Dokumen tersebut membahas mengenai inkaso dan safe deposit box. Inkaso adalah jasa penagihan tagihan pihak ketiga oleh bank, yang mencakup penagihan domestik dan luar negeri. Safe deposit box adalah fasilitas penyimpanan barang berharga di bank yang menguntungkan bank dan nasabah karena keamanan dan fleksibilitas.
3. Pengertian Inkaso
Inkaso merupakan kegiatan jasa bank
untuk melakukan amanat dari pihak ketiga
berupa penagihan sejumlah kepada
seseorang atau badan tertentu di kota lain
yang telah di tunjuk si pemberi amanat.
5. Surat-surat berharga yang dapat diinkasokan :
• Wesel
• Cek
• Bilyet Giro
• Surat Aksep
• Kuitansi
• Nota Tagihan Lainnya
6. Ruang Lingkup Inkaso
Lalu lintas Pembayaran Dalam Negeri :
• Pengiriman uang (Transfer)
• Inkaso (Collection)
• Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri :
• Kiriman uang (Transfer) dari dan ke Luar Negeri
• Inkaso (Collection)
• Pembukaan L/C Luar Negeri
8. Fungsi Inkaso
Pelayan jasa bank dalam mengemban tugas
sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang”
melakukan berbagai aktivitas kegiatan.
9. Membantu lebih efektif dan efisien dalam
penyelesaian tagihan antar kota.
Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang lebih
jelas.
Peranan Inkaso
10. Manfaat Inkaso
• Membantu lebih efektif dan efisien dalam
penyelesaian tagihan antar kota.
• Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang
lebih jelas.
11. Mekanisme Inkaso
Proses Inkaso Sesama Bank ABCD
Proses Inkaso melalui Bank
Koresponden
Proses Inkaso menggunakan Jasa
Bank Tertagih
Proses Inkaso, Warkat Bank Lain
di kota dimana terdapat cabang
Bank ABCD
16. Inkaso Keluar
Yaitu Kegiatan inkaso atas instruksi nasabah untuk
melakukan penagihan kepada pihak ketiga di cabang bank
sendiri atau bank lain di luar kota . Inkaso Ini di
bayarkan/dikreditkan kepada si pemberi amanat di Bank
Pemrakarsa setelah berhasil.
17. Inkaso Masuk
Yaitu Tagihan masuk atas beban rekening nasabah
sendiri dan hasilnya di kirim ke cabang pemrakarsa untuk
keuntungan pihak ketiga.
18. Jurnal-jurnal Transaksi Inkaso Keluar
Pada Waktu Bank Pemrakarsa menerima warkat dan si
pengamanat serta menginstruksi untuk melakukan Inkaso kepada
cabang pelaksana, maka warkat tersebut dicatat dalam rekening
administratif Rupiah(masuk Kelompok rekening Kontinjensi) Sebagi
berikut :
RAR Warkat Inkaso (D) Rp xxxxxx
RAR warkat Inkaso Yang Di setor (K) Rp xxxxxx
19. Rekening Administratif tersebut harus dihapus pada saat Inkaso selesai,
baik berhasil atau tidak, yaitu :
RAR Warkat inkaso yang disetor (D) Rp xxxxxxx
RAR Warkat Inkaso (K) Rp xxxxxxx
20. Bila Inkaso berhasil dan hasilnya untuk keuntungan rekening nasabah
maka langsung dijurnal sebagai berikut :
RAK Cabang Pelaksana (D) Rp xxxxxxx
Rekening nasabah giro, tabungan dan sebagainya (K)
Rp xxxxxxx
Komisi Inkaso (K) Rp xxxxxxx
21. Jika Penerima hasil inkaso adalah bukan nasabah bank pemrakarsa,
maka dijurnal terlebih dahulu untuk menunggu penerima datang ke
bank, yaitu :
RAK Cabang Pelaksana (D) Rp xxxxxx
Warkat Inkaso yang akan dibayar (K) Rp xxxxxx
22. Pada saat penerima pengambilan hasilnya, maka jurnal bank sebagai
berikut :
Warkat Inkaso yang akan dibayar (D) Rp xxxxxx
Kas (K) Rp xxxxxx
Komisi Inkaso (K) Rp xxxxxx
23. Jurnal Untuk Inkaso Masuk
Inkaso masuk untuk nasabah sendiri/melalui cabang sendiri dijurnal :
Rekening Nasabah Giro, debitur dll (D) Rp xxxxx
