2. 2 Timotius 2:20-21
20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat
perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari
kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud
yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang
kurang mulia.
21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang
jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud
yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk
dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap
pekerjaan yang mulia.
3. 2 Timotius 2:22-23
22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah
keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-
sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan
dengan hati yang murni.
23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang
bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-
soal itu menimbulkan pertengkaran,
4. 2 Timotius 2:24-25
24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh
bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua
orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun
orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk
bertobat dan memimpin mereka sehingga
mereka mengenal kebenaran,
.
5. 2 Timotius 2:26
26. dan dengan demikian mereka menjadi sadar
kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang
telah mengikat mereka pada kehendaknya.
6. Ayat Inti
• Jika seorang menyucikan
dirinya dari hal-hal yang
jahat, ia akan menjadi
perabot rumah untuk
maksud yang mulia, ia
dikuduskan, dipandang
layak untuk dipakai tuannya
dan disediakan untuk setiap
pekerjaan yang mulia.
2 Timoteus 2:21
7. • Surat 2 Timotius bukan hanya sebuah surat yang
ditujukan secara pribadi kepada Timoteus, yang tidak ada
kaitannya dengan kita. Kita harus melihat surat ini di
dalam perspektif yang lebih luas daripada hanya sebagai
sebuah surat pribadi.
• Karena dalam 2 Tim.3:17 sifat surat pastoral ini berubah
menjadi surat general yang menunjukkan bagaimana
Tuhan membentuk dan mempersiapkan bukan saja
seorang Timotius, bukan saja seorang hamba Tuhan,
tetapi setiap kita yang melayani, setiap orang Kristen,
setiap orang percaya, harus memiliki satu tujuan, yaitu
bahwa di dalam hidup ini masing-masing kita harus
menjadi the 'man of God.’
8. Mari kita baca, apa yang Paulus tuliskan dalam
2 Timotus 3:17
“Dengan demikian tiap-
tiap manusia kepunyaan
Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan
baik.”
9. Demikianlah caranya Allah memproses masing-masing kita menjadi umat-
Nya. Kita dibentuk oleh Tuhan, dipersiapkan oleh Tuhan supaya kita
melakukan setiap pekerjaan yang baik sementara kita hidup di dalam dunia ini.
Dalam Surat 2 Timotius kita dapat melihat bagaimana Paulus, seorang hamba
Tuhan yang senior membentuk seorang hamba Tuhan yang junior seperti
Timotius.
Dalam 2 Tim.2:20-26 Paulus memberikan panggilan bagi
setiap orang Kristen, panggilan untuk menjadi sebuah
perabot yang mulia di hadapan Tuhan.
"Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia
akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia
dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan
disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia..." (ayat 21).
10. • Ada beberapa hal yang menarik dari bagian ini.
Pertama, ayat 21 LAI menterjemahkan kata
"pekerjaan yang mulia" sebenarnya kata ini persis
sama dengan 2 Tim.3:17 "ergon agathon" yaitu
pekerjaan yang baik.
• Paulus mengatakan setelah kita menjadi “perabot
rumah untuk maksud yang mulia" kita “layak” atau
“siap” untuk melakukan pekerjaan yang baik.
• Kata "siap" menunjukkan keadaan di dalamnya ada
proses pembentukan, karena memakai kata "siap"
berarti ada fase "belum siap."
11. • Kedua, kalau kita kumpulkan
semua kata "good works" atau
“pekerjaan yang baik” yang
dipakai oleh Paulus dari tiga
Surat-surat Pastoral, yaitu:
1 Timotius, 2 Timotius dan Surat
Titus ini, secara persentasi
ungkapan ‘pekerjaan yang baik,”
lebih banyak digunakan Paulus
dalam ke 3 surat Pastoral ini
dibandingkan dengan surat-surat
Paulus yang lainnya.
12. Fokus Pemikiran Paulus
• Dari ayat 2 Timotius 2:20-26 yang
telah kita baca bersama tadi kita
bisa menyimpulkan bahwa yang
menjadi fokus pikiran Paulus dalam
hari-hari terakhir hidupnya ketika
ia menulis surat-suratnya ini, ialah
bagaimana dia meletakkan prinsip
hidup yang penting ini sehingga
setiap orang Kristen sadar apa
pekerjaan yang baik; pekerjaan
yang indah, yang agung dan mulia
itu.
