SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
ALAT HARA
DAUN (folium)
kelompok 6
Disusun oleh :
Elza Ainnun Nazila (4401420024)
Urli Inayatus Sa’idah (4401420043)
Valentina Yentina S. (4401420006)
Zahratush Shalehah (4401420003)
DAUN ( FOLIUM )
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar dan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku ( nodus ) batang. Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun ( axilla ).
Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil.
Fungsi daun bagi tumbuhan yaitu :
1. Pengambilan zat-zat makanan ( resorbsi )
2. Pengolahan zat-zat makanan ( asimilasi )
3. Penguapan air ( transpirasi )
4. Pernapasan ( respirasi )
Bagian-bagian Daun :
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun ( vagina )
2. Tangkai daun ( petiolus )
3. Helaian daun ( lamina ) Daun lengkap dapat dijumpai pada
beberapa macam tumbuhan yakni : Pohon pisang ( Musa paradisiacal L ), Pohon pinang (
Areca catechu L ), Bambu ( Bambusa sp ).
Susunan Daun tidak lengkap meliputi :
•Daun bertangkai ( hanya terdiri atas tangkai dan helaian ). Contoh tumbuhan yang
mempunyai dan demikian adalah : nangka ( Artocarpus integra Merr )
•Daun berupih atau daun berpelepah ( hanya terdiri atas upih dan helaian daun ). Contoh
tumbuhan yang mempunyai daun demikian adalah : padi ( Oryza sativa ).
• Daun duduk ( hanya terdiri atas helaian saja )
•Daun hanya terdiri atas tangkai saja
Alat tambahan atau pelengkap pada daun :
1. Daun penumpu ( stipula ).
2. Selaput bumbung ( ocrea )
3. Lidah-lidah ( ligula )
Upih Daun atau Pelepah Daun ( Vagina )
Fungsi upih daun :
1. Sebagai pelindung kuncup yang masih muda.
Dapat dilihat pada tanaman tebu ( Saccharum officinarum ).
2. Memberi kekuatan pada batang tanaman
Tangkai Daun ( Petiolus )
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas
untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat
memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai daun dapat mengalami
pergantian bentuk menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
Bangun ( Bentuk ) Daun ( Circumscriptio )
Bangun daun digolongkan menjadi 4 bagian ( berdasarkan letak
bagian daun terlebar ) :
1. Bagian yang terlebar terdapat kira-kira di tengah-tengah helaian
daun.
2. Bagian yang terlebar terdapat dibawah tengah-tengah helaian daun.
3. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
4. Tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke
ujng dapat dikatakan sama lebarnya.
Bagian Yang Terlebar Berada di Tengah-tengah Helaian Daun
1. Bulat atau bundar ( orbicularis ). Jika panjang : lebar = 1 : 1. Dapat dijumpai
pada Victoria regia.
2. Bangun perisai ( peltatus ). Daun yang biasanya bangun bulat, mempunyai
tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun. Dapat dijumpai pada daun
3. Jorong ( ovalis ), dapat dijumpai pada daun nangka
3. Memanjang ( oblongus ), dapat dijumpai pada daun srikaya
( Annoya squamosa L )
4. Bangun lanset ( lanceolatus ), dapat dijumpai pada daun kamboja
( Plumiera acuminata Ait ).
Bagian Yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah-tengan Helaian Daun
1. Pangkal dauunya tidak bertoreh
bangun bulat telur ( ovatus ). Misalnya : daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sintesis).
Bangun segitiga ( triangularis ). Misalnya : daun bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa).
Bangun delta ( deltoideus ). Misalnya : daun air mata pengantin (Antigonon
leptopus).
Bangun belah ketupat ( rhomboideus ). Misalnya Pachyrrhizus erosus.
