Manajemen komunikasi korporasi Blue Bird rev.0 for presentation
Political Marketing argentina
1. PEMILIHAN PRESIDEN
ARGENTINA
Bagan 1
Presiden Cristina Fernandez Nestar Kirchner Eduardo Duhalde
Masa jabatan 10 Des 2007 – sekarang 25 Mei 2003 - 2 January 2002 -10 Des 2007
25 Mei 2003
Partai FPV + PJ FPV + PJ PJ
Suara 53.9 % 22.2% 5.86%
Kursi parlement senat 72 kursi senat 72 kursi 301 kursi
Dewan 257 kursi dewan 257 kursi
Isu pokok memperbaiki sektor pengentasan perbaikan ekonomi
Pertanian kemiskinan dari keterpurukan
Dan pengangguran
anti korupsi
Ekspansi perumahan
Dan infrastruktur
2. Keterangan :
FPV = Frente Para la Victoria (didirikan th 2003)
PJ = Partido Justicialista (didirikan th 1947)
Cristina Fernadez mengalahkan Hermes Binner dari
Front Progresif yang memperoleh 16.87%
Nestar Kirchner diuntungkan karena Carlos Menem
yang lebih unggul dengan perolehan suara 24.4%
mengundurkan diri dan karena Senat/kongres
menolak diulangnya Pemilu maka Kirchner
mendapat pelimpahan suara dari Carlos Menem
3. ARGENTINA
Era tahun 1960-an sampai 1970-an
Pedro Eugenio
Aramburu
(1903–1970)
13 November
1955
1 Mei 1958 Kudeta.
Panggilan
untuk
pemilihan
dengan
Peronisme
dilarang. Akhir
dari Revolucion
Libertadora.
Arturo
Frondizi
(1908–
1995)
1 Mei 1958 29 Maret
1962
Pemilihan
langsung dengan
melarang
Peronisme
dilarang.
Digulingkan dari
jabatannya oleh
kudeta militer.
José María
Guido
(1910–
1975)
29 Maret
1962
12 Oktober
1963
Sementara
Presiden Senat,
yang bertindak
sebagai presiden
sejak
penghapusan
Frondizi, sebagai
prosedur sipil
untuk
menggantikan
presiden
terguling diikuti
dan Wakil
Presiden
4. Arturo Umberto
Illia
(1900–1983)
12 Oktober 1963 28 Juni 1966 Pemilihan langsung
dengan [[Peronisme]
dilarang. Digulingkan
dari jabatannya oleh
kudeta militer.
Juan Carlos
Onganía
(1914–1995)
29 June 1966 8 June 1970 Kudeta. Pertama penguasa
Revolucion Argentina.
Digulingkan dari kantor.
Alejandro A.
Lanusse
(1918–1996)
26 Mei 1971 25 Mei 1973 Kudeta. Penguasa
Revolucion Argentina
terakhir. Menyerukan
pemilihan. Dalam
pengasingan Peronisme
mengangkat diri.
Roberto M.
Levingston
(lahir 1920)
8 June 1970 23 May 1971 Kudeta. De facto, yang
disingkirkan saat
menjabat.
5. Héctor José
Cámpora
(1909–1980)
25 Mei 1973 13 Juli 1973 Pemilihan bebas
langsung. Presiden
Peronis pertama setelah
pengasingan. Campora
membatalkan larangan
yang tetap khusus lebih
dari Juan Domingo
Perón, dan
mengundurkan diri.
Wakil Presiden, Vicente
Solano Lima,
mengundurkan diri
secara bersamaan.
Raúl Alberto Lastiri
(1915–1978)
13 Juli 1973 12 Oktober
1973
Interim. Presiden Kamar
Deputees, diasumsikan
presiden setelah
pengunduran diri Campora
dan Solano Lima.
Alejandro Díaz Bialet,
Presiden Kamar Senator
dan menjelang Lastiri di
garis suksesi, adalah pada
misi diplomatik di Afrika
pada waktu itu.[50]
Juan Domingo Perón
(1895–1974)
12 Oktober 1973 30 Juni 1974 Pemilihan Bebas langsung.
Istilah ketiga. Meninggal
saat menjabat.
