1. “DESAIN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) PERTANIAN DI KABUPATEN TOLITOLI”
Moh. Aslan Hidayat
F 221 16 083
Program Studi S1 Teknik Arsitektur
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Tadulako
2022
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Khaerunnisa, ST,.MT
NIP. 19870819 202012 2 006
2. L A T A R
B
E
L
A
K
A
N
G
1. Pengetahuan dan kemampuan penguasaan teknologi pertanian dimasyarakat Kabup
aten Tolitoli masih sangat kurang.
2. Profesi petani didominasi kalangan usia 40-60 tahun dengan latar belakang pendidika
n hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) mereka cenderung menggunakan teknik dan me
kanisme lama dibanding cara baru karena kurangnya edukasi bagi para petani.
3. Ditolitoli terdapat beberapa sekolah yang menyediakan jurusan pertanian tetapi, sar
ana dan prasarana yang disediakan disekolah tidak sesuai dengan standar yang berla
ku dan kurikulum pelajaran.
4. Selain tidak sesuai dengan standar, lokasi sekolah juga tidak sesuai dengan Rencana T
ata Ruang Wilayah (RTRW) daerah Kabupaten Tolitoli.
3. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah mendapatkan
konsep dan desain perencanaan
sebagai landasan dan acuan
perancangan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Pertanian di
Kabupaten Tolitoli yang sesuai dengan
standar.
Sasaran yang ditetapkan untuk memperoleh konsep
dan desain perancangan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Pertanian di Kabupaten Tolitoli antara lain :
• Mencari data standar SMK Pertanian yang layak
sesuai peraturan UUD
• Mengumpulkan data eksisting Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Pertanian di Kabupaten Tolitoli
• Menganalisis data Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Pertanian di Kabupaten Tolitoli
• Membuat konsep Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Pertanian di Kabupaten Tolitoli yang sesuai
standar
• Membuat desain Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pertanian di Kabupaten Tolitoli yang sesuai standar
TUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN
4. LOKASI
TAPAK
Berdasarkan Hasil penilaian analisis lokasi yang dipilih
adalah Kecamatan yang memiliki nilai lebih tinggi dari
kecamatan yang lain serta memiliki potensi pertanian
yang maksimal, kepadatan penduduk yang tinggi,
berada dilokasi strategis dan memiliki aspek
aksesbilitas dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Tolitoli. Lokasi yang
mencakup keseluruhan potensi dan permasalahan
dari analisis tersebut adalah Kecamatan Galang
Kabupaten Tolitoli, Kecamatan Galang
5. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Tapak Terpilih
Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Tolitoli, lokasi tapak berada pada kawasan yang
diperuntukkan sebagai kawasan Pendidikan, dekat
dengan sumber irigasi dan lahan pertanian, oleh
karena itu lokasi ini telah memenuhi kriteria dalam
pemilihan lokasi tapak tersebut.
Berdasarkan pertimbangan kriteria
pemilihan tapak, tapak terpilih terletak di
Kecamatan Galang, Desa
Kalangkangan.
Ta p a k
Te r p i l i h
6. Tapak terpilih terletak pada jalan poros Tolitoli-Buol,
Kabupaten Tolitoli, Kecamatan Galang, Desa
Kalangkangan. Memiliki luas tapak 80.000 m2 atau 8 Ha
yang merupakan lahan yang dapat mewadahi
perencanaan SMK Pertanian
S
T
U
Berbatasan dengan area perkebunan
dan persawahan warga
SELATAN
Berbatasan dengan area
persawahan warga
TIMUR
Berbatasan dengan area
persawahan warga
UTARA
B
Berbatasan dengan area
permukiman warga
BARAT
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Kondisi Eksisting Tapak
Luasan Tapak Batasan Tapak
8. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Untuk meminimalisir sinar matahari secara langsung maka
diterapkan penggunaan sun shading, pemanfaatan vegetasi
untuk mereduksi sinar matahari secara langsung. Serta
perletakkan bangunan yang fungsional dan tidak fungsional.