2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
a. bangun jantung ( cordatus ), yaitu bangun seperti bulat telur, tetapi pangkal
daun memperlihatkan suatu lekukan, misalnya daun waru ( Hibiscus tiliaceus ).
b. bangun ginjal ( reniformis ), yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung
yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal, misalnya daun
kaki kuda ( Centella asiatica ).
c. bangun anak panah ( sagittatus ), dapat dilihat pada daun enceng ( Sagittoria
sagittifolia ).
d. bangun tombak ( hastatus ), seperti bangun anak panah,tetapi bagian
pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar, misalnya daun wewehan (
Monochoria hastata Solms ).
Bagian Yang Terlebar Terdapat di Atas Tengah-tengah Helaian Daun
bangun bulat telur sungsang ( obovatus ), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian
yang lebar terdapat dekat ujung daun, misalnya daun sawo kecik ( Manilkara
kauki Dub ).
bangun jantung sungsang ( obcordatus ), misalnya daun semanggi gunung (
Oxalis curniculata ).
bangun segitiga terbalik ( cuneatus ), misalnya daun semanggi ( Marsilea crenata
).
bangun sudip ( spathulatus ), seperti bangun bulat telur terbalik, tetapi bagian
bawahnya memanjang. Misalnya daun tapak liman ( Elephantopus scaber ).
Tidak Ada Bagian Yang Terlebar atau Dari Pangkal Sampai Ujung Hampir Sama
Lebar
bangun garis ( linearis ), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat
panjang, misalnya daun bermacam-macam rumput ( Graminaea ).
bangun pita ( ligulatus ). Serupa daun bangun garis, tetapi lebih panjang lagi.
Misalnya pada daun jagung ( Zea mays ).
bangun pedang ( ensiformis ), seperti bangun garis tetapi daun tebal dibagian
tengah dan tipis keda tepinya. Misalnya pada daun nenas sebrang ( Agave sisilana
)
bangun paku ( subulatus ), bentuk daun hampir seperti silinder, ujung runcing,
seluruh bagian kaku. Misalnya pada daun Araucaria cunninghamii
bangun jarum ( acerosus ).
Ujung Daun ( Apex folli )
runcing ( acutus ), misalnya ujung daun oleander ( Nerium oleander ).
Meruncing ( acuminatus ), misalnya ujung daun sirsat ( Annona muricata
).
Tumpul ( obtosus ), misalnya ujung daun sawo kecik ( Manilkara kauki ).
Membulat ( rotundatus ), misalnya ujung daun teratai besar ( Nelumbium
nelumbo ).
Rompang ( truncatus ), misalnya ujung daun semanggi ( Marsilea crenata
).
Terbelah ( retusus ), misalnya ujung daun sidaguri ( Sida retusa ).
Berduri ( mucronatus ), misalnya ujung daun nenas sebrang ( Agave sp )
Pangkal Daun ( basis folii )
Runcing ( acutus ), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,
lanset, belah ketupat, dll
Meruncing ( acuminatus ), biasanya pada daun bangun bulat telur
sungsang atau daun bangun sudip.
Tumpul ( obtosus ), biasanya pada daun bangun bulat telur, jorong.
Membulat ( rotundatus ), biasanya pada daun bangun bulat dan jorong.
Rompang atau rata ( truncatus ), biasanya pada daun bangun
segitiga,delta,dan tombak.
Berlekuk ( emarginatus ), biasanya pada daun bangun jantung,ginjal,dan
anak panah.
Susunan Tulang-tulang Daun ( Nervatio atau Venatio )
bertulang menyirip ( penninervis )
bertulang menjari ( palminervis )
bertulang melengkung ( cernivernis )
bertulang sejajar ( rectinervis )
Tepi Daun ( Margo folii )
yang rata ( integer )
yang bertoreh ( divisus )
bergerigi ( serratus )
bergerigi ganda ( biserratus )
bergigi ( dentatus )
beringgit ( crenatus )
berombak ( repandus )
Daging Daun ( Intervenium )
tipis seperti selaput ( membranaceus ), misalnya daun paku selaput
(Hymenophyllum australe).
