SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
i
SEMINAR SAINS DAN TEKNIK (SAINSTEK) Ke-3 2016
HOTEL SWISS-BELINN, KUPANG-NTT, 28-29 OKTOBER 2016
Prosiding
Volume 1
Editor:
Dr.Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si
Meksianis Z. Ndii, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D
Prof. Yohanes Buang, Ph.D
Reinner Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D
Sebstianus A. S. Mola, S.T, M.Kom
Amin A. Maggang, ST., MTN.Eng
ISBN 978-602-8547-85-7
Diterbitkan Oleh: Undana Press
ii
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Cetakan Pertama 2016
Editor : Dr. Ir.Alfred O.M. Dima, M.Si
Meksianis Z. Ndii, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D
Prof. Yohanes Buang, Ph.D
Reinner I. Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D
Sebastianus A. S. Mola, ST., M.Cs.
Amin A. Maggang, ST., MTN.Eng
Desain Sampul : Rommy Djami
ISBN : 978-602-8547-85-7
Penerbit : UNDANA PRESS
Jl. Adisucipto Penfui, Telp (0380) 881580
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
iii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena
dengan limpahan rahmat dan kasih-Nya, Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa
Cendana (UNDANA) dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Teknik
(SAINSTEK) Ke-3 pada tanggal 28-29 Oktober 2016 di Hotel Swiss Belinn-Kupang, dan
menyelesaikan buku kumpulan paper hasil seminar berupa Prosiding.
Seminar Nasional ini bertujuan membentuk forum diskusi interdisiplin antara bidang Sains dan
bidang Teknik dari berbagai Lembaga Peneliti/Lembaga Perguruan Tinggi/Profesional di seluruh
Indonesia.Dalam seminar ini, kami juga mengundang beberapa Keynote Speaker diantaranya
Guru Besar Peternakan IPB, Guru Besar Matematika Universitas Padjadjaran dan Pejabat
Kementerian Pertanian. Selain itu, dalam seminar ini kami mengundang juga beberapa kalangan
litbang daerah, industri yang terkait, professional, dan para penentu kebijakan (Stakeholder).
Seminar nasional ini mengambil tema yang berjudul: PENGEMBANGAN LAHAN KERING,
KEPULAUAN, DAN PARIWISATA BERBASIS SAINS DAN TEKNOLOGI dengan harapan
semoga hasil-hasil penelitian dari para peneliti, para dosen, para professional, dan kalangan
mahasiswa pascasarjana dapat mengambil peran dalam pengembangan lahan kering, kepulauan
dan pariwisata khususnya di Nusa Tenggara Timur. Semoga hasil karya tulisan yang terangkum
dalam prosiding ini akan menjadi sumber inspiratif percepatan pembangunankhususnya di
kawasan Nusa Tenggara Timur dan menjadi bahan kajian untuk pengembangan keilmuan bagi
kesejahteraan negara RI di masa mendatang.
Seminar ini terselenggara dengan baik berkat kerjasama dengan berbagai pihak dan kerja keras
dari Panitia Seminar Fakultas Sains dan Teknik Undana. Tugas yang diemban oleh Panitia
selama persiapan seminar berupa, penyeleksian abstrak yang masuk, pencarian sponsor,
pencarian dana, pengurusan ijin, dan persiapan menjelang pelaksanaan seminar dapat
diselesaikan dengan baik.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana, Dekan FST, Panitia
Seminar, para peserta seminar, sponsor, mahasiswa FST Undana dan segenap pihak yang telah
membantu terselenggaranya acara seminar ini. Semoga prosiding ini dapat menjadi sumbangan
yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Sains dan Teknik saat ini dan
di masa yang akan datang.
Kupang, 28 Oktober 2016
PANITIA SEMINAR
iv
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
kami dapat mempersiapkan dan melaksanakan seminar nasional Sainstek III FST Undana tahun
2016 dengan tema :” Pengembangan Lahan Kering, Kepulauan, dan Pariwisata Berbasis
Sains dan Teknologi” dengan lancar.
Atas terlaksananya kegiatan seminar nasional dan terbitnya prosiding ini, diucapkan terima kasih
kepada para pemakalah utama, pemakalah, peserta, panitia, dan para pihak lainnya. Ucapan
terima kasih juga disampaikan pihak sponsor yang telah memberikan dana dan dukungan moril
bagi terlaksananya kegiatan ini, dan kepada berbagai instansi yang telah mendukung kegiatan ini
dengan hadirnya para pemakalah utama dari lingkungannya, yaitu: Universitas Padjadjaran
(UNPAD) Bandung , Institut Pertanian Bogor (IPB), Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian Balitbang Kementerian Pertanian RI Jakarta.
Harapan kami bahwa melalui penyajian makalah oleh Keynote speaker dan artikel-artikel yang
diseleksi untuk dijadikan karya tulis dalam prosiding ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya upaya pengembangan lahan
kering, kepulauan, dan pariwisata berbasis sains dan teknologi, khususnya di propinsi NTT
dengan karakteristik propinsi kepulauan.
Akhir kata, panitia menyampaikan selamat berseminar kepada semua peserta, semoga manfaat
yanga besar dari pertemuan ini dapat dirasakan tidak hanya bagi peserta , tetapi juga oleh
masyarakat secara umum.
Kupang, 28 Oktober 2016
Ketua Panitia
Dr. Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si
vi
SUSUNAN PANITIA
Pengarah : Rektor Undana
Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Sains dan Teknik
Wakil Penanggung Jawab :
1. Pembantu Dekan I
2. Pembantu Dekan II
3. Pembantu Dekan III
Ketua : DR. Alfred O. Dima, M.Si
Wakil Ketua : DR. Kalvein Rantelobo, ST, MT
Sekretaris : Meksianis Z. Ndii, Ph.D
Wakil Sekretaris : Amin A. Magang, ST., MTNEng
Bendahara I : Beby H. A. Manafe, ST., MT
Bendahara II : Ika F. Krisnasiwi, S.Si, M.Sc
Seksi-Seksi
A. Seksi Kesekretariatan :
1. DR. Refli, M.Sc (Ketua)
2. Ali Warsito, S.Si., M.Si
3. Tri M. W. Sir, ST., MEng
4. Rapmaida M. Pangaribuan, S.Si, M.Sc
5. Sebastianus A. S. Mola, ST., M.Kom
6. Jehunias Tanesib, S.Si, M.Sc
7. David Tambaru, S.Si, M.Chem. Sc.
8. Fani K. Serangmo, ST., MT.
B. Seksi Publikasi Ilmiah :
1. Prof. Dr. Yohanes Buang, M.Si (Ketua)
2. Ir. Maria Lobo, M.Math.Sc., Ph.D
3. DR. Hari Rarindo, M.Kes
4. DR. Dra. Maria A. Kleden, M.Sc
5. DR. Drs. Frans Kia Duan, M.Si
6. Drs. David Sir, MAP
7. Dr. rer.nat. Antonius R. Basa Ola, S.Si, M.Phil
C. Seksi Acara dan Seminar :
1. Reinner I. Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D (Ketua)
2. Dr. Bartholomeus Pasangka, M.Si
3. Hermania Em Wogo, S.Si., M.Si
4. Luther Kadang, S.Tp., M.Si
5. Vinsensius Manek Ati, S.Pt, M.Si
6. Kristina Br. Ginting, S.Si., M.Si
7. Yanto A. Polly, S.Kom., M.Cs
8. Doni M. Sihotang, S.Kom, M.Cs
9. Sumidra Y. Dillak
10.Santi Banamtuan, ST
11.Oskar Naben, ST
12.Juliany N. Muhamad, S.Si, M.Sc
13.Yunita Damaledo, SH
D. Seksi Usaha Dana dan Kerjasama :
1. DR. Suwari, M.Si (Ketua)
2. DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT.
3. DR. Jefri S. Bale, ST., MEng
vii
4. DR. Doddy Darmakusuma, S.Si., M.Si
5. Linda W. Fanggidae, ST., MT
6. DR. Herry Z. Kotta, MT
7. DR. Ruslan Ramang, MT
E. Seksi Dokumentasi dan Perlengkapan :
1. Silvester Tena, ST., MT. (Ketua)
2. Johnson Tarigan, S.Si., M.Sc
3. Rony S. Mauboy, S.Si, M.Si
4. Don E. G. D. Pollo, ST., MT
5. Ariency Kale Ada Manu, ST., MT
6. Dominggus Adoe, ST., MEng
7. Herry F. Lalus, S.Si., M.Si
8. Harti Umbu Mala, S.Si, M.Si
9. Fried M. A. Blegur, S.Si., M.Si
10.Nelson Astawa
11.Oktovianus T. Fanggi
x
JADWAL PRESENTASI MAKALAH
Ruang : A
Bidang : Fisika, Matematika dan Kehutanan
Penaggung Jawab Ruang : Meksianis Z. Ndii, Ph.D
Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator
13.20-13.30 HERY L.
SIANTURI,
JEHUNIAS L.
TANESIB DAN
YOSEF K. BILI
ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL
DAN TEMPORAL
SEISMOTEKTONIK DI DAERAH
KEPULAUAN ALOR DAN
SEKITARYA BERDASARKAN B-
VALUE DENGAN METODE
MAXIMUM LIKELIHOOD
Ali Warsito, M.Si
13.30-13.40 CHORNELIS J. B.
ANIN,
MINSYAHRIL
BUKIT DAN
ANDREAS CH.
LOUK
RANCANG BANGUN
SPEKTROMETER CAHAYA
TAMPAK DENGAN
MEMANFAATKAN KAMERA
DIGITAL USB SEBAGAI
DETEKTOR DAN ARDUINO UNO
SEBAGAI PENGONTROL SISTEM
i d e m
13.40-13.50 THOMAS A. W.
CEME, ALI
WARSITO, DAN
ANDREAS CH.
LOUK
PENGENALAN BENTUK MUTIARA
BERDASARKAN CITRA DIGITAL
HASIL RADIOGRAFI SINAR-X
i d e m
13.50-14.00 HARTI UMBU
MALA, HERRY F.
LALUS, JULIANI N.
MOHAMAD
NILAI GROUND SHEAR STRAIN
SEDIMEN BERDASARKAN
PARAMETER MIKROSEISMIK DI
DESA OEBELO KABUPATEN
KUPANG
i d e m
14.00-14.10 ELISABETH
BELANG,
MINSYAHRIL
BUKIT, ALBERT
ZICKO JOHANNES
KAJIAN AWAL SPEKTRUM
SERAPAN SENYAWA HASIL
EKSTRAK DAUN BELIMBING
WULUH ASAL TARUS
KABUPATEN KUPANG
i d e m
14.10-14.20 FARIDA DANIEL METODE REGRESI ROBUST
PENAKSIR LMS DALAM
MENGATASI PENCILAN PADA
PEMODELAN REGRESI LINEAR
BERGANDA
i d e m
14.20-14.30 SUPARJO RAZASLI
CARONG, SIPORA
SABANDAR,
SUNARTO
ADAPTASI DAN MITIGASI
MASYARAKAT TERHADAP
BANJIR ROB DI DESA SRIWULAN
KECAMATAN SAYUNG
KABUPATEN DEMAK PROVINSI
JAWA TENGAH
i d e m
14.30-14.40 KERISTINA BR
GINTING,
RAPMAIDA M.
PANGARIBUAN
ASPEK MATEMATIKA MASALAH
KASUS GIZI BURUK PADA
BALITA DI SUMBA BARAT NTT
i d e m
14.40-14.50 PHILIPS
BRAMANTIA
MUDAMAKIN,
NETRIN M. NDEO
ANALISIS PREKURSOR
GEMPABUMI 17 AGUSTUS DI
KUPANG BERDASARKAN
MAGNETIC DATA ACQUISITION
SYSTEM (MAGDAS)
i d e m
14.50-15.00 YOHANIS NDAPA
DEDA, YOSEPH
OPTIMISASI PORTOFOLIO
DENGAN KENDALA BUY IN
i d e m
xi
PIUS KURNIAWAN
KELEN DAN EVA
BINSASI
TRESHOLD MENGGUNAKAN
DIFERENSIAL EVOLUSI
15.00-15.10 INFIANTO
BOIMAU,
ENDARKO DAN
KOSTAN D. F.
MATAUBENU
RANCANG BANGUN ALAT UKUR
KELEMBABAN TANAH BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA8535
i d e m
15.10-15.20 ROSENTI
PASARIBU,
KUSMINARTO
DIAGNOSA OSTEOPOROSIS
MENGGUNAKAN RADIOGRAFI
DIGITAL
i d e m
15.20-15.30 HERRY F. LALUS,
HARTI UMBU
MALA DAN
JULIANY N.
MOHAMAD
ANALISIS KESTABILAN SISTEM
DINAMIK DARI FORMULASI
LAGRANGIAN IMPLISIT SEBAGAI
FUNGSI KOORDINAT UMUM
i d e m
15.30-16.00 ISHOMA
16.00-16.10 ROBERTA
HURINT, MZ NDII,
M. LOBO
ANALISIS SENSITIVITAS MODEL
EPIDEMI SEIR
Rapmaida Pangaribuan,
M.Sc
16.10-16.20 DIAN LUDJI, M.
LOBO, MZ. NDII
ANALISIS DINAMIK MODEL
EPIDEMI TUBERKULOSIS
DENGAN RE-INFEKSI
i d e m
16.20-16.30 DENS E. S. I.
ASBANU
APLIKASI ANALISIS VIDEO
LOGGER PRO UNTUK
MENENTUKAN PERCEPATAN
GRAVITASI BUMI PADA
EKSPERIMEN MESIN ATWOOD
i d e m
16.30-16.40 MARIA A.
KLEDEN, MARIA
LOBO, MEKSIANIS
Z. NDII
ANALISIS PENGARUH
PENGGUNAAN
SMARTPHONE/HANDPHONE
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA JURUSAN
MATEMATIKA FAKULTAS SAINS
DAN TEKNIK
i d e m
16.40-16.50 PHILIPS
BRAMANTIA
MUDAMAKIN, I
PUTU DEDY
PRATAMA
PEMODELAN TSUNAMI FLORES
BERDASARKAN WINDOWS
INTEGRATED TSUNAMI DATA
BASE
i d e m
SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn , Kupang – 28-29 Oktober 2016
A-59
OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN KENDALA BUY IN TRESHOLD
MENGGUNAKAN DIFERENSIAL EVOLUSI
Yohanis Ndapa Deda1,2, Yoseph Pius Kurniawan Kelen1 dan Eva Binsasi1
1
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Timor, Jl. Eltari km 9 Sasi, TTU 85613, NTT
2
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto, Penfui, Kupang 85001, NTT
Email: yndapadeda@ymail.com
ABSTRAK
Optimisasi portofolio adalah suatu kegiatan menyeimbangkan antara tingkat pengembalian (return)
dan risiko. Ekspektasi return dan risiko merupakan dua hal terpenting dalam masalah optimisasi
portofolio, karena seorang investor yang ingin berinvestasi dalam kondisi yang tidak tentu harus
berpikir bagaimana menyeimbangkan antara risiko dan return dari suatu penyusunan portofolio yang
optimal.Tujuan dari makalah ini adalah untuk membandingkan hasil perhitungan optimisasi
portofolio dengan kendala Buy In Treshold menggunakan metode eksak yang telah dilakukan oleh
Biggs dan Kane tahun 2007 dengan menggunakan metode Diferensial Evolusi. Metode yang
digunakan dalam masalah optimasi portofolio tersebut adalah Differential Evolution (DE). DE
merupakan suatu algoritma untuk menyelesaikan masalah optimasi global. Secara umum, metode
DE dikerjakan dalam empat tahap, yaitu Initiation, mutation, crossover, dan selection. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa, dari data benchmark yang digunakan, DE merupakan metode
yang cukup efektif untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In
Threshold karena sudah menghampiri hasil yang optimal.
Kata kunci: Optimisasi Portofolio, Buy In Treshold, Diferensial Evolusi
1. PENDAHULUAN
Memaksimumkan ekspektasi return dan meminimumkan resiko adalah dua hal yang terpenting dalam masalah
menyusun portofolio yang optimal. Untuk itu, investor harus berpikir bagaimana mengatur proporsi saham-saham
dalam portofolio tersebut sebaik mungkin sehingga tercapai apa yang diinginkan. Didalam kegiatan
menyeimbangkan antara risiko dan return, salah satu kendala yang sering dijumpai di lapangan adalah kendala buy
in threshold. Data Benchmark yang digunakan dalam optimisasi dalam makalah ini adalah 5 data saham yang
digunakan Biggs dan Kane tahun 2007 data mingguan saham Hang Seng yang terdiri dari 31 saham yang diunduh
dari http.://people.brunel.ac.uk/mastjjb/jeb/orlib/les/port1.txt. Tujuan dari makalah ini adalah untuk membandingkan
hasil perhitungan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In Treshold menggunakan metode eksak (Direct
method) yang telah dilakukan oleh Biggs dan Kane tahun 2007 dengan menggunakan metode Diferensial Evolusi.
Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk melakukan simulasi pada makalah ini adalah software Matlab2014
yang dijalankan pada komputer dengan spesikasi Windows 7, Intel(R) Core (TM)i5-3470 3.20 Hz, dan RAM 4GB.
2. OPTIMISASI PORTOFOLIO
Model optimisasi portofolio yang dimaksud dalam makalah ini adalah model portofolio Markowitz yang ditemukan
pada tahun 1952, yaitu meminimumkan resiko (minrisk) dengan target return sebesar jumlah proporsi sama
dengan satu. Model ini dapat digunakan untuk menghitung keuntungan dengan mean dari return serta menghitung
risiko dengan variansi dari return. Ada tiga hal yang mempengaruhi risiko dari suatu portofolio yaitu variansi,
koefisien korelasi, dan proporsi dari masing-masing saham dalam suatu portofolio yang terbentuk. Dari ketiga hal
tersebut, hanya proporsi dari masing-masing sahamyang dapat diatur.
Misalkan seorang investor ingin membentuk portofolionya tanpa short selling, maka harus ditambahkan kendala
untuk yang artinya diharapkan proporsi dari masing-masing saham selalu positif. Sehingga
untuk membentuk portofolio tanpa short selling yang mempunyai risiko minimum dapat dilakukan dengan
menyelesaikan masalah berikut:
Minimumkan QyyV T
 (1)
A-60
Kendala (2)
(3)
(4)
Optimisasi Portofolio dengan Kendala Buy In Treshold
Persamaan (1)-(4) adanya saham yang bernilai nol (0) dalam penyusunan portofolio, untuk menghindari hal tersebut,
Biggs dan Kane pada tahun 2007 menambahkan suatu kendala yang disebut dengan kendala Buy In Treshold (BIT).
Lebih lanjut, apabila seorang investor ingin menghindari berinvestasi pada suatu saham dengan bobot yang terlalu
kecil, dan tidak ingin mengeluarkan biaya transaksi untuk perdagangan yang terlalu kecil yang nan tinya akan
memberikan keuntungan yang tidak terlalu besar, maka perlu ditambahkan lagi batas minimum untuk bobot masing -
masing saham sehingga nantinya akan didapatkan bobot saham di atas batas minimum. Dengan kata lain
untuk dengan adalah suatu batas minimum tertentu. Dengan menambahkan kendala batas ini,
berarti mengeluarkan kemungkinan adanya saham dengan bobot yang terlalu kecil atau kurang dari batas minimum.
Bagi seorang investor, akan lebih baik tidak berinvestasi pada suatu saham dari pada berinvestasi pada saham
dengan bobot yang kecil. Sehingga kendala yang digunakan adalah
atau (5)
Sehingga menyelesaikan masalah minrisk dengan tambahan kendala Buy In Threshold (BiT) berarti menemukan
dan , yang memenuhi
Minimumkan QyyV T
 (6)
Kendala (7)
(8)
(9)
(10)
Dengan dan secara berturut-turut menyatakan batas minimum dan batas maksimum bobot untuk setiap
saham. Masalah yang didefinisikan pada (9) - (10) merupakan masalah Mixed Integer Quadratic Programming
(MIQP) atau masalah yang melibatkan variabel bilangan bulat. Untuk menghindari masalah dengan bentuk MIQP
ini, Biggs-Kane pada tahun 2007 mendefinisikan suatu fungsi
(11)
Dimana fungsi ini tak negatif ketika atau dan ketika . Untuk
optimasi portofolio dengan kendala Buy In Threshold yang akan digunakan adalah dengan nilai tak
negatif. Sehingga masalah meminimumkan risiko dengan tambahan kendala Buy In Threshold secara matematis
dapat ditulis:
Minimumkan QyyV T
 (12)
Kendala (13)
(14)
(15)
(16)
Persamaan (12-16) dapat diubah menjadi masalah tanpa kendala dengan metode Penalty:
(17)
dengan , adalah parameter Penalty dan
    ii yMiny  ,0 (18)
(Biggs, Kane, 2007).
3. DIFERENSIAL EVOLUSI
Diferensial Evolusi (DE) merupakan suatu metode optimasi dengan pendekatan heuristik untuk mencari nilai
minimum dari fungsi ruang kontinu yang nonlinear dan non-differentiable. DE termasuk kelas evolutionary
strategy, yaitu algoritma optimasi meta-heuristik berdasarkan populasi, terinspirasi dari mekanisme evolusi seperti
mutasi, krosover, seleksi alam, dan persaingan (adaptasi) hidup. DE bisa menemukan minimum global dari fungsi
multidimensional dan multimodal (yaitu fungsi yang memiliki lebih dari satu nilai minimum) dengan probabilitas
yang tinggi.
A-61
Algoritma Diferensial Evolusi
Algoritma DE yang digunakan dalam makalah ini mengacu pada Algoritma yang ditemukan oleh Storne, Price, and
Lampinen pada tahun 2005, metode DE dikerjakan dalam empat (4) tahap, yaitu initiation, mutation, crossover, dan
selection. Sedangkan parameter kontrol yang digunakan dalam DE adalah:
Konstanta diferensiasi atau mutasi (F) dengan
Konstanta crossover dengan
Ukuran populasi , biasanya dengan D adalah dimensi dari permasalahan
Selain parameter kontrol, terdapat parameter lain yang dibutuhkan dalamproses Diferensial Evolusi, yaitu:
Dimensi dari permasalahan
Banyaknya generasi maksimum yang biasanya digunakan sebagai kriteria pemberhentian
Batas atas dan batas bawah
Secara sederhana, Storne-Price pada tahun 1995 menceritakan alur proses DE seperti berikut:
Populasi pada suatu generasi tersusun dari vektor-vektor yang didapat dari titik awal ataupun dari
proses pembandingan dengan vektor yang lain.
(19)
(20)
Indeks menyatakan generasi dimana populasi tersebut berada. Setiap vektor diberikan suatu
indeks yang menyatakan individu dalam populasi dan dinotasikan dengan i yang berjalan dari 1 sampai NP.
Komponen-komponen dalam vektor V diberi indeks j yang berjalan dari 1 sampai D. Proses paling awal dari DE
adalah inisiasi atau membangkitkan populasi awal. Kemudian DE memutasi vektor yang terpilih secara acak untuk
menghasilkan suatu populasi perantara dari NP buah vektor mutan .
(21)
(22)
Setiap vektor di populasi g kemudian direkombinasikan dengan suatu vektor mutan untuk membentuk populasi trial,
yang terdiri dari NP buah vektor trial .
(23)
(24)
 Initiation
Tahapan pertama dalam memulai proses DE adalah membangkitkan populasi awal. Populasi awal
dibangkitkan secara acak mengikuti distribusi uniform. Misal
diberikan batas atas dan batas bawah, maka populasi awal dibangkitkan dengan aturan:
(25)
Pembangkit bilangan acak menghasilkan suatu bilangan acak berdistribusi uniform dengan range .
 Mutation
Pada tahapan ini, di setiap generasi akan dibentuk vektor mutan baru dengan
dari setiap vektor induk . Terlebih dahulu dipilih secara acak tiga vektor
dari populasi dengan indeks yang berbeda dengan indeks vektor mutan yang akan dibentuk. Dengan kata
lain, untuk membentuk vektor mutan maka dipilih vektor dimana dan
,
Vektor mutan ini dibentuk dengan aturan
(26)
 Crossover
Setelah terjadi mutasi, maka proses selanjutnya adalah crossover. Pada fase crossover ini akan dibentuk vektor
trial dengan menyilangkan antara vektor mutan dan vektor induk. Vektor trial ini
dibentuk dengan aturan
(27)
