SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu ada kelebihan dan
kekurangannya. Kelwbihan dari kegitan dari manusia merupakan hasil dari
pekerjaan yang dikerjaan dengan sungguh-sungguh. Kekurangan dari kegiatan
manusia itu merupakan hasil dari kurang mampunya manusia mengolah
pekerjaan hal ini disebabkan karena terbatasnya ruang gerak, kurangnya fasilitas
pendukung dan tidak mampunya manusia itu sendiri dalam bekerja dan kerja
yang dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh.
Jika manusia kurang mengolah pekerjaan dengan baik bisa menimbulkan
kecelakaan seperti patah pinggang, terkilir, bahkan dapat menimbukan cacat
seumur hidup. Oleh sebab itu agar tidak menimbulkan efek yang negatif maka
perlu penatan ruang kerja yang tidak mengganggu suasana kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ibu Rumah Tangga
Ibu rumah tangga adalah sebuah status dalam keluarga dan bisa juga dikategorikan
sebagai pekerjaan keseharian yang dilakukan oleh seluruh ibu yang ada di dunia.
Pekerjaan yang satu ini bukan hanya dalam urusan kerja kasar seperti menyapu, mencuci,
dan lain lain, tetapi juga berhubungan dengan pendekatan psikologis kepada seluruh
anggota keluarga yang mendiami suatu rumah.
B. Pengertian Memasak
Memasak adalah kegiatan atau pekerjaan dimana seseorang atau beberapa orang
mengolah bahan makanan mentah (dengan digoreng, direbus, dibakar, dll) menjadi
makanan jadi dengan tingkat kematangan yang sesuai, dan kemudian dapat dimakan.
C. Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memasak
1. Kebersihan dapur.
2. Kebersihan alat-alat yang digunakan.
3. Kebersihan bahan-bahan masakan yang akan digunakan.
4. Kebersihan dari tangan dan tubuh si pemasak.
5. Postur tubuh yang baik dan benar agar tidak membahayakan diri sendiri saat
memasak.
6. Bahan yang digunakan dipastikan tidak berbahaya bagi penggunanya.
7. Kesiapan alat dan bahan.
8. Kesegaran dari bahan-bahan yang digunakan.
9. Ketelitian saat memasak, sehingga makanan yang dihasilkan, enak, menarik,
matang, dan bersih.
10. Ketenangan saat memasak.
D. Gambaran Tentang Memasak
E. Manajemen Risiko
1. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
2. Tujuan Management Risiko
a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak
terjadi
c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja
atau hubungan kerja
3. Tahapan Management Risiko
a. Persiapan
b. Identifikasi bahaya
c. Analisa risiko
d. Evaluasi risiko
e. Pengendalian risiko
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Analisa Persiapan
1. Persiapan Bahan-bahan.
Persiapan bahan-bahan ini merupakan bagian yang penting dalam memasak, dan
biasa dilakukan oleh ibu rumah tangga setiap paginya, karena tanpa adanya bahan
bahan ibu rumah tangga tersebut tidak akan bisa memasak apa pun yang diinginkan.
Persiapan bahan bahan ini dengan membelinya ke pasar tradisional, super market,
maupun warung terdekat sesuai dengan makanan yang akan dimasak. Terlebih
dahulu sebelum membelinya bahan-bahan yang akan dibeli harus dicatat. Hal ini
diperlukan agar tidak ada satupun bahan yang terlupakan untuk dibeli.
2. Menyiapkan Alat, Sarana, dan Ruangan.
a. Alat yang dipersiapkan : Wajan, Spatulla, Panci, Talenan,
Celemek, Kain Pengelap, Pisau, Piring, dan alat alat dapur lainnya.
b. Bahan yang disiapkan : Sayur-sayuran, Buah-buahan, Ikan,
Hewan Laut (udang, cumi-cumi, gurita, kerang, lobster, dll), Daging Ayam,
Daging Sapi, Bumbu Dapur ( bawang putih, bawang merah, garam, gula, merica,
dll).
c. Mensterilkan Bahan agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit dengan
cara : Membersihkan bahan-bahan masakan
dengan cara mencuci dengan air yang bersih beberapa kali dan jika pada hewan,
membuang kotoran yg berada dalam tubuhnya, untuk sayur-sayuran dan buah-
buahan dicuci bersih dan bagian yang busuk atau layu dibuang.