Seperti kertas ( papyraceus ), misalnya daun pisang ( Musa paradisiaca ).
Tipis lunak ( herbaceus ), misalnya daun slada air ( Nasturtium officinale
R.Br ).
Seperti perkamen ( perkamenteus ), misalnya daun kelapa ( Cocus
nucifera ).
Seperti kulit ( coriaceus ), misalnya daun nyamplung ( Calophyllum
inophyllum ).
Berdaging ( Carnosus ), misalnya daun lidah buaya ( Aloe sp ).
Warna Daun
Merah, misalnya daun bunga buntut bajing ( Acalypha wilkesiana M.Arg ).
Hijau bercampur atau tertutup merah, misalnya daun puring ( Codiaeum
variegatum BI ).
Hijau tua, misalnya daun nyamplung ( Colophyllum inophyllum L ).
Hijau kekuningan, misalnya daun tanaman guni ( Corhcorus capsularis ).
.
Permukaan Daun
Licin ( laevis )
Mengkilat ( nitidus ), misalnya beringin ( Ficus benjamina L ).
Suram ( opacus ), misalnya daun ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir ).
Berselaput lilin ( pruinosus ), misalnya daun tasbih ( Canna hybrida Hort ).
Gundul ( glaber ), misalnya daun jambu air ( Eugenia aquea Burm ).
Kasap ( scaber ), misalnya daun jati ( Tectona grandis L ).
Berkerut ( rugosus ), misalnya jambu biji ( Psidium guajava ).
Berbingkul-bingkul ( bullatus ), misalnya daun air mata pengantin ( Antigonon
leptopus ).
Berbulu ( pilosus ), misalnya daun tembakau ( Nicotiana tabacum ).
Berbulu halus dan rapat ( villosus ), jika diraba terasa seperti laken atau beludru.
Berbulu kasar ( hispidus ), misalnya daun gadung ( Dioscorea hispida Dennst ).
Bersisik ( lepidus ), misalnya sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus Murr )
Daun Majemuk ( Folium compositum )
• Jika kita memperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan,
akan terlihat bahwa ada diantaranya yang :
- pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun yang demikian dinamakan daun tunggal ( folium simplex
). –
tangkainya bercabang-cabang dan pada satu tangkai terdapat
lebih dari satu helaian tangkai. Daun dengan susunan
demikian dinamakan daun majemuk ( folium compositum ).
•
Pada suatu daun majemuk dapat kita bedakan bagian-bagian
berikut :
1. Ibu tangkai daun ( potiolus communis ), yaitu bagian daun
majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian
daun, yang disini masing-masing dinamakan anak daun (
foliolum). 2. Tangkai anak daun ( petiololus ),
yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun.
Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu
tulang cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu didalam
ketiaknya tak pernah terdapat suatu kuncup.
3. Anak daun ( foliolum ). Bagian ini sesungguhnya adalah
bagian-bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya
toreh menjadi terpisah-pisah.
• Daun majemuk dapat dibedakan menjadi :
1. Daun majemuk menyirip ( pinnatus ), daun majemuk yang anak
daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun, jadi tersusun seperti sirip
pada ikan. 2.
Daun majemuk menjari ( palmatus ), daun majemuk yang semua anak
daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari
jari pada tangan. 3. Daun majemuk
bangun kaki ( pedatus ), daun ini susunannya seperti daun majemuk
menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu
tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya.
4. Daun majemuk campuran ( Digitatopinnatus ), daun majemuk ganda
yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan
terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu
tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip.
Tugas presentasi kelompok 6.pptx
Tugas presentasi kelompok 6.pptx
Tugas presentasi kelompok 6.pptx