13. Kita keluar dari Gereja, pulang ke tempat kita masing-
masing, hendaknya hidup kita mengerjakan hal-hal yang
patut dan layak, itulah yang menjadi fokus pikiran Paulus.
Yang kedua, di dalam bagian ini secara khusus Paulus juga
membicarakan kaitan antara konsep good work dengan satu
karakter 'mulia.’
Bagaimana hidup agung dan mulia itu berkaitan dengan
pekerjaan baik. Bagaimana satu hidup menjadi agung, mulia,
menjadi hormat dan respek itu berkaitan dengan apa yang
dikerjakan seseorang selama dia hidup di dunia
14. 5 Metafora
Dalam 2 Tim.2 Paulus menggunakan 5 sifat
yang penting bagaimana Tuhan membentuk
seorang hamba Tuhan, membentuk anda dan
saya di dalam pelayanan, bagaimana Tuhan
memproses kita sampai kita siap melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang baik.
15. 1. Prajurit
• Ayat 3, metafora pertama
sebagai seorang prajurit.
Apa hal yang terpenting dari
seorang prajurit?
• Prajurit memiliki fokus
untuk membela negara, dia
tidak menjadi prajurit
supaya menjadi kaya.
• Hidup dengan fokus, apa
yang mau engkau kerjakan
dan lakukan, jangan
bercabang hati.
16. 2. Olahragawan
• Ayat 5 metafora kedua, seorang
olahragawan.
• Ini bicara mengenai persiapan.
(disiplin)
• Menjadi seorang hamba Tuhan yang
baik tidak bisa terjadi begitu saja.
• Olahragawan yang akan bertanding
di dalam olimpiade harus berlatih
minimal 8 bulan dan ia harus berjanji
untuk bertanding sesuai dengan
aturan yang benar.
17.
18. • Derek Redmond seorang atlit sprinter yang difavoritkan
memenangi lomba lari 400 meter di ajang Olimpiade edisi
1992, Barcelona, Namun tiba-tiba saja di tengah race,
kakinya terkena cedera hamstring yang membuatnya tidak
bisa lagi berlari kencang. Dia sangat terpukul dan
menangis karena cedera hamstring yang didapatnya, tim
medis pun menghampirinya. Dengan semangatnya yang
tak ingin menyerah walaupun tak akan bisa lagi meraih
kemenangan, dia pun kembali berdiri dan melanjutkan
berlari terpincang-pincang. Ayahnya pun menorobos
masuk ke lintasan untuk membantu anaknya yang terluka
untuk berlari bersama hingga ke garis finish, 65.000 orang
penontonpun memberikan Standing Applause.
19. 3. Seorang Petani
ayat 6, menjadi seperti
seorang petani yang
konstan dengan kerja
keras.
20. Catatan:
• Sebetulnya ketiga hal ini bisa
dipakai di dalam segala
aspek hidup ini.
• Saudara mau sekolah
dimana, pilih jurusan apa,
masuk di dalam bidang
pekerjaan apa, semua ini
memerlukan kualitas dan
aspek-aspek di atas, yakni:
Fokus kepada tujuan,
persiapan/disiplin serta
kerja keras.
21. • Perusahaan meng-interview calon pegawai juga
seperti itu, kenapa dia mau bekerja di sini; berarti
dia sedang bertanya 'what is your main focus?' Apa
kualifikasimu sehingga engkau merasa mampu
bekerja di sini; berarti dia sedang bertanya
mengenai preparation yang sudah dijalani. Prinsip
ini berlaku dimana saja, dan Tuhan juga tidak
mem-bypass ini di dalam membentuk seorang
hamba Tuhan. Pemuda-pemudi yang hendak
masuk ke Sekolah Teologi untuk menjadi seorang
hamba Tuhan akan diperhadapkan dengan tiga hal
ini: fokus, preparation, dan hidup pelayanan yang
penuh kerja keras.
