SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
SELAMAT BERJUMPA
DAN SALAM KENAL
DENGAN SEMUANYA,
SEMOGA PERTEMUAN INI
BERMANFAAT BUAT
KITA BERSAMA.
NILAI – NILAI DASAR KEBANGSAAN
DALAM MEMPERKOKOH
PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA INDONESIA

O L E H :

TJATJA KUSwARA
Karawang, 28 Agustus 2013
IDE DASAR :
INDONESIA KAN INDONESIA MU
MENJADI INDONESIA MU DENGAN CARA
DAN KARAKTERIKSTIK KHAS INDONESIA
MU
KUKUH DAN TEGUH PADA :
P R O K L A M A S I
PANCASILA – UUD 1945 – NKRI
PA N C A S I
LA

B
HINNEK
A
TUNGGAL
IK
A

I N D O N E S I A

N KR I

UUD 1945
UUD 1945
Bahkan telah beratus - ratus tahun !
Gelombangnya aksi kita
untuk mencapai kemerdekaan kita itu,
ada naiknya ada turunnya,
tetapi jiwa kita tetap menuju cita-cita.
Juga di dalam zaman Jepang,
usaha kita untuk mencapai
kemerdekaan nasional
tidak berhenti-henti.
Di dalam zaman Jepang ini,
tampaknya saja kita menyandarkan
diri kita kepada mereka.
Tetapi pada hakekatnya,
tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap
kita percaya
kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita
benar-benar mengambil nasib bangsa dan
nasib tanah air
di dalam tangan kita sendiri,
akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami, tadi malam
telah mengadakan musyawarah
dengan pemuka – pemuka
Rakyat Indonesia
dari seluruh Indonesia.
Permusyawaratan itu seia - sekata berpendapat,
bahwa sekaranglah datang saatnya
untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara- saudara ! Dengan ini kami nyatakan kebulatan
tekad itu.
Dengarkanlah

PROKLAMASI KAMI.
PROKLAMASI
Kami Bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan
kekuasaan dan lain -lain, diselenggarakan
dengan cara seksama dan dalam tempo
yang sesingkat - singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945.
Atas Nama Bangsa Indonesia
Soekarno – Hatta
Demikianlah Saudara – saudara !
Kita sekarang telah merdeka !
Tidak ada satu ikatan lagi
yang mengikat Tanah Air Kita
dan Bangsa Kita.
Mulai saat ini kita menyusun Negara kita !
Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia
merdeka kekal dan abadi.
Insya Allah, Tuhan memberkati
kemerdekaan kita itu.
PAncASILA yang dimaksud, adalah
yang RUMUSANNYA hanya terdapat
dalam
PeMbuKAAn uuD 1945 ,
yang saat ini, untuk kesekiankalinya
ditetapkan dan disepakati bersama
sebagai :
“SuMbeR DARI SeGALA SuMbeR
HuKuM neGARA”
sebagaimana ditetapkan dalam UU No.
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
. Makna PAncASILA sebagai sumber
dari segala sumber hukum negara :
memposisikan PAncASILA sebagai
dasar dan ideologi negara serta
sekaligus sebagai
filosofi bangsa dan NKRI,
yang bermakna pula :
menjadikan PAncASILA sebagai acuan /
pedoman dalam menata kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dalam mewujudkan
Cita-cita dan Tujuan Nasional.
PAncASILA harus teraktualkan dalam
Cipta – Rasa – Karsa – Karya
setiap insani Indonesia secara simultan dan
kontinyu, sehingga eksistensinya bukan
hanya sebagai tataran konsep yang
bersifat uTOPIA, tetapi sebagai konsep
ideologi
yang memiliki struktur ideologi :
memiliki nilai - nilai dasar yang membentuk
ideologi tsb.,
ada kelompok inti pendukung ideologi tsb.,
dan ada kelompok besar yang
menginginkan realisasi ideologi tsb.
PAncASILA sebagai Ideologi Negara, berarti
ideologi yang bersifat INTEGRALISTIK /
KEKELUARGAAN,
yang memiliki 3 (tga) komponen yaitu :
nilai dasar, kelompok inti dan kelompok besar.
Nilai-nilai dasarnya : sebagaimana dirumuskan
dalam UUD 1945 (intrinsik); Kelompok
intinya: Mereka yang melaksanakan
kepemimpinan Pancasila; Kelompok besarnya
adalah
Bangsa Indonesia.
Ketiga komponen itu melembaga dalam
3 (tiga) kelompok yang biasa disebut :
Bermasyarakat; Berbangsa ; Bernegara.
Sesuai dengan makna paham integralistik,
Revitalisasi Pancasila
mutlak menjadi hak dan kewajiban
yang bermuara pada tanggung jawab setiap insani
Indonesia, baik yang berkapasitas sebagai
pemimpin kelompok
maupun warga / anggota dari kelompok tersebut.
Revitalisasi Pancasila bukan semata-mata
menuntut pemahaman oleh setiap warga
masyarakat, tetapi juga pada
implementasi yang sungguh-sungguh
terutama dalam menata kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
seperti dapat dipahami
dari bagan berikut ini:
INPUT