More Related Content

Similar to Tugas presentasi kelompok 6.pptx

DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRNDAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
GinaSihombing
 
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptxP.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
AdityaNoviadi1
 
Bab 2 mortum
Bab 2 mortumBab 2 mortum
Bab 2 mortum
Dedi Pase
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Malikul Mulki
 

Similar to Tugas presentasi kelompok 6.pptx (20)

Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRNDAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
3 Morfologi Batang.pptx
3 Morfologi Batang.pptx3 Morfologi Batang.pptx
3 Morfologi Batang.pptx
 
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptxP.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
P.1 & 2 PENDAHULUAN BOTANI FARMASI.pptx
 
Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2
 
Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3
 
Botani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun TunggalBotani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun Tunggal
 
Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2Makalah morfologi batang 2
Makalah morfologi batang 2
 
Bab 2 mortum
Bab 2 mortumBab 2 mortum
Bab 2 mortum
 
Akar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptxAkar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptx
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
Morfologi tumbuhan (Plant morphology)
Morfologi tumbuhan (Plant morphology)Morfologi tumbuhan (Plant morphology)
Morfologi tumbuhan (Plant morphology)
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Panduan lapangan foraging adventure
Panduan lapangan foraging adventurePanduan lapangan foraging adventure
Panduan lapangan foraging adventure
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 

Recently uploaded

Recently uploaded (9)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Tugas presentasi kelompok 6.pptx