Iklim Pada Tapak
Orientasi Matahari Arah Angin
Pengendalian angin pada tapak dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
• Menggunakan vegetasi guna memfilter masuknya angin kedalam
tapak.
• Perletakkan bukaan pada bangunan untuk mengoptimalkan
penghawaan alami pada bangunan.
• Perletakkan bangunan yang sesuai guna penyebaran angin terbagi
keseluruh tapak
9. Analisis Pencapaian Tapak
Berdasarkan hasil survey, maka akses utama dalam
pencapaian kelokasi berada dijalan Poros Tolitoli-
Buol dengan beberapa pertimbangan diantaranya :
1. Jalan poros Tolitoli-buol merupakan satu-
satunya akses tunggal menuju tapak dari arah
ibu kota kabupaten maupun sebaliknya.
2. Memiliki lebar jalan yang cukup untuk
aksesbilitas kendaraan roda dua maupun
kendaraan roda empat masuk dengan mudah
kedalam tapak.
3. Jalur sirkulasi bagi pedestrian belum tersedia
disepanjang jalan Poros Tolitoli-Buol.
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N Analisis Entrance & Outrance Tapak
11. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Kebisingan
Sumber kebisingan berpengaruh terhadap letak
bangunan. Dimana perletakkan bangunan disesuaikan
dengan fungsi bangunan dan yang paling membutuhkan
privasi ketenangan tinggi diletakkan lebih kedalam tapak
dan jauh dari sumber bising seperti ruang kelas,
perpustakaan dan laboratorium. Sehingga nantinya
bangunan yang membutuhkan privasi ketenangan
rendah akan ditempatkan dekat dengan area sumber
bising seperti bangunan pengelola, musholla dan area
kantin. Karena letak sumber kebisingan berada pada sisi
barat, maka akan diterapkan pagar pembatas dan
beberapa vegetasi sebagai barrier peredam kebisingan.
Zoning Tapak
13. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N Fungsi Yang Akan Di Wadahi Pada SMK Pertanian
• Fungsi Kegiatan Utama,
yang merupakan fungsi
kegiatan utama adalah
belajar, mengajar,
praktikum.
• Fungsi Kegiatan
Pendukung, yang
merupakan fungsi kegiatan
pendukung adalah
penelitian, pengolahan
hasil pertanian, seminar
dan ekstrakulikuler.
• Fungsi Kegiatan
Penunjang, yang
merupakan fungsi kegiatan
penunjang adalah
pengelolaan, pelayanan
bidang, rapat, membaca
koleksi buku, menjual
makanan dan minuman,
beribadah, pos keamanan,
metabolism, parkir dan
servis area
14. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N Pelaku Dan Aktivitas
Analisis aktivitas diperlukan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan oleh pelaku aktivitas pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian. Adapun pelaku kegiatan yang terdapat dalam Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Pertanian yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun
2008, diantaranya sebagai berikut :
a) Siswa/siswi merupakan peserta didik yang mengikuti kegiatan
pembelajaran.
b) Tenaga pengajar/Guru, merupakan Pembina dan pendidik dalam
proses ajar-mengajar serta pengkajian Bersama peserta didik.