RAK cabang pemrakarsa (K) Rp xxxxxx
24. Inkaso masuk untuk ditagih kepada nasabah bank lain :
RAR warkat Kliring (Diterima) (D) Rp xxxxxxx
RAR Warkat Kliring (K) Rp xxxxxxx
25. Bila Kliring dinyatakan berhasil dijurnal :
RAR warkat kliring (D) Rp xxxxxxx
RAR Warkat Kliring (diterima) (K) Rp xxxxxxx
Rekening Giro Bank Indonesia (D) Rp xxxxxxx
RAK cabang Pemrakarsa (K) Rp xxxxxxx
26. Pada akhir Bulan, bank pelaksana mendapat 50% komisi Inkaso dari
cabang pemrakarsa dan di jurnal :
RAK Cabang Pemrakarsa (D) Rp xxxxxxx
Pendapatan/komisi Inkaso (K) Rp. xxxxxxx
27. Transaksi di atas dapat langsung diselesaikan antar kantor cabang
sendiri. Dalam hal perihal tertarik di luar negeri maka wajib
diinkaso melalui kantor Pusat Operasional. Jadi bila Bank menerima
amanat untuk melakukan Inkaso di luar negeri maka akan di jurnal :
RAR Warkat Inkaso (D) Rp xxxxx
RAR Warkat inkaso disetor (K) Rp xxxxx
RAR Warkat Inkaso disetor (D) Rp xxxxx
RAR Warkat Inkaso (K) Rp xxxxx
RAK KPO (D) Rp xxxxx
Rekening Nasabah Giro, dll (K) Rp xxxxx
Komisi Inkaso (K) Rp xxxxx
Ongkos Kawat (K) Rp xxxxx
28. Bank SKT Jakarta menerima Cek Cabang Bandung dari nasabah
Giro Visi. Nilai sebesar Rp 20.000.000,- Bank langsung
menaghih ke Cabang Bandung dengan memberikan bank
nasabah ongkos kawat Rp 10.000,- yang dibayar tunai oleh
nasabah. Berita dari cabang Bandung masih ditunggu.
29. Jurnal Bank Cabang Jakarta
RAR Warkat Inkaso Rp 20.000.000
RAR Warkat Inkaso yang disetor Rp 20.000.000
Kas Rp 10.000
Ongkos Kawat Rp 10.000
30. Diterima berita dari Cabang Bandung, bahwa cek sebesar Rp
20.000.000 telah berhasil untuk keuntungan Giro Visi dan
memperhitungkan komisi inkaso Rp 12.000
Jurnal Bank Cabang Jakarta
RAR Warkat Inkaso yang disetor Rp 20.000.000
RAR Warkat Inkaso Rp 20.000.000
RAK Cabang Jakarta Rp 20.000.000
Rekening Giro Visi Rp 19.988.000
Komisi Inkaso Rp 12.000
31. Apabila Visi Bukanlah nasabah Bank Cabang Jakarta
Jurnal Bank Jakarta
RAR Warkat Inkaso yang disetor Rp 20.000.000
Warkat Inkaso Rp 20.000.000
RAK Cabang Jakarta Rp 20.000.000
Warkat Inkaso yang dibayar Rp 20.000.000
32. Seandainya Visi mengambil hasil inkaso tunai
Warkat Inkaso yang akan dibayar Rp 20.000.000
Komisi Inkaso Rp 12.000
Kas Rp 19.988.000
33. Pengertian Safe Deposit Box
Safe Deposit Box adalah fasilitas penyediaan tempat
penyimpanan benda atau surat-surat berharga. Jasa
penyimpanan ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber
dana bank sekaligus sebagai sarana promosi bagi bank yang
bersangkutan yang merupakan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
34. Keuntungan
1. Bagi Bank :
• Biaya sewa
• Uang setoran jaminan yang mengendap sehingga dapat
digunakan untuk hal-hal lain
• Pelayanan nasabah yaitu untuk memgenal nasabah akan
pelayanan bank lainnya
36. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
• Adanya biaya yang dibebankan kepada penyewa, antara lain uang
sewa, uang jaminan kunci dan denda keterlambatan pembayaran
sewa.
• Tidak menyimpan barang-barang yang dilarang dalam SDB.
• Menjaga agar kunci yang disimpan nasabah tidak hilang atau
disalahgunakan pihak lain.
• Memperlihatkan barang yang disimpan bila sewaktu-waktu
diperlukan oleh bank.
• Jika kunci yang dipegang penyewa hilang, maka uang jaminan
kunci akan digunakan sebagai biaya penggantian kunci dan
pembongkaran SDB yang wajib disaksikan sendiri oleh penyewa.
