Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem penyiram tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dengan pemantauan dan notifikasi tingkat kelembaban tanah melalui smartphone. Sistem dirancang menggunakan mikrokontroler, sensor kelembaban tanah, dan katup solenoid untuk mengontrol aliran air secara otomatis berdasarkan bacaan sensor. Hasil pengujian menunjukkan sistem mampu menyiram tanaman sesuai dengan tingkat kelembaban
1. TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
“Tabel Matrik”
Oleh:
Nama : Ejawanta Aulia Fasabani
NIM : 09030581721010
Kelas : Teknik Komputer
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
2. Tittle Of Study Author Briefly Description of
Study
Experimental Results Study Limitations
Rancang Bangun
Alat Penyiraman
Tanaman dengan
Pompa Otomatis
Sistem Irigasi
Tetes pada Lahan
Kering
(Amuddin ,
Joko
Sumarsono)
Penelitian ini bertujuan untuk
(1) Merancang bangun
peralatan penyiraman
otomatis pada lahan kering,
(2) Menentukan cara yang
efektif dan efisien, (3)
Mengetahui unjuk kerja yang
lebih spesifik dalam
penggunaan daya listrik.
Manfaat penelitian ini (1)
Alat otomatis yang dapat
membantu mengatasi
kekurangan air pada musim
kemarau di lahan kering, (2)
membantu petani dalam
mengatasi masalah pengairan
tanaman pada musim
kemarau/kering, (3)
pengetahuan ilmiah dalam
otomatisasi penyiraman
sistem irigasi tetes dengan
pompa energi surya sebagai
energi terbarukan.
Daya listrik yang akan
digunakan untuk
menggerakkan motor
pompa dalam penelitian ini
sebesar ±0,336796 HP
dengan keluaran (output)
setara ±0,336796 HP x
0,7457 Kwatt = 0,25125
Kwatt, sedangkan hasil
daya yang digunakn untuk
menggerakkan pompa air
dalam operasional
penyiraman sebesar
±0,01333333 Kwatt jam
sehingga pada perhitungan
efisiensi diperoleh Daya
motor pompa dibagi daya
listrik yang digunakan
sama dengan efisiensi
pemakaian atau dengan
perhitungan ±0,25125
Kwatt/0,01333333 Kwatt x
100% = 18,84375%, atau
setara dengan efesiensi
daya sebesar ±188,375%
bila dikonversikan dalam
satuan watt jam.
Kedalaman
Untuk
menanggulangi
permasalahan yang
dihadapi oleh para
petani dan kalangan
yang ingin bertani
tersebut diatas, maka
dirancang suatu alat
dengan sistim
penyiraman secara
otomatis dengan
proses pengeluaran
air dari dalam sumur
dengan sistim pompa
yang menggunakan
tenaga listrik dan
dengan sistim kendali
yang dapat di atur
sesuai dengan
keinginan dan
kebutuhan. Cara
bertani menggunakan
penyiraman otomatis,
sidikit membutuhkan
tenaga manusia untuk
penyiraman dan tidak
terlalu boros dalam
penggunaan air
sehingga wilayah
yang kekurangan
airpun dapat
dimanfaatkan.
Penyiraman
Alat Penyiram
Tanaman
Otomatis Dengan
Logika Fuzzy
Berbasis
Atmega16
(Bayu Aji
Kurniawan)
Pembuatan proyek akhir ini
bertujuan untuk menerapkan
logika fuzzy pada
otomatisasi penyiraman
tanaman berdasarkan suhu
udara dan kelembaban tanah.
Dengan adanya alat ini
diharapkan dapat membantu
proses perawatan tanaman
dengan lebih baik. Metode
perancangan Alat Penyiram
Pengoperasian sensor
sebagai input dari logika
fuzzy dilakukan dengan
menggunakan fitur ADC
dari mikrokontroler,
kemudian dilakukan proses
pemrograman agar
pembacaan sensor sesuai
dengan alat ukur
1. Menambah
membership function
sehinggga
memungkinkan
untuk menghasilkan
output keadaan yang
lebih mendetail.
2. Menggunakan
sensor yang
mempunyai
3. Tanaman Otomatis dengan
Logika Fuzzy Berbasis
ATMega16
Perancangan perangkat
lunak dari alat penyiram
tanaman otomatis dengan
logika fuzzy dibuat
menggunakan Code Vision
AVR meliputi proses
pembacaan ADC,
fuzzyfikasi,
pembuatan rule dan
defuzzyfikas
sensitifitas lebih baik
lagi.
