2. Standart penetration test
suatu suatu metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran
untuk mengetahui, baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan
contoh terganggu dengan teknik penumbukan.
Terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding
tebal ke dalam tanah, disertai pengukuran jumlah
pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam
300 mm vertikal.
Yang dihitung adalah jumlah
pukulan untuk melakukan
penetrasi sedalam 150 mm.
Jumlah yang digunakan adalah
pada penetrasi sedalam 300
mm terakhir.
3. STANDAR ACUAN
SNI 4153:2008
Cara Uji Penetrasi Lapangan
dengan SPT
ASTM D1586-67
Standard Test Method for Standard
Penetration Test (SPT) and Split-Barrel
Sampling of Soils
4. Peralatan
Dan bahan
• Mesin Bor Yang Dilengkapi Dengan Peralatannya.
• Mesin Pompa Yang Dilengkapi Dengan Peralatannya.
• Split Barrel Sampler Yang Dilengkapi Dengan Dimensi.
• Palu Dengan Berat 63,5 Kg Dengan Toleransi Meleset + 1%.
• Alat Penahan (Tripod).
• Rol Meter.
• Alat Penyipat Datar.
• Kerekan.
• Kunci – Kunci Pipa.
• Tali Yang Cukup Kuat Untuk Menarik Palu.
• Perlengkapan Lainnya.
• Bahan Bakar.
• Bahan Pelumas.
• Balok Dan Papan.
• Tali Atau Selang.
• Kawat.
• Kantong Plastik.
• Formulir Untuk Pengujian.
6. Pasang alat pengambil contoh tanah tabung
belah pada stang bor , kemudian masukkan
kedalam lubang bor
Pasang blok penahan pada stang bor Pasang hammer
Beri tanda pada ketinggian +75cm pada stang
bor yang berada diatas penahan (Titik jatuh
hammer)
Kemudian beri tanda stang bor mulai dari
muka tanah pada ketinggian 15 cm, 30 cm,
dan 45cm.
7. Tarik tali pengikat hammer sampai batas titik
jatuh
Gunakan tali hanya untuk memastikan stang bor dalam posisi
lurus terhadap lubang bor, kemudian jatuhkan
Lakukan hal yang sama untuk mendapatkan
jumlah pukulan pada penetrasi N2 dan N3
Dan lanjutkan hingga kedalaman yang telah
ditentukan sebelumnya
Jatuhkan hammer sampai mencapai penetrasi
15 cm pertama, kemudian catat jumlah
pukulannya (N1)
9. Perhitungan
Nilai perhitungan pada kedalaman 12.00 – 12.45
N = N2 + N3
N = 37 + 12
N = 49
Nilai perhitungan pada kedalaman 14.00 – 14.45
N = N2 + N3
N = 16 + 27
N = 43
Nilai perhitungan pada kedalaman 16.00 – 16.36
N = N2 + N3
N = 35 + 15
N = 50
Nilai perhitungan pada kedalaman 18.00 – 18.33
N = N2 + N3
N = 28 + 22
N = 50
Nilai perhitungan pada kedalaman 20.00 – 20.34
N = N2 + N3
N = 27 + 23
N = 50
Nilai perhitungan pada kedalaman 2.00 – 2.45
N = N2 + N3
N = 33 + 17
N = 50
Nilai perhitungan pada kedalaman 4.00 – 4.45
N = N2 + N3
N = 17 + 28
N = 45
Nilai perhitungan pada kedalaman 6.00 – 6.45
N = N2 + N3
N = 13 + 16
N = 29
Nilai perhitungan pada kedalaman 8.00 -8.45
N = N2 + N3
N = 14 + 21
N = 35
Nilai perhitungan pada kedalaman 10.00 – 10.45
N = N2 + N3
N = 21 + 30
N = 51
10. Pengujian SPT dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan juga jenis tanah yang ada pada
suatu daerah. Di dalam tabel yang sudah tertera pengujian SPT diikuti dengan pengambilan
sample tanah. Pengambilan sampel tanah dilakukan setiap kedalaman 2 m, dari data
pengambilan sampel tanah dapat diketahui bahwa tanah pada setiap kedalaman memiliki
karakteristik dan juga material penyusun yang berbeda.
Pada kedalaman 2-4 meter dengan rata rata nilai NSPT 47,5 tumbukan / 30 cm didapatkan
kategori tanah keras. Pada kedalaman 6 meter didapat NSPT 29 tumbukan / 30 cm maka
kategori tanahnya adalah tanah kaku. Pada kedalaman 8-20 meter didapatkan nilai rata-rata
NSPT 46,86 tumbukan/30 cm maka kategori tanahnya adalah tanah keras.
kesimpulan