SuPRA STRuKTuR POLITIK
SuPRA STRuKTuR POLITIK

OUTPUT

PEMERINTAHAN NASIONAL
PEMERINTAHAN NASIONAL

ASPIRASI

PANCASILA
PANCASILA

KEBIJAKAN

II n D O n e S
n D O n e S
II A
A

PA
RO
KI
AL

MASY

UUD 45
UUD 45

InFRA STRuKTuR POLITIK
OUTPUT
KONDISI POLTIK RAKYAT
OUTPUT

ORPOL – ORMAS – LSM – DSB

INPUT
Revitalisasi Pancasila
menuntut setiap :
RuAnG – GeRAK – WAKTu
dari setiap insani Indonesia
untuk diisi dengan berbagai
aktivitas dengan tetap berpegang
teguh kepada berbagai nilai luhur
budaya bangsa yang terkandung
dalam Ideologi Pancasila sendiri.
unDAnG - unDAnG DASAR 1945
1. Tgl. 18 Agustus 1945, UUD 1945, terdiri dari
Pembukaan dan Batang Tubuh (XVI BAB, dan
37 Pasal);
2. Berita Negara No. 7 Tahun 1946 ( Mei 1946),
UUD 1945 memiliki Penjelasan (Pembukaan,
Batang Tubuh dan Penjelasan);
3. Tgl. 27 Desember 1949, Berlaku Kostitusi RIS,
sesuai hasil KMB di Den Haag Belanda;
4. Tgl. 17 Agustus 1950, Berlaku UUDS 1950
(Federal);
5. Tgl 5 Juli 1959, Dekrit Presiden….(Kembali ke
UUD 1945 dengan menegaskan “Piagam Jakarta
menjiwai UUD);
6. Tgl. 11 Maret 1966, Orde Baru (Pancasila dan
UUD 1945, Murni & Konsekuen);
ALASAN DILAKUKAN PERUBAHAN
UUD 1945 :
1). Tuntutan pada saat awal “Reformasi”:
(1). Amandemen UUD 1945;
(2). Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
ABRI;
(3). Penegakan supremasi hukum,
penghormatan HAM,
Pemberantasan KKN;
(4). Desentralisasi dan Hubungan
yang adil antara pusat dan daerah
(OTDA);
(5). Mewujudkan kebebasan Pers;
(6). Mewujudkan kehidupan demokrasi.
2). Tuntutan kalangan masyarakat
dan kekuatan sospol :
“Bahwa UUD 1945
belum cukup memuat landasan bagi kehidupan
yang demokratis, pemberdayaan rakyat
dan penghormatan HAM.
Juga terdapat pasal-pasal yang dapat
menimbulkan multi tafsir dan membuka
peluang bagi penyelenggara negara yang
otoriter, sentralistik, tertutup, dan KKN
yang menimbulkan adanya kemerosotan
kehidupan nasional di berbagai
bidang kehidupan”.
3). Pidato Bung Karno tgl. 18 Agustus 1945,
pada sidang PPKI :
“ Bahwa ini adalah sekedar UUDS,
UUD Kilat, bahwa barangkali boleh dikatakan
pula, inilah
‘revolutiegrondwet’.
Nanti kita membuat UUD yang lebih
sempurna dan lengkap”.
4). Dasar Pemikiran Perubahan UUD 1945:
(1). UUD 1945, membentuk struktur
kekuasaan bertumpu pada kekuasaan tertinggi
di MPR;
(2). UUD 1945 memberi kekuasaan yang
sangat besar kepada Presiden, sehingga
tidak adanya
checks and balances;
(3). UUD 1945 mengandung pasal-pasal
‘luwes’, sehingga dapat menimbulkan
multi tafsir. Contohnya Pasal 7;
(4).
UUD 1945 terlalu banyak memberikan
kewenangan kepada kekuasaan Presiden untuk mengatur
hal-hal penting dengan undang-undang;
(posisi presiden juga memegang kekuasaan legislatif
dalam hal mengajukan RUU);
(5). UUD 1945 mengatur tentang semangat
penyelenggara negara belum cukup didukung
ketentuan konstitusi
yang memuat aturan dasar tentang kehidupan: demokratis,
HAM, supremasi hukum, pemberdayaan rakyat, dan OTDA,
serta berkembangnya KKN yang tidak sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945,
yaitu:
Tidak adanya saling mengawasi dan saling
mengimbangi (checks and balances) antar
lembaga negara, dan kekuasaan terpusat
pada presiden;
b) Infra struktur yang dibentuk, antara lain
Parpol dan Ormas, kurang mempunyai
kebebasan berekspresi sehingga tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya;
c) PEMILU, diselenggarakan untuk memenuhi
persyaratan demokrasi formal, karena
seluruh proses dan tahapan pelaksanaannya
dikuasai oleh pemerintah;
d) Kesra (Psl 33 UUD 1945), tidak tercapai,
malah timbul sistem:
Monopoli, Oligopoli dan Monopsoni.
a)
TUjUAN PERUBAHAN UUD 1945 :
1). Menyempurnakan aturan dasar
mengenai tatanan negara dalam
mencapai tujuan nasional yang tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945
dan memperkokoh NKRI
yang berdasarkan Pancasila;
2). Menyempurnakan aturan dasar
mengenai jaminan dan pelaksanaan
kedaulatan rakyat serta memperluas
partisipasi rakyat agar sesuai dengan
perkembangan paham demokrasi.
3). Menyempurnakan aturan dasar mengenai
jaminan dan perlindungan hak asasi manusia agar
sesuai dengan perkembangan paham HAM dan
peradaban umat manusia yang sekaligus merupakan
syarat bagi suatu negara hukum
yang dicita-citakan oleh UUD 1945;
4). Menyempurnakan aturan dasar
penyelenggaraan negara secara demokratis
dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan
yang lebih tegas, sistem saling mengawasi
dan saling mengimbangi
(checks and balances)
yang lebih ketat dan transparan, dan pembentukan
lembaga-lembaga negara yang baru
untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan
bangsa dan tantangan zaman;
5). Menyempurnakan aturan dasar mengenai