3. Membuat alat
dengan skala yang
lebih besar sehingga
dapat diterapkan
pada perkebunan.
Rancang Bangun
Prototype System
Monitoring
Kelembaban
Tanah Melalui
Sms Berdasarkan
Hasil Penyiraman
Tanaman
“Studi Kasus
Tanaman Cabai
Dan Tomat”
(Caesar Pats
Yahwe ,
Isnawaty,
L.M Fid
Aksara)
Monitoring penyiraman
tanaman berdasarkan
kelembaban tanah melalui
SMS berbasis
mikrokontroler merupakan
salah satu cara yang dapat
digunakan dalam hal
mengawasi serta merawat
tanaman tetap dalam kondisi
yang baik. Sehingga dapat
mengefisienkan waktu dan
tenaga pemilik tanaman
dalam melakukan
aktivitasnya tanpa mengurus
langsung tanaman yang
dimiliki.
Hasil pengujian
monitoring kelembaban
tanah melalui SMS
berdasarkan hasil
penyiraman
tanaman menunjukkan
bahwa Soil Moisture
Sensor FC-28 dapat
mendeteksi kelembaban
tanah dan alat dapat
menyiram tanaman ketika
kondisi tanah dalam
keadaan kering kemudian
SMS Gateway akan
bekerja secara otomatis
untuk mengirimkan SMS
kepada pemilik tanaman.
Persentase keberhasilan
alat sebesar 93,75%.
1. Agar
menggunakan sensor
yang bisa bekerja
dengan jangkauan
yang lebih baik dari
Soil Moisture sensor
FC-28 yang dapat
mencakup
kelembaban tanah
yang cukup luas
seperti kebun.
2. Tidak hanya
menggunakan Soil
Moisture sensor
FC-28 sebagai
pendeteksi
kelembaban tanah,
namun juga dapat
menggunakan sensor
pendeteksi suhu agar
mengetahui suhu
sekitar tanaman
tumbuh
Rancang Bangun
Prototipe
Gardening Smart
System (Gss)
untuk Perawatan
Tanaman
Anggrek Berbasis
Web
(Deni Kurnia,
Adolf Asih
Suprianto)
Prototipe ini menggunakan soil
mosturise sensor yang
berkualitas tinggi untuk
menguji kelembaban media
tempat tumbuh anggrek secara
akurat. Material yang
digunakan berbahan plat lapis
nikel sehingga memperbesar
area induksi, meningkatkan
konduktivitas, mencegah
masalah karat dan
meningkatkan usia pakai.
Sensor ini dapat membaca
berbagai tingkat kelembaban
Pengujian prototipe
dilakukan melalui tiga tahap:
a. Pengujian fungsi hardware
secara terpisah. b. Pengujian
fungsi software secara
terpisah. c. Pengujian
komunikasi hardware dan
software secara bersamaan.
Pengujian tahap pertama
dilakukan dengan cara
menghubungkan hardware
dengan anggrek jenis
Phalaenopsis amabilis
(anggrek bulan) melalui
Dalam penelitian ini
pengembangan user
interface masih belum
menggunakan web
sebagai alat
monitoring, sehingga
perlu dilakukan
pengembangan
penelitian yang
memungkinkan
pengontrolan dapat
dilakkan melalui web
baik melalui PC
4. (pH) dengan pengaturan
potensiometer
sensor dengan dua kondisi
tanah yaitu kering dan basah
Pada pengujian tahap kedua
yaitu bagian software,
penulis melakukan langkah
sebagai berikut :
a. Menggunakan browser
mozila dan chrome pada
desktop saat menjalankan
file index.htm. b.
Menggunakan browser
default OS android dan
chrome pada handphone
saat menjalankan file
index.htm. c. Melakukan uji
fungsi button ON-OFF pada
user interface
maupun mobile phone
(HP)
Sistem Kontrol
dan Monitoring
Pertumbuhan
Tanaman
Hortikultura Pada
Smart Garden
(Dian Megah
Sari, Zulfajri B.
