Dokumen tersebut merupakan analisis peningkatan faktor perolehan minyak pada lapangan Arya melalui metode waterflooding dengan dua pola injeksi, yaitu staggered-line drive dan five-spot. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua pola tersebut dapat meningkatkan produksi minyak dan recovery factor, dengan pola five-spot memberikan peningkatan yang lebih optimal dibandingkan pola staggered-line drive.

1. ANALISIS
PENINGKATAN
FAKTOR
PEROLEHAN MINYAK
WATERFLOOD
LAPANGAN ARYA
DENGAN METODE
DYKSTRA-PARSONS
oleh:
Delvirah Elisa Sabatini Singkuang
071.09.250
Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Kebumian dan
Energi
Universitas Trisakti

2. OUTLINE
 Tujuan dan Ruang Lingkup Studi
 Workflow
 Tinjauan Umum Lapangan
 Pembahasan
 Kesimpulan

3. TUJUAN
 Menganalisis kinerja waterflood Lapangan Arya dari
segi peningkatan faktor perolehan minyak (recovery
factor) untuk menentukan efektif atau tidaknya
waterflood pada lapangan tersebut.
 Menentukan pola injeksi yang paling efektif bagi
Lapangan Arya.

4. RUANG LINGKUP STUDI
 Pola staggered-line drive (sumur produksi A-125).
 Pola five-spot (sumur produksi A-332).

5. WORKFLOW
• Decline curve q vs
t
• Decline curve q vs
Np
• RF dan EUR
Analisis Decline Curve
• CPV
• Vertical Sweep
Efficiency
(Coverage)
• RF dan EUR
Analisis Kinerja
Waterflood dengan
Metode Dykstra-Parsons
Analisis Grafik Kinerja
Waterflood

6. TINJAUAN
UMUM
LAPANGAN
Nama lapangan : Lapangan
Arya
Lokasi : Blok Rimau,
Sumat
era
Selata
n
Nama perusahaan : PT Medco
E&P
Indonesia
Formasi : Baturaja
Jenis batuan : Limestone
Jenis reservoir : Saturated
reserv
oir with gas
cap
Drive mechanism : Weak water
drive

7. FLOW UNIT
Terdapat 5 flow unit yang
terpisahkan oleh carbonate
mudstone volume tinggi yang
tampak di log sebagai indikasi zona
impermeable.
TINJAUAN UMUM LAPANGAN

8. Distribusi
Permeabilitas
Relatif
terhadap
Saturasi Air

9. INITIAL CONDITION
Depth 2,512 ft-SS
Initial pressure 1,100 psia
Initial temperature 176.4oF
Initial oil formation volume factor 1.193 bbl/STB
Initial gas formation volume factor 0.00222 bbl/STB
Initial solution gas-oil ratio 270 SCF/STB
Bubble point pressure 1,100 psia
TINJAUAN UMUM LAPANGAN
FLUID PROPERTIES
Oil 38oAPI
Water 14,000 ppm
Gas 0.77 gravity
Gas-oil contact 2,395 ft-SS
Oil-water contact 2,692 ft-SS
Oil viscosity 1.1 cp
Water viscosity 0.38 cp
ROCK PROPERTIES
Thickness 35 ft
Net to gross ratio 54%
Average porosity 0.19
Connate water saturation 0.28
Effective permeability 25 mD
Matrix density 2.71 g/cm3
Mobility ratio 0.48
RESERVOIR SATURATED
WITH GAS CAP
OOIP
Sumur A-125
(staggered-line
drive)
616.59 MSTB
Sumur A-332 (five-
spot)
289.92 MSTB

10. PRODUCTION PERFORMANCE
TINJAUAN UMUM LAPANGAN
• Sampai saat ini memproduksikan sekitar 6,557 BOPD (sampai
Maret 2010).
• Water cut terus meningkat hingga mencapai 91% di Maret 2010.
• GOR cukup stabil, sekitar 600 SCF/STB.