Isabel Martínez de
Perón
(lahir 1931)
30 Juni 1974 24 Maret 1976 Wakil presiden Juan Perón,
diasumsikan presiden
setelah kematiannya.
Presiden wanita pertama di
Amerika. Digulingkan dari
jabatannya oleh kudeta
militer.
6. Jorge Rafael
Videla
(lahir 1925)
29 Maret 1976 29 Maret
1981
Kudeta. Presiden Junta
Militer. Penguasa
pertama dari Proses
Reorganisasi Nasional.
Pemerintahan penguasa
de facto terlama.
Roberto
Eduardo Viola
(1924–1994)
29 Maret
1981
12
Desembe
r 1981
Kudeta. Presiden
Junta Militer.
Digulingkan dari
saat menjabat.
Leopoldo Galtieri
(1926–2003)
22 Desember 1981 17 Juni 1982 Kudeta. Presiden Junta
Militer. Mengobarkan
Perang Falklands (bahasa
Spanyol: Guerra del
Atlántico Sur). Digulingkan
saat menjabat.
Reynaldo Bignone
(born 1928)
1 Juli 1982 10 Desember
1983
Kudeta. Penguasa terakhir
dari Proses Reorganisasi
Nasional. Menyerukan
pemilu.
Era tahun 1980-an sampai sekarang
7. Raúl Alfonsín
(1927–2009)
10 Desember 1983 8 Juli 1989 Pemilihan bebas tidak
langsung. Pemilu presiden
1989 diantisipasi. Alfonsín
mengundurkan diri selama
masa transisi dan memberi
kekuatan untuk Carlos
Menem enam bulan.
Carlos Menem
(lahir 1930)
8 Juli 1989 8 Juli 1995 Pemilihan bebas tidak
langsung. Pertama panjang.
Amandemen Undang-undang
Dasar Argentina tahun 1994
mengurangi jabatan presiden
untuk empat tahun dan
mengizinkan pemilihan tunggal
secara berturut-turut.
Fernando de la Rúa
(lahir 1937)
10 Desember 1999 20 Desember
2001
Bebas pemilihan langsung.
Menghadapi krisis ekonomi
yang kuat. Mengundurkan diri
setelah Kerusuhan Desember
2001. Wakil Presiden Carlos
Álvarez mengundurkan diri
pada Oktober 2000, sehingga
Kongres Bentukan menunjuk
presiden baru.
Adolfo Rodríguez Saá
(lahir 1947)
22 Desember 2001 30 Desember
2001
Dipilih oleh Majelis selama tiga
bulan, dengan instruksi untuk
memanggil untuk pemilu.
Mengundurkan diri.
Era tahun 1980-an sampai sekarang
8. Eduardo Duhalde
(lahir 1941)
2 Januari 2002 25 Mei 2003 Dipilih oleh Majelis, dengan
instruksi untuk menyelesaikan
mandat asli dari De la Rua.
Memulihkan perekonomian
Argentina setelah krisis 2001.
Mengundurkan diri setelah
kontroversi politik yang
dihasilkan oleh kematian
demonstran Maximiliano
Kosteki dan Darío Santillan.
Néstor Kirchner
(1950–2010)
25 Mei 2003 10 Desember
2007
Pemilihan bebas langsung.
Hukum yang memungkinkan
Duhalde mengundurkan diri
memberi presiden baru baik
mandat empat tahun dan bulan-
bulan yang tersisa dari mandat
De la Rua. Kirchner kehilangan
putaran pertama ke Carlos
Menem, tetapi yang terakhir
menolak untuk menjalankan
putaran kedua yang seharusnya
diikuti.
Cristina Fernández de
Kirchner
(lahir 1953)
10 Desember 2007
Sedang
Menjabat
Pemilihan bebas langsung.
Sedang menjabat. Wanita
pertama presiden Argentina
terpilih sebagai kepala negara.
Konflik dengan [Konflik
pemerintah Argentina dengan
sektor pertanian, 2008|sektor
pertanian]] dan Grupo Clarin.