22. 4. Pekerja (Hamba)
• ayat 15, seorang seorang pekerja
yang tidak usah malu, yang
berterus terang memberitakan
perkataan kebenaran itu; di sini
bicara mengenai kecakapan,
bicara mengenai ketrampilan,
firman Tuhan yang engkau
layani dan khotbahkan di
mimbar tidak boleh
disampaikan dengan
sembarangan.
23. 5. Perabot Rumah Tangga
metafora kelima, yakni Perabot menjadi
konklusi, kehormatan dan respek itu
bukan datang di depan tetapi datang di
belakang. Orang yang fokus, orang yang
siap dan telah melewati proses, orang
yang rajin bekerja keras, orang yang
menyampaikan firman dengan integritas,
dengan sendirinya kehormatan itu datang
kepadanya.
24. • Orang yang menjalani hidup dengan
prinsip ini dengan sendirinya dia akan
fokus dan mendedikasikan hidupnya
kepada Tuhan, mempersiapkan dirinya
dengan baik, bekerja keras dan
konsisten, melakukan pekerjaannya
dengan terampil dan cakap di dalam
hidupnya, dan semua sikap yang baik ini
akan menghasilkan satu perabot yang
digunakan untuk hal-hal yang mulia.
25. • Jadi, saudara yang masih muda, kalau anda menuntut
untuk minta dihormati lebih dulu, itu bukanlah prinsip
Alkitab. Bahkan di dalam dunia sekalipun, prinsip seperti
ini tidak berlaku, dimanapun itu.
• Meskipun kita berusaha untuk menjadikan diri kita
terhormat dan mulia, kalau memang tidak dibentuk oleh
Tuhan menuju ke sana, maka tidak akan jadi.
• Tidak ada orang bisa direspek secara karbitan di dalam
hidup ini. Semua memerlukan proses dan dibuktikan oleh
perjalanan waktu.
• Maka dalam metafora kelima ini Paulus mengatakan,
biarlah kita menjadi satu bejana yang mulia di hadapan
Tuhan, to be useful to do honour things in your life.
26. Bagaimana menjadi seorang yang hormat; seorang yang
mulia; seorang yang patut direspek; seorang yang
memiliki martabat dignitas dan kehormatan di dalam
hidup ini?
• Banyak orang Kristen ingin
menjadi perabot yang mulia yang
siap melakukan setiap pekerjaan
baik, namun mari kita bertanya
apa yang kita maksudkan dengan
“menjadi perabot yang mulia”?
• Apakah menjadi perabot yang
mulia berarti menjadi seorang
pengkhotbah selebriti yang
terkenal dan dipuja dan di
sanjung orang?
27. APA YANG DIMAKSUD
DENGAN PERABOT YANG
MULIA?
Apakah menjadi perabot yang mulia berarti menjadi seorang
pengkhotbah selebriti yang terkenal dan dipuja dan di sanjung
orang? Apakah menjadi perabot mulia berarti menjadi seorang
pendeta yang keliling dunia pergi ke mana saja disembah-sembah
seperti seorang dewa? Apakah menjadi perabot mulia berarti
menjadi seorang pendeta yang menggembalakan sebuah mega
church? Saya percaya tidak dalam pengertian seperti itu. Jadi apa
sebenarnya maksud Paulus secara konkrit bicara mengenai 'good
works' itu? Apa yang termasuk kategori 'good works' itu
sesungguhnya?
28. • Saya percaya semua orang pasti tidak ingin
menyianyiakan hidupnya, dalam pengertian apa
kita tidak menyia-nyiakan hidup kita? Apakah
dengan menjadi seorang yang sukses dan kaya,
berarti itu tandanya kita tidak menyianyiakan
hidup kita? Apakah dengan membangun karir
sampai berhasil menjadi seorang CEO di satu
perusahaan berarti itu tandanya kita tidak
menyianyiakan hidup kita?
29. • John piper mengatakan, "I will tell you what a
tragedy is. I will show you how to waste your
life.