Hasanuddi ,
Dewiani)
Penelitian ini bertujuan untuk
membuat sistem yang mampu
mengendalikan suhu,
memantau kadar air dalam
tanah dan memupuk secara
teratur, serta dapat
memberikan laporan sistem,
berinteraksi melalui suatu
antarmuka (interface) yang
mudah digunakan, yaitu
smartphone. mikrokontroller
yang digunakan sebagai pusat
pemrosesan data adalah
arduino uno. Dari hasil
pengujian telah terukur bahwa
sistem mampu memberi
tindakan terhadap perubahan
suhu, kadar air dalam tanah
yang melebihi atau kurang dari
batas yang ditentukan. Sistem
mampu mengirimkan nilai-nilai
sensor ke dalam database yang
berada pada server.
Kata
Hasil pengamatan yang telah
dilakukan mengukur bahwa
pertumbuhan yang terjadi
pada tanaman
tomat yang diberi perlakuan
dan tidak, ini mulai terlihat
jelas pada fase pembungaan
dimana tanaman yang diberi
perlakuan dengan kode
tanaman T2-P2 telah
mengalami pembungaan,
pertumbuhan vegetatifnya
juga lebih bagus seperti
jumlah daun yang lebih
banyak lebar jumlah tangkai
dan cabang tangkai lebih
banyak dan tanaman lebih
subur, sedangkan tanaman
yang tidak diberi perlakuan
dengan kode tanaman T1-P1
belum mengalami
pembungaan pertumbuhan
vegetatifnya juga kurang
sempurna, seperti daun lebih
sedikit, jumlah tangkai dan
cabang tangkai juga terlihat
lebih sedikit. Pada fase
pembuahan terlihat juga
perbedaan pembuahan pada
kode tanaman T1-P1
tanaman tomat telah
Permasalahan yang
dihadapai dalam
pertumbuhan tanaman
ini adalah perlunya
sistem smart garden
(Kebun Cerdas). Desain
smart garden mampu
mengelola dan
memonitoring suhu,
dan kadar air dalam
tanah, serta
melakukan pemupukan
otomatis dan mampu
melaporkan status dari
sistem, berinteraksi
melalui suatu
antarmuka (interface)
yang mudah
digunakan, yaitu
smartphone.
5. berbuah tapi belum matang,
warna buahnya hijau dan
masih ada beberapa
tanaman yang buahnya
masih kecil, sedangkan pada
kode tanaman T2-P2
tanaman tomat telah
berbuah, matang dan
berwarna merah
Sistem Kendali
Penyiram
Tanaman
Menggunakan
Propeller
Berbasis Internet
Of Things
(Ratnawati,
Silma)
Penelitian ini bertujuan untuk
merancang sebuah alat
penyiram tanaman otomatis
dengan menggunakan
propellerdan sensor moinsture
sebagai alat untuk mendeteksi
kadar kelembaban tanah.
Berdasarkan hasil
perancangan alat
penyiram tanaman otomatis
berbasis Internet Of Things
maka alat ini dirancang telah
selesai yaitu alat penyiram
tanaman menggunakan
sensor kelembaban dan
sensor cahaya untuk
mendeteksi kadar
kelembaban tanah. Apabila
kadar kelembaban diaatas
atau sama dengan 1000 nilai
kelembaban tanah maka
pompa akan menyiram
secara otomatis dan akan
berhenti apabila kadar
kelembaban tanah dibawah
atau sama dengan 500 nilai
kelembaban tanah.
Alat ini disertai dengan
wifi sehingga
kita bisa
menghubungkan alat
dengan aplikasi pada
smartphone. Dengan
adanya aplikasi ini
maka kadar
kelembaban tanah
yang tampil pada layar
LCD akan dikirim ke
aplikasi pada
smartphone. Aplikasi
Sistem
Pengontrol
Kelembaban
Tanaman
Anggrek
Menggunakan
Telegram
(Yisti Vita Via,
Mochammad
Lukman
Shodiq)
Pada penelitian ini
memanfaatkan mikrokontroller
wemos D1 mini dengan modul
sensor DHT11 sebagai pembaca
nilai kelembaban dan relay
sebagai pemutus aliran listrik
pompa air yang terhubung
dengan telegram secara online.
Pengguna bisa mengontrol
penyiraman tanaman anggrek
dan membaca kelembaban
melalui aplikasi telegram,
dengan kesimpulan bahwa
sistem ini mampu menambah
kelembaban yang dibutuhkan
oleh tanaman anggrek
hasil implementasi dari
rancangan yang telah dibuat,
serta pembahasan / analisis
dari hasil uji coba dengan
melakukan pengukuran hasil
uji coba yang terkuantifikasi
seperti mendapatkan data
code wemos D1 miniuntuk
mengontrol dan
memonitoring sprayer
melalui android kelembapan,
lalu membangun sebuah alat
pendeteksi dan pengontrol
kelembaban berbasis wemos
D1 mini dan android.