Dimana adalah bilangan acak uniform sedangkan adalah bilangan bulat yang diambil
secara acak dengan
A-62
 Selection
Pada fase seleksi ini, akan dibandingkan fitness (nilai fungsi) dari vektor trial dan nilai fungsi dari vektor
induk . Misal dalam proses minimisasi jika nilai fungsi vektor trial kurang dari atau sama dengan nilai fungsi
dari vektor induk, maka vektor trial ini akan menggantikan posisi vektor induk di populasi berikutnya.
(28)
Setelah proses seleksi ini terjadi, maka terbentuklah satu populasi baru yang hidup pada generasi berikutnya.
Selanjutnya proses mutasi, crossover, dan seleksi terulang kembali sampai tercapai generasi maksimum atau kriteria
pemberhentian terpenuhi (Storne, Price, and Lampinen 2005).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Optimisasi Portofolio dengan Kendala Buy In Treshold
DE diterapkan untuk menyelesaikan masalah optimisasi portofolio pada kasus buy in threshold untuk 5 data saham
standar yang telah dilakukan oleh Biggs dan Kane tahun 2007. Diberikan data mean return dan matriks variansi-
kovariansi: ,
(Biggs, Kane, 2007). Akan dicari nilai risiko paling minimum jika target return yang ingin dicapai sebesar Rp =
0.25%. Dengan metode Pengali Lagrange diperoleh solusi eksak untuk kasus minrisk1 sebagai berikut:
dengan .
Metode DE diterapkan untuk mencari risiko minimum pada masalah minrisk1, minrisk2, dan buy in threshold
persamaan (6)-(10) dan (12)-(16). Target return (Rp) yang diinginkan sebesar 0.25%. Untuk kendala buy in
threshold, proporsi minimum saham sebesar ymin = 0.05. Hasil dari simulasi DE untuk mencari nilai risiko pada buy
in threshold disajikan pada Tabel 1.
Table 1. Optimisasi portofolio pada kasus buy in threshold untuk 5 data sahamstandar
Saham ke
Metode DE
Metode DIRECT
Hybrid (Quasi
Newton- DIRECT)
BiT (6)-(10) BiT (12)-(16)
1 0.124 0.124 1 0.122 0.125
2 0.365 0.364 1 0.369 0.364
3 0.344 0.344 1 0.339 0.344
4 0.116 0.117 1 0.111 0.116
5 0.050 0.050 1 0.058 0.050
F 0.6916 0.6916
V 0.6906 0.6906 0.6935 0.691
0.8243 0.8243
Rp 0.2499 0.2499
Total proporsi 1 1
Iterasi 1000 1000
Waktu (menit) 0.4614 0.7445
F merupakan nilai dari fungsi Penalty. Jarak antara F dan V sudah cukup dekat. Jadi optimisasi yang dilakukan
sudah memenuhi kendala-kendala yang diberikan. Optimisasi portofolio dengan kendala buy in threshold
menggunakan DE menghasilkan komposisi saham yang ada pada Tabel 1. Baik kendala buy in threshold pada
persamaan (6)-(10) maupun persamaan (12)-(16) menghasilkan proporsi saham dan nilai risiko yang sama. Jelas
bahwa hasil yang diperoleh dengan metode DE dengan metode DIRECT yang dilakukan Biggs dan Kane tahun
2007 terlihat berbeda, dari nilai resiko DE lebih baik, tetapi dengan metode Hybrid yang juga dilakukan oleh Biggs
A-63
dan kane tahun 2007 diperoleh hasil yang hampir sama. Hasil pada Tabel 1 dibangun oleh parameter yang diberikan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai-nilai parameter yang digunakan pada proses simulasi DE
Parameter BiT (6)-(10) BiT (12)-(16)
D 5 5
NP 50 50
Cr 0.8 0.8
F 0.5 0.5
K 0.65 0.65
rho 1000 1000
ymin 0.05 0.05
Iterasi Maks 1000 1000
Simulasi selanjutnya menggunakan data saham Hang Seng untuk simulasi optimisasi portofolio dengan kendala buy
in threshold. Simulasi ini menggunakan 31 saham dari data saham indeks Hang Seng. Target return yang ingin
diperoleh pada portofolio ini adalah 0.005 dengan batas proporsi minimum saham yaitu 0.01. Parameter yang
digunakan , , , iterasi . Percobaan dilakukan
sebanyak 20 kali kemudian dari 20 kali percobaan tersebut diambil hasil yang terbaik. Hasil dari optimisasi
portofolio untuk kendala Buy In Threshold disajikan pada Tabel 1.
Tabel 3. Hasil optimisasi portofolio dengan BiT untuk 31 data sahamHang Seng.
BiT (6)-(10) BiT (12)-(16)
Saham Saham Saham
1 0.00000 17 0.19859 1 0.02536 1 17 0.00605 1
2 0.00000 18 0.05694 2 0.00000 0 18 0.00000 0
3 0.03472 19 0.00000 3 0.00000 0 19 0.12738 1
4 0.00000 20 0.00000 4 0.00000 0 20 0.06184 1
5 0.00000 21 0.00000 5 0.08861 1 21 0.04310 1
6 0.00000 22 0.00000 6 0.00428 1 22 0.05275 1
7 0.09866 23 0.00000 7 0.00000 0 23 0.00000 0
8 0.00000 24 0.00000 8 0.10400 1 24 0.00000 0
9 0.00000 25 0.05579 9 0.07948 1 25 0.00000 0
10 0.00000 26 0.00000 10 0.01446 1 26 0.00000 0
11 0.00000 27 0.00000 11 0.00000 0 27 0.00996 1
12 0.00000 28 0.34545 12 0.04495 1 28 0.00000 0
13 0.00000 29 0.00000 13 0.00000 0 29 0.10606 1
14 0.06729 30 0.02364 14 0.04193 1 30 0.00000 0
15 0.00000 31 0.11860 15 0.12734 1 31 0.05117 1
16 0.00000 - - 16 0.01094 1 - - -
F 0.001010128 F 0.001010256
V 0.001010128 V 0.001010256
0.031782511 0.031784525
Rp 0.005000000 Rp 0.005000000
S 0.999700000 S 0.999656690
Iterasi 1730.000000 Iterasi 2159.000000
Waktu (detik) 374.0000000 Waktu (detik) 468.0000000
Nilai risiko minimum yang diperoleh antara kedua kendala Buy In Threshold, yaitu yang melibatkan bilangan bulat
dan tanpa melibatkan bilangan bulat, nilainya juga hampir sama walaupun komposisi dari proporsi sahamdari kedua
A-64
kendala berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh metode DE yang merupakan salah satu metode stokastik, sehingga
memberikan solusi yang berupa hampiran solusi optimal, seperti terlihat pada Tabel 1.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil simulasi dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan data yang sama yang digunakan
oleh Biggs dan Kane tahun 2007 diperoleh nilai risiko yang lebih baik dengan metode DE. DE merupakan metode
yang cukup efektif untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In Threshold
karena sudah menghampiri hasil yang optimal dengan data harga sahamHangseng .
DAFTAR PUSTAKA
Biggs and Michael Bartholomew. (2005). Nonlinear Optimization with Financial Applications. Kluwer Academic
Publishers.London.
Biggs M.C., Bartholomew and S.J. Kane. (2009). “A Global Optimization in Portfolio Selection”. Computational
Management Science, 6, 329 –345.
Deda, Y. Nd. dan Adji, K.A. (2015). “Single-Objective dan Multi-Objective Optimisasi Portofolio dengan Ukuran
Resiko Mean-Variance Menggunakan Differential Evolution”. Prosiding Seminar Nasional Matematka dan
pendidikan Matematka UNPAR, 10, MT15-20, ISSN 1907-3909.
Markowitz, Harry. (1952). “Portfolio Selection”. The Journal of Finance, 7, 77-91.
Storne, R., Price, K., and Lampinen, J. (2005). Differential Evolution: A Practical Approach to Global
Optimization. Springer-Velberg. Berlin.
http.://people.brunel.ac.uk/mastjjb/jeb/orlib/les/port1.txt diunduh tanggal 19 Desember 2014

