2. Kompetensi Dasar
1. Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia
2. Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola here
ditas pada manusia dalam berbagai aspek kehidupan
Indikator
1. Menjelaskan cara penentuan jenis kelamin pada manusia
berdasarkan hasil diskusi.
2. Menjelaskan macam-macam cacat menurun pada manusia
berdasarkan kajian literatur.
3. Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan peristiwa
cacat menurun pada manusia berdasarkan pengamatan dan
kajian literatur.
3. Sifat-Sifat yang Diturunkan pada Manusia:
1. Sifat Fisik
2. Jenis Kelamin
3. Kelainan atau Penyakit Menurun
4. Golongan Darah
4. 1. Sifat Fisik yang Diturunkan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
6. Peluang kemunculan jenis kelamin anak laki-laki dan anak
perempuan sama besar.
Rumus teori kemungkinan adalah sebagai berikut:
( a + b)n
a = kemungkinan lahir anak laki-laki = 50% = ½
b = kemungkinan lahir anak perempuan = 50% = ½
n = jumlah anak yang diharapkan
Contoh Soal :
Pak Yono menikah dengan Ibu Ida setelah beberapa tahun
menikah mereka merencanakan mempunyai 2 anak, 1 anak
laki-laki dan 1 anak perempuan. Berapa persen kemungkinan
harapan keluarga tersebut?
7. Jawab :
- Diket :
n = 2 (anak yang diharapkan)
a = 1 anak laki-laki
b = 1 anak perempuan
- Persentase kemungkinan harapannya adalah
(a + b)n = (a + b)2
= a2 + 2ab + b2
Karena yang diharapkan adalah 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, maka
digunakan persamaan 2ab
= 2ab
= 2 (½ ) (½ )
= ½ x 100%
= 50 %
8. Pewarisan sifat autosomal dominan ditentukan oleh gen-
gen yang terdapat di dalam DNA pada Autosom (kromosom
somatis).
Pewarisan sifat jenis ini, diturunkan oleh genotip dominan,
apabila genotip dominan ada, maka sifat tertentu yang
diturunkan akan muncul fenotipnya (sifat yang tampak).
Contoh : Polidaktili, Thalasemia, Kemampuan mengecap
PTC, Katarak, Anonychia (kuku jari tidak tumbuh)
3. Kelainan atau Penyakit Menurun
a. Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Autosom
Bersifat Dominan
9. 1. Polidaktili (kelaianan jari lebih)
Diwariskan oleh gen autosom dominan P
Diagram pewarisan :
P : PP x pp
(Polidaktili) (Normal)
F1 : Pp (Polidaktili) = 100%;
10. 2. Thalasemia
Penyakit darah bawaan yang mengakibatkan sel darah
merah pecah
- Diwariskan oleh gen outosom dominan Th
- ThTh : Talasemia mayor yang dapat berakibat fatal
- Thth:Talasemia Minor yang masih dapat bertahan
- thth : Normal
11. 3. Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)
Phenylthiocarbamida (PTC),senyawa kimia yang rasanya
pahit. Orang yang dapat merasakan rasa pahit PTC disebut
pengecap atau taster, sedangkan yang tidak dapat
merasakan pahit disebut nontaster.
Gen T menentukan sifat perasa PTC dan alelnya gen t yang
bersifat resesif menentukan seseorang tidak dapat
merasakan PTC atau disebut buta kecap.
P. = TT X tt
T t
F1. = Tt (taster)
12. b. Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Autosom
Bersifat Resesif
1. Albino
Albino merupakan cacat menurun yang
disebabkan karena adanya kelainan
tubuh.
Dimana tubuh tidak mampu
memproduksi enzim yang bertugas
mengubah tirosin menjadi
pigmen melanin.
Pigmen melanin ini dikendalikan oleh gen resesif a.
13. 2. FKU (Fenilketonuria)
FKU merupakan suatu penyakit gangguan mental yang disebabkan
oleh kegagalan tubuh mensintensis enzim berfungsi mengubah fenil
alanin menjadi tiroksin. Fenil alanin mengandung asam fenil piruvat
yang mampu merusak sistem saraf sehingga menimbulkan gangguan
mental.
14. 3. Kelainan atau Penyakit Menurun
a. Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Gonosom/
Terpaut Seks Bersifat Dominan
1. Gigi Cokelat
Gigi yang kurang email biasanya berwarna cokelat dan mudah
rusak.
15. 1. Buta Warna
- Buta warna total yang mana hanya bisa mengetahui
warna hitam dan putih saja.
- Buta warna parsial ini tidak bisa
membedakan beberapa warna.
b. Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Gonosom/
Terpaut Seks Bersifat Resesif
Genotip Buta Warna
16. 2. Haemofili
- Hemofilia adalah nama penyakit yang ditandai dengan
darah yang sulit membeku pada saat terjadi luka.
- Genotipe hemofilia bersifat resesif (h).
Genotip Hemofili
18. 1. Golongan darah menurut sistem ABO
Golongan darah sistem ABO paling sering digunakan dalam
penentuhan golongan darah manusia.
4. Golongan Darah
19. 2. Golongan darah menurut sistem MN
Zat anti-M dan anti-N tidak terkandung dalam plasma darah
orang sehingga tidak akan terjadi penggumpalan darah
pada proses transfusi.
3. Golongan darah menurut sistem Rh
Orang yang mempunyai tipe golongan darah Rh+
(bergenotipe RR atau Rr) mempunyai antigen-Rh.
Sementara itu, orang yang mempunyai tipe golongan darah
Rh– (bergenotipe rr) tidak mempunyai antigen-Rh dalam
eritrositnya.