  • 1. ALAT HARA DAUN (folium) kelompok 6 Disusun oleh : Elza Ainnun Nazila (4401420024) Urli Inayatus Sa’idah (4401420043) Valentina Yentina S. (4401420006) Zahratush Shalehah (4401420003)
  • 2. DAUN ( FOLIUM ) Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar dan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku ( nodus ) batang. Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun ( axilla ). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Fungsi daun bagi tumbuhan yaitu : 1. Pengambilan zat-zat makanan ( resorbsi ) 2. Pengolahan zat-zat makanan ( asimilasi ) 3. Penguapan air ( transpirasi ) 4. Pernapasan ( respirasi )
  • 3. Bagian-bagian Daun : Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut : 1. Upih daun atau pelepah daun ( vagina ) 2. Tangkai daun ( petiolus ) 3. Helaian daun ( lamina ) Daun lengkap dapat dijumpai pada beberapa macam tumbuhan yakni : Pohon pisang ( Musa paradisiacal L ), Pohon pinang ( Areca catechu L ), Bambu ( Bambusa sp ).
  • 4. Susunan Daun tidak lengkap meliputi : •Daun bertangkai ( hanya terdiri atas tangkai dan helaian ). Contoh tumbuhan yang mempunyai dan demikian adalah : nangka ( Artocarpus integra Merr ) •Daun berupih atau daun berpelepah ( hanya terdiri atas upih dan helaian daun ). Contoh tumbuhan yang mempunyai daun demikian adalah : padi ( Oryza sativa ). • Daun duduk ( hanya terdiri atas helaian saja ) •Daun hanya terdiri atas tangkai saja
  • 5. Alat tambahan atau pelengkap pada daun : 1. Daun penumpu ( stipula ). 2. Selaput bumbung ( ocrea ) 3. Lidah-lidah ( ligula ) Upih Daun atau Pelepah Daun ( Vagina ) Fungsi upih daun : 1. Sebagai pelindung kuncup yang masih muda. Dapat dilihat pada tanaman tebu ( Saccharum officinarum ). 2. Memberi kekuatan pada batang tanaman
  • 6. Tangkai Daun ( Petiolus ) Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
  • 7. Bangun ( Bentuk ) Daun ( Circumscriptio ) Bangun daun digolongkan menjadi 4 bagian ( berdasarkan letak bagian daun terlebar ) : 1. Bagian yang terlebar terdapat kira-kira di tengah-tengah helaian daun. 2. Bagian yang terlebar terdapat dibawah tengah-tengah helaian daun. 3. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun. 4. Tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke ujng dapat dikatakan sama lebarnya.
  • 8. Bagian Yang Terlebar Berada di Tengah-tengah Helaian Daun 1. Bulat atau bundar ( orbicularis ). Jika panjang : lebar = 1 : 1. Dapat dijumpai pada Victoria regia. 2. Bangun perisai ( peltatus ). Daun yang biasanya bangun bulat, mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun. Dapat dijumpai pada daun 3. Jorong ( ovalis ), dapat dijumpai pada daun nangka 3. Memanjang ( oblongus ), dapat dijumpai pada daun srikaya ( Annoya squamosa L ) 4. Bangun lanset ( lanceolatus ), dapat dijumpai pada daun kamboja ( Plumiera acuminata Ait ).
  • 9. Bagian Yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah-tengan Helaian Daun 1. Pangkal dauunya tidak bertoreh bangun bulat telur ( ovatus ). Misalnya : daun kembang sepatu (Hibiscus rosa- sintesis). Bangun segitiga ( triangularis ). Misalnya : daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Bangun delta ( deltoideus ). Misalnya : daun air mata pengantin (Antigonon leptopus). Bangun belah ketupat ( rhomboideus ). Misalnya Pachyrrhizus erosus.
  • 10. 2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk a. bangun jantung ( cordatus ), yaitu bangun seperti bulat telur, tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan, misalnya daun waru ( Hibiscus tiliaceus ). b. bangun ginjal ( reniformis ), yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal, misalnya daun kaki kuda ( Centella asiatica ). c. bangun anak panah ( sagittatus ), dapat dilihat pada daun enceng ( Sagittoria sagittifolia ). d. bangun tombak ( hastatus ), seperti bangun anak panah,tetapi bagian pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar, misalnya daun wewehan ( Monochoria hastata Solms ).
  • 11. Bagian Yang Terlebar Terdapat di Atas Tengah-tengah Helaian Daun bangun bulat telur sungsang ( obovatus ), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun, misalnya daun sawo kecik ( Manilkara kauki Dub ). bangun jantung sungsang ( obcordatus ), misalnya daun semanggi gunung ( Oxalis curniculata ). bangun segitiga terbalik ( cuneatus ), misalnya daun semanggi ( Marsilea crenata ). bangun sudip ( spathulatus ), seperti bangun bulat telur terbalik, tetapi bagian bawahnya memanjang. Misalnya daun tapak liman ( Elephantopus scaber ).
  • 12. Tidak Ada Bagian Yang Terlebar atau Dari Pangkal Sampai Ujung Hampir Sama Lebar bangun garis ( linearis ), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang, misalnya daun bermacam-macam rumput ( Graminaea ). bangun pita ( ligulatus ). Serupa daun bangun garis, tetapi lebih panjang lagi. Misalnya pada daun jagung ( Zea mays ). bangun pedang ( ensiformis ), seperti bangun garis tetapi daun tebal dibagian tengah dan tipis keda tepinya. Misalnya pada daun nenas sebrang ( Agave sisilana ) bangun paku ( subulatus ), bentuk daun hampir seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku. Misalnya pada daun Araucaria cunninghamii bangun jarum ( acerosus ).