• Ada suami isteri mengambil pensiun awal,
suami berumur 59 tahun dan isterinya 51
tahun. Lalu mereka berdua menghabiskan sisa
waktu dengan tinggal di tepi pantai bersantai
dan mengumpulkan kulit kerang. Inikah hidup
yang anda inginkan?
• Waktu Yesus datang pada hari Penghakiman
dan bertanya 'what did you do with your life?'
Apakah engkau katakan, 'Look, Lord, see my
shells.' That is a tragedy." Saya percaya kita
tidak mau menyianyiakan hidup kita dengan
cara seperti itu, bukan?
30. • Saat ini Paulus bicara soal
proses yang Tuhan beri
kepada hidup kita dengan
memberikan prinsip-prinsip
yang penting yaitu “menjadi
perabot yang mulia,” yang
dipakai untuk setiap
pekerjaan baik dan mulia.
31. Apakah saya harus menjadi orang kaya, orang
sukses, orang yang memegang jabatan penting di
perusahaan, baru dikatakan bahwa saya adalah
orang ‘yang melakukan pekerjaan baik' sehingga
seorang yang tidak pernah punya kesempatan
menjadi orang kaya, tidak pernah punya
kesempatan bersekolah di universitas terbaik di
dunia, tidak pernah punya kesempatan bekerja
mencapai jabatan tinggi, berarti tidak punya
kesempatan untuk melakukan ‘pekerjaan baik '
itu?
32. Martin Luther King Jr
• Pernah berkata, "Jika Anda
harus menjadi penyapu jalan,
sapulah jalan seperti
Michelangelo melukis, seperti
Beethoven mengkompos lagu,
seprti Shakespeare menulis
puisi. Sapulah jalan dengan
sangat baik sehingga semua
penghuni surga dan bumi
harus berhenti dan katakan: Di
sini hidup seorang penyapu
jalan yang hebat yang
melakukan pekerjaannya
dengan baik.."
33. • Penting sekali untuk mengerti apa
sesungguhnya arti dari kata “pekerjaan
baik” atau 'good works' yang Paulus
maksudkan supaya kita tidak salah
mengerti, sehingga kita tidak salah
menghormati orang, salah mengerti apa itu
hormat dan respek, dan juga salah
memahami apa sebenarnya 'good works'
itu.
34. • Tadi kita sudah singgung bahwa
kata 'pekerjaan baik' atau ‘good
works’ banyak muncul di dalam
ketiga surat Pastoral Paulus.
• Coba mari kita melihat beberapa
penggunaan kata ‘pekerjaan baik’
ini sehingga kita akan
memahami secara integral apa
arti dari kata ini.
35. 1 Tim.2:10
"...hendaklah ia berdandan
dengan perbuatan baik
seperti layaknya seorang
perempuan yang
beribadah..."
36. • Dalam ayat ini, Paulus sedang berbicara
soal kontras menjadi ibu rumah tangga.
Seorang ibu rumah tangga kalau hanya
sibuk mendandani diri tetapi tidak
mendandani rumah tangganya dengan
pekerjaan baik, itu berarti kita tidak
mengerti apa panggilan Tuhan kepada
kita sebagai seorang ibu rumah tangga.
Ini adalah merupakan contoh yang
sederhana, “melakukan pekerjaan yang
baik” atau “to do good works” di dalam
hidup rumah tangga kita.
1 Tim.2:10
37. 1 Tim.3:1
• "Benarlah perkataan
ini, 'orang yang
menghendaki jabatan
penilik jemaat
menginginkan
pekerjaan yang
indah'..."
38. 1 Tim.3:1
• Ayat ini berbicara soal hubungan
antara “pekerjaan yang baik” dengan
keinginan menjadi seorang hamba
Tuhan. Kemauan untuk menyerahkan
diri melayani Tuhan, itu sendiri sudah
satu pekerjaan baik.
• Memang banyak orang mau seperti
itu, tetapi apakah kita menjadi seorang
penilik jemaat, majelis Gereja,
pengurus dan hamba Tuhan yang
mengerti konsep “pekerjaan yang
baik” itu?
39. 1 Tim.5:10
"...yang didaftarkan sebagai janda...
yang terbukti telah melakukan
pekerjaan yang baik seperti mengasuh
anak, memberi tumpangan,
membasuh kaki saudara-saudara
seiman, menolong orang yang
hidupnya di dalam kesesakan..."