c) Pengelola, merupakan orang-orang yang memiliki tugas pokok
bertanggung jawab menjalankan kegiatan pengelolaan sekolah
sehingga berjalan dengan baik. Adapun pengelola pada bangunan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian diantaranya sebagai
berikut:
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
3. Bidang Tata Usaha
4. Bidang Sarana Dan Prasarana
5. Bidang Humas
6. Bidang Kesiswaan
7. Bidang Kurikulum
8. Staf (Perpustakaan, UKS, Bimbingan Konseling, Ekstrakulikuler)
d) Pengunjung/Tamu, merupakan kegiatan yang
didasari ingin berkunjung sebentar,
pelakunya antara lain, orang tua siswa/siswi,
pengantar, penunggu, atau tamu penting
dalam urusan Pendidikan
e) Sraf Service, merupakan pelaku kegiatan
serfis pada Sekolah, antara lain :
1. Staf kebersihan
2. Staf keamanan
3. Staf mekanikal/elektrikal
15. Fungsi Jenis Aktivitas Pelaku Aktivitas
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N Tabel Keterkaitan Fungsi, Jenis
Aktivitas Dan Pelaku
Fungsi Jenis Aktivitas Pelaku Aktivitas
Fungsi Utama
Belajar Siswa/Siswi
Mengajar Tenaga Pengajar (Guru)
Praktikum Siswa/Siswi dan Guru
Fungsi Pendukung
Penelitian Siswa/Siswi dan Guru
Pengolahan Hasil Pertanian Siswa/Siswi, Guru dan Pengelola
Seminar
Siswa/Siswi, Guru dan
Pengunjung/Tamu
Ekstrakulikuler Siswa/Siswi dan Guru
Fungsi Penunjang
Pengelolaan
Kepala Sekolah, Wakil, Ketua
dan Wakil Prodi, Staf TU,
Bidang Sarana dan Prasarana,
Bidang Humas, Bidang
Kesiswaan dan Bidang
Kurikulum
Pelayanan Bidang
Kepala Sekolah, Wakil, Ketua dan
Wakil Prodi, Staf TU, Bidang
Sarana dan Prasarana, Bidang
Humas, Bidang Kesiswaan,
Bidang Kurikulum, Staf
Perpustakaan, Staf Kesehatan,
Bimbingan Konseling dan Staf
Service
Rapat
Kepala Sekolah, Wakil, Ketua dan
Wakil Prodi, Staf TU, Bidang
Sarana dan Prasarana, Bidang
Humas, Bidang Kesiswaan dan
Bidang Kurikulum
Metabolisme Semua Pelaku
Istirahat Semua Pelaku
Beribadah Semua Pelaku
16. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N Kebutuhan Ruang
Analisis kebutuhan ruang pada bangunan SMK Pertanian
berdasar pada fungsi yang akan diwadahi baik pada ruang
luar maupun pada ruang dalam bangunan.
Mengajar/Belajar
Ruang Kelas
Perpustakaan
Olahraga/Ekstrakulikuler
Lapangan olahraga
Ruang ekstrakulikuler
Penelitian Laboratorium
Praktikum
Lahan Pertanian dan Perkebunan
Green House
Metabolisme
Toilet Wanita
Toilet Pria
Makan/minum Kantin
Beribadah Masjid/musholla
Jenis aktivitas Kebutuhan ruang
Datang Hall
Parkir Parkiran
Bekerja
Ruang kepala sekolah
Ruang wakil kepala sekolah
Ruang Ketua dan Wakil Prodi
Ruang staf tata usaha
Ruang bidang sarana dan prasarana
Ruang bidang humas
Ruang bidang kesiswaan
Ruang bidang kurikulum
Ruang staf perpustakaan
Ruang staf bimbingan koneling
Ruang staf Kesehatan
Ruang staf ekstrakulikuler
Menerima Tamu Lobby
Rapat Ruang rapat
17. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Pengkondisian Ruang
Ruang
Pencahayaan Penghawaan Ketenang
an
Alami Buatan Alami Buatan
Ruang kepala sekolah
Ruang wakil kepala
sekolah
Ruang Ketua Prodi
Jurusan
Ruang staf tata usaha -
Ruang bidang sarana
dan prasarana
Ruang bidang humas
Ruang bidang
kesiswaan
Ruang bidang
kurikulum
Ruang staf
perpustakaan
Ruang staf bimbingan
konseling
Ruang staf kesehatan
Ruang staf
ekstrakulikuler
-
Ruang Rapat
Ruang Guru
Ruang Arsip -
Ruang kelas
Perpustakaan
Lab. Hama dan
penyakit
Lab. Kultur jaringan
kebun praktik
hidroponik
