3. 3
3
Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja adalah
– anggaran yang menghubungkan anggaran negara
(pengeluaran negara) dengan hasil yang diinginkan (output
dan outcome) sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan
dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatannya.
– Performance based budgeting dirancang untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas dalam
pemanfaatan anggaran belanja publik dengan output dan
outcome yang jelas sehingga semua anggaran yang
dikeluarkan dapat dipertangungjawabkan secara
transparan kepada masyarakat luas.
4. Sebelum ini kita menerapkan sistem
penganggaran yang bersifat line-item
(tradisional) yaitu suatu sistem penganggaran
yang disusun dengan penekanan terhadap
pengendalian atas pengeluaran.
Penggantinya penganggaran berbasis kinerja,
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan memperkuat dampak
dari peningkatan pelayanan kepada publik
5. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan lembaga, yang dinyatakan dalam unit
moneter dan berlaku untuk jangka waktu yang akan datang
(Suharyanto, 2005).
Era Global adalah suatu era yang menggambarkan hubungan/interaksi
antar negara bangsa tidak ada batas lagi secara nasional.
Era Otonomi adalah : suatu era yang menggambarkan telah terjadi
distribusi kewenangan dari pusat ke daerah, untuk mengurus,
mengelola daerahnya sendiri berdasarkan UU.
6. Anggaran Yang Berorientasi Pada Kinerja adalah suatu sistem
penganggaran yang berorientasi output organisasi dan
berkaitan sangat erat terhadap visi-misi dan rencana strategis
organisasi
Anggaran Berbasis Kinerja adalah penyusunan penganggaran yang
didasarkan atas perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan dan indikator kinerja yang ingin
dicapai oleh suatu entitas anggaran (Indrawati, 2007)
Anggaran kinerja mengalokasikan sumberdaya pada program bukan
pada unit organisasi semata dan memakai ukuran output
sebagai indikator kinerja organisasi
7. 7
7
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
adalah penyusunan anggaran dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan
hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam
pencapaian hasil dan keluaran tersebut”.
(mengacu pada Pasal 7 ayat (1) PP No.21/2004)
Dalam penganggaran berbasis kinerja diperlukan
indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja
dari setiap program dan jenis kegiatan”
(mengacu pada Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004)
8. 8
Keuntungan Penerapan Anggaran Berbasis
Kinerja
1. Anggaran Berbasis Kinerja memungkinkan pengalokasian
sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan
prioritas pemerintah sehingga tujuan pemerintah dapat
tercapai dengan efisien dan efektif.
2. pelaksanaan kegiatan pemerintah yang transparan. Dengan
anggaran yang jelas,
dan juga output yang jelas, serta adanya hubungan yang
jelas antara pengeluaran
dan output yang hendak dicapai maka akan tercipta
transparansi
3. Anggaran memungkinkan untuk peningkatan efisiensi
administrasi. Dengan adanya fokus anggaran pada output
dan outcome maka diharapkan tercipta efisiensi dan
efektivitas dalam pelaksanaan pekerjaan
9. Prinsip-prinsip Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja Yang Baik
Suatu Sistem Pengelolaan Anggaran yang baik harus mencakup prinsip-prinsip seperti di
bawah ini :
– Realistis , artinya perencanaan anggaran dilakukan dengan memperhitungkan
kebutuhan yang sesungguhnya (real) sehingga pada waktu pelaksanaan tidak jauh
menyimpang dari rencana;
– Transparan, terbuka bagi masyarakat baik dalam penerimaan maupun pengeluaran.
Hal ini memperkecil kemungkinan kesempatan penyalahgunaan anggaran;
– Sesuai dengan otorisasi, artinya dana publik dibelanjakan sesuai dengan otorisasi
yang telah ditetapkan ;
– Laporan yang benar dan baik; artinya laporan pengeluaran sesuai dengan pengeluaran
aktual atau sesungguhnya, dilaporkan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan.
