1. 03/04/2019
1
Pengendalian Pembangunan Rumah Tahan
Aman Gempa Berbasis Masyarakat
Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE, Ph.D., IP-U.
Inovator
BARRATAGA®, SIMUTAGA®, BARRALAGA® & Mitra beberapa kegiatan Kementerian PUPR
• Profesor Senior
Rekayasa Kegempaan dan Dinamika Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia
• Unsur Pengarah BNPB RI
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (2009 – 2020)
PEMBELAJARAN PEMANDU FASILITATOR
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2019,
Direktorat Rumah Swadaya, Kementerian PUPR, Tangerang, 03 April 2019
Outline
• Latar Belakang
• Kebencanaan
• PB di Indonesia
• Bangunan / Infrastruktur
• Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
• Penyelenggaraan
Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
• Rumah Swadaya
• Pengendalian bangunan
• Bangunan Rumah
• Bangunan Rumah Tahan
Aman Gempa
• Rumah Tahan Aman
Gempa Semi Teknis
Tembokan
• Rumah Tahan Aman
Gempa Semi Teknis
Tembokan
• Kesimpulan dan Saran
Makalah Prof. Sarwidi 2
Makalah Prof. Sarwidi 3
fisik
Kecenderungan Jumlah Penduduk (Dunia, Indonesia, Pulau2 di
Indonesia)
• Jumlah Penduduk
• Kebutuhan
Infrastruktur
• Risiko Bencana
Tahun
1. Jumlah penduduk yang besar sehingga kebutuhan akan hunian
sangat besar dan yang semakin meningkat.
2. UU RI No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, Pasal 75
& Pasal 76 tentang konsekuensi hukum berat untuk kegiatan
pembangunan yang tidak mengadaptasi ancaman bencana
yang diterapkan
3. Peraturan Menteri PUPR No. 05/2016 & No. 06/2017 yang
perlu diterapkan secara ketat dan dikembangkan aspek BMW
4. Arahan Presiden dan Kepala BNPB pada 02 Feb 2019 tentang
perlunya penerapan bangunan tahan gempa di wilayah2 rawan
gempa yang perlu diviralkan
5. Perlu pemberian peran secara proporsional antara pemegang
kebijakan/wewenang dan masyarakat ahli konstruksi
bersertifikat LPJKN dan LSP lainnya serta PT dan dunia usaha
dalam bingkai industri PB
Kebutuhan besar
dan semakin
meningkat
• Penduduk banyak
Sebagian besar
rawan gempa
• Goncangan gempa
dan ancaman
bencana lainnya
Hukum dan aturan
serta instruksi
• Seperangkat
aturan dan
instruksi sudah ada
Diperlukan
pengendalian hulu
ke hilir dengan
peran secara
proposrioal
• Perlu sentuhan
Monev
pengendalian
yang sistemik
dan efektif
efisien
3. 03/04/2019
3
Makalah Prof. Sarwidi 14
Sebagian besar wilayah Indonesia rawan gempa,
namun, penerapanbangunan tahan gempa
belum memadai
Ancaman Gempa
15Makalah Prof. Sarwidi
2.Causes &AlternativeSolutions inearthquakedisaster
Earthquake
1. Strong
Shaking (>200
millions, 2/3 pop.)
4 Liquefaction
Volcano
eruption
Erthquake
prediction and
Warning
Increasing awareness &
simulations
Zonation &
Earthquake
resistant Structuires
2. Tsunami
PRB = H x V x E / C
Source: Sarwidi, 2018
3. Land movement
1. Goncangan Kuat -> Merobohkan
bangunan di permukiman
2. Tsunami menghempas pesisir
permukiman
3. Tanah gerak (longsor dsb)
menghantam permukiman
4. Liquifaksi membenamkan permukiman
5. Tanah turun (ke bumi / ke dalam laut)
6. Kebakaran
7. Penjarahan
Gempa
Sulteng
2018
1
• MENJAUHKAN MANUSIA DARI SUMBER
BENCANA,
2
• MENJAUHKAN SUMBER BENCANA DARI
MANUSIA,
3
• HIDUP HARMONI DENGAN ANCAMAN
BENCANA MENGGUNAKAN IPTEK(S) DAN
KEARIFAN LOKAL YANG NALAR
OPSI MENGURANGI / MENGHINDARI
BENCANA
Pemilihan Opsi 1, 2, 3 dapat berdiri sendiri-sendiri
atau merupakan kombinasi (Sarwidi, 2012)
4. 03/04/2019
4
Fenomena dinamika alam
(Gempa dan gunung api)
Korban (Luka,
Meninggal,)
Kerugian harta
Rumah Tidak
Tahan Gempa
R (Risk)V (Vulnerability)H (Hazard)
C (Capacity) ?
