Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
1.
2. Diskusi
• Pengertian Diskusi
Diskusi adalah sebuah interkasi komunikasi antar dua
orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi
antara mereka berupa salah satu ilmu atau
pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan
rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa
berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari
topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan
yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu topik
tersebut.
3. Unsur-unsur Diskusi
• Materi
• Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari:
a) Moderator
b) Notulis
c) Peserta
d) Pemakalah/penyaji
• Perlengkapan
4. Macam-macam Diskusi
1. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan
kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Seserahan
Pertemuan yang diselenggarakan untuk
mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli
mengenai suatu hal/masalah dalam bidang
tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya.
5. 4. Saimposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan
pengarahn singkat menjelang pelaksanaan kegiatan.
5. Muktamar
Pertemuan para wakil Organisasi mengambil Keputusan
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
6. Konferensi
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah
yang dihadapi bersama.
7. Diskusi Panel
Diskusi yang dilakukan oleh panelis( peserta diskusi panel)
dan disaksikan beberapa pendengar, serta diatur oleh
seorang moderator
8. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibatkan kelompok kecil.
6. PUISI
• Puisi adalah salah satu cabang sastra yang
menggunakan kata kata sebagai media yang
menyampaikan ilustri dan imajinasi yang secara fisik
terikat oleh sejumlah baris, jumlah ikatan dan
jumlah bait.
7. => Unsur intrinsik
1. TEMA
2. TIPOGRAFI
3. NADA
4. PERASAAN
5. VERTIFIKASI
6. CITRAAN
7. DIKSI
8. GAYA BAHASA
9. AMANAT
8. 1. TEMA
Tema adalah pokok persoalan, suatu ide yang
dikemukakan oleh penulis baik tersurat atau
tersirat
2. TIPOGRAFI
Tipografi adalah bentuk fisik yaitu tatanan larik, 2
bait, 4 baris (bait,kalimat,ferase)
9. 3. NADA
Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya,
misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte,
persuasif (mengajak)
4. PERASAAN
Sikap pengarang terhadap tema (subjek materi)
dalam puisi, misalnya : simpatik, konsisten, senang,
sedih, dan kecewa
10. 5. Vertivikasi
• Vertivikasi di bagi menjadi dua :
1. Rima : Persamaan bunyi pada puisi, diawali
di tengah dan di akhir.
2. Ritma :tinggi, rendah, panjang, pendek,
keras, lemahnya bunyi.
11. 6. CITRAAN
• Gambaran pikiran si penulis
7. Diksi
• Diksi adalah pemilihan kata-kata dengan
cermat. Teliti dan setepat mungkin oleh
penyair.
12. 8. Gaya Bahasa
• Gaya bahasa adalah bahasa kiasan yang
menimbulkan makna konotasi tertentu.
9. Amanat
Amanat adalah pesan, maksud atau tujuan yang
mendorong penyair menulis.
13. Guru
Engkau adalah cahaya penerangku
Engkau adalah nafasku
Setiap denyut nadi ini
kau iringi kami dengan sabar
Maafkanlah kami yang sering membuatmu terluka
Bahkan menangis, lelahmu, sedihmu , sabarmu
Dan air matamu pun tak dapat dibalas seribu dengan kata maaf
Atas kenakalan yang telah kami perbuat
Guru …
Terima kasih atas perjuanganmu untuk kami
Perjuangan yang tidak akan pernah habis untuk kami
Guru teruslah menjadi bintang harapan anak bangsa
14. • Kompetensi Dasar :
--- Menghubungkan isi puisi dengan
realitas alam, sosial budaya,
dan masyarakat melalui diskusi
Indikator :
1. Menentukan konsep realita alam
2. Menentukan konsep sosial budaya
3. Menentukan konsep masyarakat
4. Menentukan isi/pesan yang terkandung
dalam puisi
5. Menghubungkan isi puisi dengan realita
alam
6. Menghubungkan isi puisi dengan sosial
budaya
7. Menghubungkan isi puisi dengan
masyarakat
15. • Realitas berasal dari bahasa Inggris real yang berarti
nyata. Dalam KBBI (2008: 150), realitas didefinisikan
sebagai kenyataan. Alam merupakan segala yang ada di
langit dan di bumi (seperti bumi, bintang, kekuatan);
sekeliling; lingkungan kehidupan; segala sesuatu yang
termasuk satu lingkungan (golongan, dsb) dan
dianggap sebagai satu keutuhan (KBBI, 2008:34). Jadi,
realitas alam merupakan segala yang ada di lingkungan
kehidupan manusia yang bersifat nyata.
16. Bagian yang sangat penting dalam struktur sosial
adalah sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan
suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat
yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit
sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
memiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas
ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik,
paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya.
17. • Kehidupan di lingkungan sosial berkenaan dengan
masyarakat, dan perlu adanya komunikasi. Alat atau
perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat
tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau
kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain
adalah bahasa. Melalui bahasa, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku,
tata krama masyarakat, sekaligus mudah beradaptasi
dengan lingkungan dan segala bentuk masyarakat.
18. Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem
sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya
adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri
berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut
serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti
saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat merupakan gejala (fenomena) sosial yang
ada dalam kehidupan ini d iseluruh dunia. Oleh karena
itu masyarakat oleh sosiologi dijadikan sebagai objek
kajian atau suatu hal yang dipelajari terus-menerus.
Karena sifat dari masyarakat itu sangat kompleks,
banyak para akhli yang menjelaskan masyarakat dari
sudut pandang yang berbeda-beda.
20. A. Menghubungkan Isi Puisi dengan Realitas Alam
HUTAN
Oleh: Sartini Dede Irawati
Hutan,
Tempat bernaung hewan dan tumbuhan,
Segar udara sang pepohonan
Kesejukan menghanyutkan
Hutan menanti fajar
Dedaunan menutup sinar
Hutan, Ingin engkau daku kunjungi
Ke wilayah bidadari
Kini berdiri aku menghadap hutan
Kutanam bunga dari taman
Semoga hutan tak akan punah
Meski kini gundul ditebang penjajah
21. Aroma Pusara
Oleh: Sartini Dede Irawati
Nisan tumbuh di pusara
Indah hiasi tanah sepi
Kembangnya berjatuhan
Tebarkan aroma di atas pusara
Tetes kristal kubawa bersama
Di atas pusara kutaburkan
Yaasin Al-fatihah kubacakan
Ringan doa kupersembahkan
Penolong dan bekalmu berkekalan
Isak tangis kutinggalkan
Sebagai tanda kesedihan
Seikat melati kutitipkan
Sebagai aroma perpisahan
22. Rayuan Rupiah
Oleh: Sartini Dede Irawati
Bicaramu indah bagai melodi
Suaramu merdu bak irama lagu
Hati busuk tertutup wajah lugu
Namun di tangan membawa belati
Kau bekerja atas gelarmu
Kau berkuasa atas jabatanmu
Kau tertawa di atas derita
Kau bahagia di atas sengsara
Rupiah siapakah di sakumu?
Milikmu hanya seribu
Tapi kau curi ratusan ribu
Rupiah milik masyarakatmu