More Related Content

Similar to Eva Binsasi_Prosiding Nasional

Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi AtmosfirProsiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi AtmosfirEdizonJambormias2
 
Prosiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeni
Prosiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeniProsiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeni
Prosiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeniiankurniawan019
 
Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut ...
Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut  ...Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut  ...
Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut ...Nida Salamah
 
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPA
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPAEpidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPA
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPANida Salamah
 
Skripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanSkripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanBarryLabdul1
 
Koordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdf
Koordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdfKoordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdf
Koordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdfAbdrahemfaqih1
 
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...DewaSatriaBW
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran videoJennySutanto
 
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...rina0107
 
Proposal sponsorship
Proposal sponsorshipProposal sponsorship
Proposal sponsorshipHarley Reaper
 
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps08552723782
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraHelda Zakiya Fitri
 
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdfRPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdfLindaduil
 
Proposal donasi buku
Proposal donasi buku Proposal donasi buku
Proposal donasi buku Ppsdms Fikri
 
143581208201008571 (1)
143581208201008571 (1)143581208201008571 (1)
143581208201008571 (1)geofisika011
 
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS 06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS  06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...KHOLIMAT BAKAL ADITYAS  06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS 06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...Adityas361393
 
RPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdf
RPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdfRPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdf
RPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdfDIMASWICAKSONO53
 

Similar to Eva Binsasi_Prosiding Nasional (20)

Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi AtmosfirProsiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
Prosiding Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfir
 
B 143 undangan peserta 73 ktn 2016 (2)
B 143 undangan peserta 73 ktn 2016 (2)B 143 undangan peserta 73 ktn 2016 (2)
B 143 undangan peserta 73 ktn 2016 (2)
 
Prosiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeni
Prosiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeniProsiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeni
Prosiding seminar a vo er 9_2017-maria nur aeni
 
Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut ...
Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut  ...Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut  ...
Konsentrasi PM-10 pada Kabut Asap Akibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut ...
 
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPA
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPAEpidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPA
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPA
 
Skripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanSkripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasan
 
Koordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdf
Koordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdfKoordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdf
Koordinasi Pelaboran kolaboratif 10 8 23-rev (2).pdf
 
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
 
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran video
 
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
 
Proposal sponsorship
Proposal sponsorshipProposal sponsorship
Proposal sponsorship
 
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
129061118 ratifah2
129061118 ratifah2129061118 ratifah2
129061118 ratifah2
 
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdfRPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
 
Proposal donasi buku
Proposal donasi buku Proposal donasi buku
Proposal donasi buku
 
143581208201008571 (1)
143581208201008571 (1)143581208201008571 (1)
143581208201008571 (1)
 
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS 06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS  06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...KHOLIMAT BAKAL ADITYAS  06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS 06112020135057 - relevansi kurikulum prodi ian fis sy...
 
RPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdf
RPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdfRPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdf
RPS_R116_000637_15U00012_20160822203829_30235552.pdf
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Eva Binsasi_Prosiding Nasional