Era tahun 1980-an sampai sekarang
9. B. AKTOR POLITIK DAN OPOSISI
Juan Domingo Peron
Memerintah dengan otoriter dan dilanjutkan oleh
penerusnya yang disebut sebagai Peronisme. Trah
Peron baru berakhir pada tahun 1989 dimana
Pemilu dilaksanakan secara bebas langsung.
Tokoh oposisi yang berhasil memenangkan pemilu
tahun 1989 adalah Raul Alfonsin yang kemudian
mengundurkan diri digantikan oleh Carlos Menem.
10. C. ISU UTAMA
Dari tahun 1989 sampai 2007, ada 44 skandal korupsi nasional di Argentina.-
Sementara 2 periode kongres memiliki banyakskandal tingkat
tinggi (Swift Gate, Yomagate, Narcogate, dan sebagainya),
Sepertiga terakhir kepresidenan Menem hanya memiliki 2 skandal utama
(skandal IBM-Bancodan skandal penjualan senjata). Walau ada
perbedaan, dalam 3 periode itu dapatdianggap telah memiliki skandal
korupsi tingkat tinggi, karena dipublikasikan di media utama lebih
dari 20 minggu dalam setiap periode 2 tahun..
Setelah 10 tahun pemerintahan Menem, de la Rua terpilih pada tahun
1999dengan platform antikorupsi dan transparansi Presiden Duhalde yang
memegang jabatan setelah krisis 2001 hanya memiliki satuskandal
korupsi, dengan sebagian besar perhatian untuk situasi ekonomi dan
pemulihan ekonomi.
Tahun 2005 sampai 2007 ada 6 skandal korupsi baru yang menjadi
pemberitaan di media utama selama 25 minggu.
skandal suap yang melibatkan para senator.
Krisis memaksa de la Rua mengundurkan diri dan setelah
periodeketidakpastian, Duhalde menjadi presiden. Dia menghadapi rendahnya
tingkatkompetisi intra-pemerintah dan fokus kepada pemulihan ekonomi.
11. D. ANALISIS POLMARK
Masa pemilihan sejak dinasti Peron digulingkan secara kudeta oleh
militer dimulai tahun 1955. Pemilihan yang dilakukan secara tidak
transparan dan sarat akan penipuan dan Eduardo Lonardi terpilih
sebagai presiden.
Selanjutnya hampir setiap tahun terjadi kudeta dan penggulingan
kekuasaan dilakukan oleh militer dan aliansi partai secara bergantian.
Tidak ada kampanye ataupun sistem politik yang berjalan baik.
Penguasa yang terpilih adalah pimpinan kudeta yang berhasil
menggulingkan penguasa saat itu.
Pemilu yang bebas dan langsung baru dimulai tahun 1989.
12. Model pemasaran politiknya adalah
Product Oriented Party (POP)
Product design
Memerangi peronisme dan korupsi.
Communication
Disampaikan melalui propaganda-propaganda anti korupsi baik melalui media
maupun panggung terbuka
Campaign
Kampanyenya hanya bertujuan untuk memobilisasi pendukung agar memilih
calon tanpa memikirkan apa yang diinginkan masyarakat argentina setelah
terpuruk secara ekonomi.
Election
Pemilu dilakukan secara bebas dan langsung
Delivery
apa yang disampaikan dalam kampanye tidak seluruhnya berhasil karena
suara golput masih dominan
13. E. KOMPARASI DENGAN POLMARK DI
INDONESIA
Indonesia khususnya pemerintahan SBY saat ini menganut model Market Oriented Party (MOP)
Market Intelligence
Partai Demokrat sebagai partai yang berkuasa memahami benar apa yang diinginkan oleh pasar
yaitu masyarakat menginginkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.
Partai Demokrat merekrut anggotanya dari kalangan intelektual dan profesional sebagai jaminan
bahwa pemerintahan yang akan berlangsung nantinya adalah pemerintahan yang maju dan bisa
bersaing dikalangan international.