d. Mensterilkan Alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit dengan
cara : Untuk pisau atau beda tajam lainnya,
pastikan tidak terdapat karat, agar makanan tidak terkontaminasi. Untuk bahan
lainnya cukup di cuci bersih dengan sabun pencuci piring yang secukupnya,
kemudian dibilas dan pastikan tidak terdapat sisa sabun.
e. Dapur harus bersih dan tidak berbau agar makanan yang dimasak juga terlihat
bersih, enak, dan wangi.
3. Menyiapkan Diri Sendiri.
a. Pastikan baju yang dikenakan bersih dan memakai celemek yang bersih.
b. Tangan tetap bersih.
c. Posisi tubuh dan kompor tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.
d. Menggunakan penutup kepala yang bersih sehingga kotoran yg ada dirambut
tidak dapat masuk ke makanan.
BAB IV
MANAJEMEN RESIKO
A. Persiapan
1. Ruang Lingkup Manajemen Resiko
Manajemen resiko dilakukan di salah satu rumah di jalan Sidodadi Ujung No.57
RT. 02, RW. 13, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru,
Riau, Indonesia.
2. Personil yang Terlibat
1) Personil inti/ yang dinilai risikonya:
a. Ibu Rumah Tangga
b. Anak dan Suami
Ibu Ayah
Anak 2 Anak 4
3. Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
4. Mekanisme Pelaporan
Laporan diberikan kepada Pembimbing PLH
5. Dokumen yang terkait
a. Hasil wawancara dengan seorang ibu rumah tangga
b. Dokumentasi foto.
c. Literature/ referensi serta hasil penelitian
B. Identifikasi Bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan
seorang ibu rumah tangga, suami, dan kedua anaknya. Secara umum kegiatan
memasak disalah satu rumah di jalan Sidodadi Ujung No.57 ini sudah lumayan baik
dan bersih.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada pengamatan yang dilakukan,
proses memasak disini masih mempunyai tingkat kecelakaan yang lumayan tinggi,
karena kurangnya pengaman dari diri si pemasak. Namun dengan kebersihan dan yang
lain lain sudah termasuk baik.
C. Analisa Risiko
1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan memasak baik
ibu rumah tangga dan suami juga kedua anaknya :
HAZARD RISIKO KONSEKUENSI
FAKTOR KIMIA
a. Percikan minyak panas
b. Bahan masakan yang kurang bersih dan
mengandung bahan kimia (pestisida, dll)
FAKTOR FISIKA
a. Pisau yang berkarat
FAKTOR ERGONOMIC
a. Postur tubuh yang terlalu membungkuk
saat memotong bahan makanan
b. Posisi tangan saat memotong bahan
makanan
FAKTOR BIOLOGIS
a. Kuman
Kulit
Pencernaan
Kulit
Tulang Punggung
Musculosceletal
Leher
Tangan
Pencernaan
Iritasi
Kulit Melepuh
Sakit Perut
Diare
Kanker
Luka
Pendarahan
Pusing
Tetanus
Sakit
Lumbago Pain
Pegal
Pegal
Terkilir
Sakit Perut
Diare
2. Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin
terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
terjadi
(4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
(2)
Pengaruh
sangat ringan
Posisi tangan
saat
memotong
bahan
makanan
(6)
(3)
Pengaruh
ringan
Percikan
minyak
panas
(12)
Postur tubuh yang
terlalu membungkuk
saat memotong bahan
makanan
(15)
(4)
Pengaruh
serius
Bahan
masakan
yang kurang
bersih dan
mengandung
bahan kimia
(pestisida,
dll)
(12)
Kuman
(16)
(5)
Pengaruh fatal
Pisau yang
berkarat
(15)
D. Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1. Posisi tangan saat memotong
bahan makanan
6  Mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
2. Percikan minyak panas 12  Sangat mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
3. Postur tubuh yang terlalu
membungkuk saat memotong
bahan makanan
12  Hampir pasti terjadi
 Pengaruh ringan
4. Bahan masakan yang kurang
bersih dan mengandung bahan
kimia (pestisida, dll)
12  Mungkin terjadi
 Pengaruh serius
5. Kuman 16  Sangat mungkin terjadi
 Pengaruh serius
6. Pisau yang berkarat 15  Mungkin terjadi
 Pengaruh fatal
E. Pengendalian Risiko
NO. HAZARD PENGENDALIAN
1.
Posisi tangan saat memotong bahan
makanan