jaminan konstitusional dan kewajiban negara
mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan
kehidupan bangsa, menegakkan etika, moral, dan
solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa
dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara sejahtera;
6). Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam
penyelenggaraan negara bagi eksistensi negara dan perjuangan
negara mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan wilayah
negara dan pemilihan umum;
7). Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan
bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan
aspirasi, kebutuhan, serta kepentingan bangsa dan negara
Indonesia dewasa ini, sekaligus mengakomodasi
kecenderungannya untuk kurun waktu
yang akan datang.
KESEPAKATAN DASAR DALAm
PERUBAHAN UUD 1945 .
1) Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945;
2) Tetap mempertahankan NKRI;
3) Mempertegas sistem pemerintahan
presidensial;
4) Penjelasan UUD 1945 yang memuat
hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam
pasal - pasal (Batang Tubuh);
5) Melakukan perubahan dengan cara addendum.
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

(N K R I)
1. Negara ?;
2. Kesatuan ?;
3. Republik?;
4. Indonesia ?
Bagaimana hubungannya antara
Kesatuan Indonesia
dengan
Persatuan Indonesia
(Sila ke 3 Pancasila) ?
.
BHINNEKA TUNGGAL IKA :
Bhinneka : ?; Tunggal : ?; Ika : ?.
(Secara umum : Berbeda-beda, tetapi tetap satu;
Berbeda - beda, satu dan tetap satu).
Boleh berbeda dan / atau berbeda-beda,
tetapi tetap untuk satu dan harus satu, yaitu :

I N D O N E S I A.
. KArAKTErISTIKNyA :
Carilah inti perbedaan dari yang berbeda-beda itu,
dan setelah ditemukan satunya / kesamaannya,
jangan dicari dan dicari - cari lagi perbedaannya,
sehingga diperoleh pembeda dan perbedaannya,
dan apalagi jika hanya
semata - mata untuk beda dan asal beda.
Mengapa ada dan perlu semboyan kebangsaan
BHINNEKA TUNGGAL IKA ?
Dilihat dari berbagai aspek statis maupun dinamis,
kondisi negara Indonesia, memang beraneka ragam.
Aspek statis :
GEOGrAfI, DEmOGrAfI, SUmBEr DAyA,
semuanya beraneka ragam.
Aspek dinamis :
IDEOLOGI, POLITIK, EKONOmI, SOSIAL - BUDAyA,
PErTAHANAN DAN KEAmANAN,
juga beraneka ragam.
Kesemuanya diikat dalam suatu konsep
kebangsaan yang disebut :
SArA
(SUKU – AGAmA – rAS – ANTAr GOLONGAN)
. KUNcI UTAmA
untuk mengatasi bila terjadi pemasalahan
bersama dan untuk kepentingan bersama,
adalah :
mUSyAWArAH UNTUK mENcAPAI mUfAKAT.

