Dokumen tersebut membahas definisi heritage dan berbagai metode pelestarian benda cagar budaya seperti preservasi, rehabilitasi, konservasi, replikasi, relokasi, rekonstruksi, dan revitalisasi. Juga dibahas kriteria penilaian bangunan untuk dilestarikan menurut beberapa sumber."
3. PRESERVASI
Adalah tindakan atau proses penerapan langkah-langkah dalam
mendukung keberadaan bentuk asli, keutuhan material
bangunan/struktur, serta bentuk tanaman yang ada dalam tapak.
Tindakan ini dapat disertai dengan menambahkan penguat-
penguat pada struktur, disamping pemeliharaan material
bangunan bersejarah tersebut.
* Upaya melindungi benda cagar budaya secara tidak langsung
(pemagaran, pencagaran) dari faktor lingkungan yang merusak.
** Mempunyai arti yang mirip dengan konservasi; perbedaannya
ialah
a. secara teknis : preservasi lebih menekankan pada segi
pemeliharaan secara
sederhana, tanpa memberikan perlakuan secara khusus terhadap
benda.
b. secara strategis/makro :
preservasi mempunyai arti yang mirip dengan pelestarian, yang
meliputi pekerjaan teknis dan administratif (pembinaan,
perlindungan).
4. REHABILITASI / RENOVASI
Membuat bangunan tua berfungsi kembali. Dengan catatan,
perubahan-perubahan dapat dilakukan sampai batas-batas
tertentu, agar bangunan dapat beradaptasi terhadap lingkungan
atau kondisi sekarang atau yang akan datang.
Adalah sebuah proses mengembalikan obyek agar berfimgsi
kembali, dengan cam memperbaiki agar sesuai dengan
kebutuhan sekarang, seraya melestarikan bagian-bagian dan
wujud-wujud yang menonjol (penting) dinilai dari aspek
sejarah, arsitektur dan budaya.
• Salah satu bentuk pemugaran yang sifat pekerjaannya hanya
memperbaiki bagian-bagian bangunan yang mengalami
kerusakan. Bangunan tersebut tidak dibongkar seluruhnya
karena pekerjaan rehabilitasi umumnya melibatkan tingkat
prosentase kerusakan yang rendah.
5. KONSERVASI
Memelihara dan melindungi tempat-tempat yamg indah dan
berharga, agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang
wajar.
Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak
terlantar. Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama,
ataukah dengan mengubah fungsi bangunan lama dengan fungsi
baru yang dibutuhkan.
* Upaya perlindungan terhadap benda-benda cagar budaya yang
dilakukan secara langsung dengan cara membersihkan, memelihara,
memperbaiki, baik secara fisik maupun khemis secara langsung dari
pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.
** Perlindungan benda-benda (dalam hal ini benda-benda
peninggalan sejarah dan purbakala) dari kerusakan yang
diakibatkan oleh alam, kimiawi dan mikro organisme.
6. REPLIKASI
Membuat tiruan. dengan membangun seperti/menyerupai aslinya
RELOKASI
Memindahkan bangunan dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain, atas
pertimbangan ekonomis maupun estetis.
REKONSTRUKSI
Adalah tindakan suatu proses mereproduksi dengan membangun baru
semua bentuk serta detil secara tepat, sebuah bangunan yang telah
hancur/hilang, serti tampak pada periode tertentu.
* Yaitu suatu kegiatan penyusunan kembali struktur bangunan yang
rusak/runtah, yang pada umumnya bahan-bahan bangunan yang asli
sudah banyak yang hilang. Dalam hal ini kita dapat menggunakan bahan-
bahan bangunan yang baru seperti cat warna atau bahan lainnya yang
bentuknya hares disesuaikan dengan bangunan aslinya
8. KRITERIA PENILAIAN BANGUNAN
UNTUK DILESTARIKAN
I. Menurut "BMA"
1. Nilai obyeknya sendiri
- Obyek tersebut merupakan contoh yang baik dari gaya arsitektur
tertentu atau basil karya
dare arsitek terkenal.