40. • Wanita-wanita janda dalam ayat itu disebut
melakukan pekerjaan yang baik, yang respek dan
agung, terbukti dalam hidupnya sehingga sudah
saatnya mereka dibantu oleh Gereja. Mereka
mengasuh anak, memberi tumpangan kepada
orang, melayani orang lain, terutama
• yang sedang dalam kesesakan, padahal mereka
sendiri sebagai janda sendiri tidak kurang dari
kesulitan setiap hari. Biar Gereja belajar
menghargai orang-orang seperti ini. ia kerjakan.
mereka
41. • Mereka itu bukan seorang CEO, bukan konglomerat,
mereka hanya orang kecil dan sederhana. Pekerjaan
baik yang Tuhan berikan bukan hanya untuk orang-
orang besar dan agung menurut pikiran kita pergi
memberitakan Injil berkelana keliling dunia; atau
seorang yang berdiri di mimbar dengan khotbah yang
menggelegar.
• Seorang ibu yang merawat rumah tangga dengan baik,
juga adalah pekerjaan yang baik yang Tuhan inginkan
untuk dia kerjakan. Seorang janda yang membesarkan
anak dan menolong orang lain, itu adalah pekerjaan yang
baik yang Tuhan berikan untuk dia kerjakan
42. 1 Tim.6:8
• "Peringatkanlah agar
orang-orang kaya itu
berbuat baik, menjadi
kaya di dalam
kebajikan, suka
memberi dan suka
membagi..."
43. • Untuk menjadi seorang yang
kaya di dalam kebajikan tidak
perlu menunggu uang kita
berlimpah di bank, tetapi waktu
saat engkau rela berbagi
meskipun anda belum memiliki
uang yang berlimpah, Paulus
katakan engkau sudah kaya di
dalam kebajikan dan di dalam
pekerjaan yang baik.
44. Selanjutnya mari kita melihat beberapa ayat yang
berkaitan dengan konsep “ mulia dan hormat" di dalam
surat-surat Paulus ini.
Bagaimana supaya kita bisa memberi hormat dengan
sebenarnya kepada orang yang sepatutnya dan
bagaimana kita juga menerima kehormatan yang
sepatutnya kita terima?
Salahlah kita jika kita tidak sepatutnya dihormati tetapi
kita menerima hal itu.
Salahlah kita jika orang yang sepatutnya kita hormati
dan hargai namun kita kurang hormat dan respek
kepadanya.
45. 1 Tim.5:17
"Penatua yang baik
pimpinannya patut dihormati
dua kali lipat, terutama mereka
yang dengan jerih payah
berkhotbah dan mengajar..."
46. 1 Tim.5:17
• Di sini Paulus memberikan
satu pembelajaran yang
penting bagaimana konsep
mulia atau hormat itu terjadi
di dalam hidup kita
berjemaat, bagaimana
menghargai tua-tua jemaat
dan mereka yang melayani
dengan menghormati
mereka dua kali lipat.
47. • Bapa Gereja John Chrysostom menafsirkan
ayat ini, bahwa seorang penatua jemaat layak
menerima dua hal yaitu ‘respek’ dan
‘financial support.’ inilah yang dimaksud
dengan penghormatan dua kali lipat dalam ayat
ini.
• Paulus mengutip dua ayat pada waktu
mengatakan, "Janganlah memberangus mulut
lembu yang sedang mengirik" dan "Seorang
pekerja patut mendapat upahnya..." ia bicara
soal support kepada hamba Tuhan seperti yg
terdapat dalam Ul.25:4 yang dikatakan oleh
Musa, sebagai hukum yang harus dijalankan.
1 Tim.5:17
48. • Dalam 1 Kor.9:7-12a Paulus mendidik
Jemaat untuk menghargai mereka yang
melayani di dalam Gereja. Hal ini tidak
mudah untuk dilakukan. Paulus
menegaskan apa yang dia katakan ini
bukanlah pikiran manusia belaka. Pada
waktu bicara mengenai hal ini Paulus ingin
mengajar Jemaat untuk mengerti prinsip
menghargai hamba-hamba Tuhan dan kita
sebagai Gereja perlu memahami hal ini.