Musyawarahkan/rembugkan/rumuskan
perbedaan sudut pandang
dan kepentingan (SArA) sampai dengan
diperoleh satu kesepakatan bersama, dan
untuk ditaati bersama,
dengan pola sikap dan perilaku :
JANGAN ADA DUSTA DIANTArA
KITA;
Aku tahu yang kau mau
dan
KESImPULAN
1. Nilai

- nilai kebangsaan itu merupakan
faktor penentu untuk tetap tegak dan
kokohnya
kelangsungan
kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia,
2. Rusaknya salah satu sendi dari nilai - nilai
tersebut,
akan
mengakibatkan
rusak
bahkan hancurnya sendi-sendi
lainnya.
Penguatan nilai - nilai termaksud, harus
dilakukan secara simultan dan dilakukan
sepanjang masa.
Bangsa Indonesia saat ini, sebagai
pemilik dan pengendali hari depan
bangsa dan negara, seyogyanya
menghayati betul makna nilai- nilai
tersebut, agar dalam menata dinamika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, tidak terseret oleh
dinamika globalisasi yang cenderung
mempengaruhi secara ekstrim
sikap, tekad, semangat,
dan ketatatan / disiplin
yang berkarakter khas Indonesia.

3.
Sikap, Tekad, Semangat
dan Ketaatan / Disiplin
setiap insan Indonesia,
harus benar - benar terwujud
dalam bentuk :
Komitmen, Konsisten, Konsekuen,
Konstitutif, Konstruktif
dan Kontinyu,
dan kesemuanya itu harus
menjadi bukti :
Identitas diri, Integritas diri
dan Integrasi diri.
4.
SUmBEr - SUmBEr :
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara, Bung Karno.
2. Membudayakan UUD 1945, Prof. Padmo Wahjono, SH.
3. Berpihak Pada Manusia : Paradigma Nasional Pembangunan
Indonesia Baru, Prof. Dr. Irwan Abdullah.
4. Pemikiran Kontemporer Administrasi Publik, Prof. H.A.
Djadja Saefullah, Drs., MA., PhD.
5. Manusia Indonesia Manusia Pancasila, Kohar Hari Sumarno,
SH.
6. TAP MPR NO VI/MPR/2001. tentang Etika Kehidupan
Berbangsa.
7. UU No 12 Tahun 2011, tentang Peraturan Pembentukan
Perundang-undangan.
SEKIAN DAN TErImA KASIH
SAmPAI JUmPA
SALAm

More Related Content

What's hot

IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021
IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021 IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021
IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021 Yani Antariksa
 
Pkn Kelas VIII semester 1
Pkn Kelas VIII semester 1Pkn Kelas VIII semester 1
Pkn Kelas VIII semester 1Annas Dwi
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaBima Ridwan
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negarainasalsa
 
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraWawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraAlfonsus Liguori
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraRestu Waras Toto
 
Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003
Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003
Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003Ahmad Thoriq
 
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Eko Supriyadi
 
Presentasi pancasila
Presentasi pancasilaPresentasi pancasila
Presentasi pancasilahelen_slide
 
Materi Bab II kelas 9 Bagian A.
Materi Bab II kelas 9 Bagian A.Materi Bab II kelas 9 Bagian A.
Materi Bab II kelas 9 Bagian A.Hakman Hamdani
 

What's hot (20)

IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021
IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021 IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021
IMPLEMENTASI NILAI NILAI NKRI DAN BTI ASTHA HANNAS 18 AGUSTUS 2021
 
Pkn Kelas VIII semester 1
Pkn Kelas VIII semester 1Pkn Kelas VIII semester 1
Pkn Kelas VIII semester 1
 
Materi PKn Kelas VII
Materi PKn Kelas VIIMateri PKn Kelas VII
Materi PKn Kelas VII
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraWawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2
PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2
PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Ppkn kelas 7 bab 3 upload
Ppkn kelas 7 bab 3   uploadPpkn kelas 7 bab 3   upload
Ppkn kelas 7 bab 3 upload
 
Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003
Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003
Nilai2 pancasila b kls 8 smt gsl ppt 2003
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Pkn kelas 9 bab 2 upload
Pkn kelas 9 bab 2 upload Pkn kelas 9 bab 2 upload
Pkn kelas 9 bab 2 upload
 
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
 
4 pilar kebangsaan
4 pilar kebangsaan 4 pilar kebangsaan
4 pilar kebangsaan
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Presentasi pancasila
Presentasi pancasilaPresentasi pancasila
Presentasi pancasila
 
Materi Bab II kelas 9 Bagian A.
Materi Bab II kelas 9 Bagian A.Materi Bab II kelas 9 Bagian A.
Materi Bab II kelas 9 Bagian A.
 
powerpoint pkn
powerpoint pknpowerpoint pkn
powerpoint pkn
 

Viewers also liked

Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama
Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat BeragamaPencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama
Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat BeragamaBADAR_HAMID
 
Pemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani Antariksa
Pemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani AntariksaPemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani Antariksa
Pemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani AntariksaYani Antariksa
 
K erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsa
K erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsaK erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsa
K erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsaBADAR_HAMID
 
Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013
Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013
Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013BADAR_HAMID
 
Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...
Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...
Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...BADAR_HAMID
 
Presentation1 rohmawati
Presentation1 rohmawatiPresentation1 rohmawati
Presentation1 rohmawatirohmawati6789
 