37. • Memiliki daftar isi dari SDB dan menyimpan foto copy (salinan)
dokumen tersebut di rumah untuk referensi.
• Penyewa bertanggung jawab apabila barang yang disimpan
menyebabkan kerugian secara langsung maupun tidak terhadap
bank dan penyewa lainnya.
• Nasabah dilarang menyerahkans simpanan tertutup kepada Bank
berupa benda barang yang berbahaya (mudah rusak, terbakar,
narkotika)
• Untuk menjaga kemungkinan yang dapat merugiakan bank,
semua bentuk simpanan tertentu harus dibuka dihadapan
pejabat bank.
• Pengambilan simpanan tertutup sebelum waktunya diberikan
retribusi biaya simpanan.
38. Biaya
• Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang di
inginkan serta jangka waktu sewa. Biaya sewa dibayar
dimuka biasanya pertahun.
• Setoran jaminan, merupakan biaya pengganti apa bila kunci
dipegang nasabah hialng dan box harus dibongkar.
39. Pengamanan
• Kontrak Safe Deposit Box harus dilakukan secara selektif .
• Perjanjian kontrak Safe Deposit Box harus jelas dan mengikat
.
• Penyimpanan dan pengambilan barang harus dalam ruang
Safe Deposit Box.
• Safe Deposit Box harus di design sedemikian rupa.
• Master key dan kunci box harus yang bafus dan sulit
dipalsukan.
40. • Master key dipegang oleh karyawan bank sedangkan kunci
dipegang oleh nasabah.
• Ruang deposit box hanya bisa dimasuki oleh petugas bank
dan nasabah yang berkepentingan.
• Master Key harus disimpan dengan baik dikantor bank yang
bersangkutan.
41. Mekanisme Safe Deposit Box
• Menjumpai teller dan mengutakaran niat dan maksud
kedatangan kita.
• Mengisi permohonan penyewaan Safe Deposit Box.
• Mengisi surat-kuasa atas Safe Deposit Box tersebut.
• Mengisi perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box
pada Bank Rakyat Indonesia.
42. •Dan menandatanganinya dengan arti setuju atas
perjanjian tersebut.
•Mengisi kartu ijin masuk ruangan khazanah Safe
Deposit Box pada PT Bank Rakyat Indonesia.
•Jika ingin berhenti buatlah atau mengisi permohonan
penghentian Safe Deposit Box.
43. Pencatatan Biaya Safe Deposit Box
Bank SKT Jakarta menerima permohonan seorang nasabah (Visi)
untuk menyimpan berharga miliknya, untuk itu Visi menyerahkan
setoran jaminan Rp 100.000 secara tunai dan membayar sewa di muka
Rp 360.000 untuk enam bulan atas beban gironya.
44. Pada saat penyerahan setoran dan jaminan
biaya sewa
Kas (D) Rp 100.000
Rek. Giro Visi (D) Rp 360.000
Setoran jaminan kunci (K) Rp 100.000
Pendapatan sewa SDB diterima dimuka (K) Rp 360.000
45. Pencatatan Amortisasi pendapatan sewa pada
tiap akhir bulan
Pendapatan Sewa SDB diterima dimuka Rp 60.000
Pendapatan sewa SDB Rp 60.000
46. Pada saat jangka waktu sewa berakhir dan
tidak di perpanjang
Setoran jaminan kunci SDB Rp 100.000
Kas/Rek Giro Visi Rp 100.000
47. Apabila kunci SDB hilang, maka setoran
jaminan kunci SDB sebagai penggantinya
Setoran jaminan kunci SDB Rp 100.000
Investasi kantor alat tahan api SDB Rp 100.000
48. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud Inkaso? Dan sebutkan ruang lingkup Inkaso!
2. Jelaskan perbedaan Inkaso Keluar & Inkaso Masuk!
3. Bank SKT Jakarta menerima Cek Cabang Bandung dari nasabah Giro
Visi. Nilai sebesar Rp 20.000.000,- Bank langsung menaghih ke Cabang
Bandung dengan memberikan bank nasabah ongkos kawat Rp 10.000,-
yang dibayar tunai oleh nasabah. Berita dari cabang Bandung masih
ditunggu. Buatlah jurnal Bank Cabang Jakarta!
4. Apa pengertian dari Safe Deposit Box serta keuntungannya bagi
berbagai pihak?
5. Bagaimana mekanisme jika seseorang ingin menyewa Safe Deposit
Box?