X =
MEMBIARKAN GEMPA MENIMBULKAN BENCANA
20Makalah Prof. Sarwidi
Fenomena dinamika alam
(Gempa dan gunung api)
Tidak ada Korban
(Tdk Luka,
Tdk Meninggal,
Tdk Kerugian harta
Rumah Tidak
Tahan Gempa
R (Risk)V (Vulnerability)H (Hazard)
C (Capacity) ?
X =
MENCEGAH GEMPA MENIMBULKAN BENCANA: MEMUTUS MATA RANTAI
21Makalah Prof. Sarwidi
4. Bangunan/Infrastruktur
(teknis, fisik)
a.Bangunan Umum
b.Bangunan Hunian
a.tempat tinggal; kediaman (yg dihuni)
b.Rumah bisa dikatakan layak huni apabila memenuhi
persyaratan keselamatan dan kecukupan minimum luas
bangunan serta kesehatan para penghuninya.
c.Bangunan Rumah
a.Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang
dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
22
Non-
Gedung/Rumah
Transportasi
Jalan
Jembatan
Pelabuhan
Bandara
Terminal Darat
Stasiun KA
Irigasi
Bendungan
Bendung
Saluran Irigasi
Sawah –
Ladang
Utilitas
Listrik
Telekomunikasi
Air Minum
Jaringan Gas
dan Minyak
Reaktor Nuklir
Fasilitas Militer
?
?
?
?
?
Structural Types: Engineered, Non-Engineered & Semi-
Engineered
SETTLEMENT
STRUCTURES
Engineered Semi-Engineered Non-Engineered
Non-
Engineered
Structures
5. 03/04/2019
5
Structural Type: Engineered Structural Type: Non-Engineered
Structural Type: Semi- vs. Non-
Engineered
Structural Type: Semi-Engineered
Semi-engineered Houses Using Masonry Walls (NEHMW)
Gedung/Rumah
Teknis
(Engineered)
Tingkat Satu
Tingkat Dua
Tingkat Banyak
Semi-Teknis
Tingkat Satu
Tingkat Dua
Non-Teknis
(Non-
Enginered)
Kayu
Bambu
Tembokan
?
Komponen
Bangunan
Struktur
Fondasi
Kolom /
Dinding geser
Balok
Pelat
Non-Struktur
Arsitektural
Dinding sekat
Mesin &
Listrik
Sanitasi
?
6. 03/04/2019
6
Kerentanan
Bangunan
secara global
Ringan
Perbaiki
Dipakai
Sedang
Perbaiki
Diperkuat
Dipakai
Berat / Roboh
Dibongkar
5. Perumahan Dan Kawasan
Permukiman
a. Dasar hukum: UU RI No. 01/2011 tentang Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
b. Asas, Tujuan, Dan Ruang Lingkup (Pasal 02)
c. Cakupan Pengendalian (Pasal 09)
d. Pengendalian Perumahan (Pasal 53)
• Pasal 1 No 7: Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi
sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan
keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset
bagi pemiliknya.