49. Mau menjadi perabot yang mulia, itulah keinginan kita
semua sebagai seorang hamba Allah. Namun sekaligus
kita berjemaat, kita ingin memberi hormat kepada
yang patut dihormati, membalas respek kepada orang
yang patut direspek, memberikan kepada mereka yang
sepatutnya menerima, menolak jika ada orang
memberikan hormat yang tidak sepatutnya kita dapat.
Itu semua prinsip yang penting.
50. • Kita hidup di dalam dunia
dimana di banyak tempat,
orang sering tidak
memperlakukan orang lain
dengan adil. Banyak orang
yang sudah kerja keras
setengah mati, tetapi
mungkin tidak dihormati
sesuai dengan gaji yang
diterimanya. Kita hidup di
dalam dunia yang sudah
berdosa seperti itu.
51. • Saya percaya Gereja harus menjalankan dan
melakukan konsep “menghormati” yang
sepatutnya dan semestinya supaya itu menjadi
model setiap boss yang ada di Gereja juga
melakukan respek yang semestinya kepada
pegawai yang bekerja di perusahaannya.
• Tetapi kalau Gereja sendiri tidak menjadi model
bagaimana memberi hormat kepada mereka yang
sungguh patut mendapat penghormatan, saya
rasa kita tidak menjadi model yang baik di dalam
dunia ini bagi orang-orang Kristen.
52. • Dalam Yak.5:4 rasul Yakobus menegur
orang-orang kaya agar jangan menahan
upah pekerja yang telah bekerja dengan
keras bagi mereka. Ini prinsip bukan hanya
di Gereja tetapi menjadi prinsip yang harus
kita pegang dimana saja kita berada. Kalau
engkau menjadi perabot yang mulia,
perabot seperti apa itu sesungguhnya?
53. 1 Tim.6:1-2
Di sini Paulus berbicara mengenai
aturan dalam hubungan antara
budak dan tuan. Ia mengingatkan
jangan sampai orang yang tidak
percaya Tuhan menghujat dan
menghina engkau sebab etika yang
mendasar saja engkau tidak
mengerti.
54. • Paulus mengingatkan, sebagai bawahan, engkau
harus menghormati atasanmu sehingga orang
luar tidak menganggap engkau tidak punya etika.
Jangan karena engkau seorang bawahan atau
karena sudah diperlakukan dengan kasar,
engkau jadi benci kepada pimpinanmu.
• Hubungan budak dan tuan yang sama-sama
orang percaya datang berbakti, di hadapan
Tuhan mereka sama. Tetapi waktu pulang, waktu
kita keluar Gereja, kita mempunyai pengertian
hubungan yang baik.
55. 1 Tim.5:1-2
• Paulus memberikan dasar etika orang Kristen
yang paling basic. Paulus mengingatkan Timotius
walaupun dia seorang pendeta harus dikasih
pelajaran seperti itu.
• Kepada yang tua, hormati seperti orang tuamu
sendiri. Yang tua berilah kesempatan kepada yang
muda untuk berkembang dan maju; anak muda
juga hormat dan respek belajar dari yang tua.
• Ini prinsip yang penting dalam relasi bergereja
dan relasi di dalam melayani sama-sama.
56. Kesimpulan
• Saudara-saudari yang kekasih di dalam Tuhan. Biarlah
kita menjadi bejana yang mulia, yang berharga, yang
penuh hormat di dalam hidup kita sehingga di dunia ini
tatkala orang melihat Gereja Tuhan bertindak, anak-anak
Tuhan bertingkah laku, dunia tidak akan menghina
Tuhan sebab kita mengerjakannya di dalam kasih, di
dalam sukacita, di dalam damai, di dalam kehormatan, di
dalam segala kemurnian.
• Biar Tuhan memimpin hidup kerohanian setiap kita
bukan sekedar di dalam pikiran tetapi nyata di dalam
kelakuan dan tingkah laku kita seindah dan sebaik
mungkin.