 Mengatur posisi tangan yang senyaman mungkin.
2.
Percikan minyak panas

 Mengatur jarak antara wajan dengan tubuh
sehingga percikan tidak sampai mengenai tubuh.
 Menggunakan celemek atau sarung tangan, atau
baju yang berlengan panjang.

3.
Postur tubuh yang terlalu
membungkuk saat memotong bahan
makanan
Usahakan badan tetap tegak sehingga, tulang
belakang tidak akan mudah lelah. Atau gunakan
kursi yang membuat nyaman.
4.
Bahan masakan yang kurang bersih
dan mengandung bahan kimia
(pestisida, dll)
Bersihkan terlebih dahulu menggunakan air
bersih, berulang kali agar zat kimi yang
menempel pada bahan makanan dapat hilang.
5.
Kuman
Pastikan keadaan bahan, alat, dapur, dan tangan
bersih
6.
Pisau yang berkarat Jangan pernah memakai pisau yg telah berkarat.
Jika ada, maka segera buang dan ganti dengan
pisau baru yang tidak berkarat.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Apa pun pekerjaannya, harus memerhatikan keselamatan kerja, dan dalam bekerja
juga harus memperhatikan kebersihan sekitar. Karena keselamatan kerja itu, hanya kita
sendiri yang dapat menjaganya. Dalam pekerjaan Ibu rumah tangga khususnya memasak
ini terdapat banyak sekali risiko risiko terjadinya kecelakaan kerja walaupun dengan
konsekuensi yang kecil. Namun dengan konsekuensi yang kecil tersebut lama-kelamaan
akan menjadi bahaya yang besar.
2. Saran
a. Perhatikan keselamatan kerja.
b. Perhatikan kebersihan sekitar.
c. Bekerja dengan ikhlas.

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN KESELAMATAN MEMASAK

MATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS PERHOTELAN
MATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS  PERHOTELANMATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS  PERHOTELAN
MATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS PERHOTELANwidya197501
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganraden prawoto
 
peralatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makananperalatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makananFarhun Nada
 
POLA HIDUP SEHAT
POLA HIDUP SEHATPOLA HIDUP SEHAT
POLA HIDUP SEHATcayani yan
 
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat 100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat Gerard Prastudya
 
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docxerna606977
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapSariana Csg
 
PPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptx
PPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptxPPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptx
PPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptxDetyOkdarina
 
sanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptsanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptAuliaRahmadLubis
 
2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx
2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx
2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptxpuskesmassungaikapih
 

Similar to OPTIMALKAN KESELAMATAN MEMASAK (20)

Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatanSte3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
 
MATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS PERHOTELAN
MATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS  PERHOTELANMATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS  PERHOTELAN
MATERI SANITASI DAN HYGIENE UNTUK KELAS PERHOTELAN
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
 
Hazard (PLH)
Hazard (PLH)Hazard (PLH)
Hazard (PLH)
 
Phbs rumah tangga
Phbs rumah tangga Phbs rumah tangga
Phbs rumah tangga
 
peralatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makananperalatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makanan
 
POLA HIDUP SEHAT
POLA HIDUP SEHATPOLA HIDUP SEHAT
POLA HIDUP SEHAT
 
PPT PHBS SEKOLAH.ppt
PPT PHBS SEKOLAH.pptPPT PHBS SEKOLAH.ppt
PPT PHBS SEKOLAH.ppt
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikitMakalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
 
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat 100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
 
MATERI PHBS.pptx
MATERI PHBS.pptxMATERI PHBS.pptx
MATERI PHBS.pptx
 
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
 
PPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptx
PPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptxPPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptx
PPT PEMBINAAN DOKTER KECIL 2022_1.pptx
 
sanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptsanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.ppt
 
2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx
2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx
2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).pptx
 
