SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ANALISIS JURNAL
OVERDOSIS DAN KERACUNAN OBAT
DISUSUN OLEH :
SAMPE JASIMA RAJA GUK GUK NPM : 2040703085
MARYAM SRIBAYANI NPM : 2040703073
LATAR BELAKANG
 Salah satu kejadian gawat darurat yang juga mengancam nyawa
manusia adalah verdosis yang merupakan keracunan pada
penggunaan obat baik yang tidak disengaja maupun sengaja, hal
ini dapat terjadi pada setiap umur angka kejadiannya juga
mengalami peningkatan pada tahun 2011, diperkirakan kasus
overdosis obat di seluruh dunia berjumlah 50 juta orang, 35 juta
orang diantaranya adalah overdosis NAPZA, dan 80% tinggal di
negara berkembang menurut The International Narcotics Control
Board (INCB)
DEFINISI
 Opioid/opiate
Istilah opioid digunakan untuk semua obat baik alami maupun
sintetik yang dapat menduduki reseptor opioid ditubuh manusia.
Istilah opiat digunakan untuk semua obat yang diekstrak dari
tumbuhan opium yang menempati dan bekerja pada reseptor opioid
 Intoksikasi
Zat adiktif dapat dikatakan suatu zat yang resiko pemakainnya
dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang
ETIOLOGI
 Komplikasi penyalahgunaan zat
 Overdosis yang tidak disengaja
 Overdosis yang disengaja
 Kesalahan obat terapeutik
 Risiko overdosis opioid meningkat sebagai berikut:
 Mereka yang mengambil dosis yang meningkat
 Kembali digunakan setelah penghentian
 Mereka dengan kondisi medis dan kejiwaan yang parah seperti depresi, HIV, dan penyakit paru-paru /
hati
 Obat yang menggabungkan opioid dan obat penenang
 Jenis kelamin laki-laki
 Usia (20 sampai 40 tahun)
 Ras non-Hispanik kulit putih
MANIFESTASI KLINIS
 Overdosis opioid dapat diidentifikasi dengan kombinasi tiga tanda dan gejala
(WHO, 2019) :
 Pupil bulat kecil (Pinpoint pupil);
 Ketidaksadaran; dan
 Kesulitan bernapas.
 Manifestasi klinis menurut Iskandar (2011) :
 Perubahan psikologis dan perilaku yang bermasalah dan nyata secara klinis
 Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil yang disebakan oleh anoksia akibat penggunaan dosis
berlebih yang parah)
 Tanda dan gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya dan tidak dapat diterangkan
oleh gangguan mental lainnya, termasuk intoksikasi oleh zat lainnya
KOMPLIKASI
 Cedera Paru Akut
 Infeksi (komplikasi termasuk abses, selulitis, dan endocarditis)
 Kejang
 Sindrom usus narkotika
PENATALAKSANAAN
 Bila pasien apnea, berikan bantuan farmakologis atau mekanik untuk menstimulasi pernafasan
 Bila laju pernafasan ≤ 12 per menit, lakukan chin-lift, jaw-thrust kemudian pasang ventilasi dengan bag-
valve mask.
 Berikan antidote
 Naloxone : opioid antagonis, berikatan dengan reseptor opioid membalikkan dan memblok efek dari opioid
dengan onset kerja1-2 menit. Half-life 20-60 menit dengan durasi 2-3 jam.
 Naltrexone : opioid antagonis yang lebih baru, half-life lebih lama dari naloxone yaitu 4-8jam atau 8-12 jam. Tidak
direkomendasikan untuk pasien yang tidak sadar. Bisa digunakan untuk opioid withdrawal
 Methadone : golongan narkotika kerja panjang yang sering digunakan untuk melemahkan gejala withdrawaldan
biasanya digunakan untuk opioid dependence atau opioid addiction
 Menggunakan arang aktif (activated charcoal/Norit) : Dilakukan dalam waktu 1 jam pertama sebagai GI
dekontaminasi jika pasien diketahui intoksikasi dengan cara mengkonsumsi opioid secara oral
 Kumbah lambung (Whole-bowel irrigation) : bisa dipertimbangkan dilakukan untuk menghilangkan
bahan aktif yang ada pada pencernaan.
PENGKAJIAN
 Kulit
 Paru-paru
 Kardiovaskular
 Gastrointestinal
 Neurologis
 Psikiatri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ketidakefektifan bersihan jalan napas
 Hambatan pertukaran gas
 Penurunan curah jantung
 Mual
 Risiko syok
 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
 Risiko jatuh
RENCANA KEPERAWATAN
ANALISIS JURNAL
 Jurnal 1
 Analisis jurnal : Latar belakang pada jurnal pertama yaitu perlu dilakukan kajian tentang Drug
Related Problem pada terapi pasien gagal jantung kongestif di RS Universitas Hasanuddin