Product Design
walaupun platform Partai Demokrat hampir sama dengan partai lain peserta kampanye tapi partai
demokrat memfokuskan kepada pemilih menengah ke atas yang dianggap lebih cerdas dalam
memahami visi dan misi partai dengan menawarkan kontrak politik ke kalangan intelektual, misalnya
mahasiswa
Producdt Adjustment
Partai Demokrat menyesuaikan dagangan mana yang laku dijual pada pasar potensial yaitu yang
dianggap mampu mengapresiasi platform partai, misalnya dengan dengan menjanjikan 100 hari
kerja pemerintahan yang bersih dari korupsi atau bebas KKN dan meningkatkan pendapatan pajak
14. Implementation
Sebagai Partai yang tidak berkuasa tentu merupakan keuntungan bagi Partai Demokrat
dengan menjanjikan peningkatan ekonomi yang dalam masa pemerintahan transisi
pasca runtuhnya Orde Baru perekonomian dalam keadaan terpuruk.
Seluruh jajaran dan pengurus partai memanfaatkan kondisi ini karena pengurus dan
simpatisan partai ini adalah sebenarnya warisan dari Orde Baru yang tentu saja mereka
mempunyai keahlian dalam berkampanye di lapangan.
Communication
Dengan mengoptimalkan semua jajaran partai dan mengandalkan hasil survey
lapangan, Partai Demokrat sudah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari sebelum pemilu
berlangsung. Dengan menjual figur SBY sebagai sosok yang terdzolimi saat itu
dimanfaatkan Demokrat untuk menarik simpati dari kalangan yang kecewa atas kinerja
Kabinet Gotong Royong.
Partai Demokrat juga banyak melakukan dialog baik secara langsung maupun melalui
media dengan menempatkan dirinya sebagai penyelamat bangsa.
Campaign
Setelah melakukan riset pasar Partai Demokrat menyadari betul apa yang diinginkan
oleh masyarakat pemilih. Dengan memilih Jurkam yang handal dan kredibel serta
merekrut pemilik media besar sebagai pengurus (kompas, RCTI, Metro) sehingga bisa
menguasai ruang iklan dengan maksimal. Jargon “katakan tidak pada korupsi” senjata
yang sangat ampuh dalam menarik simpati pemilih.
15. Election
Sebelum masa pemilu berlangsung Partai Demokrat sudah melakukan survey
dengan memakai jasa Lembaga Survey dan konsultan politik. Jadi sebelum
kampanye berlangsung Demokrat sudah leading dalam perolehan suara versi
lembaga survey.
Dan hasil ini lah yang dipublikasikan dan sedikit banyak mempengaruhi
pemilih yang masih ragu-ragu dan kemudian mengalihkan suaranya untuk
Demokrat.
Delivery
Penyampaian telah berjalan dengan maksimal karena UU kampanye yang
berlaku sangat mendukung kemenangan Demokrat dengan menempatkan
kader partai di KPU diantaranya Anas Urbaningrum, Andi Nurpati, dll
16. KESIMPULAN
Setiap negara mempunyai karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
sejarah dan budaya negara masing-masing.
Perjalanan sejarah Argentina menghasilkan sistem politik yang berbeda dengan
Indonesia. Walaupun Argentina sudah merdeka jauh sebelum Indonesia
merdeka namun dalam perkembangan poilitik Indonesia lebih maju
dibandingkan Argentina.
Argentina membutuhkan seratus tahun lebih untuk menyelenggarakan pemilu
yang bebas dan langsung yang pada kenyataannya belum transparan dan
masih didominasi oleh pemerintah yang berkuasa.
Reformasi tahun 1998 merupakan awal kebangkitan bagi dunia politik di
Indonesia.
Satu hal yang selalu terjadi di negara manapun adalah kasus korupsi.
Argentina pasca dinasti Peron dan Indonesia pasca dinasti Orde Baru, yang
pada awalnya masyarakat memberi harapan besar untuk peningkatan ekonomi
dan pengentasan kemisikinan, pada kenyataannya harapan itu tidak dapat
diwujudkan oleh penguasa yang melalui pemilu telah diberi mandat untuk
memberantas korupsi.