A unique hair care solution
A unique hair care solutionA unique hair care solution
A unique hair care solutionDavid Dozen
 
FACTS ABOUT VALENTINE’S DAY
FACTS ABOUT VALENTINE’S DAYFACTS ABOUT VALENTINE’S DAY
FACTS ABOUT VALENTINE’S DAYAmelia9
 
어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09
어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09
어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09지환 윤
 
Bai trac nghiem khach quan
Bai trac nghiem khach quanBai trac nghiem khach quan
Bai trac nghiem khach quanheocon020192
 
Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.
Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.
Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.Dr. Joshua Zake
 
Assessment 1
Assessment 1Assessment 1
Assessment 1jjronchi
 
Human resource consultancy vital entity behind achievement of small and mid...
Human resource consultancy   vital entity behind achievement of small and mid...Human resource consultancy   vital entity behind achievement of small and mid...
Human resource consultancy vital entity behind achievement of small and mid...Praveen Rangi
 
Proven Movilitas Process #3 - Requirements & Processes
Proven Movilitas Process #3 - Requirements & ProcessesProven Movilitas Process #3 - Requirements & Processes
Proven Movilitas Process #3 - Requirements & ProcessesStefan Hockenberger
 

Viewers also liked (20)

Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama
Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat BeragamaPencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama
Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama
 
Pemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani Antariksa
Pemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani AntariksaPemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani Antariksa
Pemantapan Nilai kebangsaan Dr Yani Antariksa
 
K erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsa
K erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsaK erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsa
K erukunan Hidup Umat Beragama sebagai Sendi ketahanan bangsa
 
Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013
Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013
Bahan uu ormas pa bachtiar cianjur 25 sept 2013
 
Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...
Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...
Kebijakan pemerintah daerah kabupaten garut dalam penyelenggaraan ketertiban ...
 
Presentation1 rohmawati
Presentation1 rohmawatiPresentation1 rohmawati
Presentation1 rohmawati
 
Ajay123 ppt
Ajay123 pptAjay123 ppt
Ajay123 ppt
 
Bigspeech1
Bigspeech1Bigspeech1
Bigspeech1
 
Baocaotiendo
BaocaotiendoBaocaotiendo
Baocaotiendo
 
A unique hair care solution
A unique hair care solutionA unique hair care solution
A unique hair care solution
 
Unit plan nhom02
Unit plan nhom02Unit plan nhom02
Unit plan nhom02
 
FACTS ABOUT VALENTINE’S DAY
FACTS ABOUT VALENTINE’S DAYFACTS ABOUT VALENTINE’S DAY
FACTS ABOUT VALENTINE’S DAY
 
어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09
어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09
어플소셜커머스모델 제안 Jhy_12.10.09
 
Bai trac nghiem khach quan
Bai trac nghiem khach quanBai trac nghiem khach quan
Bai trac nghiem khach quan
 
Danhgia mohinh
Danhgia mohinhDanhgia mohinh
Danhgia mohinh
 
Danhgia mohinh
Danhgia mohinhDanhgia mohinh
Danhgia mohinh
 
Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.
Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.
Land Grabbing; silent pain for smallholder farmers in Uganda.
 
Assessment 1
Assessment 1Assessment 1
Assessment 1
 
Human resource consultancy vital entity behind achievement of small and mid...
Human resource consultancy   vital entity behind achievement of small and mid...Human resource consultancy   vital entity behind achievement of small and mid...
Human resource consultancy vital entity behind achievement of small and mid...
 
Proven Movilitas Process #3 - Requirements & Processes
Proven Movilitas Process #3 - Requirements & ProcessesProven Movilitas Process #3 - Requirements & Processes
Proven Movilitas Process #3 - Requirements & Processes
 

Similar to Nilai-Nilai Dasar Kebangsaan dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesiarezekysholikhah
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusitasinit
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayantifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusiikaNurulFadhillah
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayantifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasrianiArdiMawardi1
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudFitria Nuri
 
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaMakalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaRekha Zahari
 
Pancasila sebagai dasar negara - DKV.pdf
Pancasila sebagai dasar negara - DKV.pdfPancasila sebagai dasar negara - DKV.pdf
Pancasila sebagai dasar negara - DKV.pdfDikkyDwiKurniawan
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalTutikDaryatni
 
Ppt pend. pancasila kel.2
Ppt pend. pancasila kel.2Ppt pend. pancasila kel.2
Ppt pend. pancasila kel.2Azza Mafazah
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanrizka_pratiwi
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Rini Dwi
 
Hubungan pacasila dengan uud 1945
Hubungan pacasila dengan uud 1945Hubungan pacasila dengan uud 1945
Hubungan pacasila dengan uud 1945Naufal Annabil
 
bab 3 Pancasila Dasar Negara.pdf
bab 3 Pancasila Dasar Negara.pdfbab 3 Pancasila Dasar Negara.pdf
bab 3 Pancasila Dasar Negara.pdfVANIESACAHYA
 