• Pasal 3 f: rumah yang layak huni dan terjangkau dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu,
dan berkelanjutan
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
32
Perumahan, Permukiman
Rumah
Rumah Layak Huni
Pengendalian
Pengendalian
Perencanaan
Pembangunan
Pemanfaatan
Penyelenggaraan Perumahan
Dan Kawasan Permukiman
a.Dasar hukum: PP No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
b.Pasal 1 no 27: Pengendalian Perumahan dan Kawasan
Permukiman adalah suatu proses untuk mewujudkan tertib
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang
dilaksanakan pada tahap perencanaan, pembangunan, dan
pemanfaatan
c. Pasal 31 Tahap pengendalian dan Bentuk Pengendalian
d. Pasal 32 Cara Penetapan dalam Pengendalian
e. Pasal 33: SKPD pengendalian
f. Pasal 34: Pengendalian pada tahap perancanaan
g. Pasal 35: Pengendalian pada tahap pembangunan
h. Pasal 36: Pengendalian pada tahap pemanfaatan
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
35
Rumah
Bantuan Penuh
Stimulan /
Bantuan Parsial
Swadaya Penuh
Dll
7. 03/04/2019
7
Rumah Swadaya
1. Dasar hukum: No 13/2016 tentang Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya
2. Instusi pemerintah: Direktorat Rumah Swadaya,
mempunyai Sub Direktorat Perencanaan Teknik
dan Standardisasi dan Sub Direktorat Pemantauan
dan Evaluasi
3. Pasal 26 No 2: Pengawasan dan pengendalian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK dapat
menunjuk pihak ketiga
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
37
8. Pengendalian bangunan
a.Pengendalian bangunan teknis perkotaan vs
bangunan non-teknis swadaya di perdesaan.
b.Pengendalian RTG di di meja vs di lapangan
c.Para pengendali perlu memahami manfaat
dan keharusan penerapan konsep dan
penerapan BTG/RTG (Bangunan Tahan
Gempa / Rumah Tahan Gempa)
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
38
Pengendalian
Bangunan Teknis
di Perkotaan
Bangunan di
antaranya
Bangunan non-
teknis / semi –
teknis di
Perdesaam
8a. Pengendalian Bangunan Teknis
Perkotaan vs Pengendalian Bangunan non-
teknis Swadaya Perdesaan
1. Pengendalian Bangunan Teknis Perkotaan:
Perencanaan (Perencana & Pemilik) IMB
Pelaksanaan (Kontraktor) Pengawasan (MK)
Sertifikat Laik Fungsi (Lembaga Resmi Yang
Diakui).
2. Pengendalian Bangunan Non-Teknis Swadaya
Perdesaan: Perencanaan (Mandor & Pemilik)
IMB (?) Pelaksanaan (Mandor) Pengawasan
(Mandor) Sertifikat Laik Fungsi (Belum
disyaratkan).
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
40
8b. Pengendalian RTG di Meja vs di
Lapangan
1. Untuk Bangunan2 Teknis Perkotaan sudah standar
2. Untuk Bangunan Swadaya di Perdesaan, sebagian
besar belum dilakukan oleh professional kan?
3. Untuk bangunan di antara itu, tentu berada di
antara kedua kondisi di atas.
4. Para pengendali perlu memahami konsep dan
penerapan BTG/RTG
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
41
Pengendalian
New: Baru, Akan
DiIbangun
In Progress: Sedang
dibangun
Existing: Sudah
dibangun, Sudah Aada
8. 03/04/2019
8
9. Bangunan Rumah
a.Jenis Rumah (Teknis tingkat 2 ke
atas, Tingkat 1 semi teknis,
Tradisionil)
b.Rumah Aman Bencana (di wilayah
rawan bencana)
c.Rumah tahan / aman gempa (di
wilayah rawan gempa)
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
43
Gedung/Rumah
Teknis
(Engineered)
Tingkat Satu
Tingkat Dua
Tingkat Banyak
Semi-Teknis
Tingkat Satu
Tingkat Dua
Non-Teknis
(Non-
Enginered)
Kayu
Bambu
Tembokan
?