12. PEMBAHASAN
 Analisis decline curve
 Analisis kinerja waterflood dengan metode
Dykstra-Parsons
 Analisis grafik kinerja waterflood

13. ANALISIS DECLINE CURVE
 Metode Eksponensial
𝑞 = 𝑞 𝑜 𝑒−𝐷𝑡
𝑁 𝑝 =
𝑞 𝑜 − 𝑞
𝐷
𝐷 =
ln
𝑞𝑖
𝑞
𝑡

14. PRODUCTION HISTORY
SUMUR A-125
ANALISIS DECLINE CURVE

15. ANALISIS DECLINE CURVE
EUR = 181.44 MSTB
EUR = 209.64 MSTB
∆EUR = 28.20 MSTB

16. SEBELUM
WATERFLOOD
SETELAH
WATERFLOOD
EUR = 181.11 MSTB
EUR = 211.02
MSTB

17. PRODUCTION HISTORY
SUMUR A-332
ANALISIS DECLINE CURVE

18. ANALISIS DECLINE CURVE
EUR = 18.23 MSTB
EUR = 131.95 MSTB
∆EUR = 113.72 MSTB

19. SEBELUM
WATERFLOOD
SETELAH
WATERFLOOD
EUR = 17.65 MSTB
EUR = 149.23
MSTB

20. SUMUR A-125
METODE DYKSTRA-PARSONS
𝐶𝑃𝑉 =
𝑘50 − 𝑘84.13
𝑘50
𝐶𝑃𝑉 =
65 − 18
65
= 0.725

21. SUMUR A-332
METODE DYKSTRA-PARSONS
𝐶𝑃𝑉 =
𝑘50 − 𝑘84.13
𝑘50
𝐶𝑃𝑉 =
38 − 12
38
= 0.692

22. Vertical
Sweep
Efficiency
(Coverage)
dengan
Kurva
Dykstra-
Parsons
PERMEABILITYVARIATION
COVERAGE
METODE DYKSTRA-PARSONS

23. SUMUR A-125 (STAGGERED-LINE
DRIVE)
METODE DYKSTRA-PARSONS
WORn Npn,
MSTB
WORs Wpj,
MSTB
Winjj,
MSTB
tj,
days
t,
months
qoj,
STB/d
qwj,
BWPD
WC,
%
OC,
%
ER,
%
0.10 64 0.11 7 71 60 2 1059 119 10.12 89.88 10.34
0.20 81 0.23 18 99 84 3 962 217 18.38 81.62 13.10
0.50 132 0.56 74 206 175 6 754 425 36.02 63.98 21.38
1.00 183 1.13 206 389 330 11 554 624 52.97 47.03 29.66
2.00 234 2.25 527 761 645 22 362 816 69.25 30.75 37.93
5.00 298 5.63 1676 1974 1675 56 178 1001 84.92 15.08 48.28
10.00 340 11.26 3831 4171 3539 118 96 1083 91.84 8.16 55.17
25.00 378 28.16 10656 11034 9362 312 40 1138 96.57 3.43 61.38
50.00 383 56.31 21551 21933 18609 620 21 1158 98.26 1.74 62.07
100.00 387 112.62 43580 43967 37303 1243 10 1168 99.12 0.88 62.76

24. METODE DYKSTRA-PARSONS
WOR = 4.39
RF = 49%
EUR = 49% Х 616.59 MSTB = 302.13 MSTB

25. SUMUR A-332 (FIVE-SPOT)
METODE DYKSTRA-PARSONS
WORn Npn,
MSTB
WORs Wpj,
MSTB
Winjj,
MSTB
tj,
days
t,
month
s
qoj,
STB/d
qwj,
BWPD
WC,
%
OC,
%
ER,
%
0.1 36 0.11 4 40 46 2 775 87 10.12 89.88 12.41
0.2 48 0.23 11 59 68 2 704 158 18.38 81.62 16.55
0.5 72 0.56 41 113 131 4 552 311 36.02 63.98 24.83
1 96 1.13 108 204 237 8 405 457 52.97 47.03 33.10
2 120 2.25 270 390 453 15 265 597 69.25 30.75 41.38
5 150 5.63 844 994 1153 38 130 732 84.92 15.08 51.72
10 166 11.26 1869 2035 2360 79 70 792 91.84 8.16 57.24
25 180 28.16 5067 5247 6085 203 30 833 96.57 3.43 62.07
50 184 56.31 10358 10542 12228 408 15 847 98.26 1.74 63.45
100 188 112.62 21167 21355 24770 826 8 855 99.12 0.88 64.83