  • 1. i SEMINAR SAINS DAN TEKNIK (SAINSTEK) Ke-3 2016 HOTEL SWISS-BELINN, KUPANG-NTT, 28-29 OKTOBER 2016 Prosiding Volume 1 Editor: Dr.Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si Meksianis Z. Ndii, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D Prof. Yohanes Buang, Ph.D Reinner Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D Sebstianus A. S. Mola, S.T, M.Kom Amin A. Maggang, ST., MTN.Eng ISBN 978-602-8547-85-7 Diterbitkan Oleh: Undana Press
  • 2. ii Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI Cetakan Pertama 2016 Editor : Dr. Ir.Alfred O.M. Dima, M.Si Meksianis Z. Ndii, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D Prof. Yohanes Buang, Ph.D Reinner I. Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D Sebastianus A. S. Mola, ST., M.Cs. Amin A. Maggang, ST., MTN.Eng Desain Sampul : Rommy Djami ISBN : 978-602-8547-85-7 Penerbit : UNDANA PRESS Jl. Adisucipto Penfui, Telp (0380) 881580 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
  • 3. iii KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena dengan limpahan rahmat dan kasih-Nya, Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-3 pada tanggal 28-29 Oktober 2016 di Hotel Swiss Belinn-Kupang, dan menyelesaikan buku kumpulan paper hasil seminar berupa Prosiding. Seminar Nasional ini bertujuan membentuk forum diskusi interdisiplin antara bidang Sains dan bidang Teknik dari berbagai Lembaga Peneliti/Lembaga Perguruan Tinggi/Profesional di seluruh Indonesia.Dalam seminar ini, kami juga mengundang beberapa Keynote Speaker diantaranya Guru Besar Peternakan IPB, Guru Besar Matematika Universitas Padjadjaran dan Pejabat Kementerian Pertanian. Selain itu, dalam seminar ini kami mengundang juga beberapa kalangan litbang daerah, industri yang terkait, professional, dan para penentu kebijakan (Stakeholder). Seminar nasional ini mengambil tema yang berjudul: PENGEMBANGAN LAHAN KERING, KEPULAUAN, DAN PARIWISATA BERBASIS SAINS DAN TEKNOLOGI dengan harapan semoga hasil-hasil penelitian dari para peneliti, para dosen, para professional, dan kalangan mahasiswa pascasarjana dapat mengambil peran dalam pengembangan lahan kering, kepulauan dan pariwisata khususnya di Nusa Tenggara Timur. Semoga hasil karya tulisan yang terangkum dalam prosiding ini akan menjadi sumber inspiratif percepatan pembangunankhususnya di kawasan Nusa Tenggara Timur dan menjadi bahan kajian untuk pengembangan keilmuan bagi kesejahteraan negara RI di masa mendatang. Seminar ini terselenggara dengan baik berkat kerjasama dengan berbagai pihak dan kerja keras dari Panitia Seminar Fakultas Sains dan Teknik Undana. Tugas yang diemban oleh Panitia selama persiapan seminar berupa, penyeleksian abstrak yang masuk, pencarian sponsor, pencarian dana, pengurusan ijin, dan persiapan menjelang pelaksanaan seminar dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana, Dekan FST, Panitia Seminar, para peserta seminar, sponsor, mahasiswa FST Undana dan segenap pihak yang telah membantu terselenggaranya acara seminar ini. Semoga prosiding ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Sains dan Teknik saat ini dan di masa yang akan datang. Kupang, 28 Oktober 2016 PANITIA SEMINAR
  • 4. iv SAMBUTAN KETUA PANITIA Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat mempersiapkan dan melaksanakan seminar nasional Sainstek III FST Undana tahun 2016 dengan tema :” Pengembangan Lahan Kering, Kepulauan, dan Pariwisata Berbasis Sains dan Teknologi” dengan lancar. Atas terlaksananya kegiatan seminar nasional dan terbitnya prosiding ini, diucapkan terima kasih kepada para pemakalah utama, pemakalah, peserta, panitia, dan para pihak lainnya. Ucapan terima kasih juga disampaikan pihak sponsor yang telah memberikan dana dan dukungan moril bagi terlaksananya kegiatan ini, dan kepada berbagai instansi yang telah mendukung kegiatan ini dengan hadirnya para pemakalah utama dari lingkungannya, yaitu: Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung , Institut Pertanian Bogor (IPB), Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Balitbang Kementerian Pertanian RI Jakarta. Harapan kami bahwa melalui penyajian makalah oleh Keynote speaker dan artikel-artikel yang diseleksi untuk dijadikan karya tulis dalam prosiding ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya upaya pengembangan lahan kering, kepulauan, dan pariwisata berbasis sains dan teknologi, khususnya di propinsi NTT dengan karakteristik propinsi kepulauan. Akhir kata, panitia menyampaikan selamat berseminar kepada semua peserta, semoga manfaat yanga besar dari pertemuan ini dapat dirasakan tidak hanya bagi peserta , tetapi juga oleh masyarakat secara umum. Kupang, 28 Oktober 2016 Ketua Panitia Dr. Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si
  • 5. vi SUSUNAN PANITIA Pengarah : Rektor Undana Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Sains dan Teknik Wakil Penanggung Jawab : 1. Pembantu Dekan I 2. Pembantu Dekan II 3. Pembantu Dekan III Ketua : DR. Alfred O. Dima, M.Si Wakil Ketua : DR. Kalvein Rantelobo, ST, MT Sekretaris : Meksianis Z. Ndii, Ph.D Wakil Sekretaris : Amin A. Magang, ST., MTNEng Bendahara I : Beby H. A. Manafe, ST., MT Bendahara II : Ika F. Krisnasiwi, S.Si, M.Sc Seksi-Seksi A. Seksi Kesekretariatan : 1. DR. Refli, M.Sc (Ketua) 2. Ali Warsito, S.Si., M.Si 3. Tri M. W. Sir, ST., MEng 4. Rapmaida M. Pangaribuan, S.Si, M.Sc 5. Sebastianus A. S. Mola, ST., M.Kom 6. Jehunias Tanesib, S.Si, M.Sc 7. David Tambaru, S.Si, M.Chem. Sc. 8. Fani K. Serangmo, ST., MT. B. Seksi Publikasi Ilmiah : 1. Prof. Dr. Yohanes Buang, M.Si (Ketua) 2. Ir. Maria Lobo, M.Math.Sc., Ph.D 3. DR. Hari Rarindo, M.Kes 4. DR. Dra. Maria A. Kleden, M.Sc 5. DR. Drs. Frans Kia Duan, M.Si 6. Drs. David Sir, MAP 7. Dr. rer.nat. Antonius R. Basa Ola, S.Si, M.Phil C. Seksi Acara dan Seminar : 1. Reinner I. Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D (Ketua) 2. Dr. Bartholomeus Pasangka, M.Si 3. Hermania Em Wogo, S.Si., M.Si 4. Luther Kadang, S.Tp., M.Si 5. Vinsensius Manek Ati, S.Pt, M.Si 6. Kristina Br. Ginting, S.Si., M.Si 7. Yanto A. Polly, S.Kom., M.Cs 8. Doni M. Sihotang, S.Kom, M.Cs 9. Sumidra Y. Dillak 10.Santi Banamtuan, ST 11.Oskar Naben, ST 12.Juliany N. Muhamad, S.Si, M.Sc 13.Yunita Damaledo, SH D. Seksi Usaha Dana dan Kerjasama : 1. DR. Suwari, M.Si (Ketua) 2. DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT. 3. DR. Jefri S. Bale, ST., MEng
  • 6. vii 4. DR. Doddy Darmakusuma, S.Si., M.Si 5. Linda W. Fanggidae, ST., MT 6. DR. Herry Z. Kotta, MT 7. DR. Ruslan Ramang, MT E. Seksi Dokumentasi dan Perlengkapan : 1. Silvester Tena, ST., MT. (Ketua) 2. Johnson Tarigan, S.Si., M.Sc 3. Rony S. Mauboy, S.Si, M.Si 4. Don E. G. D. Pollo, ST., MT 5. Ariency Kale Ada Manu, ST., MT 6. Dominggus Adoe, ST., MEng 7. Herry F. Lalus, S.Si., M.Si 8. Harti Umbu Mala, S.Si, M.Si 9. Fried M. A. Blegur, S.Si., M.Si 10.Nelson Astawa 11.Oktovianus T. Fanggi
  • 7. x JADWAL PRESENTASI MAKALAH Ruang : A Bidang : Fisika, Matematika dan Kehutanan Penaggung Jawab Ruang : Meksianis Z. Ndii, Ph.D Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator 13.20-13.30 HERY L. SIANTURI, JEHUNIAS L. TANESIB DAN YOSEF K. BILI ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL SEISMOTEKTONIK DI DAERAH KEPULAUAN ALOR DAN SEKITARYA BERDASARKAN B- VALUE DENGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD Ali Warsito, M.Si 13.30-13.40 CHORNELIS J. B. ANIN, MINSYAHRIL BUKIT DAN ANDREAS CH. LOUK RANCANG BANGUN SPEKTROMETER CAHAYA TAMPAK DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA DIGITAL USB SEBAGAI DETEKTOR DAN ARDUINO UNO SEBAGAI PENGONTROL SISTEM i d e m 13.40-13.50 THOMAS A. W. CEME, ALI WARSITO, DAN ANDREAS CH. LOUK PENGENALAN BENTUK MUTIARA BERDASARKAN CITRA DIGITAL HASIL RADIOGRAFI SINAR-X i d e m 13.50-14.00 HARTI UMBU MALA, HERRY F. LALUS, JULIANI N. MOHAMAD NILAI GROUND SHEAR STRAIN SEDIMEN BERDASARKAN PARAMETER MIKROSEISMIK DI DESA OEBELO KABUPATEN KUPANG i d e m 14.00-14.10 ELISABETH BELANG, MINSYAHRIL BUKIT, ALBERT ZICKO JOHANNES KAJIAN AWAL SPEKTRUM SERAPAN SENYAWA HASIL EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH ASAL TARUS KABUPATEN KUPANG i d e m 14.10-14.20 FARIDA DANIEL METODE REGRESI ROBUST PENAKSIR LMS DALAM MENGATASI PENCILAN PADA PEMODELAN REGRESI LINEAR BERGANDA i d e m 14.20-14.30 SUPARJO RAZASLI CARONG, SIPORA SABANDAR, SUNARTO ADAPTASI DAN MITIGASI MASYARAKAT TERHADAP BANJIR ROB DI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH i d e m 14.30-14.40 KERISTINA BR GINTING, RAPMAIDA M. PANGARIBUAN ASPEK MATEMATIKA MASALAH KASUS GIZI BURUK PADA BALITA DI SUMBA BARAT NTT i d e m 14.40-14.50 PHILIPS BRAMANTIA MUDAMAKIN, NETRIN M. NDEO ANALISIS PREKURSOR GEMPABUMI 17 AGUSTUS DI KUPANG BERDASARKAN MAGNETIC DATA ACQUISITION SYSTEM (MAGDAS) i d e m 14.50-15.00 YOHANIS NDAPA DEDA, YOSEPH OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN KENDALA BUY IN i d e m