Peraturan
PeraturanPeraturan
Peraturan
 

OPTIMALKAN KESELAMATAN MEMASAK

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Kelwbihan dari kegitan dari manusia merupakan hasil dari pekerjaan yang dikerjaan dengan sungguh-sungguh. Kekurangan dari kegiatan manusia itu merupakan hasil dari kurang mampunya manusia mengolah pekerjaan hal ini disebabkan karena terbatasnya ruang gerak, kurangnya fasilitas pendukung dan tidak mampunya manusia itu sendiri dalam bekerja dan kerja yang dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh. Jika manusia kurang mengolah pekerjaan dengan baik bisa menimbulkan kecelakaan seperti patah pinggang, terkilir, bahkan dapat menimbukan cacat seumur hidup. Oleh sebab itu agar tidak menimbulkan efek yang negatif maka perlu penatan ruang kerja yang tidak mengganggu suasana kerja.
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ibu Rumah Tangga Ibu rumah tangga adalah sebuah status dalam keluarga dan bisa juga dikategorikan sebagai pekerjaan keseharian yang dilakukan oleh seluruh ibu yang ada di dunia. Pekerjaan yang satu ini bukan hanya dalam urusan kerja kasar seperti menyapu, mencuci, dan lain lain, tetapi juga berhubungan dengan pendekatan psikologis kepada seluruh anggota keluarga yang mendiami suatu rumah. B. Pengertian Memasak Memasak adalah kegiatan atau pekerjaan dimana seseorang atau beberapa orang mengolah bahan makanan mentah (dengan digoreng, direbus, dibakar, dll) menjadi makanan jadi dengan tingkat kematangan yang sesuai, dan kemudian dapat dimakan. C. Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memasak 1. Kebersihan dapur. 2. Kebersihan alat-alat yang digunakan. 3. Kebersihan bahan-bahan masakan yang akan digunakan. 4. Kebersihan dari tangan dan tubuh si pemasak. 5. Postur tubuh yang baik dan benar agar tidak membahayakan diri sendiri saat memasak. 6. Bahan yang digunakan dipastikan tidak berbahaya bagi penggunanya. 7. Kesiapan alat dan bahan.
  • 3. 8. Kesegaran dari bahan-bahan yang digunakan. 9. Ketelitian saat memasak, sehingga makanan yang dihasilkan, enak, menarik, matang, dan bersih. 10. Ketenangan saat memasak. D. Gambaran Tentang Memasak
  • 4.
  • 5. E. Manajemen Risiko 1. Definisi Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko. 2. Tujuan Management Risiko a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
  • 6. 3. Tahapan Management Risiko a. Persiapan b. Identifikasi bahaya c. Analisa risiko d. Evaluasi risiko e. Pengendalian risiko
  • 7. BAB III PROSES KEGIATAN A. Analisa Persiapan 1. Persiapan Bahan-bahan. Persiapan bahan-bahan ini merupakan bagian yang penting dalam memasak, dan biasa dilakukan oleh ibu rumah tangga setiap paginya, karena tanpa adanya bahan bahan ibu rumah tangga tersebut tidak akan bisa memasak apa pun yang diinginkan. Persiapan bahan bahan ini dengan membelinya ke pasar tradisional, super market, maupun warung terdekat sesuai dengan makanan yang akan dimasak. Terlebih dahulu sebelum membelinya bahan-bahan yang akan dibeli harus dicatat. Hal ini diperlukan agar tidak ada satupun bahan yang terlupakan untuk dibeli. 2. Menyiapkan Alat, Sarana, dan Ruangan. a. Alat yang dipersiapkan : Wajan, Spatulla, Panci, Talenan, Celemek, Kain Pengelap, Pisau, Piring, dan alat alat dapur lainnya. b. Bahan yang disiapkan : Sayur-sayuran, Buah-buahan, Ikan, Hewan Laut (udang, cumi-cumi, gurita, kerang, lobster, dll), Daging Ayam, Daging Sapi, Bumbu Dapur ( bawang putih, bawang merah, garam, gula, merica, dll). c. Mensterilkan Bahan agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit dengan cara : Membersihkan bahan-bahan masakan dengan cara mencuci dengan air yang bersih beberapa kali dan jika pada hewan, membuang kotoran yg berada dalam tubuhnya, untuk sayur-sayuran dan buah- buahan dicuci bersih dan bagian yang busuk atau layu dibuang. d. Mensterilkan Alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit dengan cara : Untuk pisau atau beda tajam lainnya, pastikan tidak terdapat karat, agar makanan tidak terkontaminasi. Untuk bahan lainnya cukup di cuci bersih dengan sabun pencuci piring yang secukupnya, kemudian dibilas dan pastikan tidak terdapat sisa sabun.
  • 8. e. Dapur harus bersih dan tidak berbau agar makanan yang dimasak juga terlihat bersih, enak, dan wangi. 3. Menyiapkan Diri Sendiri. a. Pastikan baju yang dikenakan bersih dan memakai celemek yang bersih. b. Tangan tetap bersih. c. Posisi tubuh dan kompor tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat. d. Menggunakan penutup kepala yang bersih sehingga kotoran yg ada dirambut tidak dapat masuk ke makanan.
