPA MENGGUNAKAN TED/ API
 PUKAT IKAN DI OPERASIKAN PADA PERAIRAN WILAYAH/ TERITORIAL
 GILL NET DENGAN BENTANGAN LEBIH DARI 2,5 Km
 PUKAT UDANG BEROPERASI DILUAR 1300 BT KE ARAH TIMUR
 PUKAT IKAN DENGAN COD END < 50 mm
 PUKAT UDANG DENGAN COD END < 30 mm
 PURSE SEINE DENGAN BAGIAN KANTONG < 2,5 INCHI
 PUKAT IKAN DENGAN BOBBIN ATAU TRICKLE CHAIN
 LONG BAG SEINE NET/ LONG BAG SET NET (LBSN) DENGAN CARA DITARIK

21. TAMPILAN ZERO

22. TAMPILAN SATU

23. TAMPILAN DUA

24. TAMPILAN TIGA

25. TAMPILAN EMPAT

26. TAMPILAN LIMA

27. TAMPILAN KHUSUS

41. PEMBERAT
PELAMPUNG
TALI PELAMPUNG
TALI RIS ATAS
TALI PEMBERAT
TALI RIS BAWAH
PA MONO NO : 32 55 mm
PE 210 d/ 6 75 mm

51. No. Simbol Sistem Tempat Cara Pengukuran
1. a Mata jaring
teregang
Internasional Jarak (arah tegak) antara titik tengah 2 simpul
berhadapan dari mata jaring yang diregang (tertutup)
2. OM Bukaan mata Internasional Ukuran dalam maksimum (arah tengah) antara dua
simpul yang berhadapan dari mata jaring yang
diregang
3. b Panjang bar
(kaki)
Beberapa negara
Eropa
Panjang satu bar dari mata jaring
4. P Pasada Spanyol,
Portugis
Banyaknya mata jaring per 200 m
5. On Omfar Norwegia,
Iceland
Setengah jumlah mata per Alen (1 Alen = 628 mm)
6. Os Omfar Swedia Setengah jumlah mata per Alen (1 Alen = 594 mm)
7. R Rows Belanda, Inggris Jumlah baris simpul per yard (1 Yard = 910 mm)
8. N Knot Spanyol,
Portugis
Jumlah simpul per meter
9. T Fushi atau setsu Jepang Jumlah simpul per 6 inchi (6 inchi = 152 mm)
Sistem Pengukuran Mata Jaring di Berbagai Negara

52. Cara Pengukuran Mata Jaring
 
   
1
300
1
2000
1830
1190
1260
200









F
N
R
Os
On
P
mm
a
Konversi

53. Cara sederhana mengukur mata jaring adalah sebagai berikut: tarik kencang satu baris benang dalam
arah tegak/vertikal (untuk arah N atau tegak), dan ukur jarak antara titik tengah 2 simpul (atau
sambungan) yang dipisahkan 10 mata, lalu bagi hasilnya dengan 10, hasil pembagian tersebut
merupakan panjang satu mata jaring (mesh size).
10 mata (mesh)
10 mata (mesh)
Sebuah potongan bahan jaring mempunyai jumlah mata sebanyak 10 buah seperti terlihat pada
gambar di atas. Setelah ditarik secara sempurna ke arah vertikal (sampai bar/kaki pembentuk
mata jaring berimpit) ternyata panjang jaring tersebut adalah 20 cm yang diukur dari tengah simpul
antara ujung yang satu dengan ujung yang lain dari sepuluh mata jaring tersebut. Berapah panjang
satu mata jaring dari potongan jaring tersebut?
Jawab:
Dari pengukuran panjang 10 mata jaring = 20 cm
Maka panjang satu mata jaring = 20/10 = 2 cm

54. PENUTUP
 SEMOGA BERMANFAAT
 TAK ADA GADING YANG TAK RETAK,
MOHON MAAF BILA ADA HAL-HAL YANG
KURANG PANTAS
 TERIMA KASIH ATAS ATENSI DAN INTER
AKSINYA
 JANGAN SUNGKAN DAN MEMUTUS IKATAN
KEKERABATAN, SILATURAHMI DAN
KOMUNIKASI KAPAN DAN DIMANA PUN
SAYA SIAP DIHUBUNGI

55. TERIMA
KASIH