  • 8. xi PIUS KURNIAWAN KELEN DAN EVA BINSASI TRESHOLD MENGGUNAKAN DIFERENSIAL EVOLUSI 15.00-15.10 INFIANTO BOIMAU, ENDARKO DAN KOSTAN D. F. MATAUBENU RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELEMBABAN TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 i d e m 15.10-15.20 ROSENTI PASARIBU, KUSMINARTO DIAGNOSA OSTEOPOROSIS MENGGUNAKAN RADIOGRAFI DIGITAL i d e m 15.20-15.30 HERRY F. LALUS, HARTI UMBU MALA DAN JULIANY N. MOHAMAD ANALISIS KESTABILAN SISTEM DINAMIK DARI FORMULASI LAGRANGIAN IMPLISIT SEBAGAI FUNGSI KOORDINAT UMUM i d e m 15.30-16.00 ISHOMA 16.00-16.10 ROBERTA HURINT, MZ NDII, M. LOBO ANALISIS SENSITIVITAS MODEL EPIDEMI SEIR Rapmaida Pangaribuan, M.Sc 16.10-16.20 DIAN LUDJI, M. LOBO, MZ. NDII ANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI TUBERKULOSIS DENGAN RE-INFEKSI i d e m 16.20-16.30 DENS E. S. I. ASBANU APLIKASI ANALISIS VIDEO LOGGER PRO UNTUK MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI PADA EKSPERIMEN MESIN ATWOOD i d e m 16.30-16.40 MARIA A. KLEDEN, MARIA LOBO, MEKSIANIS Z. NDII ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE/HANDPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK i d e m 16.40-16.50 PHILIPS BRAMANTIA MUDAMAKIN, I PUTU DEDY PRATAMA PEMODELAN TSUNAMI FLORES BERDASARKAN WINDOWS INTEGRATED TSUNAMI DATA BASE i d e m
  • 9. SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016 Hotel Swiss-Belinn , Kupang – 28-29 Oktober 2016 A-59 OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN KENDALA BUY IN TRESHOLD MENGGUNAKAN DIFERENSIAL EVOLUSI Yohanis Ndapa Deda1,2, Yoseph Pius Kurniawan Kelen1 dan Eva Binsasi1 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Timor, Jl. Eltari km 9 Sasi, TTU 85613, NTT 2 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto, Penfui, Kupang 85001, NTT Email: yndapadeda@ymail.com ABSTRAK Optimisasi portofolio adalah suatu kegiatan menyeimbangkan antara tingkat pengembalian (return) dan risiko. Ekspektasi return dan risiko merupakan dua hal terpenting dalam masalah optimisasi portofolio, karena seorang investor yang ingin berinvestasi dalam kondisi yang tidak tentu harus berpikir bagaimana menyeimbangkan antara risiko dan return dari suatu penyusunan portofolio yang optimal.Tujuan dari makalah ini adalah untuk membandingkan hasil perhitungan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In Treshold menggunakan metode eksak yang telah dilakukan oleh Biggs dan Kane tahun 2007 dengan menggunakan metode Diferensial Evolusi. Metode yang digunakan dalam masalah optimasi portofolio tersebut adalah Differential Evolution (DE). DE merupakan suatu algoritma untuk menyelesaikan masalah optimasi global. Secara umum, metode DE dikerjakan dalam empat tahap, yaitu Initiation, mutation, crossover, dan selection. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa, dari data benchmark yang digunakan, DE merupakan metode yang cukup efektif untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In Threshold karena sudah menghampiri hasil yang optimal. Kata kunci: Optimisasi Portofolio, Buy In Treshold, Diferensial Evolusi 1. PENDAHULUAN Memaksimumkan ekspektasi return dan meminimumkan resiko adalah dua hal yang terpenting dalam masalah menyusun portofolio yang optimal. Untuk itu, investor harus berpikir bagaimana mengatur proporsi saham-saham dalam portofolio tersebut sebaik mungkin sehingga tercapai apa yang diinginkan. Didalam kegiatan menyeimbangkan antara risiko dan return, salah satu kendala yang sering dijumpai di lapangan adalah kendala buy in threshold. Data Benchmark yang digunakan dalam optimisasi dalam makalah ini adalah 5 data saham yang digunakan Biggs dan Kane tahun 2007 data mingguan saham Hang Seng yang terdiri dari 31 saham yang diunduh dari http.://people.brunel.ac.uk/mastjjb/jeb/orlib/les/port1.txt. Tujuan dari makalah ini adalah untuk membandingkan hasil perhitungan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In Treshold menggunakan metode eksak (Direct method) yang telah dilakukan oleh Biggs dan Kane tahun 2007 dengan menggunakan metode Diferensial Evolusi. Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk melakukan simulasi pada makalah ini adalah software Matlab2014 yang dijalankan pada komputer dengan spesikasi Windows 7, Intel(R) Core (TM)i5-3470 3.20 Hz, dan RAM 4GB. 2. OPTIMISASI PORTOFOLIO Model optimisasi portofolio yang dimaksud dalam makalah ini adalah model portofolio Markowitz yang ditemukan pada tahun 1952, yaitu meminimumkan resiko (minrisk) dengan target return sebesar jumlah proporsi sama dengan satu. Model ini dapat digunakan untuk menghitung keuntungan dengan mean dari return serta menghitung risiko dengan variansi dari return. Ada tiga hal yang mempengaruhi risiko dari suatu portofolio yaitu variansi, koefisien korelasi, dan proporsi dari masing-masing saham dalam suatu portofolio yang terbentuk. Dari ketiga hal tersebut, hanya proporsi dari masing-masing sahamyang dapat diatur. Misalkan seorang investor ingin membentuk portofolionya tanpa short selling, maka harus ditambahkan kendala untuk yang artinya diharapkan proporsi dari masing-masing saham selalu positif. Sehingga untuk membentuk portofolio tanpa short selling yang mempunyai risiko minimum dapat dilakukan dengan menyelesaikan masalah berikut: Minimumkan QyyV T  (1)
  • 10. A-60 Kendala (2) (3) (4) Optimisasi Portofolio dengan Kendala Buy In Treshold Persamaan (1)-(4) adanya saham yang bernilai nol (0) dalam penyusunan portofolio, untuk menghindari hal tersebut, Biggs dan Kane pada tahun 2007 menambahkan suatu kendala yang disebut dengan kendala Buy In Treshold (BIT). Lebih lanjut, apabila seorang investor ingin menghindari berinvestasi pada suatu saham dengan bobot yang terlalu kecil, dan tidak ingin mengeluarkan biaya transaksi untuk perdagangan yang terlalu kecil yang nan tinya akan memberikan keuntungan yang tidak terlalu besar, maka perlu ditambahkan lagi batas minimum untuk bobot masing - masing saham sehingga nantinya akan didapatkan bobot saham di atas batas minimum. Dengan kata lain untuk dengan adalah suatu batas minimum tertentu. Dengan menambahkan kendala batas ini, berarti mengeluarkan kemungkinan adanya saham dengan bobot yang terlalu kecil atau kurang dari batas minimum. Bagi seorang investor, akan lebih baik tidak berinvestasi pada suatu saham dari pada berinvestasi pada saham dengan bobot yang kecil. Sehingga kendala yang digunakan adalah atau (5) Sehingga menyelesaikan masalah minrisk dengan tambahan kendala Buy In Threshold (BiT) berarti menemukan dan , yang memenuhi Minimumkan QyyV T  (6) Kendala (7) (8) (9) (10) Dengan dan secara berturut-turut menyatakan batas minimum dan batas maksimum bobot untuk setiap saham. Masalah yang didefinisikan pada (9) - (10) merupakan masalah Mixed Integer Quadratic Programming (MIQP) atau masalah yang melibatkan variabel bilangan bulat. Untuk menghindari masalah dengan bentuk MIQP ini, Biggs-Kane pada tahun 2007 mendefinisikan suatu fungsi (11) Dimana fungsi ini tak negatif ketika atau dan ketika . Untuk optimasi portofolio dengan kendala Buy In Threshold yang akan digunakan adalah dengan nilai tak negatif. Sehingga masalah meminimumkan risiko dengan tambahan kendala Buy In Threshold secara matematis dapat ditulis: Minimumkan QyyV T  (12) Kendala (13) (14) (15) (16) Persamaan (12-16) dapat diubah menjadi masalah tanpa kendala dengan metode Penalty: (17) dengan , adalah parameter Penalty dan     ii yMiny  ,0 (18) (Biggs, Kane, 2007). 3. DIFERENSIAL EVOLUSI Diferensial Evolusi (DE) merupakan suatu metode optimasi dengan pendekatan heuristik untuk mencari nilai minimum dari fungsi ruang kontinu yang nonlinear dan non-differentiable. DE termasuk kelas evolutionary strategy, yaitu algoritma optimasi meta-heuristik berdasarkan populasi, terinspirasi dari mekanisme evolusi seperti mutasi, krosover, seleksi alam, dan persaingan (adaptasi) hidup. DE bisa menemukan minimum global dari fungsi multidimensional dan multimodal (yaitu fungsi yang memiliki lebih dari satu nilai minimum) dengan probabilitas yang tinggi.