10. Bangunan Rumah Tahan /
Aman Gempa
a.Rumah Teknis
b.Rumah Non-Teknis (tradisional)
c.Rumah Semi Teknis (sering
dikatagorikan juga sebagai
bangunan non-teknis)
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
45
12. Rumah Tahan / Aman
Gempa Semi Teknis Tembokan
a.State of the Art
b.Permen PUPR No.05/2016
c.Rumah2 Inovasi
d.PP No. 14/2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
Makalah prof.sarwidi@gmail.com
46
Komponen
Bangunan
Struktur
Fondasi
Kolom /
Dinding geser
Balok
Pelat
Non-Struktur
Arsitektural
Dinding sekat
Mesin &
Listrik
Sanitasi
?
Kerentanan
Bangunan
secara global
Ringan
Perbaiki
Dipakai
Sedang
Perbaiki
Diperkuat
Dipakai
Berat / Roboh
Dibongkar
9. 03/04/2019
9
JENIS BANGUNAN INOVATIF
TEMBOKAN FAVORIT 1
LANTAISEDERHANA
RANGKA MOMEN
(RISHA, RISBAR,
RUSPIN, dll)
DINDING MASIF
(Blok dinding beton,
Dinding Sandwich, dll)
INTEGRATIF (Riko,
BARRATAGA/BARR
ALAGA, dll)
Source: ICSBE 3rd – ISTEcS 4th –
UII & Puskim PU 2014 , Website
Since 1998:
active to do
reconnaisance
Since2002:
lybrary
study and
making the
concept of
BARRATAGA
Since 2004:
research in
material ,
sosialisation
of BARRATAGA
, and appliyng
by PAMAN
BATAGA
Since 2012:
Research in
sand layers
beneath
foundation
Since 2016 :
research of
the wall /
DITAGA &
and joints of
BARRATAGA
2.RoadmapofearthquakeDRRacivities(BBMBMW)
Bangunan Tahan Gempa (BTG) adalah bangunan
yang tidak roboh oleh goncangan gempa kuat
yang diprediksikan menggoncang di lokasi
bangunan tersebut, walaupun bangunan
tersebut boleh mengalami kerusakan-
kerusakan, asalkan, tidak membahayakan
penghuninya.
Di Indonesia juga disebut sebagai Bangunan Aman
Gempa (BAG), yaitu Strukturnya tahan gempa
dan non-strukturnya serta akses keluar yang
ramah gempa
Bangunan Tahan Gempa
53Makalah Prof. Sarwidi
1. material ringan namun mempunyai
kekuatan yang tinggi,
2. material dan struktur daktil (tidak getas),
3. dipasang sistem kontrol struktur bila
mendesak diperlukan, dan
4. sistem struktur maupun non-struktur
yang stabil menyatu.
Ciri-Ciri BTG
54Makalah Prof. Sarwidi
10. 03/04/2019
10
VersiPublik(VP
01/1998–VP
08/2018)
SOSIALISASI KEPADA CALON PEMILIK BANGUNAN
DAN
PELATIHAN MANDOR BANGUNAN
57Makalah Prof. Sarwidi
www.museumgempasarwidi.org
Google search:
“Sarwidi Gempa” atau “Barrataga” atau “simutaga”
VersiPublik
(VP08/2018)
www.museumgempasarwidi.org
Google search: “Sarwidi Gempa”
VersiPublik(VP
01/1998–VP
08/2018)
11. 03/04/2019
11
BBM: Bentuk,
Bahan, Metode
BMW: Biaya,
Mutu, Waktu
A. Sand layers
beneath
foundations
B. Masonry walls
C. Confinment
elements
D. Non-Structural
elements
BMW: Biaya,
Mutu, Waktu
Biaya
Waktu
Mutu
Berbagi keuntungan inovasi
/ riset:
1. Pengguna / Masyarakat
2. Pelaksana
3. Inovator / Peneliti
4. Negara / Bangsa / Dunia
(ummat manusia)
1. Penyebab utama serangkaian bencana gempa di
Indonesia dekade terakhir ini adalah karena
banyaknya rumah rakyat tembokan yang roboh.
2. sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal atau
menginginkan tinggal di bangunan semacam itu
3. jumlah kebutuhan hunian di Indonesia sangat
tinggi dan semakin tinggi sejalan dengan
pertambahan jumah penduduk
4. Sebagian besar rumah semcam itu merupakan
rumah swadaya masyarakat
5. KESIMPULAN & SARAN
Kebutuhan Inovasi Yang Mendesak
65Makalah Prof. Sarwidi
Inovasi elemen fisik dan inovasi elemen non-
fisik dalam penerapan BTG:
1. kotmitmen pemerintah dalam upaya penyelamatan
bangsa dari bencana perlu selalu diviralkan, metode
sosialisasi untuk meningkatkan minat masyarakat;
2. metode pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan masyarakat konstruksi, terutama
para mandor;
3. teknologi struktur bangunan yang berkualitas,
sederhana, murah, mudah, dan cepat dalam
penerapannya;
66Makalah Prof. Sarwidi
12. 03/04/2019
12
4. teknologi kontrol struktur bangunan yang
berkualitas, sederhana, murah, mudah, dan cepat
dalam penerapannya;
5. teknologi material bangunan yang berkualitas,
sederhana, murah, mudah, dan cepat dalam
pemasangannya;
6. metode pembiayaan dalam untuk memiliki rumah;
dan
7. metode kontrol/kendali (evaluasi dan monitoring /
monev) fungsi dan kualitas rumah secara sistemik,
terutama rumah Swadaya Masyarakat.
67Makalah Prof. Sarwidi
A. Sand layers
beneath
foundations
B. Masonry walls
C. Confinment
elements
D. Non-Structural
elements
h
( Af, Vf, Df )
(As, Vs, Ds)
BERBAGAI MACAM BAHAN
UNTUK MENYERAP ENERGI
GETARAN GEMPA YANG
MERAMBAT MENUJU BANGUNAN
TAHAN GEMPA
70Makalah Prof. Sarwidi
Sand Layer Thickness
5 cm 10 cm 15 cm 20 cm 25 cm
|Af|max = |A|max of top layer (A) (mm/s2)
2500.22 2390.91 2163.66 1901.00 1868.80
|As|max = |A|max of bottom layer (B)
(mm/s2) 2499.76 2499.76 2499.76 2499.76 2681.61
rA = Reduction factor
-0.02% 4.35% 13.45% 23.95% 30.31%
Table 2. Maximum acceleration (|A|max) and the reduction factor
Sand Layer Thickness
5 cm 10 cm 15 cm 20 cm 25 cm
EAf = EA of top layer (A) (mm/s)
8241.43 7861.81 7007.16 6123.25 4121.74
EAs = EA of bottom layer (B) (mm/s)
8240.06 8240.96 8240.96 8240.96 6168.20
rEA = Reduction factor
-0.01% 4.60% 14.90% 25.70% 33.37%
Table 3. The total energy of acceleration EA and the reduction factor
13. 03/04/2019
13
Research # 3: Joints of
BARRATAGA
Foundation
Columns
Beams
Walls
Roof
Tabel 3.2 Variasi Benda Uji
Notasi Variasi
(Lihat Tabel 3.1)
pu 10 mm , 8 mm
l 20 pu , 15pu ,10 pu ,5pu
dt 22 mm, 20 mm
ps 8 mm
s 150 mm
Potongan A - A
10 cm
P8 – s
pu
10 cm
10 cm
P8 – s
dt
P8 – s/3
10 cm
pu
PotonganB - B
Gambar 3.2Benda Uji
P8 – s
s/3
6 cm
pu
s = 15 cm
s
BB
AA
s/3
s/3
10 cm
dt
P8– s/3
l/2
s/3
4 pu
10 cm
s/3
l
Notasi
V1 V2 V3 V4 C5 V6 V7 V8
pu(mm) 10 10 10 10 8 8 8 8
l 20 pu 15pu 10 pu 5pu 20 pu 15pu 10 pu 5pu
dt (mm) 22 22 22 22 20 20 20 20
14. 03/04/2019
14
h
( Af, Vf, Df )
(As, Vs, Ds)
BERBAGAI MACAM BAHAN
UNTUK MENYERAP ENERGI
GETARAN GEMPA YANG
MERAMBAT MENUJU BANGUNAN
TAHAN GEMPA
82Makalah Prof. Sarwidi
Sharing of Risk berbagi risiko
dalam inovasi, untuk mengurangi
sisi kelemahan pemerintah
Sharing of Benefit berbagi manfaat dalam
inovasi, untuk menambah sisi kekuatan
pemerintah
Semi Fabrikasi: Dibuat fabrikasi pada
beberapa komponen bangunan yang
memerlukannya karena keterbatasan SDM dan
waktu (mulai VF 09/2018). Full Fabrication: VF
13/2022.