khususnya Drug Related Problem kategori interaksi obat, overdosis dan sub terapi
 Metode penelitian : deskriptif observasional, dimana pengambilan data dilakukan secara
retrospekstif
 Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 kejadian Drug
Related Problem meliputi 14 kejadian kategori interaksi obat (63,63%), 5 kejadian kategori
overdosis (22,72%) dan 3 kejadian kategori dosis sub terapi (13,63%). Hasil penelitian
menunjukkan terdapat 25 pasien gagal jantung kongestif (GJK) yang dirawat inap selama
enam bula
ANALISIS JURNAL
 Jurnal 2
 Analisis jurnal : Studi kualitatif dengan rancangan fenomenologi dilakukan untuk mengetahui
perilaku penyalahgunaan obat keras oleh buruh bangunan di pergudangan Parangloe Indah
Kota Makassar.
 Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
rancangan fenomenologi. Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara
mendalam dan observasi
 Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan tidak mengetahui
tentang obat keras dan dampak yang bisa terjadi. Informan memperoleh obat keras dari
apotik yang sudah menjadi langganannya.
ANALISIS JURNAL
 Jurnal 3
 Analisis jurnal : Latar belakang pada jurnal pertama yaitu N-Acetylcysteine Sebagai Terapi
Toksisitas Acetaminophe
 Metode penelitian : Tidak mencantumkan metode yang telah dianalisis
 Hasil dan pembahasan : Acetaminophen adalah obat antiinflamasi non steroid (NSAID),
dengan mekanisme kerja yang berbeda dari NSAID lain.
ANALISIS JURNAL
 Jurnal 4
 Analisis jurnal : bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien keracunan dan
hubungannya dengan jenis agen toksik, serta hubungan antara ketepatan terapi keracunan
dengan biaya medis langsung dan lama tinggal di rumah sakit
 Metode penelitian : rancangan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara
retrospektif
 Hasil dan pembahasan : Dari 128 orang pasien keracunan, sebanyak 25 orang tidak
memenuhi kriteria inklusi karena meninggal dunia, dirujuk ke rumah sakit lain, dan pulang
paksa atau pulang atas permintaan sendiri sehingga terdapat 103 orang pasien yang masuk
ke dalam kriteria penelitian.
ANALISIS JURNAL
 Jurnal 5
 Analisis jurnal : Latar belakang pada jurnal pertama yaitu yaitu Menangani suatu kasus
penyakit bertujuan untuk mengobati pasien, mencegah komplikasi lebih lanjut dan
meningkatkan kualitas hidup pasien.
 Metode penelitian : Desain penelitian yang dilakukan berupa penelitian non-eksperimental
dengan rancangan analisis deskriptif yang bersifat retrospektif
 Hasil dan pembahasan : Dari hasil analisis DRPs untuk penggunaan golongan Insulin pada
sampel penelitian yang didiagnosa Diabetes Melitus tipe 2 dengan Stroke Iskemik terdapat
permasalahan mengenai duplikasi obat dengan bahan aktif berbeda. Sehingga dapat
berpotensi meningkatkan risiko hipoglikemik. Contoh dari kasus DRP adalah pemberian
Novorapid dan Lavemir secara bersamaan.
KESIMPULAN
 Istilah opioid digunakan untuk semua obat baik alami maupun sintetik yang dapat menduduki reseptor
opioid ditubuh manusia. Istilah opiat digunakan untuk semua obat yang diekstrak dari tumbuhan opium
yang menempati dan bekerja pada reseptor opioid.
 Opium digunakan dengan dihirup atau dengan cara ditusukkan pada kulit yang akan memberikan efek
analgesia, selain itu juga akan menyebabkan depresi pernafasan dan kematian sesuai dengan derajat
absorbsi yang diberikan. Opium merupakan campuran bahan kimia yang mengandung gula, protein,
lemak, air, lilin nabati alami, lateks, dan beberapa alkaloid. Adapun alkaloid yang terkandung antara lain
morfin (10% -15%), kodein (1% -3%), noskapin (4% - 8%), papaverin (1% - 3%), dan thebain (1% - 2%)
 Proses keperawatan mempersiapkan kerangka acuan untuk mengidentifikasi kebutuhan klien,
menyeleksi, mengintervensi dan mengoreksi keefektifan pelaksanaan asuhan keperawatan. Perawat
memerlukan pengetahuan yang yang luas terhadap perawatan untuk menentukan kebutuhan fisiologis
dan psikologis klien beserta keluarganya.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ANALISIS JURNAL overdosis (1).pptx

Drug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brainDrug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brainDion tomy
 
Modul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfModul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfLastryNatalia
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
Farmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptx
Farmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptxFarmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptx
Farmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptxnazywaauliahh
 
DOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.pptDOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.pptDieny4
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatPoltekes TNI AU
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiCatatan Medis
 
162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesi162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesihomeworkping7
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxAzraAnbu
 
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptxppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptxArifinHidayat11
 
Makalah Zat Adiktif
Makalah Zat AdiktifMakalah Zat Adiktif
Makalah Zat Adiktifcici cici
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniassuserd2f638
 

Similar to ANALISIS JURNAL overdosis (1).pptx (20)

Drug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brainDrug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brain
 
Antidotum.pptx
Antidotum.pptxAntidotum.pptx
Antidotum.pptx
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Modul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfModul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdf
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
Farmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptx
Farmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptxFarmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptx
Farmakologi-klpk9-mata kuliah biomedik 1 semester 1.pptx
 
DOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.pptDOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.ppt
 
tugas sosio
tugas sosiotugas sosio
tugas sosio
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obat
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar Farmakologi
 
162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesi162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesi
 
Sosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian SosialSosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian Sosial
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
 
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptxppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
 
PTO dan Meso.ppt
PTO dan Meso.pptPTO dan Meso.ppt
PTO dan Meso.ppt
 
Makalah Zat Adiktif
Makalah Zat AdiktifMakalah Zat Adiktif
Makalah Zat Adiktif
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophrenia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

ANALISIS JURNAL overdosis (1).pptx

  • 1. ANALISIS JURNAL OVERDOSIS DAN KERACUNAN OBAT DISUSUN OLEH : SAMPE JASIMA RAJA GUK GUK NPM : 2040703085 MARYAM SRIBAYANI NPM : 2040703073
  • 2. LATAR BELAKANG  Salah satu kejadian gawat darurat yang juga mengancam nyawa manusia adalah verdosis yang merupakan keracunan pada penggunaan obat baik yang tidak disengaja maupun sengaja, hal ini dapat terjadi pada setiap umur angka kejadiannya juga mengalami peningkatan pada tahun 2011, diperkirakan kasus overdosis obat di seluruh dunia berjumlah 50 juta orang, 35 juta orang diantaranya adalah overdosis NAPZA, dan 80% tinggal di negara berkembang menurut The International Narcotics Control Board (INCB)
  • 3. DEFINISI  Opioid/opiate Istilah opioid digunakan untuk semua obat baik alami maupun sintetik yang dapat menduduki reseptor opioid ditubuh manusia. Istilah opiat digunakan untuk semua obat yang diekstrak dari tumbuhan opium yang menempati dan bekerja pada reseptor opioid  Intoksikasi Zat adiktif dapat dikatakan suatu zat yang resiko pemakainnya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang
  • 4. ETIOLOGI  Komplikasi penyalahgunaan zat  Overdosis yang tidak disengaja  Overdosis yang disengaja  Kesalahan obat terapeutik  Risiko overdosis opioid meningkat sebagai berikut:  Mereka yang mengambil dosis yang meningkat  Kembali digunakan setelah penghentian  Mereka dengan kondisi medis dan kejiwaan yang parah seperti depresi, HIV, dan penyakit paru-paru / hati  Obat yang menggabungkan opioid dan obat penenang  Jenis kelamin laki-laki  Usia (20 sampai 40 tahun)  Ras non-Hispanik kulit putih
  • 5. MANIFESTASI KLINIS  Overdosis opioid dapat diidentifikasi dengan kombinasi tiga tanda dan gejala (WHO, 2019) :  Pupil bulat kecil (Pinpoint pupil);  Ketidaksadaran; dan  Kesulitan bernapas.  Manifestasi klinis menurut Iskandar (2011) :  Perubahan psikologis dan perilaku yang bermasalah dan nyata secara klinis  Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil yang disebakan oleh anoksia akibat penggunaan dosis berlebih yang parah)  Tanda dan gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya dan tidak dapat diterangkan oleh gangguan mental lainnya, termasuk intoksikasi oleh zat lainnya
  • 6. KOMPLIKASI  Cedera Paru Akut  Infeksi (komplikasi termasuk abses, selulitis, dan endocarditis)  Kejang  Sindrom usus narkotika
  • 7. PENATALAKSANAAN  Bila pasien apnea, berikan bantuan farmakologis atau mekanik untuk menstimulasi pernafasan  Bila laju pernafasan ≤ 12 per menit, lakukan chin-lift, jaw-thrust kemudian pasang ventilasi dengan bag- valve mask.  Berikan antidote  Naloxone : opioid antagonis, berikatan dengan reseptor opioid membalikkan dan memblok efek dari opioid dengan onset kerja1-2 menit. Half-life 20-60 menit dengan durasi 2-3 jam.  Naltrexone : opioid antagonis yang lebih baru, half-life lebih lama dari naloxone yaitu 4-8jam atau 8-12 jam. Tidak direkomendasikan untuk pasien yang tidak sadar. Bisa digunakan untuk opioid withdrawal  Methadone : golongan narkotika kerja panjang yang sering digunakan untuk melemahkan gejala withdrawaldan biasanya digunakan untuk opioid dependence atau opioid addiction  Menggunakan arang aktif (activated charcoal/Norit) : Dilakukan dalam waktu 1 jam pertama sebagai GI dekontaminasi jika pasien diketahui intoksikasi dengan cara mengkonsumsi opioid secara oral  Kumbah lambung (Whole-bowel irrigation) : bisa dipertimbangkan dilakukan untuk menghilangkan bahan aktif yang ada pada pencernaan.
  • 8. PENGKAJIAN  Kulit  Paru-paru  Kardiovaskular  Gastrointestinal  Neurologis  Psikiatri
  • 9. DIAGNOSA KEPERAWATAN  Ketidakefektifan bersihan jalan napas  Hambatan pertukaran gas  Penurunan curah jantung  Mual  Risiko syok  Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak  Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer  Risiko jatuh
  • 11. ANALISIS JURNAL  Jurnal 1  Analisis jurnal : Latar belakang pada jurnal pertama yaitu perlu dilakukan kajian tentang Drug Related Problem pada terapi pasien gagal jantung kongestif di RS Universitas Hasanuddin khususnya Drug Related Problem kategori interaksi obat, overdosis dan sub terapi  Metode penelitian : deskriptif observasional, dimana pengambilan data dilakukan secara retrospekstif  Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 kejadian Drug Related Problem meliputi 14 kejadian kategori interaksi obat (63,63%), 5 kejadian kategori overdosis (22,72%) dan 3 kejadian kategori dosis sub terapi (13,63%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 25 pasien gagal jantung kongestif (GJK) yang dirawat inap selama enam bula
  • 12. ANALISIS JURNAL  Jurnal 2  Analisis jurnal : Studi kualitatif dengan rancangan fenomenologi dilakukan untuk mengetahui perilaku penyalahgunaan obat keras oleh buruh bangunan di pergudangan Parangloe Indah Kota Makassar.  Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara mendalam dan observasi  Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan tidak mengetahui tentang obat keras dan dampak yang bisa terjadi. Informan memperoleh obat keras dari apotik yang sudah menjadi langganannya.
  • 13. ANALISIS JURNAL  Jurnal 3  Analisis jurnal : Latar belakang pada jurnal pertama yaitu N-Acetylcysteine Sebagai Terapi Toksisitas Acetaminophe  Metode penelitian : Tidak mencantumkan metode yang telah dianalisis  Hasil dan pembahasan : Acetaminophen adalah obat antiinflamasi non steroid (NSAID), dengan mekanisme kerja yang berbeda dari NSAID lain.
  • 14. ANALISIS JURNAL  Jurnal 4  Analisis jurnal : bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien keracunan dan hubungannya dengan jenis agen toksik, serta hubungan antara ketepatan terapi keracunan dengan biaya medis langsung dan lama tinggal di rumah sakit  Metode penelitian : rancangan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif  Hasil dan pembahasan : Dari 128 orang pasien keracunan, sebanyak 25 orang tidak memenuhi kriteria inklusi karena meninggal dunia, dirujuk ke rumah sakit lain, dan pulang paksa atau pulang atas permintaan sendiri sehingga terdapat 103 orang pasien yang masuk ke dalam kriteria penelitian.
  • 15. ANALISIS JURNAL  Jurnal 5  Analisis jurnal : Latar belakang pada jurnal pertama yaitu yaitu Menangani suatu kasus penyakit bertujuan untuk mengobati pasien, mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup pasien.  Metode penelitian : Desain penelitian yang dilakukan berupa penelitian non-eksperimental dengan rancangan analisis deskriptif yang bersifat retrospektif  Hasil dan pembahasan : Dari hasil analisis DRPs untuk penggunaan golongan Insulin pada sampel penelitian yang didiagnosa Diabetes Melitus tipe 2 dengan Stroke Iskemik terdapat permasalahan mengenai duplikasi obat dengan bahan aktif berbeda. Sehingga dapat berpotensi meningkatkan risiko hipoglikemik. Contoh dari kasus DRP adalah pemberian Novorapid dan Lavemir secara bersamaan.
  • 16. KESIMPULAN  Istilah opioid digunakan untuk semua obat baik alami maupun sintetik yang dapat menduduki reseptor opioid ditubuh manusia. Istilah opiat digunakan untuk semua obat yang diekstrak dari tumbuhan opium yang menempati dan bekerja pada reseptor opioid.  Opium digunakan dengan dihirup atau dengan cara ditusukkan pada kulit yang akan memberikan efek analgesia, selain itu juga akan menyebabkan depresi pernafasan dan kematian sesuai dengan derajat absorbsi yang diberikan. Opium merupakan campuran bahan kimia yang mengandung gula, protein, lemak, air, lilin nabati alami, lateks, dan beberapa alkaloid. Adapun alkaloid yang terkandung antara lain morfin (10% -15%), kodein (1% -3%), noskapin (4% - 8%), papaverin (1% - 3%), dan thebain (1% - 2%)  Proses keperawatan mempersiapkan kerangka acuan untuk mengidentifikasi kebutuhan klien, menyeleksi, mengintervensi dan mengoreksi keefektifan pelaksanaan asuhan keperawatan. Perawat memerlukan pengetahuan yang yang luas terhadap perawatan untuk menentukan kebutuhan fisiologis dan psikologis klien beserta keluarganya.