Kampung adalah ciri kehidupan bermukim yang dapat dianggap sebagai tatanan permukiman
tradisional sebelum masuknya perencanaan permukiman modern khususnya di Indonesia. Tipologi
permukiman ini merupakan akar dari pertumbuhan kota-kota di Indonesia karena kampung pada
dasarnya merupakan embrio pertumbuhan, sehingga penataan suatu kawasan kota perlu
memperhatikan eksistensi kampung ini sebagai titik tolak penataan.
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
KAMPUNG KOTA SEBAGAI SEBUAH TITIK TOLAK DALAM MEMBENTUK URBANITAS DAN RUANG KOTA BERKELANJUTAN.xls
1. KAMPUNG KOTA SEBAGAI SEBUAH
TITIK TOLAK DALAM MEMBENTUK
URBANITAS DAN RUANG KOTA
BERKELANJUTAN
Oleh : Agus Cahyo Nugroho
Disampaikan Oleh : Erna Ratna Ayuning Pupuh
Nim : 40030619650087
Prodi STr-Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan
Departemen Sipil dan Perencanaan
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
2. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
LATAR BELAKANG
Budaya bermukim, terutama di
perkotaan, merupakan fenomena
kehidupan urban, khususnya Asia,
yang disadari atau tidak merupakan
gambaran karakter penghuninya.
Bentuk-bentuk permukiman yang
ada di kota-kota tidak hanya terdiri
dari permukiman-permukiman
‘formal’ yang dirancang dan
direncanakan oleh para perencana
kota modern dengan master plan-
nya, akan tetapi juga terdapat
tatanan-tatanan permukiman yang
dianggap ‘informal’ oleh kaum
modernis tersebut, yang disebut
dengan kampung.
Beranjak dari paradigma
perencanaan kota, kampung
kota sebenarnya dapat menjadi
awal dimulainya paradigma
baru perencanaan kota dalam
mewujudkan kota yang lebih
baik. Kampung dengan segala
aktivitasnya, sedikit banyak
dapat memberi gambaran
bagaimana kehidupan urban
yang terjadi.
3. Kepadatan merupakan
permasalahan yang dihadapi oleh
hampir seluruh kota. Perilaku padat
dapat dilihat pada kampung-
kampung di perkotaan, dengan
perbandingan kebutuhan ruang-
ruang terbuka yang minim, derajat
ketertutupan ruang dan
keterdekatan antar bangunan.
Disadari atau tidak, kepadatan dan
keterbatasan memberikan kreativitas
bagi manusia penghuninya untuk
bertindak dan berprilaku. Hampir
dapat dipastikan bahwa tidak akan
ada ruang-ruang sisa di kampung
kota.
MASALAH
4. METODE
1. Kajian Literatur
2. Analisis
Komparatif
Terhadap teori
kampung kota,
pandangan urbanitas
barat serta pandangan
urbanitas di Asia
5. Melihat dari tinjauan dan kerangka teoritis
mengenai kampung kota dan urbanitas
sebuah kota yang ada di barat sebagai kota-
kota yang maju dan pengaruh perkembangan
di Asia atau pada kota-kota di negara yang
sedang berkembang, maka dapat dirumuskan
beberapa prinsip yang dapat menjadi dasar
dalam menciptakan kondisi urbanitas dan
ruang kota yang berkelanjutan, yang bertolak
pada eksistensi kampung kota sebagai tempat
bermukim masyarakat kota.
6. REFERENSI
Nugroho, A. C. (2009). Kampung kota sebagai sebuah titik tolak
dalam membentuk urbanitas dan Ruang Kota Berkelanjutan.
Jurnal Rekayasa, 13(3), 210–218.
http://ft-
sipil.unila.ac.id/ejournals/index.php/jrekayasa/article/viewFile/20/
23