Similar to Nilai-Nilai Dasar Kebangsaan dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia (20)

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaMakalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
 
Pancasila sebagai dasar negara - DKV.pdf
Pancasila sebagai dasar negara - DKV.pdfPancasila sebagai dasar negara - DKV.pdf
Pancasila sebagai dasar negara - DKV.pdf
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 
Ppt pend. pancasila kel.2
Ppt pend. pancasila kel.2Ppt pend. pancasila kel.2
Ppt pend. pancasila kel.2
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Pancasila orde baru
Pancasila orde baruPancasila orde baru
Pancasila orde baru
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
Hubungan pacasila dengan uud 1945
Hubungan pacasila dengan uud 1945Hubungan pacasila dengan uud 1945
Hubungan pacasila dengan uud 1945
 
bab 3 Pancasila Dasar Negara.pdf
bab 3 Pancasila Dasar Negara.pdfbab 3 Pancasila Dasar Negara.pdf
bab 3 Pancasila Dasar Negara.pdf
 

Nilai-Nilai Dasar Kebangsaan dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

  • 1. SELAMAT BERJUMPA DAN SALAM KENAL DENGAN SEMUANYA, SEMOGA PERTEMUAN INI BERMANFAAT BUAT KITA BERSAMA.
  • 2. NILAI – NILAI DASAR KEBANGSAAN DALAM MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA O L E H : TJATJA KUSwARA Karawang, 28 Agustus 2013
  • 3.
  • 4.
  • 5. IDE DASAR : INDONESIA KAN INDONESIA MU MENJADI INDONESIA MU DENGAN CARA DAN KARAKTERIKSTIK KHAS INDONESIA MU KUKUH DAN TEGUH PADA : P R O K L A M A S I PANCASILA – UUD 1945 – NKRI
  • 6. PA N C A S I LA B HINNEK A TUNGGAL IK A I N D O N E S I A N KR I UUD 1945 UUD 1945
  • 7.
  • 8. Bahkan telah beratus - ratus tahun ! Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu, ada naiknya ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti.
  • 9. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kita kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.
  • 10. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka – pemuka Rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia - sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara- saudara ! Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah PROKLAMASI KAMI.
  • 11. PROKLAMASI Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain -lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya. Jakarta, 17 Agustus 1945. Atas Nama Bangsa Indonesia Soekarno – Hatta
  • 12. Demikianlah Saudara – saudara ! Kita sekarang telah merdeka ! Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat Tanah Air Kita dan Bangsa Kita. Mulai saat ini kita menyusun Negara kita ! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.
  • 13. PAncASILA yang dimaksud, adalah yang RUMUSANNYA hanya terdapat dalam PeMbuKAAn uuD 1945 , yang saat ini, untuk kesekiankalinya ditetapkan dan disepakati bersama sebagai : “SuMbeR DARI SeGALA SuMbeR HuKuM neGARA” sebagaimana ditetapkan dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
  • 14. . Makna PAncASILA sebagai sumber dari segala sumber hukum negara : memposisikan PAncASILA sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus sebagai filosofi bangsa dan NKRI, yang bermakna pula : menjadikan PAncASILA sebagai acuan / pedoman dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan Cita-cita dan Tujuan Nasional.
  • 15. PAncASILA harus teraktualkan dalam Cipta – Rasa – Karsa – Karya setiap insani Indonesia secara simultan dan kontinyu, sehingga eksistensinya bukan hanya sebagai tataran konsep yang bersifat uTOPIA, tetapi sebagai konsep ideologi yang memiliki struktur ideologi : memiliki nilai - nilai dasar yang membentuk ideologi tsb., ada kelompok inti pendukung ideologi tsb., dan ada kelompok besar yang menginginkan realisasi ideologi tsb.
  • 16. PAncASILA sebagai Ideologi Negara, berarti ideologi yang bersifat INTEGRALISTIK / KEKELUARGAAN, yang memiliki 3 (tga) komponen yaitu : nilai dasar, kelompok inti dan kelompok besar. Nilai-nilai dasarnya : sebagaimana dirumuskan dalam UUD 1945 (intrinsik); Kelompok intinya: Mereka yang melaksanakan kepemimpinan Pancasila; Kelompok besarnya adalah Bangsa Indonesia. Ketiga komponen itu melembaga dalam 3 (tiga) kelompok yang biasa disebut : Bermasyarakat; Berbangsa ; Bernegara.