– Adanya pengawasan dan audit , artinya pengawasan dan audit baik oleh pihak luar
(eksternal) maupun internal dilaksanakan dengan benar dan dapat diandalkan;
– Kepastian tersedianya dana; artinya unit pengguna anggaran harus mempunyai
kepastian mengenai ketersediaan dananya.
– Taat peraturan; artinya ada suatu budaya pengelolaan keuangan yang mampu
meningkatkan ketaatan terhadap peraturan.
– Adanya output dan outcome yang harus dicapai baik dalam jangka waktu satu tahun
(mengacu pada RKA_KL)maupun lima tahun (sesuai dengan Rencana Strategis)
– Adanya ukuran atas output dan outcome yang menunjukkan kinerja
11. PENJABARAN VISI MISI MENJADI SUB KEGIATAN
RENCANA KERJA
VISI
MISI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
TUJUAN
SUB KEGIATAN
12. 12
12
INDIKATOR KINERJA :
1. Inputs:
Segala sesuatu yg dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
untuk menghasilkan keluaran
2. Proses:
sesuatu yg menunjukkan cara/nuansa pencapaian sasaran dan tujuan, atau
hasil yg akan diperoleh dlm waktu harian, mingguan,bulanan.
3. Outputs:
sesuatu yg diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yg dpt berupa
fisik & atau non fisik
4. Outcomes:
segala sesuatu yg mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada
jangka menengah (efek langsung)
5. Benefit:
sesuatu yg terkait dg tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan
6. Impact:
pengaruh yg ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan
indikator berdasarkan asumsi yg telah ditetapkan
13. 13
13
13
INPUT /MASUKAN
Sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
PROSES
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran
OUTPUT/KELUARAN
Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik /non
fisik
OUTCOMES/HASIL
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
BENEFIT/MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT/DAMPAK
Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil dari suatu
Kegiatan. Sifatnya makro, regional
Jumlah Dana
Rp
1.Ketaatan pd Hk
/Aturan
2.Rata-rata Waktu
Pengadaan
Pengadaan O.Generik
Jumlah Obat Generik
Yang tersedia
Kualitas pengobatan
Tingkat Kesembuhan
Tingkat Kesehatan Masy
15. 15
15
5 KOMPONEN POKOK
DALAM PENGANGGARAN
BERBASIS KINERJA
SATUAN KERJA SEBAGAI
PENANGUNGJAWAB
PENCAPAIAN
KELUARAN/OUTPUT
KEGIATAN/ SUBKEGIATAN
SATUAN KERJA MEMPUNYAI
KELUARAN YANG JELAS &
TERUKUR SEBAGAI AKIBAT DARI
PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBEBANAN
ANGGARAN PADA
JENIS BELANJA YANG
SESUAI
PERHITUNGAN ANGGARAN
DIDASARKAN PADA STANDAR
BIAYA (BERISFAT UMUM DAN
BERSIFAT KHUSUS
RANGKAIAN TINDAKAN YG
DILAKSANAKAN SATUAN KERJA
SESUAI DENGAN TUGAS POKOKNYA
UNTUK MENGHASILKAN
KELUARANAN YANG DITENTUKAN
16. Penerapan penganggaran berbasis kinerja yang baik dapat memberikan
landasan yang kuat untuk :
Menghitung biaya yang dibutuhkan, mengkaitkan biaya dengan aktivitas
dan hasil-hasil yang diharapkan
(a)
Pengambilan keputusan kebijakan dan penentuan prioritas anggaran, guna
menajamkan informasi tentang aktivitas, satuan biaya, dan outcomes.
(b)
Pengendalian pengeluaran, guna memastikan keabsahan, validasi,
kewajaran, keakuratan, dan kejujurand alam pengelolaan anggaran;
(c)
Pengelolaan terhadap aktivitas yang sedang berjalan, guna mengevaluasi
sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program/ kegiatan.
(d)
Pelaporan pelaksanaan anggaran dan akuntabilitas kinerja, agar tidak hanya
berfokus pada input dan output, tetapi juga pada outcomes.
(e)