Implementasi
Perlu dikembangkan
dengan sensor- sensor
seperti sensor
kelembaban.
Penyiraman
Tanaman Secara
(Agus Rahman) Penelitian ini bertujuan untuk
merancang sebuah alat
penyiram tanaman otomatis
Sistem penyiram tanaman
berbasis Internet Of Things
menggunakan soil
Perlu dikembangkan
IoT berupa Telegram
atau website
6. Otomatis
Menggunakan
Propeler berbasis
IoT
dengan menggunakan
propellerdan sensor moinsture
sebagai alat untuk mendeteksi
kadar kelembaban tanah
moinsture sensor dan sensor
cahaya telah berhasil di buat
dan di uji coba menggunakan
Wemos D1, LCD, Relay, dan
pompa air. Alat ini dapat di
implementasikan dan siap
untuk digunakan. Sistem ini
bekerja dengan baik
berdasarkan nilai
kelembaban tanah yang
dideteksi oleh sensor
kelembaban. Dari beberapa
pengujian yang telah
dilakukan diperoleh kadar
tanah yang paling baik
dengan nilai 600 PH.
Sistem Penyiram
Tanaman
Otomatis dengan
Pemantauan dan
Notifikasi melalui
IoT
(Jacquline M.S.
Waworundeng,
Novian
Chandra
Suseno,
Roberth Ricky
Y Manaha)
Peneliti membuat prototipe
sistem penyiram otomatis
dengan fungsi penyiram
berdasarkan tingkat
kelembaban air dalam tanah.
Metode yang digunakan adalah
prototyping yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Alat dan
sistem yang dibangun terdiri
atas mikrokontroler, sensor
kelembaban tanah, dan
solenoid valve yang terintegrasi
dengan platform IoT yaitu
Blynk apps dan Thingspeak.
Proses dimulai dari deteksi
kelembaban air dalam tanah
oleh sensor. Jika kelembaban
terdeteksi pada 30% – 35%,
maka alat mengaktifkan fungsi
penyiraman dengan membuka
katup solenoid valve untuk
mengalirkan air ke pipa. Pada
kelembaban lebih dari 35%,
maka fungsi penyiraman
berhenti. Platfrom IoT
ThingSpeak dimanfaatkan
untuk menampilkan data
persentase kelembaban dalam
bentuk grafik
pengujian yang dilakukan,
didapati bahwa persentase
kelembaban tanah dengan
nilai awal 30% - 35%
mengalami kenaikan menjadi
68.2%, setelah proses
penyiraman. Setiap
komponen dari alat dan
sistem telah diuji dan dapat
berfungsi sesuai dengan
tujuan, sehingga berpotensi
untuk digunakan dalam
proses penyirman tanaman
secara otomatis.
Untuk menambah
sensor yang digunakan
seperti sensor dht11 ,
dan
7. Rancang Bangun
Smart Garden
Berbasis Internet
Of Thing (IoT)
dengan Bot
Telegram
(Krisna Affandi) Alat ini dibuat bertujuan untuk
meningkatkan kualitas
tumbuhan agar tumbuhan
dapat tumbuh dengan
baik, berbunga banyak, akar
menancap dengan kuat serta
tidak mudah terserang hama
dan penyakit. Alat ini juga bisa
mencapai keakuratan mencapai
90% dalam penyiraman yang
membuat tumbuhan tidak
terlalu banyak atau sedikit
dalam penyiramannya
Telah dibangunnya sebuah
alat smart garden yang dapat
menampilkan nilai-nilai dari
sensor, menyalakan pompa
air, dan menyalakan lampu
dengan bantuan aplikasi
chating telegram.
2. Melalui alat
smart garden
ini dapat
mempermudah
petani/perseorangan dalam
memantau tanaman dimana
saja dan kapan saja
1. Perlu dikembangkan
dengan menambah
sensor- sensor yang
lebih akurat agar lebih
banyak data yang bisa
diambil. Sensor Rcyago
PMS710 sebagai
sensor kelembapan
tanah dan sensor
Si7021 sebagai
pengganti sensor suhu
dan kelembapan
udara.
2. Perlu dikembangkan
lebih luas lagi misal
dengan menambahkan
fitur jenis tumbuhan
apa yang sedang
ditanam agar waktu
penyiraman dan
penyinaran lebih
akurat.