  • 17. Sesuai dengan makna paham integralistik, Revitalisasi Pancasila mutlak menjadi hak dan kewajiban yang bermuara pada tanggung jawab setiap insani Indonesia, baik yang berkapasitas sebagai pemimpin kelompok maupun warga / anggota dari kelompok tersebut. Revitalisasi Pancasila bukan semata-mata menuntut pemahaman oleh setiap warga masyarakat, tetapi juga pada implementasi yang sungguh-sungguh terutama dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti dapat dipahami dari bagan berikut ini:
  • 18. INPUT SuPRA STRuKTuR POLITIK SuPRA STRuKTuR POLITIK OUTPUT PEMERINTAHAN NASIONAL PEMERINTAHAN NASIONAL ASPIRASI PANCASILA PANCASILA KEBIJAKAN II n D O n e S n D O n e S II A A PA RO KI AL MASY UUD 45 UUD 45 InFRA STRuKTuR POLITIK OUTPUT KONDISI POLTIK RAKYAT OUTPUT ORPOL – ORMAS – LSM – DSB INPUT
  • 19. Revitalisasi Pancasila menuntut setiap : RuAnG – GeRAK – WAKTu dari setiap insani Indonesia untuk diisi dengan berbagai aktivitas dengan tetap berpegang teguh kepada berbagai nilai luhur budaya bangsa yang terkandung dalam Ideologi Pancasila sendiri.
  • 20. unDAnG - unDAnG DASAR 1945 1. Tgl. 18 Agustus 1945, UUD 1945, terdiri dari Pembukaan dan Batang Tubuh (XVI BAB, dan 37 Pasal); 2. Berita Negara No. 7 Tahun 1946 ( Mei 1946), UUD 1945 memiliki Penjelasan (Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan); 3. Tgl. 27 Desember 1949, Berlaku Kostitusi RIS, sesuai hasil KMB di Den Haag Belanda; 4. Tgl. 17 Agustus 1950, Berlaku UUDS 1950 (Federal); 5. Tgl 5 Juli 1959, Dekrit Presiden….(Kembali ke UUD 1945 dengan menegaskan “Piagam Jakarta menjiwai UUD); 6. Tgl. 11 Maret 1966, Orde Baru (Pancasila dan UUD 1945, Murni & Konsekuen);
  • 21. ALASAN DILAKUKAN PERUBAHAN UUD 1945 : 1). Tuntutan pada saat awal “Reformasi”: (1). Amandemen UUD 1945; (2). Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI; (3). Penegakan supremasi hukum, penghormatan HAM, Pemberantasan KKN; (4). Desentralisasi dan Hubungan yang adil antara pusat dan daerah (OTDA); (5). Mewujudkan kebebasan Pers; (6). Mewujudkan kehidupan demokrasi.
  • 22. 2). Tuntutan kalangan masyarakat dan kekuatan sospol : “Bahwa UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat dan penghormatan HAM. Juga terdapat pasal-pasal yang dapat menimbulkan multi tafsir dan membuka peluang bagi penyelenggara negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, dan KKN yang menimbulkan adanya kemerosotan kehidupan nasional di berbagai bidang kehidupan”.
  • 23. 3). Pidato Bung Karno tgl. 18 Agustus 1945, pada sidang PPKI : “ Bahwa ini adalah sekedar UUDS, UUD Kilat, bahwa barangkali boleh dikatakan pula, inilah ‘revolutiegrondwet’. Nanti kita membuat UUD yang lebih sempurna dan lengkap”. 4). Dasar Pemikiran Perubahan UUD 1945: (1). UUD 1945, membentuk struktur kekuasaan bertumpu pada kekuasaan tertinggi di MPR; (2). UUD 1945 memberi kekuasaan yang sangat besar kepada Presiden, sehingga tidak adanya checks and balances;
  • 24. (3). UUD 1945 mengandung pasal-pasal ‘luwes’, sehingga dapat menimbulkan multi tafsir. Contohnya Pasal 7; (4). UUD 1945 terlalu banyak memberikan kewenangan kepada kekuasaan Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang; (posisi presiden juga memegang kekuasaan legislatif dalam hal mengajukan RUU); (5). UUD 1945 mengatur tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi yang memuat aturan dasar tentang kehidupan: demokratis, HAM, supremasi hukum, pemberdayaan rakyat, dan OTDA, serta berkembangnya KKN yang tidak sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, yaitu:
  • 25. Tidak adanya saling mengawasi dan saling mengimbangi (checks and balances) antar lembaga negara, dan kekuasaan terpusat pada presiden; b) Infra struktur yang dibentuk, antara lain Parpol dan Ormas, kurang mempunyai kebebasan berekspresi sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya; c) PEMILU, diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan demokrasi formal, karena seluruh proses dan tahapan pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah; d) Kesra (Psl 33 UUD 1945), tidak tercapai, malah timbul sistem: Monopoli, Oligopoli dan Monopsoni. a)
  • 26. TUjUAN PERUBAHAN UUD 1945 : 1). Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh NKRI yang berdasarkan Pancasila; 2). Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi.