26. METODE DYKSTRA-PARSONS
WOR = 17.88
RF = 60%
EUR = 60% Х 289.92 MSTB = 173.95
MSTB

27. PERBANDINGAN KINERJA
WATERFLOOD
SUMUR A-125 SUMUR A-332
Decline
Curve
Dykstra-
Parsons
Decline
Curve
Dykstra-
Parsons
EUR, MSTB 209.64 302.13 131.95 173.95
RF, % 34 49 45.51 60

28. ANALISIS GRAFIK KINERJA WATERFLOOD
POLA
STAGGERED-
LINE DRIVE
(SUMUR A-125)
POLA FIVE-SPOT
(SUMUR A-332)

29. POLA
STAGGERED-
LINE DRIVE
(SUMUR A-125)
POLA FIVE-SPOT
(SUMUR A-332)
ANALISIS KINERJA GRAFIK
WATERFLOOD

30. ANALISIS GRAFIK KINERJA WATERFLOOD
POLA
STAGGERED-
LINE DRIVE
(SUMUR A-125)
POLA FIVE-SPOT
(SUMUR A-332)

31. KESIMPULAN
 Produksi primary recovery lapangan Arya memiliki faktor perolehan
minyak sebesar 34% dan perkiraan kumulatif produksi minyak
maksimal sebesar 135122 MSTB.
 Dengan menggunakan metode Dykstra-Parsons, diketahui bahwa
formasi Baturaja memiliki tingkat keheterogenan yang tinggi, dimana
koefisien variasi permeabilitas (CPV) pada sumur produksi A-125
dan A-332 masing-masing sebesar 0.725 dan 0.692.
 Berdasarkan perhitungan dengan metode Dykstra-Parsons, faktor
perolehan minyak (RF) untuk sumur A-125 dengan pola staggered-
line drive dan sumur A-332 dengan pola five-spot berturut-turut
adalah 49% dan 60%, dengan EUR sebesar 302.13 MSTB dan
173.95 MSTB. Terjadi peningkatan RF berturut-turut sebesar 15%
dan 26%.

32.  Analisis decline curve pada sumur A-125 menunjukkan bahwa EUR sebelum
waterflood sebesar 181.44 MSTB dan EUR setelah waterflood sebesar 209.64
MSTB. RF setelah waterflood sebesar 34%. Terjadi peningkatan EUR sebesar
28.20 MSTB, namun tidak terjadi peningkatan RF.
 Analisis decline curve pada sumur A-332 menunjukkan bahwa EUR sebelum
waterflood sebesar 18.23 MSTB dan EUR setelah waterflood sebesar 131.95
MSTB. RF setelah waterflood sebesar 45.51%. Terjadi peningkatan EUR sebesar
113.72 MSTB dan peningkatan RF sebesar 11.51%.
 Perbedaan kinerja waterflood dengan analisis decline curve dan metode Dykstra
Parsons disebabkan oleh area pengurasan. Metode Dykstra-Parsons
memperhitungkan luas area pola injeksi secara keseluruhan, sedangkan analisis
decline curve mengacu pada radius pengurasan sumur.
 Perbandingan kinerja waterflood dengan analisis decline curve dan metode
Dykstra-Parsons sama-sama menunjukkan bahwa pola five-spot memberikan
hasil pengurasan minyak yang lebih optimal.
 Direkomendasikan agar waterflood lapangan Arya diteruskan karena terbukti
efektif untuk meningkatkan produksi minyak. Pola yang direkomendasikan
adalah five-spot.
KESIMPULAN

33. TERIMA KASIH