- Obyek mempunyai nilai estetik, didasarkan pada kualitas eksterior
maupun interior dalam
bentuk maupun detil
- Obyek merupakan contoh yang unik dan terpandang untuk periode atau
gaya tertentu
9. 2. Fungsi obyek dalam
lingkungan urban
- Kaitan antara. obyek dengan bangunan lain atau ruang kota seperti
misalnya jalan, plaza, taman, penghijauan kota, dab; yang berkaitan
dengan kualitas arsitektur/urban secara menyeluruh
- Obyek merupakan bagian dari kompleks bersejarah dan jelas jelas
berharga untuk dilestarikan dalam tatanan itu.
- Obyek merupakan landmark yang mempunyai karakteristik dan dikenal
dalam kota atau mempunyai nilai emosional bagi penduduk kota.
10. 3. Fungsi obyek dalam
lingkungan sosial dan budaya
- Obyek dikaitkan dengan kenangan historis seperti
misalnya"Geedung Merdeka" di jalan Asia Afrika, yang tidak hanya
mempunyai nilai arsitektur saja, tetapi juga merupakan
peninggalan bernilai historis.
- Obyek menunjukkan fase tertentu dalam sejarah dan
perkembangan kota, seperti misalnya bangunan Kabupaten di Alun-
Alun.
- Obyek yang mempunyai fungsi penting dikaitkan dengan aspek-
aspek fisik, emosional atau keagamaan, seperti mesjid dan gereja.
11. IL Menurut Haryoto Kunto dalam buku "Wajah Bandoeng Tempo Dodoe"
1. Sesuai dengan "Monumenten Ondonantie" tahun 1931, yaitu
bangunan yang sudah berumur 50 tahun atau lebih, yang
"kekunoannya" (antiquity) dan "keasliannya" telah teruji.
2. Ditinjau dari segi estetika dan seni bangunan, memiliki "mutu"
cukup tinggi (master piece) dan mewakili gaya corak-bentuk seni
arsitektur yang langka ditemukan
3. Bangunan atau monumen, yang representetif mewakili jamannya
4. Monurnen/Bangunan mempunyai anti dan kaitan sejarah dengan
kota Bandung, maupun peristiwa nasional/internasional.
12. IIL Menurat buku "Introduction to Urban Planning ":
1. ESTETTKA
Bangunan/lingkungan yang memiliki sesuatu yang khusus dalam sejarah
perkembangan "style" dalam kurun waktu tertentu
2. TYPICAL
Bangunan-bangunan yang merupakan wakil dari kelas atau type bangunan
tertentu.
3. KELANGKAAN
Bangunan yang hanya tinggal satu-satunya, atau peninggalan terakhir dari
style yang mewakili jamannya
13. 4. PERANAN SEJARAH
Bangunan/lingkungan yang merupakan tempat dimana terjadi peristiwa
peristiwa
bersejarah, sebagai ikatan simbolis antara peristiwa yang lalu dengan
peristiwa sekarang.
5. YANG PALING MENONJOL:
Bangunan-bangunan yang paling
- pertama dibuat
- besar
- tinggi
- dst.
14. Menurut "Historic Preservation Element Guidelines", Office of Planning and
Research, State of California, September 1976.
Kriteria dapat berupa pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah obyek tersebut ada hubungannya dengan orang, kelompok, atau
peristiwa
penting?
2. Apakah obyek merupakan contoh yang jarang dari gaya arsitektur atau
teknik konstruksi tertentu ?
3. Apakah obyek itu mengingatkan kita pada tahap awal atau
perkembangan atau fungsi
penting dalam lingkungan ?
15. 4. Apakah ada arkeologi atan paleontologi yang potensial di sini ?
5. Apakah bentuk-bentuk landscape, fixture, atau elemen desain
merupakan komponen penting dari kualitas pandangan lingkungan,
wilayah, jalan ataupun tanah pribadi ?
6. Apakah obyek merupakan titik pandangan yang penting bagi masyarakat
di situ ?
7. Apakah obyek merupakan.bagian yang tidak terpisahkan dari
streetscape; yang jika dihilangkan akan segera mempengaruhi hubungan
ruang dan desain yang sudah dirasakan secara tradisional dari wilayah
yang berdekatan atau yang lebih luas lagi.