  • 27. 3). Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi manusia agar sesuai dengan perkembangan paham HAM dan peradaban umat manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara hukum yang dicita-citakan oleh UUD 1945; 4). Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem saling mengawasi dan saling mengimbangi (checks and balances) yang lebih ketat dan transparan, dan pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan zaman;
  • 28. 5). Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa, menegakkan etika, moral, dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara sejahtera; 6). Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum; 7). Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta kepentingan bangsa dan negara Indonesia dewasa ini, sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun waktu yang akan datang.
  • 29. KESEPAKATAN DASAR DALAm PERUBAHAN UUD 1945 . 1) Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945; 2) Tetap mempertahankan NKRI; 3) Mempertegas sistem pemerintahan presidensial; 4) Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal - pasal (Batang Tubuh); 5) Melakukan perubahan dengan cara addendum.
  • 30. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (N K R I) 1. Negara ?; 2. Kesatuan ?; 3. Republik?; 4. Indonesia ? Bagaimana hubungannya antara Kesatuan Indonesia dengan Persatuan Indonesia (Sila ke 3 Pancasila) ?
  • 31. . BHINNEKA TUNGGAL IKA : Bhinneka : ?; Tunggal : ?; Ika : ?. (Secara umum : Berbeda-beda, tetapi tetap satu; Berbeda - beda, satu dan tetap satu). Boleh berbeda dan / atau berbeda-beda, tetapi tetap untuk satu dan harus satu, yaitu : I N D O N E S I A. . KArAKTErISTIKNyA : Carilah inti perbedaan dari yang berbeda-beda itu, dan setelah ditemukan satunya / kesamaannya, jangan dicari dan dicari - cari lagi perbedaannya, sehingga diperoleh pembeda dan perbedaannya, dan apalagi jika hanya semata - mata untuk beda dan asal beda.
  • 32. Mengapa ada dan perlu semboyan kebangsaan BHINNEKA TUNGGAL IKA ? Dilihat dari berbagai aspek statis maupun dinamis, kondisi negara Indonesia, memang beraneka ragam. Aspek statis : GEOGrAfI, DEmOGrAfI, SUmBEr DAyA, semuanya beraneka ragam. Aspek dinamis : IDEOLOGI, POLITIK, EKONOmI, SOSIAL - BUDAyA, PErTAHANAN DAN KEAmANAN, juga beraneka ragam. Kesemuanya diikat dalam suatu konsep kebangsaan yang disebut : SArA (SUKU – AGAmA – rAS – ANTAr GOLONGAN)
  • 33. . KUNcI UTAmA untuk mengatasi bila terjadi pemasalahan bersama dan untuk kepentingan bersama, adalah : mUSyAWArAH UNTUK mENcAPAI mUfAKAT. Musyawarahkan/rembugkan/rumuskan perbedaan sudut pandang dan kepentingan (SArA) sampai dengan diperoleh satu kesepakatan bersama, dan untuk ditaati bersama, dengan pola sikap dan perilaku : JANGAN ADA DUSTA DIANTArA KITA; Aku tahu yang kau mau dan
  • 34. KESImPULAN 1. Nilai - nilai kebangsaan itu merupakan faktor penentu untuk tetap tegak dan kokohnya kelangsungan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, 2. Rusaknya salah satu sendi dari nilai - nilai tersebut, akan mengakibatkan rusak bahkan hancurnya sendi-sendi lainnya. Penguatan nilai - nilai termaksud, harus dilakukan secara simultan dan dilakukan sepanjang masa.
  • 35. Bangsa Indonesia saat ini, sebagai pemilik dan pengendali hari depan bangsa dan negara, seyogyanya menghayati betul makna nilai- nilai tersebut, agar dalam menata dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tidak terseret oleh dinamika globalisasi yang cenderung mempengaruhi secara ekstrim sikap, tekad, semangat, dan ketatatan / disiplin yang berkarakter khas Indonesia. 3.
  • 36. Sikap, Tekad, Semangat dan Ketaatan / Disiplin setiap insan Indonesia, harus benar - benar terwujud dalam bentuk : Komitmen, Konsisten, Konsekuen, Konstitutif, Konstruktif dan Kontinyu, dan kesemuanya itu harus menjadi bukti : Identitas diri, Integritas diri dan Integrasi diri. 4.
  • 37. SUmBEr - SUmBEr : 1. Pancasila Sebagai Dasar Negara, Bung Karno. 2. Membudayakan UUD 1945, Prof. Padmo Wahjono, SH. 3. Berpihak Pada Manusia : Paradigma Nasional Pembangunan Indonesia Baru, Prof. Dr. Irwan Abdullah. 4. Pemikiran Kontemporer Administrasi Publik, Prof. H.A. Djadja Saefullah, Drs., MA., PhD. 5. Manusia Indonesia Manusia Pancasila, Kohar Hari Sumarno, SH. 6. TAP MPR NO VI/MPR/2001. tentang Etika Kehidupan Berbangsa. 7. UU No 12 Tahun 2011, tentang Peraturan Pembentukan Perundang-undangan.
  • 38. SEKIAN DAN TErImA KASIH SAmPAI JUmPA SALAm