  • 11. A-61 Algoritma Diferensial Evolusi Algoritma DE yang digunakan dalam makalah ini mengacu pada Algoritma yang ditemukan oleh Storne, Price, and Lampinen pada tahun 2005, metode DE dikerjakan dalam empat (4) tahap, yaitu initiation, mutation, crossover, dan selection. Sedangkan parameter kontrol yang digunakan dalam DE adalah: Konstanta diferensiasi atau mutasi (F) dengan Konstanta crossover dengan Ukuran populasi , biasanya dengan D adalah dimensi dari permasalahan Selain parameter kontrol, terdapat parameter lain yang dibutuhkan dalamproses Diferensial Evolusi, yaitu: Dimensi dari permasalahan Banyaknya generasi maksimum yang biasanya digunakan sebagai kriteria pemberhentian Batas atas dan batas bawah Secara sederhana, Storne-Price pada tahun 1995 menceritakan alur proses DE seperti berikut: Populasi pada suatu generasi tersusun dari vektor-vektor yang didapat dari titik awal ataupun dari proses pembandingan dengan vektor yang lain. (19) (20) Indeks menyatakan generasi dimana populasi tersebut berada. Setiap vektor diberikan suatu indeks yang menyatakan individu dalam populasi dan dinotasikan dengan i yang berjalan dari 1 sampai NP. Komponen-komponen dalam vektor V diberi indeks j yang berjalan dari 1 sampai D. Proses paling awal dari DE adalah inisiasi atau membangkitkan populasi awal. Kemudian DE memutasi vektor yang terpilih secara acak untuk menghasilkan suatu populasi perantara dari NP buah vektor mutan . (21) (22) Setiap vektor di populasi g kemudian direkombinasikan dengan suatu vektor mutan untuk membentuk populasi trial, yang terdiri dari NP buah vektor trial . (23) (24)  Initiation Tahapan pertama dalam memulai proses DE adalah membangkitkan populasi awal. Populasi awal dibangkitkan secara acak mengikuti distribusi uniform. Misal diberikan batas atas dan batas bawah, maka populasi awal dibangkitkan dengan aturan: (25) Pembangkit bilangan acak menghasilkan suatu bilangan acak berdistribusi uniform dengan range .  Mutation Pada tahapan ini, di setiap generasi akan dibentuk vektor mutan baru dengan dari setiap vektor induk . Terlebih dahulu dipilih secara acak tiga vektor dari populasi dengan indeks yang berbeda dengan indeks vektor mutan yang akan dibentuk. Dengan kata lain, untuk membentuk vektor mutan maka dipilih vektor dimana dan , Vektor mutan ini dibentuk dengan aturan (26)  Crossover Setelah terjadi mutasi, maka proses selanjutnya adalah crossover. Pada fase crossover ini akan dibentuk vektor trial dengan menyilangkan antara vektor mutan dan vektor induk. Vektor trial ini dibentuk dengan aturan (27) Dimana adalah bilangan acak uniform sedangkan adalah bilangan bulat yang diambil secara acak dengan
  • 12. A-62  Selection Pada fase seleksi ini, akan dibandingkan fitness (nilai fungsi) dari vektor trial dan nilai fungsi dari vektor induk . Misal dalam proses minimisasi jika nilai fungsi vektor trial kurang dari atau sama dengan nilai fungsi dari vektor induk, maka vektor trial ini akan menggantikan posisi vektor induk di populasi berikutnya. (28) Setelah proses seleksi ini terjadi, maka terbentuklah satu populasi baru yang hidup pada generasi berikutnya. Selanjutnya proses mutasi, crossover, dan seleksi terulang kembali sampai tercapai generasi maksimum atau kriteria pemberhentian terpenuhi (Storne, Price, and Lampinen 2005). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Optimisasi Portofolio dengan Kendala Buy In Treshold DE diterapkan untuk menyelesaikan masalah optimisasi portofolio pada kasus buy in threshold untuk 5 data saham standar yang telah dilakukan oleh Biggs dan Kane tahun 2007. Diberikan data mean return dan matriks variansi- kovariansi: , (Biggs, Kane, 2007). Akan dicari nilai risiko paling minimum jika target return yang ingin dicapai sebesar Rp = 0.25%. Dengan metode Pengali Lagrange diperoleh solusi eksak untuk kasus minrisk1 sebagai berikut: dengan . Metode DE diterapkan untuk mencari risiko minimum pada masalah minrisk1, minrisk2, dan buy in threshold persamaan (6)-(10) dan (12)-(16). Target return (Rp) yang diinginkan sebesar 0.25%. Untuk kendala buy in threshold, proporsi minimum saham sebesar ymin = 0.05. Hasil dari simulasi DE untuk mencari nilai risiko pada buy in threshold disajikan pada Tabel 1. Table 1. Optimisasi portofolio pada kasus buy in threshold untuk 5 data sahamstandar Saham ke Metode DE Metode DIRECT Hybrid (Quasi Newton- DIRECT) BiT (6)-(10) BiT (12)-(16) 1 0.124 0.124 1 0.122 0.125 2 0.365 0.364 1 0.369 0.364 3 0.344 0.344 1 0.339 0.344 4 0.116 0.117 1 0.111 0.116 5 0.050 0.050 1 0.058 0.050 F 0.6916 0.6916 V 0.6906 0.6906 0.6935 0.691 0.8243 0.8243 Rp 0.2499 0.2499 Total proporsi 1 1 Iterasi 1000 1000 Waktu (menit) 0.4614 0.7445 F merupakan nilai dari fungsi Penalty. Jarak antara F dan V sudah cukup dekat. Jadi optimisasi yang dilakukan sudah memenuhi kendala-kendala yang diberikan. Optimisasi portofolio dengan kendala buy in threshold menggunakan DE menghasilkan komposisi saham yang ada pada Tabel 1. Baik kendala buy in threshold pada persamaan (6)-(10) maupun persamaan (12)-(16) menghasilkan proporsi saham dan nilai risiko yang sama. Jelas bahwa hasil yang diperoleh dengan metode DE dengan metode DIRECT yang dilakukan Biggs dan Kane tahun 2007 terlihat berbeda, dari nilai resiko DE lebih baik, tetapi dengan metode Hybrid yang juga dilakukan oleh Biggs
  • 13. A-63 dan kane tahun 2007 diperoleh hasil yang hampir sama. Hasil pada Tabel 1 dibangun oleh parameter yang diberikan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai-nilai parameter yang digunakan pada proses simulasi DE Parameter BiT (6)-(10) BiT (12)-(16) D 5 5 NP 50 50 Cr 0.8 0.8 F 0.5 0.5 K 0.65 0.65 rho 1000 1000 ymin 0.05 0.05 Iterasi Maks 1000 1000 Simulasi selanjutnya menggunakan data saham Hang Seng untuk simulasi optimisasi portofolio dengan kendala buy in threshold. Simulasi ini menggunakan 31 saham dari data saham indeks Hang Seng. Target return yang ingin diperoleh pada portofolio ini adalah 0.005 dengan batas proporsi minimum saham yaitu 0.01. Parameter yang digunakan , , , iterasi . Percobaan dilakukan sebanyak 20 kali kemudian dari 20 kali percobaan tersebut diambil hasil yang terbaik. Hasil dari optimisasi portofolio untuk kendala Buy In Threshold disajikan pada Tabel 1. Tabel 3. Hasil optimisasi portofolio dengan BiT untuk 31 data sahamHang Seng. BiT (6)-(10) BiT (12)-(16) Saham Saham Saham 1 0.00000 17 0.19859 1 0.02536 1 17 0.00605 1 2 0.00000 18 0.05694 2 0.00000 0 18 0.00000 0 3 0.03472 19 0.00000 3 0.00000 0 19 0.12738 1 4 0.00000 20 0.00000 4 0.00000 0 20 0.06184 1 5 0.00000 21 0.00000 5 0.08861 1 21 0.04310 1 6 0.00000 22 0.00000 6 0.00428 1 22 0.05275 1 7 0.09866 23 0.00000 7 0.00000 0 23 0.00000 0 8 0.00000 24 0.00000 8 0.10400 1 24 0.00000 0 9 0.00000 25 0.05579 9 0.07948 1 25 0.00000 0 10 0.00000 26 0.00000 10 0.01446 1 26 0.00000 0 11 0.00000 27 0.00000 11 0.00000 0 27 0.00996 1 12 0.00000 28 0.34545 12 0.04495 1 28 0.00000 0 13 0.00000 29 0.00000 13 0.00000 0 29 0.10606 1 14 0.06729 30 0.02364 14 0.04193 1 30 0.00000 0 15 0.00000 31 0.11860 15 0.12734 1 31 0.05117 1 16 0.00000 - - 16 0.01094 1 - - - F 0.001010128 F 0.001010256 V 0.001010128 V 0.001010256 0.031782511 0.031784525 Rp 0.005000000 Rp 0.005000000 S 0.999700000 S 0.999656690 Iterasi 1730.000000 Iterasi 2159.000000 Waktu (detik) 374.0000000 Waktu (detik) 468.0000000 Nilai risiko minimum yang diperoleh antara kedua kendala Buy In Threshold, yaitu yang melibatkan bilangan bulat dan tanpa melibatkan bilangan bulat, nilainya juga hampir sama walaupun komposisi dari proporsi sahamdari kedua
  • 14. A-64 kendala berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh metode DE yang merupakan salah satu metode stokastik, sehingga memberikan solusi yang berupa hampiran solusi optimal, seperti terlihat pada Tabel 1. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil simulasi dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan data yang sama yang digunakan oleh Biggs dan Kane tahun 2007 diperoleh nilai risiko yang lebih baik dengan metode DE. DE merupakan metode yang cukup efektif untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi portofolio dengan kendala Buy In Threshold karena sudah menghampiri hasil yang optimal dengan data harga sahamHangseng . DAFTAR PUSTAKA Biggs and Michael Bartholomew. (2005). Nonlinear Optimization with Financial Applications. Kluwer Academic Publishers.London. Biggs M.C., Bartholomew and S.J. Kane. (2009). “A Global Optimization in Portfolio Selection”. Computational Management Science, 6, 329 –345. Deda, Y. Nd. dan Adji, K.A. (2015). “Single-Objective dan Multi-Objective Optimisasi Portofolio dengan Ukuran Resiko Mean-Variance Menggunakan Differential Evolution”. Prosiding Seminar Nasional Matematka dan pendidikan Matematka UNPAR, 10, MT15-20, ISSN 1907-3909. Markowitz, Harry. (1952). “Portfolio Selection”. The Journal of Finance, 7, 77-91. Storne, R., Price, K., and Lampinen, J. (2005). Differential Evolution: A Practical Approach to Global Optimization. Springer-Velberg. Berlin. http.://people.brunel.ac.uk/mastjjb/jeb/orlib/les/port1.txt diunduh tanggal 19 Desember 2014