- - -
Lab. Perlindungan
tanaman
-
Ruang penyimpanan -
Lab. Pembibitan - - -
Lab. Biologi
Dapur produksi -
Ruang pengolahan
hasil pertanian
Ruang fermentasi
Ruang penelitian
kadar nutrisi
Lab. Pengolahan
basah dan kering
Ruang pengemasan
dan penyimpanan
produk
Ruang pembiakan
tanaman
- -
Ruang produksi,
pengolahan dan
pemasaran benih
Ruang Pembibitan
dan kultur jaringan
tanaman
Lab. pengujian mutu
benih
Ruang pengoperasian
18. Ruang teknologi
otomatisasi alat mesin
pengolahan hasil
pertanian
-
Green house - - -
Lahan pertanian - - -
Kantin - - -
Masjid/musholla
Toilet -
Ruang Tunggu - - -
Ruang Tamu
Ruang Informasi
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Ruang Alat Kebersihan -
Ruang Olah Sampah -
Pos Keamanan -
Ruang Genset -
Ruang Panel dan
Maintenance
-
Ruang Peralatan -
Ruang Terbuka Hijau - - -
Ruang alat mesin
budidaya pertanian
-
Lahan pengukuran
dan pemetaan lahan
pertanian
- - -
Ruang workshop
alat mesin pertanian
-
Ruang teknologi
otomatisasi alat
mesin budidaya
-
Ruang teknologi
otomatisasi alat
mesin pemeliharaan
-
Ruang teknologi
otomatisasi alat
mesin panen dan
pasca panen
-
19. Besaran Ruang
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Jadi, total luasan tanah yang diizinkan
untuk mendirikan bangunan dari luasan lahan
sebesar 8 Ha / 80.000 m² adalah seluas 24.000 m².
Dari perhitungan besaran ruang, diperoleh luasan
total sebesar 20.216 m² untuk luas keseluruhan
kebutuhan program ruang termasuk dengan
kebutuhan lahan praktik. Sehingga bangunan dapat
didirikan sesuai dengan program ruang tanpa
kekurangan lahan dan tidak membutuhkan massa
bertingkat. Sedangkan sisa 70% dari total luas lahan
yaitu 5,6 Ha / 56.000 dapat dijadikan area hijau atau
area resapan air pada kawasan bangunan.
Hasil Perhitungan Besaran Ruang Diketahui :
• Luas Lahan = 8 Ha atau 80.000 m²
• Luas Total Besaran Ruang = 20.314 m²
• KDB 30%
• KDB = Luas Lahan x 30%
• KDB = 80.000 X 30 %
• KDB = 24. 000 m²
20. Hubungan Ruang
Analisis hubungan antar ruang
pada bangunan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
Pertanian ini dilakukan
berdasarkan dua elemen
kedekatan ruang yaitu:
1. Kedekatan Fungsi –
Berdasarkan hubungan
fungsi-fungsi yang saling
terkait antar ruang yang satu
dengan lainnya sehingga
menghasilkan hubungan
yang erat. Contoh: Ruang
Kepala Sekolah berhubungan
erat dengan Ruang Staff Tata
Usaha didasarkan atas
kedekatan fungsi ruang.
2. Kedekatan Kebutuhan –
Berdasarkan hubungan
antara kebutuhan aktivitas
para pelaku atau pengguna
bangunan walaupun antar
ruang tersebut tidak
memiliki fungsi yang sama.
Contoh: Ruang Kelas
berhubungan erat dengan
Ruang Laboratorium, Ruang
Praktik dan Toilet didasarkan
atas kedekatan kebutuhan.
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
22. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N Analisis Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan dipengaruhi oleh bangunan
sekitar tapak, yaitu bentuk massif dengan tapa
limas/perisai. Dengan penggunaan bentuk massif
dapat memaksimalkan fungsi ruang tanpa adanya
ruang negative, Menyelaraskan perancangan
dengan bentuk bangunan sekitar tapak guna
menciptakan keharmonisan dengan lingkunga
sekitar dan penggunaan atap berdassarkan dengan
kondisi iklim sekitar tapak. Dari kondisi eksisting
yang ada, tapak berada dikawasan persawahan,
sehingga bentuk bangunan diharapkan mampu
memberi kesan natural.
23. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Material Bangunan
Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI No. 40
Tahun 2008 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Untuk
Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) bahwa bangunan sekolah
memenuhi persyaratan
Kesehatan yaitu bahan
bangunan aman bagi kesehatan
pengguna dan tidak
menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan sekitarnya.
Berkaitan dengan persyaratan
tersebut, maka penerapan
material pada bangunan
mayoritas menggunakan material
yang alami dan tidak beracun
Analisis Material Bangunan
24. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Dari hasil analisis yang dilakukan
pada table analisis struktur :
• Pondasi yang digunakan
adalah pondasi batu kali
kombinasi footplat karena
tekstur tanah pada tapak
bersifat lunak/gambut sehingga
pondasi ini cocok digunakan
pada bangunan.
• Kolom yang digunakan adalah
kolom beton bertulang dengan
ukuran 15x20 dan 20x20
sesuai dengan besarnya
bangunan tersebut.
• Struktur atap yang digunakan
adalah struktur kuda-kuda kayu
untuk bangunan yang memiliki
bentangan kurang dari 12
meter dan kuda-kuda baja
ringan untuk bangunan dengan
bentangan lebih dari 12 meter.
Analisis Struktur Bangunan
25. H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Analisis Utilitas Bangunan
Jaringan Air Bersih
• Sistem jaringan air bersih mempunyai tujuan menyediakan air
bersih dengan kualitas yang tetap baik dan dengan tekanan yang
rendah, sehingga mengurangi biaya pemakaian.
• Air bersih digunakan pada bangunan ini adalah berasal dari
perusahaan air minum daerah (PDAM) dan sumur dalam (deep
well).
• Penampungan air limbah padat menggunakan septic tank berukuran
besar yang sering disebut sebagai pengolah limbah STP (sewage
treatment plant).
• Sistem Sewage Treatment Plant (STP) yang akan diterapkan
pada bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian
adalah sistem pengolahan air limbah dengan sistem Extended
Aeration.
26. Analisis Utilitas Bangunan
Sistem Drainase
Sistem drainase (serapan dan pembuangan air hujan) dalam
bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian
diaplikasikan dalam 2 cara sebagai berikut:
1. Air hujan yang menggenangi area sekitar bangunan dapat
langsung diserap tanah pada bagian yang tidak terbangun.
Untuk menghindari terjadinya penggenangan air, dibuat
saluran pemipaan drainase yang langsung dialirkan menuju
sumur resapan.
2. Air hujan yang mengenai bangunan dialirkan melalui talang
pada atap dan dialirkan melalui jaringan pemipaan drainase
yang langsung dialirkan menuju sumur resapan yang akan
dialirkan ke bak penampung air olahan.
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Sampah yang dihasilkan di SMK Pertanian nantinya terbagi atas beberapa
macam jenisnya, baik sampah organic, anorganik, maupun sampah
limbah kimia hasil laboratorium.
1. Sampah organic diolah dengan menggunakan komposter untuk
mendapatkan pupuk kompos sebagai pengganti pupuk anorganik.
2. Sedangkan sampan anorganik dan berbahaya, dikumpulkan lalu
dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sistem Pengolahan Sampah
27. Analisis Utilitas Bangunan
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Sistem Elektrikal
Sumber tenaga listrik pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Pertanian ini diperoleh dari
PLN sebagai sumber listrik utama dan
generator set sebagai sumber cadangan
apabila sumber utama mati.
1. PLN. Sumber tenaga berasal dari PLN
yang kemudian disalurkan ke main
distribution panel unit elektrikal di ruang
servis kemudian di alirkan ke setiap
distribution panel (DP) ssuai kebutuhannya.
2. Generator set. Tenaga listrik yang
memproduksi listrik tegangan tinggi.
Sistem Distribusi Listrik
Skema Penanggulangan Kebakaran Dalam Bangunan
Skema Perletakkan Alat Penanggulangan
Kebakaran Luar Bangunan
Hydrant tabung diletakkan diluar
bangunan dengan jarak antar
hydrantnya adalah 35-38 meter