Pertimbangan ukuran komponen bangunan:
(1) Zonasi ancaman gempa, (2) jenis tanah, (3)
tebal dan jenis lapisan pasir di bawah fondasi,
(4) bahan bangunan (rasio kekuatan/berat,
daktilitas), dan (5) ukuran bangunan
Prinsip: Struktur Barrataga merupakan satu kesatuan
system ketahanan dari beban umum dan gempa yang
terdiri atas elemen rangka pengekang, dinding, dan
fondasi. Elemen non-struktur harus dipasang saling
mengait stabil dengan elemen struktur dan elemen non-
strutur lainnya untuk meningkatkan keamanan gempa
15. 03/04/2019
15
BARRATAGA®
VF 09/2018 & VF
10/2019
(BARRALAGA®)
Klas BARRATAGA® /
BARRALAGA®:
1. Sosial Kemanusiaan (MN)
2. Subsidi (EK)
3. Standar (SP)
4. Mewah (LX)
Dynamic Museum & Gallery:
WISATA EDUKASI:
“Kegempaan dan Pengurangan
Risiko Bencana”
Museum Gempa Prof. Dr. Sarwidi
(MUSEGA SARWIDI)
Address:
Jl. Malangyudo No. 25, Kota Wisata Kaliurang,
Yogyakarta, Indonesia 55585
Website:
www.museumgempasarwidi.org
Email:
contact@museumgempasarwidi.org
museumgempasarwidi@yahoo.com
SMS/Phone/WA:
082227455900, 08112512687, 08122940177
2. PEMUTARAN FILM PENANGGULANGAN
BENCANA
3. PERMAINAN REKAYASA KEGEMPAAN & STUDI
DISPLAY DOKUMEN MUSEUM
1. SIMULASI & PROGRAM SIAGA BENCANA (SSB)
Version:13Jul2016
4. SOSIALISASI & SOFTBOUND PENGURANGAN
RISIKO BENCANA (PAUD – MAHASISWA –
UMUM)
5. PELATIHAN BANGUNAN TAHAN GEMPA /
BARRATAGA (BANGUNAN RUMAH RAKYAT
TAHAN GEMPA) / KONSTRUKSI RISA (RUMAH
INSTAN SEDERHANA)
6. MERAPI LAVA TOUR & JELAJAH LAVA BANTAL
(WATU KEMLOSO MERAPI)
PUBLIKASI KEBERHASILAN PEMILIK BANGUNAN
DAN
PELATIHAN MANDOR BANGUNAN
KARENA MENERAPKAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
90Makalah Prof. Sarwidi
16. 03/04/2019
16
INOVASI SISTEM STRUKTUR DAN
PENYERAPAN GETARAN PADA
BANGUNAN TAHAN GEMPA
INOVASI METODE SOSIALISASI
DAN PELATIHAN MANDOR
BANGUNAN
TAHAN GEMPA
91Makalah Prof. Sarwidi
BARRATAGA
(Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa)
Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE, Ph.D.
• Inovator
BARRATAGA®, SIMUTAGA®, BARRALAGA®
• Profesor Senior
JurusanTeknik Sipil, FTSP Universitas Islam Indonesia
• Unsur Pengarah
BNPB RI (2009 – 2020)
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia)
Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 09 November 2018
92