  • 9. BAB IV MANAJEMEN RESIKO A. Persiapan 1. Ruang Lingkup Manajemen Resiko Manajemen resiko dilakukan di salah satu rumah di jalan Sidodadi Ujung No.57 RT. 02, RW. 13, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, Indonesia. 2. Personil yang Terlibat 1) Personil inti/ yang dinilai risikonya: a. Ibu Rumah Tangga b. Anak dan Suami Ibu Ayah Anak 2 Anak 4
  • 10. 3. Standar penentuan Kriteria Risiko Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko. 4. Mekanisme Pelaporan Laporan diberikan kepada Pembimbing PLH 5. Dokumen yang terkait a. Hasil wawancara dengan seorang ibu rumah tangga b. Dokumentasi foto. c. Literature/ referensi serta hasil penelitian B. Identifikasi Bahaya Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan seorang ibu rumah tangga, suami, dan kedua anaknya. Secara umum kegiatan memasak disalah satu rumah di jalan Sidodadi Ujung No.57 ini sudah lumayan baik dan bersih. Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada pengamatan yang dilakukan, proses memasak disini masih mempunyai tingkat kecelakaan yang lumayan tinggi, karena kurangnya pengaman dari diri si pemasak. Namun dengan kebersihan dan yang lain lain sudah termasuk baik.
  • 11. C. Analisa Risiko 1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan memasak baik ibu rumah tangga dan suami juga kedua anaknya : HAZARD RISIKO KONSEKUENSI FAKTOR KIMIA a. Percikan minyak panas b. Bahan masakan yang kurang bersih dan mengandung bahan kimia (pestisida, dll) FAKTOR FISIKA a. Pisau yang berkarat FAKTOR ERGONOMIC a. Postur tubuh yang terlalu membungkuk saat memotong bahan makanan b. Posisi tangan saat memotong bahan makanan FAKTOR BIOLOGIS a. Kuman Kulit Pencernaan Kulit Tulang Punggung Musculosceletal Leher Tangan Pencernaan Iritasi Kulit Melepuh Sakit Perut Diare Kanker Luka Pendarahan Pusing Tetanus Sakit Lumbago Pain Pegal Pegal Terkilir Sakit Perut Diare
  • 12. 2. Bentuk analisa semikualitatif Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) (1) Tidak ada pengaruh (2) Pengaruh sangat ringan Posisi tangan saat memotong bahan makanan (6) (3) Pengaruh ringan Percikan minyak panas (12) Postur tubuh yang terlalu membungkuk saat memotong bahan makanan (15) (4) Pengaruh serius Bahan masakan yang kurang bersih dan mengandung bahan kimia (pestisida, dll) (12) Kuman (16) (5) Pengaruh fatal Pisau yang berkarat (15)
  • 13. D. Evaluasi Risiko Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut: NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN 1. Posisi tangan saat memotong bahan makanan 6  Mungkin terjadi  Pengaruh ringan 2. Percikan minyak panas 12  Sangat mungkin terjadi  Pengaruh ringan 3. Postur tubuh yang terlalu membungkuk saat memotong bahan makanan 12  Hampir pasti terjadi  Pengaruh ringan 4. Bahan masakan yang kurang bersih dan mengandung bahan kimia (pestisida, dll) 12  Mungkin terjadi  Pengaruh serius 5. Kuman 16  Sangat mungkin terjadi  Pengaruh serius 6. Pisau yang berkarat 15  Mungkin terjadi  Pengaruh fatal
  • 14. E. Pengendalian Risiko NO. HAZARD PENGENDALIAN 1. Posisi tangan saat memotong bahan makanan   Mengatur posisi tangan yang senyaman mungkin. 2. Percikan minyak panas   Mengatur jarak antara wajan dengan tubuh sehingga percikan tidak sampai mengenai tubuh.  Menggunakan celemek atau sarung tangan, atau baju yang berlengan panjang.  3. Postur tubuh yang terlalu membungkuk saat memotong bahan makanan Usahakan badan tetap tegak sehingga, tulang belakang tidak akan mudah lelah. Atau gunakan kursi yang membuat nyaman. 4. Bahan masakan yang kurang bersih dan mengandung bahan kimia (pestisida, dll) Bersihkan terlebih dahulu menggunakan air bersih, berulang kali agar zat kimi yang menempel pada bahan makanan dapat hilang. 5. Kuman Pastikan keadaan bahan, alat, dapur, dan tangan bersih 6. Pisau yang berkarat Jangan pernah memakai pisau yg telah berkarat. Jika ada, maka segera buang dan ganti dengan pisau baru yang tidak berkarat.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Apa pun pekerjaannya, harus memerhatikan keselamatan kerja, dan dalam bekerja juga harus memperhatikan kebersihan sekitar. Karena keselamatan kerja itu, hanya kita sendiri yang dapat menjaganya. Dalam pekerjaan Ibu rumah tangga khususnya memasak ini terdapat banyak sekali risiko risiko terjadinya kecelakaan kerja walaupun dengan konsekuensi yang kecil. Namun dengan konsekuensi yang kecil tersebut lama-kelamaan akan menjadi bahaya yang besar. 2. Saran a. Perhatikan keselamatan kerja. b. Perhatikan kebersihan sekitar. c. Bekerja dengan ikhlas.