  • 13. Ujung Daun ( Apex folli ) runcing ( acutus ), misalnya ujung daun oleander ( Nerium oleander ). Meruncing ( acuminatus ), misalnya ujung daun sirsat ( Annona muricata ). Tumpul ( obtosus ), misalnya ujung daun sawo kecik ( Manilkara kauki ). Membulat ( rotundatus ), misalnya ujung daun teratai besar ( Nelumbium nelumbo ). Rompang ( truncatus ), misalnya ujung daun semanggi ( Marsilea crenata ). Terbelah ( retusus ), misalnya ujung daun sidaguri ( Sida retusa ). Berduri ( mucronatus ), misalnya ujung daun nenas sebrang ( Agave sp )
  • 14. Pangkal Daun ( basis folii ) Runcing ( acutus ), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll Meruncing ( acuminatus ), biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip. Tumpul ( obtosus ), biasanya pada daun bangun bulat telur, jorong. Membulat ( rotundatus ), biasanya pada daun bangun bulat dan jorong. Rompang atau rata ( truncatus ), biasanya pada daun bangun segitiga,delta,dan tombak. Berlekuk ( emarginatus ), biasanya pada daun bangun jantung,ginjal,dan anak panah.
  • 15. Susunan Tulang-tulang Daun ( Nervatio atau Venatio ) bertulang menyirip ( penninervis ) bertulang menjari ( palminervis ) bertulang melengkung ( cernivernis ) bertulang sejajar ( rectinervis )
  • 16. Tepi Daun ( Margo folii ) yang rata ( integer ) yang bertoreh ( divisus ) bergerigi ( serratus ) bergerigi ganda ( biserratus ) bergigi ( dentatus ) beringgit ( crenatus ) berombak ( repandus )
  • 17. Daging Daun ( Intervenium ) tipis seperti selaput ( membranaceus ), misalnya daun paku selaput (Hymenophyllum australe). Seperti kertas ( papyraceus ), misalnya daun pisang ( Musa paradisiaca ). Tipis lunak ( herbaceus ), misalnya daun slada air ( Nasturtium officinale R.Br ). Seperti perkamen ( perkamenteus ), misalnya daun kelapa ( Cocus nucifera ). Seperti kulit ( coriaceus ), misalnya daun nyamplung ( Calophyllum inophyllum ). Berdaging ( Carnosus ), misalnya daun lidah buaya ( Aloe sp ).
  • 18. Warna Daun Merah, misalnya daun bunga buntut bajing ( Acalypha wilkesiana M.Arg ). Hijau bercampur atau tertutup merah, misalnya daun puring ( Codiaeum variegatum BI ). Hijau tua, misalnya daun nyamplung ( Colophyllum inophyllum L ). Hijau kekuningan, misalnya daun tanaman guni ( Corhcorus capsularis ). .
  • 19. Permukaan Daun Licin ( laevis ) Mengkilat ( nitidus ), misalnya beringin ( Ficus benjamina L ). Suram ( opacus ), misalnya daun ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir ). Berselaput lilin ( pruinosus ), misalnya daun tasbih ( Canna hybrida Hort ). Gundul ( glaber ), misalnya daun jambu air ( Eugenia aquea Burm ). Kasap ( scaber ), misalnya daun jati ( Tectona grandis L ). Berkerut ( rugosus ), misalnya jambu biji ( Psidium guajava ). Berbingkul-bingkul ( bullatus ), misalnya daun air mata pengantin ( Antigonon leptopus ). Berbulu ( pilosus ), misalnya daun tembakau ( Nicotiana tabacum ). Berbulu halus dan rapat ( villosus ), jika diraba terasa seperti laken atau beludru. Berbulu kasar ( hispidus ), misalnya daun gadung ( Dioscorea hispida Dennst ). Bersisik ( lepidus ), misalnya sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus Murr )
  • 20. Daun Majemuk ( Folium compositum ) • Jika kita memperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantaranya yang : - pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun yang demikian dinamakan daun tunggal ( folium simplex ). – tangkainya bercabang-cabang dan pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian tangkai. Daun dengan susunan demikian dinamakan daun majemuk ( folium compositum ). •
  • 21. Pada suatu daun majemuk dapat kita bedakan bagian-bagian berikut : 1. Ibu tangkai daun ( potiolus communis ), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian daun, yang disini masing-masing dinamakan anak daun ( foliolum). 2. Tangkai anak daun ( petiololus ), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu didalam ketiaknya tak pernah terdapat suatu kuncup. 3. Anak daun ( foliolum ). Bagian ini sesungguhnya adalah bagian-bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah.
  • 22. • Daun majemuk dapat dibedakan menjadi : 1. Daun majemuk menyirip ( pinnatus ), daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun, jadi tersusun seperti sirip pada ikan. 2. Daun majemuk menjari ( palmatus ), daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari jari pada tangan. 3. Daun majemuk bangun kaki ( pedatus ), daun ini susunannya seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya. 4. Daun majemuk campuran ( Digitatopinnatus ), daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip.