Dokumen tersebut membahas tentang masalah dasar ekonomi dan sumber daya ekonomi menurut pandangan Islam. Dibahas pula perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional dalam hal tujuan, sumber utama, kepemilikan, keuntungan, serta sistem pertukaran. Dokumen ini juga menjelaskan tentang kebutuhan dan keinginan manusia, kelangkaan dan pilihan, serta upaya membangun ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
2. 05
Pendahuluan
01
Mengapa Harus Ekonomi Islam
02
Masalah Dasar Ekonomi Dan
Sumber Daya Ekonomi
Kebutuhan dan Keinginan
04
06
03
Kelangkaan dan Pilihan
Rancang Bangun Ekonomi Islam
3.
4. Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional
Tujuan:
· Mencapai falah di dunia dan akhirat
· Mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi
rakyat
Tujuan :
· Semata-mata ksejahteraan duniawi
· Mencapai kesejahteraan individu
Sumber Utama:
· Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
Sumber Utama:
· Berdasarkan pada hal-hal yang bersifat
positivicti
Kepemilikan:
· Sumber kekayaan yang kita miliki adalah
titipan Allah SWT
Kepemilikan:
· Setiap pribadi dibebaskan untuk memiliki
semua kekayaan yang diperolehnya
Keuntungan:
· Bagi hasil (pengambilan keuntungan dari
prosentase pendapatan)
Keuntungan:
· Bunga (pengambilan keuntungan dari
prosentase modal)
· Manusia sosial namun religius · Manusia sosial
· Menangani masalah dengan menentukan
prioritas
· Menangani masalah sesuai dengan
keinginan individu
· Pilihan alternative kebutuhan dituntun
dengan nilai islam
· Pilihan laternative kebutuhan dituntun oleh
kepentingan individu/egois
· Sistem pertukaran dituntun oleh etika
Islami
· Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar
PENDAHULUAN
6. Penyusunan, pengembangan dan
peranan ekonomi Islam di Indonesia
dimaksud agar umat Islam mendapat
kepastian dan kesertaannya dalam
pembangunan ekonomi yang dipandu
oleh pemerintah.
Didalam Al-Qur’an dan Sunnah terdapat
banyak ayat yang menjelaskan mengenai
ekonomi apalagi yang berkaitan dengan
dengan pertanian dan perdagangan.
Ilmu ekonomi umum yang selama ini
dipelajari di Indonesia pada umumnya
tidak dapat menjelaskan beberapa
transakti yang dilarang oleh Allah
Subhana wa ta’ala. seperti riba,
spekulasi, rekayasa jual beli.
Umat Islam perlu memiliki tatanan nilai
yang mengatur tingkah laku umat islam
agar agar tidak terjerumus kedalam hal-
hal yang haram dengan cara
menetapkan nilai haram atau halal,
makruh atau mubah, wajib atau sunnah,
fardu ‘ain atau fardu kifayah.
7. ُلُخْدا واُنَمآ َينِذَّال اَهُّيَأ اَي
َّفاَك ِمْلِالس يِف وا
َ
َل َو ًة
َطْيَّشال ِتا َوُطُخ واُعِبَّتَت
ُودَع ْمُكَل ُهَّنِإ ۚ ِان
ينِبُم
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Q.S Al-Baqarah: 208).
ٓاَم َو
َمْحَر ا
َّلِا َكٰنْلَس ْرَا
ة
َْنيِمَلٰعْلِل
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Nabi Muhammad
SAW) melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta”.
(QS: Al-Anbiyaa’: 107)
8. MASALAH DASAR EKONOMI DAN SUMBER DAYA EKONOMI
What (Apa)?
How (Bagaimana)?
For Whom (Untuk siapa)?
Produksi
Konsumsi
Distribusi
Masalah
Dasar
Ekonomi
Aliran
Klasik
Masalah
Dasar
Ekonomi
Aliran
Modern
9. Sumber Daya Ekonomi
Tanah dan Sumber
Alam
Tanah yang dimaksud juga
meliputi sumber daya alam
seperti berbagai jenis
barang tambang, hasil
hutan, dan sumber daya
alam yang dapat dijadikan
modal seperti air untuk
irigasi atau angin untuk
pembangkit listrik.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja meliputi
jumlah buruh, keahlian,
dan keterampilan yang
mereka miliki.
Modal
Modal merujuk pada
modal fisik atau barang
modal, yakni alat buatan
manusia membantu
proses produksi
Keahlian Kewirausahaan
Kewirausahaan mewakili
kemauan dan kemampuan
untuk mengambil risiko dalam
menyatukan dan
mengorganisasikan sumber
daya lainnya untuk
menghasilkan barang dan jasa.
10. Kebutuhan dan
Keinginan
Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus
dipenuhi, apabila ditunda pemenuhannya dapat
mengganggu kehidupan manusia.
Keinginan adalah suatu hal yang apabila tidak dipenuhi tidak
akan mengancam keberlangsungan kehidupan manusia.
a. Keinginan seseorang yang diikuti dengan kemampuannya
dalam melakukan pembelian terhadap barang dan jasa yang
sangat mereka inginkan.
b. Keinginan seseorang yang tidak diikuti dengan
kemampuannya dalam melakukan pembelian terhadap barang
dan jasa yang sangat mereka inginkan
11. Kebutuhan
Berdasarkan :
B. Sifatnya
1. Kebutuhan Jasmani
2. Kebutuhan Rohani
C. Waktu Pemenuhannya
1. Waktu Sekarang
2. Waktu yang akan datang
A. Intensitasnya
1. Kebutuhan Primer
2.Kebutuhan Sekunder
3.Kebutuhan Tersier
D. Wujudnya
1. Kebutuhan Material
2. Kebutuhan
Immaterial
E. Subyek yang Membutuhkan
1. Kebutuhan Individu
2. Kebutuhan Kelompok
12. KELANGKAAN DAN PILIHAN
Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mengandung dua makna yaitu:
a. langka karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan
jumlah kebutuhan.
b. langka karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan.
Adapun pilihan yang harus diambil antara lain:
a. Pilihan dalam mengkonsumsi
b. Pilihan dalam memproduksi
13. َتَمْعِّن ُّ۟وادُعَت نِّإ َو ۚ ُهوُمُتْلَأَس اَم ِّلُك نِّم مُكٰىَتاَء َو
َل َنَٰسنِّ ْ
ْل هنِّإ َاَوُُُْْت َ
َ ِّ ه
لَّل
هفَك ٌموُلَظ
ٌٌا
“…dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya tidak mampulah kamu
menghitungnya…” (Q.S. Ibrahim: 34).
اَمَو
ُم ُمَلْعَيَو اَهُقْز ِ
ر ِ َّ
َّللا ىَلَع َّ
َّلِإ ِ
ضْرَ ْ
اْل يِف ٍةَّبَاد ْنِم
ٍباَتِك يِف ٌّلُك ۚ اَهَعَد ْوَتْسُمَو اَهَّرَقَتْس
ٍينِبُم
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah
yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang
itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang
nyata (Lauh mahfuzh).” (Q.S. Hud: 6).
ُهَل ُْنكَي ْمَلَو ًادَلَو ْذ ِخَّتَي ْمَلَو ِ
ضْرَ ْ
اْلَو ِتاَاوَمَّسال ُكْلُم ُهَل ِيذَّلا
ََ ََّّ ُك َََلَخَو ِكْلُمْلا ِِ يك ِ
َرَ
ََّردَََِ ٍْ
ُه
اًِيردََْت
“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.” (Q.S Al-Furqan: 2).